DISUSUN OLEH:
FAKULTAS KESEHATAN
PURWOKERTO
2022
LP ANTENATAL CARE
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE
I. Konsep Medis
A. Pengertian
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG,
dkk (2002) Ilmu Kebidanan).
C. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di
tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan,
cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi
di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-
zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah
salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba),
menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi
diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan
janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus
ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas),
nidasi dan plasenta.
1) Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.
2) Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang
dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3) Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba pallofi.
4) Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
E. Manifestasi Klinik
1. Tanda Presumtif
• Supresi menstruasi
• Nausea, vomiting, morning sickness.
• Sering miksi
• Mammae bengkak terasa penuh
• Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
• Chadwicks ( + )
• Pigmen pada kulit
2. Tanda Mungkin
• Pembesaran abdomen
• Tanda hegar
• Ballotemen ( + )
• Perubahan pada serviks
• Braxton Hicks
• Tes kehamilan
3. Tanda Pasti
• Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180
• Pergerakan fetal
• USG - hasil
• Ro – ada skeletal
Leopold III
Dipergunakan satu tangan saja
Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah
atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan
tegak di tengah perut.
Leopold IV
Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.
Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa
masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah melewati pintu
atas panggul)
Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum melewati pintu
atas panggul)
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian yang
bawah ke dalam rongga panggul.
Biasanya sambil melakukan palpasi, sekaligus diperhatikan tentang :
Konsistensi uterus
Gerakan janin
Kontraksi uterus (his), dan apakah ada lingkaran van bandl.
Hubungan tua kehamilan (bulan), besar uterus, tinggi fundus uteri.
Bln/mgg Besar uterus Tinggi fundus uteri
1/
2/
3/12
4/16
5/20
6/24
7/28
8/32
9/36
4) Mac Donald : modifikasi spiegelberg, jarak fundus sampai simpisis dalam cm dibagi 3,5
merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.
5) Ahlfeld : ukuran kepala-bokong : 0,5 panjang anak sebenarnya bila diukur jarak kepala –
bokong janin adalah/30 cm,maka tua kehamilan adalah 8 bulan
6) Rumus Johnson-Tausah BB : (MD – Q) x 155
BB : berat badan : MD = jarak simpisis – fundus uteri
a.) Palpasi menurut Boedin
Dilakukan pada bagian II :
Pemeriksa menghadap klien dan berdiri di sebelah kanan klien.
Satu tangan diletakkan diatas fundus uteri dan mendorong ke bawah (agar punggung lebih
membungkuk dan mendekati dinding uterus).
Tangan yang lain meraba perbedaan rasa antara sebelah kanan dan kiri.
Bila perbedaan tahanan lebih keras dan jelas, keras dan memanjang itulah punggung anak.
a.) Palpasi menurut Ahpeld
Dilakukan pada bagian II :
Posisi yaitu pemeriksa menghadap klien dan berdidi sebelah kanan klien
Pinggir tangan kiri tegak ditengah-tengah perut, kira-kira di daerah pusar dan menekan ke
bawah (arah punggung ibu).
Dengan demikian anak akan terdorong ke samping hingga punggung lebih jelas.
Bedakan rasa tahanan seperti di atas.
c. Auskultasi
Dilakukan dengan stetoskop
Biasanya dipergunakan stetoskop monokuler atau dengan daptone. Dengan stetoskop dapat di
dengar bermacam-macam bunyi berasal dari :
1) Anak/janin
a.) Bunyi jantung anak, dapat didengar pada akhir bulan ke-v
Yang dapat kita ketahui dari bunyi jantung anak :
Dari adanya bunyi jantung anak : tanda pasti kehamilan dan anak hidup.
Dari tempat bunyi jantung anak terdengar : persentasi anak, posisi anak (kedudukan
punggung), sikap anak dan adanya anak kembar.
Kalau bunyi jantung terdengar kiri atau kanan di bawah pusat, maka presentasinya kepala,
kaku terdengar kiri kanan sehingga atau di atas pusat maka presentasinya bokong (letak
sungsang).
Sifat bunyi jantung anak : kita mengetahui keadaan anak, anak yang dalam keadaan sehat
bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120 – 140/menit.
b.) Bising tali pusat : sifatnya meniup karena tali pusat tertekan, dengan mengubah sikap ibu
sering bising ini hilang.
c.) Gerakan anak : bersifat pukulan dari dalam rahim
2) Ibu
a.) Bising rahim : bersifat bising dan frekuensinya sam adengan denyut nadi ibu, ini disebut
ateria uterine.
b.) Bunyi aorta : frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu, untuk membedakan dengan
bunyi jantung anak maka nadi ibu harus dipegang.
c.) Bising usus : sifatnya tak teratur, disebabkan udara dan cairan yang ada dalam usus ibu
d. Perkusi
Dilakukan pada refleks lutut, refleks lutut ( - ) pada hypovitaminose B1 dan penyakit saraf.
3. Penampilan umum
Dapat dilakukan dengan pemeriksaan umum
Tujuan :
a. Untuk mengetahui keadaan umum ibu
b. Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi kehamilan
c. Untuk membantu menetapkan diagnosis
Dilakukan pada
a. Ibu yang pertama kali datang periksa
b. Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri.
Macam-macam pemeriksaan
a. Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
b. Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe
c. Keadaaan jantung dan keadaan paru
d. Adakah oedema
e. Tekanan darah
f. Berat badan
g. Pemeriksaan laboratorium