DISUSUN OLEH :
i
JURUSAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
1. Nama Muh.Fatir
NIS : 218115
………………………………. …………………………….
NIP.
Mengetahui
Kepala UPT SMK MUHAMMADIYAH BUNGORO
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan PKL ini tanpa ada halangan satu apapun sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Laporan PKL ini dibuat atas dasar pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh
selama Praktek Kerja Lapangan di PT. SEMEN TONASA INDONESIA
Laporan praktek kerja lapangan yang telah saya buat ini untuk memenuhi tugas sekolah
sebagai pertanggungjawaban atas terlaksananya PKL di dunia industri. Tetapi saya
menyadari bahwa laporan yang saya buat tidak akan tersusun apabila tidak ada bantuan dari
semua pihak. Oleh sebab itu saya pada kesempatan kali ini mengucapkan terima kasih ke
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
maupun pelaksanaan Praktek kerja lapangan ini. Saya Ucapan terima kasih sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang bersangkutan.
Saya menyadari laporan yang saya buat ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan sarannya yang membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Kiranya cukup sekian, saya mohon maaf yang
sesbesar-besarnya apabila dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan.
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL...............................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB V ................................................................................................................................................12
A. Saran-saran………………………………………………………………………………….13
B. Kesimpulan..............................................................................................................................13
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………………………………………….14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari pembelajaran akademik yang
dilalui oleh siswa agar bisa meningkatkan kemampuannya menjadi seorang tenaga kerja.
Kegiatan ini diharapkan nantinya mampu untuk mengembangkan serta meningkatkan
kemampuan yang dimiliki siswa. Terutama dengan tujuan untuk menjadikan siswa
sebagai calon tenaga kerja yang berkualitas dan bisa bersaing di dalam industri. Siswa
bisa mempersiapkan dirinya dengan baik, termasuk dari segi kemampuan, keterampilan,
pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki. PKL dilaksanakan untuk membantu
menghubungkan antara dunia pendidikan dengan dunia industri untuk saling mendukung
kemajuannya. Terutama dari pengalaman yang didapatkan oleh siswa selama menjalani
masa PKL. Siswa bisa memenuhi kewajibannya dalam bidang pendidikan sekaligus
mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja. Siswa menjadi lebih siap dalam
menghadapi persaingan saat masuk ke dalam dunia kerja nantinya.
1. Teraplikasinya ilmu pengetahuan baik teori maupun praktek dan ketrampilan bagi
siswa/siswi SMK MUHAMMADIYAH BUNGORO dalam kegiatan Praktek Kerja
Lapangan(PKL).
2. Agar siswa/ siswi SMK MUHAMMADIYAH BUNGORO mempelajari bekerja yang
sesungguhnya Dunia Usaha/ Dunia Industri maupun instansi/perkantoran.
3. Agar siswa/siswi SMK MUHAMMADIYAH BUNGORO dapat beradaptasi dengan
kegiatan dan suasana dilingkungan kerja Dunia Usaha/dunia Industri maupun
instansi/perkantoran,
4. Untuk melengkapi salah satu persyaratan mengikuti ujian nasional, Uji
Kompetensi, ujian sekolah termasuk ujian kenaikan kelas.
5. Terjadinya kerja sama antara sekolah dan Dunia Usaha/Dunia Industri,
6. Mendapatkan bekal serta pengetahuan mengenai jaringan listrik dan penyaluran.
Dengan adanya kegiatan Praktek kerja lapangan ini memberikan manfaat yang
baik bagi para siswa/siswi SMK MUHAMMADIYAH BUNGORO serta SMK lainnya.
Ada beberapa point manfaat yang penyusun dapatkan setelah melaksanakan kegiatan
Praktek Kerja Industri di PT. SEMEN TONASA INDONESIA, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Kesempatan untuk melatih dan menerapkan langsung teori, konsep, atau
prinsip yang telah dipelajari di kelas.
1
2. Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada siswa sehingga dapat
memperluas hasil penelitiannya.
3. Memberikan siswa kesempatan untuk memecahkan berbagai masalah
manajemen di lingkungan kerja dengan mengandalkan kemampuannya.
4. Menjadi bekal keahlian yang profesional untuk siswa saat hendak terjun ke
dunia kerja.
2
BAB II
A. Sekilas Perusahaan
PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang
menempati lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten
Pangkep, sekitar 68 kilometer dari kota Makassar. Perseroan yang memiliki kapasitas
terpasang 5.980.000 ton semen per tahun ini, mempunyai empat unit pabrik, yaitu Pabrik
Tonasa II, III, IV dan V. Keempat unit pabrik tersebut menggunakan proses kering dengan
kapasitas masing-masing 590.000 ton semen pertahun untuk Unit II dan III, 2.300.000 ton
semen per tahun untuk Unit IV serta 2.500.000 ton semen untuk Unit V.
Berdasarkan Anggaran Dasar, perseroan merupakan produsen semen di Indonesia yang
telah memproduksi serta menjual semen di dalam negeri dan mancanegara sejak tahun
1968. Proses produksi bermula dari kegiatan penambangan tanah liat dan batu kapur di
kawasan tambang tanah liat dan pegunungan batu kapur sekitar pabrik hingga
pengantongan semen zak di packing plant. Proses produksi secara terus menerus
dipantau oleh satuan Quality Control guna menjamin kualitas produksi.
Lokasi pabrik yang berada di Sulawesi Selatan merupakan daerah strategis untuk mengisi
kebutuhan semen di daerah Indonesia Bagian Timur. Dengan didukung oleh jaringan
distribusi yang tersebar dan diperkuat oleh sembilan unit pengantongan semen yang
melengkapi sarana distribusi penjualan, telah menjadikan perseroan sebagai pemasok
terbesar di kawasan tersebut. unit pengantongan semen berlokasi di Palu, Banjarmasin,
Bitung, Kendari, Ambon dan Mamuju dengan kapasitas masing-masing 300.000 ton
semen per tahun serta di Makassar, Bali, dan Samarinda dengan kapasitas
masingmasing 600.000 ton semen per tahun. Sarana pendukung operasi lainnya yang
berkontribusi besar terhadap pencapaian laba perusahaan adalah utilitas Pembangkit
listrik Tenaga
Uap (PLTU) dengan kapasitas 2 X 25 MW dan 2 X 35 MW yang berlokasi di Desa
Biringkassi, Kabupaten Pangkep, sekitar 17 km dari lokasi pabrik.
Pendapatan utama perseroan adalah hasil penjualan Semen Portland (OPC), Semen non
OPC yaitu Tipe Komposit (PCC), tersebar di wilayah Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Papua. Didukung dengan merek yang sudah terkenal di Kawasan
Timur Indonesia, perseroan berusaha secara terus menerus mempertahankan brand
image produk dengan menjaga kestabilan pasokan produk di pasar. Selain itu, dukungan
sistem distribusi yang optimal juga merupakan unsur kesuksesan penjualan semen.
Disamping itu, penjualan ekspor juga dilakukan jika terjadi kelebihan produksi setelah
pemenuhan pasar dalam negeri.
3
B. Sejarah Perusahaan
PT. Semen Tonasa merupakan BUMN ( Badan Umum Milik Negara) yang didirikan
berdasarkan TAP MPRS No. II/MPRS/1960, mengenai pola proyek bidang produksi
golongan A I 1953 No. 54. Namun pada tanggal 01 April 1971, PT. Semen Tonasa
ditetapkan menjadi Perusahaan Umum ( PERUM ) melalui PP No. 54 tahun 1971. PT.
Semen Tonasa adalah produsen terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang menempati
lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene
Kepulauan, 68 Km dari kota Makassar. PT. Semen Tonasa memiliki kapasitas terpasang
3.480.000 metrik ton semen pertahun dan mempunyai 5 (Lima) Unit Pabrik yaitu Tonasa
Unit I, II, III, IV dan V.
1. Pabrik Semen Tonasa Unit I Tonasa I didirikan berdasarkan Tap MPRS RI No.
II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960 tentang pola pembangunan Nasional Semesta
Berencana Tahapan 1961 – 1969.
Tonasa unit I mulai memproduksi semen pada tahun 1968 dengan kapasitas 120.000
metrik ton semen per tahun dengan proses basah (proses ini umpan balik kiln berupa
luluhan/slurry dengan kadar air 25–40%). Pabrik yang berlokasi di Desa Tonasa,
Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene Kepulauan ini sejak tahun 1984 dihentikan
operasinya atas pertimbangan ekonomis.
2. Pabrik Semen Tonasa Unit II Tonasa II yang berlokasi di Biring Ere, Kecamatan
Bungoro, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan sekitar 23
kilometer dari lokasi Tonasa Unit I didirikan berdasarkan kepada persetujuan BAPENAS
No.023/XC-LC/B.V/76 Dan No.285/D.1/IX/76. Tonasa Unit II yang menggunakan proses
kering (proses ini umpan kiln berupa tepung kering dengan kadar air 0,5–1%) mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1980 dengan kapasitas terpasang 510.000
metrik ton semen pertahun. Program optimalisasi Tonasa Unit II dirampungkan pada
tahun 1991 secara swakelola dan berhasil meningkatkan kapasitas terpasang menjadi
590.000 metrik ton pertahun.
3. Pabrik Semen Tonasa Unit III Tonasa Unit III yang berlokasi ditempat yang sama
dengan Pabrik Semen Tonasa Unit II dibangun berdasarkan persetujuan BAPENAS
No.32/XC-LC/B.V/1981 dan No.2177/WK/10/1981. Tonasa Unit III yang menggunakan
proses kering mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1985 dengan kapasitas
terpasang 590.000 metrik ton semen pertahun
4
4. Pabrik Semen Tonasa Unit IV Pabrik Semen Tonasa Unit IV didirikan berdasarkan SK
Menteri Perindustrian No. 182/MPP.IX/1990 tanggal 02 Oktober 1990 dan SK Menteri
Keuangan RI No. 154/MK.013/1990 tanggal 29 November 1990. Tonasa Unit IV dengan
kapasitas terpasang 2.300.000 metrik ton pertahun dioperasikan secara komersial pada
tanggal 01 November 1996. Pabrik yang menggunakan proses kering ini terletak di lokasi
yang sama dengan Tonasa Unit II dan Unit III.
5. Pabrik Semen Tonasa Unit V Pabrik Semen Tonasa V beroperasi secara komersil
sejak 1 Februari 2013. Pabrik Tonasa V memiliki kapasitas terpasang 2,5 juta ton per
tahun. Pabrik Tonasa V dan Pembangkit Listrik 2 x 35 MW diresmikan oleh Presiden RI
(Susilo Bambang Yudhoyono) pada tanggal 19 Februari 2014.
PT. Semen Tonasa memiliki sarana penunjang untuk membantu kelancaran operasional
dan pemasaran. Sarana penunjang tersebut adalah: 1. Packing Plant Pada tahun 1995
PT. Semen Tonasa mulai membangun unit pengantongan semen atau terminal Packing
Plant dibeberapa daerah pelabuhan di Indonesia, antara lain:
2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT. Semen Tonasa memiliki Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) berkapasitas 2 x 25 MW, yang terletak di lokasi pelabuhan Biringkassi,
sekitar 17 Km dari lokasi pabrik. Pembangkit ini berfungsi untuk menyuplai listrik ke pabrik
dan kompleks perumahan karyawan. PLTU ini dikerjakan oleh Chenda Chemical
Engineering Corporation of China (CCECC).
3. Pengantongan Semen & BTG Power Plant PT. Semen Tonasa memiliki 7 (tujuh) unit
Pengantongan yang berlokasi di Makassar, Bitung, Samarinda, Banjarmasin, Bali dan
Ambon dengan kapasitas masing-masing 300.000 metrik ton semen pertahun kecuali
Makassar dan Bali yang berkapasitas 600.000 metrik ton pertahun dan Palu yang
berkapasitas 175.000 metrik ton semen pertahun. PT. Semen Tonasa juga memiliki
pembangkit Listrik Tenaga Uap yaitu Boiler Turbin Generator (BTG) Power Plant dengan
kapasitas 2 x 25 MW yang berlokasi di Biringkassi, Kabupaten Pangkajene Kepulauan
sekitar 17 Km dari lokasi Pabrik Tonasa II, III dan IV.
6
PEMBAHASAN
BAB III
Motor induksi tiga fasa adalah alat listrik yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik, dimana listrik yang diubah adalah listrik tiga fasa. Motor
induksi sering juga disebut motor asinkron (Siswoyo, 2008). Motor induksi 3 fasa
karena motor induksi 3 fasa memiliki konstruksi yang sederhana, harga yang lebih
murah dan mudah dalam perawatannya. Pada dasarnya, motor induksi 3 fasa
maupun beban penuh (full–load). Kecepatan motor induksi 3 fasa tergantung pada
1.Stator
Stator terdiri atas tumpukan laminasi inti yang memiliki alur yang menjadi
tempat kumparan dililitkan yang berbentuk silindris. Alur pada tumpukan laminasi
inti diisolasi dengan kertas. Tiap elemen laminasi inti dibentuk dari lembaran besi.
Tiap lembaran besi tersebut memiliki beberapa alur dan beberapa lubang pengikat
untuk menyatukan inti. Tiap kumparan tersebar dalam alur yang disebut belitan fasa
dimana untuk motor tiga fasa, belitan tersebut terpisah secara listrik sebesar 1200.
Kawat kumparan yang digunakan terbuat dari tembaga yang dilapis dengan isolasi
tipis. Kemudian tumpukan inti dan belitan stator diletakkan dalam cangkang
silindris.
7
2. Celah Udara (Air Gap)
Pada bagian internal dari suatu motor induksi tiga fasa, terdapat suatu bagian
kosong diantara stator dan rotor, yang dinamakan dengan celah udara (air gap).
