DISUSUN
OLEH:
NISN : 0042510361
Mengetahui
NIP. 1964021419890410001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan kuasanya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja industri (Prakerin) ini.
Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan (pkl) ini, di
antaranya:
1. Bapak Drs. Jasman Sinaga selaku kepala sekolah SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon.
2. Bapak Fahmith Aritonang, S. T selaku Waka DU/DI SMK St. Nahanson Parapat
Sipoholon
3. Bapak Daniel Lumban Tobing, S.T selaku Kepala Program TKR SMK St. Nahanson
Parapat Sipoholon.
4. Bapak Fahmith Aritonang, S. T selaku pembimbing dari sekolah SMK St. Nahanson
Parapat Sipoholon.
5. Bapak Guru Produktif TKR SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon.
6. Seluruh Bapak/ Ibu Guru SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon.
7. Kedua orang tua yang selalu memberikan saya doa serta dukungan.
Semoga pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan yang telah
di berikan kepada saya, akan mendapatkan berkat dari TUHAN YANG MAHA ESA.
Meskipun saya telah berusaha untuk mempersiapkan laporan ini dengan sebaik-baiknya
namun berbagai kekurangan dan kelemahan tentu saja ada. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun pembaca untuk perbaikan laporan
ini di masa yang akan datang.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN…....................................................................................... 1
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................16
4.1 Kesimpulan...................................................................................................16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 VISI dan MISI SEKOLAH
A. Visi
Mewujudkan SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon sebagai basis ndustryn dan
pelatihan perkembangan Teknologi Otomotif dan Komputer Jaringan secara
ndustrynal.
B. Misi
Menyiapkan seluruh sumber daya yang ada pada sekolah untuk:
1. Menghasilkan lulusan dalam bidang otomotif dan Komputer Jaringan menguasai
kompetensi dalam bidang masing-masing.
2. Menyiapkan sumber daya manusia yang mampu berkompetisi secara ndustrynal.
3. Memberdayakan potensi dan kondisi sekolah berbasis kerja sama, pelayanan yang
sinergis terhadap peningkatan mutu tamatan dan kemandirian sekolah.
2
BAB II
URAIAN KEGIATAN
3
BAB III
PEMBAHASAN MATERI
Gambar 1 Kopling
Secara umum, Kopling adalah alat yang digunakan untuk menyambung dua poros yang
didalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros pemindah daya atau dari putaran
engine (mesin) ke transmisi.
Kopling manual merupakan jenis kopling yang digunakan dengan secara manual, dengan
kata lain pengemudi yang memiliki kendali terhadap kopling tersebut. Cara kerja kopling
manual ini membuat pengendara bebas mengoperasikan mesin dan kendaraan sesuai dengan
kebutuhannya, termasuk mengatur kecepatan. Meskipun terlihat mudah, akan tetapi untuk
mengoperasikan kopling mobil manual dibutuhkan skill dan keterampilan yang baik.
Pengemudi juga dituntut untuk selalu fokus saat berkendara agar tidak terjadi hal tidak
diharapkan. Akan tetapi penggunaan kopling manual yang terlalu lama bisa membuat
performa dan kecepatan mobil menjadi menurun.
Kopling otomatis menggunakan teknologi yang lebih canggih jika dibandingkan dengan
kopling manual. Kopling jenis ini memiliki cara kerja sesuai dengan kecepatan putaran poros
engkol dengan cara memutus dan menghubungkan poros engkol dengan roda belakang.
Kopling gesek merupakan jenis kopling dengan sistem kerja yang memanfaatkan gaya
gesek pada dua piringan kopling saat memindahkan daya. Kopling jenis ini memiliki dua
bagian dalam gaya gesek, yaitu kopling piringan dan kopling konis. Kopling piringan
bergesekan dengan dua unik bidan gesek berbentuk piringan. Sedangkan kopling konis
merupakan jenis kopling gesek yang bekerja pada dua unit piringan berbentuk kerucut
terpancang. Agar kopling gesek berfungsi dengan baik, pastikan perhatikan ciri-ciri kampas
kopling mobil habis dan segera lakukan pergantian.
Kopling plat ganda memiliki bidang dengan kepingan yang jumlahnya banyak atau lebih
dari dua buah. Kopling jenis ini biasanya lebih sering digunakan untuk mobil manual karena
sistem kerja kopling pada mobil adalah dengan menggesekkan komponen pada mesin.
Kopling plat ganda memiliki lebih banyak plat atau komponen karena masih bekerja manual.
5
3.3.5. Kopling Plat Tunggal
Kebalikan dari plat kopling mobil ganda, kopling plat tunggal hanya memiliki satu
piringan saja. Jika kamu bertanya kopling plat tunggal mobil untuk apa? Kopling plat tunggal
ini lebih banyak digunakan untuk mobil matic dengan kopling otomatis. Kopling jenis ini
memiliki cara kerja yang lebih mudah dan simple jika dibandingkan dengan kopling plat
ganda. Fungsi plat kopling jenis ini lebih praktis dan efektif karena dapat melengkapi
kekurangan yang ada pada kopling plat ganda.
Kopling kering merupakan kebalikan dari kopling basah sehingga tidak membutuhkan
pelumas untuk mendinginkan agar tidak selip. Kopling jenis ini lebih mudah digunakan jika
dibandingkan dengan kopling basah, akan tetapi tetap membutuhkan perawatan agar
kondisinya selalu baik dan prima saat digunakan.
Roda gila atau fly wheel adalah merupakan sebuah piringan roda besi Roda
gila berfungsi untuk meredam terjadinya perubahan kecepatan putaran mesin mobil.
Fungsi yang kedua dari roda gila atau flywhell pada mesin mobil adalah
sebagai tempat untuk menaruh cover clutch atau pegas matahari kopling, diantara
cover clutch dan roda gila terdapat plat kopling atau kampas kopling mobil.
Fungsi roda gila yang ketiga adalah untuk memberikan start awal putaran
mesin dengan memasang ring gear pada bagian sisi luar lingkaran roda gila, ring gear
ini terhubung dengan pinion gear motor starter ketika mesin mobil di stater dari kunci
kontak.
Realese bearing merupakan sebuah bantalan berupa bearing atau klaher yang
fungsinya untuk menekan pelat pegas (matahari kopling) atau diafragma spring pada
tutup kopling (cover clutch).
9
3.5 Cara Kerja Kopling
3.5.1 Posisi Terhubung
a. Pegas penekan diafragma menekan plat penekan sehingga plat penekan terhubung/
tertekan.
b. Kanvas kopling terjepit diantara fly wheel dan plat penekan , putaran mesin dapat
diteruskan ke poros input transmisi.
10
a. plat penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat kopling bebas
dari penekanan.
b. kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan sehingga putaran mesin tidak dapat
diteruskan ke poros input transmisi, hanya sampai pada kanvas kopling.
Sistem ini untuk menggerakkan release fork digunakan sistem hidraulis, saat
pedal kopling di injak piston pada master silinder akan tertekan dan piston ini akan
menekan fluida sehingga fluida akan mengalir melalui fleksibel house dan pada
bagian bawah terdapat release silinder yang juga berisi sebuah piston, saat aliran
fluida sampai pada bagian ini maka piston pada release silinder akan tertekan oleh
fluida sehingga piston akan mendorong / menekan release fork.
Kelebihannya :
Kehilangan tenaga akibat gesekan lebih kecil, sehingga penekanan pedal kopling
lebih ringan.
Pemindahan tenaga pedal kopling lebih cepat sehingga kerja kopling lebih baik
Penempatan pedal kopling dan master silinder mudah ditempatkan sesuai dengan
keadaan.
Kekurangannya :
Kerja kopling akan terganggu atau tidak akan baik apabila terjadi kebocoran atau
terdapat udara pada sistem kopling.
Pada tipe ini tenaga penginjakan pada pedal untuk membebaskan kopling
diteruskan ke release fork melalui kabel pembebas (release cable). Kelebihan dari
mekanisme penggerak kopling jenis mekanis adalah murah, mudah perawatannya,
kontruksinya sederhana dan lain sebagainya. Sementara itu kekurangannya,
kehilangan akibat gesekan relatif lebih besar dibandingkan dengan yang hidraulis,
apabila jarang digunakan dan sudah berumur lama sering macet dan juga seret.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan adanya program praktik kerja industri (prakerin) yang telah diterapkan di
Sekolah kejuruan sangatlah mendukung dalam bidang sesuai jurusan masing-masing
sangatlah membantu untuk dunia bisnis atau usaha yang di jalankan.
Dengan berakhirnya kegiata prakerin ini dapat saya simpulkan bahwa sebagai
berikut :
1. Pelajaran yang di ajarkan dalam sekolah dapat di praktekan oleh siswa dalam dunia
usaha.
2. Dan dengan adanya kerja industri ini, maka siswa dapat mengembangkan kemampuan
yang di milikinya serta bisa menciptakan tenaga kerja yang profesional.
3. Kegiatan praktek kerja industri ini diperlukan untuk memacu kreatifitas dari siswa dan
memberikan pengalaman kerja untuk siswa.
4. Serta praktek kerja industi ini sangat bermanfaat untuk pengalam kerja siswa.
4. 2 Saran-Saran
Adapun saran saya untuk tempat saya melaksanakan prakerin sebagai berikut :