Anda di halaman 1dari 25

MODUL

PEMBERIAN MP ASI
UNTUK BAYI BERUSIA 6
SAMPAI 12 BULAN

AKADEMI KEBIDANAN
DARUL HUSADA
1

Kata Pengantar

Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah
dan karunia-Nyalah sehingga dapat menyelesaikan Modul Praktikum.

Buku ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar mahasiswa program kebidanan
Darul Husada Sigli.

Penyusunan mengucapkan terimakasih atas berbagai bantuan baik materiil maupun


imateril dari berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan modul ini.

Mudah-mudahan modul ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadi media
yang dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan asuhan
kebidanan bagi mahasiswa program DIII Kebidanan.

Tim Penyusun
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................... 2

DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... 3

A. PENDAHULUAN ............................................................................... 4

B. PETUNJUK BELAJAR ....................................................................... 6

C. KEGIATAN BELAJAR ...................................................................... 7

D. TUJUAN .............................................................................................. 7

E. URAIAN MATERI .............................................................................. 7

PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 6 SAMPAI 12 BULAN

1. MP-ASI Pada Bayi Usia 6 Sampai 8 Bulan .................................. 7

2. MP-ASI Pada Bayi Usia 9 Sampai 12 Bulan ................................ 10

F. EVALUASI FORMATIF .................................................................... 14

G. TUGAS MANDIRI .............................................................................. 14

H. EVALUASI AKHIR ............................................................................ 14

DAFTAR TILIK .................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 19

PENUTUP ............................................................................................ 20

DAFTAR TABEL ................................................................................ 24


3

DAFTAR ISTILAH

1. Makanan bayi dan anak usia 6-24 bulan adalah terdiri dari Air Susu Ibu

(ASI) dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).

2. MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) adalah makanan atau

minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24

bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI.

3. Bahan makanan adalah bahan makanan yang tersedia setempat, mudah

diperoleh dan harga terjangkau oleh masyarakat.

4. Hari Makan Anak (HMA) adalah jumlah hari bayi dan anak usia 6-24

bulan mendapat MP-ASI lokal yaitu selama 90 hari berturut-turut.

5. Kandungan gizi adalah jumlah zat gizi terutama energi dan protein yang harus

ada di dalam MP-ASI lokal setiap hari yaitu sebesar 250 Kalori, 6-8 gram

protein untuk bayi usia 6 – 12 bulan dan 450 Kalori, 12 - 15 gram protein untuk

anak usia 12 - 24 bulan. Kebutuhan gizi bayi usia 6-12 bulan adalah 650 Kalori

dan 16 gram protein. Kandungan gizi Air Susu Ibu (ASI) adalah 400 Kalori dan

10 gram protein, maka kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI adalah 250 Kalori

dan 6 gram protein. Kebutuhan gizi bayi usia 12 – 24 bulan adalah sekitar 850

Kalori dan 20 gram protein. Kandungan gizi ASI adalah sekitar 350 Kalori dan 8

gram protein, maka kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI adalah sekitar 500

Kalori dan 12 gram protein.


4

A. PENDAHULUAN

Kurang Energi Protein (KEP) masih merupakan salah satu masalah gizi

utama di Indonesia, termasuk Jawa Tengah. Pembangunan di bidang gizi dan

kesehatan selama PJPT I telah berhasil menurunkan prevalensi KEP secara

bermakna. Didapatkan penurunan prevalensi KEP balita laki-laki dari 56,2%

(1978) menjadi 45,5% (1992) dan 5,3,2% (1978) menjadi 37,8% (1992) pada balita

perempuan. Namun demikian, berbagai penelitian acak dewasa ini menunjukkan

prevalensi KEP berat di Jawa Tengah hanya 0,5-1%, namun KEP ringan dan sedang

masih banyak dan perlu diturunkan jumlahnya.

Kejadian KEP pada balita telah dimulai sejak bayi, yakni dengan terjadinya

goncangan pertumbuhan (growth faltering) pada usia sekitar 4-6 bulan. Sebagian

besar bayi yang mengalami “growth faltering” tersebut tidak berhasil melakukan

tumbuh kejar (“catch up growth”). Penyebab yang telah berhasil diidentifikasikan

antara lain ISPA dan diare serta tidak adekuatnya makanan sapihan atau makanan

pendamping ASI (MPASI) yang diberikan . Pada golongan sosial ekonomi

menengah ke bawah, MPASI tradisional yang diberikan biasanya dimulai dengan

pisang dilumatkan atau nasi pisang dilumatkan, yang terkadang diberikan secara

sangat dini. Bentuk jenis berikutnya adalah bubur “lemu” atau bubur „kosong”.

Dengan bertambahnya usia maka MPASI berubah menjadi nasi lunak/bubur/nasi

tim yang hanya diberi kuah sup atau sayur bayam dengan 1-2 potong wortel

didalamnya. MPASI yang demikian sangat rendah kandungan energi, protein dan

berbagai mikronutrien lain.


5

Keluhan umum yang sering mucul pada anak/bayi adalah “tidak mau

makan”. Penyebab masih perlu dikaji lebih lanjut, apakah karena bosan atau

ketidaktelatenan ibu. Terdapat kecenderungan bahwa bila bayi tidak mau makan

maka ibu akan memberikan ASI lebih sering, yang terkadang menimbulkan

kebiasaan “ngempeng” yang berakibat bayi makin tidak diperkenalkan dengan

berbagai bahan makanan lain. Telah dibuktikan bahwa pemberian ASI eksklusif

dapat memenuhi kebutuhan bayi hingga usia 4 bulan. Temuan akhir di negara-

negara barat, bahkan mengatakan bahwa ASI eksklusif dapat diberikan sampai 6

bulan. Hasil berbagai penelitian di Indonesia menunjukkan gangguan pertumbuhan

nampak pada usia sekitar 4 bulan, sehingga pengenalan MPASI sebaiknya dimulai

pada usia 4 bulan.

Makanan keluarga yang telah dikonsumsi oleh anggota keluarga yang

dewasa dan anak-anak lebih besar biasanya mengandung unsur protein nabati,

seperti tahu, tempe, kacang tanah, kacang hijau dan protein hewani seperti ikan

(terutama yang tinggal dipantai) yang tersedia cukup terjangkau namun belum

menjadi bagian dari makanan bayi dan balita. Demikian pula dengan santan atau

minyak yang digunakan secara bergantian dalam mengolah masakan keluarga

namun belum menjadi bagian dari MPASI. Berbagai sumber energi dan protein

tersebut dapat dan seyogyanya dimasukkan ke dalam makanan bayi dengan

memperhatikan jenis dan konsistensinya sesuai dengan kemampuan pencernaan

bayi. Penyuluhan diberikan pada ibu-ibu tentang perlunya penambahan santan,

minyak, ikan, dan kaang-kacangan untuk meningkatkan kandungan energi dan


6

protein. MPASI diharapkan dapat membantu ibu dalam memberikan MPASI yang

bergizi pada anaknya yang pada akhirnya dapat meningkatkan status gizi anak.

B. PETUNJUK BELAJAR

1. Baca dan pelajari lembar kerja

2. Ikuti petunjuk yang ada pada job-sheet

3. Bekerja secara hati-hati dan teliti

4. Lakukan pembuatan MP ASI dengan memasak serta memberikan makanan

yang mengandung energi dan protein bagi bayi usia 6 sampai 12 bulan.

5. Bila anda mengalami kesulitan, konsultasikan dengan ahlinya.

6. Lembar panduan praktek laboratorium

Adapun petunjuk penulisan laporan adalah sebagai berikut :

1. Penulisan laporan praktikum

Penulisan praktikum dibuat dalam bentuk makalah dengan sistematika

sebagai berikut:

a. Pendahuluan : memuat latar belakang dan tujuan praktikum

b. Tinjauan pustaka : memuat teori praktikum

c. Alat dan prosedur kerja: Alat yang digunakan dan langkah-langkah

kerja dalam melakukan praktikum

d. Daftar pustaka

2. Penyerahan laporan

Laporan dikumpulkan seseuai dengan jadwal yang telah ditentukan

oleh pengajar/instruktur
7

C. KEGIATAN BELAJAR

Menggunakan instrument dalam praktik kebidanan

D. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang Pemberian MP ASI pada bayi

usia 6 – 12 bulan.

b. Tujuan Khusus

Diharapkan kepada :

 Peserta dapat menjelaskan waktu yang tepat dalam pemberian MP ASI

 Peserta dapat menjelaskan prinsip pemberian MP ASI pada bayi usia 6 –

12 bulan

 Peserta dapat menjelaskan bahan makanan yang sehat untuk bayi

 Peserta dapat menjelaskan variasi menu makan bayi

E. URAIAN MATERI

A. Makanan Pendamping Asi Pada Bayi Usia 6-8 Bulan

1. Pengertian MP-ASI

MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi

diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI

merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan

dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk

maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.


