Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN RUANG DELIMA

BAWAH ANAK LAPORAN KASUS GASTROINTERITIS


AKUT (GEA) PADA An. R
PROGRAM PROFESI NERS

Ruang Delima Bawah Anak

Oleh :

Nama : Nada Firdaus Pratiwi


Dosen Pembimbing : Nova Nurwinda, S. kep., Ners

PROGRAM STUDY PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESI
2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN GASTROINTERITIS AKUT (GEA) PADA An. R
DI RUANG DELIMA BAWAH ANAK RS. URIP SUMOHARJO

I. PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Pasien
a. Tanggal pengkajian : 8 Maret 2021
b. Tanggal masuk : 8 Maret 2021
c. Ruangan : Delima Bawah Anak
d. Identitas
Nama : An. R
No. RM : 650870
Tanggal lahir/usia : 3 September 2020/6 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnose medis : Gastroenteritis Akut (GEA)
Penanggung jawab : Tn. U
2. Orangtua Ibu
a. Nama : Ny. A

b. Umur : 26 tahun

c. Hubungan dg pasien : Ibu kandung

d. Pendidikan : SLTA

e. Pekerjaan : IRT

f. Suku : Jawa

g. Agama : Islam
h. Alamat : jl. Turi Raya, Gg. Kilas 3 lk, kota
bandar lampung

i. No. telepon :085729xxxxxx


Ayah

a. Nama : Tn. N
b. Umur : 39 tahun
c. Hubungan dg pasien : Ayah kandung
d. Pendidikan : SLTA
e. Pekerjaan : Pegawai Swasta
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : jl. Turi Raya, Gg. Kilas 3 lk, kota bandar lampung
i. No. telepon :-
B. Riwayat Kesehatan Pasien
1. Keluhan utama
Pasien datang ke IGD dengan keluhan diare sebanyak 5 kali dalam waktu
sehari. Konsistensi cair, berwarna kuning kecoklatan dengan sedikit ampas.
2. Riwayat penyakit sebelumnya
Sebelum dirawat di rumah sakit ini, pasien tidak pernah menjalani perawatan
dengan penyakit yang sama. Klien tidak memiliki riwayat alergi dan operasi
3. Riwayat penyakit sekarang
An. R dibawa ke IGD pada pukul 20.00 WIB dengan keluhan demam
sudah 3 hari, muntah, diare sebanyak 5 kali dengan konsistensi cair, dan batuk,
serta tidak mau makan dan minum. Kemudian klien masuk di ruangan Delima
Bawah Anak pada pukul 20.30 WIB.
4. Riwayat kehamilan
Ibu pasien mengatakan bahwa selama kehamilan tidak mengalami gangguan
yang berarti. Hanya mual dan muntah saat trimester awal seperti ibu hamil
pada umumnya. Ibu pasien juga tidak mengalami penyakit serius selama
kehamilan.
5. Riwayat persalinan
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya lahir spontan dibantu oleh bidan
dengan berat badan saat lahir 3 kg dengan panjang badan 48 cm.
6. Riwayat imunisasi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sudah mendapatkan imunisasi lengkap
sesuai usianya, yaitu imunisasi Hepatitis b, Polio, BCG dan DPT.

0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan


Hepatitis V v V V
B
Polio v v v V
BCG v
DPT v v V
HiB v v V

7. Riwayat alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi baik terhadap obat-obatan maupun
makanan (susu).
8. Riwayat pemakaian obat-obatan
Pasien tidak mengkonsumsi obat selain yang diberikan oleh dokter/perawat
9. Riwayat tumbuh kembang
a. Motorik kasar
Menurut ibu pasien, saat sebelum sakit anaknya aktif bermain dan belajar,
serta sudah masuk sekolah SD. Setelah sakit An. R tidak seaktif saat
sebelum sakit.
b. Motorik halus
Perkembangan motorik halus pasien ini normal. Mampu menggerakan
otot-otot kecil dari anggota tubuhnya baik sebelum sakit maupun setelah
sakit.
c. Bahasa
Anak dapat berkomunikasi dengan baik, namun terkadang menangis
karena takut akan di suntik.

d. Personal social
Anak dapat berinteraksi dengan orang lain secara baik.

