Anda di halaman 1dari 9

e-ISSN :2581-0227

http://ojs.universitasmuarabungo.ac.id/index.php/JAS/index
Jurnal Agri Sains Vol, 2 No.2 Desember (2018)
JAS
ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
DI DESA BERINGIN KECAMATAN KUANTAN TENGAH
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
Rafika Rahmatillah1, Chezy Wm Vermila2, A.Haitami3

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi


e-mail : Chezywmvermila16@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan, efisiensi dan nilai BEP produksi
dan BEP penerimaan usaha ikan nila di Desa Beringin. Penentuan tempat penelitian dengan cara
sengaja (Proposive) dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang. Berdasarkan Penelitian di lapangan
dengan jumlah bibit 8100 ekor dan produksi sebesar 1721 kg dengan harga Rp.21.800 /Kg per panen.
Dengan upah tenaga kerja dalam keluarga Rp. 8.478.750 dan tenaga kerja luar keluarga sebesar Rp.
27,895.833 per panen. Pendapatan Kotor Rp.37,421.333, pendapatan bersih Rp. 11.525.333, nilai
efisiensi 1.44 usaha ikan nila ini efisien atau menguntungkan. BEP produksi adalah 1.190,35dan BEP
penerimaan 15,323 pada usaha ikan nila di Desa Beringin.

Kata Kunci : Analisis Usaha, Efisiensi, Bep, Ikan Nila

Analysis of the business of tilapia (Oreochromis niloticus)


In the Beringin Village Kuantan Tengah District,
Kuantan Singingi Sub-district

ABSTRACT

The Purpose of this study was to determine the income, Effiency and value of tilapia fish in
Beringin Village. Determination of deliberate research sites with a total sample of 15 people. Based
on research in the field with 1800 seedlings and production of 1772 Kg at a price of 21.800/Kg-
Production.With the wages of labor the family Rp. 27.895.833/Production.Gross Income 37.421,33
Net Income Rp.11.525.333. Efficiency Value of 1.44. Profitable tilapia business value of BEP
Production a 1.190,35 and BEP Acceptance RP.15.323 of business in Beringin Village.

Keyword : Analysis of the business, Efficiency, BEP, Parrot fish.

