Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM PADA TOYOTA AVANZA

di TOYOTA NASMOCO KEBUMEN

Oleh :

Nama Siswa : ............................................

NIS : ............................................

Kompetensi Keahlian : TEKNIK KENDARAN RINGAN OTOMOTIF

SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN


Jl. Pemuda No. 14 Kutowinangun, Kebumen
Telp / Fax, (0287) 661 073
Tahun 2020/2021

i
Laporan Praktik Kerja Industri
Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Kutowinangun
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Tahun Pelajaran 2020/2021
Telah dipertanggungjawabkan dihadapan Tim Penguji

Pada Hari/ Tanggal : ………………………………

Tim Penguji :

Nama : Tanda Tangan :

1. Susilo, S.Pd ………………………

2. Bambang Sudarsono, S.Pd ………………………

ii
Laporan Praktik Kerja Industri ini disusun untuk
Memenuhi Pendidikan Sistem Ganda antara Sekolah Dan dunia usaha dan dunia Industri

Disetujui

Pada tanggal : ………………………

Oleh :

Guru Pembimbing Pembimbing Industri

Bambang Sudarsono, S.Pd Sukirman

Mengesahkan :

Ketua Kompetensi Keahlian


Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

Imam Mujahid Islam Alhaj, S.Pd

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang berjudul
“PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM PADA TOYOTA
AVANZA ”.
Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
praktek industri. Dalam Penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada :
1. Bapak Bambang Sudarsono, S.Pd selaku pembimbing prakerind yang sudah
memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini.
2. Bapak Windarto dan seluruh karyawan di bengkel Toyota Nasmoco Kebumen
yang telah mengijinkan dan dengan sabar membimbing kami selama prakerind.
3. Rekan-rekan yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
4. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta
yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Kutowinangun, Mei 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................1
A. Latar Belakang Pemilihan Judul ......................................................1
B. Tujuan dan Manfaat .........................................................................2

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................3


A. Landasan teori ..................................................................................3

BAB III. LAPORAN KHUSUS ...............................................................10


A. Perusahaan ......................................................................................10
a. Sejarah Singkat ........................................................................11
b. Lokasi ......................................................................................11
B. Hasil Kerja......................................................................................11
a. Jenis Pekerjaan .......................................................................12
b. Hambatan-hambatan dalam pekerjaan ....................................13
c. Pemecahan masalah .................................................................13

BAB IV. PENUTUP .................................................................................14


A. Kesimpulan.....................................................................................14
B. Saran ...............................................................................................14

v
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Rem Cakram (Disk Brake) ..............................................................4


2. Gambar 2 Rem Tromol (Drum Brake) ..............................................................4
3. Gambar 3 Tipe Rem Tromol Model Anchor Pin ..............................................5
4. Gambar 4 Tipe Rem Tromol Model Leading Trailing .....................................6
5. Gambar 5 Tipe Rem Tromol Model Two Leading ...........................................7
6. Gambar 6 Tipe Rem Tromol Model Dual Two Leading ..................................7
7. Gambar 7 Tipe Rem Tromol Model Uni Servo ................................................8
8. Gambar 8 Tipe Rem Tromol Model Duo Servo ...............................................8
9. Gambar 9 Maps Lokasi Bengkel Nasmoco Kebumen ....................................11

