Anda di halaman 1dari 28

Laporan Pendahuluan

Kehamilan Fisiologis

A. Pengertian
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. (Saifudin,
Abdul Bani, dkk. 2001)
Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembang didalam
uterus, mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisa menunjang
sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam : 1988).
Kehamilan trimester III adalah kehamilan usia antara 29 - 40 minggu (Mochtar
Rustam : 1988)
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan.

(H. Farrer, 1999 : 33)

Kehamilan adalah masa dimulai dari kontrasepsi sampai janin lahir, lama hamil
normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Sarwono, 1999)
Kehamilan adalah seorang wanita mengandung sel telur yang telah dibuahi atau
kehamilan oleh sperma.
(Zr. Dra. Christina, 1996 : 63)

2. Pengertian Antenatal Care


Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mendapatkan kesehatan
umum ibu. Mencegah secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi
kehamilan, menetapkan resiko kehamilan, menyiapkan persalinan menuju bayi sehat
dan ibu sehat, mempersiapkan, memelihara bayi dan laktasi, mengantar pulihnya
kesehatan ibu secara optimal, saat akhir kala nifas (Manuaba, 2001).

B. Tujuan Antenatal Care Trimester III


1. Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam
kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

2. Tujuan Khusus
Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang dijumpai dalam kehamilan,
persalinan dan nifas.
Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini
mungkin.
Menurunkan angka morbiditas, mortalitas ibu dan anak.
Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga
berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi. (Mochtar Rustam : 1998)
C. Etiologi Kehamilan
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang
dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.

D. Tanda tanda dan Gejala Kehamilan


1. Tanda tanda persuasif
Amenorhoe
Mual dan muntah
Mengidam
Lelah
Tidak tahan bau-bauan
Pingsan
Anorexia
Payudara membesar
Miksi sering
Konstipasi / Obstipasi
Pigmentasi kulit
Varises

2. Tanda kemungkinan hamil


Perut membesar
Uterus membesar
Tanda hegar
Tanda chad wick
Tanda braxton hicks
Tanda pisca seek
Tanda ballotement
Reaksi kehamilan positif

3. Tanda pasti kehamilan


Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa dan diraba bagian-bagian janin.
Denyut jantung janin dapat diketahui melalui pemeriksaan auskultasi.
Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen.

D. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan


Menurut acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal (2001).
Kunjungan antenatal sebaiknya paling sedikit 4 (empat) kali selama kehamilan, yaitu:
1. Satu kali pada triwulan pertama
2. Satu kali pada triwulan kedua
3. Satu kali pada triwulan ketiga

Menurut Rustam Mochtar (1998) berdasarkan teori kunjungan ibu hamil


sebaiknya pemeriksaaan dilakukan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat
satu bulan.
2. Periksa ulang 1 (satu) kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
3. Periksa ulang 2 (dua) kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan
5. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

Asuhan minimal termasuk 7T yaitu:


1. Timbang berat badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Ukur tinggi fundus.
4. Pemberian toxoid tetanus.
5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
6. Tes terhadap penyakit menular seksual.
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

E. Jenis - jenis Kunjungan Ibu Hamil


1. K1 Murni
Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dengan umur kehamilan dibawah 12
minggu. (Pedoman PWS - KIA. 1997).
2. K1 Akses
Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dengan umur kehamilan diatas 12
minggu. (Pedoman PWS - KIA. 1997)
3. Kunjungan Ulang
Kunjungan bumil yang kedua-seterusnya. (PWS - KIA. 1997)
4. K4
Kunjungan ibu hamil sebanyak 4 (empat) kali dengan ketentuan satu kali pada
trimester 1, satu kali pada trimester 2 dan dua kali pada trimester 3. (Pedoman PWS -
KIA. 1997).

F. Periksaan Ibu Hamil


1. Anamnesis
Identitas istri dan suami ; nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat dan
lain-lain.

2. Anamnesis Umum
Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan dan
lain-lain
Tentang haid, menarche, lama haid, banyaknya darah haid dan kapan
mendapat haid terakhir, teratur atau tidak.
Tentang kehamilan persalinan, nifas yang lalu, jumlah dan keadaan anak
hidup
Tentang keadaan kehamilan sekarang : kapan mulai terasa pergerakan anak
Tentang keadaan kesehatan anak.

3. Pemeriksaan Umum
a.Keadaan umum, meliputi :
Tenaga : Lihat keadaan tenaga ibu. Apakah ia berjalan seperti
orang yang sehat atau sakit.
Bahagia/sedih : Apakah ia terlihat bahagia atau senang dengan
kehamilannya.
Kondisi kulit : Apakah kulitnya bersih atau ada luka
Kelainan tulang : Perhatikan bagaimana ia bejalan apakah ada kelainan
bentuk- bentuk tulangnya.
Keadaan gizi : Apakah ibu telah memenuhi nutrisi auntuk dirinya dan
janin.
Kesadaran : Apakah kesadaran ibu baik atau tidak.

b. Adakah anemia, odema.


c. Reflek, terutama reflek lutut.

d. Tanda-tanda vital, meliputi:


1. Lingkar Lengan Atas (Lila)
Pengukuran Lila untuk:
- Mengetahui adanya resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada
WUS.
- Menapis wanita yang mempunyai resiko melahirkan BBLR
- Batas ambang li-la 23,5 cm.