PENDAHULUAN masyarakat Indonesia mengonsumsi ikan


Latar Belakang sebagai bahan makanan sehari-hari.Selain untuk
Perikanan merupakan subsektor dikonsumsi, ikan juga memiliki manfaat sebagai
pertanian yang menjadi salah satu sumber bahan utama penelitian seperti minyak yang
ekonomi masyarakat Indonesia pada dihasilkan ikan sebagai sumber vitamin (Fauzi
khususnya.Ikan memiliki banyak manfaat bagi 2010).
kehidupan manusia karena ikan mengandung Subsektor perikanan merupakan salah
banyak protein dan vitamin.Sebagian besar satu sektor yang dapat menunjang pembangunan
perekonomian.Subsektor perikanan memegang makan masyarakat yang bergeser pada bahan
peranan sangat penting dalam pembangunan pangan yang sehat, aman, dan tidak berdampak
perekonomian nasional, dimana sumberdaya negatif terhadap kesehatan menjadi stimulant
perikanan Indonesia merupakan aset bagi peningkatan permintaan ikan termasuk ikan
pembangunan yang memiliki peluang besar nila. Hal ini menyebabkan perkembangan
untuk dijadikan salah satu sumber pertumbuhan kegiatan budidaya ikan nila yang semakin pesat
ekonomi. Sumber daya perikanan yang dimiliki dan peluang pasar yang tinggi untuk
oleh Indonesia beragam dan berpotensi dibudidayakan.
diantaranya perikanan hasil tangkap dan Pendapatan/keuntungan merupakan
perikanan budidaya yang mengarah untuk tujuan setiap jenis usaha.Keuntungan dapat
kemajuan perekonomian Indonesia. dicapai jika jumlah penerimaan yang diperoleh
Usaha pembesaran ikan termasuk dalam dari hasil usaha lebih besar daripada jumlah
pengendalian pertumbuhan.Budidaya ikan pengeluarannya.Semakin tinggi selisih tersebut,
bertujuan untuk memperoleh hasil yang lebih semakin meningkat keuntungan yang dapat
tinggi atau lebih banyak dan lebih baik daripada diperoleh.Bisa diartikan pula bahwa secara
bila ikan tersebut dibiarkan hidup secara alami ekonomi usaha tersebut layak dipertahankan
sepenuhnya. Beberapa teknik dalam atau dilanjutkan.Jika situasinya terbalik, usaha
pembudidayaan ikan pun dikembangkan untuk tersebut mengalami kerugian dan secara
meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan ekonomis sudah tidak layak dilanjutkan.Hal ini
perikanan yang tersedia. Teknik-teknik sesuai dengan pendapat Soekartawi (2002),
pembudidayaan ikan yang dikenal di Indonesia yang menyatakan bahwa keuntungan adalah
antara lain pembudidayaan ikan di kolam air selisih antara penerimaan dengan semua biaya.
deras, kolam air tenang dan karamba (Rahayu, Pendapatan usaha budidaya ikan nila
2011). sangat penting untuk keberlanjutan hidup para
Ikan nila merupakan spesies budidaya pembudidaya ikan nila di Desa Beringin
air tawar yang dikenal luas di masyarakat dan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten
telah menjadi andalan komoditas perikanan Kuantan Singingi.Pendapatan pembudidaya
untuk mendukung ketahanan pangan nasional ikan nila juga dipengaruhi dari segi harga ikan
dan peningkatan ekspor komoditas nila.Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik
perikanan.Hal ini disebabkan karena sifatnya untuk melakukan penelitian yang berjudul
yang dapat diproduksi secara massal dan “Analisis UsahaIkan Nila (Oreochromis
mudah.Selain itu produk daging ikan nila dalam niloticus) Di Desa Beringin Kecamatan
bentuk filet sangat diminati pasar dunia, Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan
sehingga memiliki pasar ekspor yang luas di Singingi”.
tingkat internasional (Farman, 2010). METODE PENELITIAN
Desa Beringin Kecamatan Kuantan Tempat dan Waktu Penelitian
Tengah Kabupaten Kuantan Singingi Penelitian ini dilaksanakan selama enambulan
merupakan salah satu daerah yang memiliki yang dimulai pada bulan Januari sampai bulan
potensi besar dalam pengembangan kawasan Juni Tahun 2018. Penelitian ini dilaksanakan
untuk komoditas unggulan dengan konsep terhadap 15 (lima belas) orang petani ikan nila
spesialisasi, yakni untuk budidaya ikan nila. yang berada di Desa Beringin Kecamatan
Ikan nila ini memiliki kecepatan tumbuh relatif Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.
