Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


PEMASANGAN kWH METER
DI
PT. PLN PERSERO NAGAN RAYA
SIMPANG EMPAT NAGAN RAYA

NAMA : RIDHO ANDRIANSYAH


NISN : 0067730807
KELAS : XI TITL
JURUSAN : TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

SMK NEGERI 2 MEULABOH


Kelompok Teknik Teknologi Rekayasa
Jl. Sisingamangaraja GIP. Lapang Meulaboh Aceh Barat

1
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Ini Telah Di Periksa Dan Di Setujui
Oleh Pembimbing Dan Kepala Program Keahlian SMK Negeri 2 Meulaboh

Disahkan di SMK Negeri 2 Meulaboh

Mengetahui, Meulaboh, 19 Juni 2023


Kepala Program Keahlian Pembimbing Prakerin
Teknik Pengelasan

FAKHRIZAL, S.Pd HERI AFRIZALSYAH, S.Pd


NIP:19730910 200801 1 001 NIP:1973041420070101005

Menyetujui,
Koordinator Prakerin

AHMAD, S.Pd.I
Nip: 19641211 198803 1 006

i
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN

Laporan Prakerin Kerja Industri Ini Telah Di Periksa Dan Disetijui Oleh
Pembimbing Prakerin Serta Lapangan
PT. PLN RAYON NAGAN RAYA

Dibuat oleh:

RIDHO ANDRIANSYAH

Diperiksa

Manajer Pembimbing

................................ .............................

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah swt. Yang telah memberikan
rahmat dan karunia nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil
praktek kerja industri (prakerin). Laporan ini merupakan ini merupakan salah satu
syarat untuk mengikuti ujian nasional. Terimakasih saya ucapkan yang sebesar-
besarnya PT. PLN RAYON NAGAN RAYA selaku dunia industri yang menjadi
tempat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman kerja di dunia industri. Di
Dalam laporan ini terdapat latar belakang prakerin, struktur perusahaan, landasan
teori, gambar, penjelasan, dan dokumentasi kerja selama kegiatan prakerin.
Sebelum penulis meneruskan laporan ini, terlebih dahulu izinkan penulis
mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan pratek kerja industri dan penyelesaian laporan ini, antara lain:
1. Bapak kepala sekolah Tarmidhi, S.ST
2. Bapak Manajer site teknik
3. Bapak selaku pembimbing lapangan
4. Bapak Fakhrizal S.Pd ,selaku kepala program keahlian.
5. Bapak Heri Afrizalsyah, S.Pd selaku pembimbing Sekolah
6. Kepada Petugas Teknisi Kelisrtikan PT. PLN Rayon Nagan Raya
7. Kepada kedua orang tua saya yang selalu memberi dukungan dan doa ;
8. Dan kepada semua pihak yang telah mendukung pembuatan laporan ini.

Demikian laporan ini saya buat, apabila terdapat kesalahan penulisan maupun
penjelasan materi saya mohon maaf kepada pembaca.

Terima kasih,
Meulaboh, 19 Juni 2023

RIDHO ANDRIANSYAH

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH............................................................i


HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN...................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri..............................................................1
1.3 Manfaat Praktek Kerja Industri............................................................2
BAB II KAJIAN PERUSAHAAN........................................................................3
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan................................................................3
2.2 Pelaksanaan PKL................................................................................3
2.3 Stuktur Organisasi..............................................................................4
BAB III KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN.................................................5
3.1 Listrik Satu Phase...............................................................................5
3.2`Prinsip-Prinsip Dasar Instalasi Listrik.................................................6
3.3 Instalasi Listrik Rumah Tangga..........................................................7
3.4 Komponen-Komponen Instalasi Listrik.............................................7
3.5 Pemasangan kWH 1 Fasa.................................................................13
1. Alat dan Bahan.................................................................................13
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja...................................................13
3. Langkah Kerja..................................................................................14
BAB IV PENUTUP..............................................................................................15
4.1 Kesimpulan.......................................................................................15
4.2 Saran.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan kurikulum kelas menengah kejuruan, siswa-siswi lulusan


SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian/keterampilan dan siap kerja.
kegiatan tersebut disebut dengan PKL (praktek kerja lapangan) PKL adalah suatu
kegiatan yang sangat diwajibkan untuk tingkatan smk dan sederajat untuk dapat
mengenal dunia industri yang sebenarnya.
Sekolah Menengah kejuruan menggunakan metode sistem pendidikan
dengan dua jalur, yaitu jalur pendidikan dalam sekolah dan jalur pendidikan luar
sekolah. Maksud dari jalur pendidikan luar sekolah adalah siswa siswi wajib
melaksanakan kegiatan prakerin. aturan tersebut seperti yang tertera pada undang-
undang prakerin no. 2 tahun 1989 tentang pendidikan nasional, dan peraturan
lainnya :

1. Penyelenggaraan pendidikan dilakukan dua jalur,yaitu jalur pendidikan


dalam sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
2. Penyelenggaraan sekolah kejuruan dapat bekerja sama dengan masyarakat
terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya
dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan.
(PP. 29 Bab Xi, Pasal 29 Ayat 1).
Setelah menjalani kegiatan PKL selama 6 bulan, siswa diharapkan mendapat
pengalaman dan ilmu yang lebih dari sebelumnya,serta dapat menjadikan siswa'i
hasil didikan SMK sebagai tenaga kerja masa depan yang kompeten,dan
profesional kebanggaan bangsa dan negara.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri.

1. Secara umum praktek Kerja industri bertujuan untuk memberi gambaran


kepada siswa/i pada saat bekerja, baik itu di suatu perusahaan ataupun di

1
suatu lembaga instansi. Sedangkan secara khususnya antara lain: dapat
menemukan dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan pada
masing-masing Siswa’i.
2. Melatih keterampilan yang dimiliki siswa/i sehingga dapat bekerja
dengan baik.
3. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, etika yang baik Serta
dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
4. Menambah kreatifitas siswa/i agar dapat mengembangkan bakat yang
terdapat dalam dirinya.
5. Memberikan motivasi sehingga siswa/i bersemangat dalam meraih cita-
Citanya.
6. Melatih siswa/i agar dapat membuat suatu laporan yang terperinci dari
apa saja yang mereka kerjakan selama praktik kerja ini.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Industri

Adanya manfaat praktik kerja industri antara lain:

1. Menambah wawasan pada siswa/i.


2. Membina hubungan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan
perusahaan atau lembaga instansi lainnya.
3. Mendapat pengalaman untuk bekal pada saat bekerja nantinya.
4. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara pihak sekolah
dan pihak perusahaan.

2
BAB II

KAJIAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


PT. PLN (Persero) Pembangkit Sektor Nagan Raya atau PLTU
Nagan Raya berawal dari cikal bakal pembangunan proyek 10.000 MW
penugasan pemerintah ke pada PT PLN (Persero) pada tahun 2006 sesuai Perpres
RI No. 17Tahun 2006 tanggal 5 Juli 2006, proyek tersebut terletak di Desa Suak
Puntong,Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, pada akhir tahun
2011menjelang direncanakan Comersial On Date baru di buat Kepdir PT
PLNpembentukan pusat listrik di bawah PT PLN (Persero) Sumatera Bagian
UtaraSektor Pembangkitan Lueng Bata yang terletak di ibu kota provinsi Banda
Aceh.Keputusan Direksi Selanjutnya muncul pada bulan Juni 2012
yangmengubah pusat listrik Nagan Raya menjadi Sektor Nagan Raya dan
SektorLueng Bata menjadi Pusat listrik sesuai SK Dir No 285.K/DIR/2012
danNo.287.K/DIR/2012, pada saat perubahan status tersebut PT PLN
(Persero)Sektor Pembangkitan Lueng Bata baru saja menerima pelimpahan PLTD
sewa diGrid 150 KV dari PT PLN (Persero) Wilayah Aceh dalam proses
masa transisidari PT PLN Sektor Lueng Bata menjadi PT PLN Sektor
Nagan Raya terjadipelimpahan aset kembali dari PT PLN (Persero) Wilayah
Aceh ke PT PLN(Persero) KITSBU sehingga bertambah dua lokasi lagi yakni
PLTD Pulo Pisangdan PLTD Cot Trueng. Proyek-proyek yang digabungkan
menjadi satu kedalaminduk Unit Bisnis PT. PLN (Persero) .
Unit Induk Pembangunan PembangkitanSumatera I diantaranya terdiri dari :
1. PLTU Nanggroe Aceh Darussalam (Nagan Raya) 2x110 MW;
2. PLTU Sumatera Utara (Pangkalan Susu) 2x220 MW;
3. PLTU 1 Riau (Bengkalis) 2x10 MW;
4. PLTU 2 Riau (Selat Panjang) 2x7 MW;
5. PLTU Kepulauan Riau (Tanjung Balai Karimun) 2x7 MW

