ABSTRAK
IUD merupakan pilihan utama dalam pemakaian kontrasepsi jangka panjang yang
disarankan. Jumlah pengguna IUD di dunia mencapai angka 19%. Namun, terdapat efek
samping dari pemakaian IUD yaitu menoragia yang dapat menyebabkan penurunan kadar
hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kejadian
menoragia dengan kadar hemoglobin pada akseptor KB IUD. Penelitian ini mengggunakan
desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik
sampling menggunakan purposive sampling. Besar sampel adalah 68 akseptor KB IUD di
Puskesmas Sibela yang telah memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara dan pengecekkan kadar hemoglobin. Uji analisis menggunakan
uji lambda dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 for Windows. Dari penelitian
diperoleh hasil bahwa sebagian besar akseptor KB IUD tidak mengalami menoragia yaitu
sebesar 57.4% dan tidak mengalami anemia yaitu sebesar 60.3%, serta kekuatan korelasi r
= 0.556 dengan nilai p = 0.003 (p < 0.005). Terdapat hubungan yang bermakna antara
kejadian menoragia dengan kadar hemoglobin pada akseptor KB IUD.
Kata kunci : Menoragia, Hemoglobin, IUD
ABSTRACT
IUD is longterm contraception among others. The number of IUD users in the world
reached 19%. However, there are side effects of IUD called menorrhagia which can cause
a decrease of hemoglobin concentration. This research aims at analyzing the correlation
between menorrhagia and hemoglobin concentration in IUD acceptor. This research used
the observational analytical research method with the cross-sectional approach. The
samples of the research were taken by using the purposive sampling method. It consisted of
68 IUD acceptors in community health centers of Sibela who included in the inclusion
criteria. The data were obtained by doing the interview and performing check of
hemoglobin concentration. The data were then analyzed by using the lambda formula
assisted with computer program of SPSS Version 17.0 for Windows. The results of the
research show that 57.4% of IUD acceptor do not experience menorrhagia and 60.3% of
them are not anemic and also the strength of correlation is r = 0.556 with significant p =
0.003 (p <0.005). There is a significant correlation between the menorrhagia and
hemoglobin in IUD Acceptor.
Keywords: Menorrhagia, hemoglobin, and IUD
16
JURNAL ATERM Volume.2 No.3 Januari – Juni 2014 ISSN : 2303 - 0984
17
JURNAL ATERM Volume.2 No.3 Januari – Juni 2014 ISSN : 2303 - 0984
akseptor IUD. Berdasarkan wawancara kontrasepsi yang efektif serta aman bagi
tersebut diperoleh hasil 6 (60%) akseptor setiap klien karena masing – masing
IUD mengalami gangguan menstruasi yaitu mempunyai kelebihan dan kelemahan. Salah
jumlah darah yang keluar lebih banyak atau satu efek samping yang umum terjadi pada
lebih lama dibandingkan sebelum memakai akseptor KB IUD adalah peningkatan
kontrasepsi IUD dengan siklus yang normal. volume darah saat menstruasi. Sekitar 15%
Kemudian diperoleh informasi dari 6 wanita pemakai IUD meminta alat ini
akseptor tersebut belum ada yang pernah dikeluarkan dalam satu tahun setelah
melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin. pemasangan karena masalah – masalah yang
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh berkaitan dengan perdarahan. Mekanisme
Eni Setiawati pada tahun 2011 dengan judul yang mendasari perdarahan ini masih belum
“Hubungan antara lama penggunaan AKDR banyak dipahami. Perubahan – perubahan
dengan kadar hemoglobin pada akseptor KB ini tidak dapat diduga dan sangat bervariasi
di Desa Nomporejo Kecamatan Galur Kulon antara masing- masing wanita (Glasier,
Progo tahun 2011” dengan hasil terdapat 2006).
hubungan yang bermakna antara lama Peningkatan volume darah saat
penggunaan AKDR dengan kadar menstruasi disebabkan karena IUD
hemoglobin. Adapun yang membedakan bersinggungan dengan endometrium
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya sehingga menimbukan inflamasi dan
adalah variabel dan waktu penelitian. leukosit yang mempengaruhi pengeluaran
Berdasarkan uraian di atas, peneliti histamin, aktivator plasminogen meningkat,
tertarik mengambil judul “Hubungan antara microvascularisasi, timbul erosi superfisial
Kejadian Menoragia dengan Kadar dan permeabilitas vascular meningkat.
