Pernapasan = 24 kali/menit
Terapi Oksigen : Nasal kanul ( 4 lpm) RM NRM Ventilator, Mode : SIMV PS
Irama : Reguler Irreguler
Bentuk Dada : Normal Pegeon Chest Barrel chest Funnel chest
Simetris Asimetris
SKULAR/BCARDIOVA
2
Kondisi kulit secara umum : Turgor kulit tidak elastis, tidak ada sianosis, tidak ada lesi.
Ekstremitas : Gerak Bebas Parastesia Hermiparase Paraparese
Paralisis Kelelahan Nyeri pada send Lainnya, (Sulit dikaji)
Fraktur : Tidak ada Terbuka Tertutup GIPS Spalak K-Wire
Aktivitas Klien : Mandiri Dibantu
Kompartemen Syndrom Ya Tidak
Decubitus : Ya Tidak
Gambaran
MUSKULOSKELETAL/KULIT
Luka : Ya Tidak
Depan Gambaran
Belakang
n Keterangan : Tidak terdapat luka
3
Data pengkajian lain :
BARTEL INDEKS
Pemeriksaan Penunjang:
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
4
GDS 200 80-140 mg/dl +
Fungsi Ginjal
Ureum 48 0-53 mg/dl Normal
Kreatinin 1.0 0.6-1.3 mg/dl Normal
Fungsi Hati
SGOT 60 <35 U/L +
SGPT 3 <45 U/L Normal
Mikrobiologi
IgM salmonella Typhi 6 <2 (Negatif) +
Kesan : Anemia, Trombositopenia
Terapi medikasi :
1. NaCl 0.9 % 500cc/ 24 jam
2. Ringer laktat 500cc
3. Noepineprin dosis 0.05 meq/ kgBB/jam
4. Ceftriaxone 2gram / 24 jam /1v ( 07.00 0
5. Asam tranexamat 500mg /8 jam /iv ( 15.00- 23.00- 07.00)
6. Omeprazole 40mg/ 24 jam / siringe Pump
7. Paracitamol 1 gram / iv / jika panas
8. Depacote 250mg /12 jam /oral ( 19.00 . 07.00)
9. Vitamin B6 /24jam / oral
10. Transfusi PRC 4 bag
Keterangan:
Pasien telah memperoleh terapi cairan RL 2000 cc dan Gelofusin 500 cc serta obat Paracetamol
500 mg/oral/8 jam ketika di IGD
5
B. Analisa Data
6
- HCT 13
- Bartel indeks : 5
4 Faktor risiko :
- Gangguan gastrointestinal (tampak pasien
BAB darah segar kehitaman 4 kali)
- Trombositopenia (PLT: 138 (10^3)/uL) Risiko perdarahan
- Pasien memiliki BAB encer bercampur
banyak darah
4 Faktor risiko :
- Pasien memiliki riwayat mengalami demam
sejak 2 minggu yang lalu
- Penurunan Hb: 4.9 gr/dl, Hct: 14.6%, RBC:
1.76 (106/)/uL - Risiko infeksi
- Prosedur invasif: tampak adanya insersi IV line
pemasangan infus pada kedua tangan pasien
dan pasien menggunakan kateter folley
- IgM salmonella Typhi positif
Tanggal Tanggal
Prioritas Diagnosa keperawatan
Ditemukan Teratasi
Defisit volume cairan berhubungan dengan
1. 18 Februari 2020
kehilangan cairan aktif
7
8
Penyimpangan KDM
Varices
Trombositopenia
Akral dingin/ pucat metabolisme anaerob naik , aerob turun pertahanan sekunder terganggu
9
D. Rencana Asuhan Keperawatan
10
DS: Warna kulit tidak pucat perorok)
- Keluarga pasien mengatakan tangan dan kaki CRT kembali < 3 detik Monmitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada
pasien teraba dingin, serta terlihat pucat Turgor kulit baik ekstrmitas.
DO : Tekanan darah sistol membaik T:
Hipotensi (BP:70/42 mmHg; MAP:51 Tekanan diastol membaik Hindari pesangan infus atau pengambilan darah pad area
mmHg) keterbatasan perifer
CRT>3 detik Hindari pengukuram darah pada daerah kekurangan
Pasien tampak pucat perifer
- Akral pada seluruh ekstremitas pasien teraba E:
dingin Anjurkan untuk menggerakan ekstemitas
- Hb: 4.9 gr/dl; RBC: 1.76 (10^6)/uL; Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
Hct: 14.6 % dilaporkan ( rasa sakit saat saat aktifitas , hilangnya)
11
line pemasangan infus pada kedua tangan Kadar sel darah putih normal E:
pasien dan pasien menggunakan kateter folley [4.0-11.0 (103) /uL] Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- IgM salmonella Typhi positif Ajarkan cara mencuci tangan benar
Anjrukan meningkatkan asupan nutrisi
K
Kolaborasi pemberian antibiotic
12
E. Implementasi dan Evaluasi
Nama pasien : An. A
Ruang rawat : ICU RSP UNHAS
1.Diagnosa keperawatan : Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Selasa/ 18 Februari 2020 Jam 08.00 Jam 13.10
(PAGI) Memeriksa tanda dan gejala hipovelemia (frekuensi S:
nadi meningkat, nadi lemah, TD menurun, turgor Keluarga mengatakan pasien masih lemah
kulit menurun, volume urin menurun, hematokrit Keluarga mengatakan pasien BAB darah
meningkat) O:
Hasil: Pasien mengalami hipotensi (TD:70/42 Tekanan Darah : 113/76 mmHg
mmHg), turgor kuli tmenurun, HCT (18/02/2020) Nadi : 110x/menit
