Anda di halaman 1dari 25

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

PT. PLN (PERSERO) ULP KIJANG

PROSES PENORMALAN FCO DAN PEMELIHARAAN

Dari Tanggal 10 Januari s/d 29 Mei 2023

Di susun oleh:

ZEZHA NELLOVER FAZIRA

NIS : 3420

Kelas : 2 M 1

SMK PERKAPALAN HANG TUAH

JURUSAN TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL

Jl. KESATRIAN NO.9 TELP/FAX.(0771)81565

TANJUNG UBAN

2023
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini telah disetujui oleh:

Waka Humas Guru Pembimbing

SYAMSUDIN L.K, S.Sos ANDI ZAKARIA

Mengetahui :

Ka. SMK PERKAPALAN HANG TUAH

ANDRI TRISIA SAL SABELLA, S.T


Kapten Laut (KH) NRP.19713/P

i
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN

Bintan, 29 Mei 2022


Menyetujui/ Mengesahkan

Disusun Oleh:
ZEZHA NELLOVER FAZIRA

Bintan, 31 Mei 2022

Mengetahui / Menyetujui:

Pembimbing Lapangan Manager Personala

Herman Hasibuan laisuarni

NIP:12001TJP NIP:7696074R

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hudayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini dalam rangka laporan
akhir praktek kerja industri (PRAKERIN) di jurusan mesin sekolah SMK
PERKAPALAN HANG TUAH

Laporan ini dapat diselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak.untuk itu dapat
kesempatan ini saya mengucapakan terima kasih kepada:

1. Bapak Andri Trisia Sabella,S.T selaku Kepala Sekolah SMK Perkapalan


hang tuah
2. Bapak Syamsudin LK.Sos selaku waka humas
3. Bapak Herman Hasibuan selaku Pembimbing dari Pihak PLN Kijang
4. Bapak Andi Zakaria selaku pembimbing pembuatan laporan
5. Seluruh Pihak yang mendukung Pembuatan laporan ini

Penulis menyadari bahwa penyusanan laporan praktek ini masih jauh dari
kata kesempurnaan,untuk itu saya menharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca guna kesempurnaan penyususnanlaporan dimasa yang
akan datang dan juga bermanfaat bagi pembaca dan rekan –rekan seperjuangan
maupun adik-adik kelas di lingkungan SMK perkapalan hang tuah tanjung uban

Tanjung Uban,31 Mei 2023

iii
ZEZHA NELLOVER FAZIRA

NIS:3420

DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH……………………………………...…...i
LEMBARPENGESAHAN PERUSAHAAN…………………………………..…ii
KATA PEGANTAR………………………………………………………….…..iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….…..v
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..…..1
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………….……..…..1
1.2 PENGERTIAN PKL………………………………………………….…...2
1.3 TUJUAN……………………………………………………….…….........2
1.4 MANFAAT……………………………………………………………......2
1.5 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN…………….…….…………3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN…..………………………………………….…4
2.1 SEJARAH PERUSAHAAN…………………………………….……...…4
2.2 STRUKTUR PERUSAHAAN PT HALEYORA POWER…….………....5
2.3 STRUKTUR HALEYORA POWER GRUP…………………….………..6
2.4 ANAK PERUSAHAAN & AFILIASI……………………………….…....8
2.5 VISI DAN MISI…………………………………………………………...9
BAB III PEMBAHASAN MATERI……………………………………….….…11
3.1 PENGERTIAN FCO……………………………………………………..11
3.2 FUNGSI FCO……………………………………………………..……...11
3.3KELEBIHAN FCO………………………………………….…….……...11
3.4 KEKURANGAN FCO…………………………………….…….….........11
3.5 ALAT KESELAMATAN DIRI………………………………………….11
3.6 LANGKAH KERJA PENORMALAN FCO……………………….........14
BAB IV PENUTUP..………………………...………………………………......17
4.1 KESIMPULAN…………………………………………………………..17
4.2 SARAN…………………………………………………………………..17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Safety helm