C. Riwayat kesehatan Keluarga


1. Riwayat penyakit dalam keluarga
Di dalam keluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit kronis seperti
Hipertensi, Diabetes Melitus, TBC, dan kelainan jantung.
2. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal serumah

D. Riwayat Penyakit Sekarang


1. Penampilan umum
a. Kondisi pasien secara umum
Kondisi pasien secara umum baik dengan kesadaran composmentis.
GCS : 15

Respon buka mata (Eye Opening, E) :4

Respon verbal (V) :5

Respon motorik terbaik (M) :6

b. Pemeriksaan tanda-tanda vital


Nadi : 60 x/menit
Suhu : 40 o C
Pernafasan : 24 x/menit
c. Penggunaan alat bantu pernafasan
Pasien tidak menggunakan alat bantu pernafasan.
2. Nutrisi dan cairan
a. Status Nutrisi
Selama di rumah sakit, diit yang diberikan yaitu bubur. Tidak memiliki
riwayat alergi pada suatu makanan dan mengalami keluhan seperti mual
atau muntah
b. Jenis makanan

Sebelum sakit, pasien mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna.


c. Kesulitan saat makan
Nafsu makan pasien berkurang, saat diberikan makanan pasien muntah.
Sehingga ibu pasien memberikan makan sedikit demi sedikit.
3. Istirahat tidur
Sebelum sakit, pasien tidak mengalami gangguan tidur. Pasien tidur 10 jam pada
malam hari dan 2 jam saat siang hari. Setelah sakit pasien mengalami masalah
tidur. Pasien sering terbangun saat tidur dan menangis karena merasa lapar.
4. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pola buang air besar ( BAB ) Sehat Sakit

Frekuensi 1 kali sehari 5 kali dalam sehari


Konsistensi Lunak Cair
Warna Kekuningan Kekuningan
Bau Khas Khas
Keluhan saat BAB Tidak ada Mencret
Istilah yang untuk BAB di gunakan anak - -

Pola buang air kecil ( BAK ) Sehat Sakit

Frekuensi 4-5 x 2-3x

Warna Jernih Kuning jernih

Volume 500 cc 200 cc

Keluhan saat BAK Tidak ada Tidak ada

Istilah yang di gunakan anak untuk - -


BAK

5. Pemeriksaan fisik
a) Leher : Tidak ada pembesaran tiroid dan kelenjar getah bening.
b) Kepala : Bentuk simetris, tidak ada lesi, rambut masih sedikit. Tidak ada
benjolan dibagian kepala. Lingkar kepala 42 cm
c) Mata : Konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik. pupil isokor
diameter 3mm/3mm, reflek cahaya +/+
d) Hidung: Bentuk hidung simetris, tidak ada penumpukkan sekret tidak ada
polip, tidak mimisan, nafas cuping hidung (-), pasien sedang mengalami
batuk pilek dan terdapat lendir di hidungnya.
e) Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak ada perdarahan di
gusi, belum tumbuh gigi.
f) Telinga : Telinga simetris antara kanan dan kiri, telinga bersih.
g) Pengkajian dada Jantung
Inspeksi : iktus jantung tak terlihat
Palpasi : iktus jantung teraba 1 jari
Perkusi : jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung teratur, irama teratur, bising (-)
h) Paru-paru
Inspeksi : simetris kiri = kanan, statis dan dinamis Palpasi : fremitus
kiri = kanan
Perkusi : sonor kiri = kanan
Auskultasi : suara nafas vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
i) Pengkajian abdomen
Inspeksi : Perut simetris, tidak ada lesi, tidak ada
asites, warna kulit merata.
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
massa,
Perkusi : Suara timpani
j) Pengkajian genetalia
Bersih, tidak ada nyeri dan tidak terpasang kateter.
k) Pengkajian neurologis
1) Motorik
Spastik, akral hangat
+/+ Kekuatan : 5 5
5
5
2) Sensoris
Sensasi nyeri (+) Sensasi raba (+)
3) Reflek
Reflek fisiologis (biseps, triseps,) : ( ++ ) kanan dan kiri
Reflek Patologis : ( - ) kanan dan kiri
4) Fungsi Otonom
Defekasi terkontrol. orangtua mengingat frekuensi diare dan
konsistensi. Pasien demam sudah 3 hari, m untah, diare sebanyak
5 kali dengan konsistensi cair, dan batuk, serta tidak mau makan
dan minum.
5) Fungsi Luhur dan Koordinasi
Kesadaran tidak terganggu
6) Psikososial anak dan keluarga
• Respon hospitalisasi
Bagi keluarga khususnya Ibu yang menunggu pasien, setelah anknya dirawat
di rumah sakit tidak merasa memilki kesulitan dalam merawat anaknya
karena selalu dibantu oleh ibunya
• Kecemasan anak dan orangtua
Orangtua pasien (Ibu) mengatakan bahwa setelah pasien dirawat di rumah
sakit merasa cemas dan khawatir terhadap kondisi putrinya.
• Koping pasien/keluarga dalam menghadapi masalah Menurut ibu pasien,
selama ini anggota keluarganya selalu bercerita apabila memiliki masalah.
• Pengetahuan orangtua tentang penyakit anak
Ibu pasien mengaku kurang paham dengan kondisi anaknya dan apa yang
harus dilakukan pada anaknya saat sakit.
• Keterlibatan orangtua dalam perawatan anak
Selama di rumah sakit, ibu pasien selalu mendampingi pasien bersama suami
dan ibunya
• Peran dan hubungan
Pasien adalah anak pertama di keluarganya.
• Spiritual
Keluarga pasien menganut agama islam. Beribadah dengan teratur selama
masih mampu.
• Terapi selain medis
Pasien tidak mendapatkan terapi selain terapi medis.
7) Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium
Tanggal: 02 Oktobert 2022
Nama Test Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap:
Hemoglobin 13,7 L13-16 P 12-15

Leukosit 9,060 5-10 Ribu SEL/UL


Basofil 0,2 0-1%
Eosinofil 0 1-3%
Netrofil Batang 0 2-5%
Netrofil Segmen 79,7 50-70%
Limfosit 11,6 20-40%
Monosit 8,5 2-8%
Hematokrit 40, 9 L40-48% P 37-43%
Trombosit 279.000 150.000-400.000 SEL/UL

 Terapi

Nama Obat Dosis


Diazepam 3x1 tablet
PCT 3x2 cth
L-bio 2x1 sachet
Oralit Tiap mencret
Cefotaxime 3x500 mg
Ondan 2 mg/dmm/ jam
Pct Flor 300 / eksta
L) ANALISIS DATA

NO. HARI/ DATA PROBLEM ETIOLOGI


TGL
1 Senin, DS : Kekurangan volume Inflamasi
03/10/22 cairan tubuh
Saat dikaji ibu pasien gastrointestinal
mengatakan bahwa pasien
mengalami diare hari ini
sebanyak 5 kali BAB dengan
konsistensi cair, berwarna
kuning, tanpa lendir, dan tidak
ada ampas
DO :
Klien tampak lemas
2 DS : Resiko Defisit Nutrisi Ketidakmampuan
Senin,
03/10/22 Keluarga klien mengatakan bahwa An. mencerna
Rtidak mau makan dan minum karena makanan
jika diberikan makan akan muntah.
Kluarga memberi makan berupa bubur
sedikit-sedikit dan memberikan susu
DO :
- Klien tampak lemas diatas tempat
tidur

- Klien tampak muntah dan tidak


mau makan
3 DS : Hipertermi Inflamasi
Senin,
03/10/22 Keluarga mengatakan suhu badan
An. R sudah panas sejak 3 hari.
DO :
Klien tampak lemas
Suhu : 40oC
M) DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan tubuh b.d infalamasi gastrointestinal
2. Resiko defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan
3. Hipertermi b.d inflamasi
N) RENCANA KEPERAWATAN

No SDKI SLKI SIKI TTD

1. Kekuranga Setelah dilakukan Manajemen Diare (I.03101)


n volume tindakan keperawatan selama Observasi
cairan 3 x24 jam diharapkan diare
tidak terjadi dengan kriteria : 1. Monitor warna, volume, frekuensi
tubuh b.d
Eliminasi fekal membaik dan konsistensi tinja
inflamasi
(L.01003) 2. Monitor iritasi dan ulserasi di daerah
Gastrointe perianal
1. Kontrol pengeluaran
stinal
feses Dari 2 (cukup 3. Monitor jumlah pengeluaran diare

menurun) menjadi 4 Terapeutik


(cukup meningkat)
1. Berikan asupan cairan oral
2. Keluhan defekasi lama
2. Berikan cairan intravena
dan sulit Dari 2 (cukup
meningkat) menjadi 4
Edukasi
(cukup menurun)
1. Anjurkan makanan porsi kecil dan
3. Mengejan saat defekasi
sering secara bertahap
Dari 2 (cukup
meningkat) menjadi 4 Kolaborasi
(cukup menurun) 1. Kolaborasi pemberian obat
4. Konsistensi feses Dari 2
(cukup memburuk)
menjadi 4 (cukup
membaik)
5. Frekuensi defekasi Dari
2 (cukup memburuk)
menjadi 4 (cukup
membaik)
6. Peristaltik usus Dari 2
(cukup memburuk)
menjadi 4 (cukup
membaik)
2. Resiko Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (I.03119)
defisit tindakan keperawatan
Observasi
nutrisi b. d selama 3 x 24 jam
ketidakma diharapkan resiko defisit 1. Monitor asupan makanan

mpua n nutrisi tidak terjadi dengan 2. Monitor hasil

mencerna kriteria : pemerikasaan lab


makanan Status nutrisi membaik
(L.03030) Kolaborasi
1. Porsi makan membaik
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Dari 2 (cukup
menentukan jumlah kalori dan jenis
menurun) menjadi 4
nutrient yang dibutuhkan
(cukup meningkat)
2. Frekuensi makan
membaik
Dari 2 (cukup
menurun) menjadi 4
(cukup meningkat)
3. Hipertermi Setelah dilakukan tindakan
b.d Inflamasi Manajemen Hipertermi (I.15506)
keperawatan selama 3x 24
Observasi
jam diharapkan hipertermi
tidak terjadi dengan kriteria 1. Monitor suhu tubuh Terapeutik

: 2. Berikan cairan oral Kolaborasi


Termoregulasi membaik
(L.14134) 3. Kolaborasi pemberian cairan dan

1. Suhu tubuh membaik elektrolit intra vena


Dari 2 (cukup
menurun) menjadi 4
(cukup meningkat)

O) CATATAN PERKEMBANGAN I
Nama Pasien : An. R
No. RM : 650870
Dx Medis : GEA

No. Jam Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf

1. 09. 00 Kekurangan 1. Memonitor S:


warna, volume,
volume cairan Ibu klien mengatakan
frekuensi dan
tubuh konsistensi tinja anaknya masih BAB
2. Memonitor
cair 1x
iritasi dan
ulserasi di O:
daerah perianal
Klien terlihat lemah
3. Memonitor
jumlah dan batuk
pengeluaran
A:
diare
Masalah Belum
Teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Kaji keluhan
3. Kolaborasi
pemberian obat
2. 09.30 Resiko defisit 1. Memonitor S:
asupan makanan
nutrisi Ibu klien mengatakan
2. Memonitor hasil
pemeriksaan anaknya masih batuk,
laboratorium
mual dan muntah
3. Melakukan
kolaborasi O:
dengan ahli gizi
A:
untuk
menentukan Masalah belum teratasi
jumlah kalori
P:
dan jenis nutrien
yang dibutuhkan Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Anjurkan
banyak minum
3. Kolaborasi

3. 10.00 Hipertermi 1. Memonitor suhu S:


tubuh
Ibu klien mengatakan
2. Memberikan
anaknya masih demam
cairan oral
O:
3. Melakukan
kolaborasi Suhu 37,8oC
pemberian
A:
cairan dan
elektrolit intra Masalah belum teratasi
vena
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor suhu
tubuh
2. Berikan cairan
oral
3. Lakukan
kolaborasi
pemberian
cairan dan
elektrolit intra
vena
P) CATATAN PERKEMBANGAN II
Nama Pasien : An. R
No. RM : 650870
Dx Medis : GEA

No. Jam Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf

4. 09. 00 Kekurangan 1. Memonitor S:


warna, volume,
volume cairan Ibu klien mengatakan
frekuensi dan
tubuh konsistensi tinja anaknya masih BAB
2. Memonitor
cair 1x
iritasi dan
ulserasi di O:
daerah perianal
Klien terlihat lemah
3. Memonitor
jumlah dan batuk
pengeluaran
A:
diare
Masalah Belum
Teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Kaji keluhan
3. Kolaborasi
pemberian obat
4. 09.30 Resiko defisit 1. Memonitor S:
asupan makanan
nutrisi Ibu klien mengatakan
2. Memonitor hasil
pemeriksaan anaknya masih batuk,
laboratorium
mual dan muntah
3. Melakukan
kolaborasi dengan O:
ahli gizi untuk
Klien tampak lemas
menentukan
jumlah kalori dan A:
jenis nutrien yang
Masalah belum teratasi
dibutuhkan
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Anjurkan
banyak minum
3. Kolaborasi

4. 10.00 Hipertermi 1. Memonitor suhu S:


tubuh
Ibu klien mengatakan
2. Memberikan
cairan oral anaknya masih demam
3. Melakukan
O:
kolaborasi
pemberian Suhu 37,8oC
cairan dan
A:
elektrolit intra
vena Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor suhu
tubuh
2. Berikan cairan
oral
3. Lakukan
kolaborasi
pemberian
cairan dan
elektrolit intra
vena
Q) CATATAN PERKEMBANGAN III
Nama Pasien : An. R
No. RM : 650870
Dx Medis : GEA

No. Jam Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf

4. 09. 00 Kekurangan 1. Memonitor S:


warna, volume,
volume cairan Ibu klien mengatakan
frekuensi dan
tubuh konsistensi tinja anaknya masih BAB
2. Memonitor
cair 1x
iritasi dan
ulserasi di O:
daerah perianal
Klien terlihat lemah
3. Memonitor
jumlah dan batuk
pengeluaran
A:
diare
Masalah Belum
Teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Kaji keluhan
3. Kolaborasi
pemberian obat
4. 09.30 Resiko defisit 1. Memonitor S:
asupan makanan
nutrisi Ibu klien mengatakan
2. Memonitor hasil
pemeriksaan anaknya masih batuk,
laboratorium
mual dan muntah
3. Melakukan
kolaborasi dengan O:
ahli gizi untuk
Klien tampak lemas
menentukan
jumlah kalori dan A:
jenis nutrien yang
Masalah belum teratasi
dibutuhkan
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Anjurkan
banyak minum
3. Kolaborasi

4. 10.00 Hipertermi 1. Memonitor suhu S:


tubuh
Ibu klien mengatakan
2. Memberikan
cairan oral anaknya masih demam
3. Melakukan
O:
kolaborasi
pemberian cairan Suhu 37,8oC
dan elektrolit intra
A:
vena
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor suhu
tubuh
2. Berikan cairan
oral
3. Lakukan
kolaborasi
pemberian
cairan dan
elektrolit intra
vena

Anda mungkin juga menyukai