Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

MENGGANTI TALI KIPAS PADA CVT MOTOR BEAT

DI

NAMA BENGKEL
ALAMAT BENGKEL

Dibuat Untuk memenuhi sebagai salah satu persyaratan mengikuti Ujian Sekolah
pada SMK Negeri 2 Meulaboh

Disusun Oleh:

Nama : KHAIRAN
NISN :
Kelas : XI – TBSM
Bidang Studi Keahlian : Teknik Sepeda Motor

SMK NEGERI 2 MEULABOH


KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK BASIS SEPEDA MOTOR
JL.SISINGA MANGARAJA - LAPANG
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
LEMBAR PENGESAHAN DARI DU/DI

Pengesahan Oleh Dunia Usaha / Dunia Industri

MENYETUJUI / MENGESAHKAN
Hasil Laporan Industri
MENGGANTI TALI KIPAS PADA CVT MOTOR BEAT

Di :

NAMA BENGKEL

Nama : Khairan
Kelas : XI – TBSM
Bidang Studi Keahlian : Teknik Sepeda Motor

Mengetahui Meulaboh, 15 Mei 2023


Pimpinan Pembimbing Bengkel di DU/DI

(...........................) (....................................)

i
LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH

MENYETUJUI / MENGESAHKAN
Hasil Laporan Industri
MENGGANTI TALI KIPAS PADA CVT MOTOR BEAT

Di :

NAMA BENGKEL

Nama : Khairan
Kelas : XII – TBSM
Bidang Studi Keahlian : Teknik Sepeda Motor

Meulaboh, 15 Mei 2023


Mengetahui,

Kepala Program Keahlian Pembimbing Prakerin


Teknik Otomotif

........................................ (.......................................)
Nip:.................................

Mengetahui,
Koordinator Prakerin

....................................
Nip:.............................................

ii
KATA PENGANTAR

Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan
karunia-nya dapat menyelesaikan laporan prakerin pada tahun ajaran 2022-2023
yang dilaksanakan di nama bengkel ini tepat pada waktunya tanpa halangan
sesuatu apapun. Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkan saya untuk
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam menyusun laporan ini, saya mengucapkan
banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Tarmidhi, S.ST, selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Meulaboh


2. Bapak ........................selaku Pembimbing dari sekolah
3. Bapak selaku pimpinan
4. Bapak ...............................selaku kepala bengkel
5. Terima kasih untuk semua para mekanik yang telah memberi pelajaran
6. Bapak ................................, Selaku Kepala Program Keahlian
7. Bapak ........................selaku waka bidang Hubmi SMK Negeri 2 Meulaboh.
8. Dan juga kedua orang tua tercinta yang telah memotivasi dan mendo’akan
kami sukses dalam pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
dibutuhkan. Harapan dari penulis semoga yang memuat pengalaman dan
pengetahuan yang didapatkan selama melaksanakan praktek kerja industri ini
dapat bermanfaat bagi siswa-siswi SMK Negeri 2 Meulaboh.

Meulaboh, 15 Mei 2023


Penulis

Khairan

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN DU / DI.............................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ...................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1


1.2 Tujuan ..................................................................................... 1

BAB II SEJARAH BENGKEL


2. 1 Sejarah berdirinya bengkel .......................................................
2.2 Struktur Organisasi ...................................................................
BAB III LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian..................................................................................
2.2 Alasan Penggunaan Sistem CVT..............................................
2.3 Prinsip Kerja Sistem CVT.........................................................
2.4 Komponen CVT .......................................................................
2.5 Alat dan Bahan..........................................................................
2.6 Prosedur Kerja...........................................................................

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.............................................................................
4.2 Saran......................................................................................
Daftar Pustaka ...........................................................................................
Lampiran ...................................................................................................

iv
DAFTAR GAMBAR

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek kerja lapangan adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan
keahlian professional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program
pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang di peroleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja secara terarah untuk mencapai suatu
tingkatan keahlian professional tertentu sehingga tercapai  dunia pendidikan
dengan dunia indusri.
Atas dasar tersebut dunia usaha dan dunia industri serta masyarakat Indonesia
sudah waktunya berperan aktif membantu siswa sekolah kejuruan melaksanakan
praktek kerja industri di industri seperti negara maju. Berdasarkan hukum
penyelenggaraan Praktik Kerja lapangan yaitu : Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Peraturan pemerintah Nomor 16
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2015 tentang
perubahan kedua atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar
Nasional Pendidikan. Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 17 tahun
2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan sebagaimana telah
diubah dengan peraturan pemerintah republik indonesia nomor 66 tahun 2010
tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Peraturan Presiden nomor 8 tahun
2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

1.2 Tujuan
1.      Tujuan Umum
a. Menghasilkan mutu tamatan yang diharapkan memiliki keahlian
profesional dan mampu bersaing untuk mengisi kebutuhan kerja tingkat
menengah.
b. Menjalin hubungan baik antara sekolah dngan dunia usaha/industri dan
instansi terkait lainya.
c. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja praktik
industri siswa.                  

1
2.      Tujuan Khusus Siswa
a. Membekali siswa dengan pengalaman kerja nyata sesuai dengan bidang
keahlian serta mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan dunia
kerja.
b. Memberi motivasi, keberanian dalam kerja dan untuk menumbuhkan
jiwa berani berwirausaha dan mandiri.
c. Mengevaluasi dan memantapkan hasil belajar yang sudah diberikan
disekolah.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Merupakan komponen penting sebagai salah satu penggerak roda pada
motor. Tak hanya di motor matic, V-Belt juga terpasang pada motor manual.
Fungsinya pun juga sama, namun pada motor matic, V-Belt menjadi komponen
penghubung antara pulley depan dan pulley belakang (puli). 
Sebagai komponen mesin, V-Belt juga memiliki masa penggunaan sebelum
akhirnya rusak dan wajib diganti. Jika mengikuti standar pabrik, V-Belt memiliki
masa kadaluarsa antara 20.000 km hingga 30.000 km. Namun tergantung cara
pemakaian, di lapangan bisa saja diganti lebih cepat atau lebih lama. 
Salah satu mekanik bengkel mengatakan, kalau pemakaian normal dan
santai, 20.000 km biasanya V-Belt masih bagus. Akan tetapi jika pemakaiannya
kasar seperti suka dipakai ngebut, 20.000 km biasanya sudah ganti 2 kali.
Selain dari jarak tempuh, kualitas V-Belt bisa di cek saat mengendarai
kendaraan. Jika saat digunakan terasa seperti kendor atau ketika di gas terasa ada
yang loss pada kecepatan, bisa dipastikan V-Belt sudah melar dan waktunya
diganti. Jangan dibiarkan kalau tanda-tanda tersebut sudah mulai muncul, karena
bisa jadi akan menjalar pada kerusakan komponen lain, dan tentunya anda jadi
mengeluarkan biaya lebih banyak.

2.2 Ciri-ciri V-belt yang Harus Diganti


1. Kondisi V-belt yang sudah mulai retak
Cara paling mudah untuk mengetahui apakah komponen v-belt motor
Anda masih layak digunakan atau tidak adalah dengan melihat kondisi
fisiknya secara detail. Jika terdapat retakan pada komponen tersebut
artinya v-belt harus segera diganti. Karena hal ini dapat membahayakan
keselamatan Anda saat berkendara di jalan raya.
2. Periksa bagian kawat v-belt
Berikutnya, Anda juga bisa mengecek kondisi kawat yang ada di bagian
samping. Komponen v-belt yang baik memiliki kondisi kawat yang masih
terlihat prima. Sedangkan jika sudah terlihat berkarat, artinya Anda harus
segera melakukan penggantian. 

3
Hal ini dikarenakan jika kawat tersebut sudah tampak berkarat maka risiko
putusnya pun jauh lebih besar. Terlepas dari bagaimana kondisi karet yang
terdapat pada v-belt.
3. Jarak tempuh yang sudah melebihi batas
Umumnya, v-belt disarankan untuk segera diganti jika sudah digunakan
berkendara lebih dari 20 ribu kilometer. Sebab jika lebih dari itu
komponen ini akan mengalami penurunan performa. Sehingga dapat
membuat tarikan gas motor menjadi lebih berat.
Selain itu v-belt yang dipaksa berkendara setelah melebihi usia pakainya
juga sangat rawan mengalami keretakan atau bahkan putus sewaktu-waktu
selama di jalan. Akibatnya dapat berbahaya bagi keselamatan Anda sendiri
maupun pengendara lain.

2.3 Prinsip Kerja Sistem CVT

1. Saat Putaran Langsam


Saat putaran langsam kopling sentrifugal pada pulley sekunder belum
berhubungan, sehingga putaran dari pulley primer belum dapat diteruskan ke
roda belakang.
2. Saat Putaran Mulai Jalan
Saat mulai berjalan kompling sentrifugal pada pulley sekunder mulai
terhubung dan memutar roda belakang
3. Saat Putaran Menengah
saat putaran menengah besar pulley sekunder dan primer relatif sama,
sehingga membuat perbandingan gigi yang sesuai
4. Saat Putaran Tinggi
Saat putaran tinggi, pulley primer membesar, karena putaran mesin meninggi,
oleh karena pulley primer membesar belt lebih banyak tertari ke depan,
sehingga pulley sekunder mengecil. perbandingan putaran akan berubah lagi.
SAAT RODA BEBAN BERAT / MENANJAK
Pada saat menanjak, atau beban berat, roda belakang agak tertahan, oleh
karena beban sehingga pulley sekunder membesar dan pulley primer
mengecil.

2.4 Komponen CVT

4
Gambar. 2.1 Komponen CVT
didalam CVT ada 4 komponen utama yaitu
1) primery sheave
2) v-belt
3) secondary sheave
4) gear reduksi

5
1) Primery Sheave terdapat beberapa komponen

Gambar. 2.2 Primery Sheave


 fixed sheave
berfungsi sebagai penahan v-belt.komponen ini tidak bergerak.berbentuk
piringan,biasanya bagian sisinya menyerupai kipas sebagai pendingin
mesin.
 sliding sheave
komponen ini berfungsi menekan v-belt dalam putaran tinggi.karna sliding
sheave ini dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri.
 collar
fungsinya adalah sebagai tempat dudukan dari fixed sheave,sliding sheave
dan cam
 cam
fungsinya sebagai tempat dudukan slider

 slider
fungsinya sebagai pendorong roller yang roller sendiri akan mendorong
sliding sheave.slider ini bergerak saat putaran mesin tinggi.
 roller
fungsinya sebagai penekan sliding sheave,cara kerjanya sesuai putaran
mesin,apabila putaran mesin tinggi roller ini menekan sliding sheave dan
begitu pula sebaliknya gaya di atas biasa di sebut gaya sentrifugal.

6
2) v-belt

Gambar. 2.3 V-belt


Fungsinya sendiri adalah sebagai penghubung antara sliding sheave dan
secondary sheave yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding sheave.biasanya
v-belt ini memiliki gerigi-gerigi yang di rancang agar v-belt tidak terlalu panas
akibat gesekan terus menerus.

3) secondary sheave

Gambar. 2.4 Secondary Shave

didalam secondary sheave juga ada beberapa komponen penting yaitu


 Sliding sheave
Berfungsi menekan v-belt.perbedaan sliding sheave di secondary sheave 
dengan sliding sheave di primary sheave adalah tidak memiliki sirip.

 fixed sheave

7
berfungsi sebagai penahan v-belt  atau bagian statis.
 per
berfungsi sebagai pendorong sliding sheave
 torque cam
berfungsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat motor 
memerlukan akselerasi.
 clutch housing
biasa disebut rumah kopling fungsinya adalah penerus putaran dari v-belt
ke poros roda
 sepatu kopling
fungsinya adalah sebagai penghubung putaran ke poros roda
belakang.sistem kerjanya model sentrifugal yaitu bekerja sesuai putaran
tinggi redahnya

2.5 Alat dan Bahan


Pada praktikum teknik transmisi otomotif ini menggunakan alat dan
bahan sebagai berikut:
a) Alat
1.Air impact
2.tools set
3.kompresor
b) Bahan
1.V-belt
2.sliding sheave
3.roller
4.CVT grease

2.6 Prosedur Kerja

8
1) Siapkan motor matic.
2) Bongkar pada bagian system CVT.
3) Periksa kerusakan setiap bagian komponen.
4) Ganti setiap komponen yang rusak dan bersih kan setiap komponen.
5) Setelah selesai rakit kembali bagian system CVT.
6) Nyalakan motor dan test drive

BAB III

9
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kunci utama dari perawatan v-belt adalah dengan mengecek kondisi
fisiknya secara berkala. Selain itu penting juga bagi Anda untuk mengenali
setiap tanda yang dapat membuat performa motor matic mengalami
penurunan atau menjadi kurang maksimal.

Kesimpulannya setiap komponen pada kendaraan membutuhkan


perawatan khususnya tersendiri. Tak terkecuali pada setiap spare part
dalam motor matic yang disebut-sebut membutuhkan perawatan yang
lebih kompleks.

DAFTAR PUSTAKA

10
Iman Mustafa.2016.” Mengenal CVT pada motor bertransmisi otomatis”.
https://beritagar.id/artikel/otogen/mengenal-cvt-pada-motor-
bertransmisi-otomatis.

Lukmas.2011.”Cara Kerja CVT”. https://lukmanspd.wordpress.com/tag/cara-


kerja-cvt/.

Permana Resa.2017”Pengertian dan tips cara service CVT”.


https://doijayamotor.wordpress.com/2017/06/08/pengertian-dan-tips-
service-cvt-matic/

Haryono.2014”Komponen CVT dan fungsinya”.


https://kamatblog.wordpress.com/2013/04/12/komponen-cvt-dan-
fungsinya/.

11

Anda mungkin juga menyukai