Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan bagi anak tidak terlepas dari pengertian kesehatan secara umum.
Anak yang sehat adalah kondisi anak yang sempurna baik secara fisik, mental
atau psikis dan social (bebas dari penyakit, kelemahan dan kecacatan), selain itu
kesehatan jiwa juga merupakan kondisi yang memungkinkan perkembangan
fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang. Agar anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal, maka anak juga harus terbiasa untuk
berperilaku hidup sehat. Anak-anak merupakan kelompok usia yang rentan
terhadap diare, insiden diare teringgi pada kelompok anak usia dibawah dua
tahun dikarenakan system imun belum matang/belum kuat, sehingga lebih mudah
terserang penyakit infeksi dan akan menurun dengan bertambahnya usia anak
(KholisFahmi,2017).

Masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat yang juga merupakan


penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak di berbagai wilayah salah
satunya adalah gastroenteritis yang dapat menyerang semua kelompok usia
terutama pada anak.

Gastroenteritis merupakan sindrom penyakit yang ditandai oleh perubahan


bentuk konsistensi tinja, serta bertambahnya frekuensi buang air besar (hingga 3
kali atau lebih dalam sehari), dengan tinja yang encer dapat berwarna hijau
ataupun dapat bercampur lendir dan darah, yang juga berupa lendir saja (Ajis,
2018).

Menurut World Health Organization (WHO 2020), penderita diare di dunia


tahun 2020 adalah sekitar 1.525.000 penderita. Sedangkan di Indonesia pada
tahun 2020 sempat terjadi kejadian luar biasa diare di Indonesia sekitar 96.241

1
penderita. Di provinsi papua pada tahun 2018 sebanyak 24.625 penderita.
Sementara dikota Mimika sebanyak1.595 penderita diare (riskesdaspapua,
2018). Sementara itu dirumah sakit Mitra Masyarakat Mimika, dari tanggal 01
januari sampai 31 mei 2022 sebanyak 48 orang anak menderita diare.

Pada gastroenteritis akut dengan dehidrasi berat, volume darah berkurang


sehingga dapat terjadi dampak negative pada bayi dan anak–anak antara lain
syok hipovolemik (dengan gejala-gejalanya yaitu denyut jantung menjadi cepat,
denyut nadi cepat,tekanan darah menurun, pasien lemah, kesadaran menurun, dan
diuresis berkurang), gangguan elektrolit, gangguan keseimbangan asam basa,
gagal ginjal akut, dan proses tumbuh kembang anak terhambat yang pada
akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup anak di masa depan.

Pengobatan untuk terapi diare terdiri dari pemberian oral rehydration


solution (ORS), zink, probiotik dan antibiotok pada pasien dengan keluhan diare
berdarah/bercampur mucus. Sedangkan oralit diberikan untuk mengganti cairan
dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting
untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung garam yang diperlukan
untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga lebih
diutamakan oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit
dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare (Ariani,2016).

Peranan perawat sebagai tenaga kesehatan sangat penting untuk


mengupayakan adanya pencegahan penyakit diare dengan cara bekerja sama
dengan petugas lainnya untuk memberikan penyuluhan dan pengobatan secara
tepat kepada masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas dan melihat meningkatnya penyakit gastroenteritis


pada anak di RS Mitra Masyarakat maka penulis tertarik mengambil modul
bagaimana menerapkan “Asuhan keperawatan pada An.M dengan diagnose
Gastroenteritis Akut diruang perawatan Antonius di RS Mitra Masyarakat.

2
B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan keperawatan diharapkan penulis dapat meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan dalam menerapkan asuhan keperawatan pada An.
“M” dengan diagnose medis Gastroenteritis diruang Antonius Rumah Sakit
Mitra Masyarakat.
2. Tujuan Khusus

a) Mampu memahami konsep dasar asuhan keperawatan pada An.M


dengan Gastroenteritis

b) Mampu melaksanakan pengkajian keperawatan pada An. M dengan


Gastroenteritis

c) Mampu menegakkan diagnose keperawatan pada An. M dengan


Gastroenteritis

d) Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada An. M dengan


Gastroenteritis

e) Mampu mengimplementasikan rencana asuhan keperawatan pada


An.M dengan Gastroenteritis

f) Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada An.M dengan


Gastroenteritis

g) Mampu melakukan pendokumentasian pada An. M dengan


Gastroenteritis.

3
C. MetodePenulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif dalam bentuk
studi kasus pada pasien dengan melakukan pengamatan dan melaksanakan
asuhan keperawatan pasien dengan diagnose Gastroenteritis akut di RS Mitra
Masyarakat Papua. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Wawancara
Melakukan tanya jawab dengan orang tua pasien mengenai penyakit yang di
derita pasien. Wawancara dilakukan selama proses keperawatan
berlangsung.
2. Observasi
Melakukan pengamatan dan melaksanakan asuhan keperawatan secara
langsung kepada pasien dengan diagnose Gastroenteritis akut di RS Mitra
Masyarakat Papua.
3. Studi Kepustakaan
Menggunakan dan mempelajari literature medis maupun perawatan yang
menunjang sebagai landasan teoritis untuk menegakkan diagnose dan
perencanaan keperawatan pada pasien dengan gastroenteritis.
4. Studi Dokumentasi
Dokumentasi ini diambil dan dipelajari dari catatan medis dan catatan
perawatan untuk mendapatkan data mengenai asuhan keperawatan dan
pengobatan pada pasien Gastroenteritis.
5. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien Gastroenteritis diruang
perawatan Antonius RS Mitra Masyarakat

4
D. Batasan Masalah
Pada kasus ini pasien masuk dengan diagnosa medis GEA dehidrasi
sedang -Vomiting -Hipokalemia BP dd TB. Namun pada makalah ini penulis
tertarik dan memfokuskan pembahasan mengenai diagnosa GEA. Sehubungan
dengan banyaknya kasus GEA dan di sertai dengan komplikasi di RSMM,
maka dalam kasus ini, penulis hanya membatasi pada: Asuhan Keperawatan
pada AN. “M” dengan diagnosa GEA di Ruangan Atonius RSMM selama 3
hari pengkajian dari tanggal 27-29 September 2022.

Anda mungkin juga menyukai