Air
gap ini berfungsi sebagai tempat mengalirnya energi dari stator menuju rotor.
Pada
celah ini, terdapat gaya gerak magnet (magnetomotive force) dari stator yang
membuat rotor menjadi berputar sesuai dengan polaritasnya.
Jarak celah udara ini harus sekecil mungkin agar mengoptimalisasi gaya
gerak magnet yang dibutuhkan untuk memutar rotor, serta harus seideal
mungkin
untuk dapat memisahkan jarak antara dua komponen fisik yang berbeda, yakni
stator dan rotor. Selain itu, celah udara ini bentuknya harus seragam, karena
ketidakseragaman bentuk celah udara akan mengakibatkan terjadi peningkatan
noise dan vibrasi (Baharudin, 2016).
3. Rotor
Inti dari rotor motor induksi tipe sangkar tupai terdiri dari lapisan –
lapisan konduktor yang dipasangkan sejajar dengan poros dan
mengelilingi permukaan inti. Konduktor tidak terisolasi dari inti karena
arus rotor secara alamiah akan mengalir menuju tahanan paling kecil
yaitu konduktor rotor. Pada setiap ujung rotor, semua konduktor rotor
dihubung singkat dengan cincin ujung sehingga konduktor rotor dan
8
cincin – cincin serupa dengan sangkar tupai yang berputar sehingga
dinamakan motor induksi rotor sangkar tupai.
4. Carbon Brush
Brush merupakan bagian sikat tembaga yang berfungsi untuk menghubungkan arus
listrik dengan rotor. Gesekan antara rotor utama kecil dengan brush ini akan
menghantarkan arus listrik secara berkelanjutan sehingga menyebakan putaran motor
menjadi sinkron. Umumnya motor listrik dilengkapi dua buah sikat yang akan meyuplai
arus listrik dan masa pada rotor coil. Jika brush tidak dibersihkan akan menyebabkan
arus listrik terhambat dan mati karena adanya kerak.
5. Bearing
Bearing berfungsi sebagai bantalan antara permukaan poros dengan motor housing.
Dengan menggunakan bearing akan membuat putaran yang dihasilkan motor listrik
berlangsung secara mulus. Bahan bearing yang baik pada motor listrik sebaiknya yang
memiliki gaya gesek kecil agar tidak menghambat putaran motor.
9
C. Prinsip Kerja Motor Induksi Tiga Fasa
Prinsip kerja motor induksi tiga fasa didasarkan pada Hukum Faraday
(tegangan induksi akan ditimbulkan oleh perubahan induksi magnetik pada suatu
belitan). Hukum lain yang mendasari prinsip kerja dari motor induksi adalah Hukum
Lorentz (Apabila konduktor yang teraliri arus berada pada medan magnet, maka
akan timbul gaya yang disebut gaya elektromagnet atau gaya Lorentz).
10
BAB IV
PELAKSANAAN PKL
Adapun jumlah hari kerja dalam sepekan pada PT SEMEN TONASA INDONESIA
Pangkep adalah 6 hari yakni Senin sampai Jum at dengan waktu kerja:
Masuk : Pukul 08.00 s.d 11.30 WITA
Istirahat : Pukul 12.00 s.d 13.00 WITA
Pulang : Pukul 16.30 WITA
Kegiatan praktik kerja lapangan ( PKL) ini berlangsung pada 02 Oktober 2023 s.d 31
Desember 2023.
12
BAB V
PENUTUP
A. Saran-saran
Bagi Perusahaan
Untuk perusahaan mungkin bisa memperbanyak alat alat dan bahan yang
dipergunakan pada saat kita bekerja.
Bagi Siswa
Siswa diharapkan lebih mempersiapkan berbagai hal, baik mental, material, dan
spiritual. Dalam melaksanakan kegiatan jangan saling mengandalkan untuk bekal
pengalaman dikemudian hari.
B. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan PKL ini, sangat banyak pengalaman dan ilmu
pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di sekolah kita diajarkan bermacam-macam
teori kejuruan, maka ketika PKL, teori itu akan digunakan sebagai dasar dalam
melaksanakan suatu kegiatan (Praktek). Pada intinya, kegiatan PKL sangat berguna
untuk mengembangkan apa yang diajarkan di sekolah. PKL bisa disebut sebagai
pelengkap dan proses pematangan atau pemantapan kelak saat sudah bergabung
dalam dunia kerja.
13
LAMPIRAN
14
3. Proses pemasukan coil/kawat pada motor listrik 3 fasa
15
5. Proses pengulungan coil/kawat pada motor listrik 3 fasa
16
7. Proses pemotongan coil/kawat pada motor listrik 3 fasa
17
18
19
20
21