Anda di halaman 1dari 7

Febri Fitriani, RA Fadilla 1

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN KADAR


GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

Febri Fitriani ˡ, RA Fadilla²


Program Studi Sarjana Keperawatan STIKES Mitra Adiguna Palembang
Komplek Kenten Permai Blok J No 9-12 Bukit Sangkal Palembang 30114
Email: febrifitriani857@gmail.com

Abstrak

Diabetes Mellitus disebabkan karena defisiensi absolut atau relatif yang disebabkan
metabolisme karbohidrat, lemak, protein. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronik
yang memerlukan waktu perawatan lama, pembiayaan perawatan yang sangat mahal, selain itu
prevalensi diabetes mellitus juga terus meningkat. Senam diabetes adalah latihan fisik aerobic bagi
penderita diabetes dengan serangkaian gerakan yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti
irama musik, kontinuitas dan durasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui kadar gula darah sebelum dan setelah dilakukan senam diabetes. Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian one group pre test and post test design. Sampel dalam penelitian
ini berjumlah 30 responden pasien Diabetes Mellitus tipe II yang mampu mengikuti senam. Sampel
diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian statistic dengan
menggunakan uji Paired Sample T Test diperoleh nilai ρ 0,000 yang berarti ρ value < 0,05
menunjukkan bahwa adanya pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pada
pasien Diabetes Mellitus tipe II di Klinik Symponi Danarieva Medika Palembang. Saran dalam
penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan untuk mengadakan evaluasi
secara rutin kadar gula darah sebelum dan setelah senam diabetes khususnya pada pasien Diabetes
Mellitus tipe II di Klinik Symponi Danarieva Medika Palembang agar dapat terkontrol.

Kata kunci : Diabetes Mellitus, Senam Diabetes

Abstract

Emergency Department (IGD) is a very important entry point for health care for patients who
need urgent treatment and care both emergency and emergency. Triage is important in treating and
conducting initial assessments of patients in the ED. Emergency patients must be treated with medical
response time <5 minutes. The purpose of this study was to determine the relationship between the
level of nurses' knowledge about response time in determining triage in the Emergency Room at Pusri
Hospital and Palembang AR-Rasyid Islamic Hospital. This research uses analytic method with cross
sectional approach. The sample in this study amounted to 30 nurse respondents in the Emergency
Room of the Pusri Hospital and Palembang AR-Rasyid Islamic Hospital. Samples were taken using a
purposive sampling method. The results of the study used the Chi-Square Test with a significance
level of 95% (α ≤ 0.05) obtained ρ value 0.001 which means ρ value ≤ α (0.05). Thus that there is a
relationship between the level of nurse knowledge about response time in determining triage.
Suggestions in this study are expected to conduct routine evaluations of nurses' knowledge about
response time in handling patients in the Emergency Room so that they can improve the quality of
service

Key Word : Response time, Triase

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Febri Fitriani, RA Fadilla 2

PENDAHULUAN dan sebagaian besar berlangsung tanpa


Sistem endokrin mengatur dan gejala (Sanjaya, 2014).
mempertahankan fungsi tubuh, jika terjadi Olahraga yang dianjurkan salah
gangguan endokrin akan menimbulkan satunya yaitu latihan fisik aerobic, karena
masalah yang komplek terutama kebutuhan oksigen selama kerja harus
metabolisme fungsi tubuh terganggu. terus terpenuhi oleh tubuh, sehingga
Salah satu gangguan endokrin adalah sistem transport oksigen, yang terutama
Diabetes Mellitus yang disebabkan karena terdiri dari paru-paru, jantung dan
defisiensi absolut atau relatif yang pembuluh darah diharuskan bekerja
disebabkan metabolisme karbohidrat, intensif secara terus menerus organ-organ
lemak, protein (Maulana, 2008). yang penting yang bekerja dan
Kelenjar endokrin atau kelenjar pengeluaran energi berlangsung cukup
buntu adalah kelenjar yang mengirimkan efektif (Santoso dalam Nugraha et al.,
hasil sekresinya langsung ke dalam darah 2016)
yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa Senam diabetes adalah latihan fisik
melewati duktus atau saluran dan hasil aerobic bagi penderita diabetes dengan
sekresinya disebut hormon. Jika kelenjar serangkaian gerakan yang dipilih secara
endokrin mengalami kelainan fungsi, maka sengaja dengan cara mengikuti irama
kadar hormon di dalam darah bisa menjadi music sehingga melahirkan ketentuan
tinggi atau rendah, sehingga mengganggu ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu
fungsi tubuh untuk mengendalikan fungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Senam
endokrin, maka pelepasan setiap hormon diabetes akan lebih baik dilakukan dalam
harus diatur dalam batas-batas yang tepat waktu 45 menit dengan frekuensi 3-5 kali
(Maulana, 2008). perminggu (Ashadi dalam Nugraha et
Diabetes mellitus merupakan salah al.,2016).
satu penyakit kronik yang memerlukan Pada saat berolahraga, otot
waktu perawatan lama, pembiayaan berkontraksi dan kemudian mengalami
perawatan yang sangat mahal, selain itu relaksasi. Gula akan dipakai atau dibakar
prevalensi diabetes mellitus juga terus untuk energi. Untuk kebutuhan energi,
meningkat. Perubahan gaya hidup seperti gula akan dipindahkan dari darah ke otot
makan, berkurangnya aktivitas fisik dan selama dan setelah berolahraga. Dengan
obesitas dianggap sebagai faktor-faktor demikian, gula darah akan turun. Di
penyebab terpenting sehingga tidak samping itu, olahraga membuat insulin
terkontrolnya kadar gula darah yang menjadi lebih sensitif. Insulin akan bekerja
membuat kita terkena. Jika tidak waspada, dengan lebih baik untuk membuka pintu
bukan hanya kita tetapi anak-anak kita masuk bagi gula kedalam sel (Tandra,
juga bisa menjadi korbannya. Oleh karena 2017).
itu diabetes mellitus dapat saja timbul pada Salah satu klinik di Palembang
orang tanpa riwayat diabetes mellitus yang memiliki klub senam diabetes adalah
dalam keluarga, dimana proses terjadinya Klinik Symponi Danarieva Medika
penyakit memakan waktu bertahun-tahun Palembang. Berdasarkan data awal yang
didapat dari Klinik Symponi Danarieva

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Febri Fitriani, RA Fadilla 3

Medika Palembang pada tahun 2016 sifat populasi yang sudah diketahui
sebanyak 23 peserta, pada tahun 2017 sebelumnya (Notoatmodjo, 2012).
sebanyak 36 peserta, pada tahun 2018 Kriteria Inklusi yaitu : Pasien
sebanyak 39 peserta dan pada bulan Diabetes Mellitus tipe II, mampu
Januari-Februari 2019 didapatkan data mengikuti senam diabetes 3 kali dalam
dengan penyakit Diabetes Mellitus seminggu, tidak memiliki gangguan jiwa,
sebanyak 40 peserta. dan bersedia menjadi responden penelitian.
Berdasarkan uraian diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan Prosedur
penelitian dengan judul “Pengaruh Jenis penelitian ini pre-eksperimen
Senam Diabetes Terhadap Penurunan dengan menggunakan rancangan one
Kadar Gula Darah Pada Pasien group pretest-posttest.
Diabetes Mellitus di Klinik Symponi Pengumpulan data melalui
Danarieva Medika Palembang Tahun dokumen seperti arsip data dari Klinik
2019”. Symponi Danarieva Medika Palembang.
Peneliti menjelaskan kepada koresponden
METODE PENELITIAN yang memenuhi kriteria inklusi tentang
Jenis Penelitian penelitian yang akan dilakukan,
Dalam penelitian ini, kelompok menanyakan kepada koresponden apakah
sampel hanya terdiri dalam satu kelompok bersedia menjadi responden dalam
perlakuan yang kemudian diberikan pretest penelitian atau tidak. Serta membagikan
menggunakan lembar observasi lembar persetujuan untuk menjadi
pengukuran kadar gula darah dan setelah responden dalam penelitian (Informed
perlakuan (dilakukan senam diabetes Consent), Peneliti membagikan kuisioner
sebanyak 3x/minggu dan selama ±45 kepada responden dan responden
menit) dilakukan posttest dengan lembar melakukan pengisian kuisioner. Kuisioner
observasi pengukuran kadar gula darah diambil kembali 30 menit kemudian,
seminggu setelah 3 kali senam. melakukan observasi terhadap kadar gula
darah pada pasien Diabetes Mellitus tipe II
Waktu dan Tempat Penelitian sebelum dan sesudah mengikuti senam
Penelitian ini dilaksanakan selama sebanyak 3 kali dalam seminggu di Klinik
7 hari pada tanggal 29 Maret- 04 April Symponi Danarieva Medika Palembang.
2019 di Klinik Symponi Danarieva Medika
Palembang. Data, Instrumen, dan Teknik
Pengumpulan Data
Target/Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan
Pengambilan sampel pada instrument penelitian lembar observasi
penelitian ini dilakukan dengan cara non kadar gula darah sebelum melakukan
probability sampling menggunakan senam dan kadar gula darah setelah
metode purposive sampling yaitu melakukan senam sebanyak 3 kali dalam
pengambilan sampel didasarkan pada suatu seminggu.
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh Data dimasukan dalam master tabel
peneliti sendiri berdasarkan cirri atau sifat- dan pengolahan data dilakukan melalui

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Febri Fitriani, RA Fadilla 4

analisis statistik dengan menggunakan Adapun proporsi sampel dengan jenis


komputer. kelamin laki-laki adalah sebanyak 13
responden (43,3%).
Teknik Analisa Data Perempuan lebih berpeluang untuk
Analisis univariat dilakukan terjadi DM dibandingkan laki laki dengan
terhadap variabel dari hasil penelitian yaitu alasan faktor hormonal dan metabolisme,
variabel dependen (kadar gula darah) yang bahwa perempuan mengalami siklus
dianalisis dengan menggunakan tabel bulanan dan menopouse yang
distribusi frekuensi. berkontribusi membuat distribusi
Pada penelitian ini, analisis bivariat peningkatan jumlah lemak tubuh menjadi
dilakukan dengan terlebih dahulu sangat mudah terakumulasi akibat proses
melakukan uji normalitas data primer tersebut sehingga perempuan lebih
menggunakan uji one sample kolmogorov- berisiko terkena penyakit DM tipe dua
smirnov test dengan ketentuan jika ρ value (Irawan, 2010).
≥ (0,05) berarti data terdistribusi normal Data tersebut sesuai dengan
dan jika ρ value < (0,05) berarti data tidak penelitian Indriyani (2007) yang
terdistribusi normal. menyatakan bahwa diabetes melitus pada
Selanjutnya untuk uji pengaruh usia 40 – 70 tahun lebih banyak terjadi
menggunakan uji statistic Paired Samples pada perempuan, Sedangkan pada laki-laki
T Test dengan tingkat kemaknaan α 0,05 lebih banyak terjadi pada usia yang lebih
bila data terdistribusi normal muda. Hal ini dipicu oleh fluktuasi
Dalam melakukan penelitian, hormonal saat sindroma siklus bulanan
peneliti memperhatikan masalah-masalah (pre-menstrual syndrome) dan pasca-
etika penelitian yang meliputi: informed menopause pada perempuan yang
consent, anonimity, confidentiality. membuat distribusi lemak menjadi mudah
terakumulasi dalam tubuh sehingga indeks
HASIL DAN PEMBAHASAN massa tubuh (IMT) meningkat dengan
Analisis Univariat persentase lemak lebih tinggi yakni
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden berkisar 20-25% dari berat badan total dan
Berdasarkan Jenis Kelamin di Klinik Symponi
Danarieva Medika Palembang
kadar LDL yang tinggi dibandingkan
Jenis Kelamin (n) (%) dengan laki-laki yang umumnya memiliki
Laki-laki 13 43,3%
jumlah lemak berkisar 15- 20% dari berat
badan total. Kondisi ini mengakibatkan
Perempuan 17 56,7%
penurunan sensitifitas terhadap kerja
Total 30 100,0%
insulin pada otot dan hati.Akibatnya
Sumber : Data primer, 2019 perempuan memiliki faktor risiko
terjadinya DM 3-7 kali lebih tinggi.
Berdasarkan tabel 1. terlihat bahwa
subjek penderita DM tipe II pada Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kadar Gula
Darah Sebelum Dilakukan Senam Diabetes di
penelitian dengan jenis kelamin Klinik Symponi Danarieva Medika Palembang
perempuan merupakan proporsi sampel Kadar Gula Darah (n) (%)
paling tinggi, yaitu sebanyak 17 responden Normal (<200mg/dL) 9 30,0%
(56,7%) dari seluruh sampel penelitian. Tinggi (>200mg/dL) 21 70,0%

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Febri Fitriani, RA Fadilla 5

Total 30 100,0% Analisis Bivariat


Sumber : Data primer, 2019 Tabel 5. Pengaruh Senam Diabetes
Berdasarkan tabel 2 diatas Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di
menunjukkan bahwa sebelum dilakukan
Klinik Symponi Danarieva Medika
senam diabetes dari 30 responden,
Palembang
sebagian besar kadar gula darah tinggi Kadar Gula Darah Mean Sd p Value
yaitu sebanyak 21 responden (70,0%) N
sedangkan kadar gula darah normal Sebelum 2.16 38.87 0.000
sebanyak 9 responden (30,0%) 30
Tingginya kadar gula pada penderita Sesudah 1.83 38.18
diabetes dikarenakan beberapa faktor seperti:
Sumber : Data primer, 2019
Kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, misalnya
merokok. Banyak mengkonsumsi makanan
berlemak, sehingga menimbulkan kegemukan/ Berdasarkan data diatas didapatkan
obesitas. Berkurangnya aktivitas fisik seperti
olahraga yang membuat metabolisme dalam tubuh
rata-rata kadar gula darah sebelum
yang tidak sempurna sehingga tidak terkontrolnya dilakukan senam diabetes adalah 2,16
kadar gula darah (Bagus, 2013 ). dengan standar deviation 38,87 sedangkan
kadar gula darah setelah dilakukan senam
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah diabetes adalah 1,83 dengan standar
Setelah Senam Diabetes di Klinik Symponi
deviation 38,18. Dari nilai mean diketahui
Danarieva Medika Palembang
Kadar Gula Darah (n) (%)
bahwa terdapat penurunan kadar gula
Normal (<200mg/dL) 25 83,3% darah sebesar 0,33. Dari hasil uji statistik
Tinggi (>200mg/dL) 5 16,7% didapatkan nilai ρvalue = 0.000 < α 0,05.
Total 30 100,0% yang berarti ada pengaruh signifikan
Sumber : Data primer, 2019 antara kadar gula darah sebelum dan
setelah dilakukan senam diabetes.
Berdasarkan data diatas didapatkan Aktifitas fisik yang teratur dapat
bahwa sebagian besar responden dengan berperan dalam mencegah risiko DM
kadar gula darah normal sebanyak 25 dengan meningkatkan massa tubuh tanpa
(83,3%) dari 30 responden dengan rata- lemak dan secara bersamaan mengurangi
rata kadar gula darah responden adalah lemak tubuh. Aktifitas fisik
1,16 dengan standar deviasi 0,37. mengakibatkan insulin semakin meningkat
Pengaruh senam diabetes terhadap otot- sehingga kadar gula dalam darah akan
otot akan berpengaruh terhadap penurunan kadar
berkurang. Orang yang jarang beraktifitas
glukosa darah, dikarenakan reseptor insulin
menjadi bertambah dengan bertambahnya otot fisik dan jarang melakukan olahraga, zat
tersebut, yang akirnya dapat meningkatkan makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak
sensitivitas insulin sehingga dapat akan dibakar tetapi akan ditimbun dalam
meningkatkan keseimbangan glukosa, bentuk lemak dan gula. Jika kondisi
dengan cara molekul-molekul glukosa pankreas tidak adekuat dalam
dapat dengan mudah melalui sel-sel otot menghasilkan insulin dan tidak mencukupi
(Hasdianah,2012). untuk mengubah glukosa menjadi energi
maka akan timbul penyakit DM
(Kemenkes, 2010).

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Febri Fitriani, RA Fadilla 6

Berdasarkan penelitian oleh responden yang melakukan senam 1


Utomo, et al (2012) yang berjudul hingga 2 kali dalam seminggu. Tidak
Pengaruh Senam Terhadap Kadar Gula patuhnya pelaksanaan senam diabetes ini
Darah Penderita Diabetes pada 84 orang berakibat tidak tercapainya efek senam
yang dibagi menjadi 2 kelompok, yakni yaitu penurunan glukosa darah puasa.
kelompok intervensi dan tanpa intervensi.
Pada kelompok intervensi dilakukan KESIMPULAN
senam sebanyak 3 kali dalam seminggu. Kadar Gula Darah pada pasien
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa Diabetes Mellitus tipe II setelah mengikuti
terdapat perbedaaan kadar glukosa darah senam diabetes sebanyak 3x dalam
sewaktu sebelum dan sesudah pada seminggu di Klinik Symponi Danarieva
kelompok dengan intervensi dengan Medika Palembang rata-rata normal yaitu
penurunan glukosa darah 2,3 kali kurang dari 200 mg/dL. Terdapat pengaruh
dibanding kelompok tanpa intervensi (31,5 yang signifikan senam diabetes terhadap
mg/dl berbanding 13,5 mg/dl) dengan nilai penurunan kadar gula darah pada pasien
p= 0,0001. Diabetes Mellitus tipe ii di Klinik Smponi
Hasil penelitian ini tidak sejalan Danarieva Medika Palembang.
dengan penelitian oleh Fahmi (2013) yang
berjudul Pengaruh Senam Ergonomis pada SARAN
Penderita DM Tipe 2 terhadap Kadar Diharapkan agar dapat meneliti
Glukosa Darah Puasa dan Kadar Glukosa 2 variabel lain yang lebih bervariasi dan
Jam Postprandial yang dilakukan pada 30 mencakup penelitian yang lebih luas
responden menemukan bahwa tidak dengan metode penelitian yang berbeda
terdapat perbedaan yang signifikan kadar terutama yang berhubungan dengan kadar
glukosa darah puasa dan 2 jam gula darah sebelum dan setelah dilakukan
postprandial pada kelompok intervensi dan senam diabetes. Sehingga penelitian
kontrol dengan p=0,638 dan p=0,877 tentang kadar gula darah sebelum dan
(Fahmi, 2013) setelah dapat terus dikembangkan.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan diatas peneliti berpendapat DAFTAR PUSTAKA
bahwa senam diabetes merupakan salah American Diabetes Association. 2014.
satu aktifitas fisik yang sangat efektif jika Diagnosis and Classification of
dilakukan secara rutin. Olahraga aerobic Diabetes Mellitus. Diabetes Care.
yang mengikuti serangkaian gerak 37(1): 81—90
(http://care.diabetesjournals.org,
berurutan akan menguatkan dan
diakses pada tanggal 22 Februari 2019
mengembangkan otot dan semua bagian
pukul 15:25 wib)
tubuh. Olahraga yang teratur akan lebih Agustina et al,.2016.Korelasi antara Kadar
banyak memberi keuntungan, gula darah Albumin dan Lama PerawatanPasien
dan lemak darah terkontrol, peredaran Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kaki
darah lebih baik, tekanan darah stabil dan Diabetik di Departemen Penyakit
berat badan turun. Senam diabetes ini Dalam RSMH Palembang
dilakukan sebanyak 3 kali dalam Dinas Kesehatan Kota Palembang 2018
seminggu, namun masih terdapat banyak

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Febri Fitriani, RA Fadilla 7

Erlina, Lina. 2008. Pengaruh Senam Diabetes Noer, Sjaifoellah.1996.Buku Ajar Ilmu
Terhadap Kadar Glukosa Darah Penyakit Dalam Jilid 3.Jakarta: FKUI.
Pasien Dm Tipe 2 Di RSU Unit Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metode
Swadana Daerah Kabupaten penelitian kesehatan.Jakarta : PT
Sumedang Rineka Cipta
Fahmi. 2013. Pengaruh Senam Ergonomis Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metode
pada Penderita DM Tipe 2 terhadap penelitian kesehatan.Jakarta : PT
Kadar Glukosa Darah Puasa dan Rineka Cipta
Kadar Glukosa 2 Jam Postprandial Nugraha et al,.2016.Kadar Gula Darah
Gondosari, Aleysius H. 2009. Karbohidrat Sebelum dan Sesudah Melaksanakan
Sederhana. (http://5Elemen.com. Senam Diabetes pada Pasien Diabetes
(Diakses 01 Mei 2019)). Melitus Tipe II
Guelfi KJ, et all. 2007. Effect of Intermittent PERKENI. 2015. Revisi Final Konsesus DM
High-Intensity Compared with Tipe 2 Indonesia. Konsensus
Continous Moderate Exercise on Pengendalian dan Pencegahan
Glucose Production and Utilization in Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia,
Individuals with Type I Diabetes. Am Indonesia
J Physiol Endocrinal Metabolism 292: (https://pbperkeni.or.id/wpcontent/uploads/201
E865-E870, 2007, diakses tanggal 8 9/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-
Februari 2008. Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-
Hidayat. 2017. Pengaruh Senam Terhadap di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf)
Kadar Gula Darah Pada Penderita Powers, AC. 2008. Diabetes Mellitus.
Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD Harrison’s Principles of Interne
Puri Husada Tembilahan Tahun 2016 Medicine edition 17th (halaman
Ilyas E.2007.Manfaat Latihan Jasmani Bagi 2275—2304). The McGraw-Hill
Penyandang Diabetes Dalam Companies, United State of America.
Soegondo et al, Penatalaksanaan Rachmawati, et al. 2011. Pola Makan Dan
Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: Aktifitas Fisik Dengan Kadar Glukosa
Balai Penerbit FKUI Darah Penderita Diabetes Mellitus
Indriyani, P.S.H.S.A., (2007). Pengaruh Tipe 2 Rawat Jalan Di Rsup Dr.
Latihan Fisik; Senam Aerobik Wahidin Sudirohusodo Makassar
Terhadap Penurunan Kadar Gula Rahim, et al. 2015. Pengaruh Senam Diabetes
Darah Pada Penderita Dm Tipe 2 Di Terhadap Penurunan Kadar Gula
Wilayah Puskesmas Bukateja Darah Pada Pasien Dengan Dm Tipe Ii
Purbalingga. Media Ners, 1(2), pp. Di Wilayah Kerja Puskesmas Global
49- 99. Kec. Limboto Kab. Gorontalo
Isnaini et al.2014.Faktor Resiko Yang
Mempengaruhi Disbetes Mellitus Tipe
II
Karinda, R. A. (2013). Pengaruh senam sehat
diabetes mellitus terhadap profil lipid
klien diabetes mellitus tipe 2 di
wilayah kerja puskesmas patrang
kabupaten jember. Skripsi Program
Studi Ilmu Keperawatan, Universitas
Jember, Jember

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai