Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PEMIJAHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)


DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA METRO
Alamat: Jl. Wijaya Kusuma No. 16, Ganjar Asri, Kec. Metro Pusat, Kota Metro, 34125

Disusun Oleh :

NAMA : Annisa Nurul Aini


NISN : 0034898138
KELAS : XI (Sebelas)
KOMPETENSI KEAHLIAN : Agribisnis Perikanan Air Tawar

SMK NEGERI 4 METRO


NPSN : 69862566, Website : smkn4metro.sch.id, Email : smkn4metro@yahoo.co.id
Jl. Letjend. R. Soeprapto, Kelurahan Margodadi, Kec. Metro Selatan
Kota Metro Kode Pos 34121
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Metro dari Tanggal
8 Februari s.d. 30 April 2021 disusun oleh :

NAMA : Annisa Nurul Aini


NISN : 0034898138
KELAS : XI (Sebelas)
KOMPETENSI KEAHLIAN : Agribisnis Perikanan Air Tawar

Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh guru pembimbing serta kepala program
keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar sebagai bahan keikutsertaan siswa untuk
menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan SMK Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2020/2021.

Mengetahui,

Kepala Program Keahlian Pembimbing Sekolah

Farid Pathurrahman, S.Si., M.Pd Widya Amelia, S.Tr.Pi., Gr


NIP. 19800101 200902 1 006 NIP. –

KATA PENGANTAR
2
Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan dan karunianya, sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Dalam upaya menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Pemerintah,
khususnya Depdiknas, berupaya agar setiap individu memperoleh kesempatan mendapatkan
pendidikan yang bermutu dengan utuh, hal ini diwujudkan secara berkesinambungan
meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional di Indonesia.

Pendidikan nasional, khususnya bagi SMK merupakan wadah untuk tenaga-tenaga yang siap
bekerja. Wujud kebijakan pendidikan nasional diantaranya mempersiapkan dan
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

PKL merupakan sarana penunjang di luar teori sekolah, dengan upaya menjalin kerja sama
yang baik antara pihak dunia industri (DUDI) dan SMKN 4 METRO. Maka dengan ini kami
mohon dukungan dan doa dari semua pihak, semoga PKL ini berjalan dengan lancar dan
benar-benar bermanfaat bagi pesertanya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam penulisan laporan ini serta ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1) Bapak AHMAD SYAFI’I ,S.Pd.,M.Pd selaku kepala sekolah SMKN 4 Metro


2) Bapak AKHMADI ,S.ST, selaku kepala UPT BBI Metro
3) Ibu WIDYA AMELIA, S.Tr. Pi.,Gr selaku pembimbing sekolah
4) Bapak YUSUF DONALD PANJAITAN S.Pi selaku pembimbing lapangan
5) Kedua Orang Tua yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk menjalankan
PKL

Penulis menyadari laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang sifatnya mendukung demi kemajuan penulis di masa yang
akan datang. Penulis berharap mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi penulis, pembaca
dan semua pihak.

Metro, April 2021

Annisa Nurul Aini

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. 2

3
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 3
DAFTAR ISI............................................................................................................. 4

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan...................................... 5
1.2 Tujuan, Manfaat, Waktu, dan Tempat Praktik Kerja Lapangan....................... 6
1.2.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan............................................................ 6
1.2.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan.......................................................... 6
1.2.3 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan........................................ 7
1.2.4 Tempat Praktik Kerja Lapangan........................................................... 7
BAB II PROSES PELAKSANAAN PKL
2.1 Gambaran Umum BBI Kota Metro.................................................................. 8
2.1.1 Sejarah Umum BBI Kota Metro........................................................... 8
2.1.2 Ruang Lingkup BBI Kota Metro.......................................................... 8
2.1.2.1 Struktur Organisasi................................................................... 10
2.1.3 Bidang-bidang Kerja............................................................................. 10
2.2 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan............................................................... 11
2.2.1 Jenis dan Bentuk Kegiatan Praktik Kerja Lapangan............................. 11
2.2.2 Prosedur Kerja...................................................................................... 11
2.2.3 Kendala yang Dihadapi dan Upaya Penyelesaian................................. 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 15
3.2 Saran................................................................................................................. 15
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

4
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Pendidikan sebagai usaha untuk membentuk, mempersiapkan dan meningkatkan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah tanggung jawab semua pihak sekolah,
industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA). Kerja sama untuk saling mengisi dan
melengkapi dari ke-tiga pihak tersebut mutlak diperlukan. Salah satu bentuk kerja
antara sekolah dan IDUKA adalah bentuk Praktek Kerja Industri (PKL) dengan tujuan
untuk memperkokoh, keterkaitan dan kesesuaian (Link and Match) antara sekolah dan
Badan Usaha sebagai konsumen lulusan sekolah.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini, membuat
kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi
akibat kemajuan dan perkembangan tersebut. Dalam masa persaingan yang
sedemikian ketatnya sekarang ini, menyadari sumber daya manusia merupakan model
utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan
baik. Jadi perusahaan atau instansi diharapkan memberikan kesempatan pada siswa/i
untuk lebih mengenal dunia kerja denga cara menerima siswa/i yang ingin
mengadakan kegiatan praktek kerja lapangan.

Praktek kerja lapangan adalah penerapan seorang siswa/i pada dunia kerja nyata yang
sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan etika
pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang ada kaitannya dengan kurikulum pendidikan.

Sekolah sebagai tempat pendidikan formal harus dapat memberikan pelayanan dan
fasilitas yang terbaik bagi siswa dan juga kepada wali murid. Sekolah harus dapat
menyediakan informasi perkembangan proses belajar siswa dengan cepat, tepat, dan
akurat sehingga pelaporan kepada wali murid tentang kegiatan belajar mengajar dan
hasilnya dapat berjalan lancar.

1.2 Tujuan, Manfaat, Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan

5
1.2.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal dan mengetahui tentang
dunia industri.

2. Menjadi media pengaplikasian dari pembelajaran yang diperoleh dari sekolah


untuk di terapkan di dunia industri.

3. Meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak sekolah dan instansi terkait.

4. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja.

5. Dapat memahami konsep non akademis seperti etika kerja, profesionalitas


kerja, disiplin kerja, dll

1.2.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai berikut :

1. Bagi Siswa
Siswa mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan progam kerja pada
perusahaan maupun instansi pemerintahan yang digunakan sebagai tempat PKL.
Melalui praktek inilah siswa mendapatkan bentuk pengalaman nyata serta berbagai
permasalahan yang dihadapi dalam dunia kerja. Selain itui siswa juga akan
mempunyai rasa tanggungjawab dalam melaksanakan pekerjaan dan menjaga
profesinya.

2. Bagi Sekolah
Manfaat PKL yang diperoleh oleh sekolah yaitu sekolah mempunyai rekan
kerjasama untuk menjalin kerjasama dan mempromosikan sekolah dalam dunia
perusahaan tersebut.

3. Bagi Tempat PKL


Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja lepas yang berwawasan
akademis untuk membantu operasional perusahaan tersebut. Selain itu laporan PKL

6
yang di dapat dari siswa tersebut dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai
situasi umum perusahaan tersebut.

1.2.3 Waktu Pelaksaan Praktik Kerja Lapangan


PKL dilaksanakan pada tanggal 08 Februari sampai 28 April 2021.

1.2.4 Tempat Praktik Kerja Lapangan


Tempat pelaksana pembenihan ikan nila dilahan keramba budidaya (BBI) kota
Metro yang berlokasi di Ganjar Asri JL.Wijaya Kesuma Kelurahan Ganjar Asri (BBI
Lambau),Kota Metro,Lampung.

7
BAB II
PROSES PELAKSANAAN PKL

2.1 Gambaran Umum BBI Kota Metro


2.1.1 Sejarah Umum BBI Kota Metro
UPT BBI (Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Ikan) merupakan salah satu UPTD
di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Metro. Empat UPT yang lain
antara lain UPT Balai Benih Utama dan Alat Mesin Pertanian (BBU dan Alsintan), UPT
Rumah Poting Hewan dan Laboratorium Kesehatan Veteriner (RPH dan Lab Kesmavet),
UPT Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan), dan UPT Perbibitan Ternak (Bitnak). Namun
sejak awal tahun 2018, nomenklatur SKPD yang mengurusi pertanian di Kota Metro
berubah menjadi Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Metro dengan
UPT sebanyak 6 unit yaitu ditambah  UPT Balai Penyuluhan Ketahanan Pangan,
Pertanian dan Perikanan (BPKP3).
UPT pelaksanaan teknik BBI Kota Metro berdiri tahun 1970an, sebagai Balai
Budidaya Metro di bawah  Dinas Perikanan Kab. Lamp. Tengah. Pada Tahun 1999
menjadi BBI Metro di bawah Dinas Perikanan Kota Metro, dan pada Tahun 2000
menjadi UPT Balai Benih Ikan di bawah Dinas Pertanian Kota Metro. Tahun 2008
menjadi UPT Balai Benih Ikan di bawah Dinas Pertanian Kota Metro hingga 2011. Pada
tahun 2011 menjadi UPT Balai Benih Ikan di bawah Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan Kota Metro hingga 2016. Pada tahun 2017 menjadi UPT Balai Benih Ikan di
bawah Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Metro hingga sekarang.

2.1.2 Ruang Lingkup BBI Kota Metro


Berdasarkan Peraturan Wali Kota Metro No.3 Tahun 2018 tentang Pembentukan
Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pada Dinas Daerah,Lembaga
Teknis pada Pemerintah Kota Metro, tanggal 10 Januari 2018, Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan (BBI) Kota Metro mempunyai tugas pokok 
melaksanakan sebagian tugas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan

8
di bidang penerapan, bimbingan teknis, penyediaan, pendistribusian dan pengendalian
mutu induk ikan dan benih unggul serta pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut  UPTD) Balai Benih Ikan ( BBI )


menyelenggarakan fungsi:
a. Penyediaan dan perbanyakan dan distribusi benih unggul;
b. Pelaksanaan dan produksi an distribusi benih unggul;
c. Penerapan teknik pembenihan;
d. Pembinaan Unit Pembenihan Rakyat (UPR);
e. Pelayanan konsultasi teknis budidaya perikanan;
f. Pengelolaan administrasi UPT Balai benih Ikan (BBI);
g. Pengendalian mutu benih melalui penerapan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB)
dan penerapan sistem jaminan mutu perbenihan;
h. Diseminasi penarapan teknik pembenihan ke masyarakat;
i. Penyelenggaraan Tata Usaha UPTD Balai Benih Ikan (BBI);
j. Pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan serta pengendalian hama dan penyakit
ikan; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Uraian Tugas Kepala UPTD Balai Benih Ikan adalah memimpin,


mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan program Balai Benih Ikan yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan,
Pertanian dan Perikanan.

9
2.1.3 Struktur Organisasi

2.1.4 Bidang-bidang Kerja


UPT BBI Kota Metro mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Metro di bidang Pengembangan
Operasional Pembudidayaan Ikan dan penyediaan benih ikan / induk ikan unggul dan
dalam melaksanakan tugas berkoordinasi dengan BidangPerikanan. Untuk melaksanakan
tugas pokok tersebut Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Budidaya Ikan (BBI)
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penerapan teknik perbenihan dan Distribusi benih.
2. Memprodusi benih dan induk ikan unggul
3. Penerapan teknik pembudidayaan ikan
4. Pelaksanaan urusan tata usaha

10
5. Pendistribusian dan pengelolaan induk ikan ( Parent Stock )
6. Pelaksanaan demontrasi dan kaji terap teknologi perikanan.
7. Pelayanan teknis budidaya perikanan.
2.2 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
2.2.1 Jenis dan Bentuk Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Selama pelaksanaan PKL kegiatan yang dilakukan adalah pembenihan ikan
nila yaitu dengan urutan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Persiapan Kolam
2. Pemberian Pakan Indukan
3. Pengelolahan Kualitas Air Indukan
4. Pemijahan
5. Penyediaan Induk
6. Penetasan Telur
7. Pemanenan Larva

2.2.2 Prosedur Kerja


Langkah-langkah kerja yang dilakukan pada pemijahan ikan nila yang saya lakukan
selama PKL adalah sebagai berikut:
A. Persiapan Kolam
Hal pertama yang disiapkan dalam pembenihan ikan nila adalah penyiapan
tempat atau kolam budidaya. Terdapat empat tipe kolam yang dibutuhkan untuk
pembenihan ikan nila, diantaranya:
1. Kolam pemeliharaan indukan. Kolam ini digunakan untuk memelihara indukan
jantan dan betina. Ikan jantan dan betina harus ditempatkan di kolam yang
berbeda. Sehingga dibutuhkan setidaknya dua kolam pemeliharaan induk. Kolam
tidak perlu terlalu luas, hnaya saja harus cukup dalam untuk ikan dewasa, sekitar
100-140 cm.
2. Kolam pemijahan. Kolam pemijahan digunakan untuk mengawinkan induk jantan
dan betina. Jenis kontruksi kolam pemijahan ikan nila sebaiknya berlantai
dasar tanah. Dasar kolam dilengkapi dengan kubangan-kubangan atau kemalir.
3. Kolam pemeliharaan larva. Kolam ini diperlukan untuk memelihara larva ikan
yang baru menetas. Tipe kolam yang digunakan bisa bak semen,  kolam tanah
atau hapa. Hapa merupakan jaring yang halus seperti kelambu yang dibuat
11
mengapung di atas kolam. Persis seperti jaring apung di danau, namun ukurannya
kecil. Hapa bisa diletakan di kolam pemijahan.
4. Kolam pendederan benih. Kolam ini diperlukan untuk membesarkan benih ikan
sampai ukuran 10-12 cm. Atau, sampai ikan nila kuat untuk dibesarkan di kolam
budidaya pembesaran.

B. Pemilihan Indukan
Calon indukan untuk pembenihan ikan nila hendaknya menggunakan induk
dengan genetis yang memiliki sifat-sifat unggul. Indukan nila matang gonad atau
sudah siap memijah, harganya cukup mahal. Untuk itu, kita bisa memelihara calon
indukan sedari kecil hingga ikan siap untuk dipijahkan. Adapun ciri-ciri calon
indukan nila yang baik adalah sebagai berikut:
 Merupakan galur murni dan berasal dari keturunan yang berbeda.
 Kondisinya sehat dan bentuk badannya normal (tidak cacat).
 Sisik besar, susunannya rapi.
 Bagian kepala relatif kecil dibandingkan badannya.
 Badan tebal dan warnanya mengkilap.
 Gerakannya lincah, responsif terhadap pemberian pakan.
Ikan nila betina memasuki matang gonad setelah berumur 5-6 bulan. Induk
betina yang akan dipijahkan setidaknya telah mencapai bobot 200-250 gram dan
untuk induk jantan 250-300 gram. Masa produktivitas indukan untuk pembenihan
ikan nila berkisar 1,5-2 tahun. Indukan yang sudah dibenihkan lebih dari 2 tahun
sebaiknya diganti dengan yang baru. Karena kualitas dan kuantitas anakannya akan
menurun. Induk ikan nila yang telah memijah siap dipijahkan kembali setelah 3-6
minggu.

C. Pemeliharaan indukan
Induk jantan dan betina yang disiapkan untuk pembenihan ikan nila harus
dipelihara di kolam terpisah. Induk betina disatukan dengan betina lainnya, begitu
pula dengan induk jantan. Padat tebar untuk kolam pemeliharaan induk sekitar 3-5
ekor/m2.
Kolam pemeliharaan induk jantan dan betina harus memiliki sumber
pengairan yang berbeda (disusun seri). Buangan air dari kolam jantan tidak masuk ke

12
kolam betina dan sebaliknya. Hal ini untuk menghindari terjadinya pemijahan liar.
Misalnya, sperma jantan terbawa ke kolam betina sehingga terjadi pembuahan.

D. Pemijahan ikan nila


Ikan nila sangat gampang memijah secara alami. Pemijahan ikan nila intensif
biasanya dipakai untuk memproduksi benih dalam jumlah besar. Selama PKL hanya
melakukan pemijahan ikan nila secara alami.
Sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemijahan, lakukan pengolahan dasar
kolam terlebih dahulu. Silahkan lihat cara persiapan kolam tanah. Pemijahan ikan nila
dilakukan secara massal. Indukan jantan dan betina ditebarkan ke kolam pemijahan
secara bersama-sama. Padat tebar kolam pemijahan sebanyak 1 ekor/m2, dengan
perbandingan jantan dan betina 1 : 4.
Selama proses pemijahan, berikan pakan seperti di kolam pemeliharaan induk.
Pemijahan ikan nila biasanya akan berlangsung pada hari ke-7 sejak indukan ditebar.
Pemijahan berlangsung di dasar kolam, biasanya dalam kubangan atau cekungan.
Apabila terjadi kecocokan, telur yang dikeluarkan induk betina akan dibuahi oleh ikan
jantan. Kemudian telur tersebut dierami dalam mulut induk betina.
Selama proses pengeraman telur, induk ikan betina biasanya berpuasa. Maka,
sebaiknya pemberian pakan dikurangi hingga tinggal setenganya. Hal ini penting
untuk menekan ongkos produksi dan mencegah pembudukan sisa pakan di dasar
kolam. Proses pengeraman biasanya berlangsung sekitar satu minggu.

E. Pemeliharaan larva
Larva ikan nila yang telah menetas, sebaiknya dibesarkan di tempat khusus.
Pemindahan dilakukan setelah larva berumur 5-7 hari dengan jadwal pemanenan larva
ikan nila dilakukan setiap 15 hari.
Larva ikan nila diberikan pakan berprotein tinggi berbentuk tepung halus berukuran
0,2-0,5 mm. Frekuensi pemberian pakan 1-2 kali sehari, setiap kalinya sebanyak 1
sendok teh pakan berbentuk tepung.
Lama pendederan larva berkisar 3-4 minggu, atau sampai larva ikan berukuran
2-3 cm. Larva yang telah mencapai ukuran tersebut harus segera dipindah ke kolam
pendederan selanjutnya. Karena daya tampung kolam larva sudah tidak layak lagi
untuk ukuran ikan sebesar itu.

13
F. Pendederan benih
Setelah larva dibesarkan hingga ukuran 2-3 cm, selanjutnya lakukan
pendederan untuk mendapatkan benih ikan yang siap dibudidayakan di tempat
pembesaran. Selain digunakan untuk pembesaran, ikan nila di BBI Kota Metro
melayani penjualan benih ikan nila dengan bebagai ukuran sesuai kebutuhan
konsumen.

G. Panen pembenihan ikan nila


Pemanenan dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Pengemasan atau
pengangkutan benih yang akan dijual bisa menggunakan wadah tertutup atau terbuka.
Untuk pengiriman jarak dekat wadah terbuka masih memungkinkan.
Namun bila pengiriman membutuhkan waktu yang lama dan jaraknya jauh,
dianjurkan menggunakan wadah tertutup. Pengiriman dengan wadah tertutup
memerlukan aerasi untuk memperkaya kandungan oksigen air. Wadah diisi air sampai
1/3-nya saja, sisanya oksigen.

2.2.3 Kendala yang Dihadapi dan Upaya Penyelesaian


Selama pelaksanaan PKL terdapat beberapa kendala yang saya hadapi yaitu :
1. Sumber air yang digunakan BBI Kota Metro adalah sumber dari pengairan dari
irigasi sehingga kualitas airnya kurang bersih. Hal tersebut menyebabkan ikan
yang dibudidaya kan mudah diserang penyakit. Selain itu air pada kolam mudah
keruh dan menghasilkan banyak lumpur.
2. Upaya penyelesaian Air yang digunakan untuk media budidaya sebaik nya di filter
atau disaring agar menghindari kotoran yang terdapat pada sumber air dari irigasi.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1) Induk ikan nila yang digunakan untuk pemijahan memiliki berat minimal 200-300
gr/ekor, baik jantan maupun betina dengan perbandingan 1:4
2) Dalam upaya penyediaan benih ikan nila dapat ditempuh dengan cara pemijahan
alami system KJA
3) Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari baik pemeliharaan induk maupun
pembeliharaan benih

3.2 SARAN
1) Pengangkatan larva sebaiknya dilakukan pagi hari sebelum matahari terik
2) Untuk mengurangi angka kematian sebaiknya jangan terlalu banyak diberi pakan
karna pakan yang tersisa atau tidak dimakan akan mendatangkan penyakit
3) Usahakan selalu mengontrol keadaan air, suhu, dan ph pada benih maupun indukan
agar ikan sehat

15

Anda mungkin juga menyukai