NERS
Mata ajar Profesi Keperawatan (Gawat Darurat ) adalah salah satu pangkaran klinik yang menerapkan Konsep dan
Prinsip Keperawatan gawat darurat dalam memberikan asuhan Keperawatan pada Klien dewasa, diakhir mata ajar ini
KEPERAWATAN
mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan yang mampu menangani masalah yang mengancam kehidupan
dan menjaga ataupun meningk I N S T I T U T T E K N O L O G I K E S E H A T A N D A N S A I N S
W I Y A T A H U S A D A S A M A R I N D A KEPMEN RISTEKDIKTI NO: 1040/KPT/I/2019
GAWAT DARURAT
Jl. Kadrie Oening No.77 Samarinda Kalimantan
Timur Telp.0541 7272431
Mata ajar Profesi Keperawatan (Gawat Darurat ) adalah salah satu pangkaran klinik yang menerapkan Konsep dan
Prinsip Keperawatan gawat darurat dalam memberikan asuhan Keperawatan pada Klien dewasa, diakhir mata ajar ini
Mata ajar Profesi Keperawatan (Gawat Darurat ) adalah salah satu pangkaran klinik yang
mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan yang mampu menangani masalah yang mengancam kehidupan
menerapkan Konsep dan Prinsip Keperawatan gawat darurat dalam memberikan asuhan
dan menjaga ataupun meningkatkan kestabilan kondisi atkan kestabilan kondisi
Keperawatan pada Klien dewasa, diakhir mata ajar ini mahasiswa dapat memberikan asuhan
keperawatan yang mampu menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun
meningkatkan kestabilan kondisi klien setelah kegawat darurat tertangani.
INSTITUTTEKNOLOGIKESEHATANDANSAINS
WIYATAHUSADASAMARINDA
KEPMEN RISTEKDIKTI NO: 1040/KPT/I/2019
Koordinator
Ns. Ana Dwiyana Arief S.Kep., M.Kep 081253308776
Pembimbing Akademik
Ns. Kiki Hardiansyah Safitri, S.Kep., M. Kep, Sp.Kep. MB 085263526252
Ns. Chrisyen Damanik M.Kep 081235338835
Program pendidikan profesi dimana mahasiswa menerapkan ilmu pengetahuan teori, konsep
dan keterampilan tehnis yang telah dikuasai pada program akademik dimana mahasiswa secara
langsung memperoleh pengalaman belajar nyata ditatanan pelayanan kesehatan/keperawatan. Dalam
melaksanakan praktik, mahasiswa dibawah bimbingan perawat senior yang berfungsi sebagai
preseptor/mentor.
Pendidikan profesi merupakan bagian tak terpisahkan dari program pendidikan keperawatan
setelah tahap pendidikan sarjana. Mahasiswa yang akan mengikuti program ini akan terbagi dalam
kelompok sebagai proses pembelajaran mereka untuk dapat mencapai kompetensi dalam kerja
kelompok yang dinamis.
Buku panduan pendidikan profesi keperawatan pediatrik bagi mahasiswa program studi
pendidikan profesi ners merupakan buku yang berisi informasi tentang pelaksanaan praktik klinik.
Kami mengharapkan agar buku panduan ini dapat digunakan sebaik-baiknya sebagai panduan dalam
membantu melaksanakan proses pembelajaran pada program studi pendidikan profesi ners.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Mata ajar Profesi Keperawatan (Gawat Darurat) adalah salah satu pangkaran klinik yang
menerapkan Konsep dan Prinsip Keperawatan gawat darurat dalam memberikan asuhan Keperawatan
pada Klien dewasa, diakhir mata ajar ini mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan yang
mampu menangani masalah yang mengancam kehidupan dan menjaga ataupun meningkatkan
Prasyarat untuk mengambil mata ajar keperawatan gawat darurat dalam praktik profesi adalah
telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan pada program sarjana keperawatan, yang telah
kehidupan dalam lingkup pre-hospital dan intra-hospital. Pengalaman belajar di mata ajar profesi
kegawat daruratan meliputi pengalaman belajar di unit gawat darurat, ruang intermediate, ruang
Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah keperawatan kegawat
daruratan, melakukan tindakan keperawatan secara komprehensif, mengevaluasi kondisi klien, serta
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti mata ajar ini mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan
kegawatdaruratan sesuai dengan konsep dan prinsip keperawatan kegawatdaruratan.
B. Tujuan Khusus
Bila mahasiswa berhadapan dengan kasus kegawatdaruratan, mahasiswa mampu :
1. Melakukan dan menganalisa pengkajian kedaruratan, pengkajian primer dan
pengkajian sekunder, serta pengkajian penunjang secara tepat
2. Melakukan triase pada kasus-kasus kegawatdaruratan
3. Menggunakan peralatan khusus untuk melakukan untuk melakukan tindakan spesifik
pada pengolaan kegawatdaruratan
4. Menetapkan diaknosa keperawatan yang aktuan dan diaknosa risiko dengan data
pendukung yang tepat
5. Mengidentifikasi tindakan kegawatdaruratan yang tepat
6. Melakukan rencana tindakan kegawatdaruratan yang diperlukan
7. Memberikan resional dari tindakan-tindakan tersebut
8. Melakukan evaluasi dan memodifikasi asuhan keperawatan yang diberikan
9. Menerapkan tindakan universal precaution dan pencegahan penyebaran infeksi di
rumah sakit
10. Melakukan komunikasi perapeutik pada klien keluarganya
11. Menganalisa manajemen asuhan keperawatan kritis dan kegawatdaruratan
C. Kompetensi
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar keperawatan gawar
darurat adalah: Memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan
hemodiamik dan berbagai macam masalah yang mengancam kehidupan berdasarkan konsep dan prinsip
kegawatdaruratan dan etika keperawatan .
Kompetensi yang harus dicapai terdiri dari 6 elemen kompetensi yang saling terkait, Berikut ini
merupakan elemen kompetensi dan kriteria penampilan kerja dari setiap elemen.
Tabel. 2.1
Elemen Kompetensi dan Kriteria Penampilan Kerja
Menetapkan tujuan 3.1. Tujuan dan kriteria tujuan yang rasional dan realistic
keperawatan dan rencana ditetapkan
tindakan keperawatan yang 3.2. Intervensi keperawatan ditetapkan sesuai dengan
melibatkan klien dan keluarga standar intervensi keperawatan
serta peka budaya 3.3. Intervensi keperawatan yang ditetapkan meliputi:
a. Intervensi keperawatan merefleksi keamanan untuk
klien dan diri klien
b. Intervensi keperawatan merefleksi pemahaman
terhadap prinsip keperawatan dasar, keperawatan
klinis, dan keperawatan kegawatdaruratan
c. Intervensi keperawatan didokumentasikan
Melakukan tindakan 4.1. Tindakan bantuan hidup dasar dilakukan segera dengan
keperawatan kegawatdaruratan pengkajian
secara cepat dan tepat 4.2. Senantiasa secara mandiri melakukan monitoring
terhadap kondisi klien
4.3. Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan
prioritas, kondisi klien dan melibatkan klien serta
keluarganya
4.4. Fingsi kolaborasi dilakukan sesuai dengan kondisi
klien
4.5. Senantiasa memperlihatkan praktik keperawatan
yang aman dan nyaman bagi klien serta dapat
menggunakan pteknologi tepat guna
4.6. Senantiasa mempertahankan tehnik aseptik yang
diperlukan
4.7. Melakukan system rujukan secara tepat sesuai
kondisi kasus
4.8. Mendomenstrasikan secara tepat tindakan
keperawatan untuk:
a. Mempertahankan/meningkatkan efektifitas jalan
nafas
b. Mempertahankan/meningkatkan pola nafas yang
efektif
c. Mempertahankan/meningkatkan pertukaran yang
edukatif
d. Mempertahankan/meningkatkan hemodinamik
yang adekuat
e. Mempertahankan/meningkatkan status cairan
dan elektrolit yang adekuat
f. Mempertahankan/meningkatkan perfusi serebral
yang adekuat
g. Mempertahankan/meningkatkan status nutrisi
h. Mempertahankan/meningkatkan status
pertahanan tubuh(imunitas)
i. Mengurangi nyeri
j. Mencegah trauma tambahan dan atau timbulnya
infeksi/penyakit
k. Mempertahankan/meningkatkan kstabilan
psikososial
l. Meningkatkan pengetahuan klien/keluarga
(Panduan Laporan
Pendahuluan Teoritis)
PENGUMPULAN TUGAS
DILAKUKAN SETIAP
AKHIR DINAS RUANGAN
2. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem pernafasan : henti nafas, gagal nafas
3. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem kardiovaskular :cardiac arrest, MCI,
4. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem cairan elektrolik : syok(hipovolemik,
6. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem persyarafan : stroke, penurunan
kesadaran akut
7. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem pencernaan : appendicitis akut, kolik
8. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem perkemihan : gagal ginjal akut,
9. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis sistem endokrin : ketoasidoisis diabetikum,
hipoglikemia
10. Asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis klien keracunan : keracunan makanan dan
obat
12. Asuhan keperawatan gawat darurat maternal: PEB, aborsi insipinem, Abortio placenta
BAB 4
PROSES BIMBINGAN
Secara umum kegiatan dan proses bimbingan dapat dilihat pada rancangan bimbingan
dibawah ini :
Melaksanakan rencana
tindakan yang telah
disususn
Mengevaluasi asuhan
keperawatan yang
diberikan
Persentasi EBN
B. Tata Tertib
1. Pakaian sesuai dengan pakaian seragam mahasiswa ITKES Wiyata Husada Samarinda.
Untuk ruangan tertentu (ICU/ ICCU/PICU/NICU) menggunakan jas lab, sandal dengan
bagian depan tertutup, atau sesuai ketentuan protokol COVID-19.
2. Menggunakan name tag (ID Card) selama praktek klinik, disesuaikan dengan aturan
ruangan
3. Kehadiran mahasiswa dalam praktek klinik 100 %.
4. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktek klinik harus melaporkan ketidakhadirannya
padabagian akademik, koordinator pembimbing, dan pembimbing klinik.
5. Mahasiswa harus menggantikan waktu praktek yang ditinggalkan di hari sakit
mengganti 1hari sedangkan izin atau tanpa keterangan mengganti 3 kali lipat / hari yang
ditinggalkan.
1. Batasan ijin/sakit: 6 hari
2. Batasan Absen: 3 hari
3. Bila melebihi, mahasiswa tidak bisa melanjutkan dan akan mengulang stase.
6. Untuk di IGD diperbolehkan untuk menggunakan sepatu sport tanpa tali dengan warna
dominan hitam., atau sesuai ketentuan protocol COVID-19 (menyesuaikan aturan di
lahan praktik)
7. Kegiatan praktik Keperawatan Gawat Darurat dilakukan selama 3 minggu
1 LP setiap ruangan 1 LP (IGD, Jumlah LP 5, Diketik, di TTD preseptor, diberi nilai oleh preseptor
ICU,ICCU, PICU, NICU
2 Kasus kelolaan (Askep) 1 pasien Jumlah Askep 4 Askep
setiap ruangan (ICU, ICCU,PICU, Diketik, lama hari kelolaan min 3 hari, jika pasien pulang, mengganti kasus baru.
NICU) Rujukan SDKI, SLKI, SIKI atau Nanda, NIC, NOC
Di TTD preceptor, diberi nilai oleh preceptor (langsung pada lembar askepnya saja)
3 Resume setiap hari 1/ mahasiswa Selama dinas di IGD 5 resume diketik, di TTD preseptor, Dinilai preseptor (dinilai
(IGD) langsung di lembar resume saja)
4 Setiap ruangan Wajib 1 kali BST Total BST 5 Kali per kelompok selama 3 Minggu, di TTD preseptor dan di beri
dengan preseptor Nilai (lembar penilaian terlampir)
5 Mahasiswwa wajib mengikuti pre Di catat di dalam form kegiatan harian (kegiatan selama pre dan prost comprence,
dan post comprence di TTD preseptor
6 Presentasi Jurnal dan Presentasi
Kasus Presentasi Jurnal dilakukan di minggu ke 2 selama siklus dinas (sesuai
kesepakatan dengan pembimbing klinik dan akademik)
Kasus yang dipresentasikan adalah kasus yang berbeda dari kasus kelolaan.
Jurnal yang digunakan adalah yang relevan dan dapat di aplikasikan sebagai
tindakan keperawatan untuk kasus tersebut.
F. PEMBAGIAN KELOMPOK
A. Tujuan Evaluasi
Secara umum evaluasi praktik klinik keperawatan gawat darurat bertujuan untuk menilai
kompetensi mahasiswa dalam menerapkan proses keperawatan pada masalah
kegawatdaruratan
B. Jenis – jenis Evaluasi
C. Kriteria Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus jika :
1. Mendapat nilai minimal 70 pada hasil penilaian evaluasi proses dan nilai minimal 70 pada
ujian klinik
2. Memenuhi kehadiran 100%
3. Mematuhi semua tata tertib
4. Memenuhi target prosedur minimal
BAB VI
PENUTUP
Praktik klinik profesi keperawatan gawat darurat bertujuan untuk membekali mahasiswa
dengan pengetahuan kegawatdaruratan dimana mahasiswa dapat bertindak cepat dan tepat dalam
membantu klien di rumah sakit. Keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan
kegawatdaruratan pada kondisi-kondisi yang mengancam kehidupan pada klien dalam lingkup pre-
hospital dan intra-hospital yang dilaksanakan oleh mahasiswa dapat memberikan pengalaman yang
nyata sebelum memasuki lapangan kerja.
Buku panduan praktik profesi ini dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan
praktik profesi keperawatan gawat darurat dan memfasilitasi mahasiswa dalam mencapai kompetensi
dan tujuan mata ajar. Mahasiswa wajib membawa buku panduan praktik profesi keperawatan gawat
darurat setiap hari selama praktik klinik keperawatan gawat darurat.
KOMPETENSI KEPERAWATAN GADAR KRITIS
Nama Mahasiswa :
Nim :
Tgl / paraf CI
No Jenis Kompetensi ∑
1 2 3 4 5
Kegawatan sistem pernafasan
1. Mampu mengenal tanda gawat nafas 5
2 Mampu memberikan pertolongan pada klien
a. Membebaskan jalan nafas tanpa alat 2
b. Membebaskan jalan nafas dengan alat 3
c. Menyiapkan intubasi 2
d. Melakukan fisioterapi;
- Breathing exercise 5
- Clapping
5
- Fibrating
5
- Postural drainage
- Suctioning 5
- Nebulizing 5
5
e. Memberikan O2 dengan:
- Ambu bag 5
- Bag and mask 5
- Setting lubing mode ventilator 1
3 Mampu melakukan monitoring fungsi pernafasan:
BGA 5
- Mengambil darah arteri
5
- Melakukan interpretasi hasil BGa
- Melakukan follow up hasil BGA abnormal 5
SpO2:
- Memasang alat monitoring SpO2 5
- Mengidentifikasi SpO2 normal 5
Kegawatan sistem kardiovaskular
1 Mengenal tanda gawat darurat 3
2 Memberikan pertolongan pada klien gawat jantung:
a. Melakukan RJPO 5
b. Menyiapkan obat gawat jantung 5
c. Menyiapkan alat kardioversi
5
d. Menyiapkan dan memasang monitor
cardinal 5
e. Menginterprestasikan hasil EKG abnormal 5
No. Rekam Medis ... ... ... Diagnosa Medis ... ... ...
IDENTITAS
TRIAGE P1 P2 P3 P4 P5
GENERAL IMPRESSION
Keluhan Utama (bila nyeri = PQRST):
Mekanisme Cedera :
Orientasi (Tempat, Waktu, dan Orang) : Baik Tidak Baik, ... ... ...
Diagnosa Keperawatan:
AIRWAY Inefektif airway b/d … … …
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten Kriteria Hasil : … … …
Obstruksi : Lidah Cairan Benda Asing N/A
Intervensi :
Suara Nafas : Snoring Gurgling 1. Manajemen airway;headtilt-chin lift/jaw
thrust
Stridor N/A
2. Pengambilan benda asing dengan forcep3.
Keluhan Lain: ... ... ……
4. … …
PRIMER SURVEY
Diagnosa Keperawatan:
1. Inefektif pola nafas b/d … … …
BREATHING 2. Kerusakan pertukaran gas b/d … … …
Gerakan dada: Simetris Asimetris Kriteria Hasil : … … …
Irama Nafas : Cepat Dangkal Normal
Intervensi :
Pola Nafas : Teratur Tidak Teratur 1. Pemberian terapi oksigen … … ltr/mnt,
Retraksi otot dada : Ada N/A via… …
2. Bantuan dengan Bag Valve Mask
Sesak Nafas : Ada N/A RR .......... x/mnt 3. Persiapan ventilator mekanik4.
Keluhan Lain: … … ……
5. … …
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan curah jantung b/d … … …
CIRCULATION 2. Inefektif perfusi jaringan b/d … … …
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan integritas jaringan b/d … …
…
EXPOSURE 2. Kerusakan mobilitas fisik b/d … … …
3. … … …
Diagnosa Keperawatan:
1. Regimen terapiutik inefektif b/d … … …
ANAMNESA 2. Nyeri Akut b/d … … …
3. … … …
Intervensi :
1. … … …
2. … … …
SECONDARY SURVEY
Alergi :
Medikasi :
Even/Peristiwa Penyebab:
Tanda Vital :
BP : N: S: RR :
Diagnosa Keperawatan:
PEMERIKSAAN FISIK 1. … … …
2. … … …
Diagnosa Keperawatan:
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. … … …
2. … … …
RONTGEN CT-SCAN USG EKG Kriteria Hasil : … … …
ENDOSKOPI Lain-lain, ... ... Intervensi :
Hasil : 1. … … …
2. … … …
BIODATA PASIEN
Nama / Inisial : Usia : JK :
Pendidikan :
Pekerjaaan :
Status Pernikahan :
No RM :
Diagnosa Medis :
Tanggal Masuk RS :
Alamat :
4. Riwayat Pembedahan
5. Pengobatan Terakhir
2. Breathing :
Gerakan dada : Simetris Asimetris
Irama Nafas : Cepat Dangkal Normal
Pola Nafas : Teratur Tidak Teratur
Retraksi otot dada : Ada N/A
Sesak Nafas : Ada N/A RR : ... ... x/mnt BGA : . . . . .
Keluhan Lain: … …
3. Circulation
Nadi : Teraba ...... x/menit Tidak teraba
Sianosis : Ya Tidak
CRT : < 2 detik > 2 detik
Pendarahan : Ya Tidak ada
Keluhan Lain: ... ...
4. Fluid (Cairan dan Elektrolit)
Intake :
Output :
Balance Cairan :
Keluhan Lain . . . . .
2. B 1 : Breathing (Pernafasan/Respirasi)
3. Riwayat Psikososial
Status Psikologi
Tenang Cemas Takut Marah Sedih
Kecenderung bunuh diri Lain-lain sebutkan . . . . .
Status Mental
Sadar dan orientasi baik
Ada masalah prilaku, sebutkan
Prilaku kekerasan yang dialami pasien sebelumnya
Status Sosial
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga Baik tidak baik
b. Kerabat terdekat yang dapat dihubungi :
Nama :
Hubungan
Telepon
Pekerjaan pasien
4. Status Giszi
SKRINING GIZI (berdasarkan (MST/Malnutrition Screening Tool) → Untuk Pasien dewasa
Antropometri : BB . . . . kg TB : . . . . . . cm LILA ............. cm
(bila skor ≥ 2 dilakukan pengkajian lanjut oleh dietisien)
Parameter
No Kriteria Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan dalam
3 bulan terakhir?
a. Tidak ada penurunan
b. Tidak yakin/tidak tahu
c. Jika Ya, berapa penurunan berat badan tersebut
1 – 5 Kg
6 – 10 Kg
11 – 15 Kg
≥ 15 Kg
2. Apakah asupan makanan berkurang karena tidak nafsu makan
a. Ya
b. Tidak
Total Skor
3. Pasien dengan kondisi khusus Ya Tidak
(pasien dengan penurunan imunitas, hemodialisa kronis, geriatric, kemotherapi,
intensive care, perinatal care, luka bakar, transpalantasi sumsum tulang, DM,
penurunan fungsi ginjal berat, sirosis hepatis, CLB, penyakit keganasan,
pneumonia berat, stroke, bedah digestif)
Sudah dibaca/diketahui oleh dietisien (diisii oleh dietisien) Ya paraf
6. Kebutuhan Khusus
Lanjut usia Pasien kemotherapi/radiasi Ketergantungan obat
Sakit terminal Daya imun rendah Korban kekerasan/terlantar
Penyakit menular Kelainan emosional Lainnya, jelaskan . . . .
7. Kebutuhan Edukasi (dikaji pada pasien dan atau keluarga)
Kebutuhan pembelajaran pasien (pilih topic pembelajaran pada kotak yang tersedia)
DIagnosa dan manajemen Obat-obatan Perawatan luka
Rehabilitasi Manajemen nyeri Diet dan nutrisi
Lain- lain
8. Perencanaan Pulang (dilengkapi dalam waktu 48 jam pertama pasien masuk ruang rawat)
a. Pasien tinggal dengan siapa? sendiri anak/lain-lain sebutkan suami
b. Dimana letak kamar pasien di rumah? Lantai dasar Lantai dua/tiga
c. Bagaimana kondisi rumah pasien ?
Penerangan lampu terang/cukup terang/ kurang (coret salah satu)
Kamar tidur jauh/dekat dengan kamar mandi (coret salah satu)
WC jongkok/duduk (coret salah satu)
d. Bagaimana perawatan kebutuhan dasar pasien ? Mandiri Dibantu sebagian
Dibantu penuh
e. Apakah pasien memerlukan alat bantu khusus? Ya, sebutkan Tidak
f. Apa makanan pasien? Tidak berdiet Vegetarian Diet, sebutkan . . . .
g. Apakah perlu dirujuk ke komunitas tertentu? Tidak Ya, sebutkan . . . .
Hasil / Interpretasi:
NILAI SKOR
NO FUNGSI SKOR URAIAN SAAT MGG MGG MGG MGG SAAT
SEBELU
MASU I II III IV PULAN
M SAKIT
K RS DI RS DI RS DI RS DI RS G
Tidak
0 terkendali/teratur
Mengendalikan (perlu pencahar)
1 rangsang defekasi Kadang-kadang
BAB 1 tidak terkendali
2 Madiri
Tak
0 terkendali/pakai
Mengendalikan kateter
2 rangsang berkemih Kadang-kadang
(BAK) 1 tak terkendali
2 Madiri
Butuh
Membersihkan diri 0 pertolongan orang
3 (cuci muka, sisir lain
rambut, sikat gigi)
1 Mandiri
Tergantung
0 pertolongan orang
Penggunaan lain
jamban, masuk dan Perlu pertolongan
keluar (memakai pada beberapa
4 kegiatan dapat
celana, 1
membersihkan, mengerjakan
menyiram) sendiri kegiatan
yang lain
2 Mandiri
0 Tidak mampu
Perlu ditolong
5 Makan 1 memotong
makanan
2 Mandiri
Perlu banyak
bantuan untuk
1
bisa duduk (2
Berubah sikap dari
6 orang)
berbaring ke duduk
2 Bantuan (2 orang)
3 Mandiri
0 Tidak mampu
Bisa
1 (pindah)dengan
7 Berpindah/berjalan kursi roda
Berjalan dengan
2
bantuan 1 orang
3 Mandiri
NILAI SKOR
MG SAAT
NO FUNGSI SKOR URAIAN G PULAN
SAAT MGG MGG III MGG G
SEBELU MASU I II DI IV
M SAKIT K RS DI RS DI RS RS DI RS
Tergantung orang
0 lain
1 Sebagian dibantu
8 Memakai baju
2 Mandiri
0 Tidak Mampu
Butuh
1 pertolongan
9 Naik turun tangga
2 Mandiri
Tergantung orang
0 lain
10 Mandi
1 Mandiri
TOTAL SKOR
NAMA & TANGAN PERAWAT
Keterangan :
20 : Mandiri 5 – 8 : Ketergantungan berat
12 – 19 : Keterhantungan ringan 0 – 4 : Ketergantungan total
9 – 11 : Ketergantungan sedang
Data Etiologi Diganosa
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
NOC Indikator NIC
DX
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/TGL JAM NO DX IMPLEMENTASI TT
EVALUAS
I
NO DX HARI / TGL JAM EVALUASI TT
1 S:
O:
A:
P:
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FORMAT PENGKAJIAN PEDIATRI
Nama mahasiswa :
Tanggal Praktek :
Tempat praktek :
1. Prenatal :
2. Intra natal :
3. Post natal :
V. RIWAYAT MASA LAMPAU.
4. Tindakan (operasi) :
5. Alergi :
6. Kecelakaan :
7. Imunisasi :
• Hepatitis B
• BCG
• DPT
• Polio
• Campak
2. Nutrisi :
Makanan yang disukai :
Alat makan yang dipakai :
Pola makan/jam :
Jenis makanan :
3. Aktivitas :
• BAK :
6. Pola hubungan
• Yang mengasuh :
• Hubungan dengan :
anggota keluarga
• Pembawaan secara :
Umum
• Lingkungan rumah :
7. Koping keluarga :
• Stressor pada anak/keluarga :
• Koping terhadap pemberi :
• pelayanan :
8. Kongnitif dan persepsi
• Pendengaran :
• Penglihatan :
• Penciuman :
• Taktil dan pengecapan :
9. Konsep diri
10. Seksual :
❖ Keadaan umum :
❖ TB/ BB :
❖ Lingkar kepala :
❖ Mata :
❖ Hidung :
❖ Mulut :
❖ Telinga :
❖ Tengkuk :
❖ Dada :
❖ Jantung :
❖ Paru-paru :
❖ Perut :
❖ Punggung :
❖ Genetalia :
❖ Ekstremitas :
❖ Kulit :
❖ Tanda vital :
IX. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI.
1. Diagnosa medis :
2. Tindakan operasi :
3. Status nutrisi :
4. Status cairan :
5. Obat-obatan :
6. Altivitas :
7. Tindakan keperawatan :
8. Hasil laboratorium :
9. Hasil Rontgen :
2. Motorik halus
4. Motorik kasar