8

2. Tujuan Pemberian MP ASI

Tujuan Pemberian makanan tambahan pendamping ASI, adalah:

melengkapi zat gizi yang sudah berkurang; mengembangkan kemampuan

bayi untuk menerima bermacam- macam makanan dengan berbagai rasa

dan bentuk; mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunya dan

menelan; mencoba adaptassi terhadap makanan yang mengandung kadar

energi tinggi.

3. Kebutuhan Bayi terhadap MP ASI

Kebutuhan bayi enam bulan pertama dapat dicukupi dari pemberian

ASI Eksklusif. Namun setelah usia enam bulan kebutuhan bayi akan zat gizi

menjadi semakin bertambah untuk pertumbuhan dan perkembangannya

sehingga memerlukan makanan pendamping ASI. Pada bayi usia 6-8 bulan

pemberian ASI diteruskan serta pemberian makanan tambahan mulai

diperkenalkan dengan pemberian makanan lumat dua kali sehari. Pemberian

makanan tambahan diperkenalkan karena keadaan alat cerna sudah semakin

kuat. Makanan yang diberikan pada bayi usia ini harus sudah bervariasi,

terutama dalam memilih bahan makanan yang akan digunakan. Bahan

makanan lauk pauk seperti telur, hati, daging sapi, daging ayam, ikan

basah, ikan kering, udang, atau tempe tahu, dapat diberikan secara

bergantian.

Jika akan menyiapkan MP-ASI yang baik perlu memperhatian hal

berikut:
9

a. Padat energi, protein dan zat mikro (zat besi, Zinc, Kalsium,

Vitamin A, Vitamin C dan folat

b. Tidak berbumbu tajam, tidak menggunakan gula, garam, penyedap

rasa dan pengawet

c. Mudah ditelan dan disukai anak

d. Tersedia lokal dan harganya terjangkau

4. Bahan makanan yang sehat untuk bayi

Makanan utama adalah makanan padat yang diberikan secara bertahap

(bentuk, jumlah dan frekuensi) bisa dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Pemberian makan pada bayi usia 6 – 8 bulan

BERAPA

6 - USIA
8 Bulan - BENTUK
ASI BERAPA
-Teruskan KALI ASI - BANYAK
pemberian SETIAP
2 - 3 sendok makan

- MAKANAN
Makanan lumat SEHARI
sesering mungkin KALI
secaraMAKAN
bertahap

(bubur dan - Makanan lumat 2-3 kali hingga mencapai

makanan keluarga sehari 1/2 gelas atau 125

yang dilumatkan) - Makanan selingan 1-2 ml setiap kali makan


5. Contoh MP ASI
- Sari buah kali sehari (buah/sari
Adapun contoh MP-ASI pada bayi usia 6-8 bulan adalah: bubur sumsum
buah, biskuit)
kacang hijau.

a. Praktikum membuat bubur sumsum

Persiapan : Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa harus

mempersiapkan bahan alat yang diperlukan buku catatan.

Persiapan Bahan dan Alat:


10

1) 15 gram (1.5 sdm) tepung beras

2) 10 gram (1 sdm) kacang hijau, rebus, haluskan

3) 75 cc(1/3 gelas belimbing) santan kental

4) 20 gram daun bayam, iris halus

5) Panci

6) Saringan atau blender

7) Kompor

Adapun cara membuat bubur sumsum kacang hijau :

1) Cuci tangan

2) Ambil 10 gram (1 sdm) kacang hijau dan 20 gr dan bayam yang sudah diiris

halus

3) Rebus kacang hijau dan daun bayam

4) Saring rebusan kacang hijau dan daun bayam dengan saringan atau blender

halus, sisihkan

5) Campurkan sedikit air dengan tepung beras hingga larut, tambahkan santan,

masak di atas api kecil hingga matang

6) Tambahkan hasil saringan kacang hijau dan aduk rata.

2. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Pada Bayi Usia 9-12 Bulan

Pada bayi usia 6-8 bulan tekstur makanan yang diberikan adalah makanan

cair, makanan lembut, atau saring seperti sari buah, bubur susu, tim saring.