Hemoglobin pada Akseptor KB IUD”, Peningkatan jumlah darah juga dapat
mengingat kadar hemoglobin sangat penting disebabkan oleh sintesis prostaglandin pada
bagi kesehatan ibu dan kehamilan endometrium sehingga menimbulkan radikal
selanjutnya. bebas yang berpengaruh terhadap perlukaan
endometrium. Kedua mekanisme tersebut
TUJUAN PENELITIAN dapat menyebabkan perdarahan saat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menstruasi menjadi dua kali lebih banyak
mengetahui hubungan antara kejadian dari biasanya. Mekanisme keseluruhan dan
menoragia dengan kadar hemoglobin pada reaksi ini masih banyak yang belum
akseptor KB IUD . Serta mengidentifikasi diketahui, sedangkan terapi dapat diberikan
kejadian menoragia dan kadar hemoglobin obat anti fibrinolitik/anti inflamasi
pada akseptor KB IUD.. nonsteroid (NSAIDs) (WHO, 2007).
Seorang perempuan yang tidak
TINJAUAN PUSTAKA memakai IUD mengeluarkan 32 ml darah
Metode kontrasepsi IUD merupakan setiap siklus menstruasi 28 hari. Pada
metode kontrasepsi pilihan bagi banyak akseptor KB IUD pengeluaran darah saat
wanita, namun tidak ada satupun alat menstruasi meningkat menjadi 52 – 72 ml,
18
JURNAL ATERM Volume.2 No.3 Januari – Juni 2014 ISSN : 2303 - 0984
19
JURNAL ATERM Volume.2 No.3 Januari – Juni 2014 ISSN : 2303 - 0984
1. Cooper T 56 82.4
2. Nova T 3 4.4
3. Tidak Tahu 9 13.2
Jumlah 68 100
20
JURNAL ATERM Volume.2 No.3 Januari – Juni 2014 ISSN : 2303 - 0984
Jumlah 68 100
Jumlah 68 100
21
JURNAL ATERM Volume.2 No.3 Januari – Juni 2014 ISSN : 2303 - 0984
Dari hasil uji analisis lambda tersebut, korelasi sedang dengan nilai p = 0.003 (p <
pada penelitian ini variabel terikat 0.05) membuktikan bahwa terdapat
(dependent) adalah kadar hemoglobin. hubungan yang bermakna antara kejadian
Sehingga pada tabel di atas dilihat pada baris menoragia dengan kadar hemogblobin pada
kadar hemoglobin. Diketahui nilai kekuatan akseptor KB IUD.
korelasi r = 0.556 menunjukkan kekuatan
22
JURNAL ATERM Volume.2 No.3 Januari – Juni 2014 ISSN : 2303 - 0984
PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada tabel 1. mengenai responden tidak mengalami menoragia yaitu
distribusi frekuensi jumlah responden sebanyak 39 responden (57.4%) dan yang
berdasarkan jenis IUD menunjukkan mengalami menoragia sebanyak 29
sebagian besar responden menggunakan responden (42.6%). Hal ini menunjukkan
IUD dengan jenis Cooper T yaitu sebanyak bahwa tidak semua akseptor KB IUD
56 responden (82.4%). Hal ini sesuai dengan mengalami kejadian menoragia. Hasil
pendapat Glasier (2006) bahwa IUD jenis penelitian ini juga dapat disebabkan karna
Cooper T lebih diminati karna dilihat dari menurut Varney (2007) dalam menentukan
sisi biaya, harganya terjangkau lebih murah apakah perdarahan tersebut merupakan
untuk pemakaian alat kontrasepsi jangka perdarahan yang berlebihan atau bukan
panjang. Selain itu juga dilapangan para masih merupakan tugas yang sulit. Definisi
petugas KB safari menggunakan IUD jenis mengenai penuhnya pembalut masih berbeda
Cooper T. Hal ini sangat memungkinkan antara satu dengan yang lainnya. Dalam
jumlah akseptor KB IUD jenis Cooper T penelitian ini peneliti mengacu pada definisi
lebih banyak ditemukan daripada jenis operasional dari menoragia yaitu jumlah
lainnya. darah saat menstuasi lebih banyak dari
Hasil penelitian pada tabel 2. mengenai normal atau lebih lama dari normal, dan
distribusi frekuensi jumlah responden terjadi pada siklus menstruasi yang normal.
berdasarkan keluhan akibat pemakaian IUD Dalam hal ini definisi tersebut dibandingkan
didapatkan hasil sebagian besar responden sebelum dan sesudah akseptor tersebut
mengeluh mengalami perubahan jumlah menggunakan alat kontrasepsi IUD.
