D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
1. IRDA WATI ( 22040046 )
2. ISWATEON HUSNA ( 22040047 )
3. JASWANI H ( 22040048 )
4. LOLA RAHMANI ( 22040049 )
5. MAWADDAH ( 22040050 )
6. MEURAH INTAN ( 22040051 )
7. MIA AUDEVI ( 22040052 )
8. MIRA MARLISA ( 22040053 )
9. MURNI ( 22040054 )
10. NASLINDA ( 22040055 )
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima
kasih pada Dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Makalah....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Pengertian Bidan.......................................................................... 3
B. Peran Bidan ................................................................................. 3
C. Fungsi Bidan................................................................................ 9
D. Peran dan Fungsi Bidan di Rumah Bersalin................................ 10
E. Wewenang Bidan......................................................................... 13
F. Tanggung Jawab Bidan............................................................... 14
A. Kesimpulan................................................................................... 15
B. Saran.............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
kebidanan yang diakui oleh pemerintah, lulus ujian sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku dan mendapat izin yang sah dari dinas kesehatan. Bidan juga
dapat didefenisikan sebagai seorang petugas kesehatan yang terlatih secara formal
maupun nonformal tetapi bukan seorang dokter, yang membantu kelahiran bayi serta
perawatan maternal terkait. Bidan dikenal sebagai professional yang bertanggung
jawab yang berkerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang
diperlukan, asuhan dan saran selama kehamilan, periode persalinan dan post partum
dan melakukan pertolongan persalinan. Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan
terlahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu dalam
melahirkan bayinya sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik.
Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan yang paripurna dan
berkesinambungan akan berorientasi pada asuhan kebidanan yang bersifat holistik,
meliputi pemahaman aspek – aspek sosial, emosional, kultural, spiritual, psikologikal
dan fisik perempuan. Asuhan kebidanan yang diberikan ini berdasarkan bukti – bukti
nyata yang terbaik dan terkini, sehingga bidan harus mampu memberikan nasihat,
informasi dan fasilitas yang dibutuhkan perempuan agar mereka mampu
berpartisipasi serta mengambil keputusan untuk peningkatan kesehatannya.
Pelayanan kebidanan pada dasarnya sejalan dengan perkembangan obstetrik, namun
masing – masing mempunyai lingkup praktik tersendiri.
Kebidanan sebagai profesi yang terus berkembang harus mengikuti
perkembangan dan perubahan globalisasi. Era globalisasi menuntut tersedianya
sumber daya manusia profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Profesionalisme terkait erat dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
profesional. Kompetensi profesional adalah suatu kebiasaan dan diterapkan dengan
bijak dengan memperhatikan komunikasi. Pengetahuan, keterampilan teknikal, alasan
klinikal, emosi, nilai, dan refleksi dalam praktik sehari-hari untuk memperbaiki
kesehatan individu,keluarga dan masyarakat. Sikap profesional bidan tidak terlepas
dari harapan masyarakat terhadap profil seorang bidan.
Survey tentang kinerja bidan (Tim IBI & AIPKIND, 2010) melalui
pendekatan kualitatif menunjukkan bahwa pada intinya masyarakat mengharapkan
bidan yang ramah, terampil dan tanggap dibidangnya. Mencermati harapan
masyarakat tersebut, sudah selayaknya organisasi profesi dan asosiasi institusi
pendidikan kebidanan (IBI dan AIPKIND) menyusun suatu standar kompetensi bidan
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan kebidanan,
agar lulusan yang dihasilkan dapat memberikan pelayanan kebidanan berkualitas.
Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir struktural. Pada
saat ini pengembangan karir bidan secara fungsional telah disiapkan dengan jabatan
fungsional bidan,serta melalui pendidikan berkelanjutan baik secara formal maupun
non formal yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan profesional bidan
dalam melaksanakan fungsinya.Fungsi bidan nantinya dapat sebagai
pelaksana,pendidik,peneliti, dan bidan koordinator.
Sedangkan karir bidan dalam jabatan struktural tergantung dimana bidan
bertugas apakah dirumah sakit,puskesmas,bidan didesa atau instansi swasta.Karir
tersebut dapat dicapai oleh bidan ditiap tatanan pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai
dengan tingkat kemampuan ,kesempatan,dan kebijakan yang ada.
B. Rumusan Masalah
Apa saja peran dan fungsi seorang bidan?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui peran dan fungsi seorang bidan dalam memberikan pelayanan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN BIDAN
Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Bidan telah
diakui sebagai sebuah profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai seseorang yang
bekerja profesional, maka bidan harus dapat memahami sejauh mana peran dan
fungsinya sebagai seorang bidan. Bidan dalam menjalankan profesinya mempunyai
peran dan fungsi yaitu pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti..
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah
seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi
dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk
menjalankan praktik kebidanan.
Praktek profesional bidan yaitu suatu pelayanan kebidanan yang diberikan
secara profesional dan menyeluruh di pelayanan kesehatan diberikan kepada ibu
dalam kurun waktu masa reproduksi dan bayi baru lahir
B. PERAN BIDAN
Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan dalam masyarakat.. Peran bidan yang diharapkan adalah:
1. Sebagai Pelaksana,
Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi dan tugas ketergantungan
a. Tugas Mandiri/ Primer
Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai
kewenangannya, meliputi:
Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan.
Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan
mereka sebagai klien
Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien /keluarga
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien /keluarga
Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan KB.
Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan
sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan nifas.
b. Tugas Kolaborasi
Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang
kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari
proses kegiatan pelayanan kesehatan.
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan
resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko
tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga
Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama
dengan tindakan kolaborasi dengan meliatkan klien dan keluarga
Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan keluarga
2. Fungsi Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:
Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga,
kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat
setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya.
Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan
Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
3. Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup ;
Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta KB
Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan
tanggung jawab bidan.
Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di
klinik dan di masyarakat.
Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya.
4. Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:
Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri
atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan KB
2. Fungsi bidan di RB
a. Fungsi Pelaksana
Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan
Memberikan imunisasi pada bayi dan ibu hamil
Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
b. Fungsi Pengelola
Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,
keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya.
Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan
Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
c. Fungsi Pendidik
Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga
berencana.
Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesetan sesuai dengan
bidang tanggung jawab bidan.
Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik
di klinik dan di masyarakat
Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya.
d. Fungsi Peneliti
Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan
Melakukan penelitian kebidanan klien dan keluarga yang berkunjung ke RB
E. WEWENANG BIDAN
Dalam menjalankan praktek profesionalnya wewenang bidan diatur dalam
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.900/ Menkes/SK/VII/2002. Pemberian
kewenangan lebih luas kepada bidan dimaksudkan untuk mendekatkan pelayanan
kegawatan obstetri dan neonatal kepada setiap ibuhamil/bersalin, nifas dan bayi baru
lahir agar penanganan dini atau pertolongan pertama sebelum rujukan dapat
dilakukan secara cepat dan tepat waktu.
A. KESIMPULAN
Dalam melaksanakan profesinya bidan memilki peran sebagai
pelaksana. Sebagai tenaga profesinal, bidan memikul tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya. Seorang bidan harus dapat mempertahankan tanggung
jawabnya bila terjadi gugatan terhadap tindakan yang dilakukannya.
B. SARAN
Seorang bidan harus memiliki kompetensi bidan yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan
bertanggung jawab dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA