Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTEK

EKONOMI PERIKANAN

USAHA BAGAN APUNG PERAHU


DI OHOI SELAYAR, KABUPATEN MALUKU TENGGARA

KELOMPOK 5
SEMESTER III
NAMA NIM
KARMILA REFRA 225706420034 ( ketua )
HATIJA OHOIMAS 225706420054
HENDRA YM OHOINER 225706420064
FRANSISCA N HOOR 225706420062

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERIKANAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK PERIKANAN NEGERI TUAL

2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan wawancara kami yang
berjudul “pancing ulur menggunakan perahu/mesin
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Dr Simon M Picaulima
SPi,MSi sebagai Dosen Mata Kuliah Ekonomi perikanan yang Telah membantu
dalam penulisan laporan wawancara kami. Kami juga berterimakasih kepada
teman-teman yang berkontrubusi dalam pembuatan laporan ini.
Kami juga menyadari ada kekurangan pada penulisan laporan ini, Oleh sebab
itu saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan laporan wawancara,
kami juga berharap semoga laporan wawancara ini mampu memberikan
pengatahuan tentang pendapatan alat tangkap bagan.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Sebagai


negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi ikan yang memperkirakan
terdapat sebanyak 6,26 juta ton pertahun yang di kelola secara lestari dan 4,4
juta ton dapat di tangkap di perairan Indonesia dan 1,86 juta ton di peroleh dari
perairan zona Eklusif Ekonomi Indonesia ZEEI (DKP , 2011). Alat tangkap
yang digunakan di Indonesia meliputi jarring insang (gill net), pancing
ulur(Hand line), rawai(long line), pukat cincin ( purse sein) yang domina
digunakan Hand line merupakan rangkaian alat pancing yang sangat sederhana
dan mudah digunakan oleh nelayan. Terdiri dari pancing, tali pancing dan
pemberat serta dioprasikan oleh satu orang dan tali pancing langsung ke tangan.
Pancing adalah salah satu alat tangkap yang umum dikenal oleh
masyarakat luas,utamanya di kalangan nelayan, pancing merupakan alat
tangkap yang sederhana yang biasanya dioprasikan oleh nelayan kecil dan tidak
selalu membutuhkan kapal yang khusus. Perikanan pancing ulur merupakan
salah satu usaha perikanan rakyat yang memiliki konstruksi sederhana dan cara
pengoprasiannya yang mudah dan simple
Provinsi Maluku merupakan bagian dari negara Indonesia, luas wilayah
provinsi Maluku secara keseluruan adalah 581.376 km2, yang terdiri dari luas
lautan 527.191 km2 dan luas daratan 54.185 km2. Dengan kata lain sekitar 90%
wilayah provinsi Maluku adalah lautan. Dengan luas wilayah propinsi Maluku
yang begitu besar maka potensi terbesar di provinsi Maluku adalah sumberdaya
kelautan. Potensi perikanan yang besar menyebabkan Maluku menjadi pemasok
beberapa kota besar di Indonesia di antaranya Jakarta, Surabaya, Gresik,
Bandung, Bogor dan Benoa ( bali ) serta beberapa negara di dunia
Kepulauan Kei Kecil merupakan salah satu kepulauan di kabupaten
Maluku tenggara, provinsi Maluku. Kepulauan ini terletak pada 5◦ 33’± 5◦ 53’
LS dan 132◦ 32’ ± 132◦ 47’ BT. Adapun batas-batas Kepulauan Kei Kecil
sebagai berikut; Sebelah utara : Kecamatan Dullah Selatan dan Laut Banda,
Sebelah Selatan : Kecematan Kei Kecil Barat dan Kei Kecil Timur, Sebelah
Timur: Kecamatan Kei Kecil Timur Selat Roseberg, Sebelah Barat: Kecamatan
Kei Kecil Barat dan Selat Tayando (Kabupaten Maluku Tenggara Dalam
Angka, 2015)
Masyarakat di Kepulauan Kei Kecil mendiami Wilayah darat dan sebagian
Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Perairan lau di daerah Kei Kecil
memiliki sumberdaya yang melimpah, dengan berbagai jenis ikan dan
sumberdaya laut lainnya.sebagian masyarakat di Kepulauan Kei Kecil
melakukan kegiatan melaut untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, baik
untuk komsumsi rumah tangga maupun untuk di jual. Sesuai data statisik
Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kei Kecil yang terdiri dari Kecamatan
Kei Kecil, Kecamatan Kei Kecil Timur dan Kei Kecil Barat mempunyai luas
perairan sebesar 66% dibandingkan luas daratan. Kondisi ini di dukung dengan
jumlah rumah tangga perikanan sebanyak 2.104,jumlah nelayan sebanyak 2.622
orang, pembudidaya sebanyak 1.317 orang, pengolah sebanyak 361 orang dan
pemasar sebanyak 533 orang (Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku
Tenggara, 2014)
tujuan penelitian ini untuk mendapatkan data dan informasi tentang data kelola
dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan di dan di sekitar Kawasan
Konserfasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KKP3K).
1.2. Tujuan
Mengetahui alat tangkap yang digunakan nelayan pancing ulur
Mengetahui aspek ekonomi mengenai pancing ulur di desa Silayar

1.3.manfaat
Menjadi informasi bagi masyarakat dan mahasiswa politeknik perikanan
dan dapat memahami dan mengetahui bagimana alat tangkap yang digunakan
dan pendapatan yang diterima nelayan dari usaha pancing ulur.
BAB II
METODELOGI

2.1.Waktu dan tempat


Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2021 di Ohoi Selayar
Kabupaten Maluku Tenggara.

2.2.Sumber Data Primer


Sumber data primer yaitu sumber data utama, dimana data tersebut
diperoleh secara langsung. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari
observasi dan wawancara secara mendalam. Subjek dalam penelitian ini yaitu
warga Ohoi Dian Pulau yang tinggal di wilayah sekitar

2.3.Sumber Data Sekunder


Data sekunder yaitu data yang bukan diusahakan sendiri oleh peneliti
melainkan diambil secara tidak langsung atau melalui media perantara,
misalnya data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik, dokumen-dokumen
perusahaan atau organisasi, surat kabar/majalah, ataupun media publikasi
lainnya. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Kabupaten Maluku Tenggara dan data tentang Bagan Apung Dengan Dua
Perahu di Ohoi Dianpulau diperoleh dari pihak tempat.

2.4.Proses Pengambilan Data


1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah salah satu metode dalam pengumpulan
data saat membuat sebuah karya tulis ilmiah. Selain itu observasi juga
merupakan pengamatan dan juga pencatatan sistematika unsur-unsur yang
muncul dalam suatu gejala atau gejala-gejala yang muncul dalam suatu objek
penelitian. Hasil dari observasi tersebut akan dilaporkan dalam suatu laporan
yang tersusun secara sistematis mengikuti aturan yang berlaku.
2. Wawancara
Wawancara atau kuesioner lisan menurut Arikunto (2010:198-199)
adalah dialog yang dilakukan penulis sebagai pewawancara (interviewer)
guna memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian dari subjek
dan informan penelitian sebagai terwawancara dengan menggunakan
pedoman wawancara. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan wawancara
semiterstruktur yang menurut Sugiyono (2011:233) merupakan pedoman
wawancara berupa pertanyaan akan tetapi dapat berkembang menjadi lebih
bebas dan sesuai dengan situasi dan informan yang dibutuhkan penulis.
Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan secara langsung dengan
bertanya kepada informan guna memperoleh informasi yang dibutuhkan yaitu
tentang tingkat Bagan Apung Dengan Dua Perahu.

3. Dokumentasi
Arikunto (2010:201) menyatakan bahwa dokumentasi berasal dari kata
dokumen yang berarti barang-barang tertulis, dalam melaksanakan
dokumentasi penulis menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku
arsip desa, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, serta
catatan harian.

2.5.Metode Analisis Data


Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data di lapangan model Miles & Huberman (2014:20) yang menyatakan
bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara interaktif
dan juga secara terus menerus hingga tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Alur analisis data dalam penelitian ini mengikuti analisis interaktif seperti yang
dikemukakan oleh Miles dan Huberman, yaitu proses analisis yang dilakukan
bersamaan dengan proses pengumpulan data. Proses analisis data dalam
penelitian ini dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :
a. biaya tetap (FC) yaitu biaya tidak bertambah seiring dengan pertambahan
produksi
b. biaya variable (vc) yaitu biaya yang tidak bertambah seiring dengan
pertambahan produksi.
c. Biaya total (TC) yaitu keseluruahan biayan yang dikeluarkan untuk
produksi.

Penghitungan Biaya:

Menghitung besaranya biaya yang digunakan dalam suatu usaha


digunakan analisi biaya (soekartawi,1995).

Rumus : TC = FC + VC

Dimana :

TC = Total biaya dihitung Rp/musim

FC = Biaya tetap, dihitung dengan Rp/musim

VC = Biaya variabel, dihitung Rp/musim

1. Peneriman
Penerimana atau revenue adalah semua permintan produsen dari hasil
penjualan barang atau auputnya. Sebagai berikut.
Rumus : TR = Q x P
Dimana :

T = Total peneriman
R

Q = Produksi yang di peroleh dalam


usaha

P = Harga
2.6.Pendapatan
Pendapatan adalah hasil dari usaha, yaitu hasil kotor dengan produksi
yang dinilai denagan uang, kemudia dikurangi dengan biaya produksi dan
pemasran sehingan diperoleh pendapat bersi usahan bagan (Mubyarto,2003),
sedangkan menurut Hermanto (199:203) anilisis pendapat sangat penting
dalam kiatanya dengan tujuan yang hendak dicapai oleh setiap usaha,
demikian pula bagai mereka berkepetingan dalam usaha dengan berbagai
petimbangan berbagai permintan
Menurut Soekartawi (2006), perhitungan pendapatan usaha dapat
dirumuskan sebagai berikut : = TR – TC
Keterangan :

Π = Pendapatan

TR = Total Revenue (total


Penerimaan)

TC = Total Cost (Total Biaya)

4. Produktivitas.
untuk mengetahui efisiensi atau kelayakan usaha.
Dimana :
TR/TC = kelayakan atau efisiensi usaha
TR = Total Penerimaan Rp/Musim
TC = Total Biaya Rp/Musim
Setelah selesai dilakukan perhitungan maka dapat dilakukan keputusan.
Kriteria keputusan :
TR/TC >1 = Efisien ata menguntungkan.
TR/TC =1 = impas
TR/TC<= Tidak efesian atau rugi

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Total Cost
Tabel 1. Rincian Total biaya tetap usaha perikanan tangkap pancing ulur dalam
setahun
No Rincian Biaya Total Biaya
Tetap
TFC
1. Biaya awal
2. Biaya Perawatan
TOTAL

Tabel 2. Rincian Total biaya variabel usaha perikanan tangkap pancing ulur
dalam setiap musim.
No Rincian Musim Musim Musim
Biaya Pancaroba Timur Pancaroba
Variabel 1 2
1. BBM
2. Ransum
TOTAL

Tabel 3. Total biaya usaha perikanan tangkap pancing ulur dalam setiap musim
No Musim Biaya Tetap Biaya Biaya Total
Penangkapan Total (TFC) Variabel
(TFC+TVC)
Total (TVB)
1. Musim Pancaroba
1 (Maret-Mei)
2. Musim Timur
(Juni-Agustus)
3. Musim Pancaroba
2 (September-
November)
TOTAL

2. Penerimaan
Tabel 4. Total Penrimaan usaha perikanan tangkap pancing ulur dalam setiap
musim.
No Musim Produksi Harga Jual Penerimaan
Penangkapan (Kg)
(P) (Q x P)
(Q)
1. Musim Pancaroba
1 (Maret-Mei)
2. Musim Timur
(Juni-Agustus)
3. Musim Pancaroba
2 (September-
November)
TOTAL

3. Pendapatan
Tabel 5. Total Pendapatan usaha perikanan tangkap pancing ulur dalam setiap
musim.
No Musim Penerimaan Total Biaya Pendapatan
Penangkapan
(TR) (TC) (TR-TC)
1. Musim Pancaroba
1 (Maret-Mei)
2. Musim Timur
(Juni-Agustus)
3. Musim Pancaroba
2 (September-
November)
TOTAL

4. Produktifitas
Tabel 7. Produktifitas usaha perikanan tangkap pancing ulur dalam setiap
musim.
No Musim Penerimaan Total Biaya Produktifitas
Penangkapan
(TR) (TC) (TR/TC)
1. Musim Pancaroba
1 (Maret-Mei)
2. Musim Timur
(Juni-Agustus)
3. Musim Pancaroba
2 (September-
November)
TOTAL

Anda mungkin juga menyukai