3
2.2 Stuktur Organisasi

4
BAB III

KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

3.1 Teori Dasar kWH Meter Analog 


Kwh-meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi
listrik.Bagian-bagian utama dari sebuah kwh-meter adalah kumparan
tegangan,kumparan arus,sebuah piringan aluminium,sebuah magnet tetap,dan
sebuah gir mekanik yang menggerakan counter untuk menghitung jumlah energi
listrik yang terpakai.

Gambar 1 kWH analog


Arus listrik yang melalui kumparan arus menimbulkan adanya
medan  dipermukaan kawat tembaga pada koil kumparan arus.sebuah piringan
aluminium yang berada  pada medan kumparan arus menyebabkan adanya
arus pusar (eddy current) pada piringan tersebut.reaksi arus pusar dan  medan
kumparan tegangan membangkitkan torsi terhadap piringan dan menyebabkan
berputar.kecepatan putar piringan dipengaruhi besar kecilnya arus listrik yang
melalui kumparan arus.Poros yang menopang piringan alumunium dihubungkan
melalui susunan roda gigi untuk menggerakan  counter penghitung pemakaian
energi listrik.

3.2  Teori Dasar kWH Meter Digital


  Kwh-meter digital PLN menggunakan sistem  prabayar.ketika pelanggan
resmi menjadi pengguna kwh-meter digital maka pelanggan akan mendapat
sebuah kartu prabayar (id card). Kartu prabayar selain sebagai nomor identitas
pelanggan prabayar,juga berfungsi sebagai alat transaksi pembelian energi
listrik (token stroom).pembelian token stroom dapat dilakukan dikantor

5
pelayannan PLN  terdekat dan di bank yang telah bekerja sama  dengan pihak
PLN.

Gambar. 2 kWH digital


Pengisian pulsa ulang dilakukan dengan cara memasukkan 20 digit angka
yang terdapat pada struktoken stroom.apabila prose pengisian berhasil maka sisa
pulsa  kwh-meter yang masih ada sebelumnya akan segera ditambahkan dengan
jumlah pulsa kwh yang baru saja diisikan.
Keluaran dari sensor tegangan dan sensor arus akan di integrasikan oleh
komponen  pengali(multiplier).sebelum masuk ADC.keluaran dari rangkaian
pengali akan disearahkan oleh rangkaian penyearah.sebuah analog to digital
converter (ADC)  berfungsi untuk mengubah sinyal  kontinu (analog)menjadi
keluaran dikrit digital.komponen memori berfungsi untuk menyimpan informasi
digital berupa bilangan-bilangan biner,sedangkan indikatoroperasi akan
memberikan sinyal kasat mata,yang menunjukan bahwa alat ukur sedang
beroperasi.output dari rangkaian ADC akan diproses oleh mickroprosesor dan
hasil akhir
kwh meter digital (MPB) ini mempunyai beberapa fungsi atau fitur antara
lain sebagai berikut :

1) Mempunyai Nomor seri unik sesuai STS


2) Kontaktor untuk menghubungkan atau memutuskan koneksi listriknya
3) Low credit warning (visual dan audible)
4) Tamper switch detection
5) Programable trip current.
6) Memiliki memori yang tidak terhapuskan (Non Volatile Memory)
7) Menyimpan data historical pengisian token sebelumnya.

6
8) Pada display LCD dapat ditampilkan antara lain :
a) Kredit Kwh
b) Sisa Daya semu sesaat (VA / kVA )
c) Daya nyala sesaat ( W, kW )
d) Batasan daya ( W , kW )
e) Suplay tegangan ( Volt )
f) Beban sesaat ( Ampere )
g) Jumlah  kWh dipakai
h) Cos phi
i) Setting batas rendah saldo kWh
j) Setting jedah tunda alarm
k) Menerima token
l) Status kontaktor, jumlah kWh yang dipakai sejak dipasang,  informasi
balik saat menerima token, serta informasi lain.

3.3 Pembatas

                Yang dimaksud  dengan pembatas adalah pembatas untuk menentukan batas


pemakaian daya sesuai dengan daya tersambung,alat pembatas yang digunakan
adalah MCB (Miniature Circuit Breaker) MCB adalah pengaman pada sistem
tenaga listrik yang sering dipergunakan pada tegangan rendah baik terpasang   di
Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) atau dipergunakan sebagai pembatas yang
terpasang pada kotak kWh meter.
      Prinsip kerjanya : didasarkan pada karakteristik   thermal,dimana arus besar
yang melewati MCB,akan memanaskan bimetalic trip
1. On/off trip dipergunakan secara manual untuk mengoperasikan atau  membuka
MCB, dan menandakan status MCB trip/operasi atau terbuka.
2. Peralatan mekanis untuk pengait, kontak ini bekerja bersamaan dengan
Peralatan lain.
3. Kontak, mengalirkan atau memutuskan arus ketika MCB memperoleh arus
besar dari setelannya.
4. Terminal, untuk disambungkan keperalatan yang diamankan.
5. Bimetallic trip
6. Penyetelan arus secara manual untuk kalibrasi di pabrikan /laboratorium
7. Solenoid

7
8. Pemadam arcing akibat MCB trip

3.4 Komponen-Komponen Instalasi Listrik

1. Saklar
Saklar adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk
memutuskan dan menyambungkan arus listrik pada perangkat, saklar listrik
juga familiar dengan istilah switch.Tidak hanya berfungsi untuk memutuskan
dan juga menyambungkan arus listrik. Saklar listrik juga digunakan dengan
tujuan lain. Diantaranya adalah untuk memindahkan dari satu konduktor pada
konduktor lainnya.

Gambar 3 Saklar
2. Stop Kontak
Stop kontak adalah alat yang berfungsi sebagai penghubung arus listrik,
yang mana alat ini berguna sebagai terminal yang nantinya akan
mendistribusikan listrik pada berbagai perangkat elektronik.Energi listrik
yang didapatkan dari terminal listrik, akan diteruskan oleh streker
dan kabel menuju alat-alat elektronik. Misalnya didistribusikan pada televisi,
radio, kulkas, mesin cuci, oven dan lain sebagainya.Karena banyaknya
manfaat dari colokan listrik,

Gambar 4 Stop Kontak

8
3. Tempat dudukan lampu/ Fiting
Fiting atau tempat dudukan lampu adalah suatu alat untuk
menghubungkan lampu dengan kawat-kawat jaringan listrik agar aman.
Fiting lampu berfungsi sebagai tempat/dudukan untuk menghubungkan
lampu dengan kawat penghantar listrik atau pendistribusi listrik dari suatu
penghantar listrik ke lampu. Terdiri atas bermacam jenis berdasarkan cara
pemasangannya dan bentuknya. Berdasarkan cara pemasangan yaitu fiting
duduk/fiting tempel dan fiting gantung, sedangkan apabila ditinjau dari
konstruksinya terdiri atas fiting ulir dan fiting tusuk.

Gambar 5 Fiting Lampu


4. Penghantar Listrik
Penghantar listrik adalah media untuk mengantarkan arus listrik ataupun
informasi. Bahan dari penghantar ini beraneka ragam, khusus sebagai
pengantar arus listrik, umumnya terbuat dari tembaga dan umumnya dilapisi
dengan pelindung. Selain tembaga, ada juga kabel yang terbuat dari serat
optik, yang disebut dengan fiber optic cable. Untuk instalasi listrik,
penyaluran arus listriknya dari panel ke beban digunakan penghantar listrik
yang sesuai dengan penggunaanya.
Semua penghantar yang digunakan dalam instalasi harus terbuat dari
bahanbahan yang memenuhi standarisasi, sesuai dengan tujuan
penggunaannya, dan sudah diuji dan diperiksa menurut standar penghantar
yang dikeluarkan oleh isntansi yang berwenang. Kabel adalah media untuk
menyalurkan energi listrik yang terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator
adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastik,
sedangkan konduktor adalah penghantar arus terbuat dari serabut tembaga
ataupun tembaga pejal.

9
Standar kabel listrik berdasrkan PUIL 2011 dapat dilihat pada Tabel

Penghantar PUIL 2000 PUIL 2011

Fasa 1 ( L1/R) Merah Hitam

Fasa 2 ( L1/S) Kuning Coklat

Fasa 3 ( L3/T) Hitam Abu-Abu

Netral (N) Biru Biru

Pembumian (PE) Hijau-Kuning Hijau-Kuning


Penghantar Listrik yang sering digunakan dalam instalasi listrik rumah
tangga adalah kabel NYA dan kabel NYM
a. Kabel NYA
Kabel NYA adalah penghantar dari tembaga yang berinti tunggal
berbentuk pejal dan menggunakan isolasi PVC. Kabel ini merupakan kabel
rumah yang paling banyak digunakan. Kabel NYA digunakan untuk
ruangan yang kering, untuk instalasi tetap di dalam pipa, dan sebagai
penghubung dalam box panel. Pemasangan kabel NYA dalam pipa
instalasi mempunyai beberapa keuntungan, yaitu: memberikan
perlindungan penghantar terhadap pengaruh mekanis yang rusak,
melindungi bangunan terhadap kemungkinan adanya bahaya kebakaran
akibat hubung singkat, dan memudahkan pembongkaran dan pemasangan
kembali penghantar-penghantar pada waktu perbaikan atau penggantian
penghantar yang rusak.

Gambar 6 Kabel NYA

10
b. Kabel NYM
Kabel NYM adalah penghantar dari tembaga berinti lebih dari satu,
berisolasi PVC dan berselubung PVC. Keuntungan kabel instalasi
berselubung dibandingkan dengan instalasi didalam pipa antara lain lebih
mudah di bengkokkan, lebih tahan terhadap pengaruh asam dan uap atau
gas tajam. Serta sambungan dengan alat pemakai dapat ditutup lebih rapat.
Kabel NYM dapat digunakan di atas dan di luar plesteran pada ruang
kering dan lembab, serta diudara terbuka. Penghantarnya terdiri dari
penghantar padat bulat atau dipilin bulat berkawat banyak dari tembaga
polos yang dipijarkan. Isolasi inti NYM harus diberi warna hijau-kuning,
biru, merah, hitam atau kuning. Khusus warna hijaukuning tersebut pada
seluruh panjang inti dan dimaksudkan untuk penghantar tanah. Sedangkan
warna selubung luar kabel harus berwarna putih atau putih keabu-
abuan.Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah,
namun tidak boleh ditanam.

