Anda di halaman 1dari 5

Nama : Via Santika Yadi

NPM : 183110066

Bidang Skripsi : Farmasi Klinis

Rencana Judul : Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Rawat Jalan


penderita Gastritis di Puskesmas Mulyorejo 2 Kabupaten
Lampung Utara

A. Latar Belakang

Gangguan lambung dapat terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan antara


faktor agresif (HCL dan pepsin) dan faktor defensif (pertahanan mukosa lambung).
Gangguan lambung yang mungkin terjadi di masyarakat terdiri dari dyspepsia,
gastritis dan peptic ulcer disease. Prevalensi kejadian gangguan lambung di
Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pengobatan untuk mengatasi
gangguan lambung dapat dilakukan secara farmakologi dengan pemberian obat-
obat sintetik golongan PPI, H2-Blocker, antasida dan sukralfat.
Pada saat pengobatan yang diberikan pada pasien gangguan lambung dapat
terjadi beberapa masalah yang diperkirakan akan terjadi berkaitan dengan terapi
obat yang sedang digunakan oleh pasien. Terapi pada pasien gangguan lambung
sering mendapatkan kombinasi obat. Penggunaan beberapa obat secara bersamaan
memudahkan terjadinya interaksi obat. Masalah lain terkait terapi pada pasien
ganggaun lambung yaitu ada indikasi tidak mendapatkan terapi, mendapatkan
terapi tanpa indikasi, dosis kurang, dosis lebih, dan pemberian obat yang kurang
tepat.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Yiyin Suriani Asiki (2020) menunjukkan
penggunaan obat penyakit gastritis terdapat 84,5% tepat pasien, 84,5% tepat obat,
84,5% tepat dosis dan 84,5% tepat aturan pakai. Untuk penggunaan obat terapi
gastritis yang saring digunakan yaitu antasida 60,8%, domperidon 19,6%, ranitidin
12,5% dan omeprazol 7,1%. Dan untuk penggunaan obat pendukung pada pasien
gastritis yaitu vitamin B.com 40,6%, paracetamol 38,3%, asam mefenamat 12%,
vitamin B12 8,3% dan ibuprofen 0,8%. Penelitian lainnya menunjukkan dari 157
pasien gastritis dan dispepsia ditemukan 80 pasien (52.98 %) mengalami interaksi
obat potensial pada fase absorbsi 31.25 %, interaksi fase distribusi 7.5 %, interaksi
fase metabolisme 50 % dan interaksi fase ekskresi 11.25 %. Dari seluruh kejadian
interaksi ditemukan tingkat keparahan interaksi 22.02 % minor, 74.31 % moderate
dan 3.67 % mayor. Obat yang paling banyak berinteraksi yaitu antasida dan
ondansetron 19.74 %.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan peneltian tentang
Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Rawat Jalan penderita Gastritis di
Puskesmas Mulyorejo 2 Kabupaten Lampung Utara

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah profil pengobatan pasien gastritis dan dispepsia di Puskesmas
Mulyorejo 2 Kabupaten Lampung Utara?
2. Apakah terdapat potensi interaksi obat pada pengobatan pasien gastritis dan
dispepsia di Puskesmas Mulyorejo 2 Kabupaten Lampung Utara?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengevaluasi pengobatan pasien gastritis dan dispepsia di Puskesmas
Mulyorejo 2 Kabupaten Lampung Utara.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahuipengobatan pasien gastritis dan dispepsia di Puskesmas
Mulyorejo 2 Kabupaten Lampung Utara.
b. Mengetahui potensi interaksi obat pada pengobatan pasien gastritis dan
dispepsia di Puskesmas Mulyorejo 2 Kabupaten Lampung Utara
D. Manfaat
Hasil Penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
dan evaluasi bagi pihak Puskesmas Mulyorejo 2 Kabupaten Lampung Utara
mengenai pengobatan pasien gastritis dan dispepsia, sehingga rumah sakit dapat
memberikan pengobatan yang lebih efisien bagi pasien.

E. Alasan – Alasan
1. Alasan Pemilihan Judul
Memilih judul Evaluasi Pengobatan Pasien Gastritis di Puskesmas Mulyorejo
2 Kabupaten Lampung Utara, karna ingin mengetahui dan mengevaluasi
penggunaan obat pada penderita pasien gastritis dan dispepsia di Puskesmas
Mulyorejo 2 Kabupaten Lampung Utara

2. Alasan Pemilihan Pengobatan Pasien Gastritis Dan Dispepsia


Memilih pengobatan gastritis karena penggunaan obat pada penderita
gastritis harus berdasarkan pertimbangan klinis. Karena apabila obat-obat
tersebut diberikan secara tidak tepat maka akan menyebabkan penyakit diare
akut tidak bisa sembuh bahkan akan memperparah.

3. Alasan Pemilihan Tempat


Memilih tempat di Puskesmas Mulyorejo 2 Kabupaten Lampung Utara
karena penggunaan obat gastriris banyak yang di berikan kepada pasien
Puskesmas Mulyorejo 2 Kabupaten Lampung Utara.

F. Metode Penelitian
1. Prinsip Penelitian
Jenis penelitian ini adalah cross-sectional analitik yang digunakan untuk
mengevaluasi penggunaan obat pada pasien gastritis di Puskesmas Mulyorejo 2
Kabupaten Lampung Utara

2. Populasi dan Sampel


a. Populasi
Populasi penelitian ini adalah pasien gastritis di Puskesmas Mulyorejo 2
Kabupaten Lampung Utara

b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ditentukan dengan menggunakan
kriteria inklusi, sedangkan bagian populasi yang tidak dimasukan kedalam
kriteria inklusi disebut dengan kriteria eksklusi.

a) Kriteria Inklusi
 Pasien yang sudah terdiagnosis gastritis dan dispepsia oleh dokter.
 Pasien dengan umur 18 – 60 tahun
 Pasien rawat jalan gastritis periode 2020
b) Kriteria Eksklusi
 Penderita gastritis dan dispepsia dengan penyakit penyerta

3. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengumpulan data
yang digunakan untuk mencatat data yang diperoleh dari rekam medis, sebuah
personal komputer yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh.

4. Pengolahan Data
Pengolahan data penelitian menggunakan SPSS, yaitu melakukan
pemeriksaan seluruh data yang terkumpul (editing), memberi angka-angka atau
kode kode tertentu yang telah disepakati terhadap data rekam medis (coding),
memasukkan data rekam medis sesuai kode yang telah ditentukan untuk masing-
masing variabel sehingga menjadi suatu data dasar (entry) dan menggolongkan,
mengurutkan, serta menyederhanakan data, sehingga mudah dibaca dan
diinterpretasi (cleaning).

5. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah mendapatkan data dasar dari proses
pengolahan data dan akan dianalisis dengan melakukan analisis univariat dan
bivariat untuk mengetahui proporsi setiap variabel.
DAFTAR PUSTAKA

1. Wahyu Widayat . 2018. Rofil Pengobatan Dan Drp’s Pada Pasien Ganguan
Lambung (Dyspepsia, Gastritis, Peptic Ulcer) Di Rsud Samarinda. Jurnal
Sains dan Kesehatan. Vol.01(10).

2. Hannisa Nur Farikhah . 2017.Evaluasi Interaksi Obat Potensial Pada Pasien


Gastritis Dan Dispepsia Di Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2016.
Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Surakartan (Skripsi).

3. Rinza Bagus Prakoso. 2016.Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Gangguan


Lambung (Dispepsia, Gastritis, Tukak Peptik) Rawat Inap Di Rumah
Sakit“X” Tahun 2015. Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakartan (Skripsi).

Anda mungkin juga menyukai