Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

Di BENGKEL MARNALA SERVICE


TANGGAL 22 MARET 2021 SAMPAI 22 JUNI 2021
Laporan ini diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS)

DISUSUN

OLEH:

NAMA : RIAN GABRIEL MANALU

BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR)

SMK St. NAHANSON PARAPAT SIPOHOLON

JLN. BALIGE KM. 7 SIPOHOLON

KECAMATAN SIPOHOLON, KABUPATEN TAPANULI UTARA

PROVINSI SUMATERA UTARA


HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

Nama : Rian Gabriel Manalu

NISN : 0042510361

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif

Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan (TKR)

Diperiksa Dan Disahkan Oleh:

Kepala Program TKR Pembimbing Sekolah

Daniel Lumbantobing, S.T


Fahmith Aritonang, S.T

Mengetahui

Kepala Sekolah Waka DU/DI

Drs. Jasman Sinaga Fahmith Aritonang, S.T

NIP. 1964021419890410001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan kuasanya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja industri (Prakerin) ini.

Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan (pkl) ini, di
antaranya:

1. Bapak Drs. Jasman Sinaga selaku kepala sekolah SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon.
2. Bapak Fahmith Aritonang, S. T selaku Waka DU/DI SMK St. Nahanson Parapat
Sipoholon
3. Bapak Daniel Lumban Tobing, S.T selaku Kepala Program TKR SMK St. Nahanson
Parapat Sipoholon.
4. Bapak Fahmith Aritonang, S. T selaku pembimbing dari sekolah SMK St. Nahanson
Parapat Sipoholon.
5. Bapak Guru Produktif TKR SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon.
6. Seluruh Bapak/ Ibu Guru SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon.
7. Kedua orang tua yang selalu memberikan saya doa serta dukungan.

Semoga pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan yang telah
di berikan kepada saya, akan mendapatkan berkat dari TUHAN YANG MAHA ESA.
Meskipun saya telah berusaha untuk mempersiapkan laporan ini dengan sebaik-baiknya
namun berbagai kekurangan dan kelemahan tentu saja ada. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun pembaca untuk perbaikan laporan
ini di masa yang akan datang.

Sipoholon, 13 Januari 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN…....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri ....................................................... 1


1.2 Visi Misi Sekolah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Praktik Kerja Industri..................................................................... 2

BAB II PROFIL PERUSAHAAN............................................................................. 3

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan........................................................................ 3


2.2 Area Bengkel.............................................................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN MATERI ........................................................................ 4

3.1 Pengertian Sistem Kopling......................................................................... 4

3.2 Fungsi Sistem Kopling................................................................................ 4

3.3 Jenis-jenis Sistem Kopling.......................................................................... 5

3.4 Komponen Sistem Kopling......................................................................... 6

3.5 Cara Kerja Sistem Kopling......................................................................... 10

3.6 Mekanisme Penggerak Kopling................................................................... 11

3.7 Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Kopling................................................12

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................16

4.1 Kesimpulan...................................................................................................16

4.2 Saran ............................................................................................................16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri


Setiap perusahaan atau ndustry mempunyai harapan bahwa dalam usaha yang
dijalankan dapat berjalan dengan baik, ndustry serta terus mengalami kemajuan yang
pesat. Dengan demikian, sebuah perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang
mempunyai etos kerja yang tinggi dan berkualitas.
Sekarang ini sudah memasuki era modern yang pesat sehingga persaingan dalam
dunia usaha akan semakin berat seiring waktu berjalan. Oleh karena itu, kita harus
mempunyai semangat kerja yang tinggi dan profesionalitas jika kita ingin menjadi
sumber daya manusia yang baik dan berkualitas tinggi. Kita harus melihat ke depan,
dimana negara-negara maju saat ini sudah semakin banyak dan masing masing
Negara maju tersebut berlomba lomba menciptakan teknologi/inovasi terbaru
terutama di dalam bidang teknologi.
Kita harus dapat mengantar negara yang berkembang ini menuju jenjang yang lebih
baik lagi dan dapat bersaing sehat melawan negara maju tersebut, Melihat dari situ
semua, untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas sudah saatnya sekolah
sebagai institusi pencetak lulusan terbaik yang memiliki ilmu pengetahuan harus
menjembatani siswa dengan mengirimkan siswa untuk mengikuti praktek kerja
industri di suatu perusahaan atau industri.
Hal ini tak lepas dari penerapan Pendidikan Sistem Ganda yang diterapkan di
sekolah kejuruan, yaitu suatu perpaduan antara industri di sekolah dan di dunia usaha.
Melalui praktek industri inilah diharapkan agar siswa mendapat pengalaman kerja dan
dapat menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan mempunyai etos kerja yang tinggi.

