OLEH :
PO.71.3.201.13.1.024
CI LAHAN CI INSTITUSI
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
ANTE NATAL CARE (ANC)
1. Pengertian
Ante natal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik.
1. Tujuan
a. Tujuan umum
Memelihara dan meningkatkan mesehatan ibu selama hamil sesuai kebutuhan
sehingga dapat menyelesaikan kehamilan dengan baik. Melahirkan bayi yang sehat
dan memperoleh kesehatan optimal pada masa nifas serta dapat menyusui dengan
baik dan benar.
b. Tujuan khusus
- Mengenal sedini mungkin penyakit yang ada dalam masa kehamilan sehingga
ditangani dalam proses persalinan dan post partum.
- Mengenal sedini mungkin penyakit untuk segera diberi pengobatan
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu dan janin
- Pada saat pemeriksaan kehamilan ada pemeriksaan yang baik untuk petugas
memberikan nasehat atau cara hidup yang sehat yang berkaitan dengan persalinan
dan nifas.
4. Patofisiologi kehamilan
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang
ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu coitus,
cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sek mani (sperma) bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke sel telur. Pembuahan sel telur oleh sperma
biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba fallopi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi=fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bayi
mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dilakukan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi=fertilitas), nidasi dan plasenta.
5. Etiologi
Kehamilan terjadi apabila ada:
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah,
dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi=fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
fallopi.
4. Nidasi (implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
1. Jenis-jenis kehamilan
a. Kehamilan normal (matur/aterm) berlangsung kira-kira 40 minggu / 280 hari
b. Kehamilan prematur (tidak cukup bulan) berlangsung kira-kira 26-28 minggu
c. Kehamilan post matur berlangsung lebih 40 minggu / lebih 280 hari
1. Timbang BB 5. TT
2. Tensi 6. Tes penyakit menular
3. TFU 7. Temu bicara dalam rangka persiapan rujukan
4. Tablet besi/Fe
Pemeriksaan ibu hamil, 4 palpasi menurut Leopold:
1) Leopold I
Kaki klien dibengkokkan pada lutut dan lipatan paha
Pemeriksa berdiri di sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
Rahim dibawah ke tengah
Tinggi fundus uteri ditentukan
Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang
bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel: menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di
fundus dan tangan lain di atas simfisis.
Tinggi fundus uteri menurut kehamilan dalam minggu:
0-12 Minggu : 3 jari di atas simfisis
16 Minggu : pertengahan simfisis
20 Minggu : 3 jari di bawah pusat
24 Minggu : setinggi pusat
28 Minggu : 3 jari di atas pusat
32 Minggu : pertengahan pusat
36 Minggu : 3 jari di bawah PX
40 Minggu : sama setinggi/abdomen berbentuk bulat
2) Leopold II
Kedua tangan pindah ke samping
Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
Tentukan letak punggung anak
Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya
bagian-bagian kecil.
Variasi menurut Poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di
fundus.
3) Leopold III
Dipergunakan satu tangan saja
Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
Adakah bagian bawah yang masih dapat digunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak
ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri
diletakkan tegak di tengah perut.
4) Leopold IV
Pemeriksa merubah posisinya yaitu melihat ke arah kaki si penderita
Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan
berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan:
- Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran terbesar kepala sudah
melewati pintu atas panggul)
- Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum
melewati pintu atas panggul)
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian
yang bawah ke dalam rongga panggul.
A. Riwayat Keperawatan
1. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu), kembali pada
tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi meningkat
10-15 cm. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan
volume, varises, sedikit edema ekstermitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trimester terakhir).
2. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan,
urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid.
4. Makanan/cairan
Mual dan muntah terutama pada trimester pertama: nyeri ulu hati umum terjadi,
penambahan BB 2-4 kg trimester pertama.
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat
setelah 28 minggu, nyeri punggung.
6. Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan dapat
meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.
7. Keamanan
Suhu 98-99,6 (36,1-37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone (mulai 10-
12 minggu) atau fetoskop (17-20 minggu), gerakan janin terasa pada pemeriksaan
setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16-20
minggu,ballottement ada pada bukan ke empat dan kelima.
8. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada,
peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran jaringan
adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum terdapat setelah 12
minggu, perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda
goodell, hegar, Chadwick positif.
9. Interaksi social
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perkembangan
bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga
lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.
10. Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia,
tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomi.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
2. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhea, Chlamydia
3. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin
4. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
5. Titer rubell
Menunjukkan imunitas
6. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
7. Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (mis: pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit
ginjal).
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep
diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup,
kurang informasi.
Tujuan: Kecemasan berkurang/hilang
Intervensi:
a. Kaji sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
R/ mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah dan
kemungkinan pilihan/intervensi.
b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetik khusus, resiko yang dalam
reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
R/ dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidak tahuan dan membantu
keluarga mengenai stress, membuat keputusan dan beradaptasi secara positif
terhadap pilihan.
c. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus
R/ kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi. Tingkat
kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah melahirkan anak
dengan penyimpangan kromosom.
d. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis
R/ dapat menghilangkan kecemasan/depresi pada pasangan.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan nafsu makan, mual/muntah, dan
peningkatan kebutuhan metabolic
Tujuan: Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Intervensi:
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku, dan kulit.
R/ kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan
sebagaimana selama 2 tahu sebelum kehamilan.
b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen
vitamin zat besi setiap hari.
R/ meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
c. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat
motivasi untuk makanannya.
R/ memakan bahan bukan makan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada
kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon
tubuh terhadap kebutuhan nutrisi.
d. Timbang BB klien. Berikan informasi tentang penambahan prenatal yang
optimum.
R/ ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah berat
badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan
intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.
e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah
R/ mual atau muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status
nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.
6. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak
Tujuan: Pola tidur teratur
Intervansi:
a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan,
teruskan pola tidur saat ini
R/ membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang berbeda
waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.
b. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan alat
bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan
penurunan aktivitas tepat sebelum beristirahat.
R/ ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan
aktivitas janin dapat mempersulit tidur.
c. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi
semi fowler.
R/ pada pososi rekumben, pembasaran uterus serta organ abdomen menekan
diafragma hingga membatasi ekspansi paru, penggunaan posisi semi fowler
memungkinkan diafragma menurun, membantu mengembangkan ekspansi paru
dengan optimal.
d. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat
R/ peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan pertumbuhan janin
semua memperberat perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain
dan atau kebutuhan lain.
1. Wikjosutio, hakitra, ilmu kebidan C/3 Jakarta, yayasan bina pustaka, Sarwono
Prawohardfa 2002
2. Babok 2005, Buku ajar keperawatan maternitas, edisi 4, EBC Jakarta.
3. Ida bagus bide, ilmu keperawatan penyakit kandungan dan KB. Jakarta EGC 1998
PENGKAJIAN ANTE NATAL CARE
Nim : PO.71.3.201.13.1.024
Ruangan / RS :KIA
Keadaan
Jenis Jenis bayi Masalah
NO TAHUN penolong
persalinan kelamin waktu kehamilan
lahir
1. 2012 normal bidan Laki-laki baik -
2. - - - - - -
Leopold IV Ball
Pigmentasi
Linea nigra : ada
Striae : albikans
Fungsi pencernaan : baik
Masalah khusus :tidak ada
Perineum dan genital
Vagina : vareses : tidak ada
Kebersihan : bersih
Keputihan :ya
Jenis/aroma :kecoklatan padat lunak konsistensi :amoniak bau: ya
Hemorhokl:tidak ada
Derajat: - lokasi: bagian anus
Berapa lama: tidak tau nyeri : tidak
Masalah khusus: tidak ada
Ekstremitas
Ekstremitas atas
Edema : tidak
Varises : tidak
Ektremitas bawah
Edema : tidak
Varesus : tidak
Refleks petella: tidak ada
Masalah khusus : tidak ada
Eliminasi
Urin : kebiasaan BAK : 5x sehari
Fekal : kebiasaan BAB: 1x sehari
Masalah khusus: tidak ada
Mobilitasi dan latihan
Tingkat mobilisasi: baik
Latihan /senam : kurang olahraga
Masalah khusus: tidak ada
Nutrisi dan cairan
Asupan nutrisi: kurang baik nafsu makan : kurang
Asupan cairan : cukup
Masalah khusus: tidak ada
Keadaan mental
Adaptasi psikolkogis: klien beradaptasi dengan baik terhadap
keadaannya
Penerimaan terhadap kehamilan : klien menerima dengan baik terhadap
kehamilannya
Masalh khusus: tidak ada
Pola hidup yang meningkatkan resiko kehamilan : klien mengatakan kurang
teratur pola hidupnya
Persiapan persalinan
Senam hamil : klien mengatakan akhir-akhir ini klien selalu senam
hamil di rumahnya pada pagi hari
Rencana tempat melahirkan: di puskesmas kassi-kassi
Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu: klien mengatakan kebutuhan
bayi sudah dipersiapkan jauh-jauh hari termasuk
dirinya
Kesiapan mental ibu dan keluarga : ibu mengatakan dia sudah siap
dan keluarganya dengan baik
Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan , cara menagani
nyari ,prose persalinan : klien mengatakan jika nyeri dia selalu berjalan
pelan-pelan sedikit demi sedikit nyeri akan hilang
Perawatan payudara: klien sangat mengerti dan paham terhadap
perawatn payudara dan melaksanakannya
dengan baik sesuai yang di ajarkan
Obat-obat yang di komsumsi saat ini: vitamin
Hasil pemeriksaan penunjang
Hb: 13,6 gr%
RED:negative (-)
AIB: negative (-)
OLEH :
PO.71.3.201.13.1.024
CI LAHAN CI INSTITUSI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
A. Keluarga berencana
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami
istri untuk menghindari kelahiran yang tidak di inginkan atau mengatur internal di
antar kehamilan . ( hartato 2007:27).
B. Tujuan keluarga berencana
1. Menjalankan kehamilan
2. Merencanakan jumlah anak
3. Meningkatkan sejahteraan keluarga yaitu: agar keluarga dapat memberikan
perhatian dan pendidikan yang naksimal .
4. Mencegah terjadinya robekan rahim setelah operasi ( bila kurang dari 1 tahun )
C. Manfaat keluarga berencana
1. Perbaikan kesehatan ibu hamil
2. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak beristirahat dan menikmati
waktu yang luang serta melakukan kegiatan kegiatan lain .
3. Perkembangan fisik , mental dan social anak yang lebih sempurna .
4. Perencaan kesempatan pendidikan yang lebih .
D. Pegertian kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontor mencegah dan melakukan kontrasepsi adalah
pertemuan antara sel-sel telur( sel wanita yang matang ) dan sel sperma ( sel pria)
yang mengakibatkan kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel matang dan sel
sperma .
E. Syarat-syarat kontrasepsi
1. Aman pemakainya dan dapat dipercaya
2. Efek samping yang meningkatkan tidak ada
3. Lama kerjanya dan dapat diatur sesaui keinginan
4. Harganya dapat dijangkau masyarakat
5. Tidak mengganggu hubungan suami istri
6. Tidak memerlukan control yang ketat selama pemakaian
F. Macam-macam kontrasepsi
Metode sederhana
1. Tnapa alat
Kb alamiah
- Metode kelender
- Metode suhu badan nasal
- Metode lender serviks
- Metode simpia ternal
2. Dengan alat
Mekanis( baries)
- Kondom pria
- Barier intra vagina
- Diafragma
- Keperawatan serviks
- Spons
- Kondom wanita
Kimiawi
Metode kalender
Menentukan waktu evaluasi dari data haid ayng dicatat selama 6-12 bulan
terakhir . tahum 1930 kyusuka angina di jepang dan herman khaus auatralia
yang berkerja sendiri-sendiri.
Menentukan bahwa :
- Angina : evaluasi umumnya terjadi pada ke 15 sebelum haid berikutnya
tetapi dapat pula terjadi pada 12-16 hari sebelum haid yang akan datang .
- Knaus : evaluasi selalu terjadi pada hari ke 15 senelum haid yang akan
datang .
Problem terbesar dengan metode kalender bahwa jarang ada wanita yang
mempunyai siklus haid teratur setiap 20 hari cara menhitung :
Sebelum menghitung kalender siklus selama 6-12 bulan perlu di catat untuk
menentukan masa subur .
Misalnya : siklus haid pada bulan januari sampai juni 20
skb .28.30,28,25,30,32 haid biasanya antara 25 sampai 28 hari . maka untuk
mengetahui masa aman pre evaluasi yaitu dengan cara mengurangi 18 hari
siklus haid terpendek (25.18.7 ) sedangkan untuk mengetahui masa amam
post evaluasi yaitu dengan cara mengurangi 11 hari dari siklus terpanjang
(23.11.21) dengan demikian maka masa aman ( tidak subur ) yaitu sebelum
hari ke 7 dan sesudah hari ke 21 , sebaiknya masa tidak aman ( masa subur )
yaitu dari tanggal 7 sampai dengan tanggal 21 .
Dosis
- Norplan terdiri atas 6 kapsul selastik, dimana setiap kapsulnya berisi
levorgestrel sebanyak 36 Mg
- Implanon terdiri 2 kapsul sikastik yang berisi etogestrel sebanyak 68 Mg
yang di lepas tiap hari kurang dari 30 microgram / hari
Keuntungan
1. Tidak menekan produksi ASI
2. Praktis dan efektif
3. Tidak ada faktor lupa
4. Masa pakai panjang
5. Membantu mnecegah anemia
6. Kasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pegangkatan
7. Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormone ekstrogen
Kekurangan
1. Implant harus dipasang daun diangkal oleh petugas kesehatan yang terlatih
2. Petugas keshatan harus di latihan khusus
3. Implnt mahal
4. Implant sering mengubah pola haid
5. Susuk mungkin dapat terlihat di bawah kulit
Metode IUP / AKDR
Adalah alat terbuat dari plastik yang di masukkan ke dalam rahuim dan
mencegah kehamilan dengan cara mengganggu lingkungan rahim, yang
menghalangi terjadinya pembuahan maupun implantasi
Kelebihan
1. Pencegahan kehamilan yang ampuh untuk paling tidak 10 tahun
2. Tidak mengganggu hubungan seks dengan pasangan
3. Tidak terpengaruh obat-obatan
4. Bisa subur kembali III D di keluarkan
5. Tidak mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI
6. Dapat mencegah kehamilan di luar kandungan
Kekurangan
1. Terjadi perubahan siklus haid
2. Bisa merasakan pembengkakan pada pinggul
3. Pemasangannya membutuhkan prosedur medis
4. Saat haid , darah yang keluar cukup banyak sehingga bisa menyebabkan
kurang darah
Indikasi
1. Merupakan metode yang bejangka panjang
2. Menyukai metode yang praktis
3. Pnya anak 1 atau lebih
4. Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi
5. Wanita perokok berat
6. Tidak suka metode kontrasepsi hormonal
Kontra indikasi
1. Dugaan hamil
2. Sering atau sedang terkena infeksi panggul atau serviks dengan cairan
mukoperelen.
3. Menderita keputihan dan berbau dari saluran serviks gerrohea atau serviks
elamedia .
4. Pendarahan vagina yang belum di ketahui sebabnya.
Efek samping
1. Pendarahan
2. Infeksi
3. Keputihan
4. Nyeri haid
5. Nyeri senggama
6. Mules/ nyeri perut
Kontrasepsi mantap
a. Tubektomi : kontrasepsi permanen pada wanita dengan cara melakukan
tindakan pada kedua saluran telur berupa pemotongan atau pengikatan
- , Indikasi medic umum: TBC paru, penyakit jantung, penyakit ginjal,
kanker payudara
- Indikasi medis abstetric: histerektomi
b. Vasektomi ; kontrasepsi permanen pada pria dengan cara memotong dan
menutupi saluran mani
- Indikasi : untuk tujuan kontrasepsi untuk tujuan pengobatan .
DAFTAR PUSTAKA
nama klien : Ny “ N”
umur : 33 tahun
alamat : jln tidung mariolo
pekerjaan : IRT
suku : Makassar
agama : Islam
pendidikan : SMA
nama suami : Tn “A”
umur : 38 tahun
pekerjaan : wiraswasta
jumlah anak : 2
Alasan masuk puskesmas : klien datang ke puskesmas dengan alasan
ingin memakai kontrasepsi
Penyuntikan sekarang : 23/01/2015
Kembali KB : 24/04/2015
Masalah untuk hamil : klien mengatakan tidak ingin menambah
anak lagi
Masalah dalam kehamilan : klien mengatakan mengalami keputihan
pada saat kehamilan
Masalah setelah melahirkan : klien mengatakan mengalami keputihkan
pada saat setelah melahirkan
Kehamilan lalu I
Umur Jalan Tempat Keada Waktu
Kehamil Tahu penolo BBL/
kehami persalin persalin an persali
an n ng BK
lan an an umum an
1 2000 38 Spontan Bidan PKM 3000 Baik +/- 12
minggu gr jam
2 2009 37 spontan Bidan PKM 2500 baik +/- 10
minggu gr jam
RIWAYAT GENOKOLOGI
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular maupun
riwayat keturunan
RIWAYAT SOSIAL
1. Hubungan antara ibu , ayah dan anaknya terjalin hubungan yang
baik
2. Hubungan antara kerabat dan tetangga terjalin baik
3. Ibu di beri dukungan oleh suami istri untuk menjadi aseptor KB
HEAD TO TOE
a. Kepala
Insfeksi : kulit kepala Nampak bersih
b. Rambut
Insfeksi : rambut warna hitam
c. Wajah
Insfeksi : wajah Nampak cerah
d. Hidung
Insfeksi : simetris dan tidak ada penumpukan secret
e. Mulut
Insfeksi : tidak ada stomalitor
f. Leher
Insfeksi : tidak ada pembesaran stroma atau kalenjar thyroid
g. Dada
Insfeksi : perut tampak berlemak
Auskultasi : terdengar bising usus
h. Kulit
Insfeksi : warna kulit bagus
i. Ekstremitas atas
Atas
Insfeksi : lengan dapat di gerakan tanpa ada kesulitan
Bawah
Insfeksi : pada area bokong nyeri karena sakit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan suntikan yang di berikan
DS: klien mengeluh daerah bokong setelah penyuntikan
DO:TTV
TD: 120/80 mmhg
BB: 55 kg
N: 80 x / menit
S: 36,5 0C
P: 22 x / menit
INTERVENSI KEPERAWATAN
2. Objektif
a. Pemeriksaan umum
Meliputi pemeriksaan TD, nadi , pernapasan , BB, TB, suhu badan dan
tingkat kesadaran.
b. Pemeriksaan khusus
1. Wajah : dilihat adanya bercak hitam , adanya edema , congjungtiva
tidak bercak skelera tidak ikterius.
2. Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfa
adanya benjolan vena ajungularis
3. Di lihat dari bentuk mamae , di raba adanya massa pada mamae .
4. Genetalia : dilihat dari condiliama dilihat dan diraba adanya
bendungan vena jungularis
5. Ekstremitas : dilihat adanya edema ekstremitas bawah dan
ekstremitas atas adanya varises ektremitas bawah .
c. Diagnose keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan luka suntik
2. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang metode
kontrasepsi suntik
d. Rencana/ interventi keperawatan
DX; nyeri berhubungan dengan luka suntik
KH:. intervensi nyeri berkurang ,tampak rilex
Intervensi
a. Kaji tingkat nyeri
Rasional ; dapat dilakukan penanganan secara cepat dan tepat
b. Berikut intruksi dalam teknik pernapasan sederhana
Rasional : mendorong relaksasi dan memberikan klien cara
mengatasai dan mengontrol ketidaknyamanan
c. Anjurkan klien menggunakan teknik relaksasi berikan instruksi bila
perlu
Rasional ; relaksasi dapat menurunkan tengangan rasa takut yang
memperberat nyeri .
DX II : cemas berhubungan kurang pengetahuan metode kontrasepsi
suntikan
Tujuan : klien tidak mengalami kecemasan
KH: kecemasan klien berkurang .
Intervensi
a. Kaji tingkat kecemasan klien
Rasional : dapat dilakukan intervensi cepat dan tepat
b. Berikan kenyamanan dan ketentraman hati
Rasional : meyakinkan klien bahwa ia benar dapat pertolongan
c. Diskusikan tentang kontrasepsi suntik
Rasional : menambah pengetahuan klien untuk mengurangi kecemasan
d. Mengurangi kecemasan yang klien alami
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN
KB SUNTIKAN
OLEH :
PO.71.3.201.13.1.024
CI LAHAN CI INSTITUSI
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
OLEH :
PO.71.3.201.13.1.024
CI LAHAN CI INSTITUSI
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
PUSKESMAS KASSI-KASSI
OLEH :
PO.71.3.201.13.1.024
CI LAHAN CI INSTITUSI
JURUSAN KEPERAWATAN
2015