Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENDIDIKAN

KESEHATAN

Pokok bahasan :Pendidikan Kesehatan

Sub pokok bahasasan : Fisioterapi Dada dan Postural Drainase

Waktu dan pelaksanaan : Sabtu, 29 September 2018

Pukul : 10.00-Selesai

Tempat : Bangsal Hamka RSU PKU Delanggu

Pelaksana :

1. Octavia Dwi Nungrum (J210160086)


2. Putri Auliya Rahmah (J210160088)
3. Yuni Sri Lestari (J21016089)
4. Adriana Mardiah (J210160091)
5. Zulaicho (J21016093)

Audience / sasaran : Keluarga dan pasien dengan gangguan pernapasan


di ruang Hamka

A. Tujuan Intruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan


keluarga pasien memahami tentang fisioterapi dada secara umum.

B. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :

1. Mengetahui pengertian dari fisioterapi dada


2. Mengetahui tujuan fisioterapi dada
3. Mengetahui macam-macam fisioterapi dada
4. Mengerti tentang prosedur fisioterapi dada yang benar
5. Mengerti tentang batuk efektif

C. Materi
A. Pengertian dari fisioterapi dada
B. Tujuan fisioterapi dada
C. Macam-macam fisioterapi dada
D. Prosedur fisioterapi dada yang benar
E. Batuk efektif
D. Pelaksanaan

TAHAP KEGIATAN
Pendahuluan (5 menit) 1) Memberi salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan
4) Pretest
Pemberian Materi (20 1) Menjelaskan tentang:
menit) a) Pengertian dari fisioterapi dada
b) Tujuan fisioterapi dada
c) Macam-macam fisioterapi dada
d) Prosedur fisioterapi dada yang benar
e) Batuk efektif
2) Diskusi dengan cara memberikan
kesempatan pada para peserta untuk
bertanya.
Penutup (5 menit) 1) Evaluasi / postes.
2) Menyimpulkan seluruh materi yang
diberikan.
3) Evaluasi dengan cara tanya jawab.
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. demontrasi

F. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab. Pertanyaan yang dapat
diajukan adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertian fisioterapi dada?
2. Sebutkan prosedur fisioterapi dada yang benar?
H. Daftar Pustaka
Kanker payudara dan sadari. Yogyakarta. Nuha Medika
Yusnita. (2013). Kanker payudara dan Sadari. Yogyakarta. Nuha Medika

Lampiran Materi
Fisioterapi Dada
1. Pengertian Fisioterapi dada pada Anak
Anak merupakan masa dimana organ-organ tubuhnya belum berfungsi
secara optimal sehingga anak lebih rentan terhadap penyakit. Salah satunya
yaitu penyakit yang menyerang pernapasan yang menimbulkan manifestasi
klinik salah satunya ketidakefektikfan jalan nafas. Ketidakefektifan jalan nafas
ditandai dengan tidak mampunya mengeluarkan sekret. Salah satu cara
mengatasai ketidakefektifan jalan nafas dapat melalui tindakan kolaboratif
maupun tindakan mandiri yaitu fisioterapi dada/clapping.
Fisioterapi dada atau clapping merupakan penepukan ringan pada dinding
dada dengan tangan dimana tangan membentuk seperti mangkuk. Fisioterapi
dada walaupun terlihat tidka istimewa tetap sangat efektif dalam mengeluarkan
sekret dan dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang
terganggu.
2. Tujuan fisioterapi dada
Tujuan dari fisioterapi dada adalah mengembalikan dan memelihara fungsi
otot-otot pernapasan dan membantu membersihkan sekret dari bronkus dan
untuk dan mencegah penumpukan sekret.
3. Macam-macam fisioterapi dada
a. Perkusi dada : dengan memeriksa seluruh bagian dada yang memerlukan
drainase. Tangan diposisikan seperti membentuk cup, ujung jari
menyentuh ibu jari diperkusikan pada permukaan dada dengan gelombang
amplitude dan frekuensi yang bervariasi menurut perubahan konsistensi
dan lokasi sputum.
b. Vibrasi : tekanan bergetar yang dilakukan pada dada selama ekshalasi.
Teknik ini dapat meningkatkan turbulensi dan kecepatan ekshalasi udara,
sehingga secret dapat bergerak.
c. Postural drainase (PD) : intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai
segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Mengingat
kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan
pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya. Waktu yang
terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan
sekitar 1 jam sebelumtidur pada malam hari. Postural drainase dapat
dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi
juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis.

4. Prosedur fisioterapi dada


a. Identifikasi Indikasi
Kaji kesadaran anak dan adanya ronkhi atau crakles diseluruh lapang
paru, suara napas non vesikuler
b. Menyiapkan alat : stetoskop, tempat sputum, air hangat
c. Melakukan komunikasi terapeutik dan mendemonstrasikan
kemampuan problem solving; sebelum tindakan anak diminta air
hangat agar sekret lebih encer, memeriksa suara paru untuk
menentukan area paru yang bnayak mengandung sekret.
d. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
e. Mengatur posisi
a) Bayi dan anak kecil dapat diposisikan dipangkuan. Anak
yang lebih besar dapat diposisikan dipangkuan. Anak yang
lebih besar dapat digunakan alas papan miring, tempat tidur
tinggi yang nyaman dibantu bantal
b) Tempatkan anak pada posisi sesuai gambar (meliputi 4-6
posisi) sesuai dengan letak sputumnya.
f. Melakukan tindakan perkusi
a) Minta anak untuk menarik napas dalam beberapa kali. Anak dapat
meniup botol atau mengembangkan balon atau permen karet,
yang dapat membantu napas dalam dan batuk.
b) Posisikan tangan seperti memegang air atau bubuk kemudian
dibalik. Pada anak lebih kecil gunakan 2 atau 3 jari, anak agak
besar menggunakan satu tangan.
c) Saat anak sudah pada posisi drainase, dengan cepat perkusi dada
anak selama 1 menit. Perkusi yang benar tidak menyebabkan kulit
menjadi merah atau terluka.

g. Melakukan vibrasi
a) Tempatkan satu tangan diatas tangan yang lain, atau gunakan
hanya satu tangan untuk anak kecil
b) Minta anak napas dalam dan ketika anak mengalami
ekspirasi getarkan tangan dengan cepat (ketatkan dan
longgarkan secara bergantian) menggunakan otot lengan
bawah. Getaran ini dapat membantu paru-paru melepaskan
mukus. Vibrator elektrik, atau bantalan sikat gigi elektrik
baik untuk vibrasi pada bayi. Pada anak kecil yang belum
mengerti napas dalam dan pelan, lakukan vibrasi pada napas
pendek.
c) Ulangi sampai 3 kali pernapasan

h. Lakukan perkusi dan vibrasi dikanan dan kiri, hentikan jika anak
mengalami gejala kelelahan
i. Selama proses diatas apabila terasa ingin batuk siapkan tempat
penampungan dahak
j. Setelah 0-15 menit. Kemudian duduk dan lakukan batuk efektif, yakni
dengan tarik napas dalam 4-5 kali. Tarik napas dari hidung dan
keluarkan dari mulut perlahan-lahan.
k. Pada tarik napas dalam yang terakhir, tahan napas untuk beberapa
detik dan batukkan. Tampung dahak pada tempat penampungan dahak
atau bersihkan dengan tissu.
l. Mengecek kembali pernapasan anak
m. Kemudian cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai