Anda di halaman 1dari 9

Nama : Rachmadani Nucha Ayuningrum

NIM : 195080400111004

No. Urut Presensi : 01

Mata Kuliah : Manajemen Operasi Usaha Perikana

Kelas : A04

Analisis Usaha Budidaya Ikan Bandeng

Pendahuluan

Latar Belakang

Menurut Pursetyo et al. (2015), Indonesia ialah negara kepulauan yang

memiliki kekayaan alam yang luar biasa banyaknya. Luas dari lautan Indonesia

ialah sebesar 3,544 juta km2. Garis pantai yang dimiliki oleh Indonesia

merupakan sebuah garis pantai yang terpanjang dalam urutan kedua didunia

yang terdapat setelah pada uruttan Kanada dengan kepanjangan dari garis

pantai sekita 104 ribu km. Selain memiliki garis pantai yang panjang, RI

menyadang sebuah negara yang terdapat pulau dengan jumlah terbanyak yaitu

17.504 pulau yang tersebar dari sabang sampai merauke. Dengan perairan yang

lebih luas dibandingkan daratan sumberdaya alam di lautan dan pesisir menjadi

melimpah ruah. Sehingga pembangunan Indonesia dapat berorientasi pada

maritime yang salah satunya ialah pada perikanan.

Menurut UU Nomor 45 Tahun 2009, Perikanan ialah segala suatu

kegiatan yang terkait dengan pada proses pemanfaatan dan proses pengelolaan

suatu sumberdaya ikan serta lingkungannya dimulai dari pra-produksi, produksi,

proses pengolahan bahkan sampai pada proses pemasaran yang dilaksanakan

dalam suatu sistem bisnis perikanan. Sektor perikanan di Indonesia baik pada

penangkapan maupun pada budidaya memiliki potensi produksi sekitar pada 67

juta ton pertahunya. Dilihat dari angka tersebut potensi dari MSY perikanan
tangkap sebesar 10,2 juta ton pertahnunnya, dan potensi budidaya ssebesar

56,8 juta ton pertahunnya. Melihat potensi perikanan dan kelautan tersebut dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bahkan bisa mampu mencapai

40% dari total seluruh pemasukkan ekonomi Indonesia. Juga menjadi salah satu

modal utama pembangunan dan manfaat yang maksimal bagi negaran dan

masyarakat Indonesia. Hal tersebut harus di dukung dengan pengelolaan yang

baik dan inovatif dibidang perikanan tangkap serta budidaya darat maupun

lautan.

Dalam dunia perikanan negara Indonesia mengenal tiga macam dari

budidaya yang dilakukan di perairan, ada budidaya air tawar, ada budidaya air

payau (tambak) dan adapula budidaya air laut (mariculture). Menurut ‘Ula dan

Kusnadi (2017), Usaha dari kegiatan budidaya tambak atau pada air payau ialah

suatu kegiatan ekonomi yang menggunakan pemanfaatan sumberdaya pada

derah di pesisir pantai. Kegiatan tersebut dapat diharapkan mampu memberikan

peningkatan terhadap kesejahteraan petani tambak (penambak) maupun

nelayan yang terdapat pada daerah pesisir pantai, dapat meningkatkan devisa

dari negara dan juga dapat mengurangi ketergantungan dari produksi yang

dilakukan pada perikanan tangkap yang cenderung diam pada tempatnya tidak

mengalami perubahan. Potensi yang dimiliki oleh budidaya tambak atau

budidaya air payau dapat dilihat dari luasnya wilayah lahan tambak yang

terdapat di Indonesia selalu terjadi mengalami sebuah peningkatan. Luas wilayah

dari budidaya tambak atau air payau di Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan

mencapai pada 2,9 juta hektar dan hanya dimanfaatkan sebanyak 0,7 juta

hektar. Dapat diartikan bahwa masih banyak peluang sekitar 2,2 juta hektar

dalam memberikan perkembangan pada daerah pesisir pantai Indonesia. Salah

satu kelompok dari ikan yang cocok dalam pembudidayaan pada tambak adalah

Chanos chanos atau bisa disebut dengan ikan bandeng. Bandeng ialah salah
satu dari jenis ikan yang dapat dibudidayakan pada budidaya air payau atau

tambak yang lagipula merupakan suatu bahan dari konsumsi masyarakat yang

sangat umum, sehingga memiliki kemungkinan yang lumayan cerah dalam

dilakukannya pengembangan di Indonesia. Bandeng meiliki tingkat toleransi

terhadap salinitas yang tinggi (euryhalien) sehingga mampu dibudidayakan pada

budidaya tambak yang berair payau (Septiansyah er al., 2020). Dapat dikatakan

bahwa kegiatan usaha budidaya tambak (air payau) pada ikan bandeng dapat

timbulnya transaksi ekonomi. Dampak yang timbul tersebut dapat dengan secara

langsung, atau dengan secara tidak langsung, juga dapat keberlanjutan yang

terjadi pada masyarakat.

