PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu fenomena dan suatu hal yang diinginkan oleh sepasang
suami istri, akan tetapi kehamilan sering tidak diinginkan pada pasangan yang belum menjadi
pasangan suami istri, sehingga hal ini dapat meningkatkan kematian ibu dan anak, seperti yang
terjadi di negara-negara maju, angka kematian maternal berkisar 5-10 per 100.000 kelahiran
hidup, sedangkan di negara-negara yang sedang berkembang berkisar 75 per 100.000 kelahiran
hidup, tingkat kematian maternal di Indonesia diperkirakan berkisar 450 per 100.000 kelahiran
hidup.
Setelah perang dunia ke-2 pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil mengalami
kemajuan dengan pesat. PBB melalui WHO dan UNICEFnya membantu BKIA diseluruh dunia
dengan uang,obat-obatan,tenaga terampil dan peralatan terutama untuk negara-negara yang
sedang berkembang. (sinopsis Obstetri ,1998).
Seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan seperti bidan,
dokter, spesialis kebidanan, dalam hal ini ibu hamil tersebut dapat memeriksakan kehamilannya
di puskesmas,KIA,BPS atau RS.
B. Tujuan
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal serta
mendapatkan pengalaman dalam memecahkan maslah ibu hamil normal.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Kehamilan adalah pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sperma
(spermatozoa). Masa kehamilan dari konsepsi sampai kelahiran janin dimana masa kehamilan
selama 40 minggu (sarwono Prawirohardjo,1998:125).
Jadi kehamilan adalah pertemuan sel telur dan sperma (konsepsi/ pembuahan) yang
kemudian menempel pada endometrium (nidasi), tumbuh dan berkembang menjadi janin yang
mana membutuhkan waktu selama 40 minggu.
- Mengidam
- Mudah pingsan
- Payudara membesar
- Sering kencing
- Konstipasi
2
2. Tanda kemungkinan hamil
- Perut membesar
- Tanda piskacek (pembesaran uterus yang tidak rata tetapi di daerah telur berkembsng cepat)
3. Tanda pasti
- Terdengar DJJ
1. Fertilisasi
2. Migrasi
3. Nidasi
3
C. Pertumbuhan Janin Pada Berbagai Periode Kehamilan
Ø Umur 4 minggu
Rumental mata, telinga, hidung, saluran yang akan menjadi jantung terbentuk.
Ø Umur 8 minggu
Hidung, telinga, jari-jari , kelopak mata lebih menebal, kepala menekuk ,alat kelamin mulai
tampak tapi belum dapat diketahui jenisnya.
Daun telinga jelas, kelopak mata lebih menebal, leher mulai terbentuk, alat kandungan terbentuk,
namun berdefernsiasi , ginjal terbentuk sedikit air kencing.
Kulit lebih tebal , rambut mulai tumbuh ,lanugo tumbuh, detak jantung terdengar ,berat -/+ 300
gr
Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata , kulit keriput ,bila lahir dapat bernafas, tapi
dapat hidup beberapa jam saja , berat -/+ 800gr
Kulit merah dan keriput , bayi prematur ,lapisan lemak dibawah kulit sudah berisi, berat -/+ 2200
gr
Bayi cukup bulan ,kulit licin ,vernik banyak ,rambut kepala tumbuh baik, pada pria testis sudah
ada pada skrotum, pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora.
1. Sistem reproduksi
4
- Suplai darah ke organ reproduksi meningkat ,karena peningkatan hormon
b. Uterus lunak
2. Sistem integumen
- Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena hambatan dari
PH (prolaktin Inhibiting Hormon ) untuk mengeluarkan ASI
- Pigmentasi
· Linea nigra
· Cloasma gravidarum
3. Sistem Endokrin
5
- Kelenjar adrenal meningkat
4. Sistem kardiovaskuler
5. Sistem muskuluskeletal
- Terjadi dekalsifikasi
6. Sistem gastrointestinal
- Hipersalivasi
- Mual muntah
- Konstipasi
7. Perubahan psikologi
E. Pembagian Kehamilan
6
F. Pengawasan Antenatal
Asuhan Antenatal (antenatal care) meliputi pengawasan terhadap kehamilan, untuk
mendapat informasi mengenai kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang
menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan menetapkan resiko
kehamilan (resiko tinggi, resiko meragukan dan resiko rendah ). Asuhan antenatal juga untuk
menyiapkan persalinan menuju kelahiran bayi yang baik ( well born baby) dan kesehatan ibu
baik (well healthy mother) mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi, memfasilitasi
pulihnya kesehatan ibu yang optimal pada saat akhir kala nifas.
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya . oleh
karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode
antenatal. Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasi yang
penting.
- Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil
- Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklamsia ( tanya ibu tentang
gejala-gejala preeklamsia,pantau tekanan darah, evaluasi edema, )
7
3. Kunjungan trimester III pertama (antara 28-36 minggu)
- Sama seperti diatas , ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan
ganda.
- Sama seperti diatas, ditambah deteksi lebih bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di RS.
2. Kejang
a. Pre eklamsi, yaitu penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, protenuria yang timbul
karena kehamilan.
b. Eklamsi, yaitu kelanjutan dari preeklamis berat dengan tambahan gejala kejang-kejang dan
koma.
Yaitu ketuban pecah sebelum terdapat tanda persalinan di tunggu selam 1 jam dimulainya tanda
persalinan.
8. Demam
8
H. Tujuan Asuhan ANC
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan / komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil termasuk riwayat pentyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayi dengan
trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan
berkembang secara normal.
2) Ukur TD
4) Ukur TFU
8) Test laboratorium
9) Tatalaksana Kasus
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan adalah persenyawaan dan pertemuan antara sel ovum dan sel sperma, yang
merupakan proses fisiologis yang diharapkan serta dinanti oleh pasangan suami istri dan
keluarga pada umumnya.
Dengan asuhan antenatal secara rutin dapat membantu pengawasan terhadap kehamilan
untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan umum Ibu, menegakkan secara dini penyakit
yang menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan menetapkan
resiko kehamilan.
1. Menciptakan hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan Ibu hamil
7. Palpasi abdominal
Dan hasil pengkajian asuhan kebidanan pada Ibu hamil didapatkan kesamaan antara
landasan teori dan lapangan seperti macam-macam kebutuhan serta pemeriksaan yang dilakukan.
B. Saran
Agar Mahasiswa dapat menggali ilmu lebih dalam lagi serta lebih giat belajar dalam
memahami teori sehingga dapat diterapkan dilahan praktek.
10
DAFTAR PUSTAKA
Indati, M. (2006). Panduan Lengkap Kehamilan , Persalinan dan Perawatan Bayi. Yogyakarta:
Biologis Media.
11