Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTE NATAL CARE (ANC)

Ditujukan untuk memenuhi Praktik NP 4

Dosen Pengampu : Dr.Wintari Hariningsih,S.Kp.,SH.,MH.kes

Disusun Oleh :

YESICA NOVAYANTI

1420118020

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

JL. KH. WAHID HASYIM NO. 161

KOTA BANDUNG
1. Pengertian

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya pertemuan dan
persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot yang pada akhirnya
membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan sperma hingga masa di
mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40 minggu (Masriroh, 2013).

Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care untuk
mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan dengan sejat
dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan
optimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya
(Winjosastro, 2002).

2. Anatomi dan Fisiologi Organ Terkait


1) Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000 gram, dengan
ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukurang muka belakang 22 cm. Pertumbuhan
uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah implantasi dari ovum dan di daerah
insersi placenta. Pembesaran ini disebabkann oleh hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi
pada kehamilan muda juga terbentuk sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri. Juga saat disentuh,
misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat meraba bahwa sewaktu pemeriksaan
konsistensi rahim yang semula lunak dapat menjadi keras dan kemudian lunak kembali
(Kusmiyati, et al, 2008).
2) Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan adalah menjadi lunaknya
cervix. Perubahan ini sudah dapt ditemukan sebulan setelah konsepsi.
Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena
timbulnya oedema dari cervix dan hyperplasia kelenjar-kelenjar servix
3) Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru,
kekenyalan vagina bertambah yang berarti daya regangnya bertambah sebagai persiapan
persalinan. Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam masa kehamilan, reaksinya
asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan terbentuknya acidum lacticum
sebagai hasil penghancuran glycogen yang berada dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-
basil doderlein. Reaksi asam ini mempunyai sifat bekterisida.
4) Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graviditatis, teapi setelah bulan
ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.
5) Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garie memanjang atau
serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae gravidarum. Kadang-kadang garis-garis
itu terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada seorang primi gravida warnanya menbiru
disebut striae lividae.
Pada seorang multigravida, di samping strie lividae, terdapat juga garis-garis putih agak
mengkilat ialah parut (cicatrick) dari strie gravidarum yang disebut strie albicans.
6) Kulit
Kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla mammae, papilla mammae, dan
linea alba. Pada umumnya setelah partus, gejala Pada hyperpigmentasi ini akan
menghilang.
7) Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi olveoli. Di bawah kulit
payudara sering tampak gambaran-gambaran dari vena yang meluas. Putting susu
biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan acapkali mengeluarkan colostrum.
Perubahan-perubahan pada payudara disebabkan karena pengaruh hormonal.
8) Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein sedangkan dalam
darah kadar zat lemak naik dan ada kecenderungan pada ketosis. Kebutuhan akan
calcium dan phosphor bertambah untuk pembuatan tulang-tulang janin begitu pula akan
ferum untuk pembentukan Hb janin.
9) Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt, tetapi penambahan volume
plasma yang disebabkan oleh hydramia lebih menonjol hingga biasanya kadar Hb turun.
Batas-batas fisiologis ialah :
1) Hb 10 gr%
2) erytrosyt 3,5 juta per mm3
3) leucocyt 8.000-10.000 per mm3
Jantung lebih berat bebannya disebabkan penambahan volume darah, perluasan daerah
pengaliran, fetus yang membesar dan adanya placenta, lagipula jantung terdorong ke atas
sehingga sumbunya berubah.
Kegiatan paru-paru pun bertambah karena selain untuk mencukupi kebutuhan ibu sendiri
juga harus mencukupi kebutuhan janin akan

3. Etiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagian dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii (Wiknjosastro,
2005: 125).
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah untuk
dimasuki, masuklah 1 sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini
disebut pembuahan (konsepsi = fertilisasi) (Wiknjosastro, 2005: 125).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak (oleh rambut getar
tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya
bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai dengan nidasi diperlukan waktu ± 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat
makanan bagi mudgah dan janin, dipersiapkan plasenta. Jadi dapat dikatakan bahwa
untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Wiknjosastro, 2005: 125).
4. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan
bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
- Sel telur (ovum): Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum
terjadi di geneta-bridge.
- Sel mani (spermatozoa): Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala,
berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan
kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat
bergerak dengan cepat.
- Pembuahan (konsepsi = fertilitas): Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara
sel mani dengan sel telur di tuba pallofi.
- Nidasi (implantasi ): Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium
5. Tanda dan Gejala
1) Keluhan pada triwulan I (usia kehamilan 1 – 3 bulan)
a. Mual dan muntah : Terutama terjadi pada pagi hari dan akan hilang menjelang tengah
hari (morning sickness).
b. Perasaan neg atau mual: Terutama bila mencium bau yang menyengat.
c. Pusing terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi karena adanya gangguan
keseimbangan, perut kosong.
d. Sering kencing: Karena tekanan uterus yang membesar dan menekan pada kandung
kencing.
e. Keputihan (lekorea): Pengaruh peningkatan hormon kehamilan (estrogen dan
progesteron) yang mempengaruhi mukosa serviks dan vagina.
f. Pengeluaran darah pervaginam: Bila terjadi perdarahan pervaginam perlu diwaspadai
adanya abortus.
g. Perut membesar.
h. Psikologis: Perasaan gembira dengan penerimaan kehamilan akan mempengaruhi
penerimaan ibu terhadap kelainan-kelainan yang timbul. Sebaliknya karena menolak
kehamilan, keluhan tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman dan menimbulkan
antipati terhadap kehamilannya. Pada masa ini sering timbul konflik karena
pengalaman baru, sehingga ibu hamil perlu mendapatkan perhatian dan dukungan
suami.
2) Keluhan pada triwulan II (usia kehamilan 4 – 6 bulan).
Pada masa ini keluhan yang bersifat subyektif sudah berakhir, sehingga bila ada ibu
hamil masih mendapatkan keluhan seperti pada trimester I, perlu diwaspadai
kemungkinan adanya faktor psikologis.
Pada triwulan ini sering ditandai adanya adaptasi ibu terhadap kehamilannya, perasaan
ibu cenderung lebih stabil, karena keluhan yang terjadi pada triwulan I sudah terlewati.
Ibu merasakan pengalaman baru, mulai merassakan gerakan bayi, terdengarnya DJJ,
melalui alat doptone atau melihat gambar/posisi melalui pemeriksaan USG. Triwulan II
juga dikatakan fase aman untuk kehamilan, sehingga aktifitas ibu dapat berjalan tanpa
gangguan berarti
3) Keluhan pada triwulan III (usia kehamilan 7 – 9 bulan).
Kejadian yang sering timbul antara lain:
a. Pusing disertai pandangan berkunang-kunang. Hal ini dapat menunjukkan
kemungkinan terjadi anemia dengan Hb < 10 gr%.
b. Pandangan mata kabur disertai pusing. Hal ini dapat digunakan rujukan kemungkinan
adanya hipertensi.
c. Kaki edema. Edema pada kaki perlu dicurigai karena sebagai salah satu gejala dari
trias klasik eklamsi. Sesak napas pada triwulan III perlu dicurigai kemungkinan
adanya kelainan letak (sungsang).
d. Perdarahan. Pada triwulan III bisa terjadi perdarahan pervaginam perlu dicurigai
adanya placenta praevia atau solusio plasenta.
e. Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari, bukan pada saat kencing,
perlu diwaspadai adanya ketuban pecah dini.
f. Sering kencing. Akibat penekanan pada kandung kencing akibat masuknya kepala ke
pintu atas panggul
g. Psikologis: Kegembiraan ibu karena akan lahirnya seorang bayi (Purwaningsih, dkk,
2010).
6. Penatalaksanaan
a. Diet dan pengawasan berat badan.
b. Hindari merokok
c. Menjaga kebersihan diri (personal hygiene) dan lingkungan
