Anda di halaman 1dari 8

Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat Penelitian

Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman

PROFIL KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS


PUSKESMAS WILAYAH PALARAN DALAM
MENGGUNAKAN OBAT DENGAN METODE PILL COUNT

Cendhy Githea Ersedyabhakti 1410029046


Elly Lutfiasari 1410029048
Mayshia Prazitya Shakti 1410029050

Pembimbing :
dr. M. Khairul Nuryanto, M. Kes
Veronika Hinum, S. KM, MM
dr. Kasiman

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Puskesmas Palaran
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik kronis
akibat abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai
dengan hiperglikemia yang berakibat pada komplikasi mikrovaskular,
makrovaskular, dan neuropati untuk jangka panjang (DiPiro, et al., 2008).
International Diabetes Federation (IDF) menyatakan bahwa pada tahun 2005 di
dunia terdapat 200 juta (5,1%) orang dengan DM dan diduga 20 tahun kemudian
(2025) akan meningkat menjadi 333 juta (6,3%) orang. Populasi di perkotaan di
negara berkembang diproyeksikan akan menjadi dua kali lipat antara tahun 2000
dan 2030 (Wild et al., 2004). Di negara berkembang, mayoritas penderita DM
berusia antara 4564 tahun. Namun sebaliknya di negara maju, mayoritas
penderita DM berusia di atas 64 tahun. Adapun pada tahun 2000, Indonesia
berada di urutan keempat negara dengan penderita DM terbanyak, yakni 8,4 juta
orang. Diperkirakan pada tahun 2030 Indonesia tetap menduduki urutan keempat
negara dengan penderita DM terbanyak dengan 21,3 juta orang (Wild et al.,
2004).
Diabetes melitus menyumbang 4,2% kematian pada kelompok umur 15
44 tahun di daerah perkotaan dan merupakan penyebab kematian tertinggi ke-6.
Selain itu DM juga menjadi penyebab kematian tertinggi ke-2 pada kelompok
umur 4554 tahun di daerah perkotaan (14,7%) dan tertinggi ke-6 di daerah
pedesaan (5,8%) (Depkes RI, 2007). Angka prevalensi DM di daerah rural lebih
rendah daripada di daerah urban. Namun di Jawa Timur, perbedaan daerah ini
tidak terlalu berdampak pada angka prevalensi. Di daerah perkotaan (urban)
diperoleh angka prevalensi sebesar 1,43% sedangkan di daerah rural diperoleh
angka yang tidak jauh berbeda, yakni 1,47% (Pranoto, 2010).
DM merupakan penyakit jangka panjang sehingga memerlukan
pengobatan jangka panjang pula. Dalam hal ini diperlukan edukasi serta motivasi
dari tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas maupun dukungan serta
pengawasan minum obat dari keluarga pasien (Depkes RI, 2008). DM dapat
mengakibatkan komplikasi akut dan kronis (McPhee & Funk, 2006). Karena
adanya berbagai komplikasi tersebut, kemungkinan besar pasien DM juga
menggunakan obat-obat lain di samping obat antidiabetes oral (Depkes RI, 2008).
Penggunaan obat yang banyak dalam waktu bersamaan tersebut biasa dikenal
dengan istilah polifarmasi (Saunders, 2007).
Pengobatan jangka panjang dan polifarmasi tersebut berdampak pada
timbulnya drug therapy problems (DTP). DTP adalah kejadian atau resiko yang
dialami oleh pasien yang melibatkan atau diduga melibatkan terapi obat, yang
menghambat atau menunda tercapainya tujuan terapi, dan memerlukan
pertimbangan pihak profesional untuk menyelesaikannya (Cipolle et al., 2012).
Uraian tersebut di atas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini
dengan tujuan mengetahui profil penggunaan obat pada pasien diabetes melitus di
Puskesmas wilayah Palaran, Samarinda Utara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah gambaran penggunaan obat hipoglikemik oral di
wilayah kerja Puskesmas Palaran?
2. Bagaimana gambaran tingkat kepatuhan pasien Diabetes Melitus
Puskesmas Wilayah Palaran dalam menggunakan obat dengan
menggunakan metode pill count?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui gambaran penggunaan obat hipoglikemik oral di wilayah
kerja Puskesmas Palaran.
2. Mengetahui gambaran tingkat kepatuhan pasien Diabetes Melitus
Puskesmas Wilayah Palaran dalam menggunakan obat dengan
menggunakan metode pill count.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Penulis
1. Sebagai syarat untuk mengikuti ujian pada Kepaniteraan Klinik Stase
Ilmu Kesehatan Masyarakat
2. Sebagai media pembelajaran dalam melakukan penelitian ilmiah.
1.4.2 Bagi Puskesmas
1. Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan mengenai penggunaan
obat Diabetes Melitus.
2. Sebagai sarana untuk mengetahui bagaimana gambaran gambaran
penggunaan obat hipoglikemik oral di wilayah kerja Puskesmas
Palaran.
3. Sebagai acuan untuk pengambilan langkah-langkah intervensi dalam
rangka meningkatkan tingkat kepatuhan pasien yang menggunakan
obat Diabetes Melitus.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Sebagai bahan referensi dan informasi penting untuk dalam bidang kesehatan
khususnya tentang pemberian obat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka Teori

Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

4 Pilar Penatalaksanaan

Edukasi Terapi Gizi Medis Latihan Jasmani Intervensi Farmakologis

Evaluasi Obat Hipoglikemi Oral

Patuh Tidak Patuh

Gagal / Gula Darah Tidak Terkontrol

INSULIN

Komplikasi

Mikrovaskular Makrovaskular

Keterangan :

: Variabel yang tidak diteliti

: Variabel yang diteliti


BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian cross sectional.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Palaran Samarinda.
4.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai
November 2016 (dengan waktu yang sudah ditentukan).

4.3 Sumber Informasi


Sumber informasi pengumpulan data diperoleh dari survei dengan
wawancara bebas terpimpin terhadap pasien DM dan menerima terapi obat
antidiabetes oral yang datang ke Puskesmas rawat jalan Palaran. Pasien yang
bersedia menjadi responden.

4.4 Pengumpulan Data


4.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan mengumpulkan data primer.
Data primer merupakan data hasil pengumpulan data yang diperoleh dari
wawancara langsung dengan pasien DM yang datang ke Puskesmas rawat jalan
Palaran.
Dalam kurun waktu 3-4 hari setelah pasien menebus resep tersebut peneliti
mendatangi rumah pasien untuk melakukan interview terkait penggunaan obat
selama terapi serta menghitung pil sisa yang belum digunakan. Pasien dikatakan
patuh jika persentase kepatuhan hasil perhitungan berada dalam rentang 70-100%
(Gray, et al., 2001).
4.4.2 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen yang telah divalidasi berupa
interviewer, lembar informasi penelitian, lembar persetujuan responden, daftar
pertanyaan wawancara yakni berupa Indikator kepatuhan pada penelitian dengan
metode pill count berupa jumlah sisa obat terapi yang sedang digunakan, dan
lembar hasil wawancara.

4.5 Pengelolaan dan Analisis Data


Analisis data dilakukan secara deskriptif. Data penelitian yang diperoleh
diedit dan ditabulasikan dalam bentuk tabel menggunakan Microsoft Office Excel
pada komputer, kemudian dilakukan pengolahan data agar didapat persentase dan
angka.
Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas rupa dan
isi. Variabel dalam penelitian ini meliputi jumlah obat, kelompok farmakologi
obat, jenis obat, cara penggunaan obat, dan kepatuhan.
4.7 Jadwal Kegiatan Penelitian
N Kegiatan 2016
Oktober November
o
3 4 1 2 3
1. Penyusunan proposal
2. Seminar proposal
3. Penelitian
4. Penyusunan laporan hasil
5. Seminar hasil

Anda mungkin juga menyukai