Menginjak usia 9-12 bulan makanan bayi mulai beralih ke makanan yang bentuknya

kental, dan padat namun tetap bertekstur lunak seperti nasi tim (Waryana, 2010).
11

Pemberian makan pada bayi usia 9-12 bulan adalah: teruskan pemberian

ASI dan berikan MP-ASI yang lebih padat, contohnya: bubur nasi, nasi tim dan

nasi lembik, sari buah dan makanan selingan. Pemberian makanan pada bayi usia 9

-12 bulan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Pemberian makanan pada bayi usia 9-12 bulan

BENTUK BERAPA KALI BERAPA


UMUR
MAKANAN SEHARI BANYAK
9 - 12 - ASI - Teruskan pemberian 1/2 SETIAP KALI
gelas/mangkuk
MAKAN
bulan - Makanan lembik atau ASI atau 125 ml

dicincang yang mudah - Makanan lembik 3-4

ditelan anak. kali sehari

- Makanan selingan yang - Makanan selingan 1-2

dapat dipegang anak kali sehari.


Selain hal tersebutdianak
diberikan juga berikan aneka makanan yang terdiri dari:
antara
1. Makanan pokok,
waktu seperti:
makan nasi, ubi, sagu.
lengkap.
2. Lauk hewani: ikan, telur, hati, ayam dan daging.
- Sari buah
3. Lauk nabati: tempe, tahu, kacang-kacangan.

4. Sayur dan buah-buahan.

5. Beri makanan selingan 2 kali sehari, contoh: bubur kacang hijau, pisang,

biskuit, kue tradisional dan kue lain.

Contoh makanan lembik (nasi tim) untuk bayi usia 9-11 bulan

1. Untuk membuat nasi tim dibutuhkan bahan seperti pada tabel sebagai

berikut.
12

Tabel 3.3 Bahan membuat tim saring

Banyaknya
Ukuran Rumah Tangga Berat
Bahan
Beras 2 sdm 20 gr
Ikan/daging 1 potong 25 gr
Tempe/tahu 1 potong 10 gr
Sayur 0,5 gelas 25 gr
Air 3 – 4 gelas 800 ml

2. Alat yang dibutuhkan: panci, sendok pengaduk, pisau, kompor

3. Cara membuatnya:

a. Beras dicuci dan dimasak di atas panci

b. Bahan yang lain dicuci

c. Ikan/daging/tempe/tahu dipotong kecil atau dicincang dan masukan ke

dalam rebusan beras tadi

d. Sayuran (bayam, wortel, labu kuning dan lainnya) dipotong pendek-

pendek lalu dimasukan ke dalam rebusan beras dan

Ikan/daging/tempe/tahu yang sudah lunak

e. Sesudah mendidih diaduk dan dimasak terus hingga kental dan matang

f. Setelah matang diangkat dan didinginkan

Praktikum Membuat Nasi Tim

Persiapan : sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa harus

mempersiapkan alat yang diperlukan, pasien, Buku KIA/buku catatan.

Persiapan Bahan dan Alat:

1. Beras 20 gr ( 2 sdm)

2. Ikan / daging 25 gr (1 potong)

3. Tempe / tahu 10 gr ( 1 potong)


13

4. Sayur ( misal: bayam, wortel, labu kuning ) 25 gr (0,5 gelas)

5. Air 800 ml ( 3 – 4 gelas )

6. Panci

7. Sendok pengaduk

8. Pisau

9. Kompor

Adapun cara membuat nasi tim

1. Beras dicuci dan dimasak di atas panci.

2. Bahan yang lain dicuci.

3. Ikan/daging/tempe/tahu dipotong kecil atau dicincang dan masukan ke dalam

rebusan beras tadi.

4. Sayuran (bayam, wortel, labu kuning dan lainnya) dipotong pendek-

pendek lalu dimasukan ke dalam rebusan beras dan ikan/daging/tempe/tahu

yang sudah lunak.

5. Sesudah mendidih diaduk dan dimasak terus hingga kental dan matang.

6. Setelah matang diangkat dan didinginkan nasi tim siap dihidangkan.


14

F. EVALUASI FORMATIF

1. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan MP-ASI !