d. Tidak mengkonsumsi obat obatan yang tidak perlu
e. Melakukan perawatan gigi
f. Perawatan payudara
g. Imunisasi
7. Kemungkinan data fokus
- Wawancara
a. Identitas klien dan Identitas PJ Kaji nama , umur, agama, pendidikan, suku,
alamat, no RM, pekerjaan, hubungan dengan klien
b. Keluhan utama Tanyakan keluhan yang dirasakan klien selama kehamilan seperti
mual, muntah, nyeri tidak nafsu makan.
c. Riwayat kesehatan sekarang Tanyakan apa yang dirasakan klien saat ini dalam
PQRST
d. Riwayat kesehatan masa lalu
e. Riwayat penyakit keluarga
f. Riwayat kehamilan
g. Riwayat imunisasi : imunisasi TT tidak
h. Riwayat KB : KB yang digunakan sebelum hamil i Riwayat haid : lama haid,
siklus haid, HPHT, keluhan saat haid
i. Riwayat ekonomi,sosial, spritual
j. Riwayat alergi
k. Keadaan kehamilan sekarang
- Pemeriksaan fisik (head to toe)
1) Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum: Baik/cukup/lemah.
b. Kesadaran: Composmentis/apatis/samnolen.
c. Tinggi badan: Normal > 145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari
145 cm kemungkinan panggul sempit
d. Berat badan sebelum hamil: Mengetahui perubahan berat badan sebelum
hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau penurunan berat
badan.
e. Berat badan sekarang: Selama kehamilan TM II dan III pertambahan berat
badan ± 0,5 kg perminggu. Hingga akhir kehamilan pertambahan BB yang
normal sekitar 9-13,5 kg
f. Lingkar lengan atas: Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan indikator kuat
untuk status gizi ibu yang kurang baik / buruk, sehingga ia beresiko untuk
melahirkan BBLR
g. Tekanan darah: 110/70- 130/90 mmHg
h. Pernapasan: 16-24 x/menit Nadi: 60-80 x/menit
i. Jika denyut nadi ibu 100 x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami salah
satu atau lebih keluhan sbb:
 tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah tertentu
 perdarahan hebat
 anemia
 sakit/demam
 gangguan tyroid
 gangguan jantung
 penggunaan obat
j. Temperatur: 36,1-37,6oC
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher:
 Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
 Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat,
berwarna kuning/jaundice pada sclera
 Memreriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
 Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar
tiroid, pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
b. Payudara:
 Amati bentuk, ukuran, dan kesimetrisannya: paudara normal
melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang dan
besar
 Puting payudara menonjol atau masuk kedalam
 Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
 Retraksi akibat adanya lesi
 Masa atau pembesaran pembuluh limfe
c. Abdomen:
 Memeriksa apakah ada bekas luka operas
 Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia
kehamilan >12 minggu atau pita ukuran bila kehamilan> 22 minggu
 Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan
penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan leopold:
1) Leopold I:
a) Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
b) Menentukan tinggu fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
c) Konsistensi uterus
2) Leopold II:
a) Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
b) Menentukan letak punggung janin
c) Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
3) Leopold III:
a) Menentukan bagian terbawah janin
b) Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/masih goyang
4) Leopold IV:
a) Pemeriksaan menghadap ke arah kaki ibu hamil
b) Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan beberapa
jauh sudah masuk PAP
d. Tangan dan kaki
 Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
 Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varies
 Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo
atau hiper
e. Pemeriksaan panggul: genital luar
 Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang ureta, introitus
vagna untuk melihat adanya tukak atau luka, cairan yang ada (warna,
konsistensi, jumlah, bau)
 Melakukan palpasi pada kelenjar bartoloni untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista
- Pemeriksaan diagnostik
1) Laboratorium
a. Darah (Hb, golongan darah, VDRL)
b. Urine (tes kehamilan, glukosa, analisis)
c. Pemeriksaan swab (lendir vagina dan serviks)
2) USG
a. Jenis kelamin
b. Taksiran kelahiran, TBJ, jumlah cairan amnion
8. Analisa data

