DI SUSUN OLEH :
Laporan praktik kerja lapangan di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Metro dari tanggal
18 Februari s.d 30 April 2021 di susun oleh :
Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh guru pembimbing serta kepala
program keahlian agribisnis perikanan air tawar sebagai bahan keikutsertaan siswa
untuk menyelesaikan praktik kerja lapangan SMK Negeri 4 Metro tahun pelajaran
2020/2021
MENGETAHUI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga dapat melaksanakan praktek kerja
industri dan menyelesaikan penyusunan laporan praktek kerja industrik di UPT
Balai Benih Ikan (BBI) Kota Metro. Pada kesempatan ini saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu pelaksanaan
praktik kerja industri. Ucapan terima kasih di tunjukan kepada :
1. Bapak Ahmad Syafi’I, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 4
Metro
2. Bapak Akhmadi, S.ST selaku kepala UPT BBI Kota Metro
3. Ibu Widya Amelia, S.Tr,Pi.,Gr selaku pembimbing sekolah
4. Ibu Tantri Nusalian, S.ST.Pi. JFU pengelolaan Teknik perikanan budidaya
5. Bapak Didi Mashudi, S.Pd selaku pembimbing lapangan
6. Bapak Hanadi Tri Laksana selaku pembimbing lapangan
7. Kedua orang tua yang memberi dorongan, dukungan, semangat dan doa
kepada saya dalam melakukan kerja praktik lapangan
8. Serta teman-teman atas kebersamaan dukungan dan bantuan yang diberikan
selama penulis melakukan kerja praktik
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Tujuan, Manfaat, Waktu, dan Tempat Praktik Kerja Lapangan..........................1
1.2.1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan.........................................................................1
1.2.2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan.......................................................................1
1.2.3. Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Laoangan.....................................................1
1.2.4. Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan...................................................1
BAB II TINJAU INSTANSI......................................................................................................2
2.1 Gambaran Umum Balai Benih Ikan (BBI)............................................................2
2.2. Sejarah Umum BBI Kota Metro..........................................................................3
2.3. VISI.....................................................................................................................3
2.4. MISI....................................................................................................................3
2.5. Ruang Lingkup BBI..............................................................................................3
2.6. Struktur Organisasi............................................................................................4
2.7. Bidang-Bidang Kerja...........................................................................................5
BAB III KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN....................................................................6
3.1. Proses Pemijahan Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio)..............................................6
3.1.1. Persiapan Kolam Pemijahan.......................................................................6
3.1.2. Seleksi Induk...............................................................................................7
3.1.3. Pemberokan...............................................................................................9
3.1.4. Pemijahan...................................................................................................9
3.1.5. Penetasan Telur........................................................................................10
3.1.6. Pemeliharaan Larva..................................................................................11
3.1.7. Pemeliharaan Benih.................................................................................12
3.2. Pemberian Pakan.............................................................................................12
3.3. Hama dan Penyakit...........................................................................................13
3.3.1. Hama.......................................................................................................13
iii
3.3.2. Penyakit...................................................................................................13
3.4. Penjualan Benih................................................................................................14
BAB IV LAMPIRAN............................................................................................................15
4.1. Peralatan yang Digunakan................................................................................15
4.2. Perlengkapan yang Digunakan.........................................................................17
BAB V PENUTUP...............................................................................................................19
5.1. Kesimpulan......................................................................................................19
5.2. Saran...............................................................................................................19
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................................20
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I.
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAU INSTANSI
2
2.2. Sejarah Umum BBI Kota Metro
1. Berdiri tahun 1970 sebagai Balai Benih Ikan Kota Metro dibawah
Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Tengah
2. Tahun 1999 menjadi BBI Metro dibawah Dinas Perikanan Kota Metro
3. Tahun 2000 menjadi UPT Balai Benih Ikan dibawah Dinas Pertanian
Kota Metro
4. Tahun 2008 menjadi UPT Balai Budidaya Ikan dibawah Dinas
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kota Metro hingga 2011
5. Tahun 2017 menjadi UPT Balai Benih Ikan dibawah Dinas Ketahanan
Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Metro hingga sekarang.
2.3. VISI
“Mewujudkan UPT BBI Kota Metro sebagai Pengemban Sistem Perbenihan Ikan
Air Tawar yang Unggul, Berdaya Saing dan Berkelanjutan”
2.4. MISI
1. Mewujudkan sistem Budidaya Perikanan yang ramah lingkungan
melalui pendekatan sistem agribisnis.
2. Meningkatkan kualitas produksi Budidaya Perikanan yang unggul dan
efisien melalui Cara Pembenihan Ikan Yang Baik (CPIB) dan Cara
Budidaya Ikan yang Baik (CBIB).
3. Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan yang amanah dan
profesional
3
7. Pengendalian mutu benih melalui penerapan cara pembenihan ikan
yang baik (CPIB) dan penerapan sistem jaminan mutu pembenihan
8. Diseminasi penerapan teknik pembenih ke masyarakat
9. Penyelenggaraan tata usaha UPTD Balai Benih Ikan (BBI)
10. Pelestarian sumber daya ikan dan lingkungan serta pengendalian hama
dan penyakit ikan
11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya
4
2.7. Bidang-Bidang Kerja
1. Penerapan Teknik pembenihan dan distribusi benih
2. Memproduksi benih dan induk ikan unggul
3. Penerapan Teknik pembudidayaan ikan
4. Pelaksanaan urusan tata usaha
5. Pendistribusian dan pengelolaan induk ikan
6. Pelaksanaan demonstrasi dan kaji terap teknologi perikanan
7. Pelayanan teknis budidaya perikanan
5
BAB III
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
1. Pemijahan alami yaitu : pemijahan ikan yang terjadi secara alami tanpa
adanya pemberian rangsangan hormonal maupun perlakuan lainnya.
2. Pemijahan buatan yaitu : pemijahan yang dilakukan dengan cara
pemberian rangsangan hormonal untuk mempercepat proses reproduksi,
baik dari induk ikan jantan (menghasilkan sperma) maupun betina
(menghasilkan sel telur).
6
Gambar 4. Persiapan Kolam
1. Umur ikan untuk dipijahkan berkisar antara 2 tahun bagi betina dengan
berat 2kg/ekor.
2. Induk jantan berumur 1 tahun dengan berat 1 kg/ekor.
3. Bentuk badan keselurahan mulai mulut sampai sirip ekor harus mulus,
sehat dan sirip tidak rusak, garis sisik linea literalis posisinya sama.
4. Bagian kepala induk ikan koi relatif lebih kecil dari pada bagian
badannya.
5. Sisik induk lebih tersusun secara teratur
6. Pangkal ekor besar dan kuat tidak melengkung.
Dalam penyeleksian induk ini, ada hal penting yang harus diperhatikan
terutama bagi para pembudidaya pemula atau penggemar ikan koi
(Cyprinus carpio) agar tidak salah dalam menentukan induk jantan dengan
induk betina. Ada berapa perbedaan antara ikan koi jantan dengan ikan koi
betina dapat dilihat pada tabel berikut :
7
No Ciri-ciri Jantan Betina
1 Tubuh Ramping Gendut
2 Perut Mengecil Membesar
3 Anus Menonjol Cekung kedalam
4 Insang Tutup insang Tutup insang
kasar halus
5 Bagian perut ke anus Bila dipijit Bila dipijit keluar
keluar cairan cairan bening
susu kekuningan
6 Gerakan berenang Gesit Lamban
7 Pertumbuhan Lebih cepat Lambat
Tabel 1. Ciri-ciri Ikan Mas Koi Jantan dan Betina
Seleksi induk harus dilakukan dengan hati-hati. Ikan mas koi yang sudah
dapat dipijahkan berumur sekitar 1 tahun keatas dengan bobot 1kg jantan
dan 1kg betina. Induk ikan mas koi dipelihara di dalam waring. Langkah-
langkahnya :
8
3.1.3. Pemberokan
3.1.4. Pemijahan
1. Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan mas koi betina
terlebih dahulu. Setelah itu masukan indukan ikan mas koi jantan ke
dalam kolam pemijahan. Pemijahan ikan dilakukan dengan
memasangkan induk ikan mas koi jantan dan betina dengan
perbandingan 1:1
2. Setelah itu letakkan kakaban di atas permukaan air. Kakaban berfungsi
untuk tempat menempelnya telur ikan mas koi.
3. Selanjutnya, untuk memperkaya oksigen, pasanglah aerator pada kolam
pemijahan
4. Setelah semua langkah dilakukan, ikan mas koi akan melakukan
perkawinan secara alami dan biasaya baru berlangsung pada malam hari
(tengah malam) sekitar pukul 11 malam hingga dini hari sebelum
matahari terbit. Selama masa itu akan terjadi aksi kejar-kejaran dimana
ikan mas koi betina akan menyemprotkan telurnya pada kakaban.
Setelah telur menempel, indukan jantan akan menyemprotkan sperma
untuk membuahi telur tersebut.
9
Gambar 5. Kakaban
10
penetasan telur lebih berlangsung dengan baik. Kakaban harus dalan
keadaan terandam dalam air, Sehingga telur tidak kontak langsung dengan
udara.
Larva yang baru menetas masih menyimpan persediaan makan yang bisa
bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan makanan sudah habis, larva
ikan mas koi mulai membutuhkan makanan. Kelangsungan hidup terutama
pada larva sangat ditentukan oleh pakan. Larva akan mengalami kematian
jika dalam waktu singkat tidak mendapatkan makanan. Setelah 5 hari
persediaan makanan habis, pemberian pakan alami lebih dibutuhkan oleh
larva ikan mas koi. Pemberian cacing sutera tidak diberikan lagi ketika ikan
sudah berumur 3 minggu.
11
3.1.7. Pemeliharaan Benih
12
3.3. Hama dan Penyakit
Penyakit ikan merupakan permasalahan dalam usaha budidaya ikan. Penyakit ikan
tidak terjadi dengan sendirinya tetapi karena adanya akumulasi dan interaksi dari
penyakit, ikan, dan lingkungannya. Penyakit dapat timbul akibat interaksi yang
tidak seimbang antara ikan, lingkungan serta pathogen. Serangga hama dan
penyakit juga merupakan salah satu faktor penyebab penyakit ikan.
3.3.1. Hama
Jenis hama yang memangsa ikan koi yaitu berupa kucing, musang, burung
elang, kodok dan ular. Hal ini terjadi karena ikan koi mempunyai sifat jinak
dan bias berenang dipermukaan kolam, sehingga sangat mudah bagi
predator untuk memangsanya, terutama pada waktu ditebar dikolam dengan
ukuran tubuh yang masih sangat kecil, sehingga akan mudah dimangsa oleh
ikan liar yang masuk kedalam kolam
3.3.2. Penyakit
13
4. Cacing jangkar (learnea)
Parasit learnea atau disebut juga cacing jangkar biasanya menempel
bagian tubuh ikan atau insang. Learnea akan mengisap cairan dalam
tubuh, sehingga badan ikan koi akan lemah dan bentuk tubuhnya tidak
bagus. Penyakit ini disebabkan oleh sejenis udang-udangan (Crustacea).
Selain jenis hama dan parasit yang telah disebutkan diatas masih banyak
jenis parasit lainnya yang sering menyerang ikan koi seperti, penyakit
gelembung renang, balon gas, lumpuh dan lain-lain, yang tentu sangat
membahayakan kelangsungan hidup ikan koi (Cyprinus carpio)
14
BAB IV
LAMPIRAN
15
Gambar 15. Bak Ember
16
4.2. Perlengkapan yang Digunakan
17
Gambar 21. Pakan Indukan
18
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 3 bulan ini di UPT Balai Benih
Ikan (BBI) Kota Metro, dapat disimpulkan bahwa :
5.2. Saran
Saran untuk pihak BBI Kota Metro, sebelumnya saya mengucapkan banyak
terima kasih atas kesediaan pihak UPT BBI Kota Metro yang telah
memperbolehkan saya melakukan praktek kerja lapangan.
Saya menyarankan agar pihak UPT BBI Kota Metro lebih meningkatkan sarana
untuk teknis di lapangannya dan saya berharap hubungan siswa/siswi prakerin
dapat selalu terjaga agar terciptanya suasana kerja sama yang baik
19
DAFTAR PUSAKA
20