PENDAHULUAN
gastroenteritis atau diare infeksi tetap tinggi dan masih menjadi masalah
merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai
perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau
lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang
berdarah.
diare juga bisa disebabkan karena makanan yang tidak sehat atau makanan
1
yang diproses dengan cara yang tidak bersih sehingga terkontaminasi bakteri
(Purwaningdyah, 2015).
dalam feses pasien erlihat sangat lemas, kesadaran menurun, kram perut,
spasmodik yang nyeri dan peregangan yang tidak efektif pada anus, dapat
terjadi setiap defekasi. Perubahan tanda-tanda vital seperti nadi dan respirasi
cepat, tekanan darah turun, serta denyut jantung cepat. Pada kondisi lanjut akan
didapatkan tanda dan gejala dehidrasi, meliputi: Turgor kulit menurun <3 detik,
pada anak-anak ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan di
sertai penurunan berat badan akut, keluar keringat dingin (Muttaqin,2011). Jika
(Maryunani,2010).
Amerika Serikat, insidens kasus Gastroenteritis mencapai 200 juta hingga 300
rumah sakit. Diseluruh dunia sekitar 2,5 juta kasus kematian karena
lanjut usia. Satu studi data mortalitas nasional melaporkan lebih dari 280.000
2
kematian akibat gastroenteritis dalam waktu 9 tahun, 51% kematian terjadi
2015).
Gastroenteritis semua umur (SU) yang datang ke sarana kesehatan adalah 10%
dikali jumlah penduduk di satu wilayah kerja dalam waktu satu tahun). Tahun
sebanyak 4.274.790 penderita dan terjadi peningkatan pada tahun 2018 yaitu
270/1.000 penduduk (Rapid Survey Diare tahun 2015). Terjadi 10 kali KLB
(Kemenkes RI,2018).
ditemukan dan dilayani sebanyak 110.122 orang (99 %). Pada tahun
3
Tindakan atau peran perawat yang harus dilakukan pada pasien
mengandung campuran gula dan garam yang disebut larutan dehidrasi bila di
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada pada Tn.M dengan
C. Metode Penulisan
1. Penulisan
2. Lokasi Penelitian
5
3. Teknik Pengumpulan Data
dari pembuatan karya tulis, dalam pembuatan karya tulis ini penulis
a. Wawancara
b. Observasi
c. Pemeriksaan Fisik
d. Dokumentasi
Rumah Sakit yaitu meliputi terapi obat yang diberikan dokter dan hasil
pemeriksaan labolatorium.
a. Jenis Data
1) Data Subjektif
6
2) Data Objektif
kepada pasien.
b. Sumber Data
1) Data Primer
2) Data Sekunder
D. Sistematika Penulisan
BAB I: Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang teori yang mendukung penulisan sesuai judul yang
7
BAB III: Tinjauan Kasus
Bab ini menjelaskan tentang studi kasus yang di laksanakan dalam situasi yang
nyata.
Bab ini membahas kasus yang berpedoman pada tinjauan kepustakaan untuk
BAB V: Penutup
8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Defenisi Gastroenteritis
pada terdapat proses inflamasi dalam lambung dan usus. Diare adalah
defekasi cair lebih dari 3 kali sehari, tanpa atau dengan lendir dan atau
dengan tanda gejala diare, disertai dengan atau tanpa muntah dan
cair, feses dengan kandungan air yang banyak dan feses bisa disertai
2. Klasifikasi Gastroenteritis
a. Gastroenteritis Akut
9
sendiri (lamanya sakit kurang dari 14 hari) dan akan mereda tanpa
b. Gastroenteritis Kronik
berat badan atau berat badan tidak bertambah selama masa diare
tersebut. Kerap kali diare kronis terjadi karena keadaan kronis seperti
(Kemenkes,2011).
3. Etiologi Gastroenteritis
a. Faktor Infeksi
10
c) Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxcyuris,
b. Faktor malabsorbsi
laktosa).
2) Malabsorbsi lemak
3) Malabsornsi protein
5) Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi
4. Patofisiologi Gastroenteritis
11
akan terjadi dehidrasi dan hilangnya nutrisi dan elektrolit. Mekanisme dasar
atau zat yang sukar diserap oleh mukosa intestinal dan akan
terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga
12
5. WOC Gatroenteritis
Peningkatan sekresi
cairan dan elektrolit Pergeseran cairan
& elektrolit ke
rongga usus
Penyerapan makanan diusus
Isi usus meningkat
menurun
Gangguan
Hilangnya cairan dan
intergritas kulit Mual dan
elektrolit berlebih
perianal muntah
13
6. Manifestasi Klinis Gastroenteritis
c. Kesadaran menurun
d. Kram perut
e. Demam
f. Muntah
h. Anoreksia
i. Haus
dan mata cekung membran mukosa kering dan di sertai penurunan berat
14
7. Komplikasi Gastroenteritis
b. Hipokalsemia
d. Hiponatremi
e. Syok hipofolemik
f. Asidosis
g. Dehidrasi
8. Penatalaksanaan Gastroenteritis
b. Pemberian cairan dan elektrolit secara oral seperti pedialyte atau oralit
c. Pada bayi pemberian ASI diteruskan jika penyebab bukan dari ASI.
(Muttaqin, 2011).
9. Pemeriksaan Diagnostik
15
penyebab dan uji resistensi terhadap berbagai antibiotika (pada diare
persisten).
elektrolit.
ginjal.
16
B. Asuhan Keperawatan Teoritis
1. Pengkajian
keperawatan terdiri atas data subjektif dan data objektif yang keduanya
a. Identitas klien
Rs,tanggal pengkajian
b. Riwayat Kesehatan
faktor malabsorbsi.
17
R : Perut terasa sakit, anus terasa perih.
sehari-hari
1) Pola Nutrisi
2) Pola Eliminasi
darah atau lendir, dan pola buang air kecil perlu di kaji untuk output
18
3) Pola Istirahat dan Tidur
optimal.
4) Pola Aktivitas
sehari-harinya.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
kepala.
2) Mata
3) Hidung
19
adalah alkalosis respiratorik untuk mengeluarkan CO2 dan
4) Mulut
5) Telinga
6) Leher
7) Dada
Perkusi : Sonor
8) Abdomen
20
Inspeksi : buang air besar,
durasi 1 menit
9) Genetalia
10) Ektremitas
tampak lemah
2. Diagnosa Keperawatan
diare
21
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
3. Intervensi Keperawatan
sebagai berikut:
22
kulit 8) Hubungi dokter jika ada
kenaikan bising usus
9) Monitor persiapan
makanan yang aman
10)Monitor turgot kulit
11)Monitor mual dan muntah
23
3) Monitor jumlah nutrisi
Kriteria Hasil:
dan kandungan kalori
1) Adanya peningkatan
4) Berikan informasi
berat badan sesuai
tentang kebutuhan
dengan tujuan
nutrisi
2) Berat badan ideal
5) Kaji kemampuan pasien
sesuai dengan tinggi
untuk mendapatkan
badan
nutrisi yang dibutuhkan
3) Mampu
Nutrition Monitoring
mengidentifikasi
1) BB pasien dalam batas
kebutuhan nutrisi
normal
4) Tidak ada tanda- tanda
2) Monitor adanya
malnutrisi
penurunan berat badan
3) Monitoring kulit kering
dan perubahan
pigmentasi
4) Monitor turgot kulit
5) Monitor mual dan
muntah
24
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
5. Defisiensi Setelah dilakukan tindakan NIC:
pengetahuan keperawatan 2x24 jam Teaching : disease process
berhubungan dengan diharapkan pengetahuan
1) Berikan penilaian
keterbatasan paparan pasien dan keluarga
tentang tingkat
informasi tentang penyakit pasien
pengetahuan pasien
bertambah.
tentang proses penyakit
NOC : Knowledge: yang spesifik
disease process 2) Gambarkan tanda dan
gejala yang biasa
Kriteria Hasil :
muncul pada penyakit,
1) Pasien dan keluarga
dengan cara yang tepat
menyatakan pemahaman
3) Gambarkan proses
tentang penyakit,
penyakit dengan cara
prognosis dan progam
yang tepat
pengobatan
4) Sediakan informasi pada
2) Pasien dan keluarga
pasien tentang kondisi,
mampu melaksanakan
dengan cara yang tepat
prosedure yang
5) Diskusikan pilihan terapi
dijelaskan secara benar
atau penanganan
3) Pasien mampu
menjelaskan kembali
apa yang dijelaskan
perawat/tim kesehatan
lainya.