Data Etiologi Masalah Keperawatan


DS: Perubahan fisiologis Ketidakseimbangan nutrisi
Klien mengatakan kurang kurang dari kebutuhan tubuh
nafsu makan Gastrointestinal track
DO:
BB < dari batas normal, kulit HCG dan progesterone
pucat, nampak mual
TTV kurang dari batas Peningkatan asam lambung

normal
Mual muntah

Kekurangan nutrisi
DS: Kehamilan Ansietas
Klien sering bertanya
keadaan janin Perubahan fisiologis
DO:
Tampak gelisah Ketidakseimbangan nutrisi

Perubahan peran sebagai ibu

Ansietas
DS: Kehamilan Ketidakefektifan pola nafas
Klien mengatakan sesak
DO: Uterus menekan diagfragma
Pernafasan cepat, gelisah
Pengembangan paru terbatas

Ventilasi meningkat

Nafas cepat

Ketidakefektifan pola nafas


9. Diagnosa keperawatan
1) Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep
diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup,
kurang informasi.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak
mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
3) Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.

10. Rencana asuhan keperawatan

Dx. Tujuan Intervensi Rasional


kep
1 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji, sifat, sumber 1. Mengidentifikasi
keperawatan selama 1x24 jam dan manifestasi perhatian pada
cemas berkurang hilang kecemasan bagian khusus dan
dengan kriteria: 2. Berikan informasi menentukan arah
- Menerima tentang dan kemungkinan
tanggung jawab penyimpangan pilihan / intervensi.
untuk genetic khusus, 2. Dapat
menghilangkan resiko yang dalam menghilangkan
kecemasan reproduksi dan ansietas berkenaan
- Melaporkan hasil ketersediaan dengan
penatalaksanaan tindakan/pilihan ketidaktahuan dan
kecemasan diagnosa. membantu
3. Kembangkan keluarga mengenai
sikap berbagi rasa stress, membuat
secara terus keputusan, dan
menerus. beradaptasi secara
4. Berikan positif terhadap
bimbingan pilihan.
antisipasi dalam 3. Kesempatan bagi
hal perubahan klien/pasangan
fisik/psikologis untuk memuji
pemecahan situasi.
Tingkat kecemasan
biasanya lebih
tinggi pada
pasangan yang
telah melahirkan
anak dengan
penyimpangan
kromosom.
4. Dapat
menghilangkan
kecemasan/ depresi
pada pasangan.
2 Setelah dilakukan tindakan 1. Tentukan 1. Kesejahteraan
perawatan selama 1x24 jam keadekuatan janin/ibu
kebutuhan nutrisi terpenuhi kebiasaan asupan tergantung pada
dengan kriteria: nutrisi nutrisi ibu selama
- BB menjelaskan dulu/sekarang kehamilan
komponen diet dengan sebagaimana
seimbang prenatal menggunakan selama 2 tahun
- Mengikuti diet batasan 24 jam, sebelum kehamilan
yang dianjurkan perhatikan kondisi 2. Meningkatkan
- Mengkonsumsi rambut, kuku dan kemungkinan klien
suplemen zat besi kulit memilih diet
atau vitamin sesuai 2. Berikan informasi seimbang
resep tertulis/verbal 3. Memakan bahan
- Menunjukan yang tepat tentang bukan makanan
penambahan yang diet prenatal dan pada kehamilan
sesuai suplemen mungkin
vitaminzat besi dibiasakan pada
setiap hari. kebutuhan
3. Perhatikan adanya psikologis,
mengidam. Kaji fenomena budaya,
pilihan bahan respon terhadap
bukan makanan lapar, dan atau
dan tingkat respon tubuh
motivasi untuk terhadap
makanannya. kebutuhan nutrisi.
4. Timbang BB 4. Ketidakadekuatan
klien. berikan penambahan berat
informasi tentang badan prenatal dan
penambahan atau dibawah berat
prenatal yang badan normal masa
optimum. kehamilan,
5. Tinjau ulang meningkatkan
frekuensi dan resiko retardasi
beratnya pertumbuhan
mual/muntah. intrauterine
6. (IUGR) pada janin
dengan BBLR.
5. Mual/muntah
trimester pertama
dapat berdampak
negative pada
status nutrisi
prenatal,
khususnya pada
periode kritis
perkembangan
janin.
3 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji status 1. Menentukan
perawatan 1x24 jam pola pernapasan (mis: luas/beratnya
napas efektif dengan kriteria: sesak napas pada masalah yang
- Melaporkan pergerakan tenaga terjadi pada kira-
penurunana kesehatan) kira 60% klien
frekuensi/beratnya 2. Dapatkan riwayat normal meskipun
keluhan dan pantau kapasitas vital
- Mendemontrasikan masalah medis meningkat, fungsi
perilaku yang yang terjadi/ ada pernapasan diubah
mengobtimalkan sebelumnya (mis : saat kemampuan
fungsi pernefasan alergi, rhinitis, difragma untuk
asthma, masalah turun pada
sinus, dan inspirasi berkurang
tuberculosis). oleh pembesaran
3. Berikan informasi uterus.
tentang rasional 2. Masalah lain dapat
untuk kesulitan terus mengubah
pernapasan dan pola pernapasan
program aktivitas dan menurunkan
latihan yang oksigenasi jaringan
realistis. Anjurkan ibu/janin.
sering istirahat, 3. Menurunkan
tambah waktu kemungkinan
untuk melakukan gejala-gejala
aktivitas tertentu, pernapasan yang
dan latihan ringan disebabkan oleh
seperti berjalan. kelebihan
4. Tinjau ulang 4. Postur yang baik
tindakan yang dan makan sedikit
dapat dilakukan membantu
pasien untuk memaksimalkan
mengurangi penurunan
masalah : mis ; diafragmatik
postur yang baik, meningkatkan
menghindari ketersediaan ruang
merokok, makan untuk ekspansi
sedikit tapi lebih paru. Merokok
sering, dengan menurunkan
menggunakan persediaan oksigen
posisi semi – untuk pertukaran
fowler, untuk ibu-janin,
duduk atau tidur pengubahan posisi
bila gejala berat. tegak dapat
meningkatkan
ekspansi paru
sesuai penurunan
uterus gravid
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta:
EGC.

Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta: EGC

Dongoes, RE. (2001). Rencana Perawatan Matemal/ Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC. 4. Muchtar
Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta EGC.

http://keperawatan-gun.blogspot.com/2008/05/pemeriksaan-obstetri-dan-asuhan.html

http://www.scribd.com/doc/71391112/8/Perubahan-fisiologis-pada-kehamilan

Anda mungkin juga menyukai