Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN PERIODE ANTENATAL CARE

FISIOLOGIS DI PUSKESMAS LOABAKUNG SAMARINDA

DISUSUN OLEH:

INDAH WAHYUNI

NIM. 1911102412112

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2019
KUMPULAN TUGAS

STASE KEPERAWATAN JIWA

DISUSUN OLEH:

INDAH WAHYUNI

NIM. 1911102412112

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2019
LAPORAN PENDAHULUAN

PERIODE ANTENATAL CARE FISIOLOGIS

I. Pengertian
Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan. (Depkes RI, 1996).

II. Tujuan
Tujuan pemeriksaan antenatal:
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan dan kala nifas
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,persalinan dan kala
nifas
3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan,
kala nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal .

III. Jadwal Pemeriksaan Antenatal


1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2. Pemeriksaan ulang:
a. Setiap bulan sampai dengan bulan ke IV.
b. Setiap dua minggu sampai umur kehamilan 8 bulan.
c. Setiap satu minggu sejak umur kehamilan 8 bulan – persalinan.
3. Untuk ibu hamil:
Trimester Waktu Tindakan
Kunjungan
I dan II Sebulan sekali. - Pemeriksaan laboratorium.
- Pemeriksaan ultrasonografi.
- Nasehat diet tentang menu seimbang.
- Observasi adanya penyakit yang dapat
mempengaruhi kehamilan, resiko komplikasi
kehamilan.
- Menghindari terjadinya komplikasi
kehamilan, dan imunisasi Tetanus Toksoid I.
III Dua minggu - Evaluasi data laboratorium untuk melihat
sekali sampai hasil pengobatan.
ada tanda - Diet menu seimbang.
kelahiran. - Pemeriksaan ultrasonografi.
- Imunisasi Tetanus Toksoid II.
- Observasi adanya penyakit yang dapat
mempengaruhi kehamilan, komplikasi
kehamilan.
- Rencana untuk pengobatan.
- Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana
harus datang untuk melahirkan.

IV. Fisiologi Kehamilan


Kehamilan memerlukan proses yang berkesinambungan, yaitu:
1. Konsepsi
- Bertemunya sel telur dengan sperma.
- Terjadi pada 1/3 distal tuba.
- Mengalami pembelahan; zigot – morula – blastula.
2. Nidasi
- Menempelnya blastula dalam endometrium/desidua.
- Terjadi pada hari ke-4 – 7 setelah konsepsi.
3. Plasentasi
- Tumbuh kembangnya khorion dan desidua.
- Pembentukan plasenta.
- Pada akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.

IV. Produk Kehamilan


1. Plasenta
2. Selaput ketuban
3. Air ketuban
4. Tali pusat
5. Janin
V. Diagnosis Kehamilan
Tanda Kehamilan Tidak Pasti Tanda Kehamilan Pasti
(Probable Sign)
- Amenorea - Denyut jantung janin
- Mual dan muntah - Palpasi untuk menilai
- Mastodinia/payudara tegang gerakan janin dan abgian
- Ngidam janin
- Sering miksi - Rontgenografi
- Konstipasi atau obstipasi - Ultrasonografi
- Perubahan berat badan - Fetal ECG
- Perubahan temperatur basal - Tes kehamilan
- Perubahan warna kulit/pigmentasi
- Perubahan pada payudara
- Perubahan pada pelvis
- Pembesaran perut
- Kontraksi uterus
- Balotemen
- Sinkope
- Epulis (hipertropi gusi pada
kehamilan)
- Varices

VII. Perubahan pada Kehamilan


Perubahan ini terjadi karena:
1. Perubahan fungsi endokrin maternal.
2. Pertumbuhan plasenta yang berfungsi endokrin.
3. Kebutuhan metabolisme yang meningkat karena pertumbuhan janin.

Perubahan sistemik meliputi:


1. Sistem Reproduksi
a. Rahim atau Uterus
Menjadi 1000 kali lebih besar, 30 kali lebih berat, aliran darah 60 kali lebih
cepat. Semula sebesar jempol (30 gram), mengalami hipertropi dan
hiperplasia menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan.
Tanda Hegar : Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak
sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling
sentuh.
Tanda Piskacek : Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi
pertumbuhan cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya
tidak sama.
Braxton Hicks : Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya gangguan
perimbangan hormonal dimana estrogen dan progesteron berubah
konsentrasinya sehingga progesteron mengalami penurunan.
b. Vagina
Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh
darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-
biruan.
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan
fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16
minggu.
d. Payudara
Mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan payudara tidak
dapat dilepaskan dari pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan
somatomamotropin. Penampakan payudara pada ibu hamil antara lain:
payudara menjadi lebih besar, areola hiperpigmentasi (hitam), glandula
mongtomery makin tampak, puting susu makin menonjol, belum
mengeluarkan ASI, baru setelah persalinan hambatan prolaktin tidak ada
sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.
2. Sistem Kardiovaskuler
Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa factor:
a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah.
b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro -
plasenter.
c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat.

Akibat dari faktor-faktor tersebut terjadi perubahan pada sirkulasi darah ibu
yaitu:
a. Volume Darah
Meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah.
Serum darah bertambah 25 - 30% sedangkan sel darah bertambah 20%.
Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.
b. Sel Darah
Meningkat, agar dapat mengimbangi pertumbuhan janin. Sel darah putih
meningkat mencapai 10.000/ml, LED meningkat 4 kali lipat angka normal,
protein darah; albumin dan gamma globulin menurun pada triwulan I
sedangkan fibrinogen meningkat.
Keluhan yang sering berkaitan dengan sistem kardiovaskuer antara laian:
dispnea, palpitasi, ortopnea, hipotensi ortostatik.

3. Sistem Respirasi
Terjadi hiperventilasi karena pengaruh hormon progesteron atau karena
kebutuhan metabolisme yang meningkat. Desakan pada diafragma karena
dorongan rahim yang besar menyebabkan sesak nafas sehingga kebutuhan
oksigen ibu hamil meningkat sekitar 20 – 25 % dari biasanya.

4. Sistem Pencernaan
a. Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi lambung dan refkluks.
b. Produksi asam lambung menurun.
c. Mual muntah karena pengaruh HCG (Human Chorionic Gonadotrophyn).
d. Haemorrhoid karena tekanan venosa.
e. Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat.

Perubahan metabolisme meliputi:


a. Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan
janin/plasenta/air ketuban 3,5 liter.
b. Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram.
c. Karbohidrat cenderung meningkat (diabetes).
d. Lemak, kenaikan semua fraksi lemak.
e. Mineral, kebutuhan meningkat .
f. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu.

5. Sistem Urinarius
Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil muda dan
turunnya kepala bayi pada hamil tua.

6. Sistem Integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone.

VIII. Konsep Pemeriksaan Dan Pengawasan Antenatal


1. Anamnese : data biologis, keluhan hamil, fisiologis, patologis ( abnormal )
2. Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik khusus yang
meliputi : obstetric,pemeriksaan dalam/rectal, pemeriksaan ultrasonografi
3. Pemeriksaan psikologis : kejiwaan dalam menghadapi kehamilan
4. Pemeriksaan laboratorium : laboratorium rutin : darah lengkap, urine lengkap,
tes kehamilan ; Laboratorium khusus : pemeriksaan TORCH, Serologis, Fungsi
hati dan Ginjal, Protein darah, Golongan darah, Faktor RH, Air ketuban, Infeksi
hepatitis B ibu/bayi, Estriol dalam urin, Infeksi AIDS.
Diagnosis Kehamilan
a. Kehamilan Normal : tanpa keluhan, hasil pemeriksaan laboratorium baik
b. Kehamilan dengan Risiko : tinggi/sangat tinggi, yang meragukan, rendah
c. Kehamilan disertai penyakit Ibu yang mempengaruhi janin
d. Kehamilan disertai komplikasi
e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
f. Diagnosis diferensial : amenorea sekunder,pseodocyesis,tumor ginekologis.

1 Penatalaksanaan lebih lanjut :


a. Pengobatan penyakit yang menyertai hamil
b. Pengobatan penyulit kehamilan
c. Menjadwalkan pemberian vaksinasi
d. Memberikan preparat penunjang kesehatan : Vitamin dan tambahan preparat Fe
e. Menjadwalkan pemeriksaan ulang

IX. Pemeriksaan Kehamilan


Pemeriksaan Pertama
Pemeriksaan pertama diharapkan menetapkan data dasar yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan kesehatan Ibu sampai
persalinan.

