Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


PT. SEMEN TONASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

Muh Fatir ( NIS : 218115)

i
JURUSAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

SMK MUHAMMADIYAH BUNGORO

2023

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Judul Laporan PKL : Laporan Praktik Kerja Lapangan PT.Semen Tonasa

Alamat : Jl. Poros Tonasa II, Desa Biring Ere

Identitas Peserta PKL

1. Nama Muh.Fatir
NIS : 218115

…………………, Desember 2023

Pembimbing Sekolah Pembimbing PKL

………………………………. …………………………….
NIP.

Mengetahui
Kepala UPT SMK MUHAMMADIYAH BUNGORO

Abd. Rahman Rahmat S, Ag.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan PKL ini tanpa ada halangan satu apapun sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Laporan PKL ini dibuat atas dasar pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh
selama Praktek Kerja Lapangan di PT. SEMEN TONASA INDONESIA

Laporan praktek kerja lapangan yang telah saya buat ini untuk memenuhi tugas sekolah
sebagai pertanggungjawaban atas terlaksananya PKL di dunia industri. Tetapi saya
menyadari bahwa laporan yang saya buat tidak akan tersusun apabila tidak ada bantuan dari
semua pihak. Oleh sebab itu saya pada kesempatan kali ini mengucapkan terima kasih ke
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
maupun pelaksanaan Praktek kerja lapangan ini. Saya Ucapan terima kasih sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang bersangkutan.

Saya menyadari laporan yang saya buat ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan sarannya yang membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Kiranya cukup sekian, saya mohon maaf yang
sesbesar-besarnya apabila dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan.

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL...............................................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iii

DAFTAR ISI........................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan..............................................................................1

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan...........................................................................................1

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan.........................................................................................1

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN.......................................3

A. Sekilas PT.semen tonasa.......................................................................................................3

B. Sejarah PT.semen Tonasa....................................................................................................4

C. Bagian Unit PT. SemenTonasa……………………………………………………………....4


D. Pembangunan Sarana Penunjang……………………………………………………………5

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................................6

A. Pengenalan Motor Listrik......................................................................................................6.

B. Bagian Komponen Motor Listrik……………………………………………………………..5

C. Prinsip Kerja Motor Induksi Tiga Fasa……………………………………………………...6

BAB IV PELAKSANAAN PKL.........................................................................................................11

A. Waktu dan kegiatan PKL......................................................................................................11

B. Hasil kegiatan PKL................................................................................................................11

BAB V ................................................................................................................................................12

A. Saran-saran………………………………………………………………………………….13

B. Kesimpulan..............................................................................................................................13

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………………………………………….14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari pembelajaran akademik yang
dilalui oleh siswa agar bisa meningkatkan kemampuannya menjadi seorang tenaga kerja.
Kegiatan ini diharapkan nantinya mampu untuk mengembangkan serta meningkatkan
kemampuan yang dimiliki siswa. Terutama dengan tujuan untuk menjadikan siswa
sebagai calon tenaga kerja yang berkualitas dan bisa bersaing di dalam industri. Siswa
bisa mempersiapkan dirinya dengan baik, termasuk dari segi kemampuan, keterampilan,
pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki. PKL dilaksanakan untuk membantu
menghubungkan antara dunia pendidikan dengan dunia industri untuk saling mendukung
kemajuannya. Terutama dari pengalaman yang didapatkan oleh siswa selama menjalani
masa PKL. Siswa bisa memenuhi kewajibannya dalam bidang pendidikan sekaligus
mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja. Siswa menjadi lebih siap dalam
menghadapi persaingan saat masuk ke dalam dunia kerja nantinya.

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1. Teraplikasinya ilmu pengetahuan baik teori maupun praktek dan ketrampilan bagi
siswa/siswi SMK MUHAMMADIYAH BUNGORO dalam kegiatan Praktek Kerja
Lapangan(PKL).
2. Agar siswa/ siswi SMK MUHAMMADIYAH BUNGORO mempelajari bekerja yang
sesungguhnya Dunia Usaha/ Dunia Industri maupun instansi/perkantoran.
3. Agar siswa/siswi SMK MUHAMMADIYAH BUNGORO dapat beradaptasi dengan
kegiatan dan suasana dilingkungan kerja Dunia Usaha/dunia Industri maupun
instansi/perkantoran,
4. Untuk melengkapi salah satu persyaratan mengikuti ujian nasional, Uji
Kompetensi, ujian sekolah termasuk ujian kenaikan kelas.
5. Terjadinya kerja sama antara sekolah dan Dunia Usaha/Dunia Industri,
6. Mendapatkan bekal serta pengetahuan mengenai jaringan listrik dan penyaluran.

