Anda di halaman 1dari 19

PERAN DAN FUNGSI BIDAN

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
1. IRDA WATI ( 22040046 )
2. ISWATEON HUSNA ( 22040047 )
3. JASWANI H ( 22040048 )
4. LOLA RAHMANI ( 22040049 )
5. MAWADDAH ( 22040050 )
6. MEURAH INTAN ( 22040051 )
7. MIA AUDEVI ( 22040052 )
8. MIRA MARLISA ( 22040053 )
9. MURNI ( 22040054 )
10. NASLINDA ( 22040055 )

MATA KULIAH : PROFESIONALISME KEBIDANAN

STIKES MEDICA NURUL ISLAM


SARJANA KEBIDANAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima
kasih pada Dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-


kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Aceh Selatan, 1 9 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Makalah....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3

A. Pengertian Bidan.......................................................................... 3
B. Peran Bidan ................................................................................. 3
C. Fungsi Bidan................................................................................ 9
D. Peran dan Fungsi Bidan di Rumah Bersalin................................ 10
E. Wewenang Bidan......................................................................... 13
F. Tanggung Jawab Bidan............................................................... 14

BAB III PENUTUP......................................................................................... 15

A. Kesimpulan................................................................................... 15

B. Saran.............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
kebidanan yang diakui oleh pemerintah, lulus ujian sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku dan mendapat izin yang sah dari dinas kesehatan. Bidan juga
dapat didefenisikan sebagai seorang petugas kesehatan yang terlatih secara formal
maupun nonformal tetapi bukan seorang dokter, yang membantu kelahiran bayi serta
perawatan maternal terkait. Bidan dikenal sebagai professional yang bertanggung
jawab yang berkerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang
diperlukan, asuhan dan saran selama kehamilan, periode persalinan dan post partum
dan melakukan pertolongan persalinan. Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan
terlahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu dalam
melahirkan bayinya sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik.
Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan yang paripurna dan
berkesinambungan akan berorientasi pada asuhan kebidanan yang bersifat holistik,
meliputi pemahaman aspek – aspek sosial, emosional, kultural, spiritual, psikologikal
dan fisik perempuan. Asuhan kebidanan yang diberikan ini berdasarkan bukti – bukti
nyata yang terbaik dan terkini, sehingga bidan harus mampu memberikan nasihat,
informasi dan fasilitas yang dibutuhkan perempuan agar mereka mampu
berpartisipasi serta mengambil keputusan untuk peningkatan kesehatannya.
Pelayanan kebidanan pada dasarnya sejalan dengan perkembangan obstetrik, namun
masing – masing mempunyai lingkup praktik tersendiri.
Kebidanan sebagai profesi yang terus berkembang harus mengikuti
perkembangan dan perubahan globalisasi. Era globalisasi menuntut tersedianya
sumber daya manusia profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Profesionalisme terkait erat dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
profesional. Kompetensi profesional adalah suatu kebiasaan dan diterapkan dengan
bijak dengan memperhatikan komunikasi. Pengetahuan, keterampilan teknikal, alasan
klinikal, emosi, nilai, dan refleksi dalam praktik sehari-hari untuk memperbaiki
kesehatan individu,keluarga dan masyarakat. Sikap profesional bidan tidak terlepas
dari harapan masyarakat terhadap profil seorang bidan.
 Survey tentang kinerja bidan (Tim IBI & AIPKIND, 2010) melalui
pendekatan kualitatif menunjukkan bahwa pada intinya masyarakat mengharapkan
bidan yang ramah, terampil dan tanggap dibidangnya. Mencermati harapan
masyarakat tersebut, sudah selayaknya organisasi profesi dan asosiasi institusi
pendidikan kebidanan (IBI dan AIPKIND) menyusun suatu standar kompetensi bidan
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan kebidanan,
agar lulusan yang dihasilkan dapat memberikan pelayanan kebidanan berkualitas.
Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir struktural. Pada
saat ini pengembangan karir bidan secara fungsional telah disiapkan dengan jabatan
fungsional bidan,serta melalui pendidikan berkelanjutan baik secara formal maupun
non formal yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan profesional bidan
dalam melaksanakan fungsinya.Fungsi bidan nantinya dapat sebagai
pelaksana,pendidik,peneliti, dan bidan koordinator.
Sedangkan karir bidan dalam jabatan struktural tergantung dimana bidan
bertugas apakah dirumah sakit,puskesmas,bidan didesa atau instansi swasta.Karir
tersebut dapat dicapai oleh bidan ditiap tatanan pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai
dengan tingkat kemampuan ,kesempatan,dan kebijakan yang ada.

B. Rumusan Masalah
Apa saja peran dan fungsi seorang bidan?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui peran dan fungsi seorang bidan dalam memberikan pelayanan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. PENGERTIAN BIDAN
Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Bidan telah
diakui sebagai sebuah profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai seseorang yang
bekerja profesional, maka bidan harus dapat memahami sejauh mana peran  dan
fungsinya sebagai seorang bidan. Bidan dalam menjalankan profesinya mempunyai
peran dan fungsi yaitu pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti..
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah
seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi
dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk
menjalankan praktik kebidanan.
Praktek profesional bidan yaitu suatu pelayanan kebidanan yang diberikan
secara profesional dan menyeluruh di pelayanan kesehatan diberikan kepada ibu
dalam kurun waktu masa reproduksi dan bayi baru lahir

B. PERAN BIDAN
Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan dalam masyarakat.. Peran bidan yang diharapkan adalah:
1. Sebagai Pelaksana,
Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi dan tugas ketergantungan
a. Tugas Mandiri/ Primer
Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai
kewenangannya, meliputi:
 Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan.
 Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan
mereka sebagai klien
 Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien /keluarga
 Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien /keluarga
 Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan KB.
 Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan
sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan nifas.

b. Tugas Kolaborasi
Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang
kegiatannya   dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari
proses kegiatan pelayanan kesehatan.
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan
resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
  memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko
tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga
 Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama
dengan tindakan kolaborasi dengan meliatkan klien dan keluarga
 Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan keluarga

c. Tugas Ketergantungan / Merujuk


Yaitu tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem
pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan
oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan,
juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan
kesehatan lain secara horisintal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan
lainnya.
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi  rujukan keterlibatan klien dan keluarga
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan
dengan melibatkan klien dan keluarga
 Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
melibatkan keluarga
 Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu
dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
melibatkan
Langkah yang diperlukan dalam melakukan peran sebagai pelaksana:
 Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien
 Menentukan diagnosa / masalah
 Menyusun rencana tindakan  sesuai dengan masalah yang dihadapi
 Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah disusun
 Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
 Membuat rencana tindak lanjut tindakan
 Membuat dokumentasi kegiatan klien dan keluarga

2. Peran Sebagai Pengelola


Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas pengembangan pelayanan
dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim
a. Pengembangkan pelayanan dasar kesehatan
Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan
kebidanan untuk individu, keluarga kelompok khusus dan masyarakat di
wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/ klien meliputi :
 Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan
anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka
masyarakat.
 Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama masyarakat
 Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB sesuai
dengan rencana.
 Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau
petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan pelayanan
KIA/KB
 Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
khususnya KIA KB termasuk pemanfaatan sumber yang ada pada program
dan sektor terkait.
 Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta
memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi yang ada;
 Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik
profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam
kelompok profesi
 Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan

b. Berpartisipasi dalam tim


Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor
lain melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan
lain yang berada di wilayah kerjanya, meliputi :
 bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam
memberi asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan & tindak lanjut
 Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB dan
masyarakat
 Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas
kesehatan lain
 Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi
 Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan
kesehatan
3. Peran sebagai pendidik
Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh
kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader
a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga
dan masyarakat tentang penanggulanagan masalah kesehatan khususnya
KIA/KB
b. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan/keperawatan
serta membina dukun di wilayah kerjanya.
Langkah-langkah dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan yaitu :
 mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan
 menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk penyuluhan
 menyiapkan alat dan bahan pendidikan  dan penyuluhan
 melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan
 mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan
 menggunakan hasil evaluasi  untuk meningkatkan program bimbingan
 mendokumentasikan kegiatan

4. Peran sebagai peneliti


Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun kelompok.
 Mengidentifikasi kebutuhan investigasi/penelitian
 Menyusun rencana kerja
 Melaksanakan investigasi
 Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
 Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
 Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
program kerja atau pelayanan kesehatan.
C. Fungsi Bidan
Fungsi adalah kegunaan suatu hal, daya guna, jabatan (pekerjaan) yang
dilakukan, kerja bagian tubuh. Berdasarkan peran Bidan yang dikemukakan diatas,
maka fungsi bidan sebagai berikut :
1. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan pelaksana mencakup:
 Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta
masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawnan.
 Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan
dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
 Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
 Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi
 Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
 Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui
 Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan pcasekolah
 Memberi pelayanan keluarga berencanasesuai dengan wewenangnya.
 Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem
reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause
sesuai dengan wewenangnya.

2. Fungsi Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:
 Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga,
kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat
setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
 Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya.
 Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
 Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan
 Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.

3. Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup ;
 Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta KB
 Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan
tanggung jawab bidan.
 Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di
klinik dan di masyarakat.
 Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya.

4. Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:
 Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri
atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
 Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan KB

D. Peran dan Fungsi Bidan di Rumah Bersalin


Peran dan fungsi bidan di RB tidak jauh berbeda dengan peran dan fungsi
bidan praktek swasta pada umumnya yaitu
1. Peran  Bidan  di RB
a. Peran sebagai Pelaksana,
1) Tugas Mandiri, meliputi
 Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
 Memberikan pelayananan dasar dan asuhan kebidanan kepada klien
sesuai kewenangannya
 Melakukan dokumentasi kegiatan
2) Tugas Kolaborasi
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
 Memberikan asuhan kebidanan pada klien dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
 Melakukan dokumentasi kegiatan
3) Tugas Ketergantungan / Merujuk
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi ketergantungan dengan melibatan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
klien dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan
 Melakukan dokumentasi kegiatan

b. Peran Sebagai Pengelola


RB merupakan tanggung jawab bidan, biasanya selain sebagai pelaksana bidan
juga menjadi pemilik sekaligus pengelola RB tersebut.
 Mengelola kegiatan pelayanan kebidanan sesuai dengan rencana.
 Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan kebidanan dengan
memanfaatan sumber yang ada pada program dan sektor terkait.
 Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik
profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam
kelompok profesi
 Melakukan dokumentasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan

c. Peran Sebagai pendidik


 Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien dan
keluarga tentang penanggulanagan masalah kesehatan khususnya KIA/KB,
 Melatih dan membimbing siswa bidan/keperawatan yang melakukan 
Praktek kerja lapangan di RB tersebut
 Membina dukun yang melakukan rujukan ke RB tersebut

d. Peran sebagai peneliti


Bidan  di RB juga dapat melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam
bidang kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:
 Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
 Menyusun rencana kerja pelatihan.
 Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
 Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
 Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
 Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
program kerja atau pelayanan kesehatan.

2. Fungsi bidan di RB
a. Fungsi Pelaksana
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan
 Memberikan imunisasi pada bayi dan ibu hamil
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas
 Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
b. Fungsi  Pengelola
 Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,
keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
 Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya.
 Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
 Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan
 Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.

c. Fungsi  Pendidik
 Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga
berencana.
 Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesetan sesuai dengan
bidang tanggung jawab bidan.
 Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik
di klinik dan di masyarakat
 Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya.

d. Fungsi  Peneliti
 Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan
 Melakukan penelitian kebidanan klien dan keluarga yang berkunjung ke RB
E. WEWENANG BIDAN
Dalam menjalankan praktek profesionalnya wewenang bidan diatur dalam
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.900/ Menkes/SK/VII/2002. Pemberian
kewenangan lebih luas kepada bidan dimaksudkan untuk mendekatkan pelayanan
kegawatan obstetri dan neonatal kepada setiap ibuhamil/bersalin, nifas dan bayi baru
lahir agar penanganan dini atau pertolongan pertama sebelum rujukan dapat
dilakukan secara cepat dan tepat waktu.

F. TANGGUNG JAWAB BIDAN


Sebagai tenaga profesional, bidan memikul tanggung jawab atas pelayanan
yang diberikan dan berupaya secara optimal dengan mengutamakan keselamatan
klien   Bidan harus dapat mempertahankan tanggung jawabnya bila terjadi gugatan
terhadap tindakan yang dilakukannya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam melaksanakan profesinya bidan memilki peran sebagai
pelaksana. Sebagai tenaga profesinal, bidan memikul tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya. Seorang bidan harus dapat mempertahankan tanggung
jawabnya bila terjadi gugatan terhadap tindakan yang dilakukannya.

B. SARAN
Seorang bidan harus memiliki kompetensi bidan yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan
bertanggung jawab dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani Dwana. 2008. Konsep Kebidanan.fitramaya. Yogyakarta

Nulifahrita. 2013.Konsep Kebidanan. Jakarta Selatan.Salembamedi

Anda mungkin juga menyukai