Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)

OLEH :

MELDA AMELYA AMIR

PO.71.3.201.13.1.024

CI LAHAN CI INSTITUSI

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2015
ANTE NATAL CARE (ANC)

1. Pengertian
Ante natal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik.

1. Tujuan
a. Tujuan umum
Memelihara dan meningkatkan mesehatan ibu selama hamil sesuai kebutuhan
sehingga dapat menyelesaikan kehamilan dengan baik. Melahirkan bayi yang sehat
dan memperoleh kesehatan optimal pada masa nifas serta dapat menyusui dengan
baik dan benar.
b. Tujuan khusus
- Mengenal sedini mungkin penyakit yang ada dalam masa kehamilan sehingga
ditangani dalam proses persalinan dan post partum.
- Mengenal sedini mungkin penyakit untuk segera diberi pengobatan
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu dan janin
- Pada saat pemeriksaan kehamilan ada pemeriksaan yang baik untuk petugas
memberikan nasehat atau cara hidup yang sehat yang berkaitan dengan persalinan
dan nifas.

2. Aspek pokok ANC


 Aspek medik
Menyangkut diagnosa kehamilan: penemuan secara dini penyimpanan dan terapi
 Aspek penyuluhan
Komunikasi dan motivasi pada ibu hamil
- Pengenalan kesehatan diri dan janinnya
- Mengenal tanda-tanda bahaya dan faktor resiko yang dialaminya
- Pemberian pertolongan yang tepat waktu
 Rujukan
Ibu hamil dengan resiko tinggi dirujuk ke tempat pelayanan yang mempunyai fasilitas
sarana kesehatan yang lengkap.
 Jadwal pemeriksaan kehamilan
1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat 1 bulan
2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

4. Patofisiologi kehamilan

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang
ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu coitus,
cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sek mani (sperma) bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke sel telur. Pembuahan sel telur oleh sperma
biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba fallopi.

Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi=fertilitas).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bayi
mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dilakukan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi=fertilitas), nidasi dan plasenta.

5. Etiologi
Kehamilan terjadi apabila ada:
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah,
dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi=fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
fallopi.
4. Nidasi (implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.

6. Perubahan fisiologi pada ibu hamil


1. Uterus
 Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm
dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
 Berat : dari 30 gr -100 gr
 Bentuk dan konsistensi : bulan pertama; alpukat, 4bulan; bulat, akhir kehamilan;
bujur telur.
 Posisi: awal; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan; berada pada rongga pelvis, akhir;
rongga perut sampai hati.
 Serviks: menjadi lunak yang disebut tanda “boodell”
2. Indung telur (ovarium)
 Ovulasi terhenti
 Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri
3. Vagina dan vulva
 Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan
 Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda Chadwick”
heipervaskularisasi.

Perubahan pada organ dan sistem lainnya:

1. Sistem sirkulasi darah


a. Volume darah
Volume darah dan volume plasma meningkat
b. Protein darah
Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan 1 secara bertahap meningkat
sampai akhir kehamilan
c. Hitung jenis dan Hb
Hematokrit menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat untuk
kebutuhan oksigen.
d. Nadi dan TD
TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/menit
e. Jantung
Pompa jantung meningkat pada triwulan sampai menurun pada minggu terakhir,
EKG kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri
2. Sistem pernapasan
 Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan kea rah difragma akibat pembesaran
rahim
 Kapasitas vital paru meningkat
 Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
3. Sistem pencernaan
 Saliva meningkat, mual dan muntah
 Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
 Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)
4. Tulang dan gigi
 Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak
 Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan
kalsium janin
5. Kulit
- Terdapat plasma gravidarum disebabkan karena terjadi deposit probosiron
hiperpigmentri karena pengaruh MSH-C Molanophase Stimulasi Hormon
- Sitrat gravidarum : garis-garis pada perut
- Linea alba: garis-garis simfisis pada pusat
- Areola mammae lebih hitam disebabkan karena hiperpigmentasi dan adanya
hormon progesteron.
 Payudara
- Membesar dan tegang karena adanya hormon sematomotropin dan
progesteron. Namun belum mengeluarkan ASI.
- Glandula susu mengeluarkan kolostrum kehamilan 7 minggu ke atas. Namun
pengeluaran ASI belum terjadi Karena prolaktin ditekan oleh plastic prolaktin
inhibiting hormone.
 Berat badan
- Terjadi kenaikan berat badan
- Berat badan janin : 3 kg
- Plasenta : 0,5 kg
- Amnion : 1 kg
- Rahim : 1 kg
- Lemak : 1,5 kg
- Retensi air : 2 kg
- Penimbunan protein : 2 kg

7. Tanda hamil mungkin dan tanda hamil pasti


 Tanda hamil mungkin
- Pembesaran abdomen
- Tanda hegar
- Ballotemen (+)
- Perubahan pada serviks
- Braxton Hicks
- Tes kehamilan
 Tanda hamil pasti
- Bunyi DJJ, nadi 120-180
- Pergerakan fetal
- USG-hasil
- Ro-ada skeletal

1. Jenis-jenis kehamilan
a. Kehamilan normal (matur/aterm) berlangsung kira-kira 40 minggu / 280 hari
b. Kehamilan prematur (tidak cukup bulan) berlangsung kira-kira 26-28 minggu
c. Kehamilan post matur berlangsung lebih 40 minggu / lebih 280 hari

Menurut lamanya kehamilan dibagi menjadi:

 Kehamilan trimester I : 0-12 Minggu


 Kehamilan trimester II : 12-20 Minggu
 Kehamilan trimester III : 20-40 Minggu
Pelayanan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar (T7)

1. Timbang BB 5. TT
2. Tensi 6. Tes penyakit menular
3. TFU 7. Temu bicara dalam rangka persiapan rujukan
4. Tablet besi/Fe
Pemeriksaan ibu hamil, 4 palpasi menurut Leopold:
1) Leopold I
 Kaki klien dibengkokkan pada lutut dan lipatan paha
 Pemeriksa berdiri di sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
 Rahim dibawah ke tengah
 Tinggi fundus uteri ditentukan
 Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang
bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel: menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di
fundus dan tangan lain di atas simfisis.
Tinggi fundus uteri menurut kehamilan dalam minggu:
 0-12 Minggu : 3 jari di atas simfisis
 16 Minggu : pertengahan simfisis
 20 Minggu : 3 jari di bawah pusat
 24 Minggu : setinggi pusat
 28 Minggu : 3 jari di atas pusat
 32 Minggu : pertengahan pusat
 36 Minggu : 3 jari di bawah PX
 40 Minggu : sama setinggi/abdomen berbentuk bulat

2) Leopold II
 Kedua tangan pindah ke samping
 Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
 Tentukan letak punggung anak
 Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya
bagian-bagian kecil.
Variasi menurut Poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di
fundus.
3) Leopold III
 Dipergunakan satu tangan saja
 Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
 Adakah bagian bawah yang masih dapat digunakan

Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak
ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.

Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri
diletakkan tegak di tengah perut.

4) Leopold IV
 Pemeriksa merubah posisinya yaitu melihat ke arah kaki si penderita
 Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah
 Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan
berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul
 Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan:
- Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran terbesar kepala sudah
melewati pintu atas panggul)
- Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum
melewati pintu atas panggul)

Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian
yang bawah ke dalam rongga panggul.

 Mengukur luar panggul


Ukuran panggul yang digunakan
a. Distantia spinarugm
Jarak antara spinal iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23-26
cm.
b. Distantia cristarum
Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal:26-29 cm.
c. Distantian tuburum
Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan
kiri, ukuran normal : 10,5-11 cm.
d. Conyugata eksterm
Jarak antara pinggir atas sympisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang
lumbal lima).
e. Lingkar panggul
Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior kanan ke
pertengahan trochanter mayor kiri, ke pertengahan spinal iliaka anterior superior
kiri, kemudian kembali ke atas sympisis, ukuran normal : 80-90 cm.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Riwayat Keperawatan
1. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu), kembali pada
tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi meningkat
10-15 cm. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan
volume, varises, sedikit edema ekstermitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trimester terakhir).
2. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan,
urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid.
4. Makanan/cairan
Mual dan muntah terutama pada trimester pertama: nyeri ulu hati umum terjadi,
penambahan BB 2-4 kg trimester pertama.
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat
setelah 28 minggu, nyeri punggung.
6. Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan dapat
meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.
7. Keamanan
Suhu 98-99,6 (36,1-37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone (mulai 10-
12 minggu) atau fetoskop (17-20 minggu), gerakan janin terasa pada pemeriksaan
setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16-20
minggu,ballottement ada pada bukan ke empat dan kelima.
8. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada,
peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran jaringan
adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum terdapat setelah 12
minggu, perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda
goodell, hegar, Chadwick positif.
9. Interaksi social
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perkembangan
bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga
lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.
10. Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia,
tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomi.

Pemeriksaan Diagnostik

1. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
2. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhea, Chlamydia
3. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin
4. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
5. Titer rubell
Menunjukkan imunitas
6. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
7. Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (mis: pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit
ginjal).

B. Diagnosa Keperawatan

1. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep
diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup,
kurang informasi.
Tujuan: Kecemasan berkurang/hilang
Intervensi:
a. Kaji sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
R/ mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah dan
kemungkinan pilihan/intervensi.
b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetik khusus, resiko yang dalam
reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
R/ dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidak tahuan dan membantu
keluarga mengenai stress, membuat keputusan dan beradaptasi secara positif
terhadap pilihan.
c. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus
R/ kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi. Tingkat
kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah melahirkan anak
dengan penyimpangan kromosom.
d. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis
R/ dapat menghilangkan kecemasan/depresi pada pasangan.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan nafsu makan, mual/muntah, dan
peningkatan kebutuhan metabolic
Tujuan: Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Intervensi:
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku, dan kulit.
R/ kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan
sebagaimana selama 2 tahu sebelum kehamilan.
b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen
vitamin zat besi setiap hari.
R/ meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
c. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat
motivasi untuk makanannya.
R/ memakan bahan bukan makan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada
kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon
tubuh terhadap kebutuhan nutrisi.
d. Timbang BB klien. Berikan informasi tentang penambahan prenatal yang
optimum.
R/ ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah berat
badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan
intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.
e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah
R/ mual atau muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status
nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.

3. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan


cairan
Tujuan: Kebutuhan volume cairan terpenuhi
Intervensi:
a. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah
R/ peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG) perubahan
metabolism KH dan penurunan motilitas gastrik memperberat mual dan muntah
pada trimester pertama.
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (mis: ulkus peptikum,
gastritis, kolesistitis)
R/ membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi
masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.
c. Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, TD, suhu, masukan/keluaran
R/ indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi.
d. Anjurkan klien untuk mempertahankan masukan/keluaran, tes urine dan
penurunan BB setiap hari.
R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol.
e. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan sering dengan
jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering sebelum
bangun tidur).
R/ membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman
lambung.

4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma


Tujuan: Pola pernapasan tak efektif tidak terjadi
Intervensi:
a. Kaji status pernapasan (mis: sesak napas)
R/ menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60% klien
normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan diubah saat
kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran
uterus.
b. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ada sebelumnya (mis:
alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan tuberculosis).
R/ masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan
oksigenasi jaringan ibu/janin.
c. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program
aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.
R/ menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan oleh
kelebihan.
d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah
mis: postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih sering,
dengan menggunakan posisi semi-fowler untuk duduk atau tidur bila gejala berat.
R/ postur yang baik dan makan sedikit tapi sering membantu memaksimalkan
penurunan diafragmatik, meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru.
Merokok menurunkan persendian oksigen untuk pertukaran ibu-janin, pengubahan
posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravid.
5. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan vesika urinaria
Tujuan: Eliminasi urin tetap lancar
Intervensi:
a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester
ketiga
R/ membantu klien memahami alasan fisiologi dan frekuensi berkemih
dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga menurun kapasitas kandung
kemih mengakibatkan sering berkemih.
b. Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas sehari
R/ mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang mengurangi
natrium diet untuk mempertahankan status isotonic
c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretik dan penghilangan
natrium dan diet
R/ kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-angiotensin-
aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.
d. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan keluhan-
keluhan nokturia
R/ meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema
dependent, edema berkurang pada pagi hari dan kasus edema fisiologi.
e. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang
lama
R/ posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menurunkan aliran
vena.

6. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak
Tujuan: Pola tidur teratur
Intervansi:
a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan,
teruskan pola tidur saat ini
R/ membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang berbeda
waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.
b. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan alat
bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan
penurunan aktivitas tepat sebelum beristirahat.
R/ ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan
aktivitas janin dapat mempersulit tidur.
c. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi
semi fowler.
R/ pada pososi rekumben, pembasaran uterus serta organ abdomen menekan
diafragma hingga membatasi ekspansi paru, penggunaan posisi semi fowler
memungkinkan diafragma menurun, membantu mengembangkan ekspansi paru
dengan optimal.
d. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat
R/ peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan pertumbuhan janin
semua memperberat perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain
dan atau kebutuhan lain.

7. Nyeri b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal


Tujuan: Nyeri berkurang atau hilang
Intervensi:
a. Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien
R/ data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
b. Kaji status pernapasan klien
R/ penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma,
mengakibatkan dispnea khususnya pada multigravida, yang tidak mengalami
kelegaan dengan ikatan antara bayi dalam kandungannya.
c. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan
R/ lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh hormon (relaxing-progesteron)
pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan
pembesaran uterus.
d. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsifleksi, menurunkan
masukan susu, sering mengganti posisi dan menghindari berdiri/duduk lama.
R/ menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan kadar
kalsium/ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena tekanan dari pembesaran
uterus, pada saraf yang menyuplai ekstermitas bawah.
e. Kaji adanya/frekuensi konsistensi Braxton hicks. Berikan informasi mengenai
fisiologi aktivitas uterus.
R/ kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada multigravida pada
trimester II maupun ke-III. Primigravida biasanya tidak mengalami
ketidaknyamanan ini sampai trimester akhir. Saat efek perubahan progesteron
pada aktivitas uterus menurundan kadar oksitosin meningkat.
8. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan
Tujuan: klien dapat toleransi terhadap aktivitas
Intervensi:
a. Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan,
keluarga, komunitas dan diri sendiri
R/ membantu menyusun prioritas yang realistik dan waktu untuk menguji
komitmen.
b. Anjurkan tidur siang 1-2 jam setiap hari
R/ istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolik berkenaan dengan pertumbuhan
jaringan ibu/janin.
c. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat besi dalam tubuh, anjurkan mengonsumsi
suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.
R/ kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karena penurunan
jumalah pembawa oksigen.
DAFTAR PUSTAKA

1. Wikjosutio, hakitra, ilmu kebidan C/3 Jakarta, yayasan bina pustaka, Sarwono
Prawohardfa 2002
2. Babok 2005, Buku ajar keperawatan maternitas, edisi 4, EBC Jakarta.
3. Ida bagus bide, ilmu keperawatan penyakit kandungan dan KB. Jakarta EGC 1998
PENGKAJIAN ANTE NATAL CARE

Nama mahasiswa : MELDA AMELYA AMIR

Nim : PO.71.3.201.13.1.024

Tgl pengkajian : 19 januari 2015

Tanggal kunjungan : 19 januari 2015

Hari/jam : senin / 10. 00

Ruangan / RS :KIA

DATA UMUM KLIEN

1. Inisial klien : Ny ‘F’


2. Usia : 27 tahun
3. Status perkawinan : menikah
4. Pekerjaan : IRT
5. Pendidikan : SD
Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

Keadaan
Jenis Jenis bayi Masalah
NO TAHUN penolong
persalinan kelamin waktu kehamilan
lahir
1. 2012 normal bidan Laki-laki baik -
2. - - - - - -

Pengalaman menyusui : ya Berapa lama :1 tahun lebih


Riwayat genokologi
1. Masalah genekologi: -
2. Riwayat KB :ada

Riwayat kehamilan saat ini

HPHT:09/11/2015 Taksiran partus :02/06/2015


BB sebelum hamil: 50 kg TD sebelum hamil: 110/80 mmhg

TD BB/TD TFU Letak / DJJ Usia keluhan Data


persentasi gestasi lain
janin
120/70 66/120/70 2jari di teraba II(+) 4-6 Pegal- -
bawah pegal
PX30cm

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

Status obsentrik : G:2 P :I A:0 H:? minggu


Keadaan umum : baik Kesadaran: baik BB/TB : 66kg/154cm
Tanda vital 4
Tekanan darah : 120/70 Nadi : 74x/menit
Suhu : 36,50C Pernapasan : 22x/menit
Kepala leher : baik
Kepala : bersih
Mata : normal
Hidung : normal
Mulut : kurang bersih
Telinga : normal
Leher :baik
Masalah khusus:-
Dada
Jantung : normal
Paru :-
Payudara : normal
Putting susu : menonjol keluar
Pengeluaran ASI :normal
Masalah khusus :tidak ada
Abdomen
Uterus:

Leopold I : (2jas) 2 jari diatas simpisis

Leopold II :kanan :Ball

Leopold III Ball

Leopold IV Ball
Pigmentasi
Linea nigra : ada
Striae : albikans
Fungsi pencernaan : baik
Masalah khusus :tidak ada
Perineum dan genital
Vagina : vareses : tidak ada
Kebersihan : bersih
Keputihan :ya
Jenis/aroma :kecoklatan padat lunak konsistensi :amoniak bau: ya
Hemorhokl:tidak ada
Derajat: - lokasi: bagian anus
Berapa lama: tidak tau nyeri : tidak
Masalah khusus: tidak ada

Ekstremitas
Ekstremitas atas
Edema : tidak
Varises : tidak
Ektremitas bawah
Edema : tidak
Varesus : tidak
Refleks petella: tidak ada
Masalah khusus : tidak ada

Eliminasi
Urin : kebiasaan BAK : 5x sehari
Fekal : kebiasaan BAB: 1x sehari
Masalah khusus: tidak ada
Mobilitasi dan latihan
Tingkat mobilisasi: baik
Latihan /senam : kurang olahraga
Masalah khusus: tidak ada
Nutrisi dan cairan
Asupan nutrisi: kurang baik nafsu makan : kurang
Asupan cairan : cukup
Masalah khusus: tidak ada
Keadaan mental
Adaptasi psikolkogis: klien beradaptasi dengan baik terhadap
keadaannya
Penerimaan terhadap kehamilan : klien menerima dengan baik terhadap
kehamilannya
Masalh khusus: tidak ada
Pola hidup yang meningkatkan resiko kehamilan : klien mengatakan kurang
teratur pola hidupnya
Persiapan persalinan
Senam hamil : klien mengatakan akhir-akhir ini klien selalu senam
hamil di rumahnya pada pagi hari
Rencana tempat melahirkan: di puskesmas kassi-kassi
Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu: klien mengatakan kebutuhan
bayi sudah dipersiapkan jauh-jauh hari termasuk
dirinya
Kesiapan mental ibu dan keluarga : ibu mengatakan dia sudah siap
dan keluarganya dengan baik
Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan , cara menagani
nyari ,prose persalinan : klien mengatakan jika nyeri dia selalu berjalan
pelan-pelan sedikit demi sedikit nyeri akan hilang
Perawatan payudara: klien sangat mengerti dan paham terhadap
perawatn payudara dan melaksanakannya
dengan baik sesuai yang di ajarkan
Obat-obat yang di komsumsi saat ini: vitamin
Hasil pemeriksaan penunjang
Hb: 13,6 gr%
RED:negative (-)
AIB: negative (-)

RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN


Nama : Ny “F”
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : IRT
TD: 120/70 mmhg BB: 66 kg TB : 154 cm
HPHT: 09/11/2014
HTTP: 16/08/2015
Keluhan utama : pegal-pegal
Riwayat observasi
G :2 P :1 A : 0
Penolong persalianan terakhir : bidan
Letak janin : teraba
TFU: 2 jari di bawah PX 30 cm
Umur kehamilan : 4-6 minggu
DJJ: II ( + )
Pemeriksaan penunjang : Hb : 13,4 gr%
RED: negative (-)
ALB: negative (-)
Lila 29 cm

Masalah : tidak ada


Perencanaan kunjungan rumah: tidak ada

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BERENCANA

PADA NY’N’ KB TRICLOFEN

OLEH :

MELDA AMELYA AMIR

PO.71.3.201.13.1.024

CI LAHAN CI INSTITUSI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2015

A. Keluarga berencana
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami
istri untuk menghindari kelahiran yang tidak di inginkan atau mengatur internal di
antar kehamilan . ( hartato 2007:27).
B. Tujuan keluarga berencana
1. Menjalankan kehamilan
2. Merencanakan jumlah anak
3. Meningkatkan sejahteraan keluarga yaitu: agar keluarga dapat memberikan
perhatian dan pendidikan yang naksimal .
4. Mencegah terjadinya robekan rahim setelah operasi ( bila kurang dari 1 tahun )
C. Manfaat keluarga berencana
1. Perbaikan kesehatan ibu hamil
2. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak beristirahat dan menikmati
waktu yang luang serta melakukan kegiatan kegiatan lain .
3. Perkembangan fisik , mental dan social anak yang lebih sempurna .
4. Perencaan kesempatan pendidikan yang lebih .
D. Pegertian kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontor mencegah dan melakukan kontrasepsi adalah
pertemuan antara sel-sel telur( sel wanita yang matang ) dan sel sperma ( sel pria)
yang mengakibatkan kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel matang dan sel
sperma .
E. Syarat-syarat kontrasepsi
1. Aman pemakainya dan dapat dipercaya
2. Efek samping yang meningkatkan tidak ada
3. Lama kerjanya dan dapat diatur sesaui keinginan
4. Harganya dapat dijangkau masyarakat
5. Tidak mengganggu hubungan suami istri
6. Tidak memerlukan control yang ketat selama pemakaian
F. Macam-macam kontrasepsi
 Metode sederhana
1. Tnapa alat
Kb alamiah
- Metode kelender
- Metode suhu badan nasal
- Metode lender serviks
- Metode simpia ternal
2. Dengan alat
Mekanis( baries)
- Kondom pria
- Barier intra vagina
- Diafragma
- Keperawatan serviks
- Spons
- Kondom wanita
Kimiawi
 Metode kalender
Menentukan waktu evaluasi dari data haid ayng dicatat selama 6-12 bulan
terakhir . tahum 1930 kyusuka angina di jepang dan herman khaus auatralia
yang berkerja sendiri-sendiri.
Menentukan bahwa :
- Angina : evaluasi umumnya terjadi pada ke 15 sebelum haid berikutnya
tetapi dapat pula terjadi pada 12-16 hari sebelum haid yang akan datang .
- Knaus : evaluasi selalu terjadi pada hari ke 15 senelum haid yang akan
datang .

Problem terbesar dengan metode kalender bahwa jarang ada wanita yang
mempunyai siklus haid teratur setiap 20 hari cara menhitung :

Sebelum menghitung kalender siklus selama 6-12 bulan perlu di catat untuk
menentukan masa subur .
Misalnya : siklus haid pada bulan januari sampai juni 20
skb .28.30,28,25,30,32 haid biasanya antara 25 sampai 28 hari . maka untuk
mengetahui masa aman pre evaluasi yaitu dengan cara mengurangi 18 hari
siklus haid terpendek (25.18.7 ) sedangkan untuk mengetahui masa amam
post evaluasi yaitu dengan cara mengurangi 11 hari dari siklus terpanjang
(23.11.21) dengan demikian maka masa aman ( tidak subur ) yaitu sebelum
hari ke 7 dan sesudah hari ke 21 , sebaiknya masa tidak aman ( masa subur )
yaitu dari tanggal 7 sampai dengan tanggal 21 .