14.6%. Nadi : 101x/menit HB : 4,9 g/dl , HCT : 14.6% (18/02/2020)
Jam 10.00 Diet lunak bubur 507 gram/kilo kalori
Monitoring output pasien Balance cairan : 44 cc
Hasil : Urin : 400cc/4jam Turgor kulit menurun
Bowel: 400 cc/2 jam A: Defisit volume cairan belum teratasi
Memberikan posisi modifiel trendelenburg P : intervensi dilanjutkan
Hasil : posisi kaki di tinggikan dari kepala Periksa tanda dan gejala hipovelemia
Jam 10.20 ( frekuensi nadi meningkat, nadi lemah, TD
Mendukung pemberian asupan oral pada pasien menurun , turgor kulit menurun, volume urin
Hasil : pasien dapat menghabiskan ½ porsi makanan menurun, hematokrit meningkat )
yang disediakan RS Monitor intake dan output cairan
Jam 10 30
Hitung kebutuhan cairan
Menganjurkan menghindari perubahan posisi secara
Berikan posisi modifiel trendelenburg
mendadak
Berikan asupan oral
Hasil : Pasien dalam keadaan bedrest total
Jam 11.00 Anjurkan memperbanyak asupan oral
Pentalaksanaan pemberian cairan intravena isotonic Anjurkan menghindari perubahan posisi
(RL dan NaCl 0.9%) secara mendadak
Hasil: Kebutuhan cairan pasien terpenuhi dengan Kolaborasi pemberian cairan intravena
cairan RL 1000cc dan NaCl 0.9% 500 cc/7 jam isotonic( RL dan NaCl 0.9%)
Penatalaksanaan pemberian obat vasokonstrikor Kolaborasi pemberian obat vasokonstrikor
(Norepinephrin dosis 0,2 mcg/kkBB/jam : 7,5 mg
13
Hasil : Tidak ada reaksi alergi. TD: 93/58 mmHg
Jam 13.00
Memonitor intake dan output pasien dalam 7 jam
Hasil: Total Intake : 1963 cc
Total output (termasuk IWL): 1919 cc
Balance : 44 cc
Selasa/ 18 Februari 2020 ???
(SIANG)
Selasa/ 18 Februari 2020 nurlia
(MALAM)
Rabu/ 19 Februari 2020 Jam 07.05 Jam 13.10
(PAGI) Memantau keadaan umum pasien S:
Hasil: Keadaan umum pasien sedang, kesadaran Pasien mengatakan masih merasa lemah
composmentis (GCS 15: E4M6V5). TD: 131/74 O:
mmHg, frekuensi nadi: 68 x/mnt, frekuensi napas: 18 Keadaan umum sedang, kesadaran
x/mnt, sedang diberikan terapi O2 4 L/mnt via nasal composmentis (GCS 15: E4M6V5)
kanul, SpO2: 100%. TD: 122/63 mmHg, frekuensi nadi: 148
Tampak sedang terpasang cairan RL 270 cc jalan 53 x/mnt (teraba kuat), frekuensi napas: 24
cc/jam dan obat Norepinephrin 80 mcg/ml dosis 0.1 x/mnt, sedang diberikan terapi O 2 3 L/mnt
mcg/kgBB/menit jalan 3.8 ml/jam/syringe pump via nasal kanul, SpO2: 100%.
pada IV line tangan kanan; cairan RL 320 cc jalan 33 Turgor kulit masih menurun
cc/jam dan obat Omeprazole 4 mg/ml dosis 8 Urin output 146 cc/jam (2.9 cc/kgBB/jam)
mg/jam jalan 2 ml/jam/syringe pump pada IV line Balance : 350 cc
tangan kiri; cairan NaCl 0.9% 430 cc jalan 64 cc/jam HB : 4,9 g/dl, HCT : 14.6% (18/02/2020)
pada IV line kaki kanan. A: Defisit volume cairan belum teratasi
Jam 08.00 P : Lanjutkan intervensi
Mengobservasi tanda dan gejala hipovelemia Periksa tanda dan gejala hipovelemia
(frekuensi nadi meningkat, nadi lemah, TD menurun,
Monitor intake dan output cairan
turgor kulit menurun, volume urin menurun,
Tingkatkan asupan oral
hematokrit meningkat)
Hasil: Pasien mengatakan masih ada sedikit Anjurkan memperbanyak asupan oral
pengeluaran darah dari anusnya. Tampak masih ada Anjurkan menghindari perubahan posisi
hematokezia ±20 cc. TD:120/68 mmHg, frekuensi secara mendadak
nadi: 80 x/mnt dan teraba kuat, turgor kulit menurun, Kolaborasi pemberian cairan intravena
volume urin: 146 cc/jam, HCT (18/02/2020): 14.6%. isotonic
Jam 09.50 Kolaborasi pemberian obat vasokonstrikor,
14
Monitoring urin output pasien sesuai indikasi
Hasil : Urin : 576 cc/4 jam
Jam 10.00
Penatalaksanaan pemberian obat Norepinephrin 80
mcg/ml dosis 0.05 mcg/kgBB/menit jalan 1.9
ml/jam/syringe pump
Hasil: Tidak ada reaksi alergi. TD: 129/65 mmHg,
frekuensi nadi: 80 x/mnt
Jam 12.10
Mendukung pemberian asupan oral pada pasien
Hasil: Pasien dapat menghabiskan seluruh porsi
bubur yang disediakan oleh RS sebanyak 300 cc dan
intake air sebanyak 10 cc
Jam 12.50
Monitoring output pasien
Hasil : Urin : 450 cc/3 jam
Jam 13.00
Memantau tanda-tanda vital pasien
Hasil: TD: 122/63 mmHg, frekuensi nadi: 148 x/mnt
(teraba kuat), frekuensi napas: 24 x/mnt, sedang
diberikan terapi O2 3 L/mnt via nasal kanul, SpO2:
100%.
Monitor intake dan output cairan dalam 7 jam
Hasil: Total Intake : 1609 cc
Total output (termasuk IWL): 1259 cc
Balance : 350 cc
Rabu/ 19 Februari 2020 Jam 14.00 Jam 20.10
(SIANG) Memeriksa tanda dan gejala hipovelemia ( frekuensi S : Keluarga pasien mengatakan pasien masih lemah
nadi meningkat, nadi lemah, TD menurun , turgor O:
kulit menurun, volume urin menurun, hematokrit TD: 120/65 mmHg, frekuensi nadi: 85 x/mnt
meningkat (teraba kuat), frekuensi napas: 19 x/mnt,
Hasil : Tekanan darah : 110/72 mmHg , Nadi : 97 sedang diberikan terapi O2 3 L/mnt via nasal
x/menit, turgor kulit menurun, HCT (18/02/2020): kanul, SpO2: 100%.
14.6%. HB : 4,9 g/dl, HCT : 14.6% (18/02/2020)
Jam 15.00 Urin output 141 cc/jam (2.8 cc/kgBB/jam)
15
Penatalaksanaan pemberian obat Asam Traneksamat Balance cairan: - 393 cc
500 mg/IV Turgor kulit menurun
Hasil: Tidak ada reaksi alergi. Tidak ada A: hipovalemia belum teratasi
pengeluaran darah dari anus pasien. P : intervensi dilanjutkan
Jam 15.50 Periksa tanda dan gejala hipovelemia
Monitoring output pasien Monitor intake dan output cairan
Hasil : Urin : 340 cc/ 3 jam Hitung kebutuhan cairan
Jam 16.00 Berikan posisi modifiel trendelenburg
Penatalaksanaan pemberian cairan NaCl 0.9% 500 cc Berikan asupan oral
pada IV line kaki kanan pasien Anjurkan memperbanyak asupan oral
Jam 19.00 Anjurkan menghindari perubahan posisi
Mendukung pemberian asupan oral pada pasien secara mendadak
Hasil: Pasien dapat menghabiskan seluruh porsi Kolaborasi pemberian cairan intravena
bubur yang disediakan oleh RS sebanyak 300 cc dan isotonic
intake air sebanyak 50 cc
Kolaborasi pemberian obat vasokonstrikor,
Jam 19.15
sesuai instruksi
Menganjurkan menghindari perubahan posisi secara
mendadak
Hasil : pasien bedrest total
Jam 19.50
Monitoring output pasien
Hasil : Urin : 650 cc/ 4 jam
Jam 20.00
Memantau tanda-tanda vital pasien
Hasil: TD: 120/65 mmHg, frekuensi nadi: 85 x/mnt
(teraba kuat), frekuensi napas: 19 x/mnt, sedang
diberikan terapi O2 3 L/mnt via nasal kanul, SpO2:
100%.
Monitor intake dan output cairan dalam 7 jam
Hasil: Total Intake : 816 cc
Total output (termasuk IWL): 1209 cc
Balance : - 393 cc
Rabu/ 19 Februari 2020 ??????
(MALAM)
Kamis/ 20 Februari 2020 Jam 07.05 Jam 13.10
16
(PAGI) Memantau keadaan umum pasien S:
Hasil: Keadaan umum pasien sedang, kesadaran Pasien mengatakan masih merasa lemah
composmentis (GCS 15: E4M6V5). TD: 112/73 O:
mmHg, frekuensi nadi: 83 x/mnt, frekuensi napas: 17 Keadaan umum sedang, kesadaran
x/mnt, sedang diberikan terapi O2 3 L/mnt via nasal composmentis (GCS 15: E4M6V5)
kanul, SpO2: 100%. TD: 102/66 mmHg, frekuensi nadi: 90 x/mnt
Tampak sedang terpasang cairan RL 480 cc jalan (teraba kuat), frekuensi napas: 18 x/mnt,
240 cc/jam pada IV line kaki kiri; NaCl 0.9% 500 cc sedang diberikan terapi O2 3 L/mnt via nasal
jalan 14 cc/jam dan obat Norepinephrin 80 mcg/ml kanul, SpO2: 99%.
dosis 0.03 mcg/kgBB/menit jalan 1.1 ml/jam/syringe Turgor kulit masih menurun
pump pada IV line tangan kanan. Urin output 446 cc/jam (8.9 cc/kgBB/jam)
Jam 08.00 Balance cairan: - 2051 cc
Mengobservasi tanda dan gejala hipovelemia HB : 4,9 g/dl, HCT : 14.6% (18/02/2020)
(frekuensi nadi meningkat, nadi lemah, TD menurun, A: Defisit volume cairan belum teratasi
turgor kulit menurun, volume urin menurun, P : Lanjutkan intervensi
hematokrit meningkat) Periksa tanda dan gejala hipovelemia
Hasil: Pasien mengatakan tidak ada pengeluaran
Monitor intake dan output cairan
darah dari anusnya. Tampak tidak ada hematokezia.
Tingkatkan asupan oral
TD:106/66 mmHg, frekuensi nadi: 98 x/mnt dan
teraba kuat, turgor kulit menurun, urin output 1000 Anjurkan memperbanyak asupan oral
cc/2 jam (500 cc/jam), HCT (18/02/2020): 14.6%. Anjurkan menghindari perubahan posisi
Jam 09.00 secara mendadak
Penatalaksanaan pemberian cairan RL 500 cc pada Kolaborasi pemberian cairan intravena
IV line kaki kiri pasien isotonic
Jam 10.00 Kolaborasi pemberian obat vasokonstrikor,
Monitoring urin output pasien sesuai indikasi
Hasil : Urin : 540 cc/2 jam
Jam 12.00
Monitoring urin output pasien
Hasil : Urin : 1200 cc/2 jam
Jam 12.00
Penatalaksanaan pemberian cairan RL 500 cc pada
IV line kaki kiri pasien
Jam 12.50
Monitoring output pasien
17
Hasil : Urin : 380 cc/jam
Jam 13.00
Memantau tanda-tanda vital pasien
Hasil: TD: 102/66 mmHg, frekuensi nadi: 90 x/mnt
(teraba kuat), frekuensi napas: 18 x/mnt, sedang
diberikan terapi O2 3 L/mnt via nasal kanul, SpO2:
99%.
Monitor intake dan output cairan dalam 7 jam
Hasil: Total Intake : 388 cc
Total output (termasuk IWL): 3435 cc
Balance : - 2051 cc
Kamis/ 20 Februari 2020 Jam 14.00 Jam 20.10
(SIANG) Memeriksa tanda dan gejala hipovelemia ( frekuensi S : Keluarga pasien mengatakan pasien masih lemah
nadi meningkat, nadi lemah, TD menurun , turgor O:
kulit menurun, volume urin menurun, hematokrit TD: 101/73 mmHg, frekuensi nadi: 97 x/mnt
meningkat (teraba kuat), frekuensi napas: 17 x/mnt,
Hasil : Tekanan darah : 120/60 mmHg , Nadi : 98 sedang diberikan terapi O2 3 L/mnt via nasal
x/menit, turgor kulit menurun, HCT (18/02/2020): kanul, SpO2: 99%.
14.6%. HB : 4,9 g/dl, HCT : 14.6% (18/02/2020)
Jam 14.45 Urin output 291 cc/jam (5.8 cc/kgBB/jam)
Mendukung pemberian asupan oral pada pasien Balance cairan: - 126 cc
Hasil: Pasien dapat menghabiskan seluruh porsi Turgor kulit menurun
bubur yang disediakan oleh RS sebanyak 300 cc dan A: hipovalemia belum teratasi
intake air sebanyak 30 cc P : intervensi dilanjutkan
Jam 15.10 Periksa tanda dan gejala hipovelemia
Penatalaksanaan pemberian cairan RL 500 cc pada ( frekuensi nadi meningkat, nadi lemah, TD
IV line kaki kiri pasien menurun , turgor kulit menurun, volume urin
Jam 16.00 menurun, hematokrit meningkat )
Monitoring output pasien Monitor intake dan output cairan
Hasil : Urin : 840 cc/ 3 jam Hitung kebutuhan cairan
Jam 19.00 Berikan posisi modifiel trendelenburg
Menganjurkan menghindari perubahan posisi secara Berikan asupan oral
mendadak Anjurkan memperbanyak asupan oral
Hasil : pasien bedrest total
Anjurkan menghindari perubahan posisi
Mendukung pemberian asupan oral pada pasien secara mendadak
18
Hasil: Pasien dapat menghabiskan seluruh porsi Kolaborasi pemberian cairan intravena
bubur yang disediakan oleh RS sebanyak 300 cc dan isotonic
intake air sebanyak 50 cc Kolaborasi pemberian obat vasokonstrikor
Jam 19.10
Penatalaksanaan pemberian cairan NaCl 0.9% 500 cc
pada IV line kaki kiri pasien
Jam 19.50
Monitoring output pasien
Hasil : Urin : 1200 cc/ 4 jam
Jam 20.00
Memantau tanda-tanda vital pasien
Hasil: TD: 101/73 mmHg, frekuensi nadi: 97 x/mnt
(teraba kuat), frekuensi napas: 17 x/mnt, sedang
diberikan terapi O2 3 L/mnt via nasal kanul, SpO2:
99%.
Monitor intake dan output cairan dalam 7 jam
Hasil: Total Intake : 2133 cc
Total output (termasuk IWL): 2259 cc
Balance : - 126 cc
Kamis/ 20 Februari 2020 ???????
(MALAM)
2.Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan hemoglobin dan kekurangan
volume cairan
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Selasa/ 18 Februari 2020 Jam 08.10 Jam 13.00
(PAGI) Memeriksa sirkulasi perifer (nadi, edema, pengisian S- keluarga mengatakan pasien tampak pucat
kapiler, warna, suhu) Keluarga mengatakan tangan pasien bengkak
Hasil : pucat ,CRT >3 detik , Nadi 101x/m , Suhu
Badan 36,2 0 C O- tampak udem di kedua tangan, CRT > 3 detik,
Jam 08.20 pucat , nadi 112x/m
Mengidentifikasi faktor gangguan sirkulasi ( misal: A ketidakefektifan perifer belum teratasi
DM , HT, perorok) P intervensi dilanjutkan
Hasil : tidak ada riwayat Periksa sirkulasi perifer ( nadi , edema,
19
Jam 08.30 pengisian kapiler, warna, suhu)
Memonitorng panas, kemerahan, nyeri atau Memonitor panas, kemerahan, nyeri atau
bengkak pada ekstrmitas. bengkak pada ekstrmitas.
Hasil : kedua tangan tampak edema Hindari pesangan infus atau pengambilan
Jam 08.35 darah pad area keterbatasan perifer
Mengindari pesangan infus atau pengambilan Hindari pengukuram darah pada daerah
darah pad area keterbatasan perifer kekurangan perifer
Hasil : terpasang infus di vena radialis Anjurkan untuk menggerakan ekstemitas
Jam 08.40 Informasikan tanda dan gejala darurat yang
Mengindari pengukuram darah pada daerah harus dilaporkan ( rasa sakit saat saat
kekurangan perifer aktifitas , hilangnya)
Hasil : manset monitor terpasang diarea arteri brachialis
kiri
Jam 09.05
Menganjurkan untuk menggerakan ekstemitas
Hasil : bisa digerakan tapi lemah
Jam 10 .00
Menginformasikan tanda dan gejala darurat
yang harus dilaporkan ( rasa sakit saat saat
aktifitas )
Hasil : melaporkan masih lemah .
20
pada ekstremitas pasien. TD: 122/63 mmHg (MAP: 82 mmHg)
Hasil: Pasien mengatakan tidak merasa nyeri pada Akral pada kaki masih teraba dingin dan
kedua kaki dan tangannya. Tampak ada edema pada akral pada tangan teraba hangat.
kedua punggung tangan pasien Suhu: 36.5 oC
Jam 10.00 A: Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer belum
Mengedukasi dan melatih pasien melakukan ROM teratasi
aktif pada kedua tangan dan kaki pasien P: Lanjutkan intervensi
Hasil: Pasien mengerti terkait hal yang dijelaskan. Periksa sirkulasi perifer
Pasien mengatakan kedua tangannya terasa kaku Memonitor panas, kemerahan, nyeri atau
digerakkan. Pasien dapat mempraktikan dan bengkak pada ekstrmitas.
melakukan ROM aktif dengan baik, namun masih Hindari pesangan infus atau pengambilan
tampak terbatas dan kaku untuk digerakkan darah pad area keterbatasan perifer
Jam 12.50 Hindari pengukuram darah pada daerah
Memonitor kembali status sirkulasi perifer pasien kekurangan perifer
(nadi, edema, pengisian kapiler, warna, suhu) Anjurkan untuk menggerakan ekstemitas
Hasil: Nadi perifer teraba kuat (148 x/mnt), CRT <3 Informasikan tanda dan gejala darurat yang
detik, pasien masih tampak pucat, akral pada kaki harus dilaporkan ( rasa sakit saat saat
masih teraba dingin dan akral pada tangan teraba aktifitas , hilangnya)
hangat. Suhu: 36.5 oC
21
Mengindari pesangan infus atau pengambilan Hindari pesangan infus atau pengambilan
darah pad area keterbatasan perifer darah pad area keterbatasan perifer
Hasil : terpasang infus di vena radialis Hindari pengukuram darah pada daerah
Jam 08.45 kekurangan perifer
Mengindari pengukuram darah pada daerah Anjurkan untuk menggerakan ekstemitas
kekurangan perifer Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
Hasil : manset monitor terpasang diarea arteri brachialis dilaporkan ( rasa sakit saat saat aktifitas , hilangnya)
kiri
Jam 09.05
Menganjurkan untuk menggerakan ekstemitas
Hasil : bisa digerakan tapi lemah
Jam 11.00
Menginformasikan tanda dan gejala darurat
yang harus dilaporkan ( rasa sakit saat saat
aktifitas )
Hasil : melaporkan masih lemah
Rabu/ 19 Februari 2020 ??????
(MALAM)
Kamis/ 20 Februari 2020 Jam 07.10 Jam 13.10
(PAGI) Memonitor sirkulasi perifer (nadi, edema, pengisian S:
kapiler, warna, suhu) Pasien mengatakan masih sedikit merasa
Hasil: Nadi perifer teraba kuat (83 x/mnt), CRT <3 kaku dalam menggerakkan tangan dan
detik, pasien masih tampak pucat, akral kedua kakinya
ektremitas atas dan bawah teraba hangat. Suhu: 36.0 O:
o
C Warna kulit masih tampak pucat
Jam 07.30 CRT < 3 detik
Memonitor adanya kemerahan, nyeri, dan edema Turgor kulit menurun
pada ekstremitas pasien. Nadi perifer teraba kuat (90 x/mnt);
Hasil: Pasien mengatakan tidak merasa nyeri pada TD: 102/66 mmHg (MAP: 78 mmHg)
kedua kaki dan tangannya. Tampak edema pada Akral kedua ektremitas atas dan bawah
kedua punggung tangan pasien berkurang teraba hangat
Jam 10.00 Suhu: 36.5 oC
Menganjurkan pasien untuk sering menggerakkan A: Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer belum
kedua tangan dan kakinya teratasi
Hasil: Pasien mengatakan masih sedikit merasa kaku P: Lanjutkan intervensi
22
dalam menggerakkan kedua tangan maupun kakinya Periksa sirkulasi perifer
Tampak pasien aktif menggerakkan kedua tangan Memonitor panas, kemerahan, nyeri atau
dan kakinya bengkak pada ekstrmitas.
Jam 12.50 Hindari pesangan infus atau pengambilan
Memonitor kembali status sirkulasi perifer pasien darah pad area keterbatasan perifer
(nadi, edema, pengisian kapiler, warna, suhu) Hindari pengukuram darah pada daerah
Hasil: Nadi perifer teraba kuat (90 x/mnt), CRT <3 kekurangan perifer
detik, pasien masih tampak pucat, akral kedua Anjurkan untuk menggerakan ekstemitas
ektremitas atas dan bawah teraba hangat. Suhu: 36.5 Informasikan tanda dan gejala darurat yang
o
C harus dilaporkan ( rasa sakit saat saat
aktifitas, hilangnya)
23
Menganjurkan untuk menggerakan ekstemitas
Hasil : bisa digerakan tapi lemah
Jam 16.30
Menginformasikan tanda dan gejala darurat
yang harus dilaporkan ( rasa sakit saat saat
aktifitas )
Hasil : melaporkan masih lemah .
3.Diagnosa keperawatan : Risiko perdarahan yang dibuktikan dengan dengan adanya trombositopenia, keluhan pasien terkait BAB darah
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Selasa/ 18 Februari 2020 Jam 08.30 Jam 14.00
(PAGI) Memonitoring tanda dan gejala perdarahan S :- keluarga mengatakan pasiem bab darah
Hasil : bab encer warna hitam pekat sebanyak 3x /7 jam Keluarga mengatakan pasien masih pucat
sebanyak 400cc . Keluarga menagatakan pasien sudah
Jam 09.00 ditranfusi 2 kantung
Memonitoring nilai Hemglobin dan hematokrit O:
Hasil :- HB 4,9g/%, Hematrokrit 14.6% HB 4,9g/%, Hematrokrit 14.6%
Jam 09.10 Bab 3x darah hitam pekat kira kira 400cc
Monitoring tanda – tanda perdarahan Post tranfusi PRC bag ke 2 gol darah A .
Hasil : - Bab darah hitam segar 3x , kira –kira 400cc Terapi asam tranexamatg 500mg/iv
Jam 09.20 A : resiko perdarahan masih terjadi
Mempertahankan bedrest selama perdarahan P : intervensi dilanjutkan
Hasil : bedrest total Monitor tanda dan gejala perdarahan
Jam 09.40 Monitor nilai Hemglobin dan hematokrit
Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan Monitor tanda – tanda perdarahan
Hasil : keluarga dan pasien dapat menyebutkan tanda – Pertahankan bedrest selama perdarahan
tanda perdarahan Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
Jam 10.00
Anjurkan segera melapor jika terjadi
Menganjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
perdarahan
Kolaborasi obat pengontrol perdarahan
Hasil :dapat melaporkan jika Bab darah
Kolaborasi pemberian produk darah
Jam 11.00
24
Berkolaborasi obat pengontrol perdarahan
Hasil : -memberikan injeksi asam tranexamat 500mg/iv
Memberikan omeprazole 40mg/siringe Pump
/24 jam
Jam 11.20
Berkolaborasi pemberian produk darah
Hasil : Tranfusi PRC bag ke 2 : 242 c
Selasa/ 18 Februari 2020 ?????
(SIANG)
Selasa/ 18 Februari 2020 Nurlia
(MALAM)
Rabu/ 19 Februari 2020 Jam 08.00 Jam 13.10
(PAGI) Mengkaji adanya tanda-tanda terjadinya perdarahan S:
Hasil: Pasien mengatakan masih ada sedikit Pasien mengatakan tidak ada lagi darah yang
pengeluaran darah dari anusnya. Tampak masih ada keluar dari anusnya
hematokezia ±20 cc O:
Menganjurkan pasien mempertahankan posisi tirah Tampak tidak ada hematemesis
baring selama ada perdarahan Tidak ada hematokezia maupun melena
Hasil: Pasien dalam keadaan bedrest total. Tidak perdarahan pada gusi maupun hidung
Jam 10.05 TD: 120/65 mmHg
Penatalaksanaan pemberian obat Omeprazole 4 HB : 4,9 g/dl, HCT : 14.6% (18/02/2020)
mg/ml dosis 8 mg/jam jalan 2 ml/jam/syringe pump Trombosit=138.000 u/l (18/02/2020)
Hasil: Tidak ada reaksi alergi. Tidak keluhan mual A : Risiko perdarahan
dan muntah, maupun nyeri abdomen P : Lanjutkan intervensi
Jam 12.00 Monitor dengan ketat risiko terjadinya
Penatalaksanaan transfusi darah PRC 1 bag (247 cc) perdarahan pada pasien
Hasil: Tidak ada reaksi alergi. Monitor komponen koagulasi darah pasien
Jam 12.05 Monitor tanda-tanda vital pasien
Menganjurkan pasien untuk meningkatkan asupan Berikan produk penggantian darah (trombosit)
nutrisi, utamanya makanan yang kaya vitamin K sesuai instruksi, jika perlu
Hasil: Pasien mengatakan selalu mengonsumsi
Instruksikan agar pasien tetap tirah baring, jika
makanan yang disediakan RS dan dapat
terjadi perdarahan aktif
menghabiskan 1 porsi bubur yang disediakan
Instruksikan pasien dan keluarga untuk
Menginstruksikan pasien untuk melapor kepada
memonitor tanda-tanda perdarahan dan
petugas kesehatan jika ada perdarahan terjadi
melapor kepada petugas kesehatan jika hal
25
tersebut terjadi
Rabu/ 19 Februari 2020 Jam 08.05 Jam 14.00
(SIANG) Memonitoring tanda dan gejala perdarahan S :-
Hasil : tidak Bab darah . Keluarga mengatakan pasien masih pucat
Jam 09.00
Memonitoring nilai Hemglobin dan hematokrit O:
Hasil :- HB 4,9g/%, Hematrokrit 13% HB 4,9g/%, Hematrokrit 13
Jam 09.05 Post tranfusi PRC bag ke 3 gol darah A .
Monitoring tanda – tanda perdarahan Terapi asam tranexamatg 500mg/iv
Hasil : - tidak bab darah , pucat A : resiko perdarahan masih terjadi
Jam 09.20 P : intervensi dilanjutkan
Mempertahankan bedrest selama perdarahan Monitor tanda dan gejala perdarahan
Hasil : bedrest total Monitor nilai Hemglobin dan hematokrit
Jam 09.35 Monitor tanda – tanda perdarahan
Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan Pertahankan bedrest selama perdarahan
Hasil : keluarga dan pasien dapat menyebutkan tanda – Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
tanda perdarahan Anjurkan segera melapor jika terjadi
Jam 09.50 perdarahan
Menganjurkan segera melapor jika terjadi Kolaborasi obat pengontrol perdarahan
perdarahan Kolaborasi pemberian produk darah
Hasil :dapat melaporkan jika Bab darah
Jam 11.00
Berkolaborasi obat pengontrol perdarahan
Hasil : -memberikan injeksi asam tranexamat 500mg/iv
Memberikan omeprazole 40mg/siringe Pump
/24 jam
Jam 11.05
Berkolaborasi pemberian produk darah
Hasil : Tranfusi PRC bag ke 3 : 245 cc
26
Hasil: Pasien mengatakan tidak ada lagi pengeluaran keluar dari anusnya
darah dari anusnya. Tampak tidak ada perdarahan O:
pada pasien Tampak tidak ada hematemesis
Menganjurkan pasien mempertahankan posisi tirah Tidak ada hematokezia maupun melena
baring selama ada perdarahan Tidak perdarahan pada gusi maupun hidung
Hasil: Pasien dalam keadaan bedrest total. TD: 102/66 mmHg
Jam 12.05 HB : 4,9 g/dl, HCT : 14.6% (18/02/2020)
Menganjurkan pasien untuk meningkatkan asupan Trombosit=138.000 u/l (18/02/2020)
nutrisi, utamanya makanan yang kaya vitamin K A : Risiko perdarahan
Hasil: Pasien mengatakan selalu mengonsumsi P : Lanjutkan intervensi
makanan yang disediakan RS dan dapat Monitor dengan ketat risiko terjadinya
menghabiskan 1 porsi bubur yang disediakan perdarahan pada pasien
Menginstruksikan pasien untuk melapor kepada Monitor komponen koagulasi darah pasien
petugas kesehatan jika ada perdarahan terjadi Monitor tanda-tanda vital pasien
Berikan produk penggantian darah (trombosit)
sesuai instruksi, jika perlu
Instruksikan agar pasien tetap tirah baring, jika
terjadi perdarahan aktif
Instruksikan pasien dan keluarga untuk
memonitor tanda-tanda perdarahan dan
melapor kepada petugas kesehatan jika hal
tersebut terjadi
Kamis/ 20 Februari 2020 Jam 14.00 Jam 20.00
(SIANG) Memonitoring tanda dan gejala perdarahan S :-
Hasil : tidak Bab darah . Keluarga mengatakan pasien masih pucat
Jam 14.10
Memonitoring nilai Hemglobin dan hematokrit O:
Hasil :- HB 4,9g/%, Hematrokrit 13% HB 4,9g/%, Hematrokrit 13%
Jam 14.30 Post tranfusi PRC bag ke 4 gol darah A .