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki era global yang serba praktis, perkembangan ilmu sangat
pesat terutama dibidang IPTEK. Perkembangan ini berdampak juga pada
perkembangan teknologi transportasi. Inivasi dibidang otomotif saat ini
sangat memanjakan pemakai, dan terobosan teknologi terbaru harus
memenuhi tuntutan konsumen yang lebih mudah, aman, dan nyaman.
Kepuasan konsumen akan tercapai dari segi artistic kendaraan baik dari segi
eksterior yang bagus dan beberapa peralatan tambahan yang akan
memudahkan pemakai. Selain itu juga mesin memiliki performa yang
tinggi, serta perangkat keamanan dan kenyamanan lengkap yang berfungsi
optimal.
Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila dapat memberikan
rasa aman dan nyaman bagi pengendara. Semua kendaraan baik roda dua
maupun roda empat dilengkapi dengan berbagai sistem. Salah satu dari
sistem itu adalah sistem pengereman. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan, hendaknya sistem tersebut dalam kondisi atau keadaan yang
baik, oleh karena itu dibutuhkan penanganan atau perawatan dan
pemeliharaan yang baik pula. Rem berfungsi untuk mengurangi laju
kendaraan dan menghentikan laju kendaraan. Sistem ini sangat penting
karena memiliki fungsi sebagai alat keselamatan dan menjamin untuk
pengendara yang aman. Kendaraan tidak dapat berhenti apabila hanya
dilakukan dengenan pengereman mesin, kelemahan ini harus dikurangi agar
dapat menurunkan kecepatan kendaraan hingga berhenti. Kerja rem
disebabkan karena adanya gaya gesek kampas rem (brake pad) melawan
gerak putar piringan (disc rotor). Dari uraian diatas penulis tertarik untuk
memilih judul “Perawatan dan Perbaikan Sistem Rem Pada Toyota Avanza”
dengan harapan penulis dapat mempelajari dan memahami topic tersebut.
Adapun yang melatar belakangi penulis membahas hal tersebut adalah
sebagi berikut:
1. Sistem pengereman merupakan salah satu sistem yang sangat vital,
tanpa adanya sistem pengereman, kendaraan tidak dapat memberikan
rasa aman bagi pengendara.
2. Untuk mengetahui lebih banyak tentang perawatan dan perbaikan pada
sistem rem.

1
B. Tujuan Praktik Industri

1. Tujuan Umum
Tujuan umum Praktik Industri adalah agar siswa dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan pengalaman
langsung di industri. Disamping itu agar siswa dapat menimba
pengalaman dalam proses persiapan, pengelolaan dan pengoperasian,
perhitungan dan pemasaran produksi atau jasa.
2. Tujuan Khusus
a. Menambah pengetahuan tentang manajemen industri dan
kompetensi tenaga kerja yang dipersyaratkan oleh industri.
b. Mengenal dan memahami dunia industri untuk menambah
wawasan dan memperdalam pengetahuan dibidangnya, terutama
teknologi yang sedang berkembang.

C. Manfaat Praktik Industri


Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Industri diantaranya
adalah :
a. Bagi Siswa
Memperoleh pengetahuan yang nyata tentang kondisi industri baik
manajemen yang diterapkan di industri, kondisi fisik, peralatan yang
digunakan, dan sebagainya.
b. Bagi Sekolah
Mendapatkan umpan balik yang berguna untuk mengembangkan dan
meningkatkan materi pelajaran dan kurikulum dalam upaya
pengembangan ilmu pengetahuan di dunia pendidikan sehingga proses
pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan dapat lebih disesuaikan
dengan kemajuan teknologi di dunia industri.
c. Bagi Pihak Industri
Dengan adanya Praktik Industri maka pihak industri secara tidak
langsung juga memperoleh keuntungan dengan tersedianya sumber
daya manusia yang siap pakai di industri dan pada waktu praktik
industri perusahaan yang bersangkutan mendapatkan tenaga tambahan
serta dengan diberikannya kepercayaan sebagai tempat melaksanakan
praktik industri, perusahaan atau industri yang bersangkutan dapat turut
serta menunjukkan andil dan kepeduliannya terhadap kemajuan dunia
pendidikan, khususnya dalam bidang pendidikan teknologi kejuruan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem Rem
Sistem rem adalah mekanisme perlambatan kecepatan kendaraan agar laju
kendaraan bisa dikendalikan. Sistem pengereman, menggunakan prinsip
perubahan energi dari energi gerak ke energi panas. Sehingga, gerakan pada
roda kendaraan bisa berkurang. Tujuan dipasang rem pada kendaraan untuk
menuruti kemauan pengemudi dalam mengurangi kecepatan, berhenti ataupun
memarkir kendaraan pada jalan yang mendaki, dengan kata lain melakukukan
control terhadap kendaraan secara berkala. Oleh karena itu baik tidaknya
kemampuan rem secara langsung menjadi persoalan yang sangat penting bagi
pengemudi diwaktu mengendarai kendaraan. Jadi fungsi rem harus dapat
mengatasi kecepatan kendaraan yang meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut maka rem dipasangkan pada keempat rodanya. Adapun rem yang
digunakan dalam kendaraan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
b) Mempunyai daya tahan yang cukup.
c) Mudah disetel dan diperbaiki.