1
1.2 VISI dan MISI SEKOLAH
A. Visi
Mewujudkan SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon sebagai basis ndustryn dan
pelatihan perkembangan Teknologi Otomotif dan Komputer Jaringan secara
ndustrynal.
B. Misi
     Menyiapkan seluruh sumber daya yang ada pada sekolah untuk:
1. Menghasilkan lulusan dalam bidang otomotif dan Komputer Jaringan menguasai
kompetensi dalam bidang masing-masing.
2. Menyiapkan sumber daya manusia yang mampu berkompetisi secara ndustrynal.
3. Memberdayakan potensi dan kondisi sekolah berbasis kerja sama, pelayanan yang
sinergis terhadap peningkatan mutu tamatan dan kemandirian sekolah.

1.3 Tujuan Praktik Kerja Industri


Tujuan dilaksanakannya PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) adalah
sebagai berikut :
1. Memberi pengalaman dan pengetahuan kepada siswa dalam dunia usaha atau
ndustry.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan segala sesuatu yang
diajarkan di sekolah ke dunia kerja atau dunia industri.
3. Melatih siswa dalam bekerja.
4. Melatih kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
5. Mempersiapkan siswa smk untuk memasuki dunia kerja agar dapat menjadi
lulusan yang terjun ke dunia usaha maupun dunia Industri.
6. Meningkatkan efisiensi proses bekerja, pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
dan profesional.
7. Sekolah memperoleh tambahan wacana untuk tambahan pengembangan silabus
dan proses belajar mengajar agar sesuai dengan tuntutan dunia industri serta
mendapat peluang yang lebih besar dalam pemasaran tamatan.
Mampu menyesuaikan diri, bersikap baik, melatih diri dan berdisplin dalam
bekerja di dunia usaha maupun di dunia industri dan sebagainya.

2
BAB II

URAIAN KEGIATAN

2.1 SEJARAH PERUSAHAAN

BENGKEL MARNALA PARDOMUAN SERVICE berdiri di Lintong Nihuta


Kab.Humbang Hasundutan. Pada tahun 2010 bengkel ini masih disebut dengan nama
BENGKEL MARNALA SERVICE. Nama ini bertahan selama lima tahun atau 2015, pemilik
perusahaan sudah merasa bengkel dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dari pihak PT. AUTO
SERVICE MEDAN. Oleh karena itu, pemilik bengkel mengganti nama bengkel menjadi
BENGKEL MARNALA PARDOMUAN SERVICE yang berlaku hingga saaat ini.

2.2 Area Bengkel


Bangunan pada BENGKEL MARNALA SERVICE adalah sebagai berikut:
 Bengkel
 Ruang Tunggu
 Ruang Mekanik
 Ruang Kepala Bengkel
 Kamar Mandi
 Ruang Overhaul
 Ruang Sparepart
 Ruang Toolman
 Ruang Karu
 Tempat Car Wash
 Gudang

3
BAB III

PEMBAHASAN MATERI

3.1 Pengertian Sistem Kopling

Gambar 1 Kopling

Secara umum, Kopling adalah alat yang digunakan untuk menyambung dua poros yang
didalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros pemindah daya atau dari putaran
engine (mesin) ke transmisi.

3.2 Fungsi Kopling


1. untuk memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros input
transmisi
2. untuk memperlembut perpindahan gigi (1,2,3,4,5,R)
3. untuk memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi
perseneling tidak pada posisi netral.

Syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:


1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen
lain.
3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih
4
3.3 Jenis-jenis Kopling

Jenis kopling tergantung dari jenis mesin kendaraan yang digunakan.