Monitoring tanda – tanda perdarahan Terapi asam tranexamat 500mg/iv
Hasil : - tidak bab darah , pasien tampak pucat A : resiko perdarahan masih terjadi
Jam 14.50 P : intervensi dilanjutkan
Mempertahankan bedrest selama perdarahan Monitor tanda dan gejala perdarahan
Hasil : bedrest total Monitor nilai Hemglobin dan hematokrit
Jam 15.00 Monitor tanda – tanda perdarahan
27
Penatalaksanaan pemberian obat Omeprazole 40 Pertahankan bedrest selama perdarahan
mg /IV Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
Hasil: Tidak ada reaksi alergi. Tidak keluhan mual Anjurkan segera melapor jika terjadi
dan muntah, maupun nyeri abdomen. perdarahan
Jam 15.05 Kolaborasi obat pengontrol perdarahan
Penatalaksanaan pemberian obat Asam Traneksamat Kolaborasi pemberian produk darah
500 mg/IV
Hasil: Tidak ada reaksi alergi. Tidak ada
pengeluaran darah dari anus pasien.
Jam 16.00
Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan
Hasil : keluarga dan pasien dapat menyebutkan tanda –
tanda perdarahan
Jam 16.20
Menganjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan
Hasil :dapat melaporkan jika Bab darah
Jam 17.00
Berkolaborasi obat pengontrol perdarahan
Hasil : -memberikan injeksi asam tranexamat 500mg/iv
Memberikan omeprazole 40mg/siringe Pump
/24 jam
Jam 18.00
Berkolaborasi pemberian produk darah
Hasil : Tranfusi PRC bag ke 4 : 245 c
28
4.Diagnosa keperawatan : Risiko infeksi yang dibuktikan dengan adanya penurunan hemoglobin, adanya prosedur invasif, dan IgM salmonella
Typhi positif
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Selasa/ 18 Februari 2020 Jam 09.05 Jam 14.00
(PAGI) Monitoring tanda dan gejala infeksi lokal dan S: keluarga mengatakan selalu mencuci tangan
sistemik O: Sistemik : HB Penurunan HB ( 4,9),Igg salmnella
Hasil : lokal : tidak tampak ada tanda tanda infeksi Typi 6
Sistemik : HB Penurunan HB ( 4,9),Igg A : risiko infeksi masih terjadi
salmnella Typi 6 P : intervensi dilanjutkan
Jam 09. 25 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
Membatasi jumlah pengunjung sistemik
Hasil : 1-2 orang pengunjung Batasi jumlah pengunjung
Jam 09.30 Cuci tangan 6 langkah pada 5 moment
Mencuci tangan 6 langkah pada 5 moment Pertahankan teknik aseptic pada pasien
Hasil : - bersih dari kuman beresiko
Jam 09.40 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Mempertahankan teknik aseptic pada pasien Ajarkan cara mencuci tangan benar
beresiko Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Hasil : penggunaan APD ( handscun) dalam tindakan . Kolaborasi pemberian antibiotic
Jam 10 .00
Mengajarkan cara mencuci tangan benar
Hasil : keluarga dapat mencuci tangan 6 langkah
Jam 11.00
Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Hasil : diet makanan lunak 507 gram/kilo kalori
Jam 13.00
Berkolaborasi pemberian antibiotic
Hasil : ceftriaxone 2gram /24 jam , tidak alergi
29
Selasa/ 18 Februari 2020 ??????
(SIANG)
Selasa/ 18 Februari 2020 nurlia
(MALAM)
Rabu/ 19 Februari 2020 Jam 07.30 Jam 13.00
(PAGI) Petugas kesehatan mencuci tangan 6 langkah S: Pasien mengatakan tidak ada keluhan demam
menggunakan sabun/handrub disetiap 5 momen O:
Jam 08.00 Tidak ada tanda infeksi lokal pada area insersi
Memonitor adanya tanda-tanda infeksi local (rubor, IV line maupun kateter folley pasien
kalor,dolor, tumor, dan fungsio laesa) pada alat-alat Suhu : 36.5 oC
invasif pasien dan tanda-tanda infeksi sistemik Kadar sel darah putih dalam batas normal
(suhu, WBC, dan jenis-jenis WBC) (WBC:10.11 (103)/uL, Neutrofil:68.6%,
Hasil: Tidak ada tanda-tanda infeksi lokal pada Limfosit: 25.3%, Monosit: 5.8%,
area insersi IV line. Suhu:36.7 oC. Kadar WBC dan Eosinofil:0.1%, Basofil: 0.2% )
jenis-jenisnya dalam batas normal IgM salmonella Typhi positif (18/02/2020)
Jam 08.30 A: Risiko infeksi
Melakukan personal hygiene pada pasien P: Pertahankan intervensi
Hasil: Tubuh pasien tampak bersih. Pasien terhindar Cuci tangan 6 langkah menggunakan
dari faktor risiko infeksi sabun/handrub disetiap 5 momen
Membatasi jumlah penjenguk pasien maksimal 2 Pertahankan prinsip aseptif ketika memberikan
orang perawatan
Hasil: Pasien terhindar dari faktor risiko infeksi Monitor tanda-tanda infeksi lokal dan sistemik
Mengedukasi keluarga pasien tentang pentingnya Batasi jumlah penjaga/penjenguk pasien
menjaga kebersihan tangan dan lingkungan pasien maksimal 2 orang
dalam mencegah risiko infeksi Tingkatkan intake nutrisi dan cairan pasien
Hasil: Keluarga pasien mengerti tentang hal yang sesuai kebutuhan secara adekuat
diajarkan. Tampak lingkungan tempat tidur pasien Kolaborasi pemberian antibiotic sesuai
bersih. Pasien terhindar dari faktor risiko infeksi instruksi
Memonitor kembali adanya tanda-tanda infeksi local
dan sistemik (suhu tubuh pasien)
Hasil: Tidak ada tanda-tanda infeksi lokal pada area
insersi IV line maupun kateter folley pasien. Suhu
tubuh pasien 36.5˚C.
Rabu/ 19 Februari 2020 Jam 09.10 Jam 14.00
30
(SIANG) Monitoring tanda dan gejala infeksi lokal dan S: keluarga mengatakan selalu mencuci tangan
sistemik O: Sistemik : HB Penurunan HB ( 4,9),Igg salmnella
Hasil : lokal : tidak tampak ada tanda tanda infeksi Typi 6
Sistemik : HB Penurunan HB ( 4,9),Igg A : risiko infeksi masih terjadi
salmnella Typi 6 P : intervensi dilanjutkan
Jam 09. 15 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
Membatasi jumlah pengunjung sistemik
Hasil : 1-2 orang pengunjung Batasi jumlah pengunjung
Jam 09.30 Cuci tangan 6 langkah pada 5 moment
Mencuci tangan 6 langkah pada 5 moment Pertahankan teknik aseptic pada pasien
Hasil : - bersih dari kuman beresiko
Jam 09.45 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Mempertahankan teknik aseptic pada pasien Ajarkan cara mencuci tangan benar
beresiko Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Hasil : penggunaan APD ( handscun) dalam tindakan . Kolaborasi pemberian antibiotic
Jam 10 .00
Mengajarkan cara mencuci tangan benar
Hasil : keluarga dapat mencuci tangan 6 langkah
Jam 11.00
Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Hasil : diet makanan lunak 507 gram/kilo kalori
Jam 13.00
Berkolaborasi pemberian antibiotic
Hasil : ceftriaxone 2gram /24 jam , tidak alergi
31
Hasil: Tidak ada tanda-tanda infeksi lokal pada Neutrofil:68.6%, Limfosit: 25.3%, Monosit:
area insersi IV line. Suhu:36.0 oC. 5.8%, Eosinofil:0.1%, Basofil: 0.2% )
Jam 08.30 IgM salmonella Typhi positif (18/02/2020)
Melakukan personal hygiene pada pasien A: Risiko infeksi
Hasil: Tubuh pasien tampak bersih. Pasien terhindar P: Pertahankan intervensi
dari faktor risiko infeksi Cuci tangan 6 langkah menggunakan
Membatasi jumlah penjenguk pasien maksimal 2 sabun/handrub disetiap 5 momen
orang Pertahankan prinsip aseptif ketika memberikan
Hasil: Pasien terhindar dari faktor risiko infeksi perawatan
Memonitor kembali adanya tanda-tanda infeksi local Monitor tanda-tanda infeksi lokal dan sistemik
dan sistemik (suhu tubuh pasien) Batasi jumlah penjaga/penjenguk pasien
Hasil: Tidak ada tanda-tanda infeksi lokal pada area maksimal 2 orang
insersi IV line maupun kateter folley pasien. Suhu Tingkatkan intake nutrisi dan cairan pasien
tubuh pasien 36.5˚C. sesuai kebutuhan secara adekuat
Kolaborasi pemberian antibiotic sesuai
instruksi
Kamis/ 20 Februari 2020 Jam 15.00 Jam 20.20
(SIANG) Monitoring tanda dan gejala infeksi lokal dan S: keluarga mengatakan selalu mencuci tangan
sistemik O: Sistemik : HB Penurunan HB ( 4,9),Igg salmnella
Hasil : lokal : tidak tampak ada tanda tanda infeksi Typi 6
Sistemik : HB Penurunan HB ( 4,9),Igg A : risiko infeksi masih terjadi
salmnella Typi 6 P : intervensi dilanjutkan
Jam 15 15 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
Membatasi jumlah pengunjung sistemik
Hasil : 1-2 orang pengunjung Batasi jumlah pengunjung
Jam 15. 30 Cuci tangan 6 langkah pada 5 moment
Mencuci tangan 6 langkah pada 5 moment Pertahankan teknik aseptic pada pasien
Hasil : - bersih dari kuman beresiko
Jam 16.00 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Mempertahankan teknik aseptic pada pasien Ajarkan cara mencuci tangan benar
beresiko Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Hasil : penggunaan APD ( handscun) dalam tindakan . Kolaborasi pemberian antibiotic
Jam 16.20
Mengajarkan cara mencuci tangan benar
Hasil : keluarga dapat mencuci tangan 6 langkah
32
Jam 16.40
Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Hasil : diet makanan lunak 507 gram/kilo kalori
33