B. Fungsi Dan Jenis Rem Kendaraan


Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting
sebagai keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat
menimbulkan bahaya dan keamanan berkendara jadi terganggu. Oleh sebab itu
komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah
aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam
suhu tinggi.
a. Fungsi dari sistem rem itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerakan roda
kendaraan.
2. Mengatur kecepatan selama berkendara.
3. Untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang
menurun atau menanjak.

b. Jenis Sistem Rem


Berdasarkan jenisnya sistem rem pada sebuah kendaraan dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu :

3
1. Rem Cakram (Disk Brake) dengan prinsip kerjanya adalah sepasang
pad yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar
menggunakan tekanan hidrolis, menyebabkan terjadinya gesekan
yang dapat memperlambat atau menghentikan kendaraan.

Gambar 1. Rem Cakram (Disk Brake)

2. Rem Tromol (Drum Brake) bekerja dengan menggunakan sepasang


sepatu yang menahan bagian dalam dari tromol yang berputar
bersama-sama dengan roda, baik secara hidrolis maupun mekanis.

Gambar 2. Rem Tromol (Drum Brake)

C. Prinsip Kerja
Kendaraan akan berjalan, walaupun mesin akan dimatikan hal ini
disebabkan karena adnya tenaga dinamik yang terkandung dalam mobil itu
sendiri. Dalam hal ini tenaga dinamik akan dirubah menjadi energy lain yang
dapat menghenikan mobil. Mesin ialah suatu bagian mobil yang merubah
tenaga panas ke tenaga dinamik, tetepi rem adalah satu bagian yang dapat
membuat suatu perubahan tenaga dinamik ke tenaga panas. Bekerjanya rem
dengan jalan menekan sepatu rem terhadap teromol. Sepatu rem tidak berputar
sedangakan teromol berputar bersama sama dengan roda, sehingga akan
menimbulkan gesekan. Tenaga dinamik kendaraan kemudian akan diatasi oleh

4
gesekan dan dirubah menjadi tenaga panas yang menyebabkan kendaraan
berhenti. Panas yang dihasilkan akan dihilangkan oleh udara.

D. Tipe Rem Tromol


Pada rem tromol terdapat menjadi beberapa diantaranya :
1. Model Anchor Pin
Rem model Anchor pin seperti pada gambar, dimana sepatu yang
sebelah kiri disebut dengan sepatu primer dan yang kanan disebut sepatu
sekunder. Pada bagian bawah sepatu primer dan sekunder dijamin oleh
pin-pin dan bagin atas sepatu bersentuhan dengan silinder roda, untuk
memungkinkan sepatu-sepatu tersebut membentang keluar searah
dengan tanda panah.

Gambar 3. Tipe Rem Tromol Model Anchor Pin

Cara kerjanya :
Pada saat pedal ditekan, tekanan fluida dari master silinder akan
diteruskan ke silinder roda melalui pipa-pipa rem sehingga piston dari
silinder roda akan mendorong sepatu roda primer maupun sekunder,
akibatnya sepatu sepatu tersebut akan membentang keluar sedangkan
tromol dalam keadaan berputar (searah dengan panah) diadalam hal ini
akan terjadi dua peristiwa ;
a. Sepatu yang sebelah kiri (sepatu primer) akan terseret dengan
putaran tromol sehingga menimbulkan dan menambah gaya
gesekan. Penyeretan sepatu yang menambah gaya gesekan disebut
dengan : Self Energizing Effect dan sepatu yang menerima efek
disebut : Leading Shoe (Sepatu Leading).
b. Sepatu yang sebelah kanan (sepatu sekunder) akan bekerja sebagai
gaya balik sehingga akan mengurangi gaya dorong pada sepatu rem.
Pada sepatu sekunder yang tidak menerima efek ini disebut dengan
: Trailing Shoe (Sepatu Trailing).