Pada kehamilan muda dilakukan pemeriksaan:

1. Periksa dalam, untuk menentukan besarnya rahim.


2. Pemeriksaan dengan spekulum untuk menilai keadaan serviks, vagina, dan
sekitarnya.
3. Pemeriksaan sitologi.

Pemeriksaan ulang
Pada pemeriksaan ulang perlu diperhatikan agar puting susu sejak dini
mendapat pemeliharaan yang baik. Puting susu yang belum menonjol ditarik keluar
dan dimasase dengan minyak atau dengan menggunakan pompa susu.
Pada umumnya kunjungan ulang dijadwalkan tiap 4 minggu sampai umur
kehamilan 28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sampai umur kehamilan 36
minggu dan seterusnya tiap minggu sampai bersalin. Jadwal ini tidaklah kaku dan
penelitian di Indonesia menunjukkkan bahwa ANC sebanyak 4x selama kehamilan
dengan distribusi yang merata memberikan pregnancy outcome yang baik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:


Dari pihak ibu:
- Tekanan darah
- Berat badan
- Gejala/tanda-tanda seperti sakit kepala, perubahan visus, sakit abdomen,
nausea, muntah, perdarahan, disuria, air ketuban yang merembes, dll
- Tinggi fundus
- Keadaan serviks (posisi, konsistensi, pendataran, pembukaan terutama pada
kehamil;anlanjut)
- Ukuran pelvis (pada primigravida).

Dari pihak janin:


 DJJ (denyut jantung janin)
 Ukuran janin (TBJ, taksiran berat janin)
 letak dan presentasi, engagement (masuknya kepala)
 Aktivitas
 Kembar atau tunggal

Laboratorium
- hemoglobin, hematokrit
- STS pada trimester III diulang
- Kultur untuk gonokokus
- Protein dalan urin bila diperlukan
X. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
Trimester I Trimester II Trimester III
1. Nausea b.d. Perubahan sistem 1. Gangguan citra 1. Nyeri akut b.d.
gastrointestinal. tubuh b.d. Peningkatan
2. Konstipasi b.d. Kehamilan. Perubahan progesteron.
3. Inkontinensia urine stress b.d. bentuk tubuh. 2. Gangguan pola
Kehamilan. 2. Pola nafas tidak tidur b.d.
4. Kelelahan b.d. Kehamilan . efektif b.d. Perubahan
5. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari Penekanan fisiologis
kebutuhan tubuh b.d. Perubahan diafragma kehamilan.
fisiologis kehamilan. karena 3. Perubahan pola
6. Kurang pengetahuan: Perubahan pembesaran seksualitas b.d.
fisiologis dan psikologis, perawatan uterus. Perasaan takut
kehamilan b.d. kurangnya informasi 3. Inkontinensia karena
tentang penatalaksanaan antenatal care. urine stress b.d. kehamilan.
7. Kecemasan b.d. Perubahan yang Kehamilan. 4. Kecemasan b.d.
menyertai kehamilan. Persiapan
persalinan.
XI. Rencana Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi


1. Cemas b.d. Situasi Klien menunjukkan kontrol
krisis. kecemasan dengan kriteria: 1. Reduksi kecemasan
1. Dapat mengidentifikasi, a. Kaji tingkat kecemasan dan respon fisiknya.
verbalisasi, dan b. Gunakan kehadiran, sentuhan (dengan ijin), verbalisasi
mendemonstrasikan teknik untuk mengingatkan klien tidak sendiri.
menurunkan kecemasan. c. Terima pasien dan keluarganya apa adanya.
2. Menunjukkan postur, ekspresi d. Gali reaksi personal dan ekspresi cemas.
wajah, perilaku, tingkat e. Bantu mengidentifikasi penyebab.
aktivitas yang menggambarkan f. Gunakan empati untuk mendukung orang tua.
kecemasan menurun. g. Anjurkan untuk berfikir positif.
3. Mampu mengidentifikasi dan h. Intervensi terhadap sumber cemas.
verbalisasi penyebab cemas. i. Jelaskan aktivitas, prosedur.
j. Gali koping klien.
k. Ajarkan tanda-tanda kecemasan.
l. Bantu orang tua mendefinisikan tingkat kecemasan.
m. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
n. Ajarkan teknik manajemen cemas.

2. Ketidakseimbangan Status nutrisi klien seimbang


nutrisi: Kurang dari dengan kriteria: 1. Manajemen Nutrisi
kebutuhan tubuh b.d. 1. BB stabil. a. Timbang BB sesuai indikasi.
Perubahan fisiologis 2. Turgor kulit membaik. b. Monitor intake klien.
kehamilan. 3. Intake makanan meningkat. c. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan sajikan
dalam keadaan hangat
d. Anjurkan klien menjaga kebersihan mulutnya.
e. Atur lingkungan yang tenang dan bersih selama makan.
f. Pantau masukan dan haluaran.
g. Pantau adanya alergi makanan
h. Anjurkan untuk meningkatkan masukan makanan yang
mengandung Fe
i. Berikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi
2. Monitor Nutrisi
a. Monitor adanya penurunan BB pasien
b. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
c. Monitor mual dan muntah
d. Monitor kalori dan intake nutrisi
3 Perubahan pola Klien dapat beradaptasi dengan a. Beri informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan
eliminasi b.d Perubahan perubahan pola eliminasinya dengan kehamilan.
fisiologis kehamilan. dengan kriteria: b. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur.
1. Klien paham dengan perubahan c. Beri informasi tentang perlunya masukan cairan 6-8 gelas/hari,
pola eliminasinya penurunan masukan 2-3 jam sebelum tidur, penggunaan garam,
makanan dan produk yg mengandung Na dalam jumlah
sedang.
d. Kaji ulang masalah medis sebelumnya (penyakit ginjal,
hipertensi, penyakit jantung).
e. Kaji tanda-tanda ISK.

4 Nyeri akut b.d Nyeri klien berkurang/hilang 1. Manajemen Nyeri


perubahan fisiologis dengan kriteria: a. Kaji skala nyeri klien.
pada kehamilan b. Beri penjelasan pada klien tentang fisiologis nyeri.
1. Klien paham bahwa nyerinya
c. Ajarkan klien tehnik relaksasi nafas dalam.
fisiologis.
d. Anjurkan klien untuk beristirahat bila nyeri datang.
2. Klien dapat beradaptasi
e. Ajarkan klien untuk mencatat frekuensi, lama, dan
dengan nyerinya.
intensitas nyeri.
3. Klien melaporkan nyerinya
f. Anjurkan klien untuk segera mendatangi tempat
berkurang.
pertolongan bila sudah ada tanda2 akan melahirkan.
4. Skala nyeri 0-1.
5 Kurang pengetahuan Pengetahuan klien bertambah 1. Pendidikan Kesehatan
tentang kehamilan dan dengan kriteria: a. Kaji tingkat pengetahuan klien.
proses persalinan b.d 1. Klien mengatakan paham b. Beri informasi tentang perubahan-perubahan fisik normal
Kurangnya informasi. dengan penjelasan yang pada kehamilan.
diberikan. c. Beri informasi tentang tanda-tanda persalinan.
2. Klien dapat menyebutkan d. Beri informasi tentang tempat pelayanan kesehatan yang
perubahan pada kehamilan. dapat dikunjungi untuk mendapat pertolongan dalam
3. Klien dapat menyebutkan persalinan.
tanda-tanda persalinan. e. Beri informasi tentang
4. Klien dapat memutuskan
memilih tempat melahirkan.
XII. Daftar Pustaka

Catatan Kuliah Keperawatan Maternitas, 2005, PSIK FK UGM Jogjakarta, Jogjakarta.

Doenges ME, 2001, Rencana Keperawatan MaternaL/Bayi : Pedoman untuk Perencanaan dan
Dokumentasi Perawatan Klien,Edisi 2 EGC Jakarta.

Iowa Outcome Project, 2000, Nursing Outcome Classification (NOC), Mosby-Year Book

Iowa Intervention Project, 1996, Nursing Intervention Classification (NIC), Mosby-Year Book

Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri fisiologi dan Obstetri Patologi, Penerbit EGC,Jakarta.

Syaifuddin AB, 2002, Buku Panduan Praktek pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
Edisi I, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai