I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama Pasien : Ny. A
b. Tgl lahir/umus : 14-11-1975
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMP
e. Alamat : BTP
f. No. RM : 095482
g. Diagnosa Medis : CKD Stage V on HD Reguler
A. PRE OPERASI
1. Keluhan Utama : Cemas dengan operasi yang akan dijalani
7. TB/BB:155 cm/ 50 Kg
8. Golongan Darah: O
RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL
□ 0 = Tidak Cemas
Data tambahan :
Kepala
Leher
Abdomen
Genitalia
Integumen
Ekstremita
s
a. Laboratorium:
Tanggal : 05-02-2020
Pemeriksaan Hasil
HCT 24.8%
MCV 84.9 fL
MCH 27.1 pg
RDW-sd 42.6 fL
RDWcv 14.2%
PDW 7.8 fL
MPV 8.0 fL
NEUT 78.1 %
LYMPH 12.3 %
MONO 7.8 %
EOS 1.6 %
BASO 0.2 %
aPTT 26.3
PT 15.4
GDS 116g/dL
b. EKG :
c. Rontgen :
A. INTRA OPERASI
1. Anastesi dimulai jam : 08.50 Wita
2. Pembedahan dimulai jam : 09.00 – 09.45 Wita (45 menit )
3. Jenis anastesi :
□ Spinal □ Umum/general anastesi □ Lokal □ Nervus blok
4. Posisi operasi :
□ Terlentang □ Litotomi □ Tengkurap/Knee chees □Lateral: □ Kanan □ Kiri □ lainnya
5. Pemasangan alat-alat :
Airway: □ Terpasang ETT No : 7 □ Terpasang LMA no:......... □ OPA □ O2 Nasal
Data tambahan :
- Penggunaan peralatan listrik Electro Surgical Unit (ESU) monopolar cut 40, coag
40 dan pad diatermi di kaki kiri
- Penggunaaan alat instrument beda
Nearbeken 1
Duc klem 4
Scalpel Handle No 3 1
Gunting Jaringan 2
Gunting Benang 1
Pinset Debakey (panjang) 2
Pinset Cirurgis 2
Pinset Anatomis 2
Gunting (fox) 1
Gunting benang 1
Vein Dialator 4
Bulldog 6
Senn Retractor 2
Neadle Holder (micro) 1
Stating Ski klem 1
Klem arteri (kecil) 4
Neadle holder 1
Sponge Forceps 1
6. TTV :
0
Suhu 36.2 C , Nadi 101 x/mnt, Teraba □ Kuat□ Lemah, □ Teratur □ Tidak teratur,
Kepala
Leher
Abdomen
Genitalia
Integumen
Ekstremita Immobilisasi, kelemahan otot akibat
s anastesi.
□ Infus : - cc
□ Urine : - cc
B. POST OPERASI
1. Pasien pindah ke :
RR , jam 10.00 Wita
2. Keluhan saat di RR : □ Mual □ Muntah □ Pusing □ Nyeri □ Kaki terasa baal □ Menggigil
Data tambahan :
- Pasien tampak meringis
- Pasien mengatakan masih sakit pada tangan kanan post op
- Skala nyeri : 2/10 (VAS)
3. Keadaan umum : □ Baik □ Sedang □ Sakit berat □ lainnya
4. TTV :
Suhu 36.0 0C , Nadi 88 x/mnt, RR 20x/mnt, TD 155/72 mmHg, SPO2 : 99%
Kepala
Leher
Abdomen
Genitalia
Integumen
□ 10
I. ANALISA DATA
1. Pre Operasi
No Data Prioritas Masalah
1. DS :
- Pasien mengatakan merasa cemas dan takut dengan
tindakan operasi yang akan dijalaninya Ansietas
DO :
2. Intra Operasi
No Data Prioritas Masalah
1. Faktor risiko :
- Penggunaaan alat instrument bedah
- Penggunaan peralatan listrik Electro Surgical Unit Risiko cedera
(ESU) monopolar cut 40, coag 40
- Penggunaan pad diatermi di kaki kanan
2. Faktor risiko :
- Gangguan sensori/ persepsi akibat anastesi Risiko cedera akibat
- Imobilisasi posisi perioperatif
- Kelemahan otot
3. Faktor risiko :
Risiko infeksi area
- Penggunaaan alat instrument bedah
pembedahan
- Prosedur invasif
3. Post Operasi
No Data Prioritas Masalah
.
1. DS : Nyeri Akut
- Pasien mengatakan masih merasakan sakit pada
tangannya
- Pasien mengatakan sakitnya terasa seperti pedis
DO :
- Skala nyeri 2/10 (VAS)
- Pasien nampak meringis
- Nampak luka perban post op AVF shunt
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre Operasi
1. Risiko cedera
2. Risiko cedera akibat posisi perioperatif
3. Risiko infeksi area pembedahan
Post Operasi
Pre Operasi
(NOC) (NIC)
(NOC) (NIC)
1. Risiko cedera ditandai dengan faktor Setelah dilakukan tindakan perawatan Tindakan Pencegahan dalam Pembedahan
risiko: 1x 60 menit diharapkan risiko cedera
tidak terjadi dengan kriteria hasil : - Verifikasi identitas pasien dan prosedur operasi
- Penggunaaan alat instrument yang dijadwalkan dengan membandingkan
bedah Mengimplementasikan protokol catatan pasien, gelang dan jadwal bedah.
- Penggunaan peralatan listrik “time out ” - Berpartisipasi pada fase “ time out “ dalam pre
Electro Surgical Unit (ESU) Mengenali faktor risiko operatif untuk memeriksa terhadap prosedur
monopolar cut 40, coag 40 Memodifikasi lingkungan benar pasien, benar prosedur dan benar area
- Penggunaan pad diatermi di kaki Pasien bebas dari cedera pembedahan
kanan - Pastikan dokumentasi dan komunikasi terkait
dengan adanya alergi
- Hitung kasa perban, alat tajam dan instrumen,
sebelum , pada saat dan setelah pembedahan
- Periksa ketepatan fungsi unit pembedahan
elektronik (ESU)
- Periksa bahwa pasien tidak menyentuh logam
- Inspeksi kulit pasien terhadap cedera setelah
penggunaan pembedahan elektronik
- Damping pada saat pemindahan pasien, periksa
ketepatan posisi selang, kateter dan drainase.
2. Risiko cedera akibat posisi Setelah dilakukan tindakan perawatan Pengaturan Posisi Intraoperatif
perioperatif ditandai dengan 1x 60 menit diharapkan keparahan
faktor risiko : cedera fisik posisi intra operatif tidak - Monitor posisi intraoperatif
terjadi dengan kriteria hasil : - Kunci roda meja operasi
- Gangguan sensori/ persepsi akibat Pasien bebas dari cedera akibat - Stabilkan baik brankar pasien maupun meja
anastesi operasi saat memindahkan pasien ke dan dari
- Imobilisasi disorientasi perioperatif meja operasi dengan menggunakan jumlah
- Kelemahan otot Pasien bebas dari cedera kulit dan petugas yang cukup untuk memindahkan dan
atau jaringan yang tidak menyokong ekstremitas.
diharapkan. - Berikan posisi operasi yang sesuai
- Jaga kepatenan infus, kateter dan sirkuit alat
bantu nafas
- Catat posisi pasien dan alat-alat yang digunakan.
3.. Risiko infeksi area pembedahan Setelah dilakukan tindakan perawatan Kontrol Infeksi Intraoperatif
ditandai dengan faktor risiko : selama 1x 60 menit diharapkan
- Penggunaaan alat instrument infeksi tidak terjadi dengan kriteria - Verifikasi bahwa pemberian antibiotik telah
bedah hasil : diberikan dengan tepat
- Prosedur invasif - Lakukan tindakan pencegahan universal
- Pasien bebas dari tanda-tanda - Verifikasi keutuhan kemasan steril
infeksi . - Buka persediaan peralatan steril dengan
menggunakan tekhnik aseptik
- Bantu pemakaian jubah dan sarung tangan
anggota tim.
- Periksa kulit dan jaringan disekitar lokasi
pembedahan.
- Dapatkan kultur jaringan sesuai indikasi
- Kordinasikan pembersihan dan persiapan ruang
operasi untuk pasien berikutnya.
Post Operasi
No Diagnosa Keperawatan (Nanda) Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan perawatan Manajemen Nyeri :
agens cedera fisik, ditandai dengan : selama 1x 30 menit diharapkan nyeri
dapat terkontrol dengan kriteria hasil: - Identifikasi respon nyeri non verbal
DS : - Pasien mampu menggunakan - Identifikasi skala nyeri
- Pasien mengatakan masih tehnik non farmakologis - Monitor tanda vital
merasakan sakit pada tangannya - Pasien mengenali onset nyeri - Berikan tehnik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis : kompres
- Pasien mengatakan sakitnya
hangat/dingin)
terasa seperti pedis
- Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk
DO : mengurangi rasa nyeri
- Skala nyeri 2/10 (VAS) -
- Pasien nampak meringis
- Nampak luka perban post op AVF
shunt
Pre Operatif
1. Diagnosa Keperawatan : Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
Rabu, 12 Feb 2020 Jam 09.00 Jam 09.25
Intra Operatif
Jam 09.15
Jam 09.20
Jam 10.00
Jam 09.50
Jam 13.00
Post Operasi