5
2. Model Leading Trailing
Rem pada model ini dimana septum primer dan sekunder bagian
atasnya dijamin dengan sebuah silinder roda yang mempunyai dua buah
piston dan bagian bawahnya dijamin dengan sebuah pin, sehingga
dengan demikian model ini mempunyai cara kerja yang sama dengan
model anchor pin. Tenaga pengembangan sepatu leading bertamabah
dengan adanya self energizing effect, oleh karena itu pada saat tromol
berputar sepatu trailing cenderung menahan putaran tromol. Pada
kejadian ini, sepatu leading membuat pengereman yang baik tetapi pada
sepatu trailing berkurang. Oleh karena itu lining (kampas rem) pada
sepatu leading akan cepat aus dibandingkan dengan sepatu triling.
Karena hal diatas, maka gaya yang bekerja pada sepatu primer lebih besar
daripada gaya yang dilakukan oleh silinder roda dan menambah gaya
pengereman dengan tiba-tiba. Pada sisi yang lain hanya gaya yang lebih
kecil daripada gaya yang bekerja pada silinder roda di sepatu sekunder.
Atas kejadian ini maka model leading triling dipasangkan pada roda
bagian belakang.

Gambar 4. Tipe Rem Tromol Model Leading Trailing


3. Model Two Leading
Konstruksi model ini adalah: Pada bagian atas sepatu primer dan
sekunder dipasangkan silinder roda dengan penyetel sepatu rem,
demikian juga halnya dengan bagian bawah sepatu primer dan sekunder.
Efek pengereman yang diperoleh pada saat kendaraan berjalan (menurut
arah panah) kedua sepatu menjadi leading pada saat tromol berputar
dalam arah yang sama dan sebaliknya bila tromol berputar berlawanan
arah maka kedua sepatu rem menjadi triling dan ini akan mengurangi
tenaga pengereman. Oleh karena itu, selama kecepatan maju gaya
pengereman yang kuat akan tetap dihasilkan tetapi sebaliknya apabila
mobil berjalan mundur akan mempunyai kerugian dimana gaya
pengereman berkurang secara berlebihan, dan rem tipe ini dipasangkan
pada roda roda bagian depan.

6
Gambar 5. Tipe Rem Tromol Model Two Leading

4. Model Dual Two Leading


Rem model ini dilengkapi dengan dua buah silinder roda yang
dipasangkan pada bagian atas dan bawah sepatu primer dan sekunder.
Pada model ini juga dilengkapi dengan penyetel sepatu rem. Efek
pengereman yang diperoleh untuk maju dan mundur adalah sama yaitu
kedua sepatu menjadi leading. Gaya pengereman yang dibutuhkan untuk
roda belakang pada kendaraan komersil harus sebanding dengan muatan
yang diterima oleh roda roda belakang. Rem model ini biasanya
dipasangkan pada roda belakang kendaraan komersil.

Gambar 6. Tipe Rem Tromol Model Dual Two Leading


5. Model Uni Servo
Rem model ini dilengkapi dengan satu silinder roda (juga dengan
satu piston) pada bagian atas sepatu primer dan sekunder, sedangkan
bagian bawah dijamin oleh penyetel sepatu rem tipe mengambang
(floating). Bila pedal rem di tekan, tekanan fluida akan menggerakan
piston silinder roda dan piston akan mendorong sepatu rem searah
dengan putaran tromol. Tenaga gesekan yang dihasilkan antara tromol
dengan sepatu akan dipindahkan langsung melalui penyetel sepatu rem.,
kemudian akan diteruskan ke sepatu sekunder. Gerakan dari sepatu
trailing dijaga dengan silinder roda, sehingga self energizing effect yang
ditimbulkan besar, akibatnya tenaga pengereman menjadi besar. Tetapi
bila tromol broutar berlawanan arah, kedua sepatu akan menjadi trailing
dan tenaga pengereman yang ditimbulkan akan menjadi jelek.