Untuk memperkembangkan pendapatan yang terjadi pada transaksi

tambak petani tambak suli dalam menetukannya. Sehingga seringkali terjadinya

pendapatan yang tingggi, rendah dan bahkan petani tambak tidak memperoleh

pedapatan sama sekali. Keadaan tersebut terjadi karena beberapa faktor

diantaranya ialaha faktor dari harga ikan dan faktor penyakit ikan. Juga

ditambak-tambak belum adanya pengaturan terhadap air yang keluar dan

masuk. Karena hal tersebut maka diperlukannya analisis usaha budidaya ikan

bandeng. Untuk meningkatkan pembangunan sektor perikanan khususnya

budidaya air payau (tambak), sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani

tambak dan memperluas lapangan dan kesempatan kerja pada bidang

perikanan.

Tujuan

Tujuan dari melakukan analisis ini ialah untuk mengetahui seberapa

besar keuntungan dari pendapatan usaha budidaya Ikan Bandeng dan

mengetahui tingkat kelayakan usaha dari budidaya Ikan Bandeng.


Kerangka Berpikir

Dalam pemecahan masalah yang dihapapi secara skematis, kerangka

pemikiran dalam melakukan analisis untuk penelitian ini bisa terlihat pada

gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Metode Pengumpulan Data

Data yang menjadi bahan dari kajian penelitian ialah berupa data primer

(didapatkan secara langsung) dan data sekunder (didapatkan secara tidak

langsung atau dari sumber selain responden). Data primer diperoleh dengan
mengambil beberapa tindakan yang diambil dengan menganalisis secara

langsung seperti:

a. Observasi, yaitu mengakumulasi berbagai informasi yang diambil dari

pengamatan secara langsung pada lapangan mengenai usaha budidaya

ikan bandeng.

b. Wawancara, yaitu cara mengumpulkan informasi dengan melakukan

kegiatan percakapan dengan petani tambak ikan bandeng.

Kegiatan dalam pengambilan data primer dalam berbentuk kuisioner yang

telah disiapkan dan susunan pertanyaan yang sesuai. Pada data primer

mencakup karakteristik dari repondesn, keragaan suatu usaha dari budidaya

tambak (air payau) ikan bandeng yaitu suatu kegiatan yang terjadi pada usaha

sebuah budidaya tersebut yang bertujuan untuk menunjang penelitian ini.

Untuk data sekunder ialah suatu data yang dapat menjadi sebagi

pelengkap yang melengkapi data primer yang didapatkan dari sumber-sumber

literatur yang saling berkaitan. Data sekunder didapatkan dari pada catatan-

catatan dan dokumentasi yang didapatkan dari pihak maupun instansi yang

terkait, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Pusat

Statistik (BPS) dan Dinas Kelautan dan Perikanan pada daerah setempat usaha

budidaya tambak ikan bandeng. Selain hal tersebut, dapat dilakukan dengan

merambah pada situs-situs yang berhubungan, buku dan pada penelitian yang

dilakukan sebelumnya yang dapat menjadi bahan rujukan yang berhubungan.

Metode Analisis Data

Data yang telah diperoleh dapat diulas dengan secara kualitatif dan

kuantitaif. Hal ini untuk memudahkan dalam memahami apa yang dilakukan pada

data primer dari kuisioner. Analisis data dengan cara kualitatif digunakan dalam

mendeskripsikan karakteristik dari para petani tambak yang menjadi responden,

keadaan umum dari lokasi usaha budidaya tambak ikan yang mejadi bahan
penelitian dan mengetahui keragaan usaha yang terjadi pada budidaya tambak

ikan bandeng.

Pada penjabaran yang dilakukan dengan cara kuantitatif disajikan dalam

format tabulasi dalam menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat

dibaca dengan mudah. Analisis yang dilakukan ini menggunakan analisis dari

struktur biaya, pendapatan, dan keefisiensi dari usaha budidaya tamba ikan

bandeng. Analisis yang dilihat untuk struktur biaya dan pendapatan sebagai

berikut:

a. Biaya

b. Penerimaan atau pendapatan kotor

c. Keuntungan operasional
d. Keuntungan bersih

e. Biaya produksi atau harga pokok penjualan

f. R/C ratio

g. BEP
DAFTAR PUSTAKA

Pursetyo, K. T., Tjahjaningsih, W., & Pramono, H. (2015). Perbandingan


morfologi kerang darah di peraiean Kenjeran dan perairan Sedati. Jurnal
Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 7(1), 31-33.

Septiansyah, R., Rahmani, U., & Gultom, V. D. (2020). Analisis usaha budidaya
ikan bandeng (chanos-chanos) di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk
Naga Kabupaten Tangerang. Jurnal Satya Minahari, 06(01), 37-42.

'Ula, M., & Kusnadi, N. (2017). Analissi usaha budidaya tambak bandeng pada
teknologi tradisional dan semi intensif di Kabupaten Karawang. Forum
Agribisnis, 7(1), 49-66.

Anda mungkin juga menyukai