Di susun oleh:
NIS : 3420
Kelas : 2 M 1
TANJUNG UBAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini telah disetujui oleh:
Mengetahui :
i
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN
Disusun Oleh:
ZEZHA NELLOVER FAZIRA
Mengetahui / Menyetujui:
NIP:12001TJP NIP:7696074R
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hudayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini dalam rangka laporan
akhir praktek kerja industri (PRAKERIN) di jurusan mesin sekolah SMK
PERKAPALAN HANG TUAH
Laporan ini dapat diselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak.untuk itu dapat
kesempatan ini saya mengucapakan terima kasih kepada:
Penulis menyadari bahwa penyusanan laporan praktek ini masih jauh dari
kata kesempurnaan,untuk itu saya menharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca guna kesempurnaan penyususnanlaporan dimasa yang
akan datang dan juga bermanfaat bagi pembaca dan rekan –rekan seperjuangan
maupun adik-adik kelas di lingkungan SMK perkapalan hang tuah tanjung uban
iii
ZEZHA NELLOVER FAZIRA
NIS:3420
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH……………………………………...…...i
LEMBARPENGESAHAN PERUSAHAAN…………………………………..…ii
KATA PEGANTAR………………………………………………………….…..iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….…..v
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..…..1
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………….……..…..1
1.2 PENGERTIAN PKL………………………………………………….…...2
1.3 TUJUAN……………………………………………………….…….........2
1.4 MANFAAT……………………………………………………………......2
1.5 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN…………….…….…………3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN…..………………………………………….…4
2.1 SEJARAH PERUSAHAAN…………………………………….……...…4
2.2 STRUKTUR PERUSAHAAN PT HALEYORA POWER…….………....5
2.3 STRUKTUR HALEYORA POWER GRUP…………………….………..6
2.4 ANAK PERUSAHAAN & AFILIASI……………………………….…....8
2.5 VISI DAN MISI…………………………………………………………...9
BAB III PEMBAHASAN MATERI……………………………………….….…11
3.1 PENGERTIAN FCO……………………………………………………..11
3.2 FUNGSI FCO……………………………………………………..……...11
3.3KELEBIHAN FCO………………………………………….…….……...11
3.4 KEKURANGAN FCO…………………………………….…….….........11
3.5 ALAT KESELAMATAN DIRI………………………………………….11
3.6 LANGKAH KERJA PENORMALAN FCO……………………….........14
BAB IV PENUTUP..………………………...………………………………......17
4.1 KESIMPULAN…………………………………………………………..17
4.2 SARAN…………………………………………………………………..17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis memilih lokasi melaksanakan
prakerin di PT PLN (persero) kijang yang terletak di kijang kepulauan riau dan
penulis tertarik mengambil judul proses PROSES PENORMALAN FCO DAN
PEMELIHARAAN di PT PLN (persero) kijang. Alasan penulis memilih judul
tersebut dikarenakan tertarik dengan pembahasan PROSES PENORMALAN
FCO DAN PEMELIHARAAN selain itu penulis memahami materi ini.
1.3. TUJUAN
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat bagi siswa dari Praktek Keja Industri (PRAKERIN)
adalah sebagai berikut:
a. Mengenalkan siswa pada lingkungan kerja di dunia industri dan usaha.
Dengan begitu, ketika mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya, diharapkan mereka tidak canggung dan dapat beradaptasi
dengan cepat
b. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan tentang dunia usaha
serta industri yang professional. Pengetahuan dan keterampilan ini akan
menjadi modal yang bermanfaat bagi siswa ketika mereka terjun ke dunia
industri.
c. Untuk mengasa keterampilan yang telah diberikan disekolah dan sesuai
denggan Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perkapalan.
2
d. Dapat membantu mengasah keterampilan yang sebelumnya telah diberikan di
sekolah. Dengan mengikuti kegiatan PKL, diharapkan keterampilan para
siswa dapat semakin terasah.
e. Mengajarkan akan perlunya semangat dan disiplin tinggi sebagaimana di
dunia kerja.
f. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan ilmu serta skill yanng ia
miliki, sehingga kekurangannya akan ia lengkapi bila mana ia sudah kembali
ke sekolah.
3
BAB II
4
2.2. STRUKTUR PERUSAHAAN PT HALEYORA POWER
5
2.3. STRUKTUR HALEYORA POWER GROUP
6
2.4. ANAK PERUSAHAAN & AFILIASI
ANAK PERUSAHAAN
• PT HALEYORA POWERINDO
7
Produk dan Layanan
8
PT Energi Pelabuhan Indonesia merupakan anak Perusahaan dari PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan PT Haleyora Power yang didirikan menurut
dan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik Indonesia, berdomisili hukum
di Jakarta dan berkantor pusat di Jalan Pasoso Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta
Utara, Indonesia, berdasarkan Akta Nomor : 11 tanggal 05 November 2012, yang
dibuat oleh dan dihadapan Yulianti Irawati, SH Notaris pengganti dari N.M Dipo
Pua Upa, SH,Mkn yang telah beberapa kali diubah dan terakhir diubah dengan
Akta No 07 tanggal 10 April 2017 yang dibuat dihadapan H. Bambang Heryanto,
SH, Notaris di Jakarta.
Komposisi saham yang dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
dengan mayoritas saham sebesar 55% dan PT Haleyora Power sebesar 45%. PT
Energi Pelabuhan Indonesia menjadi penyediaan tenaga listrik, kontraktor dan
konsultan ketenagalistrikan di seluruh wilayah PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero), serta akan dikembangkan menjadi pengelolaan air bersih, limbah kapal
dan distribusi BBM di semua area pelabuhan di Indonesia.
PT Haleyora Power menyadari bahwa praktik tata kelola yang baik GCG
saat ini tidak hanya sebagai pemenuhan kewajiban saja, namun telah menjadi
kebutuhan dalam menjalankan kegiatan bisnis Perusahaan dalam rangka menjaga
pertumbuhan usaha secara berkelanjutan, meningkatkan nilai perusahaan dan
sebagai upaya agar Perusahaan mampu bertahan dalam persaingan. Praktik tata
kelola disusun berdasarkan pedoman pada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG di
BUMN.
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, Unggul dan
Terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
Misi :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
9
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
MOTO
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.
TUJUAN
10
BAB III
PEMBAHASAN MATERI
Prinsip kerjanya yakni pada saat terjadi kendala arus sehingga fuse pada
cut out akan putus , serupa yang terdapat pada SPLN 64 tabung ini akan lepas dari
pegangan atas, serta menggantung di udara, sehingga tidak terdapat arus yang
mengalir ke system.
Disamping itu Fuse Cut Out (FCO) merupakan peralatan proteksi yang
bekerja apabila terjadi gangguan arus lebih. Alat ini akan memutuskan rangkaian
listrik yang satu dengan yang lain apabila dilewati arus yang melewati kapasitas
kerjanya.
Alat pelindung diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib di gunakan saat
bekerja sesuai bahaya danresiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya, beberapa alat keselamatan kerja diantaranya:
a. Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung.
b. Sepatu Pelindung
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit di lapisi metal dengan sol dari
karet tebal dan kuat. Berfungi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia
12
c. Sarung Tangan
Sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi
yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing masing pekerjaan.
d. Body Harness
f.Kacamata Safety
13
Gambar 3.5 Kacamata Safety
1. Fuse Link
2.TANG
3.STICK TELESCOPIC
4.TABUNG FCO
14
Gambar 3.7 Tiang JTM
5) jika rasa cukup kuat kunci Kembali tabung FCO nya menggunakan tang
15
Gambar 3.10 Rangkaian FCO
6) gantungkan lagi pada tongkat lalu tegak kan atas dan cantolkan ke dudukannya
dan dorong sekuat tenaga tabung FCO tersebut
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
FCO merupakan salah satu komponen penting dalam sistem JTM yang
harus di perhatikan keadaan nya dan sering di rawat dengan cara pengecekan
secara rutin.
4.2 SARAN
a. Untuk Sekolah
b. Untuk Perusahaan
- Lebih ditingkatkan dan diutamakan keselamatan para tenaga kerja agar para
pekerja dapat leluasa dalam mengerjakan suatu kerja.
17
18