2. Jelaskan berapa kali sehari anak diberi MP-ASI !

3. Jelaskan tujuan pemberian MP-ASI !

4. Jelaskan bentuk makanan pedamping ASI untuk bayi usia 6-12 bulan !

5. Jelaskan cara membuat nasi tim !

G. TUGAS MANDIRI

Melakukan praktek pembuatan makanan pendamping ASI untuk bayi usia 6-12

bulan dengan prosedur yang telah ada dan sesuai arahan.

H. EVALUASI AKHIR

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Makanan Pendamping ASI bagi bayi

6 – 12 bulan.

2. Mengetahui waktu yang tepat dalam pemberian MP ASI

3. Mengetahui prinsip pemberian MP ASI pada bayi usia 6 – 12 bulan

4. Mengetahui bahan makanan yang sehat untuk bayi

5. Mengetahui variasi menu makan bayi usia 6 – 12 bulan


15

DAFTAR TILIK

PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI BERUSIA 6 SAMPAI 12 BULAN

A. Cheklist Keterampilan cara membuat Bubur Sumsum Kacang Hijau untuk Bayi

Berusia 6 Sampai 8 Bulan

Petunjuk pengisian

Beri nilai pada kolom sesuai dengan butir kegiatan yang dilakukan dengan

kriteria sebagai berikut:

1. Perlu perbaikan : jika langkah dan tugas tidak dilakukan dengan benar

2. Mampu : jika langkah dilakukan dengan benar dan berurutan

tetapi kurang tepat dan atau fasilitator/dosen perlu

membantu/menigngatkan hal-hal yang tidak terlalu berarti.

3. Mahir : jika langkah dikerjakan dengan baik sesuai dengan

urutan, tepat tanpa ragu-ragu dan tidak perlu bantuan

Nilai
No Kegiatan
1 2 3

1 Persiapan Bahan dan alat:


15 gram (1.5 sdm) tepung beras
10 gram (1 sdm) kacang hijau, rebus, haluskan
75 cc (1/3 gelas belimbing) santan kental
20 gram daun bayam, iris halus
Panci
2 Mencuci tangan dengan benar

3 Mengambil 10 gram (1 sdm) kacang hijau dan


20 gr daun bayam yang sudah diiris halus
16

4 Rebus kacang hijau dan daun bayam

5 Saring rebusan kacang hijau dan daun


bayam dengan saringan atau belnder halus,
sisihkan
6 Campurkan sedikit air dengan tepung beras
hingga larut, tambahkan santan, masak di atas api
kecil hingga matang
7 Tambahkan hasil saringan kacang hijau dan aduk
rata bubur siap diberikan
8 Penyelesaian : Membereskan alat

Jumlah skor melaksanakan prosedur = Perolehan


skore x 100 Skore maksimal
Nilai = Skore melakukan prosedur

Keterangan Penilaian: (Skore maksimal = 7 x 3 = 21)

B. Cheklist Keterampilan cara membuat nasi tim untuk Bayi berusia 9 Sampai 12

Bulan

Petunjuk pengisian

Beri nilai pada kolom sesuai dengan butir kegiatan yang dilakukan dengan

kriteria sebagai berikut:

1. Perlu perbaikan : jika langkah dan tugas tidak dilakukan dengan benar

2. Mampu : jika langkah dilakukan dengan benar dan berurutan

tetapi kurang tepat dan atau fasilitator/dosen perlu membantu/ meningkatkan

hal-hal yang tidak terlalu berarti.

3. Mahir : jika langkah dikerjakan dengan baik sesuai dengan

urutan, tepat tanpa ragu-ragu dan tidak perlu bantuan


17

Nilai
No Kegiatan
1 2 3

1 Persiapan Bahan dan alat:

Beras 20 gr ( 2 sdm)

Ikan/daging 25 gr (1 potong)

Tempe/tahu 10 gr ( 1 potong)

Sayur 25 gr (0,5 gelas)

Air 800 ml ( 3 – 4 gelas )

Panci

Sendok pengaduk

pisau

kompor
2 Mencuci tangan dengan benar

3 Mengambil Beras 20 gram (2 sdm) di cuci dan

dimasak diatas panci

4 Mencuci bahan yang lain (ikan/daging = 25 gr),

tempe/tahu = 10 gr, sayuran = 25 gr, misal :

bayam, wortel, labu kuning)

5 Ikan/daging/tempe/tahu dipotong kecil atau

dicincang dan masukan ke dalam rebusan beras tadi


18

6 Sesudah mendidih diaduk dan dimasak terus

hingga kental dan matang dan didinginkan, siap

untuk diberikan

7 Penyelesaian : Membereskan alat

Jumlah skor melaksanakan prosedur = Perolehan


skore x 100 Skore maksimal
Nilai = Skore melakukan prosedur
19

DAFTAR PUSTAKA

o Departemen Kesehatan RI. 1992. Kurang Energi-Protein.

o Fatimah M, Perilaku hidup sehat dan status kesehatan gizi keluarga

miskin, studi di kelurahan Bandarhardjo, Semarang, 1993.

o Guidelines for appropriate complementary feeding of breastfed children 6-24

months of age. In facts for feeding. LINKAGES, November 1997.

o Fatimah M. Masa Penyapihan : dari ASI menuju makanan keluarga. Semarang,

Badan penerbit UNDIP, 1992.

o Aritonang I. Pemantauan pertumbuhan balita. Yogyakarta. Percetakan Kanisius,

1996.

o Atmarita, Fasli J, Perhitungan, penggunaan dan interprestasi berbagai

indeks anthropometri dalam penilaian status gizi dan baku rujukan WHO-

NCHS. Gizi Indonesia 1991.

o Indrus J. Factors related to breast feeding practices in Indonesia. Gizi Indonesia

1991.
20

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tumbuh Kembang Bayi sangatlah menjadi perhatian utama bagi setiap

pasangan suami istri. Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Pada Tahap Awal

memanglah memerlukan perhatian khusus. Salah sedikit dalam menjaga tumbuh

kembang bayi, bisa berdampak buruk bagi perkembangan bayi itu sendiri. Setelah

melewati usia 6 bulan, tentunya pemenuhan Nutrisi Bayi pada usia 0-6 bulan berbeda

pada saat bayi menginjak usia 6-12 bulan.

Masa Pertumbuhan Bayi Pada usia 6-12 bulan si bayi sudah mampu

berkomunikasi dengan kedua orang tua meskipun masih sangat terbatas dalam hal

komunikasi ini. Jika diusia 0-6 bulan pemberian gizi dan nutrisi melalui ASI saja sudah

cukup, mungkin berbeda dengan bayi yang sudah menginjak usia 6-12bulan.

Pemberian gizi dan nutrisi pada bayi usia 6-12 Bulan tidak cukup hanya dengan

mengandalkan ASI saja. Disuianya yang sudah menginjak 6-12bulan, si bayi perlu

diperkenalkan dengan beberapa Makanan Pendamping ASi. Bayi dilahirkan kemampuan

reflek makan, misalnya saja si bayi yang suka menghisap jempolnya sendiri, jempol

orang lain, belajar mengunyah kemudian akhirnya dia menelan apa saja yang sudah

berada dalam mulutnya. Dalam memberikan Makanan Pendamping ASI, sebagai

seorang ibu harus memperhatikan dan menyesuaikan dengan perkembangan si bayi

itu sendiri, bagaimana sistem pencernaan si bayi itu sendiri misal memulai dengan

memberikan makanan bertekstur cair, kental, semi pada dan sampai pada makanan yang
21

memiliki tekstur padat. Kesemuanya harus diperhatikan agar tumbuh kembang si bayi

ini terjaga.

Beberapa gejala awal atau tanda-tanda mengenai kesiapan bayi dalam menerima

Makanan Pendamping ASI diantaranya : Diawali dengan dimulainya memasukkan

tangan bayi ke dalam mulutnya sendiri. Respon si bayi saat kita mencoba memberi

makan kepada bayi dengan membuka mulutnya. Ketika si bayi sudah siap untuk

menerima Makanan Pendamping ASI, maka reflek si bayi dalam menjulurkan

lidahnya akan hilang. Biasanya bayi yang sudah siap untuk menerima Makanan

Pendamping ASI lebih tertarik pada makanan daripada botol susu ketika disodorkan

padanya. Biasanya bayi yang sudah siap untuk menerima Makanan Pendamping ASI

ditandai dengan rewel / menangis meskipun telah diberikan ASI atau susu formula

sebanyak 4-5 kali sehari.

Ketika usia bayi sudah menginjak 6-12 bulan, sudah tentu setiap ibu bersiap

memberikan makanan pendamping selain ASI. Namun, kadang kala mereka tidak

begitu memahami bagaimana seharusnya memberikan makanan pendamping asi dan

Makanan Sehat Untuk Bayi Usia 6 bulan sampai 12 bulan yang semestinya.

Memberikan Makanan Pendamping ASI sebaiknya dilakukan secara bertahap. Diawali

dengan makanan yang memiliki tekstur cair dan amati apa yang terjadi pada si bayi

ketika makanan itu sudah masuk dalam perutnya. Jika makanan tersebut tidak

berpengaruh apa-apa maka anda bisa memberikannya secara berkelanjutan. Kekentalan

dan jumlah yang akan diberikan harus disesuaikan dengan keterampilan dan kesiapan

bayi dalam menerima makanan pendamping ASI ini. Setelah bayi bisa mengunyah dan
22

menggerakkan lidah pada saat dia diberi makanan pendamping asi, berarti bayi sudah

bisa kita beri makanan yang memiliki tekstur semi padat. Untuk memberikan

makanan pendamping asi dengan tekstur yang padat, sebaiknya tunggu sampai

Pertumbuhan Gigi Bayi itu muncul dan kuat untuk mengunyah makanan. Porsi yang

diberikan juga harus disesuaikan. Mulailah dengan 1-2 suap setiap kali makan hingga

berangsur-angsur bertambah sesuai dengan porsi makan si bayi.

Dalam memperkenalkan makanan pendamping asi ini, sebaiknya kita mulai dari

satu jenis makanan. Tujuannya adalah untuk melihat responnya, apakah makanan

tersebut dapat diterima atau ditolak. Maksudnya diterima disini lebih kepada gejala

yang muncul pada bayi setelah memakan makanan pendamping asi tersebut, apakah

muncul alergi atau yang lainnya. Jika terlalu banyak jenis makanan pendamping asi yang

diberikan, kita tidak bisa secara pasti mengetahui penyebab alergi yang ditimbulkan oleh

makanan selain berkonsultasi pada dokter. Secara umum, bayi yang menginjak usia 6-

12 bulan lebih menyukai makanan yang memiliki rasa manis. Jika sewaktu kita

memberikan makanan pendamping asi kemudian si bayi menolak, maka jangan paksa

untuk tetap memberikan makanan tersebut. Cobalah untuk mengganti makanan jenis

lain yang disukai oleh si bayi dengan tetap memperhatikan kandungan gizi dalam

makanan tersebut. Penolakan bayi terhadap jenis makanan bergantung pada

rangsangan yang tepat pada syaraf pengecapannya. Karenanya, berikanlah makanan

yang memiliki rasa manis. Sebelum memperkenalkan buah kepada si bayi, sebaiknya

perkenalkanlah dulu sayuran sebagai makanan pendamping asi. Cita rasa yang sedikit

tidak enak yang terdapat pada sayuran membuat sayuran kurang diminati oleh bayi.
23

Berikut adalah bahan makanan yang harus dihindari untuk bayi usia 6 – 12 bulan:

1. Kacang-kacangan, terutama kacang tanah.

2. Garam dan gula.

3. Gandum, barbley, havermount dan beberapa aneka olahan roti serta aneka

sereal yang mengandung gluten.

4. Ikan dan kerang-kerangan.

5. Susu sapi segar atau susu formula, dan produk olahan susu, seperti yogurt.

6. Bumbu masak atau penambah cita rasa, seperti garam, gula ,kecap, dan bahan

pemanis lain.

B. Saran

1. Tenaga kesehatan harus dapat mengetahui cara pemberian MP Asi secara dini

agar dapat memberikan pelayanan penyuluhan yang maksimal kepada ibu bayi.

2. Dengan asuhan kebidanan yang diberikan, diahrapkan dapat member gambaran

pengalaman bahwa segera akan memberikan dampak yang tidak merugikan untuk

dimasa yang akan datang.

3. Meningkatkan upaya-upaya untuk KIA, promotif, preventive, kuratif dan

rehabilitative kepada masyarakat, sehingga ikut berperan serta dalam upaya

menurunkan angka kematian bayi.


24

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pemberian makan pada bayi usia 6 – 8 bulan ..................................... 9

Tabel 3.2 Pemberian makanan pada bayi usia 9-12 bulan ................................. 11

Tabel 3.3 Bahan membuat tim saring ................................................................. 12

Anda mungkin juga menyukai