Anda di halaman 1dari 26

1

BAB I

PENDAHULUAN

Mata ajar Profesi Keperawatan (Gawat Darurat ) adalah salah satu pangkaran klinik

yang menerapkan Konsep dan Prinsip Keperawatan gawat darurat dalam memberikan

asuhan Keperawatan pada Klien dewasa, diakhir mata ajar ini mahasiswa dapat

memberikan asuhan keperawatan yang mampu menangani masalah yang mengancam

kehidupan dan menjaga ataupun meningkatkan kestabilan kondisi klien setelah kegawat

darurat tertangani.

Prasyarat untuk mengambil mata ajar keperawatan gawat darurat dalam praktik

profesi adalah telah menyelesaikan mata kuliah kegawatdaruratan pada program sarjana

keperawatan, yang telah dipelajari mahasiswa tahap profesi dengan beban studi sebanyak 6

sks.

Asuhan keperawatan kegawatdaruratan diberikan pada kondisi-kondisi yang

mengancam kehidupan dalam lingkup pre-hospital dan intra-hospital. Pengalaman belajar di

mata ajar profesi kegawat daruratan meliputi pengalaman belajar di unit gawat darurat,

ruang intermediate, ruang intensive care dan high care.

Pada mata ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa masalah keperawatan

kegawat daruratan, melakukan tindakan keperawatan secara komprehensif, mengevaluasi

kondisi klien, serta menerapkan prinsip-prinsip etika dan aspek legal keperawatan secara

tepat.
2

BAB II

TUJUAN DAN KOMPETENSI

A. Tujuan Umum

Setelah mengikuti mata ajar ini mahasiswa mampu memberikan asuhan

keperawatan kegawatdaruratan sesuai dengan konsep dan prinsip keperawatan

kegawatdaruratan.

B. Tujuan Khusus

Bila mahasiswa berhadapan dengan kasus kegawatdaruratan, mahasiswa mampu :

1. Melakukan dan menganalisa pengkajian kedaruratan, pengkajian primer dan

pengkajian sekunder, serta pengkajian penunjang secara tepat

2. Melakukan triase pada kasus-kasus kegawatdaruratan

3. Menggunakan peralatan khusus untuk melakukan untuk melakukan tindakan

spesifik pada pengolaan kegawatdaruratan

4. Menetapkan diaknosa keperawatan yang aktuan dan diaknosa risiko dengan

data pendukung yang tepat

5. Mengidentifikasi tindakan kegawatdaruratan yang tepat

6. Melakukan rencana tindakan kegawatdaruratan yang diperlukan

7. Memberikan resional dari tindakan-tindakan tersebut

8. Melakukan evaluasi dan memodifikasi asuhan keperawatan yang diberikan

9. Menerapkan tindakan universal precaution dan pencegahan penyebaran

infeksi di rumah sakit

10. Melakukan komunikasi perapeutik pada klien keluarganya

11. Menganalisa manajemen asuhan keperawatan kritis dan kegawatdaruratan

C. Kompetensi

Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mewngikuti

mata ajar keperawatan gawar darurat adalah:


3

A. DAFTAR KASUS

N TINGKAT
KASUS
O PENCAPAIAN
1 Asuhan keperawatan pasien Syok
2 Asuhan keperawatan pasien trauma dada
3 Asuhan keperawatan pasien gagal nafas
4 Asuhan keperawatan pasien infark miokardium
5 Asuhan keperawatan pasien trauma kepala
6 Asuhan keperawatan pasien trauma abdomen
7 Asuhan keperawatan pasien trauma muskuloskeletal
8 Asuhan keperawatan pasien kegawatan obstetri
9 Asuhan keperawatan pasien overdosis dan keracunan
10 Asuhan keperawatan pasien DM dengan ketoasidosis/kegawatan
hiperglikemi
11 Asuhan keperawatan pasien DM dengan hipoglikemia
12 Asuhan keperawatan pasien krisis tiroid
13 Asuhan keperawatan pasien sengatan binatang berbisa

B. DAFTAR KETERAMPILAN

N TINGKAT
KETERAMPILAN KLINIK
O PENCAPAIAN
1 Perawatan pasien dengan menggunakan ventilator mekanik
2 Melakukan triage
3 Pengkajian kegawat daruratan
4 Pembidaian
5 Pembebasan jalan nafas
6 Control servikal
7 Needle decompression
8 BCLS

Memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa yng mengalami

gangguan hemodiamik dan berbagai macam masalah yang mengancam kehidupan

berdasarkan konsep dan prinsip kegawatdaruratan dan etika keperawatan.

Kompetensi yang harus dicapai terdiri dari 6 elemen kompetensi yang saling

terkait. Berikut ini merupakan elemen kompetensi dan kriteria penampilan kerja dari

setiap elemen.
4

Tabel I

Elemen Kompetensi dan Kriteria Penampilan Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Penampilan Kerja


1. Melakukan pengkajian 1.1. Data pengkajian keperawatan didapat

keperawatan (riwayat secara akurat dan sistematis

keperawatan, 1.2. Tehnik pemeriksaan fisik

pemeriksaan fisik dan didomenstrasikan secara akurat dan sistematis

data penunjang ) sesuai dengan :

sesuai prinsip etika, a. Pengkajian primer: airway, breathing,

aspek legal circulation, dan disintegrasi

keperawatan, dan b. Pengkajian sekunder: head to toe

peka budaya 1.3. Pengkajian yang berkelanjutan

(monitoring)dilakukan sesuai kondisi klien yang

belum stabil

1.4. Data didokumentasikan secara sistematis

dan komprehensif pada format dokumentasi

yang ditetapkan

1.5. Tehnik komunikasi terapeutik terus

dipertahankan selama melakukan pengkajian

1.6. Persiapan klien dan alat untuk

pemeriksaan penunjang dilakukan dengan akurat


2. Menganalisisa dan 2.1. Data dikelompokkan sesuai dengan

menetapkan diagnose diagnose keperawatan yang dibuat

keperawatan dengan 2.2. Analisa data hasil pengkajian dilakukan

tepat selama melakukan asuhan keperawatan

2.3. Diagnose keperawatan ditetapkan secara

tepat dan sesuai dengan prioritas

2.4. Diagnose keperawatan ditetapkan sesuai

dengan rumusan PE/PES dan menggambarkan


5

penggunaan konsep patofisiologi dan konsep

keperawatan

2.5. Diagnoisa keperawatan yang akurat

terdokumentasi
3. Menetapkan tujuan 3.1. Tujuan dan criteria tujuan yang rasional
keperawatan dan dan realistic ditetapkan
rencana tindakan 3.2. Intervensi keperawatan ditetapkan sesuai
keperawatan yang dengan standar intervensi keperawatan
melibatkan klien dan 3.3. Intervensi keperawatan yang ditetapkan
keluarga serta peka meliputi:
budaya a. Intervensi keperawatan merefleksi keamanan
untuk klien dan diri klien
b. Intervensi keperawatan merefleksi
pemahaman terhadap prinsip keperawatan
dasar, keperawatan klinis, dan keperawatan
kegawatdaruratan
c. Intervensi keperawatan didokumentasikan
4. Melakukan tindakan 4.1. Tindakan bantuan hidup dasar dilakukan
keperawatan segera dengan pengkajian
kegawatdaruratan 4.2. Senantiasa secara mandiri melakukan
secara cepat dan monitoring terhadap kondisi klien
tepat 4.3. Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai
dengan prioritas, kondisi klien dan melibatkan
klien serta keluarganya
4.4. Fingsi kolaborasi dilakukan sesuai
dengan kondisi klien
4.5. Senantiasa memperlihatkan praktik
keperawatan yang aman dan nyaman bagi klien
serta dapat menggunakan pteknologi tepat guna
4.6. Senantiasa mempertahankan tehnik
aseptic yang diperlukan
4.7. Melakukan system rujukan secara tepat
sesuai kondisi kasus
4.8. Mendomenstrasikan secara tepat
tindakan keperawatan untuk:
a. Mempertahankan/meningkatkan efektifitas
6

jalan nafas
b. Mempertahankan/meningkatkan pola nafas
yang efektif
c. Mempertahankan/meningkatkan pertukaran
yang edukatif
d. Mempertahankan/meningkatkan
hemodinamik yang adekuat
e. Mempertahankan/meningkatkan status
cairan dan elektrolit yang adekuat
f. Mempertahankan/meningkatkan perfusi
serebral yang adekuat
g. Mempertahankan/meningkatkan status nutrisi
h. Mempertahankan/meningkatkanstatus
pertahanan tubuh(imunitas)
i. Mengurangi nyeri
j. Mencegah trauma tambahan dan atau
timbulnya infeksi/penyakit
k. Mempertahankan/meningkatkan kstabilan
psikososial
l. Meningkatkan pengetahuan klien/keluarga
5. Mengevaluasi asuhan 5.1. Melakukan evaluasi setiap hari untuk
keperawatan yang menentukan tercapai atau tidaknya tujuan
diberikan untuk asuhan keperawatan
menentukan 5.2. Menggunakan sistematika SOAP dalam
tercapainya atau melakukan evaluasi
tidaknya tujuan 5.3. Memodifikasi rencana keperawatan
sesuai kebutuhan
5.4. Evaluasi terdokumentasi pada format
yang telah ditetapkan
6. Senantiasa 6.1. Senantiasa mempertimbangkan aspek
memperlihatkan legal dalam memberikan asuhan keperawatan
praktik keperawatan 6.2. Senantiasa bertanggung jawab dan
yang professional, bertanggung gugat dalam melakukan tindakan
akuntabel, keperawatan
etislegal,serta peka 6.3. Senantiasa melaporkan kegiatan kepada
budaya perawat yang bertanggung jawab terhadap klien
kelolaan
7

6.4. Menunjukkkan kesiapan diri sebelum


praktik klinik dengan memenuhi[penugasan yang
diberikan
6.5. Memenuhi ketentuan tentang seragam
klinik, kelengkapan alat, dan kehadiran
6.6. Senantiasa menghargai klien tanpa
memandang suku, ras, agama, dan status social
6.7. Senantiasa menghargai klien sebagai
individu, dan menjagakerahasiaan klien
6.8. Dapat bekerja sama dan berprilaku etis
dalam berhubungan dengan sejawat/tenaga
kesehatan lainnya
6.9. Berespon cepat dan tepat pada kondisi
kegawatdaruratan, bersikap siaga/waspada
terhadap kondisi klien yang berpotensi
menimbulkan kegawatdaruratan
6.10. Senantiasa mempertahankan ketepatan
waktu
6.11. Menunjukkan efektifitas dan efisiensi
dalam menggunakan sumber-sumber yang
tersedia

BAB III

PROSES PEMBELAJARAN KLINIK

A. Proses pembelajaran klinik praktik profesi keperawatan gawat darurat dapat

kita lihat pada matriksberikut ini :


8

Tujuan belajar/ Rencana kegiatan Metode/media


kompetensi
Mengenal wahana Orientasi RS, ruangan dan Ceramah, diskusi, field
praktek dan meode metode pembelajaran
study/observasi, video, LCD, hand
pembelajaran
out
Mempersiapkan 1. Sebelum mahasiswa Penugasan tertulis, diskusi
pengetahuan yang praktek klinik, mahasiswa
harus dimiliki sebelum membuat laporan
mahasiswa melakukan pendahuluan sesuai dengan
praktek klinik. kasus yang akan dikelolanya
2. Laporan pendahuluan
dibuat sesuai dengan
lampiran
3. Penugasan tertulis lainnya
diberikan secra individu oleh
pembimbing jika dianggap
perlu (melanggar)
Memberi kesempatan 1. Pembimbing perlu memberi Penugasan klinik
mahasiswa penugasan klinik pada
mengguanakan teori kelompok atau individu yang
dan konsep dalam berkaitan dengan kasus
praktek kelolaannya
2. Mahasiswa melaksanakan
penugasan klinik yang
diberikan. Pembimbing
memberi umpan balik
terhadap hasil penugasan
yang dilakukan mahasiswa
Memberi kesempatan 1. Pembimbing klinik `
mahasiswa dalam satu menyampaikan rencana
tim mempelajari kasus ronde keperawatan
temannya yang lain 2. Mahasiswa mempersiapkan
dengan langsung pasien kelolaannya dan
melihat kliennya meminta ijin untuk
berpartisipasi dalm ronde
3. Pembimbing klinik memimpi
ronde
9

4. Mahasiswa
mempresentasikan kliennya
dan tindakan yang telah
dilakukan serta evaluasinya
5. Teman satu kelompok atau
perawat ruangan dapat ikut
berpartisipasi dalam ronde
tersebut
6. Mahasiswa selalu menjaga
keamanan dan kenyamanan
klien
Memberi kesempatan 1. Mahasiswa menentukan Belajar mandiri
pada mahasiswa untuk tujuan belajar mandiri
meningkatkan rasa 2. Mahasiswa meminta umpan
percaya diri bertindak balik dari pembimbing
sebagai seorang terhadap pengalaman yang
professional dalam telah dipelajari
memberikan asuhan
keperawatan

B. Materi yang harus dikuasai

Materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah:

1. Konsep keperawatan gawat darurat dan bencana

2. Asuhan keperawatan gawat darurat system pernafasan : henti nafas, gagal nafas

kronik/akut, obsruksi jalan nafas (obsruksi benda asing,asthma)

3. Asuhan keperawatan gawat darurat system kardiovaskular :cardiac arrest, MCI,

hipertensi, cardiac failure

4. Asuhan keperawatan gawat darurat system cairan elektrolik : syok(hipovolemik,

kardiogenik, neorologik, anafilakti)

5. Asuhan keperawatan gawat darurat klien trauma : trauma dada, trauma abdomen,

trauma kepal, trauma ekstremitas

6. Asuhan keperawatan gawat darurat system persyarafan : stroke, penurunan

kesadaran akut
10

7. Asuhan keperawatan gawat darurat system pencernaan : appendicitis akut, kolik

abdomen, pendarahan saluran cerna

8. Asuhan keperawatan gawat darurat system perkemihan : gagal ginjal akut, gagal

ginjal kronik

9. Asuhan keperawatan gawat darurat system endokrin : ketoasidoisis diabetikum,

hipoglikemia

10. Asuhan keperawatan gawat darurat klien keracunan : keracunan makanan dan obat

BAB IV

PROSES BIMBINGAN

A. Proses Bimbingan Praktik


11

Secara umum kegiatan dan proses bimbingan dapat dilihat pada rancangan

bimbingan dibawah ini :

Minggu Metode dan tahap Proses bimbingan


I-III Orientasi Latihan Umpan balik
Lokasi : 1. Penugasan klinik/fase 1. Praktik klinik :setiap 1. Ronde keperawatan
IGD prainteraksi(mempelaj mahasiswa dan bedside
ICU/ICCU ari kasus yang akan mengelola kasus teaching
OK dirawat) keperawatan gawat 2. Presentasi kasus
2. Pre-konferens (diskusi darurat (1 klien untuk 3. Umpan balik tugas
kasus akan dikelola masing-masing baca
dan tindakan ruangan) 4. Pre-
keperawatan pada hari a. Mengkaji klien (status konferens(umpan
tersebut medic/keperawatan, balik terhadap
3. Observasi tindakan wawancara,pemeriks asuhan
yang belum dipelajari aan fisik) keperawatan yang
mahasiswa pada b. Menegakkan prioritas diberikan )
lab.kampus/lab klinik diagnose
4. Demonstrasi tindakan keperawatan
keperawatan berdasarkan masalah
yang lebih
mengancam
kehidupan
c. Mengidentifikasi
rencana tindakan
(mandiri dan
melaborasi)
d. Melaksanakan
rencana tindakan
yang telah disususn
e. Mengevaluasi
asuhan keperawatan
yang diberikan
2. Presentasi kasus
kelolaan
3. Belajar mandiri
12

B. Tata Tertib

a. Pakaian sesuai dengan pakaian seragam mahasiswa Profesi Ners UNSRIT Untuk
ruangan tertentu (IGD / ICU/ ICCU) menggunakan seragam serta sandal jepit
b. Menggunakan name tag (ID Card) selama praktek klinik
c. Kehadiran mahasiswa dalam praktek klinik 100 %
d. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktek klinik harus melaporkan ketidakhadirannya
pada bagian akademik, koordinator pembimbing, dan pembimbing klinik
e. Mahasiswa harus menggantikan waktu praktek yang ditinggalkan di hari sakit
mengganti 1 hari sedangkan izin atau tanpa keterangan mengganti 2 kali lipat / hari
yang ditinggalkan
f. Kegiatan praktik Keperawatan Gawat Darurat dilakukan selama 5 minggu

C.Waktu & Tempat Praktik


1. Kegiatan praktik profesi Keperawatan Gawat Darurat dilakukan selama 5 minggu
2. Tempat praktik yang digunakan pada mata ajar ini adalah : Ruang/instalasi Gawat
Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), High Care Unit (HCU),Intermediate Care

BAB V
EVALUASI

A. Tujuan Evaluasi
13

Secara umum evaluasi praktik klinik keperawatan gawat darurat bertujuan untuk
menilai kompetensi mahasiswa dalam menerapkan proses keperawatan pada
masalah kegawatdaruratan
B. Jenis – jenis Evaluasi

Bentu Evaluasi Cakupan yang dievaluasi Pembobotan


Evaluasi Proses  Laporan pendahuluan 10%
 Kinerja klinik :
Kasus kelolaan 15%
Target pencapaian 15%
Seminar kasus kelompok 10%
Evaluasi hasil Ujian komprehensif 50%
(Ujian praktik)

C. Kriteria Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus jika :
1. Mendapat nilai minimal 70 pada hasil penilaian evaluasi proses dan nilai minimal
70 pada ujian klinik
2. Memenuhi kehadiran 100%
3. Mematuhi semua tata tertib
4. Memenuhi target prosedur minimal

BAB VI
PENUTUP

Praktik klinik profesi keperawatan gawat darurat bertujuan untuk membekali

mahasiswa dengan pengetahuan kegawatdaruratan dimana mahasiswa dapat bertindak

cepat dan tepat dalam membantu klien di rumah sakit. Keterampilan dalam memberikan
14

asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada kondisi-kondisi yang mengancam kehidupan

pada klien dalam lingkup pre-hospital dan intra-hospital yang dilaksanakan oleh mahasiswa

dapat memberikan pengalaman yang nyata sebelum memasuki lapangan kerja.

Buku panduan praktik profesi ini dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam

melakukan praktik profesi keperawatan gawat darurat dan memfasilitasi mahasiswa dalam

mencapai kompetensi dan tujuan mata ajar. Mahasiswa wajib membawa buku panduan

praktik profesi keperawatan gawat darurat setiap hari selama praktik klinik keperawatan

gawat darurat.

DAFTAR PUSTAKA

BudassiSheely. (1992). Emergency Nursing :Principles and Practice. St. Louis :


CV. Mosby Company

FIK-UI. (2005). Buku Panduan praktik klinik profesi klinik profesi keperawatan gawat darurat

Hudak, Gallo (2000) Critical Care Nursing, Philadelpia. Jb Lippincott company.


15

Judy Selfridge (1997) Energency Nursing An Assential Guide for Patient Care Philadelpia :
WB saunders Company.

Kenner, C.V and Guzzetti , C (2000) Cricital Care Nursing Body Mind and Spirit, 2 nd Editian
Little Brown & Co. Canada.

Lukman & Sorenson (2002) Medical Surgiacal Nursing Philadelphia : W.B Saunders
Company

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


PROGRAM PROFES NERS UNSRIT
EVALUASI KLINIK
Laporan Pendahuluan (10 %)

NAMA MAHASISWA :
TEMPAT PRAKTEK :
TANGGAL :
16

NO ASPEK NILAI NILAI MAHASISWA


MAKS 7 8 9 1
1 2 3 4 5 6
0
1 Teori tentang penyakit
(definisi, patofisiologi,
tanda dan gejala, 20
pemeriksaan penunjang,
komplikasi)
2 Ketepatan rumusan
20
diagnosa keperawatan
3 Prioritas diagnosa
5
keperawatan
4 Ketepatan rumusan
10
tujuan
5 Perencanaan tindakan
20
keperawatan
6 Rasionalisasi tindakan
10
keperawatan
7 Daftar Pustaka 5
8 Penampilan laporan 10
TOTAL NILAI

Keterangan :

Nilai :
A = > 80
B = 70 – 79,9 Penilai,
C = 60 – 69,9

( )

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


PROGRAM PROFESI NERS UNSRIT
EVALUASI KLINIK
Kasus kelolaan (15 %)

NAMA MAHASISWA :
TEMPAT PRAKTEK :
17

TANGGAL :

NO ASPEK NILAI NILAI MAHASISWA


MAKS 1 2 3 4 5 6
1 Ketepatan pengumpulan
15
data
2 Kelengkapan data /
15
pengkajian
3 Identifikasi diagnosa
keperawatan / masalah 5
kolaborasi
4 Ketepatan rumusan
10
diagnosa keperawatan
5 Ketepatan rumusan
10
tujuan
6 Ketepatan tindakan
15
keperawatan
7 Evaluasi 5
8 Penampilan laporan 5
8 Kelengkapan laporan
20
(setiap hari 1 laporan)
TOTAL NILAI

Keterangan :

Nilai :
A = > 80
B = 70 – 79,9 Penilai,
C = 60 – 69,9

( )

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


PROGRAM PROFESI NERS UNSRIT
EVALUASI KLINIK
Target Pencapaian (15 %)

Tuliskan tanggal, tanda (V) check list, dan paraf pembimbing pada kolom yang sesuai jika
mahasiswa telah melakukan pembelajaran/diskusi atau kegiatan asuhan keperawatan
18

Nama mahasiswa : ………………………. NIM : …………………………………


Unit/Ruangan : ………………………… Pembimbing : ………………………..
Rumah Sakit : …………………………… Td. Tangan Pembimbing : ……………

Kegiatan Tgl Tgl Tgl


Asuhan keperawatan gawat darurat system
pernafasan
 Henti nafas
 Gagal nafas kronik/akut
 Obstruksi jalan nafas :obstruksi neda
asing, asthma
Materi
 Anatomi- fisiologi system pernafasan
 Patofisiologi henti nafas, gagal nafas,
edema paru,asthma
 Farmakoterapi obat-obatan kegawatan
pernafasan : cara pemberian,efek
obat,dan hal yang harus diperhatikan
 Rencana asuhan keperawatan
kegawatdaruratan system pernafasan
Tindakan keperawatan
 Posisi
 Tindakan membuka jalan nafas
 Pemasangan jalan nafas tambahan
(OPA)
 Pemberian bantuan nafas melalui mulut
ke mouth shiel atau ambu
 Pengisapan lender
 Asistensi pemasangan intubasi
 Pemberian tarapi oksigen
 Intalasi
 Monitor pemberian obat : epineprin,
steroid, antibiotic
 Monitor kondisi umum klien/klien
dengan ventalasi
 Pengambilan/persiapan pemeriksaan
penunjang : analisa gas darah, rotgen
dada
 Pendidikan kesehatan

Catatan :

Kegiatan Tgl Tgl Tgl


19

Asuhan keperawatan gawat darurat


kardiovaskuler
 Cardiac arrest
 MCI
 Hipertensi
 Gagal jantung
Materi
 Anatomi- fisiologi system
kardiovaskuler
 Patofisiologi henti jantung, MCI,
hipertensi , dan gagal jantung
 Farmakoterapi obat-obatan
kegawatan kardiovaskuler : cara
pemberian,efek obat,dan hal yang
harus diperhatikan
 Rencana asuhan keperawatan
kegawatdaruratan system
kardiovaskuler
Tindakan keperawatan
 CPR
 Posisi
 Terapi oksigen
 Pemasangan terapi intra vena
 Monitor : pulse oximetri, monitor
jantung (EKG)
 Monitor status cairan : tekanan
sarah, edema, asites, JVP,
pengukuran cairan masuk dan
keluar, dan CVP
 Monitor pemberian obat : obat
ACLS, diuretics, obat inotropic,
dan anthypertensive, heparine
 Pemasangan terapi intra vena,
kateter urin, NGT
 Pengambilan pemeriksaan
penunjang : analisa gas darah,
enzyme jantung
 Pendidikan kesehatan dan
pembatasan aktifitas

Catatan :
20

Kegiatan Tgl Tgl Tgl


Asuhan keperawatan gawat darurat trauma
 Trauma dada
 Trauma abdemon
 Trauma kepala
 Trauma ekstremitas
Materi
 Anatomi- fisiologi system
musculoskeletal,cerebral, dada, dan
abdomen
 Mekanisme injuri
 Patofisiologi fraktur ekstremitas,
cedera kepala, trauma dada, dan
trauma abdomen
 Farmakoterapi obat-obatan yang
terkait : cara pemberian,efek
obat,dan hal yang harus diperhatikan
 Prinsip stabilisasi, transportasi, dan
perkembangan trauma
 Rencana asuhan keperawatan
kegawatdaruratan akibat trauma
Tindakan keperawatan
 Stabilisasi trauma : posisi, collar
neck, bidai,pembebatan, log rolling
 Penghentian pendarahan
 Monitor efek samping trauma
 Perawatan luka : pembersihan luka
dan pembalutan luka
 Membantu melakukan penjahitan
jaringan
 Monitor : tanda-tanda vital, pulse
oximetri, monitor jantung, keluaran
urin, keseimbangan cairan masuk-
keluar
 Monitor lokasi trauma : tanda fraktur,
jenis fraktur, tanda inflamasi, nyeri,
ingeksi
 Monitor efek samping trauma :
syok,kolaps paru, pendarahan
internal, compartement syndrome,
peningkatan tekanan intracranial
 Manajemen nyeri
 Pemberian pengobatan analgetik,
21

deksametason, tetanus toksoid, dan


anti tetanus serum
 Pemasangan terapi intravena :
cairan dan darah
 Pemasangan NGT dan kateter urin
 Monitor cairan :tekanan darah, nadi,
keseimbangan cairan masuk-keluar,
edema,JVP, dan CVP
 Perawatan dan monitor WSD
 Pengambilan/persiapan pemeriksaan
penunjang : darah, rontgen local
trauma
 Pendidikan kesehatan dan
penurunan kecemasan

Catatan :
Kegiatan Tgl Tgl Tgl
Asuhan keperawatan klien dengan
gangguan persarafan dan penurunan
kesadaran
 Stroke
 Penurunan kesadaran akut
Materi
 Anatomi- fisiologi system persarafan
 Patofisiologi stroke, dan penurunan
kesadaran
 Farmakoterapi obat-obatan
kegawatan : cara pemberian,efek
obat,dan hal yang harus
diperhatikan
 Rencana asuhan keperawatan
kegawatdaruratan system
persarafan
Tindakan keperawatan
 Pembebasan jalan nafas
 Pemasangan OPA
 Suction
 Terapi oksigen
 Belance cairan
 Posisi
 Pengamanan klien
 Pemasangan NGT, kateteriasi urin
 Pemasangan terapi intravena :
22

cairan, koloid
 Pemberian obat saraf/kejang
 Pemeriksaan laboratorium : analisa
gas darah, darah lengkap
 Pemeriksaan penunjang : rontgen
dada, CT scan, fungsi lumbal

Catatan :
kegiatan Tgl Tgl Tgl
Asuhan keperawatan system endokrin
 Ketoasidosis diabetikum
 Hipoglikemia
Materi
 Anatomi- fisiologi system endokrin
 Patofisiologi ketoasidosis
diabetikum dan hipoglikemia
 Farmakoterapi obat-obatan
kegawatan endokrin : cara
pemberian, efek obat, dan hal-hal
yang harus diperhatikan
 Rencana asuhan keperawatan
kegawatdaruratan system endokrin
Tindakan keperawatan
 Terapi oksigem
 Posisi
 Pemasangan terapi intravena (line
emergensi), kateter urin
 Persiapan pemberian insulin,
dekstrose, dan monitoringnya
 Balance cairan
 Monitor tanda-tanda vital, keluhan
nyeri, dan komplikasi penyakit
 Pemberian kalium
 Pemeriksaan kadar gula darah,
keton, elektrolit

Catatan :
Kegiatan Tgl Tgl Tgl
Asuhan keperawatan kegawatdaruratan
keracunan
 Keracunan makanan dan obat
Materi
 Farmakoterapi racun : cara pemberian,
efek obat, dan hal-hal yang harus
23

diperhatikan
 Antidote
 Asuhan keperawatan klien keracunan
Tindakan keperawatan
 Terapi oksigem
 Pemasangan terapi intravena
 Monitor tekanan darah, nadi,
pernafasan
 Pemberian obat :antidote keracunan,
diuretic, obat ACLS
 Kumbah lambung
 Memberiakan klien dari racun di badan

Catatan :

FORMAT LAPORAN ANALISA RUANG GAWAT DARURAT

Nama mahasiswa : Tanggal :

Nama pasien :------------------------------------------------------------------------------------------


Diagnosa Medik :--------------------------------------------------------------------------------------
Laporan dibuat setiap hari dan dikumpulkan setiap minggu
1. Pengkajian primer : (pengkajian airway, breathing, circulation, dan disintegrity )
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
24

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan : (dilakukan untuk mengatasi kondisi yang


didapat dari pengkajian primer )
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
-Evalusi hasil tindakan : didapat setelah tindakan untuk mengatasi masalah primer
dilakukan )
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Diagnose keperawatan : (diagnose keperawatan untuk tindakan di atas, meliputi
PE/PES dan rasional diagnose )
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Pengkajian sekunder : (meliputi pengkajian riwayat keperawatan dan head to toe )
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Pemeriksaan penunjang : ( meliputi pemeriksaan laboratorium, rontgen, CT Scan )
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
6. Diagnose keperawatan : (I diagnosa keperawatan utama untuk data yang didapat
dari pengkajian sekunder )
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
25

----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Prinsip-prinsip tindakan : (meliputi tindakan mandiri dan kolaborasi serta rasional
tindakan)
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
8. Monitor klien : (monitor/pengkajian berkelanjutan yang dilakukan dan hasil yang
didapat)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------

9. Evaluasi diri :
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
FORMAT UJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

NO ASPEK NILAI NILAI MAHASISWA


PENILAIAN MAKS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 REMPRA
a. Pengkajian sesuai
kasus
b. Diagnose
10
keperawatan utama
tepat :
 Mandiri
 kolaborasi
2 RESPONSI 15
a. Penjelasan
patofisiologi kasus
26

b. Rasional diagnose
dan data
c. Alkasan prioritas
diagnose
d. Rasional tindakan
mandiri
e. Rasional tindakan
kolaborasi
3 PRAKTIK
a. Universal precaution
b. Persiapan alat dan
15
klien
c. Procedure tindakan
d. Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai