HILMA MUTIARA
HILMA MUTIARA
Proposal Praktik Kerja Industri Pembenihan Ikan Air Payau dan Laut
Sebagai salah satu syarat untuk melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada
Program Studi Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan
Disetujui oleh
Pembimbing:
Dr. Wiyoto, S.Pi., M.Sc.
Diketahui oleh
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanaahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga proposal Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini
berhasil diselesaikan Proposal Prakerin ini diberi judul “Pembenihan dan
Pembesaran Ikan Kakap Putih Lates calcarifer di Balai Perikanan Budidaya Air
Payau (BPBAP) Situbondo, Jawa Timur”. Proposal Prakerin ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk melaksanakan Prakerin pada Program Studi Teknologi dan
Manajemen Pembenihan Ikan Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor. Kegiatan
Prakerin akan dilaksanakan pada tanggal 9 Januari hingga 12 Februari
Penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua dan seluruh pihak
yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materi. Bapak Dr.
Wiyoto, S.Pi M.Sc selaku dosen pembimbing Prakerin dan Ketua Program Studi
Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan; Seluruh pengajar di Program Studi
Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan yang telah memberikan ilmu;
Pimpinan BPBAP Situbondo yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
kegiatan PKL; Teman-teman IKN angkatan 57 yang telah memberikan dukungan
langsung maupun tidak langsung dalam penulisan proposal Prakerin, serta
kejasama pada kegiatan perkuliahan maupun praktikum.
Semoga proposal ini dapat memberikan panduan khususnya bagi penulis
dalam melaksanakan Prakerin serta dapat memberikan manfaat bagi pembaca
pada umumnya
Hilma Miutiara
DAFTAR ISI
PRAKATA v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN vii
I PENDAHULUAN 8
1.1 Latar Belakang 8
1.2 Tujuan 1
II METODE 2
2.1 Lokasi dan Waktu 2
2.2 Komoditas 2
2.3 Metode Kerja 3
III JADWAL KEGIATAN 4
DAFTAR PUSTAKA 6
LAMPIRAN 7
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Potensi luas lahan perikanan di Indonesia sebesar 17,91 juta hektar, yang
terdiri dari 12,12 juta hektar budidaya laut, 2,96 juta hektar budidaya air payau,
dan 2,83 juta hektar budidaya air tawar (KKP 2019). Besarnya potensi tersebut
berkaitan dengan perannya dalam menunjang persediaan pangan nasional,
sehingga dapat digunakan untuk berproduksi sepanjang tahun. Ikan kakap putih
atau ikan barramundi merupakan komoditas budidaya laut unggulan di
Indonesia. Menurut Windarto et al. (2019), keunggulan dari ikan kakap putih
dikarenakan pertumbuhannya yang relatif cepat. Kakap putih dapat mencapai
bobot 800 g/ekor setelah masa pemeliharaan selama 8–9 bulan sejak ukuran
benih (umur 30 – 45 hari). Keunggulan lain dari ikan ini adalah dapat tumbuh
mencapai ukuran besar, potensi pasar cukup besar, teknologi
pembudidayaannya telah dikuasai, dan dapat dibudidayakan di air laut atau air
payau.
Data KKP mencatat volume produksi ikan kakap putih nasional selama 5
tahun terakhir tumbuh rata-rata per tahun sebesar 3,40%. Tahun 2017 tercatat
volume produksi sebesar 6.832ton atau turun 13,41% dibanding tahun 2016
yang mencapai 7.890 ton, sedangkan BPS (2018) mencatat total nilai ekspor
ikan kakap putih pada tahun 2017 sebanyak 37.136 USD atau naik 69,58%
dibandingkan dengan tahun 2016 yang mencapai 21.897 USD. Kakap putih
merupakan spesies ikan budidaya di Indonesia yang memiliki permintaan pasar
yang terus meningkat. Permintaan impor pada tahun 2012 negara di Eropa
(Italia, Spanyol, dan Prancis) mencapai 14.285 ton, dan pada tahun 2014
meningkat menjadi 18.572 ton (Hardianti et al. 2016). Adapun target produksi
perikanan budidaya komoditas ikan kakap menurut DJPB (2020) pada tahun
2021 sebanyak 11.000 ton, tahun 2022 sebanyak 12.000 ton, tahun 2023
sebanyak
13.000 ton, dan tahun 2024 sebanyak 14.000 ton. Hal ini menunjukkan bahwa
budidaya ikan kakap putih memiliki prospek yang besar untuk dikembangkan.
Salah satu lokasi yang membudidayakan ikan kakap putih adalah Balai
Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo. Ikan kakap putih menjadi
salah satu komoditas unggulan yang dibudidayakan di BPBAP Situbondo.
Kegiatan budidaya ikan kakap putih di lokasi ini berlangsung secara kontinyu
dengan produktivitas yang baik. Instansi ini dilengkapi dengan fasilitas yang
memadai seperti perpustakaan, laboratorium hama penyakit ikan dan
lingkungan, laboratorium pakan buatan, laboratorium pakan alami, unit
produksi telur dan induk, unit pembenihan ikan, unit pendederan, unit tambak,
dan keramba jaring apung. Kelebihan tersebut membuat BPBAP Situbondo
menjadi tempat yang baik untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri
(Prakerin)
1.2 Tujuan
II METODE
2.2 Komoditas
No Kegiatan Minggu ke
1 2 3 4 5
1 Pengamatan kegiatan umum usaha pembenihan
1.1 Lokasi pembenihan
1.2 Organisasi tata kerja
1.3 Fasilitas pembenihan
1.3.1 Fasilitas utama
1.3.2 Fasilitas pendukung
2 Kegiatan Pembenihan
2.1 Manajemen dan Teknis Pemeliharaan induk
2.1.1 Persiapan wadah pemeliharaan
2.1.2 Penebaran induk
2.1.3 Pemberian pakan
2.1.4 Pengelolaan air
2.1.5 Pencegahan hama dan penyakit
2.1.6 Perangsangan kematangan gonad induk
2.1.7 Sampling kematang induk
2.2 Manajemen dan Teknis Pemijahan induk
2.2.1 Persiapan wadah
2.2.2 Perangsangan ovulasi
2.2.3 Pemijahan
2.3 Manajemen dan Teknis Penetasan telur
2.3.1 Persiapan wadah
2.3.2 Inkubasi telur
2.3.3 Pemanenan larva
2.4 Manajemen dan Teknis Pemeliharaan larva dan benih
2.4.1 Persiapan wadah
2.4.2 Penebaran larva
2.4.3 Pemberian pakan
2.4.4 Pengelolaan air
2.4.5 Pencegahan hama dan penyakit
2.4.6 Sampling
2.4.7 Pemanenan
Tabel 2 Jadwal kegiatan pembenihan ikan kakap putih ( di Balai Perikanan
Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo (lanjutan)
Kegiatan Minggu ke
No
1 2 3 4 5
2.4.8 Pengemasan dan transportasi ikan
2.5 Manajemen dan Teknis Kultur pakan alami
2.5.1 Persiapan wadah
2.5.2 Penebaran inokulan
2.5.3 Sampling kepadatan
2.5.4 Pemanenan
3 Aspek usaha pembenihan
3.1 Manajemen dan Teknis Pemasaran
3.1.1 Produk
3.1.2 Tujuan
3.1.3 Distribusi
3.2 Manajemen Sarana dan Prasarana Produksi
3.2.1 Benih
3.2.2 Pakan
3.2.3 Obat-obatan dan suplemen
3.2.4 Bahan kimia
3.2.5 Bahan bakar dan oli
3.2.6 Tenaga kerja
3.3 Analisis usaha
3.3.1 Biaya
3.3.2 Penerimaan
3.3.3 Keuntungan
6
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1 Peta lokasi Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo (Google maps 2022)
Sitobondo,
Jawa Timur
Lampiran 2 Kegiatan pembenihan ikan kakap putih Lates calcarifer di BPBAP Situbondo
Lampiran 3 Fasilitas pembenihan ikan kakap putih Lates calcarifer di BPBAP Situbondo (lanjutan)
Lampiran 3 Fasilitas pembenihan ikan kakap putih Lates calcarifer di BPBAP Situbondo (lanjutan)
Lampiran 4 Aspek usaha pembenihan ikan kakap putih Lates calcarifer di BPBAP Situbondo (lanjutan)
Lampiran 4 Aspek usaha pembenihan ikan kakap putih Lates calcarifer di BPBAP Situbondo (lanjutan)