Gambar 3.2 Sepatu Pelindung
Gambar 3.3 Sarung Tangan
Gambar 3.4 Body Harness
Gambar 3.5 Kacamata Safety
Gambar 3.6 Tiang Trafo
Gambar 3.7 Tiang JTM
Gambar 3.8 Tabung FCO
Gambar 3.9 Fuse Link
Gambar 3.10 Rangkaian FCO
Gambar 3.11 Stick Telescopic

vi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi, khususnya dalam tatanan perekonomian dunia,


telah mendorong lahirnya organisasi-organisasi pasar bersama (pasar bebas)
artinya setiap negara akan menjadi ajang persaingan bangsa-bangsa lain. Untuk
dapat bersaing diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keahlihan
profesional. Keahlian Profesional yang harus diakui pada dasarnya mengandung
unsur ilmu pengetahuan, teknik dan kiat (arts). Unsur kiat yang menjadi faktor
utama penentu kadar keprofesionalan seseorang hanya dapat dikuasai mealui cara
mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri, karena itulah
tumbuh suatu ukuran keahlihan profesional berdasarkan jumlah pengalam kerja.
Mengikuti garis kebijaksanaan serta memperhatikan kondisi yang ada
sekarang dan prinsip-prinsip penguasaan keahlian profesi, nampaknya harus
sudah di pikirkan suatu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan yang
dapat memadukan secara dinamis dan serasi program pendidikan di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan program penegmbangan keahlihan “Sistem
Ganda” yang merupakan perpaduan saling mengisi dan melengkapi antara
peningkatan keahlihan profesi di lapangan kerja.

a. Undang –Undang Republik Indonesia No.9 Tahun 1989 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional Bab. ll Pasal 3 Ayat 2 “Pendidikan Menengah Kejuruan
Mengutamakan Penyajian Calon Peserta Untuk Memasuki Lapangan Kerja
Serta Sikap Profesional”.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.29 Tahun 1990 Tentang
Sistem Pendidikan Menengah Bab. XI Pasal 29 Ayat 1 “Penyelenggaraan
Sekolah Menengah Dapat Berkerjasama dengan Masyarakat Terutama Dunia
Usaha dan Para Dermawan untuk Memperoleh Sumber Daya Dalam Rangka
Menunjang Penyelenggaraan dan Pengembangan”.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.29 Tahun 1992 Tentang Peran
Serta Masyarakat Dalam Pendidikan Nasional Bab. lll Pasal 4 Ayat 8 “Peran
Serta Masyarakat Dapat Berbentuk Pemberian Kesempatan untuk Magang
atau Latihan Kerja”.
d. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No.0490/U/1992 Pasal 33 “Kerjasama SMK dengan Dunia Usaha Terutama
Bertujuan untuk Meningkatkan Kesesuaian Program SMK dengan Kebutuhan
Dunia Kerja yang Diusahakan dengan Asas Saling Menguntungkan”.
e. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No.323/U/1997 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada
Sekolah Menengah Kejuruan Bab. VI Pasal 12 “Setiap Calon Peserta SMK
yang Telah Mengikuti Program Kejuruan dan Praktek Dasar Berhak
Mengikuti Praktek Kerja di Industri Lapangan”.

1
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis memilih lokasi melaksanakan
prakerin di PT PLN (persero) kijang yang terletak di kijang kepulauan riau dan
penulis tertarik mengambil judul proses PROSES PENORMALAN FCO DAN
PEMELIHARAAN di PT PLN (persero) kijang. Alasan penulis memilih judul
tersebut dikarenakan tertarik dengan pembahasan PROSES PENORMALAN
FCO DAN PEMELIHARAAN selain itu penulis memahami materi ini.

1.2. PENGERTIAN PKL

Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk emplementasi secara


sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung
didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Disamping dunia usaha , Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) Dapat
memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena
keahlian yang tidak diajarkan di sekolahan bias didapat didunia usaha , sehingga
dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dapat meningkatkan mutu dan
relevensi Pendidikan Menengah Atas yang dapat diarahkan untuk
mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia pendidikan dan dunia
usaha.

1.3. TUJUAN

Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha,Menumbuhkan &


meningkatkan sikap profosional yang diperlukan siswauntuk memasuki dunia
usaha,Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap siswa sebagaipersiapan
dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yangsesungguhnya,Meluaskan
wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaanpada tempat dimana
Siswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat bagi siswa dari Praktek Keja Industri (PRAKERIN)
adalah sebagai berikut:
a. Mengenalkan siswa pada lingkungan kerja di dunia industri dan usaha.
Dengan begitu, ketika mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya, diharapkan mereka tidak canggung dan dapat beradaptasi
dengan cepat
b. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan tentang dunia usaha
serta industri yang professional. Pengetahuan dan keterampilan ini akan
menjadi modal yang bermanfaat bagi siswa ketika mereka terjun ke dunia
industri.
c. Untuk mengasa keterampilan yang telah diberikan disekolah dan sesuai
denggan Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perkapalan.

