INFORMASI UMUM
Keperawatan gawat darurat merupakan salah satu mata ajar yang terdapat dalam Mata Kuliah
Program Diploma Keperawatan. Bentuk pengalaman belajar di mata ajar keperawatan gawat
darurat adalah pengalaman belajar di instalasi Gawat Darurat.
Setelah mengikuti mata ajar ini, mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan
keperawatan kegawatdaruratan pada klien yang mempunyai masalah yang mengancam
kehidupan, serta menjaga dan meningkatkan kestabilan kondisi klien. Pada mata ajar ini
mahasiswa, melakukan tindakan keperawatan secara komprehensif, mengevaluasi kondisi
klien, serta menerapkan etika dan legal keperawatan secara tepat.
Mata ajar keperawatan gawat darurat dipelajari oleh mahasiswa Prodi Keperawatan Tual pada
semester V dengan jumlah kredit 2 SKS (T : 1, K : 1)
B. KOMPETENSI
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar
keperawatan gawat darurat adalah :
Mampu memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada klien yang
mempunyai masalah yang mengancam kehidupan, serta menjaga dan meningkatkan
1
kestabilan kondisi klien.
Kompetensi tersebut sesuai dengan tahapan proses keperawatan :
2
1. Pembimbing Institusi
Pembimbing praktik adalah seseorang tenaga perawat dengan latar belakang pendidikan
minimal S1 Keperawatan serta S2 Kesehatan/Keperawatan yang telah ditentukan
berdasarkan SK Direktur Poltekkes Kemenkes Maluku yang berasal dari institusi Prodi
Keperawatan Tual yang sudah terlibat dalam pembelajaran teori / Praktek, sbb:
Ns. Lucky H. Noya, S.Kep.,M.Kep Jonathan Kelabora, S.ST.,M.Kes
(Email : luckyherry69@gmail.com) (Email. thankelab@gmail.com)
2. Pembimbing Klinik/Lahan
Pembimbing klinik adalah pembimbing yang ditentukan oleh institusi lahan praktek yang
ditempati mahasiswa Prodi Keperawatan Tual dengan level pendidikan S1 Keperawatan
atau DIII/ DIV dengan keahlian khusus > 5 tahun yang telah ditetatpkan berdasarkan SK
Direktur Poltekkes Kemenkes Maluku
3. Tugas
Selama 1 minggu praktek klinik keperawatan gawat darurat, tugas mahasiswa adalah
sebagai berikut:
a. Membuat Ketrampilan klinis sesuai target pencapaian yang telah ditetapkan
b. Membuat 1 laporan pendahuluan yang akan ditentukan oleh pembimbing institusi
dan pembimbing klinik.
c. Membuat 1 laporan asuhan keperawatan sesuai dengan laporan pendahuluan
yang telah dibuat serta buku kegiatan harian (ADL) yang dilakukan setiap hari
d. Membuat 1 resume pasien /minggu
e. Seminar kelompok, 1 kali seminar selama praktek klinik keperawatan gawat darurat
4. Lain-lain
Laporan yang diserahkan ke pembimbing HARUS dibuat dengan tulisan tangan,
tidak boleh dalam bentuk fotokopi atau diketik, kecuali untuk laporan seminar
kelompok boleh diketik komputer. Semua laporan harus dikumpulkan maksimal 1
(satu) hari setelah selesai rotasi dinas.
3
DAFTAR KOMPETENSI KLINIK KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
Target Pencapaian
Melakuk Melak T.T.
No. Tindakan Meli Ket.
an dgn ukan C.I.
hat
bantuan sendiri
1 2 3 4 5 6 7
1. Pemeriksaan tingkat kesadaran 2 2 3
2. Pemeriksaan nadi 5
3. Pemeriksaan kepatenan jalan napas 2 3 5
4. Pemeriksaan pernapasan 5
5. Tindakan resusitasi jantung paru 2 2 1
6. Membuka jalan napas dengan alat (OPA) dan
2 2 1
tanpa alat
7. Pemasangan neck collar 2 1 1
8. Tindakan menghentikan perdarahan (positioning),
2 1 1
balut tekan dan tourniquet)
9. Penilaian korban/ TRIAGE 2 2 1
10. Proses inisiasi awal pada bencana 2
11. Evakuasi dan transportasi korban 2
4
INSTRUMEN EVALUASI PROSES
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
Nama Mahasiswa :
Tempat
Komponen yang Dinilai Nilai Penilaian
Komentar
1. Laporan Pendahuluan & Askep Pembimbing
Kesesuaian data dengan diagnosis (30%)
Kesesuaian tindakan keperawatan (30%)
Rasional diagnosis dan tindakan (30%)
Evaluasi tindakan (10%)
2. Laporan Resume
Kesesuaian data dengan diagnosis (30%)
Kesesuaian tindakan keperawatan (30%)
Rasional diagnosis dan tindakan (30%)
Evaluasi tindakan (10%)
3. Kinerja Klinik Diskusi (30%)
Kesiapan diri untuk praktik klinik
Menyampaikan ide yang bermanfaat
Merespon pertanyaan dari pembimbing
Prosedur (30%)
Menjaga privacy klien
Melakukan tindakan keperawatan sesuai prosedur
Menggunakan alat secara tepat guna
Mempertahankan tehnik aseptik dan antiseptik
Komunikasi (20%)
Berkomunikasi verbal/nonverbal yang effektif dengan
klien dan tim kesehatan lain
Keterangan:
Total Nilai (1+2+3) / 3 : ......................