darah menstruasi yang lebih banyak yaitu Menurut Cunningham (2013)
sebanyak 25 responden (36.8%). Hal ini menoragia merupakan salah satu efek
sesuai dengan pendapat Cunningham (2013) samping dari penggunaan IUD khususnya
bahwa jumlah perdarahan menstruasi pada IUD jenis tembaga. Berdasarkan data
umumnya bertambah pada akseptor KB IUD diperoleh keterangan bahwa dari 29
khususnya pada akseptor IUD jenis tembaga. responden yang mengalami menoragia, 26
Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian responden (89.7%) menggunakan IUD jenis
yang dilakukan oleh Intan Riyadhul Zannah Cooper T dan 3 responden lainnya (10.3%)
pada tahun 2011 yang berjudul “Gambaran tidak mengetahui jenis IUD yang
keluhan – keluhan akibat penggunaan alat digunakannya. Hal ini sesuai dengan teori
kontrasepsi IUD pada akseptor IUD di Glasier (2006) bahwa semua IUD yang
wilayah kerja Puskesmas Sukajadi kota mengandung tembaga meningkatkan jumlah
Bandung” yaitu dari 65 responden, sebanyak atau lama perdarahan menstruasi yang
28 akseptor IUD (43.08%) mengeluh disebut dengan menoragia.
mengalami perubahan jumlah darah Peningkatan jumlah darah menstruasi
menstruasi menjadi lebih banyak. setelah penggunaan IUD merupakan keluhan
Hasil penelitian pada tabel 3. yang paling sering akseptor keluhkan pada
menunjukkan bahwa sebagian besar saat kontrol IUD di tempat pelayanan
23
JURNAL ATERM Volume.2 No.3 Januari – Juni 2014 ISSN : 2303 - 0984
kesehatan. Pelepasan IUD atas alasan medis dan tidak fleksibel seperti halnya Nova T.
terutama akibat peningkatan banyaknya Berdasarkan data diperoleh keterangan
darah menstruasi, nyeri dan bercak darah bahwa dari 27 responden yang mengalami
(spotting) adalah sekitar 4 % per tahun anemia, 23 responden (85.2%)
(Cunningham, 2013). Berdasarkan data menggunakan IUD jenis Cooper T dan 4
diperoleh keterangan bahwa dari 29 responden lainnya (14.8%) tidak mengetahui
responden yang mengalami menoragia, 25 jenis IUD yang digunakannya. Hal ini juga
responden (86.2%) mengeluh mengalami sesuai dengan hasil penelitian yang
peningkatan jumlah darah menstruasi setelah dilakukan oleh Rani Dinarti pada tahun 2012
menggunakan IUD dan 4 responden (13.8%) yang berjudul “Perbedaan kadar hemoglobin
mengeluh mengalami perubahan lama pada pengguna IUD jenis Cooper T dan
menstruasi setelah menggunakan IUD. Nova T” yaitu dari 38 responden, sebanyak
Menurut Sadikin (2007) salah satu 20 responden (52.6%) menggunakan IUD
penyebab terjadinya penurunan kadar jenis Cooper T dan 18 responden (47.4%)
hemoglobin adalah perdarahan dalam jangka menggunakan IUD jenis Nova T. Kemudian
waktu yang lama. Perdarahan mikro dan dari hasil penelitian Rani Dinarti tersebut
kronis biasanya tidak atau kurang disadari diketahui bahwa kadar hemoglobin rata –
karena perdarahan tersebut tidak kelihatan rata pada pengguna IUD jenis Cooper T
apabila tidak dilakukan pemeriksaan klinis adalah 10.3550 gr/dl sedangkan jenis Nova
atau laboratorium dan keluhan subjetif T adalah 11.8778 g/dl sehingga diperoleh
kurang dirasakan. Penyebab perdarahan ini hasil bahwa terdapat perbedaan bermakna
adalah antara lain disebabkan oleh kadar hemoglobin pada pengguna IUD
pemakaian kontrasepsi IUD yang lama. Cooper T dan Nova T.
Hasil penelitian pada tabel 4. Kadar hemoglobin dalam tubuh dapat
menunjukkan bahwa sebagian besar mengalami penurunan sampai batas normal
responden tidak mengalami anemia yaitu (anemia) salah satunya disebabkan oleh
sebanyak 41 responden (60.3%) dan yang peningkatan jumlah darah dan perubahan
mengalami anemia sebanyak 27 responden lama menstruasi setelah menggunakan IUD
(39.7%). Dari data tersebut menunjukkan atau yang disebut dengan menoragia.
bahwa tidak semua akseptor KB IUD Berdasarkan data diperoleh keterangan
mengalami anemia. bahwa dari 27 responden yang mengalami
Menurut Cunningham (2013) anemia, 22 responden (81.5%) mengalami
dikatakan bahwa penggunaan IUD jenis kejadian menoragia dan 5 responden lainnya
Cooper T menyebabkan banyak perdarahan (18.5%) tidak mengalami kejadian
dan apabila terjadi terus menerus tanpa menoragia. Hal ini disebabkan karena selain
adanya penanganan, perdarahan tersebut faktor pemakaian kontrasepsi IUD terdapat
dapat menyebabkan penurunan kadar faktor lain yang mempengaruhi kadar
hemoglobin yang dapat berkelanjutan hemoglobin yaitu adanya cacat pada sel
menjadi anemia. Hal ini dikarenakan bentuk darah merah dan kekurangan asupan zat
dan ukuran dari Cooper T yang lebih kaku besi.
24
JURNAL ATERM Volume.2 No.3 Januari – Juni 2014 ISSN : 2303 - 0984
Berdasarkan hasil dari analisis lambda dengan nilai p = 0.001 (p < 0.05) sedangkan
diperoleh nilai kekuatan korelasi r = 0.556 untuk menguji perbedaan kadar hemoglobin
menunjukkan kekuatan korelasi sedang peneliti menggunakan Tes Tukey dengan
dengan nilai p = 0.003 (p < 0.05) nilai p = 0.005 (p < 0.05).
membuktikan bahwa terdapat hubungan Selain itu penelitian yang dilakukan
yang bermakna antara kejadian menoragia oleh Sutryani pada tahun 2010 dengan judul
dengan kadar hemoglobin pada akseptor KB “Gambaran kadar hemoglobin akseptor IUD
IUD. di kelurahan Rejo Mulyo Metro Selatan
Hubungan antara kejadian menoragia tahun 2010” didapatkan hasil bahwa rata –
dengan kadar hemoglobin pada akseptor KB rata kadar hemoglobin akseptor IUD adalah
IUD tersebut disebabkan karena IUD 10.5 g/dl. Hasil analisa menunjukkan dari 65
bersinggungan dengan endometrium responden sebanyak 35 akseptor IUD
sehingga menimbulkan inflamasi dan (53.84%) memiliki kadar hemoglobin di
leukosit yang mempengaruhi pengeluaran bawah rata – rata dan 30 akseptor IUD
histamin, aktivator plasminogen meningkat, lainnya (46.15%) memiliki kadar hemoglobn
microvascularisasi, timbul erosi superfisial di atas rata – rata. Sehingga dapat
dan permeabilitas vascular meningkat. disimpulkan bahwa kadar hemoglobin
Peningkatan jumlah darah juga dapat akseptor KB IUD di kelurahan Rejo Mulyo
disebabkan oleh sintesis prostaglandin pada Metro Selatan berada dibawah batas normal.
endometrium sehingga menimbulkan radikal
bebas yang berpengaruh terhadap perlukaan SIMPULAN DAN SARAN
endometrium. Kedua mekanisme tersebut A. Simpulan
dapat menyebabkan perdarahan saat Berdasarkan hasil penelitian yang
menstruasi menjadi dua kali lebih banyak telah dilakukan untuk mengetahui
dari biasanya dan dapat menyebabkan hubungan antara kejadian menoragia
penurunan kadar hemoglobin yaitu anemia dengan kadar hemoglobin yang dilakukan
defisiensi besi (WHO, 2007). di wilayah kerja Puskesmas Sibela,
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kelurahan Mojosongo pada bulan
yang dilakukan oleh Handayani di Surakarta Desember 2013 – Juni 2014 dapat
pada tahun 2011 yang berjudul “Hubungan diambil simpulan sebagai berikut :
antara lama perdarahan haid dengan kadar 1. Sebagian besar responden tidak
hemoglobin pada akseptor IUD, pil, dan non mengalami menoragia yaitu sebanyak
akseptor di Kota Surakarta” didapatkan hasil 39 responden (57.4 %.).
bahwa terdapat perbedaan lama haid antara 2. Sebagian besar responden tidak
akseptor IUD, pil, dan non akseptor serta mengalami anemia yaitu sebanyak 41
ada perbedaan kadar Hb yang signifikan responden (60.3%).
antara akseptor IUD, pil, dan non akseptor. 3. Terdapat hubungan yang bermakna
Uji yang digunakan dalam penelitian antara kejadian menoragia dengan
tersebut adalah untuk menguji perbedaan kadar hemoglobin pada akseptor KB
lama haid peneliti menggunakan Tes Tukey IUD yang mempunyai kekuatan
25
JURNAL ATERM Volume.2 No.3 Januari – Juni 2014 ISSN : 2303 - 0984
26
JURNAL ATERM Volume.2 No.3 Januari – Juni 2014 ISSN : 2303 - 0984
27