Laporan Praktek Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu
persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Kelautan dan
Perikanan Universitas Udayana
OLEH :
NI PUTU DIAH KUSUMAWATI
1813521056
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Program Studi
Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Kelautan dan Perikanan
Universitas Udayana
Ikan nila hitam (Oreochromis niloticus bleeker) adalah salah satu jenis ikan
konsumsi yang dibudidayakan pada air tawar. Ikan nila hitam kini juga menjadi
ikan peliharaan di kolam-kolam air tawar di Indonesia. Saat ini, ikan nila hitam
begitu populer dan dengan mudahnya ditemukan diseluruh pelosok nusantara. Hal
ini menunjukkan bahwa ikan nila hitam memiliki prospek usaha yang cukup
menjanjikan dalam sektor perikanan. Pengembangan-pengembangan teknik
budidaya ikan nila hitam bertujuan untuk menghasilkan ikan nila hitam yang
murah dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Sektor pangan dan perikanan
adalah salah satu sektor yang menjadi tumpuan perekonomian Kabupaten
Buleleng. Pengembangan sektor perikanan yang ada di Kabupaten Buleleng
dilakukan melalui pengembangan-pengembangan usaha budidaya ikan air tawar.
Ketersediaan mengenai benih ikan menjadi salah satu sarana pokok yang harus
ada dan tersedia dalam usaha budidaya ikan. Oleh karena itu, peningkatan potensi
dan pengelolaan Balai Perbenihan Ikan (BPI) menjadi salah satu pendukung
dalam pemasok kebutuhan benih ikan bagi masyarakat di Kabupaten Buleleng
untuk pengembangan usaha budidaya perikanan. Teknik budidaya secara
mekanisme dalam pembenihan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
persiapan kolam pemijahan, seleksi dan penebaran induk nila hitam untuk
dipijahkan, pemberian pakan, pengukuran kualitas air, grading atau penyortiran,
pengepakan dan pendistribusian. Saat ini, budidaya pada ikan nila hitam dapat
dilakukan mulai dari cara tradisional, intensif, semi intensif hingga modern.
Strategi dan mekanisme yang tepat dikembangkan menjadi keberhasilan usaha
budidaya dalam pembenihan ikan nila hitam, sehingga dapat terus berkembang
dan berkelanjutan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) yang berjudul “Teknik Pembenihan Ikan Nila Hitam (Oreochromis
niloticus bleeker) di UPTD Balai Perbenihan Ikan (BPI) Ringdikit, Buleleng”
dengan tepat waktu.
Dengan tersusunnya Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang
dilaksanakan di UPTD Balai Perbenihan Ikan (BPI) Ringdikit, Buleleng, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Arthana, MS, selaku Dekan Fakultas
Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si., M.Si selakuk
Koordinator Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan,
Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana.
3. Bapak I Wayan Darya Kartika, S.Pi., M.Si, selaku Dosen Pembimbing
dalam praktek kerja lapangan ini.
4. Bapak Putu Sada selaku pembimbing lapangan selama praktek kerja
lapangan ini.
5. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan semangat dalam
penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini.
6. UPTD BPI Ringdikit yang telah menyediakan tempat untuk melakukan
proses pelaksanaan praktek kerja lapangan ini.
7. Serta pihak-pihak yang telah mendukung dan memberikan pengarahan
dalam menyusun laporan praktek kerja lapangan ini.
Semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat menambahan dan
memberikan wawasan serta pemikiran kepada para pembaca, khususnya
mahasiswa Universitas Udayana. Penulis menyadari bahwa laporan praktek kerja
lapangan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
masukan dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Bukit Jimbarana, 9 Desember 2020
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki sumberdaya perikanan yang sangat kaya dan potensial,
baik di wilayah perairan tawar maupun perairan laut. Potensi sumberdaya
perikanan yang dikembangankan, khususnya dalam bidang budidaya. Budidaya
ikan merupakan sektor usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan di
Indonesia, sehingga penting adanya untuk mendukung pengembangan sektor
perikanan. Pada usaha budidaya ikan biasanya dilakukan di perairan tawar, payau
dan laut yang sebagian besar dilaksanakan secara intensif (Khairuman dan Amri,
2007). Seiring dengan semakin berkembang pesatnya budidaya saat ini, tentu
harus diimbangi dengan ketersediaan benih yang memadai dalam setiap usaha
budidaya. Upaya pembudidaya dalam meningkatkan kualitas pertumbuhan pada
ikan yang dibudidayakan adalah dengan memperhatikan Feed Convertion Ratio
(FCR) untuk tercapainya budidaya yang berkelanjutan (Arief dkk, 2014).