Langgur, ......................................... 2022
Pembimbing
5
(.....................................................................
FORMAT UJIAN PRAKTIK KLINIK
Nama Mahasiswa :
Nim :
RENPRA (20%)
1. Universal precaution
3. Prosedur tindakan
Jumlah Nilai
Keterangan:
Total Nilai x 100 : 100 =
Langgur, ......................................... 2022
Penguji
(....................................................................)
6
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA ORANG DEWASA
No. Rekam Medis ... ... ... Diagnosa Medis ... ... ...
IDENTITAS
TRIAGE P1 P2 P3 P4
GENERAL IMPRESSION
Keluhan Utama :
Mekanisme Cedera :
Orientasi (Tempat, Waktu, dan Orang) : Baik Tidak Baik, ... ... ...
Diagnosa Keperawatan:
AIRWAY Inefektif airway b/d … … …
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten Kriteria Hasil : … … …
Obstruksi : Lidah Cairan Benda Asing N/A
Intervensi :
Suara Nafas : Snoring Gurgling 1. Manajemen airway;headtilt-chin
lift/jaw thrust
Stridor N/A
2. Pengambilan benda asing dengan
Keluhan Lain: ... ... forcep
3. … …
4. … …
Diagnosa Keperawatan:
1. Inefektif pola nafas b/d … … …
BREATHING 2. Kerusakan pertukaran gas b/d …
PRIMER SURVEY
……
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan curah jantung b/d …
……
CIRCULATION 2. Inefektif perfusi jaringan b/d … …
…
7
PRIM Respon : Alert Verbal Pain Unrespon Kriteria Hasil : … … …
Kesadaran : CM Delirium Somnolen ... ...
Intervensi :
... 1. Berikan posisi head up 30 derajat
2. Periksa kesadaran dann GCS
GCS : Eye ... Verbal ... Motorik ...
tiap 5 menit
Pupil : Isokor Unisokor Pinpoint Medriasis 3. … … …
4. … … …
Refleks Cahaya: Ada Tidak Ada
5. … … …
Keluhan Lain : … …
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan integritas jaringan b/d
………
EXPOSURE 2. Kerusakan mobilitas fisik b/d …
……
3. … … …
Diagnosa Keperawatan:
1. Regimen terapiutik inefektif b/d
………
ANAMNESA 2. Nyeri Akut b/d … … …
3. … … …
Intervensi :
1. … … …
2. … … …
Alergi :
SECONDARY SURVEY
Medikasi :
Even/Peristiwa Penyebab:
Tanda Vital :
BP : N: S: RR :
PEMERIKSAAN FISIK Diagnosa Keperawatan:
1. … … …
2. … … …
8
SE Perkusi ... ...
Auskultasi ... ...
Abdomen:
Inspeksi ... ...
Palpasi ... ...
Perkusi ... ...
Auskultasi ... ...
Pelvis:
Inspeksi ... ...
Palpasi ... ...
Ektremitas Atas/Bawah:
Inspeksi ... ...
Palpasi ... ...
Punggung :
Inspeksi ... ...
Palpasi ... ...
Neurologis :
Diagnosa Keperawatan:
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. … … …
2. … … …
RONTGEN CT-SCAN USG EKG Kriteria Hasil : … … …
ENDOSKOPI Lain-lain, ... ...
Intervensi :
Hasil : 1. … … …
2. … … …
9
CONTOH : LAPORAN ANALISA KASUS
EMERGENCY
1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : …………. Pekerjaan : -
Umur : -------------- N o. RM : …………
Alamat : ……………. Tgl Masuk : ……………..
Jenis Kelamin : ………… Tgl Pengkajian : ………………
CPR NPT
√ Oksigen : NRM 6 liter/menit √ Suction
√ Infus : RL 28 tetes/menit Bebat Tekan
NGT Bidai
EET Penjahitan
OPT √ Obat-obatan :
- Ceptriaksone 1 amp/12 jam/IV
- Ketorolak 1 amp/8 jam/IV
- Ranitidin 1 amp/8 jam/IV
- TT 0,5 cc
3. TRIAGE
a. Diagnosa Medis : Trauma Kapitis Ringan (TCR) GCS 10 : E3M6V1
b. Keluhan Utama : Nyeri
P : Kecelakaan Lalu Lintas
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Kepala
S : 6 (VAS)
T : Terus menerus
c. Riwayat keluhan utama : Menurut keluarga, klien keluar dengan motor membeli rokok.
Ketika dalam perjalanan pulang, sesampai didepan rumah, klien terjatuh dari motornya.
Kejadian itu terjadi pada tanggal 22 Desember 2013 pukul 20.00 WITA di toka
kecamatan sinjai. Riwayat mual (-), muntah (-), riwayat pinsan ± 20 menit. Kedua
kelopak mata bengkak, terdapat luka lecet dibagian frontal kiri. Klien selalu berteriak
kesakitan. Oleh keluarga klien dibawa ke rumah sakit sinjai. Di Rumah Sakit sinjai,
10
korban kemudian di rujuk ke RSWS dan masuk di RSWS tanggal 23 desember 2013
pukul 04.50 pagi.
d. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 70 x / menit
Suhu : 36,5 0C
Pernapasan : 18 x /menit
BB :-
4. PENGKAJIA PRIMER
Air way : Jalan napas paten, pernapasan cuping hidung (-), tidak ditemukan
adanya obstruksi.
5. PENGKAJIAN SEKUNDER
Kepala : Bentuk mesocephal, tidak ada hematoma, rambut hitam dan
tumbuh dengan baik, kulit kepala bersih. Terdapat luka lecet di
frontal kiri
Mata : Pupil isokor, Kedua mata bengkak (edema orbita), fungsi
penglihatan baik.
Hidung : Simetris kanan dan kiri, terdapat bercak darah pada hidung.
Fungsi penciuman baik.
Mulut : Tidak ada sariawan, mukosa bibir tidak anemis, gigi putih, tidak
ada caries gigi, lidah bersih dan fungsi pengecapan baik.
Telinga : Simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen pada kanal
audiotorius, fungsi pendengaran baik
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid ataupun kelenjar getah
bening
Ekstrmitas : Simetris kanan dan kiri, terpasang infus pada pada ekstremitas
Atas atas kanan. Terpasang infus, 28 tets/menit
Dada : Simetris kanan dan kiri, pengembangan paru saat bernapas baik,
11
Paru : BP vesikuler, Jantung : BJ I dan II murni reguler.
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal, tidak ada nyeri tekan,
pengembalian turgor kulit baik. Hati dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada
bawah fraktur.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah : tanggal 23/12/13, pukul 11.30 Nilai Rujukan
WBC 19.69* [10^3/uL] 4.00 - 10.0
Kesan : Leukositosis
7. TERAPI MEDIKASI
Infus RL 28 tetes/menit
O2 NRM 6 liter/menit
Ceptriaksone 1 amp /IV/12 jam/IV
Ketorolak 1 amp/8 jam /IV
Ranitidin 1 amp/8 jam /IV
12
10. EVALUASI
NO 8. DIAGNOSA 9. TINDAKAN/RASIONAL
(SOAP)
1. Risiko Ketidakefektifan 1. Mengkaji TTV : TD 110/70, N : Tgl 23 Desember 2013
perfusi jaringan serebral 70 x/menit, P : 18 x/menit, S : jam 13.45 Wita
berhubungan dengan 36,5 0C S:
trauma yang ditandai R/ R/Mengetahui keadaan umum - Klien mengatakan
dengan: pasien kepala masih terasa
DS : 2. Mengkaji tingkat kesadaran pusing
dengan GCS O:
- Keluarga klien
R/ Tingkat kesadaran merupakan - GCS: 12 : E3V3M6
mengatakan klien
indikator terbaik adanya - Hematom orbita
terjatuh dari motornya perubahan neurologi
A:
- Keluarga pasien 3. Mengevaluasi keadaan motorik
dan sensorik klien Ketidakefektifan perfusi
mengatakan Pasien
R/ Gangguan sensorik dan motorik serebral belum teratasi
sempat pingsang ± 20 dapat terjadi akibat edema otak
P:
menit 4. Monitor tanda vital setiap 1 jam
Lanjutkan intervensi
DO : R/ Adanya perubahan tanda vital
seperti respirasi menunjukkan 1. Mengukur tanda-tanda
- Terjadi penurunan
kerusakan pada batang otak vital
kesadaran GCS: 10 2. Mengobservasi
5. Pertahankan kepala tempat tidur
E3V6M1 30-45 derajad dengan posisi leher adanya tanda-tanda
- Terjadi peningkatan tidak menekuk
peningkatan TIK
R/ Memfasilitasi drainase vena
TIK yang ditandai (penurunan kesadaran,
dari otak
dengan: 6. Membatasi aktivitas/gerakan klien bradikardia, sakit
Pasien sempat R/Meminimalkan stimulasi kepala, muntah,
pingsang ± 20 sehingga menurunkan TIK papiledema.
7. Penatalaksanaan pemberian
menit
oksigen 6 liter /menit
Hematom
R/ Untuk memenuhi suplai O2 ke
orbita
otak dan seluruh organ tubuh
Nyeri kepala