BIODATA PASIEN
Nama / Inisial : Ny. P Usia :55 Th JK : P
Pendidikan : SD
Pekerjaaan : IRT
Status Pernikahan : Menikah
No RM : 045409
Diagnosa Medis : Sepsis + DM Type II + Ganggren Pedis Cruris Dextra + Ulkus
Dekubitus
Tanggal Masuk RS : 29 Juni 2023
Alamat : Pejala
BIODATA PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ketua RT
Hubungan dengan Klien : Suami
Alamat : Pejala
20 15 14
Keterangan:
: Meninggal
: Laki- Laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Pasien
II. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway :
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten
Obstruksi : Lidah Cairan Benda Asing N/A
Suara Nafas : Ronchi Gurgling Stridor N/A
Keluhan Lain : -
2. Breathing :
Gerakan dada : Simetris Asimetris
Irama Nafas Dangkal Normal dengan
terpasang ventilator
mode PC-BiPAP
Pola Nafas Teratur dengan Tidak Teratur
bantuan ventilator
Retraksi otot dada : N/A
Sesak Nafas : : 16 x/mnt
BGA : Asidosis Respiratorik
Terkompensasi Sebagian
Keluhan Lain :-
3. Circulation
Nadi : Teraba 96 x/menit
teraba Sianosis : Ya Tidak
CRT : > 2 Detik
Pendarahan : Tidak ada
Keluhan Lain :-
4. Fluid (Cairan dan Elektrolit)
Intake : 885 cc
Output : 663 cc
Balance Cairan : +143 cc
III. PEMERIKSAAN FISIK SPESIFIK WITH BODY SISTEM (SECONDARY SURVEY)
KU Pasien : Lemah
TD : 141/68 mmHg Nadi : 96 x/menit RR 16 x/menit Suhu 37,9o C
1. Rasa Nyaman (Nyeri). Tidak dapat dikaji
Skala nyeri: Lokasi :
Skala nyeri: Lokasi :
Durasi Frekuensi : Karateristik :
Nyeri hilang, bila:
Minum obat
Istirahat
Lain-lain sebutkan
Diberitahukan ke dokter:
Ya, pukul
Keluhan Lain -
2. B 1 : Breathing (Pernafasan/Respirasi)
Terdapat pergerakan dan pengembangan dada, pergerakan dada simetris, terdengar nafas
dalam ventilator. Terpasang Trakeostomi dan ventilator pada pasien untuk mempatenkan
jalan nafas pasien. Terdengar suara ronchi basah minimal pada lapang paru kanan dan kiri
atas. Pasien tidak menggunakan otot bantu nafas, SpO2 pasien 94% dengan bantuan
ventilator mode PC-BiPAP, PS:10, PinP: 22, Peep: 5,6, FiO2: 70, RR:16, Ti: 1,2 terdapat
sputum warna putih kekuningan konsisten encer.
3. B 2 : Bleeding (Kardiovaskuler / Sirkulasi)
Pada pemeriksaan sirkulasi nadi pasien 111x/mnt, keadaan secara umum koma, CRT: >
2dtk. Terpasang CVC dan hasil GDP: 117, TD: 100/62mmHg
4. Brain (Persyarafan/Neurologik)
Pada pemeriksaan sistem neurologi tingkat kesadaran pasien koma, GCS: E1V1M1, pupil
isokor, reflek fisiologis tidak ada, reflek patologis tidak ada, bentuk hidung simetris,
septum di tengah, tidak terdapat polip, tidak ada kelainan, mata simetris, reflek cahaya
+/+, sklera tidak ikterus, tidak ada kelainan.
5. B 4 : Bladder (Perkemihan – Eliminasi Urin/Genitourinaria)
Pada pemeriksaan sistem urinary distensi kandung kemih tidak teraba, pasien terpasang
foley kateter, dengan jumlah urine pukul 13.00 250 cc, intake: 828, Output: 676 cc,
balance cairan: +152 urine berwarna kuning pekat.