7
Gambar 7. Tipe Re Tromol Model Uni Servo

6. Model Duo Servo


Rem model ini adalah kesempurnaan dari rem model uni servo. Pada
model ini dilengkapi dengan sebuah silinder roda dengan dua buah piston
untuk mendorong kedua ujung sepatu primer dan sekunder ke bagian
atas, sedangakan bagian bawahnya ditahan oleh penyetel sepatu rem
seperti pada rem model uni servo. Rem model ini menghasilkan self
energizing effect yang besar, dimana tekanan yang diberikan oleh
silinder roda diterima dan dibalansir oleh penyetel sepatu rem, sehingga
distribusi tekanan rem terhadap tromol merata dan sepatu rem tetap
berfungsi sebagai leading., meskipun arah berjalan kendaraan maju atau
mundur. Rem model ini dipasangkan pada roda-roda bagian belakang
untuk kendaraan penumpang atau semi komersil, dengan alasan
pemasangan: Kareana gaya gaya pengereman yang diterima oleh roda
roda belakang harus sama dengan muatan yang diterima oleh roda roda
belakang. Sedangkan luas permukaan sepatu primer dibuat lebih kecil
daripada sepatu sekunder karena self energizing effect yang diperoleh
akan dipindahkan ke sepatu sekunder, sehingga pembagian tekanan pada
sepatu sekunder akan lebih besar.

Gambar 8. Tipe Rem Tromol Model Duo Servo

Pada gambar ditunjukkan pembagian tekanan pada rem model Duo


Servo, pada kecepatan maju selt anergizing effect yang timbul pada
sepatu primer dipindahkan ke sepatu sekunder, sehingga pada sepatu
sekunder akan menekan permukaan tromol dengan kuat. Pembagian

8
tekanan pada sepatu sekunder lebih kuat daripada sepatu primer, oleh
karena itu keausan pada sepatu sekunder akan lebih cepat. Untuk
mencegah hal ini maka permukaan lining dari sepatu sekunder dibuat
lebih luas atau material yang dipasangkan lebih tahan keausan. Pada
kecepatan mundur seperti pada gambar pembagian tekanan sebaliknya,
tetapi kerja dari self energizing effect dan gaya pengereman yang
ditimbulkan akan sama untuk kecepatan maju atau mundur.

9
BAB III
LAPORAN KHUSUS
A. PERUSAHAAN
a. Sejarah Singkat
Kesamaan visi, cara pandang serta kebulatan tekaddari Bapak AH.
Budi (alm), Bapak Hadi Soejanto (alm), Bapak Bambang BudiHariono
(alm) dan Bapak H. Zoebaidi Maksoem (alm) menghasilkan
kesepakatanuntuk mendirikan PT. Ratna Dewi Motor pada tanggal 15 April
1961 yang merupakancikal bakal PT. New Motor. Bisnis PT. Ratna Dewi
Motor dimulai saat membeli Toyota Tiara sedan impor di Jakarta dan
adanya pesanan 7 unit oleh PemerintahTingkat I Jateng.
Respon masyarakat Semarang yang baik memacu PT. RatnaDewi
Motor Company untuk mendatangkan produk Toyota lainnya seperti
truckFA-100 dan Jeep Land Cruiser FJ-40. Sebagai upaya untuk
meningkatkan pelayananbagi pelanggan, PT. Ratna Dewi Motor Company
menawarkan jasa purna jual(pelayanan bengkel dan suku cadang)
disamping penjualan unit. Tekad inidiwujudkan dengan membuka show
room, bengkel dan penjualan suku cadang di Jl. HM Thamrin 14-16
Semarang pada tahun1984.
Seiring dengan berkembangnya usaha, pada tanggal 1April 1972 PT
Ratna Dewi Motor Company menempati gedung baru di Jl. Pemuda
72Semarang dan pada tanggal 30 Agustus 1972 PT Ratna Dewi Motor
ditunjuk sebagaidealer utama PT Toyota Astra Motor untuk wilayah Jawa
Tengah-Daerah IstimewaYogyakarta. Untuk membuat perusahaan lebih
responsif serta menciptakandinamisasi berorganisasi PT Ratna Dewi Motor
Company pada tanggal 22 Desember1973 mengubah nama menjadi PT New
Ratna Motor. (Sumber : https://baru.nasmoco.co.id/page.php?hal=sejarah )
Ada pun bengkel Toyota Nasmoco Kebumen merupakan anak
cabang dari bengkel Nasmoco Magelang di bawah naungan PT. New Ratna
Motor untuk mengembangkan jaringan bisnisnya. Melalui Nasmoco
Kebumen, PT New Ratna Motor berharap untuk dapat memperluas
bisnisnya sekaligus menjangkau costumer kendaraan Toyota di wilayah
Kabupaten Kebumen.

10
b. Lokasi
Bengkel Toyota Nasmoco Kebumen berlokasi di Jl. Kusuma No.12,
Gunungmujil, Bumirejo, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa
Tengah.

Gambar 9. Maps Lokasi Bengkel Nasmoco Kebumen

B. Hasil Kerja
a. Pemeriksaan Sistem Rem
1. Proses Overhoul Sietem Rem Tromol Dan Bagian – Bagiannya
Sebelum melakukan overhaul lakukanlah pemeriksaan bagian –
bagian pada sistem rem.
2. Pemeriksaan Dan Penyetelan Komponen Sistem Rem
a) Pemerikasan tinggi pedal
Tinggi pedal dari lantai : 154,7–164,7 mm (6,091–6,484 In), bila
perlu setel tinggi pedal.
b) Penyetelan Pedal
1) Kendorkan switch lampu rem secukupnya.
2) Setel tinggi pedal dengan memutar batang pendorong pedal.
3) Kembalikan switch lampu rem sampai bodi switch
menyinggung pembatas pedal.
4) Setelah penyetelan tinggi pedal, periksa dan setel gerak bebas
pedal.
c) Periksa Gerak Bebas Pedal
1) Matikan mesin dan tekan pedal rem beberapa kali sampai tidak
ada kevakuman di dalam booster rem.

11
2) Tekan pedal rem sampai pada awal hambatan terasa gerak
bebas pedal: 3-6 mm (0,12-0,24 in).

d) Penyetelan Gerak Bebas Pedal


1) Bila ada kerusakan/kesalahan setel gerak bebas pedal dengan
memutar batang pendorong pedal
2) Start mesin dan pastikan adanyamgerak pedal
3) Setelah penyetelan gerak bebas pedal periksa tinggi pedal

e) Pemeriksaan Booster Rem


1) Tekan pedal rem beberapa kali saat mesin mati dan periksa
tidak terjadinya perubahan jarak cadangan pedal rem.
2) Tekan pedal rem start mesin. Bila tinggi pedal sedikit
menurun, booster rem bekerja normal.
3) Start mesin dan matikan setelah satu atau dua menit. Tekan
pedal rem perlahan–lahan beberapa kali. Bila pada injakan
pertama terasa dalam dan sedikit demi sedikit naik pada
injakan kedua dan ketiga, berarti kekedapan udara dari booster
rem baik.
4) Tekan pedal rem sambil mesin hidup dan kemudian matikan
mesin sambil pedal rem tetap ditekan. Bila tidak ada
perubahan tinggi pedal dalam 30 detik, berarti kedapan dari
booster rem baik.

f) Pemeriksaan Master Silinder


Periksa pula kebebasan torak didalam silinder dengan
menggunakan feeler gauge. Kebebasan ini berada sekitar 0.001-
0.005 inchi. Jika melebihi 0.005 inchi, maka silindernya harus
diganti.
Setiap kali memperbaiki master silinder, mangkuk-
mangkuk karetnya hendaknya diganti baru, karena hal ini akan
mempengaruhi kerja dari sistem rem secara keseluruhan.

g) Pemeriksaan Minyak Rem


1) Periksa minyak rem dari kebocoran,dan volume minyak rem
harus berada pada batas max.

12
2) kebersihan minyak rem, jika kotor kuras minyak rem dan ganti
dengan yang baru.

b. Hambatan dalam pekerjaan


Hambatan-hambatan pada saat melakukan pekerjaan meliputi :
1. Penggunaan bahasa seperti nama alat yang berbeda dengan
disekolah
2. Perbedaan pendapat saat melakukan pekerjaan
3. Perbedaan tipe kendaraan dengan yang dipelajari pada saat di
Sekolah

c. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah dari hambatan yang terjadi yakni
mengkomunikasikan kepada pembimbing prakerind dibengkel sehingga
lebih mudah bilamana menghadapi permasalahan tersebut.

13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Praktik Industri telah memberikan manfaat yang besar
bagi siswa dalam program penerapan disiplin ilmu yang diperoleh dari
bangku sekolah dan merupakan kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan keteknikan yang dimiliki siswa khususnya teknik kendaraan
ringan. Setelah melaksanakan Praktek Industri Bengkel Toyota Nasmoco
Kebumen dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Praktik Industri sangat bermanfaat bagi siswa, untuk memperoleh


pengalaman kerja yang nyata dalam menghadapi permasalahan real
yang ada di dunia industri, dikarenakan pengalaman yang diperoleh di
sekolah masih sangat kurang.
2. Praktik Industri memacu siswa untuk meningkatkan keterampilan
praktik yang dimiliki serta memperoleh pengetahuan manajemen alat
dan pola kerja yang benar dalam melakukan kegiatan servis.
3. Dengan adanya Praktik Industri, siswa menyadari bahwa betapa
pentingnya menguasai pelajaran teori maupun praktik untuk dapat
terjun langsung di dunia industri.
4. Pengalaman kerja di lapangan membuat siswa dapat mengerti dan
melatih kedisiplinan kerja di dunia industri, sehingga memberikan
motivasi yang lebih dan tanggung jawab dalam melaksanakan studi
agar nantinya benar-benar siap dalam menghadapi tantangan di
industri.
5. Untuk mengatasi sebuah masalah dibutuhkan pengalaman dan
pengetahuan yang luas, tidak cukup hanya dengan teori.
6. Pelaksanaan Praktik Industri harus benar-benar terkoordinasi antara
siswa, guru pembimbing, dan pembimbing industri, sehingga
diharapkan tercipta kerjasama yang saling menguntuingkan di masing-
masing pihak.
7. Rem berfungsi untuk memperlambat dan menghentikan perputaran.
8. Perawatan dan perbaikan sistem rem pada Toyota Avanza berfungsi
untuk keamanan, keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara.

14
B. Saran

1. Bagi siswa
a) Sebelum melaksanakan Praktik Industri, diharapkan siswa terlebih
dahulu mempersiapkan diri dengan baik agar pelaksanaan Praktik
Industri dapat berjalan dengan baik.

b) Diharapkan dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja di industri


demi kelancaran kegiatan, dan dapat bekerja sama dengan berbagai
pihak yang ada di industri.

c) Siswa hendaknya mematuhi segala peraturan yang berlaku di industri.

d) Siswa harus aktif dalam melakukan pekerjaan di industri.

e) Mahasiswa harus selalu menjaga nama baik diri sendiri, industri, dan
Sekolah.

2. Bagi Sekolah
a) Waktu untuk melakukan Praktik Industri sebaiknya diperpanjang
sehingga siswa benar-benar dapat menguasai ilmu dan keterampilan
dalam pengelolaan bengkel maupun pengetahuan tentang keteknikan.

b) Tempat pelaksanaan prakerind sebaiknya sudah ditentukan dari


sekolah

c) Wali kelas dilibatkan dalam monitoring prakerind agar bisa ikut


memantau siswa dalam pelaksanaan prakerind.

15
DAFTAR PUSTAKA

[1] Daryanto, 2002.Teori dan Perbaikan Rem Mobil. Bandung


[2] Yrama WidyaMitsubishi, “M-STEP I Training Manual”. Jakarta : PT. Krama
Yudha Tiga Berlian Motors
[3] M. Suratman dan Ir.Juhana Ohan. 2001. Perawatan dan Reparasi Auto mobil.
Bandung. Pustaka Grafika Tim Penyusun. 2005. Pedoman Program Diploma
III. Surabaya:Unesa University Press.
[4] Toyota, 1995. “New Step 1 Training Manual”. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor

16

Anda mungkin juga menyukai