 Metode suhu basal


- Pemasangan suhu basal 0,2-0,50C
- Tehnik metode sebagai berikut: umumnya digunakan TM biasa
- Waktu pengukuran harus pada saat yang sama setiap pagi dan setelah tidur
nyenyak sedikitnya 3-5 jam .
- Pengukuran di lakukan secara oral ( 3 menit ) rectal ( 1 menit ) vagina .
 Metode lender serviks
- Perubahan siklus dari lender serviks yang terjadi karena perubahan kadar
ekstrogen .
- Lender serviks ekstrogen dan oleh hormone kstrogen dan progestrogen
akut berpera dalam reproduksi .
- Pada setiap siklus haid di produksi 2 macam lender serviks oleh sel-sel
serviks yaitu:
a. Lender tipe E
Diproduksi pada fase akhir pra evaluasi spermatozoa dapat menenbus
lender ini sifatnya banyak tipis, jernih seperti air, viskalitas rendah ,
bila di keringkan terjadi seperti daun pakis .
b. Lender tipe G
Di produksi pada fase awal pra evaluasi dan setelah evaluasi . sifatnya
sekitar tinggi kurang di produksi karena peninggian kadar prosteron
spermatozoa tidak dapat menebmbus lendir ini.
 Metode symplo ternal
Adalah kombinasi antara macam-macam metode KB alamiah untuk
menetukan masa subur / evaluasi
- Keuntungan KB alamiah
1. Aman
2. Murah tanpa biaya
3. Dapat di terimah oleh banyak kalangan agama
4. Sangat berguna baik merencanakan maupun menghindari terjadi
kehamilan
5. Mengajarkan wanita maupun suami untuk perihal siklus haid
6. Tanggung jawab berdua untuk menahan komunitas dan kerja sama
yang baik
 Cartus intertuptus/ senggama terputus
Adalah suatu metode kontrasepsi dimana senggama diakhir sebelum terjadi
dari genetalia eksternal wanita
- Keuntungan : 1. Tidak menentukan alat
2 Tidak mentukan zat-zat kemuan
3 tidak mempunyai efek samping
- Kerugian : 1. Angkat kegagalan tahap tinggi
2 Faktor-faktor yang menyebabkan
- Adanya pra asukasi ( yang sebelumnya sudah tersimpan dalam kelenjar
prostat uterus , uretra, kelenjar couper) yang dapat keluar setiap tetes
mengandung berjuta juta spermatozoa
- Kurangnya control dari pria dimana pada metode ini justru yang sangat
penting
3. Kenikmatan kurang dari suamidan istri
 Metode barier pada pria ( kondom)
- Menghalangi masuknya spermatozoa traktus genetalia interna wanita .
- Jenis atau tipe kondom laki-laki
- Sebagian besar kondom terbuat dari karet lateks halus dan berbentuk si
lendir bulat , umumnya panjang 15-20 cm . tebal 0,03-0,08 garis tengah
sekitar 3,0-3,5 mm dengan satu ujung bantu terapi bulat, namun untuk
sekarang telah tersedia dalam ukuran yang lebih atau lebih kecil dari
standar .
 Efak samping
1. Alergi
2. Keputihan
3. Kondom tertinggal dalam vagina
 Keuntungan
1. Mencegah kehamilan
2. Memberi perlindungan terhadap penyakit akibat hubungan seksual
3. Dapat di andalkan
4. Relative murah
5. Sederhan, ringan , disposible
6. Tidak memerlukan pemeriksaan medis
7. Pria akut secara aktif dalam program KB.
 Kerugian
1. Angka kegagaln cukup tinggi
2. Perlu perhatian sementara aktifitas dan spontanitas dan hubungan seksual
guna pemasangan kondom
3. Perlu di pakai secara konsisten hhati-hati dan terus menerus setiap
senggama
 Metode barier pada wanita ( diafragma )
Merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menutup serviks dari bwah
sehingga sel manis tidak dapat memasuki saluran serviks .
Cara kerja : sebagai penghalang fisik selama berhubungan seksual untuk
mencegah sperma mencapai servuks sehingga sperma tidak memperoleh akses
saluran alat reproduksi bagian atas ( uterus dan tuba pallopi).
 Metode modern
1. Kontrasepsi hormonal
- Pie oral
- Injeksi/suntikan
- Subkutan / implant
2. Intra uterine devicer (IUD AKDR)
3. Kontrasepsi mantap
 Kontrasepsi hormonal
1. Evaluasi
2. Implantasi
3. Transport gamet/ ovum
4. Lutelysis
5. Lendir serviks
 Mekanisme kerja ekstrogen
1. Menghambat evaluasi
2. Mencegah terjadinya implantasi
3. Mempercepat transport gamet / ovum
4. Memyebabkan terjadi integaysis / meluruhnya corpus luteum dengan
cepat.
 Mekanisme kerja progesterone
1. Menghambat terjadinya ovulasi
2. Mencegah implantasi
3. Memperlambat transport gamet / ovum
4. Menyebabkan corpus iuteum yang tidak adekuat
5. Lendir serviks mengental sehingga mobilitas panetrasi sperma sangat
lambat
 Pil oral kombinasi
- Pil progestin ( minipil)
Cara kerja :
Menekan sekresi gonodtropin dan sintesis steroid seks diovarium ( tidak
begitu kuat ). Endometrum S mengalami transformasi lebih awal sehingga
implantasi lebih sulit. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat
penetrasi sperma dan mengubah morbilitas tuba sehingga transportasi
sperma terganggu .
- Keuntungan :
1. Dapat di berikan untuk wanita yang menderita keadaan tromboebolik
2. Laktasi
3. Cocok untuk wanita dengan keluhan effek samping yang di sebabkan
oleh ekstrogen .
- Kerugian :
1. Pada 3 bulan pertama bisa merasakan mual
2. Pendarahan atau berak darah, terutama jika lupa atau teralambat
minum pil.
3. Bisa merasakan sakit kepala ringan
4. Berat badan bisa naik
5. Biasanya haid dapat berhenti
6. Walau sangat jarang, wanita yang memiliki darah tinggi atau berusia
35 tahun keatas dan merokok, beresiko terserang stroke, serangan
jantung atau pengumpalan darah dalam pembuluh.
 Suntikan
Adalah acara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan
hormonal .
 Jenis-jenis kontrasepsi suntikan
a. Suntikan 1 bulan
Berisi ekstrogen dan progesterone
b. Suntikan 2 bulan
Berisi ekstrogen
c. Suntikan 3 bulan
Berisi progesterogen
 Efek samping
1. Gangguan haid
2. Depresi
3. Keputihan
4. Perubahan berat badan
5. Pusing/ sakit kepala
6. Hematoma
 Kontrasepsi yang berdaya kerja lama dan banyak digunakan
1. DMPA (depot mediong progesterone acetat): depo proven di berikan
sekali setiap 3 bulan dengan dosis 150 Mg
2. Nel-EN (nelofhin drone enathale ). Noristerat
3. Diberikan dengan dosis 200 Mg sekali setiap 8 minggu atau sekali setiap 8
minggu untuk 6 bulan pertama ( 3x suntikan pertama ) kemudian
selanjutnya setiap 12 minggu .
 Implant / AKBK (alat kontrasepsi bawah kulit)
Adalah salah sati jenis atas kontrasepsi serak yang terbuat dari sejenis karet
elastic yang berisi hormone , di pasang pada lengan atas alat kontrasepsi ini di
susupkan dibawah kulit . lengan atas sebelah dalam bentuknya semcam
tabung- tabung kecil atau pembungkus mastic berongga dan berukuran sebesar
balong karet api.

Dosis
- Norplan terdiri atas 6 kapsul selastik, dimana setiap kapsulnya berisi
levorgestrel sebanyak 36 Mg
- Implanon terdiri 2 kapsul sikastik yang berisi etogestrel sebanyak 68 Mg
yang di lepas tiap hari kurang dari 30 microgram / hari
 Keuntungan
1. Tidak menekan produksi ASI
2. Praktis dan efektif
3. Tidak ada faktor lupa
4. Masa pakai panjang
5. Membantu mnecegah anemia
6. Kasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pegangkatan
7. Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormone ekstrogen
 Kekurangan
1. Implant harus dipasang daun diangkal oleh petugas kesehatan yang terlatih
2. Petugas keshatan harus di latihan khusus
3. Implnt mahal
4. Implant sering mengubah pola haid
5. Susuk mungkin dapat terlihat di bawah kulit
 Metode IUP / AKDR
Adalah alat terbuat dari plastik yang di masukkan ke dalam rahuim dan
mencegah kehamilan dengan cara mengganggu lingkungan rahim, yang
menghalangi terjadinya pembuahan maupun implantasi
 Kelebihan
1. Pencegahan kehamilan yang ampuh untuk paling tidak 10 tahun
2. Tidak mengganggu hubungan seks dengan pasangan
3. Tidak terpengaruh obat-obatan
4. Bisa subur kembali III D di keluarkan
5. Tidak mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI
6. Dapat mencegah kehamilan di luar kandungan
 Kekurangan
1. Terjadi perubahan siklus haid
2. Bisa merasakan pembengkakan pada pinggul
3. Pemasangannya membutuhkan prosedur medis
4. Saat haid , darah yang keluar cukup banyak sehingga bisa menyebabkan
kurang darah
 Indikasi
1. Merupakan metode yang bejangka panjang
2. Menyukai metode yang praktis
3. Pnya anak 1 atau lebih
4. Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi
5. Wanita perokok berat
6. Tidak suka metode kontrasepsi hormonal
 Kontra indikasi
1. Dugaan hamil
2. Sering atau sedang terkena infeksi panggul atau serviks dengan cairan
mukoperelen.
3. Menderita keputihan dan berbau dari saluran serviks gerrohea atau serviks
elamedia .
4. Pendarahan vagina yang belum di ketahui sebabnya.
 Efek samping
1. Pendarahan
2. Infeksi
3. Keputihan
4. Nyeri haid
5. Nyeri senggama
6. Mules/ nyeri perut
 Kontrasepsi mantap
a. Tubektomi : kontrasepsi permanen pada wanita dengan cara melakukan
tindakan pada kedua saluran telur berupa pemotongan atau pengikatan
- , Indikasi medic umum: TBC paru, penyakit jantung, penyakit ginjal,
kanker payudara
- Indikasi medis abstetric: histerektomi
b. Vasektomi ; kontrasepsi permanen pada pria dengan cara memotong dan
menutupi saluran mani
- Indikasi : untuk tujuan kontrasepsi untuk tujuan pengobatan .

DAFTAR PUSTAKA

Bobak , M.I perawatan maternitas dan genekologo, yayasan ikatan alumni


pendidikan keperawatan pada jajaran . bandung 2000
Hameton. P.M. dasar-dasar keperawatan maternitas . edisi 6 jakarta . EGC.
1995
Kumpulan materikuliah keperawatan maternitas .psik-fkul.surabaya 2001
Mansjoes . A. kapila selekta kedokteran jilid I. media Aesculapius .EGC
1999
Mochtar . R. synopsis obstetric jilid I. EGC. 1998.
RESUME SUNTIK KB

Tanggal pengkajian : 23 januari 2015

Tanggal kunjungan : 23 januari 2015

Hari/jam : jumat / 09.00

Ruangan /RS : KB puskesmas kassi-kassi

DATA UMUM KLIEN

nama klien : Ny “ N”
umur : 33 tahun
alamat : jln tidung mariolo
pekerjaan : IRT
suku : Makassar
agama : Islam
pendidikan : SMA
nama suami : Tn “A”
umur : 38 tahun
pekerjaan : wiraswasta
jumlah anak : 2
Alasan masuk puskesmas : klien datang ke puskesmas dengan alasan
ingin memakai kontrasepsi
Penyuntikan sekarang : 23/01/2015
Kembali KB : 24/04/2015
Masalah untuk hamil : klien mengatakan tidak ingin menambah
anak lagi
Masalah dalam kehamilan : klien mengatakan mengalami keputihan
pada saat kehamilan
Masalah setelah melahirkan : klien mengatakan mengalami keputihkan
pada saat setelah melahirkan

Apakah pernah memakai alat kontrasepsi sebelum :


- Klien mengatakan tidak pernah memakai alat kontrasepsi sebelum.
Apakah ada masalah menggunakan metode tersebut :
- Klien mengatakan tidak memiliki , saat menggunakan metode ini .
Alat kontrasepsi yang sekarang di gunakan :
- Suntikan KB
RIWAYAT REPRODUKSI N
- Menache :14 tahun
- Siklus haid : 28 hari
- Lama haid : 7 hari
- Banyaknya : tidak tau
- Bau : amis
- Warna :merah kecoklatan kecoklatan
RIWAYAT OBSETRI

Kehamilan lalu I
Umur Jalan Tempat Keada Waktu
Kehamil Tahu penolo BBL/
kehami persalin persalin an persali
an n ng BK
lan an an umum an
1 2000 38 Spontan Bidan PKM 3000 Baik +/- 12
minggu gr jam
2 2009 37 spontan Bidan PKM 2500 baik +/- 10
minggu gr jam

RIWAYAT GENOKOLOGI
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular maupun
riwayat keturunan
RIWAYAT SOSIAL
1. Hubungan antara ibu , ayah dan anaknya terjalin hubungan yang
baik
2. Hubungan antara kerabat dan tetangga terjalin baik
3. Ibu di beri dukungan oleh suami istri untuk menjadi aseptor KB

RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

1. Riwayat penyakit kronis yang pernah di derita


Jantung : tidak pernah
Ginjal : tidak pernah
Hipertensi : tidak pernah
TBC : tidak pernah
2. Riwayat penyakit keluarga dan keturunan
Klien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan
3. Tingkat pengetahuan klien tentang metode kontrasepsi yang di
gunakan : klien mengatakan kurang mengetahui tentang
kontrasepsi yang di gunakan.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum: kompormentis baik
2. TTV: TD: 120/80 mmhg
N: 80 x / menit
S: 36,5 0 C
P: 22 x / menit

HEAD TO TOE

a. Kepala
Insfeksi : kulit kepala Nampak bersih
b. Rambut
Insfeksi : rambut warna hitam
c. Wajah
Insfeksi : wajah Nampak cerah
d. Hidung
Insfeksi : simetris dan tidak ada penumpukan secret
e. Mulut
Insfeksi : tidak ada stomalitor
f. Leher
Insfeksi : tidak ada pembesaran stroma atau kalenjar thyroid
g. Dada
Insfeksi : perut tampak berlemak
Auskultasi : terdengar bising usus
h. Kulit
Insfeksi : warna kulit bagus
i. Ekstremitas atas
Atas
Insfeksi : lengan dapat di gerakan tanpa ada kesulitan
Bawah
Insfeksi : pada area bokong nyeri karena sakit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan suntikan yang di berikan
DS: klien mengeluh daerah bokong setelah penyuntikan
DO:TTV
TD: 120/80 mmhg
BB: 55 kg
N: 80 x / menit
S: 36,5 0C
P: 22 x / menit
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnose Rencana tindakan keperawatan


keperawatn Tujuan Intervensi Rasional
Nyeri Setelah di Kaji nyeri Mengetahui
berhubungan berikan klien rasional
suntikan yang di tindakan Anjurkan nyeri
berikan keperawatan klien untuk Agar nyeri
DS: klien masalah teknik berkurang
mengeluh daerah dapat relaksasi
bokong setelah teratasi
penyuntikan dengan :
DO:TTV Klien tidak
TD: 120/80 meringis
Hari/tanggal OX jam implementasi evaluasi
mmhg sakit
Kamis I 10.00 Mengkaji S: klien
BB: 55 kg Klien tidak
23/01/2015 tingkat nyeri mengatakan
N: 80 x / menit merasakan
H: nyesi tidak nyeri
S: 36,5 0C nyeri lagi
sedang O: klien
P: 22 x / menit
Menganjurkan tampak
tehnik tenang
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
relaksasi A: masalah
H: klien teratasi
mengatakan P: hentikan
nyerinya intervensi
berkurang
LAPORAN PENDAHULUAN
KB SUNTIK
I. Konsep dasar.
A. Pengertian KB dan suntikan
Keluarga berencana adalah upaya meningkatkan kepedulian dan peran serta
masyarakat mulai pendewasaan usia perkawianan, pengaturan kelahiran,
pembinaan kelahan keluarga. Peningkatan sejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Kontrasepsi merupakan menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sel
telur yang matang dan sel sperma
1. Sasaran KB
a. Sasaran langsung
Yaitu pasangan usia subur (PUS) sgsr mereka menjadi keluarga
berencana lestari sehingga menurunkan efek langsung pada penurunan
b. Sasaran tidak langsung
Yaitu organisasi kemasyarakatan , instansi pemerintah maupun
swasta . tokoh-tokoh masyarakatan (wanita dan pemuda) yang
diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap proses pembentukan
system keluarga kecil bahagia sejahtera ( muchtar 1990 )
2. Faktor yang mempengaruhi / pemulihan kontrasepsi
a. Faktor motifasi dan rehabilitasi
1. Umur
2. Gaya hidup
3. Frekuensi senggama
4. Jumlah keluarga yang di inginkan
5. Pengalaman kontrasepsi yang lalu
b. Faktor kesehatan , kontraindikasi dan relative
1. Riwayat haid
2. Efek samping minor
3. Komplikasi-komplikasi minor
c. Faktor metode kontrasepsi dan pemakaian berkesinambungan
1. Efektivitas
2. Efek samping minor
3. Komplikasi-komplikasi yang minor
4. Kerugian
5. Biaya
3. Syarat metode kontrasepsi yang baik
a. Aman dan tidak berbahaya
1. Dapat di andalkan
2. Sederhana
3. Mudah
4. Dapat di terima orang banyak
5. Pemakaian jangka panjang
b. Acam –macam metode kontrasepsi
1. Metode sederhana
Terdiri dari 2 macam yaitu dengan alat seperti kondom pria ,
kondom wanita , diafragma , servical cap, tanpa alat seperti :
ademi , cuitu inpiritus.
2. Metode modern
Terdiri dari alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB, KB suntik ,
implant , AKDR/IUD, kontrasepsi mantap, MOW dan MBP
B. Pegertian KB suntik
Kontrasepsi suntik adalah suatu cara kontrasepsi dengan jalan mentuntikan
sebagai usaha pencegahan kehamilan berupa hormone progerteron dan
ekstrogen pada wanita usia subur .
C. Macam-macam suntikan KB
Dua suntikan berdaya kerja kimia yang sekarang banyak dipakai adalah:
1. Depo medroxy progesterone aselat (DMPA). Depoprovera adalah suatu
tindakan progesterone yang mempunyai efek progestin asli dari tubuh
wanita dan merupakan suspense steril medroxy progesterone asetat dalam
air, yang mengandung medroxy progesterone asetat 150 mg ( setiap 30
ml).DMPA ini telah dipakai lebih dari 90 negara telah digunakan selama
kurang lebih 20 tahun dan sampai saat ini akseptornya berjumlah kira-kira
5 juta wanita .
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung
progesterone yaitu:
a. Depometroxy progesterone asetat ( DMPA) mengandung 150 kg
DMPA yang diberikan setiap 12 minggu dengan cara suntik IM di
daerah bokong .
b. Depo hosisteron anatat ( deponoristerat ) yang mengandung 20 mg
noritidron anatati di berikan setiap 2 bulan dengan cara di suntik IM.
2. Nat . En (norethingdrone enanthace )
3. Suntikan kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depomodroxy progesterone asetat
dan 5 mg ekstra dial yang di berikan spionat yang di berikan injeksi IM
sebutan sekali ( cydoven ) dan 50 Mg horetonodron anatak dan 5 mg
ostrodiol vaicrat yang di berikan injeksi IM sebulan sekali .
D. Kelebihan suntikan KB
1. Sangat efektif sebagai alat kontrasepsi ( 0,1 -0,4 ) kehamilan / 100
perempuan ) selama tahun pertama penggunaan angka kegagalan kurang
dari 1/….
2. Dapat di be
Ikan pada ibu yang sedang menyusui bayinya , karena tidak mengurangi
produksi ASI
3. Resiko terhadap keshatan kecil
4. Tidak berpengaruh suami dan istri
5. Tidak di perlukan pemeriksaan dalam
E. Kerugian suntikan
1. Terjadi perubahan haid
2. Mual, sakit kepala , nyeri payudara ringan dan keluhan hilang setelah
suntikan kedua dan ketiga
3. Ketergantungan klien terhadap petugas kesehatan
4. Penambahan KB
5. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
F. Mekanisme kerja suntikan
1. Primer ( mencegah ovulasi )
Penggunaan kontrasepsi suntikan mempengaruhi hipotalamus dan
imposisis yaitu penurunan kadar FSH dan KH sehingga perkembangan dan
kematangan folikel de oroff tidak terjadi .
2. Sekunder suntikan KB
Lendir serviks menjadi kental dan sedikit sulit di tembus spermatozoa
membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi dari ovum
yang telah di buahi
Menghambat transfor ovum dalam tubafallopy.
G. Indikasi suntikan KB
1. Tidak sedang hamil
2. Ibu setelah keguguran 7 hari
3. Usia reproduksi
4. Setelah memiliki anak ataupun belum memiliki anak.
5. Menyusui ASI pasca persalianan ˃ 6 bulan
6. Pasca persalian dan tidak menyusui
7. Anemia
8. Nyeri haid hebat
9. Haid teratur
10. Riwayat kehamilan ekstropit
H. Kontraindikasi suntikan KB
1. Hamil atau di duga hamil
2. Menyusui di bawah 2 minggu pasca persalinan
3. Pendarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya
4. Penyakit haid akut
5. Usia ˂ 35 tahun yang merokok
6. Riwayat penyakit jantung , stroke, atau dengan TD tinggi ˃ 180/ 110
mmhg
I. Prosedur tindakan
Dilakukan melalui atau keganasan
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Subjektif
a. Identitas
Yang di kaji meliputi biodata dan suami, mulai dari
nama ,umur,suku,agama , pendidikan , pekerjaan,penghasilan alamat,
No,TLP.
b. Keluhan utama
Di kaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB
suntikan kombinasi tersebut antara lain anorean.(pendarahan tidak
terjadi ,perdarahan bercak, meningkatkan atau penurunan berat badan)
c. Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah mengalami akseptor KB klien sebelum
menggunakan KB kombinasi dan sudah berapa lama menggunakan /
menjadi akseptor KB tersebut
d. Riwayat obsesttri lalu
Dikaji riwayat kehamilan, persalianan dan masa nipas lalu
e. Riwayat menstruasi lalu
Di kaji manache pada umur berapa, siklus haid , lamanya haid, sifat
darah haid, dimonorhea atau , tidak, flour albur atau tidak
f. Riwayat kesejahteraan dan riwayat klien
Di kaji apakah klien menderita penyakit jantung , hipertensi , kanker ,
payudara , DM, dan TBC.
g. Riwayat kesehatan dan penyakit keluarga
Di kaji apakah antara keluarga klien yang menderita penyakit jantung,
DM,dan TBC hipertensi dan kanker payudara
h. Pola kehidupan
Dikaji meliputi pola nutrisi , pola eliminasi , pola istirahat, pola
aktivitas , pola keseksual, personal hygiene dan kebiasaan sehari

2. Objektif
a. Pemeriksaan umum
Meliputi pemeriksaan TD, nadi , pernapasan , BB, TB, suhu badan dan
tingkat kesadaran.
b. Pemeriksaan khusus
1. Wajah : dilihat adanya bercak hitam , adanya edema , congjungtiva
tidak bercak skelera tidak ikterius.
2. Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfa
adanya benjolan vena ajungularis
3. Di lihat dari bentuk mamae , di raba adanya massa pada mamae .
4. Genetalia : dilihat dari condiliama dilihat dan diraba adanya
bendungan vena jungularis
5. Ekstremitas : dilihat adanya edema ekstremitas bawah dan
ekstremitas atas adanya varises ektremitas bawah .
c. Diagnose keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan luka suntik
2. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang metode
kontrasepsi suntik
d. Rencana/ interventi keperawatan
DX; nyeri berhubungan dengan luka suntik
KH:. intervensi nyeri berkurang ,tampak rilex
Intervensi
a. Kaji tingkat nyeri
Rasional ; dapat dilakukan penanganan secara cepat dan tepat
b. Berikut intruksi dalam teknik pernapasan sederhana
Rasional : mendorong relaksasi dan memberikan klien cara
mengatasai dan mengontrol ketidaknyamanan
c. Anjurkan klien menggunakan teknik relaksasi berikan instruksi bila
perlu
Rasional ; relaksasi dapat menurunkan tengangan rasa takut yang
memperberat nyeri .
DX II : cemas berhubungan kurang pengetahuan metode kontrasepsi
suntikan
Tujuan : klien tidak mengalami kecemasan
KH: kecemasan klien berkurang .
Intervensi
a. Kaji tingkat kecemasan klien
Rasional : dapat dilakukan intervensi cepat dan tepat
b. Berikan kenyamanan dan ketentraman hati
Rasional : meyakinkan klien bahwa ia benar dapat pertolongan
c. Diskusikan tentang kontrasepsi suntik
Rasional : menambah pengetahuan klien untuk mengurangi kecemasan
d. Mengurangi kecemasan yang klien alami

DAFTAR PUSTAKA

1. Harianto hanafi , 2004 keluarga berencana dan kontrasepsi Jakarta –EGC


2. Monchtar purtam , 2004 keluarga berencana Jakarta . EGC
3. Safuddin afdal . 2006 keluarga berencana Jakarta , YGPSP
4. Sarwana prawirohardjo , 2005. Ilmu kebidanan Jakarta .YGPSP

LAPORAN PENDAHULUAN

KB SUNTIKAN
OLEH :

MELDA AMELYA AMIR

PO.71.3.201.13.1.024

CI LAHAN CI INSTITUSI

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2015

RESUME KEPERAWATAN MATERNITAS

KB PADA Ny “ N “ DENGAN KONTRASEPSI

SUNTIKAN DMPA PUSKESMAS


KASSI-KASSI

OLEH :

MELDA AMELYA AMIR

PO.71.3.201.13.1.024

CI LAHAN CI INSTITUSI

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2015

ASUHAN KEPERAWATAN ANTE NATAL CARE

KEPADA Ny”F”DI RUANG KIA

PUSKESMAS KASSI-KASSI
OLEH :

MELDA AMELYA AMIR

PO.71.3.201.13.1.024

CI LAHAN CI INSTITUSI

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2015

Anda mungkin juga menyukai