Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN: KLIEN DENGAN GANGGUAN

SISTEM PENCERNAAN : DENGAN GASTRITIS DIRUANG MELUR


RUMAH SAKIT DATU BERUKABUPATEN ACEH TENGAH

KARYA ILMIAH AKHIR NERS


Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Ners

DISUSUN OLEH: MUTIARA RIZKI, S.KEP

PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN DARUSSALAM KOTA LHOKSEUMAWE
2021
BAB I
LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang
Menurut Environment Healt Country Profile World Healt Organization
(2012), dikatakan bahwa angka kejadian gastritis di Indonesia sebesar 40,8%.
Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan
prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Berdasarkan Data
Profil Kesehatan Indonesia terhadap sepuluh penyakit terbanyak di rumah sakit
di Indonesia, pada pasien rawat inap gastritis berada pada posisi keenam dengan
jumlah kasus sebesar 33.580 kasus yang 60,86% terjadi pada perempuan. Pada
pasien pasien rawat jalan gastritis berada pada posisi ketujuh dengan jumlah
kasus 201.083 kasus yang 77,74% terjadi pada perempuan (Kementrian
Kesehatan RI, 2011). Kasus gastritis di kota-kota besar di Indonesia cukup
tinggi. Dari penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI angka
kejadian gastritis di Surabaya 31,2%, Denpasar 46%, Jakarta 50%, Bandung
32,5%, Palembang 35,5%, Aceh 31,7%, Pontianak 31,2%, bahkan angka
gastritis di Medan mencapai 91,6%. Hal tersebut disebabkan oleh pola makan
yang tidak sehat (Rial, 2010).

Pada umumnya gastritis merupakan kondisi ketika lapisan lambung iritasi,


peradangan atau pengkisan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya
masyarakat menyebut dengan penyakit maag. Penyebab umum terjadinya
penyakit ini disebabkan karena sering terlambat makan. Gastritis merupakan
inflamasi dari lapisan mukosa dan submukosa gaster atau lambung, keluhan
lainnya adalah mual, muntah, kembung, rasa penuh atau terbakar di perut bagian
atas (Andri dkk, 2011). Gastritis adalah suatu peradangan atau pendarahan pada
mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi, dan
ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat makan, makan terlalu
banyak, suka mengonsumsi makanan yang berbumbu merangsang, asam, dan
pedas (Suparyanto, 2012). Penderita gastritis penyakit ini sangat menganggu
aktifitas sehari-hari. Pasien akan mengalami keluhan mual, muntah, kembung,
rasa penuh atau terbakar di perut bagian atas.
Dampak penyakit gastritis dapat mengganggu status gizi seseorang. Status
gizi dapat berupa kurang, baik, atau normal maupun lebih. Kekurangan salah
satu zat gizi dapat menyebabkan timbulnya penyakit defisiensi. Kekurangan
dalam batas marginal dapat menimbulkan gangguan yang sifatnya lebih ringan
atau menurunnya kemampuan fungsional dalam tubuh. Kekurangan vitamin B1
dapat menyebabkan badan mudah lelah, serta turunnya sisten imun dalam tubuh
terhadap infeksi sehingga tubuh mudah terserang suatu penyakit. Kepatuhan diet
yang dijalankan oleh pasien dipengaruhi oleh beberapa factor salah satunya
adalah faktor pendidikan yang ditempuh oleh pasien. Pasien yang memiliki latar
belakang pendidikan yang berbeda sehingga setiap pasien memiliki beragam
sudut pandang, pola berfikir dalam memutuskan suatu hal dan penerimaan akan
terapi diet yang dijalani selama proses penyembuhan. Pendidikan ini sangat
mempengaruhi seseorang dalam menerima suatu informasi tentang gizi atau
pengetahuan gizi, adanya pendidikan gizi ini diharapkan semua orang dapat
mengetahui dan memahami pentingnya makanan yang dikonsumsi memiliki
kandungan gizi yang baik sehingga mampu bersikap dan bertindak sesuai
norma-norma gizi yang ada (Supariasa, 2007).
Berdasarkan pembahasan latar belakang diatas maka penulis tertarik
menulis karya ilmiah akhir ners (kia-ners) dengan judul “analisi asuhan
keperawatan klien dengan gangguan sistem pencernaan : dengan gastritis diruang
melur rumah sakit datu beru kabupaten aceh tengah”.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis Asuhan Keperawatan klien dengan gangguan sistem
pencernaan : dengan gastritis diruang melur rumah sakit datu beru kabupaten
aceh tengah.
2. Tujuan Khusus
a. Mendiskripsikan pengkajian keperwatan klien dengan gangguan sistem
pencernaan : dengan gastritis diruang melur rumah sakit datu beru
kabupaten aceh tengah.
b. Mendiskripsikan Analisa data Keperawatan klien dengan gangguan
sistem pencernaan : dengan gastritis diruang melur rumah sakit datu
beru kabupaten aceh tengah.
c. Mendiskripsikan diagnose Keperawatan klien dengan gangguan sistem
pencernaan : dengan gastritis diruang melur rumah sakit datu beru
kabupaten aceh tengah.
d. Mendiskripsikan intervensi keperawatan klien dengan gangguan sistem
pencernaan : dengan gastritis diruang melur rumah sakit datu beru
kabupaten aceh tengah.
e. Mendiskripsikan Implementasi Keperawatan klien dengan gangguan
sistem pencernaan : dengan gastritis diruang melur rumah sakit datu
beru kabupaten aceh tengah.
f. Mendiskripsikan Inovasi Tindakan Keperawatan klien dengan gangguan
sistem pencernaan : dengan gastritis diruang melur rumah sakit datu
beru kabupaten aceh tengah.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Keilmuan
Memberikan masukan kepada intitusi pendidikan dalam proses pembelajaran
ilmu keperawatan Medikal Bedah dan dapat menambah referensi yang dapat
digunakan untuk acuan asuhan keperawatan.
2. Manfaat Aplikatif
Hasil ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
pada perawat dalam penanganan masalah Gastritis.
3. Manfaat Metodologis
Hasil ini dapat digunakan untuk memperkaya jumlah analisa dan menjadi
salah satu dasar analisa selanjutnya dengan Gastritis.

Anda mungkin juga menyukai