Anda di halaman 1dari 125

ABC

MANAGEMENT
IN EMERGENCY
DWI ANANTO WIBRATA
Free Powerpoint Templates
Page 1
Free Powerpoint Templates
Page 2
Penderita gawat darurat

ialah penderita yang oleh


karena suatu penyebab
(penyakit, trauma, kecelakaan,
tindakan anestesi) yang bila
tidak segera ditolong akan
mengalami cacat, kehilangan
organ tubuh, atau meninggal.
Free Powerpoint Templates
Page3 3
Dalam menghadapi penderita gawat
darurat, faktor waktu memegang
peranan yang sangat penting
(time saving is life saving).
Tindakan pada menit pertama
dalam menangani kegawatan
medik, dapat berarti besar dan
sangat menentukan
hidup atau mati penderita. Karena
itu, harus dilakukan dengan cara
yang tepat, cepat, dan cermat.
Free Powerpoint Templates
Page4 4
Pertolongan pada penderita gawat
darurat dapat dilakukan:

 Di tempat kejadian
 Selama dalam pengangkutan /
transportasi
 Di unit gawat darurat / rumah
sakit

Free Powerpoint Templates


Page 5
Penyakit Kebidanan Trauma Intoksikasi

Muntah berak Perdarahan APB Kecelakaan Makan udang


Tek. darah tinggi Perdarahan PP Trauma kepala Minum obat
→CVA Eklampsia Trauma dada Minum racun
Serangan jantung Trauma perut
Koma diabet Patah tulang
Luka bakar

Terlambat diketahui
Terlambat ditangani
Terlambat diselamatkan

Kondisi makin parah

Mengancam jiwa
Fungsi vital terganggu
Free Powerpoint Templates
Page 6
Kasus Gawat pada Anak

Free Powerpoint Templates


Page 7
Kasus Gawat pada Ibu Hamil
Free Powerpoint Templates
Page 8
Kasus Gawat Trauma

Free Powerpoint Templates


Page 9
Kasus Gawat Penyakit & Keracunan

Free Powerpoint Templates


Page 10
Fungsi-fungsi vital terganggu
Tanda-tanda Fungsi jalan nafas A
Fungsi pernafasan B
Fungsi sirkulasi C
Fungsi kesadaran / otak D

Cepat periksa kondisi ABCD


Dx & Tx
Cepat atasi / perbaiki ABCD
Cepat evaluasi hasil ABCD

Resusitasi & Stabilisasi Agar tidak berlanjut


Agar proses terhenti
Agar kondisi membaik

Definitif Dx & Tx Lengkapi pemeriksaan


Lengkapi pertolongan
Free Powerpoint Templates
Page 11
PENYAKIT INTOKSIKASI KEHAMILAN TRAUMA FISIK
OBAT/RACUN

GELS
KONDISI KRITIS IDENTIFY
AIRWAY
BREATHE BREATH 
BLEED CIRCULATION TREAT
BRAIN DISABILITY FAST !!

IMMINENT DEATH

CARDIAC ARREST CPCR


Free Powerpoint Templates
RJP
REAL DEATH Page 12
Airway Problem
and
Airway
Management
Free Powerpoint Templates
Page 13
Airway Problem
and
Airway Management

Free Powerpoint Templates


Page 14
CARA MEMERIKSA ADA /
TIDAKNYA SUMBATAN
Yang dinilai :

Jalan nafas :
Yang dinilai Px. dengan cara :
lihat – dengar – rasakan

• Lihat, ada gerak DADA / Wajah


• Dengar, ada suara nafas +++
• Rasakan, ada hawa ekshalasi
Free Powerpoint Templates
Page 15
 Kesimpulan :
Jalan nafas bebas tanpa
sumbatan
Jalan nafas tersumbat ringan /
sedang / berat
Jalan nafas tersumbat total

 Khusus : Chocking

Free Powerpoint Templates


Page 16
Lihat, dengar,Freerasakan
Powerpoint Templates
Page 17
PENGELOLAAN JALAN NAFAS PERLU :
CEPAT, TEPAT, CERMAT

Sumbatan Total :

• FRC (Functional Residual Capacity) : 2500 ml

• Kadar O2 15% x 2500 ml : 375 ml

• Kebutuhan O2 permenit : 250 ml

• Bila ada sumbatan total  O2 dalam paru habis dalam


: 375 / 250 : 1,5 menit
Free Powerpoint Templates
Page 18
Free Powerpoint Templates
Kasus Chocking Dewasa Page 19
Free Powerpoint Templates
Kasus Chocking Dewasa Page 20
Free Powerpoint Templates
Kasus Chocking Dewasa Page 21
Sumbatan pada jalan nafas bagian atas
karena tersedak (choking)
Dewasa
Tanda-tanda :
• Kesulitan nafas dan bicara sering
berkaitan dengan makan
• Korban menunjukkan sikap tercekik
memegangi leher dan berusaha
bicara.
• Muka dan leher sembab
• Panik, distress
• Kulit terlihat abu-abu - biru.
Free Powerpoint Templates
Page 22
Tindakan :

1. Berikan 5 x pukulan mendadak pada


punggung (back blow/ back slaps).

 Anjurkan batuk akan tetapi


jangan buang-buang waktu
 Tahan korban dari belakang. Posisi
korban sedikit condong ke depan.
 Segera berikan hentakan pukulan 5 kali
pada titik silang garis imajinasi tulang
belakang dengan garis antar belikat.
Free Powerpoint Templates
Page 23
2. Bila kondisi belum membaik, lakukan
pertolongan sebagai berikut :

a. Segera penolong berdiri di belakang


korban satu kaki penolong letakkan
di antara kedua kaki korban. Rangkul
korban dari belakang. Sering dalam
kondisi itu korban sempoyongan.

b. Letakkan genggaman (kedua telapak


penolong saling menggenggam) pada titik
hentak yaitu titik yang terletak di tengah-
tengah antara pusar danTemplates
Free Powerpoint ulu hati korban. Page 24
c. Lakukan hentakan 5 kali dengan cara
menarik mendadak lengan penolong
yang merangkul pinggang korban, ke
arah titik hentak (abdominal thrust.)

d. Lakukan bergantian back blow dan


abdominal thrust hingga berhasil atau
tidak berhasil dan korban
jatuh tidak sadar.

Free Powerpoint Templates


Page 25
3. Lakukan pertolongan dengan posisi
korban terlentang.

 Korban terlentang
 Penolong di samping atau di atas korban
(seolah-olah menunggang
punggung kuda).
 Lakukan abdominal thrust 5 kali dengan
cara memberikan hentakan mendadak
pada titik hentak.

Free Powerpoint Templates


Page 26
 Segera penolong pindah ke samping korban:
- periksa apakah jalan nafas telah bebas
- lakukan head tilt dan chin lift, lihat dalam
mulut
- tiupkan nafas mulut ke mulut
- bila dada korban mengembang artinya
jalan nafas telah terbuka.
- bila dada korban tidak mengembang
artinya jalan nafas masih tersumbat total,
segera lakukan abdominal thrust.
- dst.
- sementara ada yang berusaha
memanggil bantuan/ambulan.
Free Powerpoint Templates
Page 27
Perhatian :

Bila korban jatuh tidak sadar,


pikirkan, siapkan, laksanakan resusitasi.

Korban gemuk atau wanita hamil


tidak dilakukan abdominal thrust
melainkan chest thrust.
Dalam hal ini titik hentak terletak pada
pertengahan tulang dada.
Free Powerpoint Templates
Page 28
Kasus Chocking

Bayi Free Powerpoint Templates Anak Page 29


Anak
Tanda-tanda :
 Kesulitan nafas dan bicara, sering
berkaitan dengan makan.
 Korban menunjukkan sikap
tercekik memegangi leher dan
berusaha bicara.
 Muka, leher sembab.
 Kulit terlihat abu-abu - biru.
Free Powerpoint Templates
Page 30
Tindakan :

1. Berikan 5 kali pukulan mendadak pada


punggung (black blow/ back slaps).

 Posisi korban sedikit condong ke depan


 Berikan hentakan pukulan 5 kali pada titik
silang garis imajinasi tulang belakang dan
garis antar belikat
 Cek dalam mulut. Bila ada benda asing
bersihkan/ambil dengan cara di bawah
penglihatan langsung (jangan
Free Powerpoint Templates membuta)
Page 31
2. Bila back blow/back slaps gagal,
segera berdiri di belakang atau
jongkok di belakang korban
 Lakukan chest thrust 5 kali
 Hentakkan pada titik hentak pada
pertengahan tulang dada korban
 Lakukan hentakan tiap tiga detik

3. Cek dalam mulut korban. Bila


sumbatan tetap, lakukan back
blow/back slaps atau chest thrust lagi
5 kali Free Powerpoint Templates
Page 32
4. Cek ulang dalam mulut korban.
Bila sumbatan tetap, lakukan back blow
/back slaps atau chest thrust lagi 5 kali
dst.

5. Sementara panggil bantuan, ambulans.

Free Powerpoint Templates


Page 33
Perhatian

Mengambil benda asing dari dalam mulut


korban tidak boleh membuta, harus di bawah
penglihatan langsung.
Bila korban tidak sadar --> pikirkan, siapkan,
laksanakan resusitasi.

Free Powerpoint Templates


Page 34
Kasus Chocking Bayi

Free Powerpoint Templates


Page 35
Bayi

Tanda-tanda :
 Kesulitan bernafas
 Memerah (flushing) di muka leher
 Tidak dapat menangis, tidak dapat
bersuara
 Ada suara-suara aneh, merintih

Free Powerpoint Templates


Page 36
Tindakan :
1. Lakukan back blow/back slaps 5 kali
 Telungkupkan korban pada lengan
penolong. Kepala korban lebih rendah.
 Back slaps keras 5 kali
 Terlentangkan di atas lengan penolong.

2. Cek dalam mulut bayi.


Lihat dan ambil benda asing, jangan sampai
menyentuh tenggorokan.
Free Powerpoint Templates
Page 37
3. Bila sumbatan tetap, lakukan chest
thrust.
 Letakkan ujung jari tengah dan telunjuk di
atas tulang dada 1 jari di bawah garis
imajinasi antar puting susu.
 Lakukan chest thrust 5 kali

4. Cek lagi dalam mulut.


5. Ulangi tindak pertolongan seperti di
atas.
Bila sumbatan tetap, sambil melakukan
pertolongan memanggil bantuan/
Free Powerpoint Templates
ambulans. Page 38
Perhatian

Mengambil benda asing dari dalam mulut bayi


harus di bawah penglihatan langsung jangan
membuta.

Pada bayi tidak dilakukan abdominal thrust


melainkan back blow dan chest thrust.

Bila sumbatan tetap --> pikirkan, siapkan,


laksanakan resusitasi.
Free Powerpoint Templates
Page 39
CARA MELAKUKAN PERTOLONGAN
MEMBEBASKAN SUMBATAN JALAN NAFAS

Tanpa alat :
 chin lift hati – hati / jaw thrust

Dengan alat :
 Penghisap
 Orofaring / nasofaring / LMA / ETT intubasi
 Krikotiroidotomi / tracheostomi
 Bidai leher + bantal pasir

Free Powerpoint Templates


Page 40
Head Tilt
Chin Lift
Jaw Thrust
Free Powerpoint Templates
Page 41
PPGD/SM III/Koes/2005
Free Powerpoint Templates
Page 42
PENANGANAN AIRWAY TANPA ALAT

HEAD TILT

•Pasien terlentang

•Letakkan telapak tangan pada dahi, tekan


dan pertahankan

•Pertahankan posisi muka pasien


menghadap ke depan, netral

•Cek apakah jalan nafas sudah bebas


Free Powerpoint Templates
Page 43
PENANGANAN AIRWAY TANPA ALAT

CHIN LIFT

• Pasien terlentang

• Gunakan jari telunjuk dan tengah menahan


tulang dagu pasien,
tahan dan sedikit angkat ke depan

•Pertahankan posisi muka pasien menghadap ke


depan netral

•Cek apakan jalan nafas sudah bebas


Free Powerpoint Templates
Page 44
PENANGANAN AIRWAY TANPA ALAT

JAW THRUST

•Pasien terlentang

•Dorong ramus ventikalis mandibula ke depan


sehingga barisan gigi bawah di depan barisan gigi
atas,
dengan demikian otot-otot penyangga lidah
terangkat

•Cek apakah jalan nafas telah bebas


Free Powerpoint Templates
Page 45
Finger Sweep

Free Powerpoint Templates


Page 46
FINGER SWEEP

•Miringkan kepala pasien (untuk pasien bukan trauma)


atau lakukan ”log roll”
kemudian dengan jaw thrust dan tekan dagu ke bawah
(bila otot rahang lemas)
sehingga mulut terbuka.

•Gunakan 2 jari telunjuk dan jari tengah bungkus


dengan kassa/kain/sarungtangan
untuk mengorek/mengait/menyapu semua benda
asing dalam mulut dan keluarkan.

Free Powerpoint Templates


Page 47
PENANGANAN AIRWAY
MENGGUNAKAN ALAT

– Penghisap
– Orofaring / nasofaring / LMA / ETT intubasi
– Krikotiroidotomi / tracheostomi
– Bidai leher + bantal pasir (untuk pasien
trauma, in line position)

Free Powerpoint Templates


Page 48
Membersihkan jalan nafas
Dengan suction portable / manual.

Suctioning,
menghisap dengan alat penghisap ditujukan
untuk benda – benda cair,
antara lain muntahan, lendir, darah
Free Powerpoint Templates
Page 49
Free Powerpoint Templates
Page 50
Oro-pharyngeal tube

Jangan dipasang jika reflex muntah masih (+)


(Derajat A danFree
V Powerpoint
dari AVPU atau GCS > 10)
Templates
Page 51
Pasang Pipa Orofaring

Free Powerpoint Templates


Page 52
MEMASANG PIPA OROFARING

Pasien terlentang

Pilih ukuran pipa yang tepat (ukuran antara


sudut mulut hingga glotis telinga pada sisi
yang sama) beri pelicin atau cukup dibasahi

Free Powerpoint Templates


Page 53
Pasien Dewasa
Buka mulut
Masukkan ujung pipa oro faring ke dalam rongga
mulut dengan lengkung menghadap langit-langit
Segera putar arah lengkungan pipa sehingga
lengkungan pipa sekarang searah dan menyusur
langit-langit
Dorong pelan-pelan dan hati-hati hingga berada
dalam rongga mulut, menopang lidah dan bagian
keras pipa di bagian pangkal (life block) berada
di antara kedua barisan gigi atas dan bawah
Cek kondisi kondisi jalan nafas – sudah lebar ?
Free Powerpoint Templates
Page 54
Pasien Anak / Bayi

Memasukkan pipa oro faring dengan


bantuan sendok lidah sehingga secara
jelas dapat dilihat laryng.

Posisi pipa sudah diatur dengan arah


lengkungan pipa searah dan menyusur
langit-langit

Free Powerpoint Templates


Page 55
Naso-pharyngeal tube

Tidak merangsang muntah


Hati-hati pasien dengan fraktura basis cranii
U/ dewasa 7 mm atau jari kelingking kanan
Free Powerpoint Templates
Page 56
Pasang Pipa Nasofaring

Free Powerpoint Templates


Page 57
MEMASANG PIPA NASOFARING

Pasien terlentang

Pilih ukuran yang tepat (sebesar jari kelingking


pasien panjang dapat diukur antara lubang
hidung hingga trachus telinga), beri pelicin

Masukkan tegak lurus melalui salah satu lubang


hidung dengan arah irisan ujung pipa menghadap
ke sehut hidung

Free Powerpoint Templates


Page 58
Dorong pelan-pelan sehingga seluruh
pipa telah ke dalam rongga hidung

Cek kondisi jalan nafas – sudah bebas ?

Perhatikan pada kasus-kasus maksilo


fasial adanya trauma kepala perlu dikaji
ulang atau dilakukan dengan sangat hati-
hati !

Free Powerpoint Templates


Page 59
Laryngeal Mask Airway
dipasang tanpa laringoskopi

Free Powerpoint Templates


Page 60
Free Powerpoint Templates
Page 61
Laringoskopi u/ intubasi trachea

Free Powerpoint Templates


Page 62
INTUBASI ENDOTRACHEA

Pasien terlentang

(Bila dimungkinkan ditidurkan dengan


obat pelumpuh otot yang sesuai)

Free Powerpoint Templates


Page 63
Alat intubasi :
Penghisap + konektor yang sesuai
Dingklik (kursi pendek)
Masker, berbalon, sumber oksigen
Laryngoskop dengan blade (blade / yang
sesuai lampu menyala terang dan putih
Pipa ETT yang sesuai 1 nomor diatas dan
1 nomor dibawah ukuran yang dipilih
Stylet yang sesuai
Semprit peniup balon
Tang magil
Pipa oro faring
Plester , gunting
Bantal bagi pasien tidak ada kecurigaan
cedera tulang leher
Bidai leher atau petugas yang
mempertahankan kondisi
Free Powerpoint leher in-line stabilisation
Templates
Page 64
Buka blade pegang tangkai laryngoskop
dengan tenang

Buka mulut pasien

Masukkan blade pelan-pelan menyusur


dasar lidah – ujung blade sudah sampai di
pangkal lidah – geser lidah pelan-pelan ke
arah kiri

Angkat tangkai laryngoskop ke depan


sehingga menyangkut seluruh lidah ke
depan sehingga runa glotis
Free Powerpoint Templates terlihat
Page 65
Ambil pipa ETT

Masukkan dari sudut mulut kanan pasien arahkan ujung ETT


menyusur ke runa glotis masuk di celah pita suara

Dorong pelan sehingga seluruh balon ETT dan dibawah pita


suara

Cabut stylet

Tiup balon ETT sesuai volumenya

Cek adakah suara keluar dari pipa ETT dengan menhentak


dada pasien – fiksasi dengan plester
Hubungkan ETT dengan konektor sumber oksigen
Free Powerpoint Templates
Page 66
Free Powerpoint Templates
Page 67
MELAKUKAN KRIKOTIROTOMI

Alat dan obat


Jarum infus nomer 14 – 16
Pisau kecil
Klem arteri
Konektor
Alat dan obat desinfeksi
Pasien terlentang
Tentukan celah krikotiroid
Tusukkan jarum infus menembus
membrane krikotiroid ke arah distal
Cabut mandrin jarum
Free Powerpoint Templates
Berikan oksigen Page 68
Atau dengan cara :

Pasien terlentang

Tentukan celah krikotiroid

Tusukkan ujung pisau kecil –


irisan kecil

Perlebar irisan , masukkan pipa

Berikan oksigen

Segera Free
siapkan trakeostomi
Powerpoint Templates
Page 69
Free Powerpoint Templates
Page 70
In-line immobilisation
to prevent further injury

Free Powerpoint Templates


Page 71
Immobilisasi leher sejak
tempat kejadian
in-line immobilisation dan
In-line immobilisation
collar brace
to prevent further
injury

Free Powerpoint Templates


Page 72
Free Powerpoint Templates
Page 73
Breathing Problem
and
Breathing Management

Free Powerpoint Templates


Page 74
Free Powerpoint Templates
Page 75
Free Powerpoint Templates
Page 76
Kebutuhan Oksigen

Sumbatan Total :

• FRC (Functional Residual Capacity) : 2500 ml

• Kadar O2 15% x 2500 ml : 375 ml

• Kebutuhan O2 permenit : 250 ml

• Bila ada sumbatan total  O2 dalam paru habis dalam


: 375 / 250 : 1,5 menit

Free Powerpoint Templates


Page 77
Pernafasan :
Periksa pasien dengan cara :
Lihat, dengar, raba
Yang dinilai :
Ada / tidak
Frekwensi
Keteraturan – ritme
Besar / kecil – amplitudo
Nafas dada / perut – fase
Gerak cuping hidung
Ketegangan obat bantu nafas
Cekungan antar iga
Gerak paradoxal
Cyanosis Free Powerpoint Templates
Page 78
Kesimpulan

Ada nafas normal / adekuat


Ada nafas tidak normal / tidak
adekuat / tersengal – sengal
Tidak ada nafas – berhenti / arrest

Khusus :
Pneumothorak
Hemothorak
Flail chest
Free Powerpoint Templates
Page 79
Lihat, DENGAR, RASAKAN
Free Powerpoint Templates
Page 80
CARA MEMERIKSA
TANDA – TANDA GANGGUAN PERNAFASAN

Lihat :
Ada tidak pernafsan, status mental,
warna, distensi vena leher, jejas thorak
Bila ada nafas, hitung frekwensi
pernafasan & keteraturannya
Besar kecil volume / pengembangan dada
/ Simetris ?
Adakah gerak cuping hidung, tegangnya
otot-otot bantu nafas serta tarikan
/cekungan antar iga ?
Free Powerpoint Templates
Page 81
 Dengar :

Keluhan dan suara pernafasan, adakah Stridor, Crowing ,


gargling, snoring.

 Raba :

Adakah hawa ekshalasi dari lubang


hidung/mulut/trakheostomi atau
pipa endotrakheal
Adakah empisema subkutis
Adakah krepitasi / nyeri tekan pada thorak
Adakah deviasi trakhea

Free Powerpoint Templates


Page 82
BILA ADA ALAT-ALAT
PEMERIKSAAN TAMBAHAN :
•Pulse oximeter untuk SaO2

•Capnograph untuk deteksi CO2 ( End tidal CO2)

•Pemeriksaan gas darah untuk PH, PaO2, PaCO2


dan BE

•Foto thorak untuk kondisi jalan nafas, paru,


ronngga pleura,
sinus prenicocostalis, diafragma, tulang dinding
dada, jantung, mediastinum
Free Powerpoint Templates
Page 83
KESIMPULAN
KONDISI FUNGSI PERNAFASAN :

Fungsi pernafasan ada dan adekuat

Fungsi pernafasan ada namun tidak


adekuat

Fungsi pernafasan berhenti

Free Powerpoint Templates


Page 84
PENGELOLAAN
FUNGSI PERNAFASAN :

Pada fungsi pernafasan yang adekuat


lakukan monitoring ketat, jaga jangan sampai mengalami
gangguan.

Pada fungsi pernafasan yang tidak adekuat,


penderita masih bernafas maka pengelolaan dapat berupa
bantuan oksigenasi menggunakan alat – alat bantu
untuk terapi oksigen.

Free Powerpoint Templates


Page 85
Kanula oksigen :
dengan flow oksigen 2 – 3 liter / menit konsentrasi 30%

Sungkup sederhana :
dengan flow oksigen 6 – 8 liter / menit konsentrasi 60%

Sungkup berbalon / Jackson Rees :


dengan flow oksigen > 10 liter / menit konsentrasi 100%

Penggunaan venturi :
dengan flow oksigen > 10 liter / menit
konsentrasi dapat diatur sesuai dengan alat venturi yang
digunakan

Free Powerpoint Templates


Page 86
Free Powerpoint Templates
Page 87
Free Powerpoint Templates
Page 88
Nasal Kanula Tambahan oksigen dengan kanula.
Pasien napas spontan

Tambahan oksigen dengan sungkup berbalon


Sungkup Berbalon Pasien napas spontan

Tambahan oksigen dengan sungkup sederhana


Sungkup Sederhana Free Powerpoint Templates
Pasien napas spontan Page 89
Pengelolaan Fungsi Pernafasan

Tambah oksigen, nafas spontan, dihirup


sendiri

Tambah oksigen, nafas spontan, dibantu

Tambah oksigen, tidak bernafas,


dikendalikan

Free Powerpoint Templates


Page 90
Alat :
Kanula O2 2-3 L  30% O2
Sungkup sederhana 68 L  40 – 60% O2
Sungkup berbalon > 10 L  90 – 100 % O2
Jacson rees
BVM untuk membantu & mengendalikan
BVM tanpa O2  21 % O2
BVM dengan O2 tanpa reservoir  40 % O2
BVM dengan O2 dengan reservoir  100 % O2
Mulut ke mulut 16 % O2
Mulut ke sungkup 16 % O2
Dekompresi pneumothoraks  jarum, chest tube,
WSD
Drainage hemohtorak  chest tube, WSD
Plester lebar pada flail chest
Free Powerpoint Templates
Page 91
Pada penderita dimana fungsi pernafasan tidak ada lagi –
henti nafas
segera lakukan nafas buatan.

Nafas buatan tanpa alat bantu :

Mulut ke mulut :
Pasien terlentang
Bebaskan jalan nafasnya
Buka mulut penolong lebar-lebar, tarik nafas
dalam-dalam
Katupkan mulut ke mulut pasien, tutup hidung
pasien, tiupkan hawa
ke mulut pasien.
Perhatikan dada pasien mengembang.
Bila pasien hanya perlu nafas buatan saja,
lakukan nafas buatan tersebut
dengan frekwensi 10 – 20 x / menit.
Free Powerpoint Templates
Page 92
MULUT KE HIDUNG

Pada saat meniupkan hawa ke lubang hidung tutup


mulut pasien rapat – rapat

NAFAS BUATAN DENGAN MENGGUNAKAN


ALAT BANTU :

MULUT KE SUNGKUP :

Hembuskan udara ekshalasi penolong melalui


sungkup yang cocok menutup lubang hidung
dan mulut pasien memberikan konsentrasi O2
16%

Free Powerpoint Templates


Page 93
MENGGUNAKAN BAG VALVE MASK (BVM)

Hanya digunakan untuk membantu atau


membuatkan pernafasan artinya oksigen berada
dalam balonnya harus ditekan akan masuk ke
paru-paru pasien

Cek BVM lengkap, ada sungkup yang sesuai


Katup pengatur kelebihan tekanan
Balon tidak bocor
Katup masuk oksigen atau udara yang umumnya
berada dibagian belakang balon
Pipa atau balon cadangan oksigen yang
dihubungkan dibelakang balon ambu
Free Powerpoint Templates
Page 94
Pasien terlentang yakinkan jalan nafas bebas
dan pernafasannya perlu dibantu atau dibuatkan

Pilih sungkup yang sesuai, dapat menutup rapat


hidung,
mulut bagian atas dagu, tidak terlalu keras menekan
muka pasien
Perhatikan pernafasan pasien, dada mengembang ?
Penggunaan BVM tanpa oxygen memberikan
konsentrasi O2 21%
Penggunaan BVM dengan oxygen flow ≥ 10 L/M tanpa
pipa reservoir atau balon reservoir memberikan
konsentrasi O2 40%
Penggunaan BVM dengan oksigen flow ≥ 10 L/M
dilengkapi dengan pipa reservoir atau balon reservoir
memberikan konsentrasi O2 90 – 100%
Free Powerpoint Templates
Page 95
MENGGUNAKAN JACKSON REES

Perlu oksigen flow ≥ 10 L / menit memberikan


konsentrasi O2 100%

Bila ada perlengkapan yang mendukung boleh


digunakan ventilator

Free Powerpoint Templates


Page 96
Napas buatan dari mulut ke mulut Napas buatan dari alat (pocket mask) ke mu

Free(BVM)
Napas buatan dg bag-valve-mask Powerpoint Templates
Napas buatan dg Jackson Rees
Page 97
ke mulut ke mulut
Kasus Trauma berdampak pada fungsi pernafasan

Kecelakaan lalu lintas, Free Powerpoint


sepeda motorTemplates
ditabrak mobil dari sampingPage 98
Circulation Problem
and
Circulation Management

Free Powerpoint Templates


Page 99
Sirkulasi :
Periksa pasien dengan cara : Lihat, dengar, raba
Yang dinilai :

• Nadi : radialis, cubiti / femoralis, karotis


• Ada / tidak
• Frekwensi
• Keteraturan
• Pengisian
• Kekuatan
• Perfusi :
- Hangat / dingin
- Kering / basah
- Merah/ pucat
- Waktu pengisian ulang kapiler /
regularyFree Powerpoint
refilling Templates
time Page 100
Kesimpulan :

Ada normal / adekuat

Ada tidak normal / tidak adekuat / shock

Tidak ada denyut karotis / cardiac arrest

Free Powerpoint Templates


Page 101
• Perfusi perifer  hangat, kering
• Warna akral  pink / merah
muda
• Capillary refil  < 2 detik,
bandingkan tangan pemeriksa

SIRKULASI NORMAL
•Denyut nadi < 100
•Tekanan darah > 90-100
•Produksi urine 1 ml/kg/jam

Free Powerpoint Templates


Page 102
Pegelolaan Fungsi Sirkulasi

•Posisi shock, Elevasi tungkai

•Hentikan perdarahan, bebat tekan

•Patah tulang, bidai

•Pasang infus :
- Jarum, infus set, cairan
- Tiang infus, plester

Free Powerpoint Templates


Page 103
Hipovolemia :

Kehilangan cairan – dehidrasi pada muntaber

Kehilangan darah – hipovolemia pada perdarahan

Kehilangan serum – luka bakar

Cairan resusitasi _ Cepat


Lambat

Cairan rumatan

Defibrilasi pada CA – shockable – obat – obatan

BLS – ALS – Obat – obatan


Free Powerpoint Templates
Page 104
ANGKAT
KEDUA
TUNGKAI

300 - 500 cc darah


dari kaki pindah ke
sirkulasi sentral

Posisi shock

naik
Free Powerpoint Templates
Page 105
Tata-laksana mengatasi perdarahan

• Airway (+ lindungi C-spine)


• Breathing (+ Oxygen jika ada)
• Circulation + kendalikan perdarahan

• Posisi shock
• Ganti kehilangan darah
• Hentikan perdarahan
Free Powerpoint Templates
Page 106
HIPOVOLEMIA ATASI SHOCK

-DEHIDRASI + SHOCK
GROJOK 20-40 CC/KG
(% x BB)
-PERDARAHAN
10-20 MENIT (DEWASA)
(% x EBV) 30-60 MENIT (ANAK)
-LUKA BAKAR
(luasxBBx4)
MASIH SHOCK ?

MEMBAIK GROJOK LAGI YA TIDAK

- SISA DEFISIT
-MAINTENANCE
DWS (40cc/kg//hr)
Holiday Segar:ANAK: 10kg I (100cc/kg/hr), 10kg II (50cc/kg/hr); 10kg III (20cc/kg/hr)
Free Powerpoint Templates
Page 107
HEMORRHAGIC
Shock hipovolemik paling banyak dijumpai

Estimated Blood Loss - EBL


Jumlah darah yang hilang : Dapat ditaksir dengan melihat tanda klinis
yang ada ( dengan TRAUMA STATUS )

Free Powerpoint Templates


Page 108
Mengatasi Perdarahan
Airway ……Okay?

+
Breathing …Okay?

Posisi shock
Hentikan perdarahan
Pasang infus besar x 2
Ambil sampel darah
(u/ darah donor dan periksa Hb)
Beri infus cairan (20-40 cc/kgBB
cepat
Free Powerpoint Templates
Page 109
Posisi shock

ANGKAT
KEDUA
TUNGKAI

300 - 500 cc darah • Shock hipovolemik


dari kaki pindah ke
sirkulasi sentral • Shock distributif
(anafilaksis)
Free Powerpoint Templates
Page 110
Menghentikan perdarahan
prioritas utama
• Tekan sumber perdarahan
• Tekankan jari pada arteria
proksimal dari luka
• Bebat tekan pada seluruh
ekstremitas yang luka
• Pasang tampon subfasia
(gauze pack)
• Hindari tourniquet (tourniquet
= usaha terakhir)

Gunakan sarung tangan / lapis plastik


Free Powerpoint Templates
Page 111
Bebat tekan

Gunakan 2 gulung kasa


atau elastic / compression bandage

Free Powerpoint Templates


Page 112
Bebat tekan mengurangi perdarahan

Free Powerpoint Templates


Page 113
Darah terus mengalir karena bebat tidak efektif

Tourniquet pilihan terakhir

Free Powerpoint Templates


Page 114
waspada & cari lokasi perdarahan
perdarahan tersembuyi

Fr. Femur tertutup 1.5-2 liter


Fr.Tibia tertutup 0.5 liter
Fr. Pelvis 3 liter
Hemothorax 2 liter
Fr. Iga (tiap satu) 150 ml
Luka sekepal tangan 500 ml
Bekuan darah sekepal 500 ml

Free Powerpoint Templates


Page 115
Pasang Double I.V Line
1. Vena cubiti, basilica

2. Vena jugularis ext


(posisi kepala-leher
tetap in-line)

3. Vena subclavia

4. Vena saphena magna


Free Powerpoint Templates
Page 116
Intraoseus

Free Powerpoint Templates


Page 117
KLASIFIKASI SHOCK
KARENA DEHIDRASI (MUNTAH, DIARE)
Klasifkasi Penemuan Klinis Pengelolaan
Dehidrasi ringan : Selaput lendir kering Penggantian volume
Kehilangan cairan Nadi normal / sedikit cairan yg hilang dg
tubuh sekitar 5% BB meningkat. cairan kristaloid (NaCl
0,9 % atau RL

Dehidrasi sedang : Selaput lendir sangat Penggantian volume


Kehilangan cairan kering, cairan yg hilang dg
tubuh sekitar 8 % BB Status mental tampak cairan kristaloid (NaCl
lesu 0,9 % atau RL
Nadi cepat, Tensi
turun
oliguri
Dehidrasi berat : Selaput lendir pecah Penggantian volume
Kehilangan cairan Pasien tidak sadar cairan yg hilang dg
tubuh lebih 10 8 % BB Tensi turun Resusitasi cairan
Free Powerpoint Templates kristaloid (NaCl 0,9 %
Anuria Page 118
atau RL
KLASIFIKASI HIPOVOLEMIK KARENA PERDARAHAN

Klasifikasi Penemuan Klinis Pengelolaan


Kelas I : Hanya takhikardia Tidak perlu
Kehilangan volume minimal < 100x/ mt penggantian volume
darah < 15% EBV d
Kelas II : Takikardia 100- Penggantian volume
Kehilangan volume 120/mt dg cairan kristaloid
darah 15-30% EBV Takipnea 20-30/mt 3 x vol. darah yang
Pulse pressure turun hilang
Urine 20-30 cc/jam
Kelas II : Takikardia > 120/mt Penggantian volume
Kehilangan volume Takipnea 30-40/mt dg cairan kristaloid
darah 30-40% EBV Status mental turun dan darah
Urine 5-15 cc/jam

Free Powerpoint Templates


Page 119
Kelas IV : Takikardia > 140/mt Penggantian volume
Kehilangan darah > Takipnea > 40/mt dg cairan kristaloid
40 % EBV Perfusi pucat, dan darah
dingin, basah
Status mental
(confused &
lethargic)
Bila kehilangan
volume > 50 %
pasien tidak sadar
Tekanan sistolik
sama dengan
diastolik
Urine minimal atau
tidak keluar

Free Powerpoint Templates


Page 120
Kasus Hipovolemik karena muntaber

Tentukan derajat dehidrasi :

Derajat ringan :5–8%


Derajat sedang : 8 – 10 %
Derajat berat : > 10 %

Cairan pengganti :

RL / NaCl

Free Powerpoint Templates


Page 121
Cara penggantian cairan :

Untuk shock berat :

Berat 10 kg dehidrasi 10 % diperlukan cairan


resusitasi 10 % x 10 kg = 1 kg = 1000 cc.
Atasi shock 20 cc/kg dalam waktu 10 – 20 menit
( dewasa ), 30 – 60 menit ( anak ).
Bila evaluasi masih shock berikan dosis yang
sama sampai shock teratasi.

Free Powerpoint Templates


Page 122
• Misalnya sampai jumlah x cc
• Sisa cairan resusitasi : 1000 – x cc,
• Berikan ½ x ( 1000 – x ) cc dalam 8 jam
pertama.
• ½ x ( 1000 – x ) cc dalam 16 jam berikutnya
• Tambahkan cairan rumatan.

Free Powerpoint Templates


Page 123
Kasus Hipovolemik karena perdarahan
Pasien berdarah
perkirakan volume yang hilang
|
posisi shock
pasang infus jarum besar
ambil sample darah u/ cari donor
|
infusi RL 2-4 x EBL

Perfusi HKM Perfusi jelek,


nadi < 100 nadi >100, T-sist <100
T-sist > 100 |
| tambah RL lagi
Lambatkan infusi Free Powerpoint Templates
sampai 2-4 x vol. perdarahan
Page 124
Free Powerpoint Templates
Page 125

Anda mungkin juga menyukai