3.3.1. Kopling Manual

Kopling manual merupakan jenis kopling yang digunakan dengan secara manual, dengan
kata lain pengemudi yang memiliki kendali terhadap kopling tersebut. Cara kerja kopling
manual ini membuat pengendara bebas mengoperasikan mesin dan kendaraan sesuai dengan
kebutuhannya, termasuk mengatur kecepatan. Meskipun terlihat mudah, akan tetapi untuk
mengoperasikan kopling mobil manual dibutuhkan skill dan keterampilan yang baik.
Pengemudi juga dituntut untuk selalu fokus saat berkendara agar tidak terjadi hal tidak
diharapkan. Akan tetapi penggunaan kopling manual yang terlalu lama bisa membuat
performa dan kecepatan mobil menjadi menurun.

3.3.2. Kopling Otomatis

Kopling otomatis menggunakan teknologi yang lebih canggih jika dibandingkan dengan
kopling manual. Kopling jenis ini memiliki cara kerja sesuai dengan kecepatan putaran poros
engkol dengan cara memutus dan menghubungkan poros engkol dengan roda belakang.

3.3.3. Kopling Gesek

Kopling gesek merupakan jenis kopling dengan sistem kerja yang memanfaatkan gaya
gesek pada dua piringan kopling saat memindahkan daya. Kopling jenis ini memiliki dua
bagian dalam gaya gesek, yaitu kopling piringan dan kopling konis. Kopling piringan
bergesekan dengan dua unik bidan gesek berbentuk piringan. Sedangkan kopling konis
merupakan jenis kopling gesek yang bekerja pada dua unit piringan berbentuk kerucut
terpancang. Agar kopling gesek berfungsi dengan baik, pastikan perhatikan ciri-ciri kampas
kopling mobil habis dan segera lakukan pergantian.

3.3.4. Kopling Plat Ganda

Kopling plat ganda memiliki bidang dengan kepingan yang jumlahnya banyak atau lebih
dari dua buah. Kopling jenis ini biasanya lebih sering digunakan untuk mobil manual karena
sistem kerja kopling pada mobil adalah dengan menggesekkan komponen pada mesin.
Kopling plat ganda memiliki lebih banyak plat atau komponen karena masih bekerja manual.
5
3.3.5. Kopling Plat Tunggal
Kebalikan dari plat kopling mobil ganda, kopling plat tunggal hanya memiliki satu
piringan saja. Jika kamu bertanya kopling plat tunggal mobil untuk apa? Kopling plat tunggal
ini lebih banyak digunakan untuk mobil matic dengan kopling otomatis. Kopling jenis ini
memiliki cara kerja yang lebih mudah dan simple jika dibandingkan dengan kopling plat
ganda. Fungsi plat kopling jenis ini lebih praktis dan efektif karena dapat melengkapi
kekurangan yang ada pada kopling plat ganda.

3.3.6. Kopling Mobil Basah


Kopling basah merupakan jenis kopling yang memerlukan pendingin karena sering
mengalami gesekan. Untuk menjaga performa agar tetap awet, kopling basah membutuhkan
pelumas atau oli agar tetap dalam kondisi baik saat digunakan. Kopling jenis ini biasanya
lebih banyak digunakan pada motor.

3.3.7. Kopling Mobil Kering

Kopling kering merupakan kebalikan dari kopling basah sehingga tidak membutuhkan
pelumas untuk mendinginkan agar tidak selip. Kopling jenis ini lebih mudah digunakan jika
dibandingkan dengan kopling basah, akan tetapi tetap membutuhkan perawatan agar
kondisinya selalu baik dan prima saat digunakan.

3.4 Komponen - Komponen Kopling

Gambar 2 Konstruksi Koping


6
3.4.1 Fly Wheel atau Roda gila

Gambar 3 Flywheel / Roda Gila

Roda gila atau fly wheel adalah merupakan sebuah piringan  roda besi Roda
gila berfungsi untuk meredam terjadinya perubahan kecepatan putaran mesin mobil.

Fungsi yang kedua dari roda gila atau flywhell pada mesin mobil adalah
sebagai tempat untuk menaruh cover clutch atau pegas matahari kopling, diantara
cover clutch dan roda gila terdapat plat kopling atau kampas kopling mobil.

Fungsi roda gila yang ketiga adalah untuk memberikan start awal putaran
mesin dengan memasang ring gear pada bagian sisi luar lingkaran roda gila, ring gear
ini terhubung dengan pinion gear motor starter ketika mesin mobil di stater dari kunci
kontak.

3.4.2 Tutup Kopling (Cluth Cover)

Gambar 4 Konstruksi Clutch Cover

Clutch cover berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling manual


yang dimana didalamnya terdapat komponen-komponen lainnya yang mendukung
kerja kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover menghimpit disc plate dengan
fly wheel supaya putaran disc plate dengan fly wheel berotasi bersama saat pedal
kopling tidak diinjak.
7
3.3.3 Disc clutch

Gambar 5 Disc Clutch

Disc clutch berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara


flywheel dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama dengan unit
clutch cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke input shaft transmisi.

3.4.4 Presure plate

Presure plate berfungsi sebagai bidang gesek pada clucth cover untuk


menghimpit disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur kerjanya oleh diafragma
spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth cover.

3.4.5 Diafragma spring

Diafragma spring berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clutch


8
cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring
dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring menarik presure
plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dgn disc plate bebas.
Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.

3.4.6 Realese bearing

Gambar 6 Realese bearing

Realese bearing merupakan sebuah bantalan berupa bearing atau klaher yang
fungsinya untuk menekan pelat pegas (matahari kopling) atau diafragma spring pada
tutup kopling (cover clutch).

3.4.7 Realese Fork

Gambar 7 Realese Fork

Realese Fork Untuk menekan release bearing sehingga menyentuh diafragma


spring.

9
3.5 Cara Kerja Kopling
3.5.1 Posisi Terhubung

Gambar 8 Kopling Posisi Terhubung

a. Pegas penekan diafragma menekan plat penekan sehingga plat penekan terhubung/
tertekan.
b. Kanvas kopling terjepit diantara fly wheel dan plat penekan , putaran mesin dapat
diteruskan ke poros input transmisi.

3.5.2 Kopling posisi terlepas

Gambar 9 Kopling Posisi Terlepas

10
a. plat penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat  kopling bebas
dari penekanan.
b. kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan sehingga putaran mesin tidak dapat
diteruskan ke poros input transmisi, hanya sampai pada kanvas kopling.

3.6 Mekanisme Penggerak Kopling


3.6.1 Mekanisme Penggerak Dengan Sistem Hidrolis

Gambar 10 Penggerak Hidrolis

Sistem ini untuk menggerakkan release fork digunakan sistem hidraulis, saat
pedal kopling di injak piston pada master silinder akan tertekan dan piston ini akan
menekan fluida sehingga fluida akan mengalir melalui fleksibel house dan pada
bagian bawah terdapat release silinder yang juga berisi sebuah piston, saat aliran
fluida sampai pada bagian ini maka piston pada release silinder akan tertekan oleh
fluida sehingga piston akan mendorong / menekan release fork.

Kelebihannya :

 Kehilangan tenaga akibat gesekan lebih kecil, sehingga penekanan pedal kopling
lebih ringan.
 Pemindahan tenaga pedal kopling lebih cepat sehingga kerja kopling lebih baik
 Penempatan pedal kopling dan master silinder mudah ditempatkan sesuai dengan
keadaan.

Kekurangannya :

 Konstruksinya lebih rumit


11

 Kerja kopling akan terganggu atau tidak akan baik apabila terjadi kebocoran atau
terdapat udara pada sistem kopling.

3.6.2 Mekanisme Penggerak Dengan Kabel

Gambar 11 Pengerak Kabel

Pada tipe ini tenaga penginjakan pada pedal untuk membebaskan kopling
diteruskan ke release fork melalui kabel pembebas (release cable). Kelebihan dari
mekanisme penggerak kopling jenis mekanis adalah murah, mudah perawatannya,
kontruksinya sederhana dan lain sebagainya. Sementara itu kekurangannya,
kehilangan akibat gesekan relatif lebih besar dibandingkan dengan yang hidraulis,
apabila jarang digunakan dan sudah berumur lama sering macet dan juga seret.

3.7 Pemeriksaan dan Perbaikan Unit Kopling

3.7.1 Alat dan bahan


1. Kunci Kombinasi
2. shock dan sambungan
3. Obeng (–) dan (+)
4. Impact
5. Wadah Oli
6. Vernier Caliper atau jangka sorong
12

3.7.2 Langkah kerja

Melepas transmisi dan unit kopling


1. Siapkan wadah oli dibawah baut penguras oli di transmisi
2. Sebelum melepas baut penguras, lepas baut pengisian oli di transmisi terlebih
dahulu
3. Setelah itu, lepas baut penguras transmisi dan biarkan oli terkuras serta
pastikan wadah oli tepat berada di bawah oli yang keluar agar tempat kerja
selalu bersih
4. Setelah oli habis , kencangkan kembali baut penguras dan pengisian serta
bersihkan oli yang masih menetes menggunakan kain.
5. Setelah itu, lepas baut pada cross joint di propeller shaft secara berurutan dan
tahan propeller shaft agar ketika baut dilepas tidak jatuh.
6. Setelah baut terlepas semua , gunakan palu plastik untuk memukul Propeller
shaft tetapi dengan cara perlahan.
7. Setelah terlepas , siapkan wadah oli di bawah sambungan antara output
transmisi dan propeller shaft.
8. Setelah kira-kira oli berkurang, tutup output transimisi menggunakan kain agar
mengurangi oli yang berceceran
9. Lepas baut mur pangkon transmisi , tetapi sisakan 2 baut yang sudah
dikendorkan dengan posisi menyilang.
10. Siapkan dongkrak botol di bawah transmisi bagian belakang.
11. Lepas Kabel kopling dan switch mundur.
12. Setelah itu lepas semua baut yang mengaitkan transmisi dengan mesin.
13. Lepas baut pada pangkon transmisi dan keluarkan dari bawah mobil.
14. Meminta bantuan untuk selanjutnya menurunkan transmisi kurang lebih 3
orang.
15. Tahan transmisi ke atas dan tarik dongkrak botol.
16. Setelah itu lepas transmisi dengan cara menggoyangkan keatas dan kebawah
atau kesamping kanan dan kekiri.
17. Setelah lepas keluarkan transmisi dari bawah mobil dan pastikan sisa oli pada
transmisi tidak berceceran.
18. Setelah itu lepas baut clutch cover secara menyilang.
13
19. Setelah lepas , taruh clutch cover dan kanvas kopling jauh dari oli atau minyak
pelumas lainnya.

3.7.3 Pemeriksaan Kopling

 Memeriksa plat kopling dari keausan atau kerusakan


1. Menggunakan jangka sorong, ukurlah kedalaman paku keeling.
kedalaman kepala paku keeling minimum :0,3 mm (0,012 in)
2. Bila sudah melebihi batas minimum gantilah plat kopling.

Gambar 12 Pemeriksaan Paku Keling

 Memeriksa Realis Bearing


1. Putar bantalan dengan tangan. Bila bantalan macet atau terasa berat
atau berbunyi ,ganti realese bearing
2. CATATAN : bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan
pembersihan atau pelumasan kembali.
3. Bila pelu ganti Realese Bearing

Gambar 13 Pemeriksaan Realese Bearing


14

 Periksa pegas diapragma dari keausan


1. Menggunakan jangka sorong ,ukur kedalam dan lebar keausan pegas
diapragma
 Limit: kedalaman : 0,6 mm (0,024 in)
Lebar : 0,5mm (0,197 in
2. Bila sudah melewati limit , ganti Diaphragma Spring

Gambar 14 Pemeriksaan Diphragma Spring

 Pengukuran keausan kerataan plat penekan


Untuk kerataan plat penekan dibutuhkan alat yaitu mistar baja dan
fuller gauge.
1. masukkan fuller gauge di sela-sela mistar baja dan plat penekan dengan batas
keausan maksimum adalah 0,5 mm.
2. Jika telah melewati batas maksimum ratakan dengan mesin bubut atau
mengganti suku cadangnya sesuai manual book.

Gambar 15 Pemeriksaan Kerataan Pressure Plate


3.7.4 Pemasangan
1. Sebelum memasang clutch cover dan disk kopling, perhatikan posisi disk kopling
dan tidak boleh terbalik.
15
2. Setelah itu tepatkan tanda pada clutch cover dan fly wheel
3. Pasang, kencangkan baut dengan urutan menyilang tetapi jangan terlalu kencang
untuk selanjutnya melakukan center pada disk kopling
4. Setelah melakukan center dengan menggunakan spesial tools, periksa kembali
bahwa disk kopling berada di tengah-tengah dan kemudian kencangkan baut.
5. Setelah selesai, pasang transmisi , dan kencangkan baut yang mengikat transmisi
dengan mesin dengan cara menyilang.
6. Setelah itu pasang pangkon transmisi
7. Lalu pasang switch mundur dan kabel kopling.
8. Pasang propeller shaft dan kencangkan bautnya dengan cara menyilang
9. Setelah itu masukkan oli transmisi dari baut pengisian oli dan pastikan baut
penguras oli sudah dikencangkan.
10. Setel ketinggian gerak pedal kopling sesuain selera pemakai.
11. Pekerjaan sudah selesai.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dengan adanya program praktik kerja industri (prakerin) yang telah diterapkan di
Sekolah kejuruan sangatlah mendukung dalam bidang sesuai jurusan masing-masing
sangatlah membantu untuk dunia bisnis atau usaha yang di jalankan.
           
Dengan berakhirnya kegiata prakerin ini dapat saya simpulkan bahwa sebagai
berikut :
1.      Pelajaran yang di ajarkan dalam sekolah dapat di praktekan oleh siswa dalam dunia
usaha.
2.      Dan dengan adanya kerja industri ini, maka siswa dapat mengembangkan kemampuan
yang di milikinya serta bisa menciptakan tenaga kerja yang profesional.
3.      Kegiatan praktek kerja industri ini diperlukan untuk memacu kreatifitas dari siswa dan
memberikan pengalaman kerja untuk siswa.
4.      Serta praktek kerja industi ini sangat bermanfaat untuk pengalam kerja siswa.
 
4. 2 Saran-Saran
Adapun saran saya untuk tempat saya melaksanakan prakerin sebagai berikut :

A. Untuk Dunia Industri


1.      Bagi siswa dan siswa yang melaksanakan praktek kerja industri jangan malu untuk
bertanya kepada pembimbingnya jika ada hal yang tidak di ketahui atau di pahami agar
tidak ada kesalahan.
2.      Dan dari pihak sekolah di haruskan membuat panduan lebih jelas lagi agar dapat di
pahami oleh siswa / siswi.
3.      Diharapakan dari pihak yang bersangkutan dapat membimbing siswa yang melaksanakan
praktek kerja industi.
4.      Dan semua pihak yang bersangkutan pada praktek kerja industri ini dapat melakukan
kerja sama dengan sebaik mungkin.
5.      Seharus siswa diberikan fasilitas seperti dipinjamkan baju kerja dari industri,
mendapatkan makan dan pengetahuan mengemudi mobil.
      
B. Untuk Sekolah
1. Praktek Kerja Industri mohon tetap dilaksanakan tiap tahun untuk   menunjang pendidikan
sistem ganda.
2. Guru pembimbing diusahakan lebih sering mengunjungi siswa yang sedang melaksanakan
Praktek Kerja Industri setidaknya 1 bulan 1 kali.
3. Seharusnya disekolahan lebih banyak praktek dari pada teori supaya siswa lebih terampil
dalam bidang otomotif didunia Industri.
       
C. Untuk Siswa
1. Siswa sebaiknya mentaati peraturan di Industri maupun disekolah.
2. Siswa harus lebih disiplin dan menjaga nama baik sekolah di Industri.
3. Siswa diharapkan menguasai salah satu bidang keahlian atau semua bidang keahlian untuk
bersaing di Dunia Industri setelah lulus dari sekolah.
4. Siswa diharapkan bersikap jujur dan berhati-hati dalam bekerja.
16

Anda mungkin juga menyukai