25
diharapkan 2) Monitor oksigenasi
3) Monitor input dan
2) Irama jantung dalam
output
batas yang diharapkan
pernafasan
3) Frekuensi nafas dalam
4) Monitor tanda awal syok
batas normal
5) Kolaborasi obat dengan
dokter
4. Impelementasi
5. Evaluasi
(Suara,dkk,2013).
26
BAB III
TINJAUAN KASUS
Sina Payakumbuh pada tanggal 15 Juni 2019 dengan keluhan mencret kurang
lebih 20 kali sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Setelah di lakukan
A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Identitas Klien
Nama : Tn.M
No.MR : 148687
Umur : 64 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
27
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.I
Umur : 23 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
No.Telp : 082258321876
2. Keluhan Utama
PBM melalui IGD ke rawat inap pada tanggal 15 Juni 2019 dengan
keluhan utama mencret 20 kali dari kemarin dengan konsistensi cair dan
berlendir, badan letih (+), pusing (+), nafsu makan menurun, mual (+),
3. Riwayat Kesehatan
konsistensi cair dan berampas (+), klien mengatakan pusing (+), badan
terasa letih, nafsu makan menurun, perut kembung (+), mual (+),
28
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan.
4. Riwayat Operasi
5. Alergi
a. RL 20 tetes/menit
e. Lansoprazole 1xsehari
7. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
29
b. Mata
c. Hidung
d. Telinga
e. Mulut
f. Leher
30
3) Tidak teraba pembesaran kelenjer limfa
g. Dada
1) Paru-paru
Pe : Sonor
A : Vesikuler
2) Jantung
Pa : IC tidak bergeser
Pe : Sonor
A : Normal
h. Abdomen
Pe : Hypertimpani
i. Ekstremitas
31
2) kulit tampak kering
Kekuatan Otot
Kiri Kanan
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
8. Nutrisi
a. Antropometri
TB : 160 Cm
BB : 54 Kg
LILA : 29 Cm
b. Clinical Sign
2) Diare berair
3) Mual
32
8) Kulit kering
Riwayat jatuh Ya 25
Tidak 0 0
Diagnosa sekunder Ya 15
Tidak 0 0
Alat bantu Berpegangan pada perabot 30
Tongkat/alat penompang 15
Tidak ada/kursi roda/perawat 0 0
Terpasang infus Ya 20 20
Tidak 0
Gaya berjalan Terganggu 20
Lemah 10
Normal/tirah 0 0
baring/immobilisasi
Status mental Sering lupa akan keterbatasan 15
yang di miliki 33
Sadar akan kemampuan 0 0
sendiri
Total 20
Tabel skala morse
Ket :
11. Sensori
R : Abdomen
S :5
34
Pain Rating Score
ikterik
Intake
Output
35
IWL : 810 cc/24 jam
Tanda
Dehidrasi ya
Distensi ya
13. Neurologi
Status mental
LOC :
Memori : panjang
Bahasa : baik
Kongnisi : baik
14. Endokrin
Trias DM : tidak
36
15. Hasil Pemeriksaan Penunjang
ANALISA DATA
37
Data fokus Etiologi Masalah
keperawatan
DO:
1) membran mukosa klien
kering
2) kulit klien tampak kering
3) klien tampak letih
4) suhu tubuh klien
meningkat
5) penurunan turgor kulit
38
7) N: 80 x/m
8) T : 36
9) R : 20 x/m
10) klien tampak menahan
kesakitan
11) Klien terlihat memegang
area yang nyeri
Ds : Anoreksia Ketidakseimbangan
1) klien mengatkan tidak nutrisi kurang dari
nafsu makan kebutuhan tubuh
2) Klien mengatakan badan
terasa letih
3) Mual muntah (+) Sumber: NANDA hal
4) Klien mengatakan nyeri 153
abdomen
Do :
1) klien tambah malas makan
2) Klien tampak letih dan
lelah
3) Membran mukosa klien
pucat
4) Klien enggan makan
5) BB klien menurun
39
B. Diagnosa Keperawatan
dengan anoreksia
C. Intervensi Keperawatan
NO Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
1. Defisien volume NOC:1.Keseimbangan NIC: Manajemen Cairan
cairan Cairan 1) Monitor tanda-tanda
berhubungan 2.Hidrasi vital pasien
dengan output Kriteria Hasil: 2) Monitor status hidrasi
yang berlebihan 1) TTV dalam rentang normal pasien