Ikan nila hitam (Oreochromis niloticus bleeker) adalah salah satu ikan air
tawar yang banyak dibudidayakan di seluruh pelosok tanah air dan menjadi ikan
konsumsi yang cukup populer. Secara biologi ikan nila hitam bersifat omnivore,
sehingga dalam budidayanya sangat efesien dalam biaya pakannya dan selalu
memunculkan jenis-jenis baru. Ikan nila hitam memiliki daging tebal, tidak
berbau lumpur dan tidak memiliki duri halus, sehingga membuat ikan ini juga
sangat potensial untuk dikembangkan sebagai prospek usaha (Arifin, 2016).
Namun, seiring dengan berkembangnya budidaya ikan nila hitam yang semakin
luas mengakibatkan adanya peluang menurunnya mutu ikan secara genetik
semakin besar karena mudah dikembangbiakkan (Siniwoko, 2013).
Menghadapi permasalahan tersebut, maka para pemulia ikan di Indonesia
mulai melakukan perbaikan-perbaikan genetic yang bertujuan untuk mendapatkan
galur atau varietas unggul. Berbagai program pemuliaan ikan nila mulai ditata dan
dibuatkan standart operasional prosedur (SOP) pedoman untuk dilaksanakan.
Selain itu, dilakukan juga pengembangan-pengembangan mengenai teknik dalam
budidaya yang bertujuan untuk menghasilkan ikan nila hitam yang murah dan
mudah dijangkau oleh masyarakat untuk perbaikan mutu makanan masyarakat
(Nugroho, 2013).
Pengembangan sektor perikanan yang ada di Kabupaten Buleleng dilakukan
melalui pengembangan-pengembangan budidaya ikan air tawar. Salah satu
sasaran yang diwujudkan dalam pembangunan perikanan di Kabupaten Buleleng
adalah meningkatkan produksi dan produktivitas. Salah satu Unit Pelaksana
Teknis Dinas Balai Perbenihan Ikan Kabupaten Buleleng yang disingkat UPTD
BPI, merupakan satu satunya unit pembenihan ikan air tawar yang dimiliki Dinas
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng yang berlokasi di Desa
Ringdikit Kecamatan Seririt dan juga Unit Sanggalangit yang terletak di Desa
Sanggalangit Kecamatan Gerokgak. Pada UPTD Balai Perbenihan Ikan (BPI)
Unit Ringdikit mengembangkan potensi sumberdaya yang ada, seperti komoditas
yang diunggulkan untuk dikembangkan sesuai dengan permintaan dan
karakteristik yang sesuai untuk dibudidayakan di Kabupaten Buleleng (Laporan
Tahunan UPTD Balai Perbenihan Ikan (BPI) Ringdikit, 2020).
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) antara lain :
1. Untuk mengetahui teknik pembenihan ikan nila hitam (Oreochromis
niloticus bleeker) di UPTD Balai Perbenihan Ikan (BPI) Ringdikit,
Buleleng.
2. Untuk mengetahui permasalahan Untuk mengetahui permasalahan yang
timbul pada pembenihan ikan nila hitam (Oreochromis niloticus bleeker)
di UPTD Balai Perbenihan Ikan (BPI) Ringdikit, Buleleng.
3. Untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dalam rangka
menerapkan atau membandingkan serta menganalisis teori dan
pengetahuan dengan kondisi yang sebenernya di lapangan.
I.3 Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) antara lain :
I.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat menjadi lebih kritis dalam memecahkan masalah yang
terkait dengan bidang keahliannya.
2. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan hasil-hasil
pembelajaran kepada masyarakat.
3. Melatih dan membuka wawasan mahasiswa dalam memahami dan
menyelesaikan permasalahan di UPTD Balai Perbenihan Ikan (BPI)
Ringdikit yang berkaitan dengan bidang keahliannya.
I.3.2 Manfaat Bagi UPTD Balai Perbenihan Ikan (BPI) Ringdikit
1. Menjadi sarana penghubung antara UPTD Balai Perbenihan Ikan (BPI)
Ringdikit dengan lembaga pendidikan tinggi.
2. Sebagai sarana pelatihan bagi mahasiswa untuk pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab operasional.
3. Memberikan masukan kompetensi yang sesuai sehingga akan membantu
meningkatkan kemampuan lulusan yang dibutuhkan dunia kerja atau
instansi yang berkaitan.
I.3.3 Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
1. Sebagai sarana pengenalan keberadaan Fakultas Kelautan dan Perikanan
Universitas Udayana sebagai lembaga penyelenggaraan pendidikan.
2. Sebagai sarana pengenalan perkemabangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana.
3. Memperoleh masukan kompetensi yang diperlukan untuk memperbaiki
kurikulum dan silabus agar menghasilkan lulusan yang sesuai.
I.4 Tempat
Praktek kerja lapangan dilaksanakan di UPTD Balai Perbenihan Ikan (BPI)
Ringdikit, Jln. Raya Seririt - Pupuan, Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt,
Kabupaten Buleleng, Bali 81153. Berikut merupakan peta lokasi UPTD Balai
Perbenihan Ikan (BPI) Ringdikit dapat dilihat pada gambar 1.1 dan foto UPTD
Balai Perbenihan Ikan (BPI) Ringdikit dapat dilihat pada gambar 1.2
I.5 Jadwal dan Waktu Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL dilakukan selama 1 bulan yaitu dimulai pada Bulan Januari
2021. Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan mulai
tanggal 4 Januari – 5 Februari 2021, dimana waktu kerja disesuaikan dengan hari
kerja efektif instansi terkait yaitu dari hari Senin - Jumat. Lama waktu bekerja
yaitu dimulai pada pukul 07.30 WITA – 15.30 WITA. Adapun jadwal
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
No Kegiatan Bulan
November Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survei lapangan dan
persiapan
2 Bimbingan dan
penyusunan proposal
PKL
3 Pelaksanaan PKL dan
pengumpulan data
4 Penyusunan laporan PKL
Sumber : Data diolah oleh penulis
II. TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2.1 Sejarah UPTD Balai Perbenihan Ikan (BPI) Ringdikit
Pengembangan sektor perikanan di Kabupaten Buleleng dilakukan karena
memiliki potensi sumberdaya yang cukup besar khususnya budidaya ikan air
tawar. Untuk mengembangkan potensi yang ada maka diperlukan benih dalam
jumlah yang cukup didukung dengan kualitas yang baik dan sesuai karakteristik
untuk dibudidayakan di Kabupaten Buleleng. Dinas Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kabupaten Buleleng berupaya menjadikan prasarana pembenihan
berupa Balai Perbenihan Ikan (BPI) sebagai salah satu pendukung dalam pemasok
kebutuhan benih bagi masyarakat umum, pembudidaya ikan maupun permintaan
instansi terkait yang ada di Kabupaten Buleleng. Berdasarkan Peraturan Bupati
Buleleng No. 28 Tahun 2018, maka dibentuk Unit Pelaksanaan Teknis Daerah
(UPTD) Produksi Perikanan Budidaya dengan membawahi 2 (dua) unit balai
perbenihan ikan yaitu Unit Sanggalangit dan Unit Ringdikit. Adapun maksud dan
tujuan dari pendirian Balai Perbenihan Ikan (BPI) ini adalah untuk memenuhi
permintaan benih yang ada di Kabupaten Buleleng.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Perbenihan Ikan
(UPTD BPI) Unit Ringdikit dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Buleleng
Nomor 21 Tahun 2008, sebagaimana diubah kedalam Peraturan Bupati Buleleng
Nomor 42 Tahun 2013 dan diubah lagi kedalam Peraturan Bupati Buleleng No.
28 Tahun 2018. Terdiri atas :
Kepala Dinas
Kepala UPTD
hdhdhfjd