Gambar 7 Kabel NYM

5. Pengaman
Pengaman instalasi diperlukan karena berguna untuk menjaga agar tidak
terjadi kerusakan pada instalasi listrik yang diakibatkan oleh hubung singkat
dan beban lebih. Alat pengaman ini dapat juga berguna sebagai saklar. Dalam
penggunaannya, pengaman ini harus disesuaikan dengan besar listrik yang
terpasang. Hal ini adalah Penggunan dan Pemilihan Pengaman untuk menjaga
agar listrik dapat berguna sesuai kebutuhan. Oleh karena itu pengaman
instalasi sangatlah penting bagi instalasi listrik rumah tinggal. Berdasarkan

11
PUIL 2011 tentang proteksi keselamatan dimaksudkan untuk memastikan
keselamatan manusia dan ternak, Serta keamanan harta benda dari bahaya dan
kerusakan yang dapat timbul oleh penggunaan instalasi listrik secara wajar.

a. MCB (Miniature Circuit Breaker)


MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan
komponen thermis bimetal untuk pengaman beban lebih dan juga
dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB
banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa.
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan
elektromagnetis, pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus
beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis berfungsi untuk
mengamankan jika terjadi hubung singkat. MCB dibuat hanya memiliki
satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan untuk pengaman tiga fasa
biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga apabila
terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan
ikut terputus.
Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat
digolongkan menjadi 5 jenis ciri yaitu
 Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk
pengaman rangkaian semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitif
terhadap tegangan.
 Tipe K (rating dan breaking capacity kecil).
 Digunakan untuk mengamankan alat-alat rumah tangga.
 Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
 Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.
 Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan Dalam
instalasi rumah tangga umumnya menggunakan MCB 1 phase.

12
Gambar 8 MCB

b. Pembumian atau Grounding


Sistem pembumian merupakan salah satu syarat umum instalasi
listrik. Pemasangannya adalah menggunakan elektroda bumi yang di
tanam langsung ke dalam tanah . Elektroda bumi adalah suatu penghantar
yang ditanam di dalam tanah yang mengalirkan arus langsung ke dalam
tanah .
Pentanahan adalah suatu alat proteksi untuk mengamankan dan
memperkecil resiko penggunaan listrik pada bahaya tegangan
sentuh.Tegangan sentuh adalah tegangan yang timbul antara dua bagian
yang dapat tersentuh dengan serempak karena terjadi gangguan instalasi.
Berdasarkan PUIL 2011 syarat pengujian tahanan pentanahan adalah
resistansi pembumian perlengkapan dan instalasi listrik yang diamankan
lebih baik kurang dari 5 omh. Hal ini disebabkan ketika terjadi gangguan
hubung singkat, resistansi gangguan umumnya sebesar 17 ohm. Maka
untuk membatasi tegangan sentuh 50 V resistansi pentanahan yang
sebaiknya diperoleh kurang dari 5 ohm.

3.5 Pemasangan kWH Meter

1. Alat dan Bahan


Alat

No Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah

1 Tang kombinasi Standar Buah 1


2 Tes pen Standar Buah 1

13
3 Obeng (+) Standar Buah 1
4 Obeng (-) Standar Buah 1
5 Palu Standar Buah 1

Bahan

No Nama Bahan Spesifikasi

1 Kabel ground 6 mm²


2 Kabel fasa 6 mm²
3 Sepatu kabel 2x6 mm²
4 Paku beton 3x1 inc²
5 Baut 3x10mm
6 Flexible conduit 2 x 30 cm2
7 Klem plastic 2x10mm2
8 Kwh meter digital 1 fasa Standar pln
9 Base plat Standar pln
10 Mcb (pembatas) Standar  pln

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Gunakanlah pakaian praktik !
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar !
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas
yang ditentukan !
4. Hati-hati dalam melakukan praktik !

3. Langkah Kerja

1. Persiapan
a. Siapkan PK, SOP, Single line Diagram, peralatan Kerja, material
yang diperlukan dan APP yang akan dipasang
b. Siapkan peralatan K3, alat Bantu dan peralatan komunikasi.
c. Siapkan lokasi tempat pemasangan APP yang memenuhi persyaratan
teknis dan aman 

14
d. Periksa kWh meter dan mcb yang akan dipasang, apakah data
tegangan dan arus sudah sesuai dengan daya yang tersedia (Kontrak
Konsumen)

Gambar Kerja
2. Pelaksanaan pengawatan
a. Kenakan alat K3 setiba dilokasi kerja
b. Perhatikan cara pemasangan MPB yang akan dipasang / lihat
pengawatan yang  ada pada namplete / papan nama
c. Pasang base plat  pada dinding dengan 3 buah paku Yang
disediakan menggunakan palu
d. Pasang Meter pada base plat dengan cara mengkaitkan bagian atas
Meter  pada kaitan yang ada pada base plat
e. Pasang Baut sisi kanan dan kiri Meter ke base plat
dengan sekrup  yang di sediakan
f. Pengawatan (Wiring)
Kabel fasa masuk ke terminal 1 & kabel netral masuk ke terminal 4
output dari terminal 2 masuk ke MCB lalu ke fasa beban, dan
output dari terminal 5 langsung ke netral beban, grounding
dimasukkan ke terminal 3

15
g. Pasang tutup meter rapat-rapat pastikan switch tampering dalam
keadaan on,dan pastikan pada layar lcd tertera tulisan ‘’periksa”
h. Memasukan Token
Pada saat akan memasukan Token pastikan meter dan cassing
MCB sudah terpasang dengan benar, adapun urutan yang harus
diperhatikan pada saat  memasukan Token adalah :
1) Keychange Token / Coding Token / Index Tarif Token
2) Clear Tamper (Pastikan Tanda ‘Periksa’ sudah tidak ada pada
Meter)            
3) Power  Limiter / Load Limit
4) Clear Kredit
5) Free Issue (Credit / pulsa awal)
i. Tes Kebocoran Arus
OFF kan MCB lalu tekan 44 kemudian ENTER, setelah
itu  perhatikan  display meter ,angka yang muncul harus ( 000 ).

BAB IV

16
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Secara umum Kwh meter ada dua jenis yaitu Kwh meter 1 Phase dan Kwh
meter 3 Phase.Penggunaan disesuaikan dengan sumbernya apakah itu satu phase
atau tiga phase.sekrang jenis teknologinya ada 2 yaitu PRABAYAR atau yang
disebut Listrik Pintar dan ANALOG.
Namun sekarang Kwh meter yang diwajibkan digunakan oleh pihak pln
adalah jenis teknologi PRABAYAR yang menggunakan pulsa.prinsip kerja dan
pembayarannya sebagai berikut: Penjualan  token dilakukan secara online
menggunakan delivery channel Bank (Payment Point Online Bank,ATM,Teller
Bank),Kantor Pos atau down line lainnya.

4.2 Saran
a) Untuk Pihak Sekolah
1. Perlunya peningkatan pembekalan kepada siswa sebelum
penempatan prakerin di dunia kerja
2. Perlunya peningkatan wilayah kerjasama antara sekolah
dengan Dunia Usaha/Industri agar tempat penempatan prakerin lebih
bervariasi.

b) Untuk Pihak Dunia Kerja Industri

1. Meningkatkan kedisiplinan kerja demi tercapainya efektifitas


waktu dan pelaksanaan pekerjaan
2. Menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dengan
meningkatkan semangat kerja yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

17
Beto Olanda, Dody Susilo, “Desain dan Rancang Instalasi Listrik Sederhana Skala
Rumah Tangga,” Jurnal ELECTRA : Electrical Engineering Articles. Vol.
1, No. 2, pp. 7-12, 2021.

M. P. Pamungkas, R. P. Sari, K. Wardany, dan E. Mariana, “Sosialisasi Dasar


Teknik Instalasi Listrik Rumah Tangga di Kelurahan Kecamatan
Trimurjo” Jurnal Abdimas (Journal of Community Service): Sasambo.
Vol. 3, No. 2. pp. 41- 48, 2021.

Dwi Harianto Budi Santoso “ Evaluasi Kelayakan Instalasi Listrik Rumah


Tangga Dengan Pemakaian Lebih Dari 15 Tahun Berdasarkan Puil 2000
Di Desa Cipaku Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang Jawa Barat,”
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA, 2016.

18

Anda mungkin juga menyukai