Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL USULAN PENELITIAN

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS

(DRPs) PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH

SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR.

KORNELIA ABI

22O18070

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ALMARISAH MADANI MAKASSAR

2024
A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang berbahaya dan menjadi

faktor penyebab utama dari penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab kematian

utama di dunia. Berdasarkan World Health Organization (WHO) sekitar 1,28 miliar orang atau

22% orang di seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat

menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari jumlah tersebut 60% lebih berada di negara berkembang,

termasuk Indonesia. Diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi

dan setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi. Secara

Nasional 34,11% penduduk Indonesia menderita hipertensi. Saat ini terdapat 65.048.110 jiwa

yang menderita hipertensi dari seluruh jumlah penduduk di Indonesia, sedangkan prevalensi

penderita yang berobat secara teratur hanya sebesar 54,4%. Kelompok usia penderita adalah

kebanyakan dari usia lansia. Lansia di Indonesia yang mengalami hipertensi yaitu sebesar

57,6% Sementara berdasarkan data penderita hipertensi di Provinsi Sulawesi Selatan saat ini

mencapai 31,68 % dari 8.928.002 jiwa. Prevalensi hipertensi di Wilayah Sulawesi Selatan

yang masuk tertinggi yaitu salah satunya Kota Makassar dengan (29,35%) (Brigita,dkk, 2023).

Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang banyak dialami oleh

masyarakat di Indonesia, suatu kondisi dimana tekanan darah ≥ 140/90mmHg (Kemenkes RI,

2013). Terjadinya hipertensi ketika kekuatan darah yang menekan dinding arteri saat jantung

memompa darah tinggi dari pada keadaan normal (Sanora, dkk, 2022). Penyebab hipertensi

dipicu oleh beberapa faktor resiko, seperti faktor genetik, obesitas, kelebihan asupan natrium,

dislipidemia,usia, stress dan kurangnya aktivitas fisik, sehingga hipertensi merupakan faktor

resiko utama terjadinya komplikasi penyakit jantung, gagal jantung kongesif, stroke, gangguan
penglihatan, penyakit ginjal kronik sampai gagal ginjal dan bahkan menyebabkan kematian

jika tidak ditangani dengan cepat dan diobati dengan tepat (Sassen, dkk, 2021).

Permasalahan terkait terapi pengobatan penyakit adalah terjadinya Drug Related

Problems (DRPs). DRPs merupakan suatu kejadian terkait dalam terapi pengobatan yang

berpotensi mempengaruhi outcome terapi (PCNE, 2019). Kejadian DRPs dalam terapi

pengobatan akan merugikan pasien, karena dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup

pasien, meningkatkan angka mortalitas, serta dapat meningkatkan biaya pengobatan.

Identifikasi terhadap kemungkinan terjadinya DRPs merupakan salah satu pelayanan asuhan

kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker. Dalam penelitian ini kategori DRPs yang akan

diamati terkait tidak tepat obat, dosis obat kurang, dosis obat berlebih, dan potensial interaksi

obat. Penelitian oleh Maretiya Azzahra Sani (2017) menemukan kejadian DRPs pada pasien

hipertensi di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung, yaitu tidak

tepat obat sebanyak 9 kasus (22,5%), dosis kurang 0%, dosis berlebih 0%, dan interaksi obat

sebanyak 25 kejadian (62,5%)

Seiring dengan terus meningkatnya kasus hipertensi di Provinsi Sulawesi s elatan, maka

identifikasi Drug Related Problems (DRPs) pasien hipertensi penting dilakukan untuk

meningkatkan keamanan pengobatan pada pasien hipertensi agar mencapai target terapi secara

tepat, aman dan efektif. Maka peneliti ingin melakukan Identifikasi Drug Related Problems

(DRPs) Pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Stella Maris Makassar yang merupakan salah

satu rumah sakit swasta di sulawesi selatan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu seberapa besar jumlah peresentase masing-

masing kategori DRPs dalam pengobatan hipertensi di Rumah Sakit Stella Maris Makassar.
C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui seberapa besar jumlah peresentase masing-masing kategori DRPs dalam

pengobatan hipertensi di Rumah Sakit Stella Maris Makassar.

D. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian Observasional bersifat deskriptif untuk

menggambarkan presentase DRPs secara retrospektif, berdasarkan masing-masing kategori

dalam pengobatan Hipertensi.

E. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2024 Rumah Sakit Stella Maris

Makassar.

F. Alat dan bahan penelitian

1. Alat penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembaran pengumpulan data karakteristik

pasien, dan lembar pengumpulan data DRPs untuk menentukan interaksi obat yang

digunakan instrumen online Interaction Checker melalui laman wwwdrug.com/

Interaction Checker dan artikel ilmiah lainnya.

2. Bahan penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kumpulan data Rekam Medik pasien

Hipertansi periode Januari-Desember 2023.


G. Alur penelitian

Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi yang digunakan dalan penelitian ini yaitu semua pasien diagnosa Hipertensi

yang memenuhi kriteria inklusi mulai 18 tahun ke atas di Rumah Sakit Stella Maris

Makassar.

b. Sampel

Sampel penelitian yaitu bagian yang di ambil dari keseluruhan objek yang di teliti dan di

anggap mewakili keseluruhan populasi.

H. Teknik pengambilan sampel

Dalam penelitian ini pengambilan sampel berdasarkan metode purposive sampling yaitu

semua populasi yang memenuhi kriteria inklusinya.

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi yaitu;

1. kriteria inklusi

a. Data Rekam Medik pasien berumur ≥18 tahun ke atas yang didiagnosa Hipertensi.

b. Data Rekam Medik lengkap minimal: inisial pasien, umur, jenis kelamin, nama obat, jenis

obat, aturan pakai, dan frekuensi.

2. kriteria eksklusi

a. Pasien hipertensi yang mendapatkan satu jenis terapi obat

b. Wanita hamil dan menyusui

c. Pasien hipertensi yang telah meninggal

d. Pasien pulang paksa


I. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu data rekam medik DRPs pada pasien hipertensi

di Rumah Sakit Stella Maris.

2. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Kategori DRPs yang digunakan berdasarkan

(Cipolle, 2012) pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Stlla Maris Makassar.

J. Teknik pengumpulan data

1. Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sakunder pasien hipertensi diperoleh

berdasarkan data rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi di Rumah Sakit.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat nomor Rekam Medik, inisial pasien,

jenis kelamin, umur, diagnosa lama perawatan, dan obat-obat yang diberikan pada

pasien. Dan kemudian data tersebut dimasukan ke lembar pengumpulan data.

K. Definisi Operasional

1. Pasien adalah penderita hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi di Rumah Sakit

Stella Maris Makassar.

2. Drug Related Problems (DRPs) pada penelitian ini mencakup 6 kategori menurut

cipolle (2012); Indikasi tanpa obat (Need indication Drug Therapy), Pemilihan

obat kurang tepat (Improper Drug Selection), Terapi tanpa indikasi (Unnecessary

Drug Therapy), Dosis obat terlalu kecil (Insufficient Drug Dose), Dosis terlalu

besar (Over Dosage), Interaksi obat (Drug Interactions).


3. Indikasi tanpa obat (Need indication Drug Therapy )ada indikasi penyakit/keluhan

pasien yang belum ditangani dalam resep tersebut.

4. Pemilihan obat kurang tepat (Improper Drug Selection), pemilihan obat dalam

resep kurang tepat (salah obat) dan beresiko.

5. Terapi tanpa indikasi (Unnecessary Drug Therapy), yang ada dalam resep tidak

sesuai dengan indikasi keluhan pasien.

6. Dosis obat terlalu kecil (Insufficient Drug Dose), Dosis obat yang diberikan

dalam dosis tersebut terlalu kecil, sehingga efek terapi tidak memadai untuk

pengobatan penyakit pasien.

7. Dosis terlalu besar (Over Dosage), Dosis yang diberikan dalam resep terlalu

besar, diatas dosis maksimum, hal ini dapat berakibat fatal.

8. Interaksi obat (Drug Interactions), Obat-obatan dalam resep saling berinteraksi

seperti Walfarin dengan vitamin K bersifat antagonis, atau obat dengan makanan

semisal susu dan Tetrasiklin membentuk khelat/kompleks yang tidak bisa

diabsorpsi.

L. Analisis Data

Data yang telah diperoleh di analisis secara deskriptif dengan menghitung presentase dari

6 kategori DRPs.

Jumlah kasus DRPs tiap kategori


% DRPs tiap kategori = x 100%
Jumlah seluruh kasus
M. Jadwal penelitian

Periode Waktu Tahun 2024

Tahap Kegiatan
Rencana Bulan Pelaksanaan

3 4 5 6 7 8 9

Persiapan Studi Pustaka

Seminar 1

Pelaksanaan Pengambilan Sampel

Penelitian

Penyelesaian Analisis Data

Penyusunan Skripsi

Seminar Hasil

Ujian Tugas Akhir


Lapiran 1.Skema Perijinan Penelitian

Tahap Persiapan dan proposal

Izin Penelitian

UPTP2T Penelitian Rumah Sakit


Lampiran .2 Skema pengumpulan Data
Pengumpulan Data

Pasien hipertensi yang


memenuhi kriteria inklusi

Klasifikasi DRPs

1. Indikasi yang tidak ditangani 4. Dosis terlalu kecil


2. Pilihan obat yang kurang tepat 5. Dosis terlalu besar
3. Penggunaan obat tanpa indikasi 6. Interaksi obat

Data

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan
Lampiran 3. Lembaran pengumpulan data

Kasus
Subejektif:

No RM :
Umur :
Jenis Kelamin :
Lama Perawatan :
Keluhan :
Diagnosa :
Objektif:

Keadaan Umum :
Berat Badan (BB) :
Suhu Badan :
Pencatatan pemberian Obat
Tgl Mulai
Nama Obat Frekuensi Rute Diberikan

Daftar Pustaka
Cipolle RJ, Strand LM, Morley PC. Pharmaceutical Care Practice: The Patient-Centered
Approach to Medication Management. 3rd ed. New York:McGraw- Hill; 2012.Kemenkes,
“Infodatin Hipertensi si pembunuh senyap,” Kementrian Kesehat. RI, pp. 1–5, 2019,
[Online].Available:https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/
infodatin- hipertensi-sipembunuh-senyap.pdf.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, “Data Penderita Hipertensi di Provinsi Sulawesi
Selatan tahun 2018,” 2022.

Dinas Kesehatan Kota Makassar, “Data Penderita Hipertensi PKM Mangasa Tahun 2021,”
Makassar, 2022

Kemenkes RI, Laporan Provinsi Sulawesi Selatan Riskesdas 2018, vol. 110, no. 9. 2018.
[Online].Available: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/lpb/article/view/3658.

PCNE. (2019). PCNE Classification For Drug Related Problems. V9.00. Pharmaceutical Care
Network Europe Foundation. Page 1-2.
Sassen, J.J., & Maclaughlin, E.J., 2021. Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition. New York:
MC. Graw Hill.

Sanora, A., Annisa.P. & Martianus. P., 2022. Interaksi Obat Antihipertensi Pada Pasien
Hipertensi Rawat Jalan Di Puskesmas Banyumas Kabupaten Pringsewu. Universitas
Malahayati Bandar Lampung : Kota Bandar Lampung.

World Health Organization, 2019. A Global Brief on Hypertension : Silent Killer, Global Public
Health Crisi [online].https://www.who.int/newsroom/factsheets/detail/hypertension.

Anda mungkin juga menyukai