2
d. Dapat membantu mengasah keterampilan yang sebelumnya telah diberikan di
sekolah. Dengan mengikuti kegiatan PKL, diharapkan keterampilan para
siswa dapat semakin terasah.
e. Mengajarkan akan perlunya semangat dan disiplin tinggi sebagaimana di
dunia kerja.
f. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan ilmu serta skill yanng ia
miliki, sehingga kekurangannya akan ia lengkapi bila mana ia sudah kembali
ke sekolah.

1.5. WAKTU DAN TEMPAT PRAKERIN

Adapun tempat prakerin di PT.PLN PERSERO ULP KIJANG berlokasi


di KIJANG , Provinsi Kepulauan Riau Waktu pelaksanaan prakerin di PT.PLN
PERSERO ULP KIJANG dimulai sejak tanggal 12 Januari 2022 ,dan mulai aktif
bekerja sejak tanggal 12 Januari s/d 23 MEI 2022.

HARI JAM MASUK JAM PULANG

Senin 07:30 16:30

Selasa 07:30 16:30

Rabu 07:30 16:30

Kamis 07:30 16:30

Jum’at 07:30 16:30

Sabtu Libur Libur

Minggu Libur Libur

3
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. SEJARAH BERDIRINYA PLN KIJANG

PT Haleyora Power (biasa disingkat HP) didirikan khusus untuk


memenuhi kebutuhan listrik di areal tambang PT Antam yang akan dibuka
didaerah Halmahera, Maluku. Sebagai antisipasi maka PT PLN membentuk anak
perusahaan yaitu PT Haleyora Power yang akan mendirikan dan
mengoperasionalkan pembangkit listrik 300 MW. Dimana 100% hasil produksi
listrik tersebut dimaksudkan untuk melayani operasional tambang PT Antam dan
proses pengolahan di smelternya.
Tetapi setelah dilakukan beberapa kali negosiasi antara kedua pihak,
terdapat ketidak sepakatan dalam masalah penetapan harga jual dan beli listrik,
kemudian berujung pada pembatalan transaksi tersebut antara PT PLN dengan PT
Antam.
Berdasarkan hal tersebut, juga untuk mengantisipasi dinamika perubahan
bisnis yang dihadapi PLN, maka HP jadi diarahkan untuk mengelola bisnis
penjualan tenaga listrik (ritel), yang di masa mendatang diperkirakan akan makin
kompetitif melalui pengembangan penyediaan tenaga listrik dengan layanan dan
tarif khusus, sehingga dapat menekan subsidi.
Sebagai tahap awal, Direksi PLN telah melakukan kerjasama dengan PT
Pelindo II untuk menyalurkan dan menjual listrik kepada tenants di kawasan milik
Pelindo II dengan skema penjualan listrik secara bulk dan tarif premium kepada
perusahaan patungan yang dibentuk oleh Pelindo II dengan HP sebagai wakil dari
PLN. Perjanjian pendirian perusahaan No. 001/041/HP/2012 telah ditandatangani
pada 4 Oktober 2012.
Perusahaan patungan ini selanjutnya menyalurkan listrik kepada tenants
dengan tarif “business to business” (B2B). Selain bisnis tersebut, HP juga
ditugaskan untuk mendukung layanan operasi dan pemeliharaan bidang transmisi
dan distribusi tenaga listrik, bekerja sama dengan unit-unit PLN Wilayah melalui
Keputusan Direksi No. 459.K/DIR/2012 tertanggal 14 September 2012, tentang
Pengamanan Layanan Operasi dan Pemeliharaan Transmisi dan Distribusi
Ketenagalistrikan.

4
2.2. STRUKTUR PERUSAHAAN PT HALEYORA POWER

5
2.3. STRUKTUR HALEYORA POWER GROUP

6
2.4. ANAK PERUSAHAAN & AFILIASI

ANAK PERUSAHAAN
• PT HALEYORA POWERINDO

Sekilas Tentang HPI

PT. Mitra Insan Utama dibentuk karena penyelamatan Tenaga Kerja


Impassing yang dikelola oleh Koperasi Karyawan PT. PLN, dimana pada saat itu
Koperasi tidak boleh menangani penyediaan tenaga kerja. PT. Mitra Insan Utama
didirikan di Bandung pada tanggal 22 April 2002 dengan saham mayoritas
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT. PLN Unit Bisnis dan
Distribusi Jawa Barat & Banten.
Pada tahun 2005, terjadi perubahan kepemilikan saham. Saham dari YKK
PT. PLN Unit Bisnis dan Distribusi Jawa Barat & Banten diakuisisi saham
mayoritasnya oleh Yayasan Pendidikan Kesejahteraan(YPK) PT PLN (Persero).
Pada tahun 2013, PT Mitra Insan Utama diambil alih/akuisisi saham
mayoritasnya oleh anak perusahaan PT PLN (Persero) yaitu PT Haleyora Power
dan berubah nama menjadi PT Haleyora Powerindo, berdasarkan Akta Risalah
rapat Nomor 17 tanggal 23 Januari 2013. Surat persetujuan anggaran dasar dari
Kementrian Hukum dan HAM RI diperoleh pada tanggal 15 Maret 2013.

7
Produk dan Layanan

• PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI)

8
PT Energi Pelabuhan Indonesia merupakan anak Perusahaan dari PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan PT Haleyora Power yang didirikan menurut
dan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik Indonesia, berdomisili hukum
di Jakarta dan berkantor pusat di Jalan Pasoso Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta
Utara, Indonesia, berdasarkan Akta Nomor : 11 tanggal 05 November 2012, yang
dibuat oleh dan dihadapan Yulianti Irawati, SH Notaris pengganti dari N.M Dipo
Pua Upa, SH,Mkn yang telah beberapa kali diubah dan terakhir diubah dengan
Akta No 07 tanggal 10 April 2017 yang dibuat dihadapan H. Bambang Heryanto,
SH, Notaris di Jakarta.
Komposisi saham yang dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
dengan mayoritas saham sebesar 55% dan PT Haleyora Power sebesar 45%. PT
Energi Pelabuhan Indonesia menjadi penyediaan tenaga listrik, kontraktor dan
konsultan ketenagalistrikan di seluruh wilayah PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero), serta akan dikembangkan menjadi pengelolaan air bersih, limbah kapal
dan distribusi BBM di semua area pelabuhan di Indonesia.

TATA KELOLA PRAKTIK

PT Haleyora Power menyadari bahwa praktik tata kelola yang baik GCG
saat ini tidak hanya sebagai pemenuhan kewajiban saja, namun telah menjadi
kebutuhan dalam menjalankan kegiatan bisnis Perusahaan dalam rangka menjaga
pertumbuhan usaha secara berkelanjutan, meningkatkan nilai perusahaan dan
sebagai upaya agar Perusahaan mampu bertahan dalam persaingan. Praktik tata
kelola disusun berdasarkan pedoman pada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG di
BUMN.

Tujuan dari GCG PT Haleyora Power


1. Memberikan keyakinan kepada Pemegang Saham, bahwa Perseroan dikelola
secara baik dan benar dengan tujuan agar memberikan “return” yang wajar dan
bernilai tinggi.
2. Mendorong terhadap pencapaian visi dan misi PT Haleyora Power.
3. Mendorong dan mendukung pengembangan, pengelolaan sumberdaya dan
pengelolaan risiko Perseroan secara lebih hati-hati (prudent), akuntabel, dan
bertanggung jawab sejalan dengan prinsip-prinsip GCG.
4. Menciptakan nilai tambah bagi semua pihak.
5. Mendorong terciptanya kebudayaan kerja Perseroan ke arah yang lebih baik
dengan penuh kebersamaan.
6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalan Pengelolaan Perseroan.

2.5 VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN


Visi :

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang    bertumbuh kembang, Unggul dan
Terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

Misi :

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.

9
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

MOTO
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.
TUJUAN

Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan listrik bagi kepentingan umum


dalam jumalah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan
melaksanakan penugasan pemerintah di bidang ketenagalistrik dalam rangga
menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.

10
BAB III

PEMBAHASAN MATERI

PROSES PENORMALAN FCO DAN PEMELIHARAAN

3.1 PENGERTIAN FCO

Fuse cut out ataupun biasa disingkat FCO merupakan perlengkapan


perlindungan yang bekerja apabila terjadi arus lebih. Perlengkapan ini akan
memutukan rangkaian litrik yang satu dengan yang lain apabila dilewati arus yang
melewati kapasitas kerjanya.

Prinsip kerjanya yakni pada saat terjadi kendala arus sehingga fuse pada
cut out akan putus , serupa yang terdapat pada SPLN 64 tabung ini akan lepas dari
pegangan atas, serta menggantung di udara, sehingga tidak terdapat arus yang
mengalir ke system.

Ada pula metode perlindungannya merupakan dengan melelehnya fuse


link, sehingga bisa memisahkan antara bagian yang sehat serta yang tersendat.
Sebaliknya fuse link itu sendiri merupakan elemen inti dari FCO yang terletak di
dalam fuse holder serta memiliki titik lebur tertentu. Bila beban jaringan setelah
FCO memegang titik lebur tersebut, hingga fuse link hendak meleleh serta hendak
memiahkan jaringan saat sebelum FCO dengan jaringan telah FCO. Cut out
umumnya digunakan pada jaringan ditribusi 20 Kv untuk perlindungan trafo
ditribusi dari arus lebih akibat hubung pendek, serta pula diletakkan pada
percabangan buat perlindungan jaringan.

3.2 FUNGSI FCO

Disamping itu Fuse Cut Out (FCO) merupakan peralatan proteksi yang
bekerja apabila terjadi gangguan arus lebih. Alat ini akan memutuskan rangkaian
listrik yang satu dengan yang lain apabila dilewati arus yang melewati kapasitas
kerjanya.

3.3 KELEBIHAN FCO


11
Akan lebih mudah memutuskan arus yang berlebihan secara otomatis

3.4 KEKURANGAN FCO

Akan menjadi sasaran utama terkena serangan petir

3.5 ALAT KESELAMATAN DIRI

Alat pelindung diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib di gunakan saat
bekerja sesuai bahaya danresiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya, beberapa alat keselamatan kerja diantaranya:

a. Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung.

Gambar 3.1 Safety Helm

b. Sepatu Pelindung

Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit di lapisi metal dengan sol dari
karet tebal dan kuat. Berfungi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia

Gambar 3.3 sepatu Pelindung

12
c. Sarung Tangan

Sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi
yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing masing pekerjaan.

Gambar 3.3 Sarung Tangan Safety

d. Body Harness

Berfungsi sebagai alat pengaman dari ketinggian

Gambar 3.4 Body Harness

f.Kacamata Safety

Berfungsi sebagai melindungi mata saat bekerja

13
Gambar 3.5 Kacamata Safety

3.6 LANGKAH KERJA PENORMALAN FCO

a. Persiapan Alat Kerja

1. Fuse Link
2.TANG
3.STICK TELESCOPIC
4.TABUNG FCO

b.Persiapan Penormalan FCO

1) Naikan tongkat telescopic ketabungan CO yang menggantung

Gambar 3.6 Tiang Trafo

2) Sangkutkan ujung tongkat pada cantolan FCO lalu turunkan

14
Gambar 3.7 Tiang JTM

3) Kemudian buka tutup tabung FCO menggunakan tang

Gambar 3.8 Tabung FCO

4) Ganti fuse link yang rusak dengan yang baru

Gambar 3.9 Fuse Link

5) jika rasa cukup kuat kunci Kembali tabung FCO nya menggunakan tang

15
Gambar 3.10 Rangkaian FCO

6) gantungkan lagi pada tongkat lalu tegak kan atas dan cantolkan ke dudukannya
dan dorong sekuat tenaga tabung FCO tersebut

Gambar 3.11 Stick Telescopic

16
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

FCO merupakan salah satu komponen penting dalam sistem JTM yang
harus di perhatikan keadaan nya dan sering di rawat dengan cara pengecekan
secara rutin.

4.2 SARAN

a. Untuk Sekolah

- Diharapkan sekolah agar lebih banyak memberikan fasilitas seperti alat


keselamatan kerja contoh: pemberian sepatu safety, baju wearpack double agar
keselamatan siswa lebih terjamin.

b. Untuk Perusahaan

- Memperbanyak tenaga kerja agar pekerjaan dapat selesai dengancepat.

- Lebih ditingkatkan dan diutamakan keselamatan para tenaga kerja agar para
pekerja dapat leluasa dalam mengerjakan suatu kerja.

17
18

Anda mungkin juga menyukai