2) Mempertahankan turgor 3) Berikan terapi IV, sesuai
kulit yang di tentukan
3) Membran mukosa lembab 4) Monitor makanan/
4) Intake dan output seimbang cairan yang di konsumsi
5) Mempertahankan output urin 5) Monitor status gizi
sesuai dengan usia dan BB\ 6) Tingkatkan asupan oral
6) Bola mata tidak cekung dan 7) Jaga intake/ asupan yang
lunak akurat dan catat output
40
pasien
8) Dukung pasien dan
keluarga untuk
membantu dalam
pemberian makan
dengan baik
41
untuk memonitor nyeri
dan menangani nyerinya
dengan tepat
8) ajarkan metode non
farmakologi untuk
menurunkan nyeri
9) dukung istirahat/ tidur
yang adekuat membantu
penurunan nyeri
10) berikan pasien penurun
nyeri yang optimal
dengan resepan
analgesik
42
NIC: Monitor nutrisi
43
udara
6) Tutup pasien dengan
selimut atau pakaian
ringan
7) Pantau komplikasi-
komplikasi yang
berhubungan dengan
demam serta tanda dan
gejala kondisi penyebab
demam
8) Lembabkan bibir dan
mukosa hidung yang
kering
NIC: Pengaturan Suhu
1) Monitor suhu paling
tidak setaip 2 jam
2) Monitor Tekanan
Darah, Nadi dan
Respirasi
3) Monitor suhu dan
warna kulit
4) Tingkatkan intake
cairan dan nutrisi
adekuat
5) Sesuaikan suhu
lingkungan dengan
kebutuhan pasien
6) Monitor dan laporkan
adanya tanda dan
gejala hipertermi
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
BAB IV
56
PEMBAHASAN
terhadap klien Tn.M mulai dari tanggal 17 sampai 20 Juni 2019, melalui proses
keperawatan tersebut, maka dalam pembahasan ini dapat di uraikan sesuai dengan
A. Pengkajian
Pendukung lain dari pengumpulan data ini adanya format pengkajian yang di
57
a. Data Riwayat Kesehatan Sekarang
ada pada tinjauan teoritis tidak di temukan pada tinjauan kasus seperti
2. Data Psikologis
Klien tetap berusaha untuk sembuh dan keadaan emosional klien stabil.
B. Diagnosa Keperawatan
antaranya:
diare
58
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
berlebihan
C. Intervensi
tindakan yaitu adanya sikap kooperatif dan kerja sama antara penulis dengan
59
perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Perencanaan ini disusun sesuai diagnosa
kasus, hal ini di karenakan ada beberapa yang tidak di butuhkan oleh
pasien.
kasus, hal ini di karenakan ada beberapa yang tidak di butuhkan oleh
pasien.
kasus, hal ini di karenakan ada beberapa yang tidak di butuhkan oleh
pasien.
kasus, hal ini di karenakan ada beberapa yang tidak di butuhkan oleh
pasien.
60
Tidak semua intervensi yang ada pada teoritis bisa diaplikasikan di
kasus, hal ini di karenakan ada beberapa yang tidak di butuhkan oleh
pasien.
D. Implementasi
tindakan yang penulis lakukan banyak memberikan informasi kepada klien dan
keluarga. Hal ini juga di dukung adanya Adanya bimbingan, bantuan, dan kerja
sama dengan tim kesehatan atau staff ruangan dan sedikit pengetahuan yang
penulis miliki mengenai masalah GEA dan adanya informasi yang kuat dan
E. Evaluasi
yang penulis tegakkan 1 diantaranya teratasi pada hari ke 3 rawatan pasien, dan
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil proses keperawatan yang penulis lakukan pada Tn.M dengan
1. Pengkajian
hambatan, hal ini disebabkan karena sikap partisipasif dari keluarga klien
yang terbuka serta adanya status klien, semua data yang penulis sajikan
penulis terapkan.
2. Diagnosa keperawatan
62
d. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
Inap Ar-Rahmah RSI Ibnu Sina Payakumbuh sesuai dengan tujuan dan
B. Saran
63
b. Dapat memberikan bimbingan kepada penulis berupa masukan dan
2. Untuk Mahasiswa
kesehatan klien.
64
65
66