Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER


I

Disusun Oleh:
Marwah Azizah
P07224218019

PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN
KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS TRIMESTER I

Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal Trimester I

Samarinda, 22 Agustus 2020


Mahasiswa

Marwah Azizah
NIM. P07224218019

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

NIP. NIP.

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Komprehensif yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis
Trimester I”

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah


membantu dalam menyelesaikan laporan komprehensif ini sehingga laporan dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam pembuatan laporan ini penulis menggunakan penulisan yang


tersusun berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan dan juga menggunakan kata-
kata yang mudah di pahami yang tujuannya agar mudah dipahami isi yang
disampaikan yaitu mengenai “Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis
Trimester I”

Dalam pembuatan laporan ini pula kami tak luput dari kesalahan, maka
dari itu penulis mohon maaf dan sekiranya kami menerima kritikan dan saran,
agar kedepannya kami dapat memperbaiki menjadi lebih baik lagi.

Samarinda, 22 Agustus 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ...........................................................................................................i


Kata Pengantar ...................................................................................................................ii
Daftar Isi ...........................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ...........................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................................................2
1. Tujuan umum .........................................................................................................2
2. Tujuan khusus ........................................................................................................2
Bab II Tinjauan Pustaka
A. Konsep dasar teori .....................................................................................................3
Bab III Tinjauan Kasus......................................................................................................19
Bab IV Pembahasan...........................................................................................................23
Bab V Kesimpulan.............................................................................................................27
Daftar Pustaka....................................................................................................................28

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu
pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi adanya kehamilan
resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya
kehamilan yang beresiko tinggi sebagai salah satu penyebab kematian ibu
hamil (Prawirohardjo, 2006).
Terlebih jika dikaitkan dengan target Millenium Development Goals
(MDG’s) 2015, yakni menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 102
per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian bayi (AKB) menjadi 23
per 100.000 kelahiran hidup yang harus dicapai. Dari data di atas didapati
bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia terbilang cukup tinggi. Banyak upaya yang selalu diusahakan
untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia (Sarwono, 2009).
Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) salah satunya akibat kurangnya pemahaman ibu tentang pentingnya
melakukan antenatal care (ANC) mulai dari awal kehamilan hingga
kelahiran. Dengan Antenatal Care, ibu hamil tersebut harus sering
mengunjungi puskesmas atau tempat kesehtan lainnya jika terdapat
masalah dan disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan
tanda-tanda kehamilan. Untuk itu wanita hamil terutama trimester lanjut
supaya lebih sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan dapat
mengurangi penyulit pada saat inpartu (Saifuddin, 2005).
Kehamilan pada Trimester I sangat rentan terhadap bahaya dalam
kehamilan seperti abortus, mola hidatidosa, blighted ovum. Oleh sebab itu,
ibu hamil pada trimester I diharapkan memeriksakan kehamilannya untuk
memastikan kehamilannya dan keadaan janinnya (Prawirohardjo, 2009).

1
Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bias
mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan
sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal satu kali
kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu) (Saifuddin,
2005).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester I Normal dengan menggunakan pola pikir ilmiah melalui
pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney.

2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep dasar teori Ibu Hamil Trimester I Normal
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan pada Ibu
Hamil Trimester I Normal berdasarkan 7 langkah Varney.
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Trimester I
Normal dengan pendekatan Varney, yang terdiri dari:
d. Melakukan pengkajian
e. Menginterpretasikan data dasar
f. Mengidentifikasi diagnosis/ masalah potensial
g. Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera
h. Mengembangkan rencana intervensi Melakukan tindakan sesuai
dengan rencana intervensi
i. Melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan
j. Mendokumentasikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ibu
Hamil Trimester I Normal dalam bentuk catatan SOAP

2
3
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Trimester I
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :
Waktu pengkajian :
Nama pengkaji :

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nama Suami :
Umur : usia <18 tahun dan >35 tahun Umur :
memerlukan pengawasan antenatal
tambahan (Fraser & Cooper, 2009).
Suku : Suku/Bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan :
Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :

2. Alasan Datang Periksa/Keluhan Utama


a. Alasan datang periksa:
b. Keluhan Utama: Umumnya klien merasakan mual dan
muntah pada pagi hari. Terkadang ibu men0galami ngidam dan
tidak suka mencium makanan yang menyengat. Ibu juga
mengeluh mudah lelah, payudara menjadi lebih tegang dari
biasanya dan mengalami sering kencing (Mochtar, 2011).
3. Riwayat Kesehatan Klien
Mengkaji riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
klien yang dapat mempengaruhi atau memperberat/diperberat oleh
kehamilannya. Perlu pengkajian tentang riwayat penyakit menular,
penyakit menurun, dan penyakit menahun pada klien.

10
Penyakit sistem reproduksi : Penyakit Ginekologi, tumor/
kanker payudara
Penyakit kardiovaskuler : Penyakit jantung, hipertensi
Penyakit darah : Anemia, leukemia,
isoimunisasi
Penyakit paru-paru : TBC, asma broncial
Penyakit saluran pencernaan : Haemoroid
Penyakit hati : Hepatitis
Penyakit Ginjal dan saluran kencing : Gagal ginjal
Penyakit endokrin : Diabetes mellitus
Penyakit saraf : Epilepsi
Penyakit jiwa : Psikosis
Penyakit sistem imunologi : Penyakit autoimun
Penyakit infeksi : IMS, infeksi TORCH, ISK
Riwayat alergi : Alergi antibiotik
Riwayat pembedahan : Seksio Cesaria
(Mochtar, 2011)

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Penyakit tertentu dapat terjadi secara genetik atau berkaitan
dengan keluarga atau etnisitas, dan beberapa diantaranya berkaitan
dengan lingkungan fisik atau sosial tempat keluarga tersebut
tinggal (Fraser & Cooper, 2009).
Mengkaji riwayat penyakit menurun (asma, hipertensi, DM,
hemofilia) menular (hepatitis, TBC, HIV/AIDS) menahun
(jantung, asma).
Riwayat kehamilan kembar juga memiliki insidens lebih tinggi
pada keluarga tertentu (Fraser&Cooper, 2009).

5. Riwayat Menstruasi
Riwayat siklus, lama dan jumlah menstruasi klien. Wanita
seringkali keliru mengartikan bercak darah akibat implementasi

11
sebagai periode sebagai periode menstruasi, meski menstruasi ini
sangat berbeda dari menstruasi yang biasa ia alami (Varney, 2006).
Siklus :28 + 7 hari
Lamanya :3-8 hari (Mochtar, 2011)
HPHT :merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan
perkiraan taksiran partus (Varney, 2006)

6. Riwayat Obstetrik

Kehamilan Persalinan Anak Nifas


No Abnorm
suami Anak UK Peny Jenis Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Laktasi Peny
alitas

7. Riwayat Kehamilan Saat Ini


Menurut Varney (2006) riwayat kehamilan saat ini dikaji untuk
mendeteksi komplikasi, beberapa ketidaknyamanan, dan setiap
keluhan seputar kehamilan yang dialami klien sejak haid terakhir
(HPHT).
a. Keluhan tiap trimester
b. Pergerakan anak pertama kali (Quickening)
c. Pemeriksaan kehamilan
d. Pendidikan kesehatan yang sudah didapatkan
e. Imunisasi

8. Riwayat ginekologi
Vaginitis :
Endometriosis :
Mioma uteri :
Kista ovarium :

12
Endometriosis :
PID :

9. Riwayat Kontrasepsi
Riwayat penggunaan kontrasepsi, meliputi jenis kontrasepsi
yang pernah digunakan, lama pemakaian dan jarak antara
pemakaian terakhir dengan kehamilan.

10. Pola Fungsional Kesehatan


Pola Keterangan
Nutrisi Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan pada ibu hamil adalah 300
kalori perhari, dengan komposisi menu seimbang (cukup mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air).
Cairan : paling sedikit 8 gelas berukuran 250 ml/hari. Cairan ekstra
juga membantu melembutkan kulit, mengurangi kemungkinan
konstipasi, mengeluarkan racun dan produksi sisa dari tubuh,
mengurangi pembengkakan yang berlebihan dan mengurangi resiko
ISK (Murkoff, dkk., 2006).
Eliminasi Biasanya BAK sering karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
membesar. Akan hilang pada trimester kedua kehamilan (Mochtar,
2011). Sedangkan BAB mengalami Konstipasi/obstipasi karena tonus
otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid (Mochtar, 2011).
Istirahat Sebaiknya tidur 1-2 jam lebih lama dari biasnya saat malam
(Eisenberg, 2005).
Aktivitas Namun pada saat hamil ibu akan mengalami mudah lelah karena
menurunnya BMR (Basal metabolic Rate) (Prawirohardjo, 2009).
Personal Kebersihan diri merupakan perawatan diri sendiri yang
Hygiene dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun
psikologis. Perawatan diri meliputi kebersihan badan, kebersihan
mulut, kebersihan pakaian (Hidayat, 2008)
Kebiasaan Kebiasaan minum alcohol, jamu-jamuan, obat-obatan, perokok
aktif maupun pasif, narkoba dan kepemilikan binatang peliharaan

13
merupakan salah satu pencetus gangguan kehamilan yang memperlukan
pengawasan antenatal tambahan (Myles, 2009)
Seksualitas Hubungan seksual masih tetap diperbolehkan kecuali pada ibu
yang pernah mengalami keguguran, namun beberapa wanita kehilangan
gairah seksualnya ketika hamil (Wendy, 2005).
Sebaiknya hubungan seksual diperbolehkan setelah kehamilan
16 minggu, karena pada saat itu plasenta sudah terbentuk.
Hubungan seksualitas saat akhir kehamilan dapat dilakukan
semampu ibu. Kandungan sperma (prostatglandin) dapat merangsang
kontraksi uterus, oleh karena itu disarankan untuk menggunakan
kondom (Manuaba, 2009).

11. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


a. Riwayat pernikahan : pernikahan keberapa, lama menikah,
status pernikahan sah/tidak
b. Bagaimana respon klien dan keluarga terhadap kehamilan.
Kehamilan direncanakan atau tidak, diterima/tidak. Najman
dalam Salmah (2006) menyatakan bahwa kehamilan yang tidak
diinginkan bisa berdampak pada kesehatan mental baik ibu
maupun janinnya.
c. Bagaimana psikis ibu menghadapi kehamilannya
d. Bagaimana adat istiadat yang ada di lingkungan sekitar.
Apakah ibu percaya terhadap mitos atau tidak.
e. Adakah kebiasaan-kebiasaan keluarga maupun lingkungan
masyarakat yang dapat merugikan atau memberikan pengaruh
negatif pada kehamilan ibu.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg

14
Nadi : 60-100 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Suhu : 36,0 – 37,50C

Antropometri :
BB Sebelum Hamil :
BB Saat ini : normalnya selama kehamilan
pertambahan berat badan 7 – 12 kg

Tinggi Badan : >145 cm


LiLA : > 23,5 cm

a. Klien yang menurut kategori BMI berada pada rentang obesitas


lebih beresiko mengalami komplikasi kehamilan (Frase &
Cooper, 2009)
b. Menurut institute of Medicine (1990) batasan yang
direkomendasikan untuk peningkatan berat badan ibu hamil
berdasarkan BMI sebelum hamil yakni:
Total Peningkatan BB yang
Kategori Berat-Tinggi Badan
direkomendasikan
Kategori BMI Kg Lb
Rendah < 19,8 12,5- 18 28-40
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16 25-35
Overweight 26 – 29 7 – 11,5 15-25
Obesitas >29 >7 >15

(Varney, 2006)