2. Berat Badan
Ditimbang pada saat pertama kali datang dan pada setiap kunjungan. Berat badan
ibu hamil naik rata-rata 9-13 kg atau 9-18 kg (selama hamil). Kenaikan berat
badan kg - kg perminggu atau 1-2 kg perbulan. Kenaikan berat badan
biasanya terjadi pada trimester kedua. Pada saat ini ibu hamil sudah tidak muntah
lagi sehingga sudah mulai makan. Pada usia kehamilan 28 minggu minimal berat
badan ibu bertambah 5 kg. Penambahan berat badan ibu selama hamil, terjadi
karena penambahan berat badan bayi, plasenta, dan kantong air dan tubuh ibu
sendiri.
3. Tinggi Badan
Diukur pada saat pertama kali datang. Ibu hamil yang tinggi badannya kurang dari
145 cm terutama pada kehamilan pertama tergolong resiko tinggi.

4. Suhu
Suhu tubuh normal 37 C. Kalau ibu panas menandakan adanya infeksi (kuman
yang berbahaya masuk kedalam tubuh) dan menyebabkan penyakit.

5. Denyut Nadi Ibu


Nadi dalam keadaan normal 60-80 kali permenit. Denyut nadi ibu 100 atau lebih
permenit merupakan tanda-tanda kurang baik.
Kemungkinan ibu mengalami :
- Tegang, ketakutan, cemas akibat maslah tertentu.
- Perdarahan hebat.
- Anemia
- Sakit atau demam
- Gangguan tiroid (kelenjar gondok)
- Gangguan jantung
- Penggunaan obat (misalnya kokain, pil, diet, heroin atau morphin)

6. Pernapasan
- Normalnya 20-24 kali permenit
- Pada akhir kehamilan ibu hamil sering merasa sesak karena diafragma
terdesak keatas.

7. Tekanan Darah
- tekanan darah normal 90/60 hingga 140/90 mmHg.
- Tekanan darah diukur setiap kali pemeriksaaan kehamilan. Adanya kenaikan
sistolik melebihi 30 mmHg dan kenaikan diastolik 15 mmHg juga harus di
waspadai sebab keadaan itu merupakan salah satu gejala pre-eklampsia
- Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan banyak masalah selama kehamilan,
yaitu :
a. Darah akan kesulitan membawa makanan untuk bayi, akibatnya
pertumbuhan bayi akan lambat.
b. Ibu menderita ganggguan ginjal.
c. Perdarahan sebelum melahirkan.
d. Perdarahan pada otak atau kejang
e. Kematian
- jika tekanan darah ibu pada saaat pertama kali periksa lebih dari 140/90,
mintalah ia berbaring miring kekiri untuk memberi O2 kepada bayi dan
bantulah ia supaya tenang agar dapat beristirahat kurang lebih 20 menit.
Kemudian tekanan darah diukur kembali.

4. Pemeriksaan Kebidanan
a.Inspeksi
1. Muka
Pemeriksaan pada muka yang diperiksa adalah apakah terdapat Cloasma
Gravidarum atau tidak dan apakah oedem atau tidak.
Rambut dan kulit rambut : bersih atau kotor atau terdapat
kelainan
Kelopak mata : bengkak atau tidak
Conjungtiva : pucat atau tidak
Sklera : kuning, hiperemesis atau normal.
Hidung : ada polip atau kelainan lain atau normal.
Mulut : ada sariawan atau tidak
Gigi : ada karies atau tidak.
2. Leher
Leher adalah kelenjar gondok membesar atau tidak.

3. Payudara
- Bentuk buah dada sama atau tidak.
- Pigmentasi putting dan areola mamae.
- Keadaan putting susu, menonjol, datar atau tenggelam.
- Adakah cairan yang keluar dari putting susu seperti colustrum

4. Abdomen
- Membesar sesuai dengan umur kehamilan atau tidak.
- Linea alba atau nigra : Hyperpigmentasi atau tidak
- Tampak gerakan janin atau tidak.
- Bentuk pembesaran gravidarum (melintang, memanjang atau asimetris).
- Striae gravidarum (gatal karena pengeluaran hormon kehamilan diperut).
- Ada lukanya atau tidak, apa terdapat bekas operasi.

5. Vulva
Adakah oedema, pengeluran cairan (flour), perineum adakah varises atau
bekas luka parut, tanda chadwick, candylomata.

b. Palpasi
Palpasi dibagian abdomen, bertujuan untuk :
Menentukan besarnya rahim dan tuanya kehamilan.
Menentukan letak janin dalam rahim.

Cara mengukur rahim, yaitu :


Menggunakan metode jari (naik 2 jari perbulan).
Menggunakan pita pengukur (naik 1 cm perminggu).
(Letakkan pita pengukur dengan angka 0 pada pinggir atas tulang simpisis
kemudian retangkan pita diatas rahim ibu dan tahan pada puncaknya).

Cara palpasi menurut Leopold yaitu :


1. Leopold I
- Menentukan tinggi fundus uteri
- Menentukan tuanya kehamilan
- Bagian apa yang ada di fundus.

Caranya :
a. Pemeriksa berada disebelah kanan ibu dan menghadap ibu
b. Beritahu pasien untuk menekuk kedua kaki.
c. Letakkan kedua tangan pada kedua sisi fundus untuk mengetengahkan fundus.
d. Menentukan batas fundus uteri.
e. Meletakkan tangan kanan diatas sympisis, letakkan batas nol meteran pada
bagian atas sympisis.
f. Tarik pita meteran dengan tangan kiri sampai batas atas fundus uteri.
g. Tentukan tinggi fundus uteri.
h. Tentukan bagian janin yang ada difundus.
- Kepala : bulat dan keras.
- Bokong : Lembek.

2. Leopold II
- Untuk menentukan letak punggung janin
- Bagian terkecil janin.
Caranya :
a. Letakkan kedua tangan dikedua sisi rahim.
b. Tangan kiri menahan dan tangan kanan meraba bagian janin yang ada di sisi
kiri ibu, kemudian lakukan sebaliknya.
c. Tentukan letak punggung janin (punggung kanan / punggung kiri)
- Punggung : keras dan memanjang seperti papan.
- Bagian terkecil janin : kosong atau teraba bagian kecil janin.

3. Leopold III
- Menentukan bagian terbawah janin.
Caranya :
a. Tangan kiri berada diatas fundus dan tangan kanan berada diatas fundus
dengan posisi ibu jari berada disebelah kanan ibu dan keempat jari lainnya
berada disebelah kiri ibu sambil menggoyang kekiri dan kekanan.
b. Tentukan bagian terbawah janin.
- Kepala : keras dan ada lentingan
- Bokong : Lembek dan tidak ada lentingan.
4. Leopold IV
- Menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin telah masuk PAP.

Caranya :
a. Pemeriksaaan menghadap kekaki ibu.
b. Meletakkan kedua telapak tangan dibagian terbawah janin diatas sympisis.
c. Tentukan seberapa jauh masuk PAP.
- Konvergen (bila jari-jari tangan saling bertemu) berarti bagian terdepan
belum turun / belum masuk PAP.
- Divergen (bila jari-jari kedua tangan saling menjauh) berarti bagian
terdepan sudah turun / sudah masuk PAP.

c. Auskultasi
- DJJ normal 120-160 kali permenit.
- Djj terdengar hampir pada kehamilan 20 minggu.
- Janin mulai bergerak pada usia kehamilan, yaitu :
Primi hamil 18-20 minggu.
Multi hamil 16-18 minggu.
- Cara menghitung DJJ, yaitu :
Dengan menghitung jumlah DJJ 5 detik pertama, 5 detik ketiga dan 5 detik
kelima. Dijumlahkan kemudian dikalikan 4.

d. Perkusi
Menentukan reflek patella, nyeri ginjal dan memeriksa oedem di bagian kaki.
Refleks Patella
caranya :
- Raba tendon tepat dibawah tempurung lutut, kemudian ketuk dengan alat bernama
hammer. Kalau reflek negatif kekurangan B1. Bila reflek meningkat merupakan
tendon pre-eklampsia.

Memeriksa nyeri ginjal


Caranya :
- Ketuk pada daerah belakang tubuh ibu. Tangan kiri menahan bagian ginjal, satu
tangan lainnya mengetuk bagian tersebut, apakah sakit atau tidak.

Memeriksa oedema
Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi apakah ada oedema dibagian yang
terlihat bengkak, biasanya terjadi dibagian kaki. Pemeriksaan dilakukan dengan
cara menekan bagian kulit. Jika saat ditekan kembalinya sangat lambat dinamakan
oedem, karena penimbunan cairan dalam kulit.
Lamanya menekan 8 detik, dilakukan pada daerah pre libia dan mata kaki.
Pembekakan tungkai pada siang hari masih dianggap normal. Pada saat bangun
tidur dipagi hari kaki ibu masih bengkak bertanda buruk. Bila oedem disertai
dengan tekanan darah tinggi merupakan tanda-tanda pre-eklampsia.

5. Pemeriksaaan Penunjang
Pemeriksaaan panggul luar biasanya dilakukan pada ibu hamil primigravida.
Ukuran-ukuran panggul luar, yaitu :
Distansia Spinarum
Jarak antara spina iliaea anterior superior kanan dan kiri. Ukuran normal 23-26 cm
Distansia Kristarum
Jarak terjauh antara krista iliaea terjauh kanan dan kiri. Ukuran normal 26-29 cm.
Konjugata Eksterna
Jarak antara tepi atas sympisis dan prosesus spinosus lumbal V. Ukuran normal 18-20
cm.
Lingkar panggul
Diukur dari pinggir atas sympisis, pertengahan sias trohanter mayor, ruas tulang lumbal
kelima kembali lagi ketempat yang sama. Ukuran normal 80-90 cm.

6. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb
Pemeriksaan Hb dilakukan untuk menilai kadar hemoglobin dalam darah ibu sehngga
dapat diketahui ibu mengalami anemia atau tidak. Pemeriksaaan darah dilakukan
minimal dua kali selam kehamilan, yaitu pada trimester I dan trimester III.
Pemeriksaaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat Hb sahli.

Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :


Hb 11 gr% : Tidak anemia
Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
Hb 7- 8 gr% : Anemia sedang
Hb <7 gr% : Anemia berat
b. Albumin (Protein Urine)
Yakni pemeriksaaan protein dalam urine yang merupakan salah satu cara untuk
mengetahui apakah terdapat tanda dari gejala pada pre-eklampsia.

Hasil pemeriksaaan Albumin (protein urine) dapat digolongkan yaitu :


1. Negatif (-) : Bila tidak ada perubahan / jernih.
2. Positif (+) : Ada kekeruhan sedikit tanpa butir-butir.
3. Positif (++) : Kekeruhan mudah dilihat dan tampak butir-butir dalam
kekeruhan.
4. Positif (+++) : Jelas keruh dan berkeping-keping.
5. Positif (++++) : Sangat keruh dan kekeruhan berkeping-keping besar /
bergumpal-gumpal / padat.

c. Reduksi Urine (Gula dalam Urine)


Yakni pemeriksaan gula dalam urine unuk mengetahui apakah ada penyakit diabetes
(kencing manis) pada ibu hamil.

Hasil pemeriksaaan Reduksi dapat digolongkan, yaitu :


1. Negatif (-) : Bila tidak ada perubahan warna.
2. Positif (+) : Bila hijau kekuning-kuningan (0,5 1 % glukosa).
3. Positif (++) : Bila kuning (1 1,5 % glukosa).
4. Positif (+++) : Bila orange atau warna lumpur keruh (2 3,2 % glukosa).
5. Positif (++++) : Bila merah keruh (lebih dari 3,5 % glukosa).
G. Ketidaknyamanan yang Umum dalam Masa Kehamilan Trimester II

Pada trimester ketiga ini perut sudah membesar, berbagai perasaan emosional
yang berbeda-beda dan tubuh secara fisik juga mengalami perubahan. Ibu hamil sudah
akan mempersiapkan untuk kehadiran si bayi baru, berbagai perasaan emosional yang
berbeda-beda muncul, kegembiraan untuk bertemu bayi baru, kuatir akan kesehatan
janin, dan mulai berfikir tentang persalinan. Dengan tambahan perubahan emosi ini,
tubuh secara fisik juga mengalami perubahan pada trimester akhir kehamilan ini. Bila
tidak diatasi dengan baik akan menjadi ketidaknyamanan selama kehamilan.

1. Sakit Punggung Bagian Bawah


Penyebab :
- terjadi pada trimester kedua dan ketiga
- meningkatnya beban berat yang dibawa ibu hamil yaitu bayi dalam kandungan
- kurvatur dari vertebra umbasacral yang meningkat saat uterus terus membesar
- spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf (melemahnya otot-otot tulang
belakang)
- kadar hormon yang menngkat, sehingga cartilage didalam sendi-sendi besar menjadi
lembek
- perubahan pada postur yang mengubah pusat gravitasi kedepan, memberikan tekanan
yang lebih besar pada punggung
- untuk mempertahankan keseimbangan tubuh, perut yang membuncit otomatis akan
menarik otot punggung lebih kencang.
- Keletihan

Cara Mengatasi :
- pakailaah sepatu tumit rendah
- gunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat benda
- hindari mengangkat benda berat, tekuk lutut jika harus mengambil sesuatu dari lantai
- berdiri dan berjalan dengan pungggung yang tegak
- pakailah kasur yang nyaman (keras/datar), gunakan matras yang kokoh
- mintalah pertolongan untuk melakukan pekerjaan rumah sehingga tidak perlu
membungkuk sering.
- gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
- hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan sirkulasi darah
terhambat
- duduk dengan punggung lurus dan ditopang dengan baik
- lakukan latihan lembut yang dapat membantu merenggangkan dan menguatkan otot
punggung.
- kenakan calana hamil dengan pinggiran elastis lebar yang ada dibawah lekukan perut
untuk mendapatkan dukungan yang baik
- jika rasa sakitnya sangat hebat, konsultasikan dengan dokter dengan segera karena
bisa jadi gejala infeksi atau kondisi lainnya. Jika ingin minum obat penghilang rasa
sakit, konsultasikan terlebih dahulu.

2. Keluarnya Cairan dari Payudara


Merupakan colustrum yaitu makanan bayi pertama yang kaya akan protein dan
antibodi bagi tubuh bayi. Untuk persiapan bagi bayi sebaiknya lakukanlah massage
payudara secara teratur selama hamil.

3. Konstipasi (sambelit) / Susah BAB


Penyebab :
- tekanan rahim yang membesar kedaerah usus
- peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat
- penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus
- penyerapan ai dari kolon meningkat
- tekanan dari uterus yang membesar pada usus
- suplemen zat besi
- diet, kurang senam / exercise, penurunan kadar cairan.
- Gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan) / emollients. Seperti : supositoria dll
- Hindari minyak mineral, lubrikasi, perangsang (stimulant) saline, hiperosmotis,
diphenylmethane, castor dll

Cara mengatasi :
- banyak memakan makanan yang mengandung serat, buah-buahan dan sayuran /
minum jus prem tiap hari.
- senam ringan / berolahraga secara teratur (3x seminggu) membuat pencernaan dan
tubuh bagus
- banyak minum air putih untuk menenangkan pergerakan isi perut
- pertahankan BAB secara teratur, jangan pernah menunda ke toilet
- istirahat yang cukup
- makanan berserat akan membuat pergerakan isi perut lebih teratur.

Tanda bahaya :
- Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas (obstruksi)
- Rasa nyeri di kuadran kanan bawah (appendicitis)

4. Haemorrhoids (wasir)
Penyebab :
- Konstipasi
- Rahim yang berkembang menyababkan tekanan pada urat darah halus (pembuluh
darah halus) dibagian bawah tubuh. Sehingga pembuluh menjadi mekar atau
pembekakan pembuluh darah di area dubur.
- Wasir bisa sangat menyakitkan dan kadang menonjol ke anus, pecah atau berdarah.

Cara mengatasi :
- hindari konstipasi
- hindari duduk yang lama
- gunakan kompres air hangat / mandi air hangat untuk kenyamanan dan meningkatkan
sirkulasi
- makan makanan yang berserat dan banyak minum
- kompres es / garam Epsom
- menghindari ketegangan selama defekasi
- latihan kegel untuk mengencangkan otot-otot perineal
- istirahat dengan panggul dinaikkan dan diturunkan saat istirahat di tempat tidur

5. Sesak Napas
Pada kehamilan 33 36 minggu terasa sesak napas karena tekanan bayi yang
berada di bawah diafragma menekan paru ibu, membuat paru-paru lebih berat untuk
mengembang secara penuh ketika bernapas.

Cara mengatasi :
- jelaskan pada ibu bahwa hal ini merupakan masalah yang fisiologis, setelah kepala
bayi sudah turun ke rongga panggul pada 2 3 minggu sebelum persalinan, pada ibu
yang pertama kali hamil akan merasa lega dan bernapas lebih mudah
- duduk tegak atau lurus akan memberi paru-paru lebih banyak ruang untuk
mengembang.
- Bergerak perlahan memberikan tekanan yang lebih sedikit pada jantung dan paru-
paru
- tidur dengan kepala tersangga juga memberikan lebih sedikit tekanan pada paru-parua
- tidur miring kiri untuk mencegah sesak napas.

6. Sering Kencing
Penyebab :
- pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan semakin
menekan kandung kencing.
- kencing yang tiba-tiba saat tertawa, bersin dan batuk merupakan hal yang normal dan
sementara waktu karena dinding otot pelvic (panggul) tengah bersantai untuk bersiap-
siap menuju kelahiran.

Cara mengatasi :
- hindari minuman yang berkafein seperti kopi, teh dan soda karena merangsang BAK
- condongkan badan kedepan setiap kali kencing untukmngosongkan kandung kencing
keseluruhan
- gunakan alas wanita (pampers) terutama saat keluar rumah, bila ingin kencing tiba-
tiba
- lakukanlah latihan kegel salah satu latihan kebugaran setiap hari yaitu latihan
panggul di lantai dengan mengetatkan dan mengendurkan otot untuk mengontrol
sirkulasi kencing
- perbanyak minum pada siang hari
7. Susah Tidur
Penyebab :
- setelah perut membesar dan bayi akan menendang dimalam hari sehingga ibu jadi
sulit tidur
- punggung pegal
- posisi tidur kurang nyaman
- kecemasan akan persalinan nanti
- sering buang air kecil

Cara mengatasi :
- cobalah untuk menyesuaikan posisi tidur, posisi tidur miring kiri selain mencegah
varises, sesak napas, edema juga memperlancar sirkulasi darah
- bila posisi punggung janin berada disebelah kanan sebaiknya miring kanan
- perbanyak minum pada siang hari dan usahakan BAK disiang hari.
- Jelaskan bahwa kehamilan merupakan keistemewaan bagi wanita.

8. Varises
Penyebab :
- faktor keturunan
- peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah
panggul dan vena di kaki, menyebabkan vena menonjol, biasanya muncul pada kaki
dan paha
- di akhir kehamilan kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul
- kelebihan berat badan
- kerapuhan jaringan elastis yang diakibatkan oleh estrogen

Cara mengatasi :
- angkatlah kaki ke atas ketika istirahat atau tiduran
- pakailah celana atau kaos kaki yang dapat mensuport, pakailah di pagi hari dan
lepaskan ketika tidur
- jangan berdiri atau duduk terlalu lama
- cobalah untuk berjalan-jalan
- anjurkan ibu kalau duduk / tidur tidak dengan kaki menyilang
- gerakkan kaki sesering mungkin untuk memperbaiki sirkulasi darah
- pertahankan berat badan ideal sesuai tingkat kehamilan
- berbaring di sisi kiri dengan kaki tersangga akan mengurangi berat dari kandungan
pada vena cava bagian bawah yang ada di sisi kanan
- gunakan kaos kaki tambahan khusus yang dapat dibeli di apotek-apotek untuk
menenangkan aliran darah kembali ke jantung dan meminimalisir baik varises
maupun bengkak kaki.

9. Kontraksi Perut
Merasa sedikit kram di perut sekarang dan seterusnya adalah normal ketika
hamil. Tetapi rasa sakit yang hebat bukanlah salah satunya, maka berjaga-jaga selalu
lebih baik, dan segera periksakan pada dokter tepat waktu mengenai rasa sakit di perut
yang berkelanjutan dalam waktu lama.
Ada beberapa alasan kram perut terjadi selama kehamilan. Masa awal
kehamilan dimana embrio yang menempel di dinding rahim bisa menyebabkan rasa sakit
yang mirip dengan kram menstruasi. Di tiga bulan kedua, peregangan otot-otot dan ikatan
sendi tulang yang mendukung rahim juga bisa mengakibatkan sedikit rasa sakit.
Mendekati tiga bulan ketiga, kemungkinan akan terasa sensasi mengetat atau menarik
yang terasa seperti kontraksi. Ini dikenal sebagai kontraksi Braxton-Hicks. Kontraksi
Braxton-Hicks adalah kontraksi perut atau kontraksi palsu dan hilang saat duduk atau
istirahat.yang sesaat-sesaat dari rahim yang sebetulnya di mulai paling cepat enam
minggu dalam kehamilan (meskipun mungkin tidak merasakannya hingga satu waktu).
Tidak seperti melahirkan alami, kontraksi Braxton-Hicks tidak teratur dan rasa sakit jauh
lebih sedikit. Kemungkinan juga merasa sakit karena kembung atau sembelit. Sering
kram yang muncul di sekitar minggu ke 37 hingga 38, termasuk pendarahan vagina dan
terjadi pada jarak waktu yang teratur sekitar 5-10 menit bisa berarti akan melahirkan!

Cara mengatasi :
- perbanyak beristirahat
- Santai. Cobalah duduk atau berbaring, lapisi punggung dengan bantal dan menyangga
kaki ke atas.
- Regangkan ke arah yang sakit untuk mengurangi rasa sakitnya.
- Hindari perubahan posisi secara tiba-tiba, seperti halnya memutar tajam pinggang.
- Lakukan jalan santai atau pekerjaan rumah tangga kecil untuk rasa sakit yang
disebabkan kembung atau rasa panas dalam perut.
- Jika terasa seperti akan melahirkan atau merasakan bahwa ada sesuatu yang salah,
segeralah ke rumah sakit secepatnya.
10. Oedema (bengkak)
Penyebab :
- Terjadi pada trimester II dan III
- Peningkatan kadar sodium karena pengaruh hormonal yang menyebabkan retens
cairan
- Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
- Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
- Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk / pada vena kava
inferior ketika berbaring, sehingga meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan
pergelangan kaki, kadang tangan bengakak juga
- berdiri atau duduk terlalu lama

Cara mengatasi :
- jelaskan pada ibu bahwa edema bukan sesuatu yang dikhawatirkan selama tekanan
darah normal, pembekakan tungkai pada siang hari masih dianggap normal, hanya
bila pada saat bangun tidur dipagi hari kaki ibu masih bengkak bertanda buruk
- edema akan hilang setelah persalinan
- naikkan kaki kapanpun duduk untuk menyembuhkan tekanan dibagian bawah tubuh
- tetap sangga kaki ketika tidur, juga tinggikan kaki
- tidak duduk atau berdiri untuk waktu yang lama
- usahakan tetap sejuk / dingin, merasa panas akan membuat bengkak memburuk
- lakukan jalan-jalan sebentar untuk meningkatkan sirkulasi darah
- hindari posisi berbaring terlentang
- hindari kaos yang ketat / tali / pita yang ketat pada kaki
- lakukanlah senam secara teratur

Tanda bahaya :
- jika mengalami bengkak yang tiba-tiba dan sangat sakit
- sakit kepala yang berlebihan, penglihatan buram dan rasa sakit hebat di perut
- tekanan darah tinggi (hipertensi)
- proteinuria
- gejala di atas merupakan tanda preeklampsia / eklampsia

11. Kram Kaki


Penyebab :
- biasanya terjadi setelah kehamlan 24 minggu
- kekurangan asupan kalsium
- ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor
- pembesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada pembuluh dasar pelvic,
dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah ke tungkai bawah bagian pelvic
- tekanan pada syaraf di kaki

Cara mengatasi :
- Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornay tinggi) dan cari yang high calcium
- Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot yang terkena kram
- Gunakan penghangat untuk otot
- Suplementasi dengan garam kalsium yang tidak mengandung fosfor
- Gunakan antacid alumunium hidroksida untuk meningkatkan pembentukan fosfor
yang tidak melarut

Tanda bahaya :
Tanda-tanda thrombophlebitis superficial / trombosis vena yang dalam

12. Cairan Vagina


Penyebab :
- peningkatan sejumlah lendir dan kelenjar endoservical sebagai akibat dari
peningkatan kadar estrogen
- perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat
oleh duderlien basilus
- peningkatan cairan vagina selam kehamilan adalah normal, cairan biasanya jernih dan
kental dan mendekati persalinan lebih cair

Cara mengatasi :
- tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
- memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun agar lebih kuat daya serapnya
- hindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon
- hindari pencucian vagina (douching)
Terapi :
- gunakan bedak tabur untuk mengeringkan (polider), tetapi jangan berlebihan
- merendam vagina denganair rebusan daun sirih
Tanda bahaya :
- jika sangat banyak, berbau menyengat, warna kuning atau abu-abu (servicitis,
vaginitis)
- pengeluran cairan (selaput ketuban pecah)
- perdarahan pervaginam (abruption plasenta, plasenta previa, lesi pada serviks atau
vagina, bloody show.

13. Perut Kembung


Penyebab :
- Terjadi pada trimester II dan III
- Motilitas gastrointestinal menurun, menyebabkab terjabdinay perlambatan waktu
pengosongan menimbulkan efek peningkatan progesterone pada relaksasi otot polos
- penekanan uterus pada usus besar

Cara mengatasi :
- Hindari makanan yang mengandung gas
- Mengunyah makanan secara sempurna
- Pertahankan kebiasaan BAB yang teratur
- Posisi knee chest (posisi seperti sujud tapi dada ditempelkan ke lantai) hal ini dapat
membantu ketidaknyamanan dari gas yang tidak keluar

14. Rasa Panas dalam Perut dan Kesulitan Mencerna (Heart Burn)
Mulai terasa selama trimester kedua dan makin bertambah bersamaan dengan
tambahnya usia kehamilan, dan hilang saat persalinan.

Heart burn istilah lain untuk regurgitasi / refluks. Kandungan asam gastric
(asam klorida dalam lambung) pada esophagus bagian bawah oleh peristaltic balik.
Keasaman menyebabkan rasa terbakar pada kerongkongan dan tidak enak. Bahkan
menjadi lebih tidak nyaman saat berbaring.

Penyebab :
- Relaksasi cardiac spinkter lambung karena efek meningkatnya jumlah progesterone
- Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos, yang
kemungkinan karena meningkatnya progesteron dan tekanan uterus
- Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan dan ditekan oleh
pembesaran uterus
- Hormon-hormon kehamilan memperlambat otot-otot mencerna makanan sehingga
kesulitan mencerna, kembung dan gas dalam perut
Cara mengatasi :
- Makan porsi kecil tapi sering
- Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng / makanan yang
berbumbu merangsang dan pedas
- Hindari rokok, kopi, alkohol, cokelat (mengiritasi gastric) / membuat katup
beristirahat lama
- Hindari berbaring setelah makan dan tidak menekuk badan setelah makan
- Hindari minuman selain air putih saat makan dan tidak minum banyak selama makan
- Kunyah permen karet
- Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik
- Kenakan baju-baju longgr, karena baju ketat dapat meningkatkan tekanan di perut
- Coba untuk duduk tegak, lakukan beberapa pekerjaan rumah yang ringan atau
berjalan-jalan sampai makanan telah tercerna
- Tidak makan terlalu dekat dengan waktu tidur
- Jika rasa panas diperut berkelanjutan, konsultasikan dengan dokter.
- Hindari mengonsumsi anti asam tanpa konsultasi dengan dokter, dikhawatirkan tidak
aman bagi bayi
Terapi :
- Gunakan antacid dengan kandungan sodium rendah (kombinasi hidroxida alumunium
dan magnesium)
- Hindari kalsium karena dapat menimbulkan hiperaciditas (peningkatan asam dalam
lambung)
- Hindari sodium bicarbonate, bismuth salicylate
Tanda bahaya:
- Kehilangan berat badan / keletihan yang amat berat
- Nyeri epigastrium disertai sakit kepala hebat, hipertensi dan edema kemungkinan
preeklampsia
- Nyeri perut yang hebat (abruption placenta, persalinan prematur, appendicitis)

15. Sakit Kepala


Penyebab :
- Biasa terjadi pada trimester II dan III
- Akibat kontraksi otot / spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta
keletihan
- Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang
berubah

Cara mengatasi :
- Teknik relaksasi
- Memassase leher dan otot bahu
- Penggunaan kompres panas/es pada leher
- Istirahat
- Mandi air hangat

Terapi :
- gunakan paracetamol
- Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative / hipnotik
Tanda bahaya:
- Bila bertambah berat atau berlanjut
- Jika disertai dengan hipertensi dan proteinuria (preeklampsi)
- Jika ada migraine
- Penglihatan berkurang atau kabur

16. Dispareunia (rasa sakit pada saat berhubungan seksual)


Penyebab :
- Terjadi selama kehamilan
- Akibat pembesaran uterus, hal ini menyebabkan penurunan sirkulasi, pelvic / vagina
kongesti
- Masalah fisik mungkin disebabkan oleh pembesaran abdomen / masuknya bagian
terbawah janin ke dalam pelvic
- Faktor psikologis : miskonsepsi dan takut menyakiti janin

Cara mengatasi :
- Jelaskan pada pasangan bahwa saat hamil boleh melakukan hubungan seksual, tapi
tidak boleh terlalu dalam
- Perubahan posisi, hal ini akan meredakan masalah yang disebabkan oleh pembesaran
abdomen/rasa sakit dari penetrasi yang dalam
- Kedua pasangan sebaiknya membuka informasi pada cara alternative untuk kepuasan
seksual masing-masing

17. Kecemasan akan Persalinan

Menjelang persalinan, ibu hamil umumnya dihantui berbagai kecemasan,


misalnya takut persalinan bermasalah, khawatir bayinya lahir cacat, maupun cemas
membayangkan rasa sakit saat bersalin.

Cara mengatasi :

Yakinkan ibu kalau kehamilan merupakan sebuah anugerah dan tidak semua
perempuan mendapat kesempatan memperoleh anugerah istemewa menjadi calon ibu.
Jadi jalani kehamilan dengan relaks dan penuh syukur.

Ajurkan untuk mengikuti senam hamil, selain bertujuan mengajarkan pada ibu
apa yang harus dilakukan kelak saat persalinan, senam hamil juga bermanfaat
mengendurkan otot-otot tubuh yang kaku. Pengaturan napas dan gerakan-gerakan senam
hamil akan membantu mengurangi keluhan rasa pegal, kaku dan ngilu sehingga membuat
kondisi ibu jadi lebih relaks.

Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi cukup dan seimbang


sebagai bekal bagi pertumbuhan janin dan bu pun lebih kuat menghadapi persalinan
nanti.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba.1998.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk


Pendidikan Bidan.EGC : Jakarta

Muhtar,Rustam.1998.Sinopsis Obstetri. EGC : Jakarta

Http:///www.google.com
ASUHAN KEBIDANAN
IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER II PADA NY. H
DI RG. POLI KANDUNGAN RSUD ANSARI SALEH

PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : kamis / 6 Mei 2010
Jam : 10.30 Wita

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama Istri : Ny. H
Umur : 22 tahun
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Sultan Adam STIKIP

Nama Suami : Tn. S


Umur : 28 tahun
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Sultan Adam STIKIP

2. Keluahan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya 6,5 bulan, mengatakan
ingin memeriksakan kehamilannya

3. Status Perkawinan
a. Kawin : Ya
b. Usia kawin : 21 tahun
c. Lamanya : 1 tahun
d. Berapa kali : 1 kali
e. Dengan suami sekarang : 1 tahun
f. Istri keberapa dari suami sekarang : pertama

4. Riwayat Obstetri dan Ginekologi


a. Riwayat Obstetri
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 6-7 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Dismenorhoe : tidak ada
HPHT : 07 11 2009
TP : 14 08 2010

b. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan
dengan alat kandungan dan ibu tidak pernah mengalami operasi pada alat
kandungannya.

5. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu


G1 P0 A0
no Keadaan tahun Umur Tempat Jenis Penolong penyulit nifas Anak
sex BB keadaan
kehamilan kehamilan partus partus
1 ini 2009

6. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi.

7. Riwayat kehamilan sekarang


a. Trimester I
ANC : 1 kali di bidan, 1 kali di Rumah Sakit
Keluhan : Ibu mengeluh mual dan muntah
Nasihat : - Ibu dianjurkan makan sedikit sedikit tetapi sering
- Ibu dianjurkan untuk menghindari makanan yang
berbau
tajam,banyak bumbu karena merangsang muntah
- Ibu dianjurkan memeriksakan kehamilannya secara
teratur
Pengobatan : Folamil 1 x 1
Vit. C
Vit. Bc

b. Trimester II
ANC :1 kali di rumah sakit
Keluhan : Ibu mengeluh pusing
Nasihat : - Ibu diajurkan tidak langsung bangun dari tempat tidur
- Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi
Pegobatan : Fe 1 x 1
Vit. C 1 x 1
Kalk 1 x 1
TT1

8. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit asma, TBC. Dan
penyakit lain yang dapat membahayakan ibu.

b. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu mengatakan baik dari pihak ibu dan suami tidak ada yang pernah
menderita penyakit asma, TBC, serta penyakit menular dan menurun yang dapat
membahayakan kehamilan ibu.

9. Data Biologis
a. Pola nutrisi
Jenis makanan : Nasi, ikan, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu
Porsi : 1- 2 piring
Frekuensi : 3 x sehari
Masalah : tidak ada
Pantangan : tidak ada

b. Pola hygiene
Frekuensi mandi : 2 x sehari
Frekuensi gosok gigi : 2 x sehari
Frekunsi ganti pakaian : 2- 3 x sehari
Kebersihan vulva : Ibu membersihkan vulva setiap mandi dan setelah
BAB / BAK
Masalah : tidak ada

c. Pola eliminasi
1. BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Warna : kuning
Konsistensi : lembek
Masalah : tidak ada

2. BAK
Frekuensi : 5 6 kali
Warna : kuning jernih
Bau : Amoniak
Masalah : tidak ada

d. Pola aktivitas
Ibu mengatakan selama hamil masih dapat melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti memasak, mencuci, dan menyapu.

e. Pola tidur
Siang hari : 1 2 jam
Malam hari : 7 8 jam
Masalah : tidak ada

f. Pola seksual
Frekuensi saat hamil : 1 x seminggu
Frekuensi sebelum hamil : 2 x seminggu
Masalah : tidak ada

10. Data Psikologis


Ibu berharap bayi yang dikandungnya dalam keadaan sehat dan persalinan
nanti berjalan lancar dan normal. Ibu merencanakan untuk merawat anaknya
sendiri dan menyusui sampai 2 tahun
11. Data Psikososial
Ibu mengatakan hubungan ibu dengan suami dan keluarga berlangsung
baik dan keluarga sangat senang dengan kehamilan ini.

12. Data Spiritual


Ibu mengatakan selama hamil masih dapat menjalankan ibadah shalat lima
waktu dan membaca Al- Quran.

13. Data Sosial Budaya


Ibu mengatakan mengadakan acara mandi 7 bulan, ibu tidak ada
pantangan terhadap jenis makanan apapun.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Berat badan - sekarang : 59 kg
- sebelum hamil : 52 kg
d. Tinggi badan : 158 cm
e. LiLa : 24 cm
f. Tanda - Tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 80 x/ menit
- Respirasi : 24 x/ menit
- Suhu : 37 C

2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Rambut : Bersih, tidak rontok, tidak berketombe
Muka : Tidak tampak ada cloasma gravidarum dan tidak odem
Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak pucat
Hidung : tidak ada polip dan gerakan cuping hidung
Mulut/gigi : Tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, lidah bersih
Telinga : Tidak ada benjolan, tidak ada cairan yang keluar
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis
Dada : Bentuk simetris, putig susu menonjol, adanya hyperpigmentasi
pada areola mamae.
Perut : Tidak ada luka bekas operasi
Tungkai : Tangan dan Kaki tidak terlihat adanya odem dan varises

b. Palpasi
1. Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis
2. Payudara : tidak teraba ada benjolan, ASI sudah mulai keluar bila di pencet
3. Abdomen
Leopold I : TFU teraba 3 jari atas pusat (22 cm), teraba bagian lunak, agak
bulat dan tidak melintang pada daerah fundus.

Leopold II : Teraba seperti papan memanjang pada bagian kanan perut ibu dan
bagian-bagian kiri pada bagian kanan perut ibu.

Leopold III : Pada bagian bawah janin teraba keras, bundar, ada melenting atau
presentasi kepala.

Leopold IV : Kepala belum masuk PAP, posisi tangan pemeriksa konvergen


4. Tungkai : tidak teraba adanya odem pada kaki kanan dan kiri

c. Auskultasi
Kejelasan : jelas
Keteraturan : teratur ( 11 12 12)
Frekuensi DJJ : 140 x/menit
d. Perkusi
1. Refleks Patella : kanan dan kiri positif (+/+)
2. Cek Ginjal : kanan dan kiri negative (-/-)

e. Pemeriksaan penunjang
1. Ukuran Panggul : 90 Cm
2. Laboratorium
- HB Sahli : 12 gr%
- Albumin : negatif (-)
- Reduksi : negatif (-)

C. ASSESMENT
GI PO AO, hamil 26 minggu, Janin Tunggal Hidup Intra Uteri, punggung
kanan, presentasi kepala, belum masuk PAP, fisiologis.

D. PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- usia kehamilan : 26 minggu
- tekanan darah : 110/70 mmHg
- nadi : 80 x/mnt
- pernapasan : 24 x/mnt
- taksiran persalinan : 14 - 08 - 2010
- bayi dalam keadaan sehat, denyut jantung janin terdengar jelas 140 x/mnt

2. Memberitahu ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti nasi 1 piring, ikan 1
potong, lauk pauk seperti tahu, tempe, sayur 1 mangkok, dan buah-buahan seperti
jeruk, pisang serta minum air putih 8 - 10 gelas / hari.

3. Mengajarkan ibu cara perawatan payudara


Langkah :
- Kompres putting susu dan daerah sekitarnya dengan baby oil selama 2 - 5 menit.
Untuk memperlunak kotoran yang menempel sehingga mudah dibersihkan.
- Tarik kedua putting bersama - sama dan putar kedalam kemudian keluar ( searah
dan berlawanan jarum jam ) sebanyak 20x.
- Urut kedua payudara dengan kedua tangan dari payudara ke arah putting susu,
masing-masing payudara 30x
- Rangsang kedua puting susu dengan ujung handuk kering yang digerakkan ke
atas bawah bergantian beberapa kali.

4. Memberitahu ibu tanda - tanda bahaya pada kehamilan


- Perdarahan
- Demam atau panas tinggi
- Keluar air ketuban dari jalan lahir
- Bengkak di kaki, tangan atau wajah disertai sakit kepala atau kejang

5. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan


- Perut mules secara teratur
- Mules sering dan lama
- Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
- Keluar air ketuban dari jalan lahir

6. Persiapan persalinan
- Penolong persalinan
- Tempat persalinan
- Pendamping persalinan
- Transportasi
- Calon pendonor darah

7. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan santai pada pagi hari

8. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu sekali atau bila ada keluhan.

Anda mungkin juga menyukai