6. B 5 : Bowel (Pencernaan – Eliminasi Alvi/Gastrointestinal)
Pada sistem gastrointestinal mukosa bibir pasien sedikit kering, lidah bersih, tidak
terdapat gigi palsu, bentuk abdomen datar, tidak terdapat muntahan, tidak terdapat
melena, pasien terpasang NGT, tidak terjadi diare, tidak terjadi konstipasi, tidak ada
kelainan abdomen, BB: 70 Kg, TB:156cm
7. B 6 : Bone & Skin (Tulang – Otot – Integumen)
Pada pemeriksaan sistem bone dan integumen tidak terdapat edema di ektremitas atas dan
bawah, pada ekstremitas bawah kanan terdapat luka ulkus luas dari ujung kaki hingga
pangkal paha granulasi(-), nekrotik(+), slough (+), perdarahan (-), pada digiti II pedis
dextra terdapat luka amputatum. Juga terdapat luka dekubitus dibokong dengan diameter
10 cm. kekuatan otot
1 1
1 1
IV. PEMERIKSAAN LANJUTAN
1. Alergi
Tidak ada alergi
Alergi obat, sebutkan reaksi
Alergi makanan sebutkan reaksi
Alergi lainnya sebutkan reaksi
Gelang tanda alergi dipasang (warna merah)
Tidak diketahui
Diberitahukan ke dokter/farmasis (apoteker)/dietisien (coret salah satu)
Ya pukul .......... l Tidak
2. Risiko decubitus Tidak
Terdapat luka Ya, jelaskan dekubitus dibokong dengan diameter 10 cm. Granulasi (-)
Slough (+) Nekrotik (-)
(BERDASARKAN SKALA NORTON)
PENILAIAN 4 3 2 1
Kondisi Fisik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk
Status Mental Sadar Apatis Bingung Stupor
Aktifitas Jalan Sendiri Jalan Dengan Kursi Roda Di tempat tidur
Bantuan
SKOR 4 - 2 3
TOTAL SKOR 9
Keterangan :
16 – 20 : risiko rendah terjadi decubitus
12 – 16 : risiko sedang terjadi decubitus
< 12 : risiko tinggi terjadi decubitus
3. Riwayat Psikososial
Status Psikologi
Tenang Cemas Marah Sedih
Kecenderung bunuh diri Lain-lain sebutkan tidak dapat dikaji
Status Mental
Sadar dan orientasi baik
Ada masalah prilaku, sebutkan
Prilaku kekerasan yang dialami pasien sebelumnya
Status Sosial
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga Baik tidak baik
b. Kerabat terdekat yang dapat dihubungi :
Nama : Tn. S
Hubungan: Suami
4. Status Giszi
SKRINING GIZI (berdasarkan (MST/Malnutrition Screening Tool)
Untuk Pasien dewasa Antropometri : BB 70 kg TB : 156 cm LILA:-cm
(bila skor ≥ 2 dilakukan pengkajian lanjut oleh dietisien)
Parameter
No Kriteria Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan
dalam3 bulan terakhir?
a. Tidak ada penurunan
b. Tidak yakin/tidak tahu
c. Jika Ya, berapa penurunan berat badan 0
tersebut 1 – 5 Kg
6 – 10 Kg
11 – 15 Kg
≥ 15 Kg
2. Apakah asupan makanan berkurang karena tidak nafsu makan
a. Ya 1
b. Tidak
Total Skor 1
3. Pasien dengan kondisi khusus Ya Tidak
(pasien dengan penurunan imunitas, hemodialisa kronis, geriatric,
kemotherapi, intensive care, perinatal care, luka bakar, transpalantasi
sumsum tulang, DM, penurunan fungsi ginjal berat, sirosis hepatis, CLB,
penyakit keganasan, pneumonia berat, stroke, bedah digestif)
Sudah dibaca/diketahui oleh dietisien (diisii oleh dietisien) Ya paraf
5. Skrining Status Fungsional selama di Rumah Sakit
Aktivitas dan mobilisasi : (lampirkan formulir pengkajian status fungsinal Barthel Index)
Mandiri Perlu bantuan, sebutkan . . . . . .
Ketergantungan total, dilaporkan ke dokter Ya, sejak tanggal 29 Juni 2023)
6. Kebutuhan Khusus
Lanjut usia Pasien kemotherapi/radiasi Ketergantungan obat
Sakit terminal Daya imun rendah Korban kekerasan/terlantar
Penyakit menular Kelainan emosional Lainnya, jelaskan . . . .
7. Kebutuhan Edukasi (dikaji pada pasien dan atau keluarga)
Kebutuhan pembelajaran pasien (pilih topic pembelajaran pada kotak yang tersedia)
Diagnosa dan manajemen Obat-obatan Perawatan luka
Rehabilitasi nyeri Diet dan nutrisi
Lain- lain
8. Perencanaan Pulang (dilengkapi dalam waktu 48 jam pertama pasien masuk ruang rawat)
a. Pasien tinggal dengan siapa? sendiri anak/lain-lain sebutkan ...... suami
b. Dimana letak kamar pasien di rumah? Lantai dasar Lantai dua/tiga
c. Bagaimana kondisi rumah pasien ?
Penerangan lampu terang/cukup terang/ kurang (coret salah satu)
Kamar tidur jauh/dekat dengan kamar mandi (coret salah satu)
WC jongkok/duduk (coret salah satu)
d. Bagaimana perawatan kebutuhan dasar pasien ? Mandiri Dibantu sebagian Dibantu penuh
e. Apakah pasien memerlukan alat bantu khusus? Ya, sebutkan Tidak
f. Apa makanan pasien? Tidak berdiet Vegetarian Diet, sebutkan Diet DM
g. Apakah perlu dirujuk ke komunitas tertentu? Tidak Ya, sebutkan . . . .
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Rontgen dll)
RONTGEN:
Tanggal 15 Juni 2023 Kesan:
- Cardiomegali (Suspek LV)
- Gambaran bronchopneumonia dengan awal edema
EKG:
Tanggal 29 Juni 2023: Normal Sinus Rhythm
Labotorium:
Tanggal 29 Juni 2023
Procalsitonin Test: Sepsis Berat: 4,41 (↑)
Tanggal 11 Juli 2023
DL : WBC : Leukositosis : 15,3 (↑)
Tanggal 13 Juli 2023
AGD : Asidosis Respiratorik Terkompensasi Sebagian
- pH : 7,289 (↓)
- pCO2 : 67,8 (↑)
- HCO2 : 32,7 (↑)
ALBUMIN : Hipoalbumin : 1,76 (↓)
Procalsitonin Test: Resiko Sepsis : 0,89 (normal: ≤ 0,5)
Tanggal 15 Juli 2023
GDS : Normal GDS : 93
Kultur :
- Resisten AB : Clindamycin, Erythromycin, Levofloxacin, Moxifloxacin,
Penicillin, Cefotaxim, Ciprofloxacin, Amox/Clav. Acid (AMC).
- Sensitif AB : Quinuprstin/Dalfopristin, Tetracycline, Tigecycline,
Vancomycin, Sulffamethoxazole (SXT)
VI. TERAPI YANG DIDAPAT
● IVFD NaCL 0,9 % 20 tpm
● Nebulizer Ventolin + Pulmicort 3 x 1
● Injeksi Omeprazole 2 x 40 mg
● Injeksi Paracetamol 3 x 1 gr k/p
● Injeksi Metronidazole 2 x 500 mg (H-18)
● Injeksi Metoclopramide 2 x 1 amp
● Oral Tetrasiklin 3 x 500 mg (H-1)
PENILAIAN STATUS FUNGSIONAL (BERDASARKAN PENILAIAN BARTHEL INDEX)
NILAI SKOR
SEBELUM SAAT MGG I MGGII MGGIII MGGIV SAAT
NO FUNGSI SKOR URAIAN SAKIT MASUK RS DI RS DI RS DI RS DI RS PULANG
Tidak
terkendali/te
ratur 1 1 1 1 -
0
(perlu
Mengendalikan pencahar)
rangsang Kadang-
1 defekasi BAB kadang
1
tidak
terkendali
2 Madiri 2
Tak
terkendali/
1 1 1 1
0 pakai
Mengendalikan kateter
rangsang
Kadang-
2 berkemih
(BAK) 1 kadang
tak terkendali
2 Madiri 2
Butuh
Membersihkan pertolongan
diri (cuci muka, 1 1 1 1
0 orang
3 sisir rambut,
sikat gigi)
lain
1 Mandiri 2
Tergantung
pertolongan 1 1 1 1
0
orang lain
Perlu
pertolongan
Penggunaan
pada
jamban,
beberapa
masuk dan
kegiatan
keluar
dapat
(memakai 1
4 mengerjakan
celana,
sendiri
membersihka
kegiatan
n, menyiram)
yang lain
2
2 Mandiri
0 Tidak mampu 1 1 1 1
Perlu
ditolong
memoton
1
5 Makan g
makanan
2 Mandiri 2
Perlu
banyak
bantuan
1 1 1 1
1 untuk bisa
Berubah sikap duduk (2
6 dari berbaring orang)
ke duduk Bantuan (2
2 2
orang)
3 Mandiri
0 Tidak mampu 1 1 1 1
Bisa
(pindah)de
1 ngan kursi
roda
Berjalan
Berpindah/berj
7 dengan
alan 2 2
bantuan 1
orang
3 Mandiri
Tergantung
0 orang 0 0 0 0
lain
Sebagian
8 Memakai baju 1 1
dibantu
2 Mandiri
0 Tidak Mampu 0 0 0 0
Butuh
Naik turun 1 1
9 pertolongan
tangga
2 Mandiri
Tergantung
0 orang 0 0 0 0
10 Mandi
lain
1 Mandiri 1
TOTAL SKOR 17 7 7 7 7
NAMA & TANGAN PERAWAT
Keterangan :
20 : Mandiri
12 – 19 : Keterhantungan ringan
9 – 11 : Ketergantungan sedang
5 – 8 : Ketergantungan berat
0 – 4 : Ketergantungan total
ANALISA DATA
DS: -
DO:
- CRT >3 dtk
- Luka lama sembuh
- Terdapat luka ulkus
luas dari ujung kaki
kanan hingga pangkal
paha granulasi(-), Gangguan Integritas Jaringan
nekrotik(+), slough (+), b.d Status Nutrisi dan
perdarahan (-), penurunan mobilitas d.d nilai
Status Nutrisi
- Terdapat luka albumin dibawah normal,
Penurunan mobilitas
amputatum digiti II pasien tirah baring degan GCS
pedis dextra E1V1M1, Terdapat luka ulkus
- Terdapat luka dekubitus
dekubitus dibokong
dengan diameter 10 cm
- Pasien tirah baring,
Penurunan Mobilitas
- ALBUMIN :
Hipoalbumin : 1,76 (↓)
DS: -
DO:
- Terpasang trakeostomi
- Terpasang ventilator
- Terdapat sekret Bersihan jalan nafas tidak
berwarna kuning efektif b.d Adanya jalan napas
- KU:Koma Adanya jalan nafas buatan buatan d.d terpasang
- GCS: E1V1M1 trakeostomi, tidak mampu
- Tidak mampu batuk batuk, GCS E1V1M1
- Suara nafas Ronchi
basah minimal pada
lapang paru kanan dan
kiri atas
DS:
DO: Resiko Infeksi b.d Efek
- Terpasang trakeostomi Prosedur Invasif dan Mal
- Procalsitonin Test: Nutrisi d.d Post op trakeostomi
Sepsis Berat: 4,41 (↑) Efek Prosedur Invasif harike 11, nilai albumin
- DL : WBC : Mal Nutrisi dibawah normal, nilai leukosit
Leukositosis : 15,3 (↑) diatas normal, nilai PCT diatas
- ALBUMIN : normal, suhu tubuh diatas
Hipoalbumin : 1,76 (↓) normal.
- Suhu : 37,9 C
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
SDKI SLKI SIKI
DX
1. Monitor karakteristik luka (mis:
drainase,warna,ukuran,bau
Setelah dilakukan tindakan
2. Monitor tanda –tanda infeksi
keperawatan 3x24 jam Integritas
3. Bersihkan jaringan nekrotik
jaringan meningkat dengan kriteria
4. Berikan salep yang sesuai di kulit
hasil :
Gangguan Integritas Jaringan b.d Status /lesi, jika perlu
- Kerusakan jaringan cukup
Nutrisi dan penurunan mobilitas d.d nilai 5. Pasang balutan sesuai jenis luka
menurun
1 albumin dibawah normal, pasien tirah 6. Pertahan kan teknik seteril saaat
- Kerusakan lapisan kulit
baring degan GCS E1V1M1, Terdapat perawatan luka
cukup menurun
luka ulkus dekubitus 7. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat
- Pigmentasi abnormal
dan drainase
menurun
8. Kolaborasi prosedur debridement,
- Jaringan parut menurun
jika perlu
- Nekrosis menurun
9. Kolaborasi pemberian antibiotik,
jika perlu
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pola napas (frekuensi,
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d keperawatan 3x24 jam Bersihan kedalaman, usaha napas)
Adanya jalan napas buatan d.d terpasang jalan nafas meningkat dengan kriteria 2. Monitor sputum (jumlah, warna,
2
trakeostomi, tidak mampu batuk, GCS hasil : aroma)
E1V1M1 - Produksi sputum menurun 3. Lakukan penghisapan lendir kurang
- Pola nafas membaik dari 15 detik
4. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
lokal dan sistemik
Setelah dilakukan tindakan
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah
Resiko Infeksi b.d Efek Prosedur Invasif keperawatan 3x24 jam Tingkat
kontak dengan pasien dan
dan Mal Nutrisi d.d Post op trakeostomi infeksi menurun dengan kriteria
lingkungan pasien
3 harike 11, nilai albumin dibawah normal, hasil:
3. Pertahankan teknik aseptic pada
nilai leukosit diatas normal, nilai PCT - Demam menurun
pasien berisiko tinggi
diatas normal, suhu tubuh diatas normal - Kadar sel darah putih
4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
membaik
5. Ajarkan cara memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
CATATAN PERKEMBANGAN