cepat yakni 3-4 bulan pemeliharaan sudah layak Pemilihan lokasi dipilih secara sengaja dengan
panen, sehinga perputaran uang untuk usaha pertimbangan bahwa Desa Beringin sentra
lebih cepat. Selain itu, kecenderungan pola produksi ikan air tawar terbesar dan terluas di
Jurnal Agri Sains Vol, 2 No.2 Desember (2018)
JAS
Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten lurus(Soekartawi, 2005), rumus sebagai berikut
Kuantan Singingi. :
Teknik Pengumpulan Data
1. Metode wawancara, yaitu proses D = NB – NS
memperoleh data untuk penelitian dengan UE
cara Tanya jawab sambil bertatap muka Ket :
antara sipeneliti dengan objek yang diteliti. D = Nilai penyusutan alat(Rp/bulan)
2. Metode observasi, yaitu merupakan teknik NB = Nilai Beli Alat (Rp/tahun)
pengumpulan data, dimana peneliti NS = Nilai Sisa 20% dari harga beli
melakukan pengamatan secara langsung (Rp/unit)
keobjek yang akan diteliti untuk melihat UE = Umur Ekonomis (bulan)
dari dekat kegiatan yang akan dilakukan.
3. Metode pencatatan, yaitu kegiatan atau Penyusutan nilai peralatan adalah
proses pendokumentasian atau suatu berkurang nya nilai suatu alat setelah digunakan
aktuvitas dalam bentuk tulisan. Guna untuk dalam proses produksi. Untuk menghitung nilai
pencatatan data dari berbagai sumber yang penyusutan peratan digunakan metode garis
berkaitan dengan penelitian. lurus/ Stright Line (Soekartawi, 2006) dengan
Jenis dan Sumber Data rumus :
Jenis data dalam penelitian ini adalah data
kuantitaif dan data yang digunakan dalam Penyusutan = nilai awal – nilai akhir
penelitian ini terdiri dari data primer ialah data Umur ekonomis
data yang diperoleh secara langsung dari Ket :
produsen ikan nila.Dan data skunderi alah data Nilai Awal = Harga beli alat awal
yang diperoleh dari instansi terkait. tahun produksi
Metode Analisis Data Nilai akhir = Harga jual alat produksi
Analisis Usaha akhir tahun
Biaya Produksi Umur Ekonomis = Lamanya alat produksi
Total biaya dihitung dari biaya – biaya yang digunakan
dikeluarkan dalam proses budidaya ikan nila
(Lipsey,et al 1995), di rumuskan sebagai
berikut: Pendapatan
TC = TFC + TVC Pendapatan Kotor
Ket : Untuk mengetahui penerimaan dari usaha ikan
TC = Biaya Total usaha pembesaran ikan nila yaitu dengan mengalikan antara jumlah
nila produksi dengan harga jual produk yang
TFC = Total biaya tetap usaha pembesaran bersangkutan.Dengan rumus pendapatan
ikan nila sebagai berikut :
TVC = Total biaya Variabel usaha
pembesaran ikan nila TR = Y. PY
Dimana :
Penyusutan TR (Total revenue) = Penerimaan usaha
Menganalisis nilai penyusutan peralatan Y = Jumlah Produk
yyang digunakan dihutung dengan P (Price ) = Harga jual hasil
menggunakan metode penyusutan garis Produksi
Pendapatan bersih sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun
Merupakan pendapatan yang telah kerugian dalam suatu usaha.
dikurangi biaya – biaya yang merupakan beban Dengan Rumus Break Event Point
dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2011) (BEP) Produksi Sebagai berikut:
Keuntungan/Pendapatan Bersih BEP = TFC + AVC
π = TR – TC Py
π = TR – (TFC + TVC) Ket :
Ket : TFC = Total biaya tetap (Rp)
π = Pendapatan (keuntungan) pembesaran AVC = Biaya tidak tetap (Rp)
ikan nila Py = Harga (Rp)
TR = Penerimaan total usaha pembesaran
ikannila 2. Break Event Point dalamPenerimaan
TC = Hasil harga jual produksi ikan nila Untuk mencari Break Event Point
Penerimaan dengan rumus sebagai berikut :
Analisis R/C atau Efisiensi
R/C = TR : TC BEP = TFC + AVC
Dan nanti hasil dari R/C ratio V
dikategorikan menjadi tiga, yaitu : Ket :
1. Bila R/C> 1, maka artinya usaha ikan TFC = Biaya Tetap (Rp)
nila mendapatkan keuntungan. Py = Harga jual (Rp)
2. Bila R/C < 1, maka artinya usaha ikan V = Total Produksi (Kg)
nila mengalami kerugian. AVC = Biaya Tidak Tetap (Rp)
3. Bila R/C = 1, maka usaha ikan nilai
impas (tidak untung dan tidak rugi).
Analisis Break Event Point (BEP) HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Hararap (2004), dalam analisis
keuangan kita dapat menggunakan rumus BEP Teknik Pembuatan Kolam ikan nila di Desa
untuk mengetahui : 1) Hubungan antara Beringin dapat dilihat pada uraian berikut ini:
penjualan dengan laba, 2) Untuk mengetahui
kemampuan Struktur biaya tetap dan biaya 1. Pembuatan Kolam
variabel, 3) Untuk mengetahui usaha ikan nila Langkah pertama yaitu pembuatan
dalam menekan biaya dan batas dimana kolam dengan menggunakan eskapator.
hubungan cost volume, harga dan laba. Selain Pembuatan kolam menggunakan
BEP juga mengetahui pada tingkat produksi eskapator bisa selesai dalam sehari
berapa sehingga titik kembali modal usaha ikan apabila lokasi atau akses jalan menuju
nila dan pada penerimaan berapa sehingga tempat pembuatan kolam mudah dilalui
tercipta titik kembali modal. oleh eskavator.
2. Pengeringan Kolam
Rumus yang digunakan untuk menghitung BEP Pengeringan atau penjemuran kolam
adalah : dilakukan setiap kali budidaya ikan
1. Break Event Point dalam Produksi dimulai. Caranya dengan mengosongkan
Break Event point (BEP) Produksi isi kolam dan menjemur dasar kolam.
adalah titik impas dimana posisi jumlah Penjemuran berlangsung selama 3 – 7
pendapatan dan biaya sama atau seimbang hari tergantung cuaca dan jenis tanah.
Sebagai patokan penjemuran telah
Jurnal Agri Sains Vol, 2 No.2 Desember (2018)
JAS
selesai apabila tanah telah terlihat retak- dipagi atau sore hari karena ketika itu
retak. suhu air rendah. Padat nya bibit ikan
Pengeringan ini berfungsi untuk disesuaikan dengan sistem pemeliharaan
membuang racun sisa dekomposisi atau luas kolam. Untuk penebaran bibit
selama budidaya sebelumnya. Dengan ikan membutuh 1 atau 2 orang tenaga
kata lain pengeringan kolam ini kerja saja.
dilakukan untuk membunuh atau 6. Pemeliharaan
mensterilakan kolam dari berbagai Pemberian bakan ikan nila dilakukan 2
hama. kali dalam sehari yaitu dilakukan pada
3. Pengapuran kolam pagi dan sore hari. Untuk Pemberian
Kolam tanah yang telah dipakai pakan petani tidak memakai takaran.
budidaya ikan biasanya keasaman tanah Pemberian pakan ini berlangsung selama
meningkat. Oleh karena itu perlu 3 bulan atau 90 hari.
dinetralkan dengan memberikan kapur 7. Panen
pertanian atau dolomit. Pengapuran Proses panen ikan nila sudah bisa
diaplikasikan bersamaan dengan dilakukan setelah 3 bulan pemeliharaan
pengolahan tanah. Kapur ditebarkan ikan nila. Sebelum proses pemanenan
diatas kolam, usahakan pemberian kapur seluruh perlengkapan yang dibutuhkan
merata, setelah itu kolam didiamkan 2 – harus disiapkan terlebih dalu. Jaring
3 hari. Untuk pengapuran kolam ini hapa juga harus di periksa sedetail
hanya dibutuhkan 1 orang tenaga kerja mungkin apakah ada dibagian-bagian
saja. jaring hapa yang robek, agar pada saat
4. Pengisian air kolam proses penangkapan ikan nanti tidak ada
Kolam yang telah dikeringkan, dikapur ikan yang lepas. Setelah semua
lalu diairi agar pakan alam kolam perlengkapan telah disiapkan, 1 atau 2
tumbuh subur. Untuk ketinggian air orang tenaga kerja mulai membuka
kolam disesuaikan dengan tinggi kolam, saluran air keluar untuk proses
rata-rata tinggi air kolam 1 – 1,25 pengeringan, pengeringan ini memakan
meter.Lama nya pengisian air kolam waktu 4 – 6 jam. Setelah air kolam
yaitu sekitar 4 – 5 jam. Setelah pengisian kering, barulah tenaga kerja ini
air kolam kemudian saluran air di tutup. mengumpulkan ikan kedalam keranjang
Petani Desa Beringin umum nya kemudian proses penimbangan ikan
memakai tutup yang manual yaitu ujung dikerjakan oleh toke yang akan membeli
paralaon ditutup dengan menggunakan ikan.
kain kemudian diikat. Adapun biaya produksi yang
5. Penebaran bibit ikan dikeluarkan oleh petani ikan dikeluarkan
Setelah pengapuran selesai kemudian adalah mulai dari pembelian benih ikan
bibit sudah bisa dimasukkan kedalam hingga biaya pemanenan.Lebih jelasa
kolam. Penebaran bibit ikan dilakukan dapat dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1. Rata- Rata Biaya Usaha Ikan Nila di Desa Beringin

Jumlah Harga Biaya Presentase


No Uraian
(Rp) (Rp) (%)
8.100 1.012,500
1 Bibit (Ekor/panen) 125 3.59
Pakan (Kg) 0.75
2.1Pakan umur 0- 16.033 193.333
12
2 minggu 1.94
2 2.2Pakan Umur 3 - 20.433 501.667
24
1 bulan 59.31
2.3Pakan Umur 1– 8655 15.359,387
1777
panen

Upah Tenaga
3 Kerja (jam/panen)
3.1 TKDK
228 8.750 8.478.750 32.74
3.2 TKLK
22 75000 278958,33 1.08

4 Bensin (Liter) 1 8000 11.200 0.55

Penyusutan
4 192,221.21
(Proses Produksi) 0.04

Biaya Produksi 25.896.026 100


Sumber : Analisis Data primer, 2018

Tabel 1. menunjukkan bahwa biaya pelanggan .Pendapatan yang diterima


produksi ikan nila perpanen dari pekerja keluarga adalah
memerlukan biaya produksi sebesar penjumlahan pendapatan bersih, upah
Rp.25.896.026 dengan biaya tenaga kerja keluarga dan penyusutan.
pembelian pakan ikan pada usia Pendapatan Kotor
1bulan – panen yang memerlukan
biaya terbesar yakni Rp. 15.359,387 Pendapatan kotor yang
/panen atau 59.31%, diperoleh pengusaha Ikan Nila dapat
Pendapatan dilihat dengan mengalikan hasil
Pendapatan adalah jumlah produksi dengan harga jual. Untuk
uang yang diterima oleh perusahaan hasil rata-rata pendapatan kotor dapat
dari aktivitasnnnya.Kebanyakaan dari dilihat pada Tabel 2 :
penjualan produk/jasa kepada
Tabel 2. Pendapatan Kotor Rata-rata pengusaha Ikan Nila di Desa Beringin

Jumlah Harga Biaya


No Uraian
(Kg) (Rp) (Rp)
1 Produksi 1.721 21.800 37.421,333

2 Pendapatan Kotor 37.421,333


Sumber: Analisis Data primer, 2018
Jurnal Agri Sains Vol, 2 No.2 Desember (2018)
JAS

Tabel 2 menunjukkan bahwa, Rata- kotor rata-rata setiap panen Rp.


rata produksi ikan nila1721Kg/panen 33.634,667/panen.
dengan Harga jual Rp. 21.800/ Kg
dengan memperoleh pendapatan kotor Perbedaan penerimaan ini
Rp. 37.421,333/panen. Produsen ikan dikarenakan perbedaan jumlah bibit
nila ada yang menjual kepengumpul dan pemberian jumlah pakan ikan.
dan ada juga yang langsung menjual Pendapatan Bersih
kepasar. Pendapatan Kotor yang Pendapatan bersih yang
diperoleh oleh produsen adalah sekitar diterima pengusaha ikan nila
Rp. 23.000,000 - Rp. merupakan selisih antara penerimaan
46.920.000/panen. Dengan pendapatan dengan biaya total.Pendapatan bersih
pengusaha ikan nila dapat dilihat pada
Tabel 3:
Tabel 3: Pendapatan Bersih Rata-Rata Pengusaha Ikan Nila di Desa Beringin

No Uraian Jumlah Harga Biaya


(Kg) (Rp) (Rp)
1. Biaya Produksi 25.752,462
2 Pendapatan Kotor 1721 21.800 37.421,333
3 Pendapatan Bersih 11.525.308
Sumber : Analisis Data Primer, 2018
Tabel 3.menunjukkan bahwa Efisiensi Usaha
pendapatan Bersih diperoleh
pengusaha ikan nila di Desa Beringin Efisiensi usaha berguna untuk melihat
sebesar Rp. 11.525.308 /panen. Hal ini suatu usaha mengalami keuntungan,
dikarenakan tingginya biaya pakan kerugian atau berada pada titik impas.
ikan nila yaitu sebesar Rp.16.054,387 Pada usahatani Ikan nila dapat dilihat
/ panen. tingkat efisiensi usaha kolam ikan nila
seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Efisiensi Usaha Ikan nila

No Uraian Rata-rata/ produsen (Rp)

1 Pendapatan Kotor 37.421,333


2 Total Biaya Produksi 25.896,026
3 Efisiensi 1.44

Sumber : Analisis Data Primer, 2018

Efisiensi merupakan perbandingan produsen ikan nila dengan rata- rata


antara rata-rata pendapatan kotor total biaya produksi yang telah
dikeluarkan, atau lebih dikenal dengan didapat penerima 1.44 rupiah dan
RCR Rasio. keuntungan 0.44 rupiah.
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai
efisiensi usaha ikan nila di Desa Break Event Point Produksi
Beringin sebesar 1.44 yang berarti
BEP produksi bertujuan untuk melihat
bahwa usaha ikan nila skala industri
berapa produksi yang harus dihasilkan
kecil yang telah dijalankan telah
pada posisi titik impas, hal ini sebagai
efisiensi.
acuan bahwa petani akan mengalami
Nilai efsiensi usaha 1.44 berarti
keuntungan apabila memproduksi
setiap 1 rupiah yang dikeluarkan
lebih besar dari 1.190,35 kg,.

Tabel 5. BEP Produksi


No Uraian Rata- Rata/ Produksi (Kg)
1 Total Biaya Produksi (Rp) 25.896.026

2 Harga Ikan Nila (Kg) 21.800


BEP Produksi 1.190.35
Sumber : Analisis Data Primer, 2018
Tabel diatas menunjukkan bahwa titik BEP Penerimaan
impas usaha ikan nila dengan produksi
1721 Kg/panen, Sehingga produsen BEP penerimaan merupakan
ikan nila harus memproduksi ikan nila harga produksi ikan nila yang
diatas 1.190.35 /Kg untuk memperoleh ditawarkan pada kondisi titik impas,
keuntungan dari usaha ikan nila. untukl memperoleh keuntungan petani
Usaha ikan nila telah memperoleh ikan harus menjual diatas harga BEP.
keuntungan dengan produksi sebanyak Besarnya BEP penerimaan pada usaha
1721 Kg. ikan nila dapat dilihat pada Tabel 6

Tabel 6. BEP Penerimaan 2 Produksi Ikan 1721


Nila (Kg)
No Uraian Rata-rata/ 3 BEP 15,323
Produksi Penerimaan
1 Total Biaya 25.896.026 Sumber : Analisis Data Primer, 2018
Produksi (Rp)
Tabel diatas menunjukkan KESIMPULAN DAN SARAN
bahwa untuk memperoleh keuntungan, Kesimpulan
ikan nila harus dijual dengan harga 1. Biaya Produksi Usaha Ikan nila
diatas Rp. 15.323 /Kg. Usaha ikan nila selama satu kali produksi yang
di Desa Beringin sudah menerima terdiri dari Bibit ikan nila
keuntungan karena telah menjual sebesar Rp. 1.012,500 /panen,
dengan harga diatas titik impas dengan jumlah Total Biaya
Rp.15.323 /Kg dengan harga Rp. Produksi sebesar Rp.
21.800/Kg. 25.896,026/ panen. Produksi
Jurnal Agri Sains Vol, 2 No.2 Desember (2018)
JAS
Ikan nila di Desa Beringin memudahkan petani saat
memproduksi Ikan nila 1721 proses pemanenan.
Kg/ panen degan bibit 8.100 3. Untuk pemerintah agar
ekor/ budidaya. Pendapatan membantu petani dengan
bersih sebesar memberikan arahan atau
Rp.11.525.308.Efisiensi Usaha masukan tentang cara produksi
sebesar 1,44 atau RCR >1 ikan nila yang produktif.
usaha budidaya ikan nila ini Daftar Pustaka
efisen untuk dilanjutkan. Rahayu, wiwit.2011.
2. Produksi Ikan Nila setiap AnalisisPendapatan Usaha
panen sebanyak 1.721 Pembesaran Ikan Nila Merah
Kg/panen, dengan nilai BEP (Oreochromis Sp) pada
Produksi 1.190.35 Kg/Panen. Kolam Air Deras Di
Harga jual Ikan Nila sebesar Kecamatan polanharjo
Rp. 21.800/Kg dengan Nilai Kabupaten Klaten.Jurnal
BEP Penerimaan sebesar Rp. Ilmu-ilmu Pertanian.
15.323.
Saran Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani.
1. Kepada Petani ikan nila Jakarta : Universitas Indonesia
diharapkan agar bisa
2006. Teori Ekonomi
meningkatkan keuntungan
Produksi dengan Pokok Bahasan
dengan cara lebih
Analisis Fungsi Cobb- Douglas.
memperhatikan banyak nya
PT. Raja Grafindo Persada,
bibit ikan dengan pakan yang
Jakarta
digunakan. Agar hasil panen
terus meningkat fauzi A. 2010. Ekonomi Sumber daya
2. Agar pembaharuan jembatan Alam dan Lingkungan.Teori dan
atau akses jalan menuju kolam Aplikasi.
lebih bagus. Untuk
PT. Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai