Ovum
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan
ovum di tuba fallopi. Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau
pembuahan.Pengertiankonsepsi adalah peristiwa bertemunya sel telur
(ovum) dan sperma.
Peristiwa konsepsi terjadi di ampula tuba.Pada hari ke 11-14
terjadi ovulasi dari siklus menstruasinormal.Ovulasi adalah peristiwa
matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi.
Pada saat coitus, 3-5 cc semen yang ditumpahkan ke dalam
forniks posterior, dengan jumlah spermatozoon sekitar 200-500 juta.
Gerakan sperma dari serviks terus melintasi uterus menuju tuba falopi.
Jika tidak terjadi pembuahan, sel telurakan mengalami kemunduran
(degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan
darahmenstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah
dibuahi oleh spermaakan mengalami serangkaian pembelahan dan
tumbuh menjadi bakal janin (embrio). Gerakan sperma di dalam rongga
uterus dan tuba disebabkan oleh kontraksiotot-otot pada organ tersebut.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium.Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya
atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.Blastula
dilindungi
oleh
simpai
yang
disebut
trofoblas,
yang
mampu
c. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual
dengan seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan
hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma
yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur
yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan
mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma.
Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran
kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga
rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada
saluran tuba di seberang rahim.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam
rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel
telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam
masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang,
maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian
kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel
telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan
melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami
pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat
dibuahi oleh satu sperma.
d. Nursing Pathway
Coitus
Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita)
Konsepsi
Tidak terjadi
Fertilisasi
Implantasi di uterus
Endometrium runtuh
Menstruasi
e. Klasifikasi kehamilan
1) Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a) Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37
minggu
b) Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c) Kehamilan posterm
lebih 42 minggu.
2) Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a) Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b) Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c) Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2007)
f. Tanda dan gejala
1.
estrogen
dan
progesterone
pada
kelenjar
dan
Dengan
stetoskop
ultrasonik
(doppler),
DJJ
dapat
tetapi
pertumbuhan
cepat
didaerah
implantasi
gangguan
estrogen
dan
perimbangan
progesteron
hormonal
berubah
dimana
konsentrasinya
Chadwicks:
Vagina
dan
vulva
mengalami
d.
Payudara
Mengalami
pertumbuhan
dan
perkembangan.
hormon
estrogen,
progesteron,
dan
lain:
payudara
hiperpigmentasi
(hitam),
menjadi
glandula
lebih
besar,
areola
mongtomery
makin
lambung
dan refkluks.
b. Produksi asam lambung menurun.
c. Mual muntah karena pengaruh HCG (Human
Gonadotrophyn).
Chorionic
karena
pengaruh
hormon
progesteron
yang
meningkat.
Perubahan metabolisme meliputi:
a. Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter
sedangkan janin/plasenta/air ketuban 3,5 liter.
b. Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram.
c. Karbohidrat cenderung meningkat (diabetes).
d. Lemak, kenaikan semua fraksi lemak.
e. Mineral, kebutuhan meningkat .
f.
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5
kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar
kg/minggu.
5. Sistem Muskuloskeletal
a.
b.
c.
d.
Kram pada otot tungkai dan kaki adalah masalah umum yang
muncul, kemungkinan karena metabolisme kalsium dan fosfor
berubah.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
saat duduk.
6. Sistem Urinarius
Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada
hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua.
7. Sistem Integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi
karena pengaruh melanophore stimulating hormone.
8. Sistem endokrin
Kelenjar endokrin : kelenjar tanpa saluran dan merupakan
hormone yang dihasilkan langsung masuk keperedaran darah.
Hormone ini akan mempengaruhi kerja tubuh.
a. Ovarium dan Plasenta
-
jadi
korpus
luteum
gravidarum
yang
b. Kelenjar tiroid
-
c. Kelenjar paratiroid.
-
Hormon
paratiroid
penting
untuk
mempertahankan
d. Kelenjar pituari/hipofisis
-
Lobus Anterior:
-
Hormone
adrenolotikotropik,
melnosit sehingga
merangsang
peningkatan
Lobus Posterior :
-
e. Pancreas
-
Tapi
karena
keterbatasan
kemampuan
f. Kelenjar adrenal
-
9. Sistem persarafan
-
2)
3)
4)
5)
6)
7)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
terutama
setelah
trimester
kedua.
Bila
tidak
asam
folat
dapat
menyebabkan
anemia
c.
d.
e.
f.
Pengertian
Pemeriksaan antenatal
care
Sehingga
mampu
menghadapi
persalinan,
kala
nifas,
hal
ini
hormonesomatomammotropin,
estrogen,
dan
Tujuan
Tujuan pengawasan antenatal:
a) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat
saat kehamilan, saat persalinan dan kala nifas
b) Mengenal
dan
menangani
penyakit
yang
menyertai
Pelayanan 10 T :
a.
Timbang BB.
b.
c.
d.
e.
Tes DJJ
f.
g.
h.
i.
j.
2.
Tatalaksana kasus
b.
Jika
HPHT
lupa
maka
menggunakan
patokan
janin
d.
Usia kehamilan
Tinggi
Fundus Keterangan
Uteri
Belum teraba
12
16
pusat simfisi
20
24
Setinggi pusat
28
Sebesar
32
pusat px
kepala
bayi
36
40
3 jari dibawah px
Fundus
uteri
turun
kembali
karena
kepala
Leopold I
Untuk menentukan fungsi fundus uteri, tentukan usia
kehamilan, menentukan bagian janin yang ada pada
fundus uteri.
2.
Leopold II
Untuk menentukan bagian yang ada disamping uterus,
menentukan punggung kanan punggung kiri
3.
Leopold III
Untuk menentukan bagian janin yang berada diuterus
bagian bawah dan menentukan apakah bagian janin
bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul
atau belum
4.
Leopold IV
Menentukan seberapa jauh bagian terendah janin masuk
pintu atas panggul
f.
Pengkajian ANC
1.
Aktivitas / istirahat
2.
Integritas ego
3.
4.
5.
b.
c.
Nyeri / ketidaknyamanan
Kram kaki, nyeri payudara, punggung, barton hiks
6.
Pernapasan meningkat
7.
Keamanan : 5=36-37,6 0C
Detak jantung janin 12 mgg dengan dopler, 20 mgg
dengan stateskop serta gerakan janin
8.
9.
Seksualitas
a.
Perubahan seksualitas
b.
c.
Interaksi soisial
10. Penyuluhan/pembelajaran
11. Pemeriksaan diagnostik
4. Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan Pertama
Pemeriksaan ulang
Pada pemeriksaan ulang perlu diperhatikan agar puting
susu sejak dini mendapat pemeliharaan yang baik. Puting susu
yang belum menonjol ditarik keluar dan dimasase dengan minyak
atau dengan menggunakan pompa susu.
Pada umumnya kunjungan ulang dijadwalkan tiap 4
minggu sampai umur kehamilan 28 minggu.Selanjutnya tiap 2
minggu sampai umur kehamilan 36 minggu dan seterusnya tiap
minggu sampai bersalin.Jadwal ini tidaklah kaku dan penelitian di
Indonesia menunjukkkan bahwa ANC sebanyak 4x selama
kehamilan dengan distribusi yang merata memberikan pregnancy
outcome yang baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
Dari pihak ibu:
-
Tekanan darah
Berat badan
Tinggi fundus
Aktivitas
Laboratorium
-
hemoglobin, hematokrit
komplikasi
dengan
stiker, KB
Pasca
Salin
dengan
peranannya masing-masing.
3. Manfaat P4K
a.
Mempercapat
Meningkatkan
cakupan
Meningkatanya
cakupan
Meningkatnya
kemitraan
Tertanganinya
kejadian
Meningkatnya peserta KB
Pasca Salin.
g.
Terpantaunya
kesakitan
Menurunnya
kejadian
yang
benar
dan
terarah
akan
mempermudah
dalam
obyektif dari klien yang diperoleh dari wawancara dan pemeriksaan fisik.
Pengkajian terhadap klien post meliputi:
a. Identitas klien
Data dari klien mmeliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan
,alamat, medikal record dan lain-lain.
b. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dulu
Riwayat penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal kronik,
hemofilia, riwayat
tempat
bersalinan,
apakah
ada
kesulitan
dalam
persalinan anak lahir apa mati, berat badan anak waktu lahir,
panjang waktu lahir,
meliputi
pola
deffekasi,
frekuensi,
jumlah,
warna,
serta perawtan
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
b. Resiko terjadinya gawat janin berhubungan dengan kehamilan lama
c. Ansietas berhubungan dengan persalinan lama
3. Rencana Tindakan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
Tujuan : pengurangan rasa nyeri yang dialami selama peroses persalinan
intervensi:
1) Kaji tingkat nyeri
Rasional: pengukuran nilai ambang nyeri
2) Jelaskan tentang peroses terjadinya nyeri
Rasional:meningkatkan koping klien dalam menghadapi nyeri.
3) Atur posisi klien senyaman mungkin dan elusan pinggang
Rasional: mengurangi erasa nyeri dan memberikan kenyamanan
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham Gary F, dkk.2005. Obstetri Williams. Jakarta : IGC
Doenges ME, 2001, Rencana Keperawatan MaternaL/Bayi : Pedoman untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien,Edisi 2 EGC Jakarta.
Manuaba, Frof. Dr. Ida Bagus Gde. 2009. Ilmu Kebidanan dan Penyakit
Kandungan
Saifudin, dkk. 2001. Buku Panduan Praktek pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal Edisi I, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Wiknjosastro, Hanifa. Dkk, ( 2007 ). Ilmu Kebidanan Edisi 4.Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka
http://medicastore.com/penyakit_subkategori/17/index.html
http://medicastore.com/penyakit_kategori/1/index.html