2. Pemeriksaan Fisik
Pada keadaan fisiologis ditulis harga normal seperti criteria
hasil
a. Inspeksi

15
Kepala : bersih
Wajah : terjadi hyperpigmentasi

Mata : konjunctiva merah muda, sclera jernih


Telinga : simetris
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan
cuping hidung
Mulut : tidak ada caries dentis, stomatitis, tidak ada
pembesaran tonsil dan uvula
Leher : terjadi hyperpigmetasi
Dada : tidak ada retraksi dinding dada
Payudara : terjadi hiperpigmentasi pada areola dan papilla
mamae
Abdomen : terdapat linea dan striae
Genetalia : pada saat hamil akan timbul tanda Chadwick
dimana terjadi perubahan warna menjadi
kebiruan pada vulva, vagina, serviks
(Prawirohardjo, 2010).
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas : Bawah, simetris, tidak ad avarices.
Atas, simetris.

b. Palpasi
Kepala : tidak terjadi oedema, tidak teraba massa
Wajah : tidak terjadi oedema
Mata : tidak terjadi pembengkakan palpebra
Telinga : tidak terjadi fraktur tulang telinga
Hidung : tidak terjadi fraktur
Leher : tidak terjadi pembesaran kelenjar tirod, vena
jugularis, dan kelenjar limfe
Payudara : tidak ada benjolan atau massa
Abdomen:
Leopold I : TFU setinggi 1-2 jari diatas symphisis

16
Leopold II : belum dilakukan
Leopold III : belum dilakukan
Leopold IV : belum dilakukan
Genetalia : tidak terjadi pembengkakan
Ekstremitas : Bawah: tidak ada oedema, homan sign negatif,
cavillary refill kembali kurang dari 2 detik.
Atas, tidak ada oedema dan cavillary refill kurang
dari 2 detik.
c. Auskultasi
Dada : Suara nafas, biasanya pada 90 % hingga 95 %
wanita hamil akan terdengar murmur sistolik
pendek yang semakin jelas terdengar selama
inspirasi maupun ekspirasi (Varney, 2006).
Bunyi jantung I dan II teratur.
Abdomen : Bising peristaltik usus : 5 – 35 x/menit

d. Perkusi
Dada : Umumnya bersuara resonan dan dullness. Karena
suara resonan dihasilkan oleh jaringan paru-paru
yang normalnya bergaung dan bernada rendah
dan suara dullness dihasilkan oleh di bagian atas
jantung dan paru-paru (Soemantri, 2007).

Abdomen : Daerah suprapubis redup jika kandung kemih


distensi atau pada wanita jika uterus membesar
(Swartz, 2005).
Ekstremitas :Bawah, refleks babynski negatif dan refleks
patella positif.
Atas, refleks bisep dan trisep positif.

3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan kontraksi uterus/his : tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam/vaginal tussae : tidak dilakukan

17
Pemeriksaan panggul :
Keadaan panggul terutama penting pada primigravida, karena
panggulnya belum pernah diuji dalam persalinan, sebaliknya pada
multigravida anamnesa mengenai persalinan yang gampang dapat
memberikan keterangan yang berharga mengenai keadaan panggul
(UNPAD, 2005).

4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tes urine saat ini dapat dikatakan akurat bagi seorang wanita
terlambat haid karena tes ini sensiti terhadap kadar hCG dibawah
50 mIU. Dilakukan pada awal kunjungan antenatal (Varney, 2006).
PP Test, Protein Urine, Glukosa Urine
Darah: Hemoglobin, Golongan Darah
Pemeriksaan USG :
Pemeriksaan diagnostik lainnya : tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga dapat


merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.
Diagnosis : G...Papah usia kehamilan..... minggu
janin tunggal/ganda, hidup/mati, intrauterin/ekstrauterin.
G : Gravida
P : Para ->
a : aterm
p : premature
a : abortus
h : hidup (Varney, 2006)

Intrauterin hanya boleh ditulis jika ada pemeriksaan


penunjang berupa USG atau dilakukan pemeriksaan

18
khusus (VT) dan diyakini kehamilan merupakan
kehamilan intrauterin.
Masalah : Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang
sedang dialami klien yang ditemukan dari hasil
pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
Kebutuhan : Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah.

III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Identifikasi masalah atau diagnosis potensial ditegakkan berdasarkan
diagnosis dan masalah yang telah ditentukan.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Untuk menentukan tindakan segera yang perlu diambil berdasarkan
diagnosa dan masalah yang ada.

V. INTERVENSI

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai


kelanjutan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah
diidentifikasi.
1. Beritahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu
Rasional : Informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi
petugas dan klien untuk tindakan selanjutnya.
2. Berikan informasi tentang perubahan fisik pada ibu trimester I
Rasional : Penambahan kenormalan perubahan ini dapat
menurunkan kecemasan dan membantu meningkatkan
penyesuaian aktivitass perawatan diri (Doenges, dkk,
2005).
3. Berikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester I.
Rasional : Mengetahui tanda bahaya pada kehamilan membuat ibu
mampu mendeteksi dini tanda yang dapat
membahayakan keselamatan ibu dan janinnya (Salmah,
2006).

19
4. Berikan KIE mengenai nutrisi ibu hamil.
Rasional : Karena dengan terjadinya kehamilan, metabolisme
tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana
kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
janin (Manuaba, 2009).
5. Berikan KIE ibu untuk tidak melakukan aktivitas berat.
Rasional : Pada saat hamil, ibu akan mengalami mudah lelah
karena menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate)
(Sarwono, 2010). Wanita hamil boleh melakukan
pekerjaannya sehari-hari asal bersifat ringan. Kelelahan
harus dicegah hingga pekerjaan harus diselingi dengan
istirahat (UNPAD, 2005).
6. Berikan KIE ibu untuk istirahat yang cukup.
Rasional : Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolik
berkenaan dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin
(Doenges, dkk, 2005).
7. Berikan KIE ibu untuk meningkatkan personal hygiene.
Rasional : Mencegah ibu mengalami resiko infeksi oleh kuman
dan persiapan ibu untuk menyusui (Doenges, dkk,
2005).
8. Berikan KIE latihan ringan secara teratur, seperti jalan kaki.
Rasional : Hal ini dapat meningkatkan peristaltik dan membantu
mencegah terjadinya konstipasi (Doenges, dkk, 2005).
9. Tambahkan suplemen kalsium setiap hari bila asupan produk susu
dikurangi.
Rasional : Membantu dalam memperbaiki keseimbangan
kalsium/fosfor dan menurunkan kram otot (Doenges,
dkk, 2005).
10. Jadwalkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang.
Rasional : Pemberian asuhan antenatal ideal pada kehamilan untuk
mendeteksi kemungkinan penyimpangan dengan segera

20
guna memungkinkan tindakan preventif atau korektif
(Henderson, 2005).

VI. IMPLEMENTASI

Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana


asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.

VII. EVALUASI

Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan


asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.

21
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2005. Rencana Strategi Departemen Kesehatan. Jakarta: Depkes RI


Dewi, Vivian Nanny Lia dan Tri Sunarsih. 2001. Asuhan Kehamilan untuk
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Fraser, D. M., dan Cooper, M. A. 2009. Buku Ajar Bidan Myles Edisi 14. Jakarta:
EGC
Henderson, Christine. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2009. Gadar Obstetri & GInekologi Sosial Untuk
Profesi Bidan. Jakarta: EGC
Marilyn E, Doengoes. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. EGC: Jakarta
Mochtar. 2000. Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.
Murkoff, H, Eisenberg, A, dan Hathway, S. 2006. Kehamilan Apa yang Anda
hadapi Bulan Perbulan. Jakarta: Arcan
Prawihardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC
. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Proawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Bari. 2005. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: FHUI
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Pada Antenatal. Jakarta: EGC
Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta : EGC
Wendy, Taylor. Dkk. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC
Wheeler, Linda. 2003. Perawatan Pranatal & Pascapartum. Jakarta : EGC
Yayasan Bina Pustaka, 2005. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: JNPKKR- POGI

iv

Anda mungkin juga menyukai