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Dengan adanya kegiatan Praktek kerja lapangan ini memberikan manfaat yang
baik bagi para siswa/siswi SMK MUHAMMADIYAH BUNGORO serta SMK lainnya.
Ada beberapa point manfaat yang penyusun dapatkan setelah melaksanakan kegiatan
Praktek Kerja Industri di PT. SEMEN TONASA INDONESIA, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Kesempatan untuk melatih dan menerapkan langsung teori, konsep, atau
prinsip yang telah dipelajari di kelas.
1
2. Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada siswa sehingga dapat
memperluas hasil penelitiannya.
3. Memberikan siswa kesempatan untuk memecahkan berbagai masalah
manajemen di lingkungan kerja dengan mengandalkan kemampuannya.
4. Menjadi bekal keahlian yang profesional untuk siswa saat hendak terjun ke
dunia kerja.

5. Menambahkan networking siswa yang mana akan sangat bermanfaat saat


mereka bekerja ataupun bagi siswa yang ingin memulai usaha sendiri.

6. Meningkatkan jalinan kerjasama yang saling menguntungkan antara


sekolah dengan perusahaan atau instansi yang menjadi tempat PKL siswa.

7. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses


pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana
praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.

8. Memperkuat pendidikan karakter siswa, khususnya nilai-nilai karakter


berbasis masyarakat yang tumbuh dari budaya industri.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Sekilas Perusahaan

PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang
menempati lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten
Pangkep, sekitar 68 kilometer dari kota Makassar. Perseroan yang memiliki kapasitas
terpasang 5.980.000 ton semen per tahun ini, mempunyai empat unit pabrik, yaitu Pabrik
Tonasa II, III, IV dan V. Keempat unit pabrik tersebut menggunakan proses kering dengan
kapasitas masing-masing 590.000 ton semen pertahun untuk Unit II dan III, 2.300.000 ton
semen per tahun untuk Unit IV serta 2.500.000 ton semen untuk Unit V.
Berdasarkan Anggaran Dasar, perseroan merupakan produsen semen di Indonesia yang
telah memproduksi serta menjual semen di dalam negeri dan mancanegara sejak tahun
1968. Proses produksi bermula dari kegiatan penambangan tanah liat dan batu kapur di
kawasan tambang tanah liat dan pegunungan batu kapur sekitar pabrik hingga
pengantongan semen zak di packing plant. Proses produksi secara terus menerus
dipantau oleh satuan Quality Control guna menjamin kualitas produksi.
Lokasi pabrik yang berada di Sulawesi Selatan merupakan daerah strategis untuk mengisi
kebutuhan semen di daerah Indonesia Bagian Timur. Dengan didukung oleh jaringan
distribusi yang tersebar dan diperkuat oleh sembilan unit pengantongan semen yang
melengkapi sarana distribusi penjualan, telah menjadikan perseroan sebagai pemasok
terbesar di kawasan tersebut. unit pengantongan semen berlokasi di Palu, Banjarmasin,
Bitung, Kendari, Ambon dan Mamuju dengan kapasitas masing-masing 300.000 ton
semen per tahun serta di Makassar, Bali, dan Samarinda dengan kapasitas
masingmasing 600.000 ton semen per tahun. Sarana pendukung operasi lainnya yang
berkontribusi besar terhadap pencapaian laba perusahaan adalah utilitas Pembangkit
listrik Tenaga
Uap (PLTU) dengan kapasitas 2 X 25 MW dan 2 X 35 MW yang berlokasi di Desa
Biringkassi, Kabupaten Pangkep, sekitar 17 km dari lokasi pabrik.
Pendapatan utama perseroan adalah hasil penjualan Semen Portland (OPC), Semen non
OPC yaitu Tipe Komposit (PCC), tersebar di wilayah Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Papua. Didukung dengan merek yang sudah terkenal di Kawasan
Timur Indonesia, perseroan berusaha secara terus menerus mempertahankan brand
image produk dengan menjaga kestabilan pasokan produk di pasar. Selain itu, dukungan
sistem distribusi yang optimal juga merupakan unsur kesuksesan penjualan semen.
Disamping itu, penjualan ekspor juga dilakukan jika terjadi kelebihan produksi setelah
pemenuhan pasar dalam negeri.

3
B. Sejarah Perusahaan

PT. Semen Tonasa merupakan BUMN ( Badan Umum Milik Negara) yang didirikan
berdasarkan TAP MPRS No. II/MPRS/1960, mengenai pola proyek bidang produksi
golongan A I 1953 No. 54. Namun pada tanggal 01 April 1971, PT. Semen Tonasa
ditetapkan menjadi Perusahaan Umum ( PERUM ) melalui PP No. 54 tahun 1971. PT.
Semen Tonasa adalah produsen terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang menempati
lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene
Kepulauan, 68 Km dari kota Makassar. PT. Semen Tonasa memiliki kapasitas terpasang
3.480.000 metrik ton semen pertahun dan mempunyai 5 (Lima) Unit Pabrik yaitu Tonasa
Unit I, II, III, IV dan V.

C. Bagian unit perusahaan

1. Pabrik Semen Tonasa Unit I Tonasa I didirikan berdasarkan Tap MPRS RI No.
II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960 tentang pola pembangunan Nasional Semesta
Berencana Tahapan 1961 – 1969.

Tonasa unit I mulai memproduksi semen pada tahun 1968 dengan kapasitas 120.000
metrik ton semen per tahun dengan proses basah (proses ini umpan balik kiln berupa
luluhan/slurry dengan kadar air 25–40%). Pabrik yang berlokasi di Desa Tonasa,
Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene Kepulauan ini sejak tahun 1984 dihentikan
operasinya atas pertimbangan ekonomis.

2. Pabrik Semen Tonasa Unit II Tonasa II yang berlokasi di Biring Ere, Kecamatan
Bungoro, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan sekitar 23
kilometer dari lokasi Tonasa Unit I didirikan berdasarkan kepada persetujuan BAPENAS
No.023/XC-LC/B.V/76 Dan No.285/D.1/IX/76. Tonasa Unit II yang menggunakan proses
kering (proses ini umpan kiln berupa tepung kering dengan kadar air 0,5–1%) mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1980 dengan kapasitas terpasang 510.000
metrik ton semen pertahun. Program optimalisasi Tonasa Unit II dirampungkan pada
tahun 1991 secara swakelola dan berhasil meningkatkan kapasitas terpasang menjadi
590.000 metrik ton pertahun.

3. Pabrik Semen Tonasa Unit III Tonasa Unit III yang berlokasi ditempat yang sama
dengan Pabrik Semen Tonasa Unit II dibangun berdasarkan persetujuan BAPENAS
No.32/XC-LC/B.V/1981 dan No.2177/WK/10/1981. Tonasa Unit III yang menggunakan
proses kering mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1985 dengan kapasitas
terpasang 590.000 metrik ton semen pertahun

4
4. Pabrik Semen Tonasa Unit IV Pabrik Semen Tonasa Unit IV didirikan berdasarkan SK
Menteri Perindustrian No. 182/MPP.IX/1990 tanggal 02 Oktober 1990 dan SK Menteri
Keuangan RI No. 154/MK.013/1990 tanggal 29 November 1990. Tonasa Unit IV dengan
kapasitas terpasang 2.300.000 metrik ton pertahun dioperasikan secara komersial pada
tanggal 01 November 1996. Pabrik yang menggunakan proses kering ini terletak di lokasi
yang sama dengan Tonasa Unit II dan Unit III.

5. Pabrik Semen Tonasa Unit V Pabrik Semen Tonasa V beroperasi secara komersil
sejak 1 Februari 2013. Pabrik Tonasa V memiliki kapasitas terpasang 2,5 juta ton per
tahun. Pabrik Tonasa V dan Pembangkit Listrik 2 x 35 MW diresmikan oleh Presiden RI
(Susilo Bambang Yudhoyono) pada tanggal 19 Februari 2014.

C. Pembangunan Sarana Penunjang

PT. Semen Tonasa memiliki sarana penunjang untuk membantu kelancaran operasional
dan pemasaran. Sarana penunjang tersebut adalah: 1. Packing Plant Pada tahun 1995
PT. Semen Tonasa mulai membangun unit pengantongan semen atau terminal Packing
Plant dibeberapa daerah pelabuhan di Indonesia, antara lain:

1. Packing Plant Bitung (Sulawesi Utara)

2. Packing Plant Makassar (Sulawesi Selatan)

3. Packing Plant Ambon (Maluku)

4. Packing Plant Celukang Bawang (Bali)

5. Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur)

6. Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

7. Packing Plant Palu (Sulawesi Tengah)

8. Packing Plant Biringkassi (Pangkep)

9. Packing Plant Mamuju

10. Packing Plant Kendari

Dengan adanya unit pengantongan semen di daerah pemasaran PT. Semen


Tonasa berarti hambatan keterlambatan pengiriman semen dapat diatasi dengan
baikPelabuhan Khusus Biringkassi yang berjarak 17 Km dari lokasi Pabrik dibangun
sendiri oleh PT. Semen Tonasa. Pelabuhan ini berfungsi sebagai jaringan distribusi antar
pulau maupun ekspor dapat disandari kapal dengan muatan diatas 17.500 ton. Pelabuhan
ini juga digunakan untuk bongkar muat barang-barang kebutuhan pabrik seperti: batu
5
bara, gypsum, slag, kertas kraf, suku cadang, dll. Untuk kelancaran operasi, pelabuhan ini
dilengkapi dengan rambu-rambu laut dan moringbuoy. Pelabuhan Biringkassi dilengkapi 5
(lima) unit packer dengan kapasitas masing-masing 100 ton perjam serta 7 unit shop
loader, 4 unit digunakan untuk pengisian semen sak dengan kapasitas masingmasing
100-200 ton perjam, atau sekitar 4000 ton perhari, 3 unit lainnya digunakan untuk
pengisian semen curah dengan kapasitas masing-masing 500 ton perjam atau 6000 ton
per hari. Panjang dermaga Pelabuhan sekitar 2 Km diukur dari garis pantai ke laut
sedangkan panjang dermaga untuk standar kapal adalah: Dermaga I sebelah utara 429
kilometer dengan kedalaman 10,5 meter (LWL), sebelah selatan 445,50 meter dengan
kedalaman 7,5 meter (LWL). Dermaga II adalah 65 meter dengan kedalaman 5 meter
(LWL).

2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT. Semen Tonasa memiliki Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) berkapasitas 2 x 25 MW, yang terletak di lokasi pelabuhan Biringkassi,
sekitar 17 Km dari lokasi pabrik. Pembangkit ini berfungsi untuk menyuplai listrik ke pabrik
dan kompleks perumahan karyawan. PLTU ini dikerjakan oleh Chenda Chemical
Engineering Corporation of China (CCECC).

3. Pengantongan Semen & BTG Power Plant PT. Semen Tonasa memiliki 7 (tujuh) unit
Pengantongan yang berlokasi di Makassar, Bitung, Samarinda, Banjarmasin, Bali dan
Ambon dengan kapasitas masing-masing 300.000 metrik ton semen pertahun kecuali
Makassar dan Bali yang berkapasitas 600.000 metrik ton pertahun dan Palu yang
berkapasitas 175.000 metrik ton semen pertahun. PT. Semen Tonasa juga memiliki
pembangkit Listrik Tenaga Uap yaitu Boiler Turbin Generator (BTG) Power Plant dengan
kapasitas 2 x 25 MW yang berlokasi di Biringkassi, Kabupaten Pangkajene Kepulauan
sekitar 17 Km dari lokasi Pabrik Tonasa II, III dan IV.

6
PEMBAHASAN

BAB III

A. Mengenal motor listrik 3 fasa

Motor induksi tiga fasa adalah alat listrik yang mengubah energi listrik

menjadi energi mekanik, dimana listrik yang diubah adalah listrik tiga fasa. Motor

induksi sering juga disebut motor asinkron (Siswoyo, 2008). Motor induksi 3 fasa

banyak digunakan untuk menggerakkan peralatan – peralatan di industri. Hal ini

karena motor induksi 3 fasa memiliki konstruksi yang sederhana, harga yang lebih

murah dan mudah dalam perawatannya. Pada dasarnya, motor induksi 3 fasa

memiliki kecepatan yang konstan saat keadaan tidak berbeban (zero/no–load)

maupun beban penuh (full–load). Kecepatan motor induksi 3 fasa tergantung pada

frekuensi kerjanya sehingga sulit untuk mengatur kecepatannya. Meskipun begitu,

peralatan pengatur frekuensi (variable frequency electronic drive) semakin banyak

digunakan untuk mengatur kecepatan motor induksi

B. Komponen Motor Listrik

1.Stator
Stator terdiri atas tumpukan laminasi inti yang memiliki alur yang menjadi
tempat kumparan dililitkan yang berbentuk silindris. Alur pada tumpukan laminasi
inti diisolasi dengan kertas. Tiap elemen laminasi inti dibentuk dari lembaran besi.
Tiap lembaran besi tersebut memiliki beberapa alur dan beberapa lubang pengikat
untuk menyatukan inti. Tiap kumparan tersebar dalam alur yang disebut belitan fasa
dimana untuk motor tiga fasa, belitan tersebut terpisah secara listrik sebesar 1200.
Kawat kumparan yang digunakan terbuat dari tembaga yang dilapis dengan isolasi
tipis. Kemudian tumpukan inti dan belitan stator diletakkan dalam cangkang
silindris.

7
2. Celah Udara (Air Gap)
Pada bagian internal dari suatu motor induksi tiga fasa, terdapat suatu bagian
kosong diantara stator dan rotor, yang dinamakan dengan celah udara (air gap).
Air
gap ini berfungsi sebagai tempat mengalirnya energi dari stator menuju rotor.
Pada
celah ini, terdapat gaya gerak magnet (magnetomotive force) dari stator yang
membuat rotor menjadi berputar sesuai dengan polaritasnya.
Jarak celah udara ini harus sekecil mungkin agar mengoptimalisasi gaya
gerak magnet yang dibutuhkan untuk memutar rotor, serta harus seideal
mungkin
untuk dapat memisahkan jarak antara dua komponen fisik yang berbeda, yakni
stator dan rotor. Selain itu, celah udara ini bentuknya harus seragam, karena
ketidakseragaman bentuk celah udara akan mengakibatkan terjadi peningkatan
noise dan vibrasi (Baharudin, 2016).

3. Rotor
Inti dari rotor motor induksi tipe sangkar tupai terdiri dari lapisan –
lapisan konduktor yang dipasangkan sejajar dengan poros dan
mengelilingi permukaan inti. Konduktor tidak terisolasi dari inti karena
arus rotor secara alamiah akan mengalir menuju tahanan paling kecil
yaitu konduktor rotor. Pada setiap ujung rotor, semua konduktor rotor
dihubung singkat dengan cincin ujung sehingga konduktor rotor dan

8
cincin – cincin serupa dengan sangkar tupai yang berputar sehingga
dinamakan motor induksi rotor sangkar tupai.

4. Carbon Brush
Brush merupakan bagian sikat tembaga yang berfungsi untuk menghubungkan arus
listrik dengan rotor. Gesekan antara rotor utama kecil dengan brush ini akan
menghantarkan arus listrik secara berkelanjutan sehingga menyebakan putaran motor
menjadi sinkron. Umumnya motor listrik dilengkapi dua buah sikat yang akan meyuplai
arus listrik dan masa pada rotor coil. Jika brush tidak dibersihkan akan menyebabkan
arus listrik terhambat dan mati karena adanya kerak.

5. Bearing
Bearing berfungsi sebagai bantalan antara permukaan poros dengan motor housing.
Dengan menggunakan bearing akan membuat putaran yang dihasilkan motor listrik
berlangsung secara mulus. Bahan bearing yang baik pada motor listrik sebaiknya yang
memiliki gaya gesek kecil agar tidak menghambat putaran motor.

9
C. Prinsip Kerja Motor Induksi Tiga Fasa
Prinsip kerja motor induksi tiga fasa didasarkan pada Hukum Faraday
(tegangan induksi akan ditimbulkan oleh perubahan induksi magnetik pada suatu
belitan). Hukum lain yang mendasari prinsip kerja dari motor induksi adalah Hukum
Lorentz (Apabila konduktor yang teraliri arus berada pada medan magnet, maka
akan timbul gaya yang disebut gaya elektromagnet atau gaya Lorentz).

Motor induksi bekerja bergantung pada medan magnet putar yang


ditimbulkan dalam celah udara motor yang disebabkan oleh arus belitan stator.
Belitan tiga fasa stator dililit dengan jarak antar belitan sebesar 120° secara elektrik,
jika belitan diberi tegangan tiga fasa maka akan mengalir arus dan menimbulkan
14 medan magnet. Medan magnet pada suatu luasan belitan akan menimbulkan fluks
pada masing – masing fasa. Ketiga fluks tersebut bergabung membentuk fluks
secara vektor yang bergerak mengelilingi permukaan stator pada kecepatan konstan
yang disebut medan magnet putar. Medan magnet putar akan menyebabkan rotor
berputar dengan arah yang sama dengan fluks putar.
Prinsip dasar dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tegangan induksi akan timbul pada setiap konduktor yang diakibatkan


oleh medan magnet yang memotong konduktor (Hukum Faraday).
2. Konduktor dihubungkan menjadi satu atau dihubung singkat pada
ujung belitan, maka tegangan induksi akan menyebabkan arus mengalir
dari satu konduktor ke konduktor lain.
3. Arus yang mengalir pada suatu medan magnet akan menimbulkan gaya
(Hukum Lorentz).
4. Gaya akan selalu menarik konduktor (rotor) untuk bergerak sepanjang
medan magnet berputar.

10
BAB IV

PELAKSANAAN PKL

A. Waktu dan kegiatan PKL

Adapun jumlah hari kerja dalam sepekan pada PT SEMEN TONASA INDONESIA
Pangkep adalah 6 hari yakni Senin sampai Jum at dengan waktu kerja:
 Masuk : Pukul 08.00 s.d 11.30 WITA
 Istirahat : Pukul 12.00 s.d 13.00 WITA
 Pulang : Pukul 16.30 WITA

Kegiatan praktik kerja lapangan ( PKL) ini berlangsung pada 02 Oktober 2023 s.d 31
Desember 2023.

B. Hasil kegiatan PKL

 Membongkar motor listrik 3 fasa


 Mengeluarkan rotor dari stator motor listrik 3 fasa
 Mengecek coil/kawat pada motor listrik 3 fasa
 Mengecek koneksi pada motor listrik 3 fasa
 Mencabut coil pada stator motor listrik 3 fasa
 Membersikan sisa kertas isolasi pada motor listrik 3 fasa
 Mengukur diameter kawat motor listrik 3 fasa
 Memasangkan kertas nomex/pelapis pada keren motor listrik 3 fasa
 Mengulung coil/kawat pada motor listrik 3 fasa
 Memasukan coil/kawat pada keren motor listrik 3 fasa
 Mencari atau menghubungkan koneksi pada motor listrik 3 fasa
 Pengelasan seri/koneksi motor listrik 3 fasa
 Mengikat coil kedua sisi pada motor listrik 3 fasa
 Mengsurge motor listrik 3 fasa
 Mengserlack coil pada motor listrik 3 fasa
 Merakit motor listrik 3 fasa
 Mengetes motor listrik 3 fasa
11
 Mengecek amper pada motor listrik 3 fasa

12
BAB V

PENUTUP
A. Saran-saran

 Bagi Perusahaan
Untuk perusahaan mungkin bisa memperbanyak alat alat dan bahan yang
dipergunakan pada saat kita bekerja.

 Bagi Siswa

Siswa diharapkan lebih mempersiapkan berbagai hal, baik mental, material, dan
spiritual. Dalam melaksanakan kegiatan jangan saling mengandalkan untuk bekal
pengalaman dikemudian hari.

B. Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan PKL ini, sangat banyak pengalaman dan ilmu
pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di sekolah kita diajarkan bermacam-macam
teori kejuruan, maka ketika PKL, teori itu akan digunakan sebagai dasar dalam
melaksanakan suatu kegiatan (Praktek). Pada intinya, kegiatan PKL sangat berguna
untuk mengembangkan apa yang diajarkan di sekolah. PKL bisa disebut sebagai
pelengkap dan proses pematangan atau pemantapan kelak saat sudah bergabung
dalam dunia kerja.

13
LAMPIRAN

Foto Hasil Kegiatan selama PKL

1. Proses mengsurgey motor listrik 3 fasa

2. Proses pengetesan motor listrik 3 fasa

14
3. Proses pemasukan coil/kawat pada motor listrik 3 fasa

4. Poses mengserlack coil/kawat pada motor listrik 3 fasa

15
5. Proses pengulungan coil/kawat pada motor listrik 3 fasa

6. Proses pembongkaran motor listrik 3 fasa

16
7. Proses pemotongan coil/kawat pada motor listrik 3 fasa

17
18
19
20
21

Anda mungkin juga menyukai