Disusun oleh :
Nama : Roby Kurniawan
Nim : A14023
Program studi : D3 Mesin Otomotif
i
PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
Nama : Roby Kurniawan
NIM : A14023
Program Studi : Mesin Otomotif
Judul Laporan : SISTEM PENDINGIN MOBIL
Mengetahui
Direktur POLITEKNIK INDONUSA
ii
KATA PENGANTAR
iii
karena itu penulis mengharapkan kritik, saran, dan nasehat yang bersifat konstruktif
untuk kebaikan tugas ini.
Semoga dengan terselesaikannya tugas ini, nantinya dapat berguna bagi diri
penulis khususnya, mahasiswa Politeknik Indonusa pada umumnya dan bagi banga
dan negara.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
B. Perumusan Masalah .....................................................................................2
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................2
D. Tujuan Praktik Industri ................................................................................2
E. Manfaat Praktik Industri ..............................................................................3
F. Metode Penelitian.........................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................5
A. Pengertian Sistem Pendingin .......................................................................5
B. Bagian-bagian Cooling System Serta Gejala kerusakannya ........................5
C. Komponen Pendingin Mesin ........................................................................6
BAB III TINJAUAN UMUM ................................................................................17
A. Sejarah Bengkel .........................................................................................17
B. Denah Lokasi ............................................................................................17
C. Struktur Organisasi ....................................................................................18
D. Jadwal Kerja ...............................................................................................18
E. Bidang Kegiatan .........................................................................................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................23
A. Troubeleshooting........................................................................................25
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................27
A. KESIMPULAN ..........................................................................................27
B. SARAN ......................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................28
SURAT KETERANGAN PI ( MAGANG ) ..........................................................29
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dari latar belakang diatas, maka kami sebagai mahasiswa Politeknik Indonusa
Surakarta Program Studi Teknik Mesin Otomotif akan menangkap dan
merealisasikan peluang diatas dalam bentuk praktik industri dibidang jasa servis
mobil, modifikasi dan penyediaan spare part dengan nama “ WALUYO BENGKEL “
Dan kegiatan tersebut kami laksanakn bertempat di MBUSUKAN. JL. JAYA
WIJAYA NO 4.
Dengan praktik industrinini mahasiswa dapat meningkatkan ketrampilan dan
enerapkan ilmunya untuk diterapkan dilapangan kerja. Dengan ini penulis hanya
menerangkan kegiatan selama ditempat praktik industri yang telah ditempati.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana fungsi dan prinsip kerja Sistem Pendingin Mobil ?
2. Komponen-komponen apa sajayang ada pada Sistem Pendingin Mobil ?
3. Troublesshooting Sistem Pendingin Mobil
C. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang diberikan oleh penulis agar pembahasan
mengenai Sistem Kemudi ini tidak melebihi apa yang sudah dirumuskan oleh penulis
yaitu mengenai :
1. Fungsi dan prinsip Sistem Pendingin Mobil
2. Komponen-komponen Sistem Pendingin Mobil
3. Troublesshooting Sistem Pendingin Mobil
2
mahasiswa mengenai cara kerja dan pemeliharaan mobil yang akan sangat berguna
bagi kami sendiri khususnya dan anda semua umumnya yang memeiliki kendaraan.
Selain itu mahasiswaat mengaplikasikan ilmunya dalam bentuk praktikum secara
langsung dengan pembimbing atau pemimpin perusahaan dilapangan kerja, selain itu
mahasiswa bisa menambah wawasan mahasiswa yang tidak didapat selama dibangku
kuliah.
F. Metode Penelitian
Sistem pelaksanaan yang digunakan adalah Studi Lapangan ( Field, Rised ),
yaitu terjun langsung kelapangan untuk pengumpulan data yang dibutuhkan dalam
pembuatan laporan. Dalam pelaksanaan program Praktik Industri ( PI ) metode yang
digunakan adalah dengan metode Release yaitu pelaksanaan waktu kegiatan praktik
kerja lapangan tergantung waktu jam kantor dari hari senin sampai sabtu mulai pukul
07.00 – 16.00 WIB.
Adapun teknik pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:
a. Wawancara ( Interview )
Yaitu menanyakan scara langsung kepada pihak- pihak yang
bersangkutan dengan sistem pendingin mobil dan dalam penyusunan laporan
3
ini, misalnya pada dosen atau karyawan tang dapat membantu memberikan
keterangan yang diperlukan
b. Perpustakaan ( Library Study )
Yaitu pencarian data melalui media buku-buku maupun media internet
yang berhubungan dengan sistem pendingin mobil sebagai bahan pembuatan
laporan.
c. Observasi ( Observation )
Melaksanakan pencatatan, penyusunan, dan penyampaian data yang
diperlukan dalam pembuatan laporan yang akan dibuat.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
C. Komponen Pendingin Mesin
1. Radiator
2. Radiator Coolant
3. Kipas Radiator
4. Water Pum
5. Upper dan Lower Hose
6. Resevoir Tank
7. Radiator Cap
8. Heater Ac
9. Water Jacket
10. Head silinder
11. Thermostat
12. Oil Cooler
6
1. Radiator
Berfungsi sebagai perantara agar air panas dapat melepas kalornya ke
udara. Dari bahannya, ada tiga jenis radiator: kuningan, tembaga dan auminium.
Kelebehin radiator tembagadan kuningan adalah kedua bahan ini bisa ditambal atau
diperbaiki jika terjadi kebocoran. Namun kemampuannya melepas panas tidak
sehebat aluminium. Sedangkan radiator aluminium agaksulitdiperbaiki jika terjadi
kebocoran. Sekarang hampir semua mobil baru menggunakan radiator aluminium.
2. Radiator Coolant
Merupakan zat cair ang terbaik mendinginkan mesin. Namun air juga
memiliki kelemahan seperti titik didih yang rendah dan bisa menyebabkan korosi.
Makannya untuk pendingin mesin, air dicampur dengan coolant agar itik didihnya
bisa lebih tinggi dan tidak membuat korosi. Cairan pendingin merupakan campuran
air dan radiator coolant ini perlu diganti paling tidak setahun sekali
7
Gambar 1.3 : Radiator Coolant
Sumber : New Step 1
8
Gambar 1.4 : Kipas Radiator
Sumber : New Step 1
4. Water Pump
Utuk mengalirkan air dari radiator ke blok mesin dan sebaliknya
digunakan pompa air yang digerakkan oleh mesin. Pada mesin kompetisi biasanya
digunakan pompa air elektrik agar tidak membebani mesin. Kerusakan pada pompa
air ini umumnya adalah kebocoran pada silnya. Namun bisa juga kerusakan terjadi
pada bilah pompa yang korosi atau berubah bentuk sehingga mengurangi
kemampuannya memeompa air.
9
Gambar 1.5 : Water Pump
Sumber : New Step 1
10
Gambar 1.6 : Selang Radiator
Sumber : New Step 1
6. Resevoar Tank
Dalam keadaan panas, tekanan pada sistem pendingin akan bertambah.
Hal ini mengakibatkan ada air yang harus keluar dari sitem yang akan ditampung oleh
tangki cadangan. Saat mesin kembali dingin, tekanan pada sistem pendingin juga
akan kembali normal sehingga perlu tambahan air yang akan diambil dari tangki
cadangan. Kerusakan pada tangki cadangan adalah kebocoran atau pecah akibat
benturan.
11
7. Radiator Cap
Titik didih air adalah 100˚ celcius pada tekanan 1 atm. Untuk menaikkan
titik didih air, selain dengan penggunaan coolant juga bisa dilakukan dengan cara
menaikan tekanan pada sistem radiator. Besarnya tekanan inilah yang diatur oleh
tutup radiator. Besarnya tekanan dalam sistem pendingindi mobil biasanya tertulis di
tutup radiator dengan angka 0,7 atau 0,9 dalam satuan bar. Artinya klep pada tutup
radiator akan terbuka jika tekanan sudah melebihi angka itu dan air akan mengalir
sebagian ke tangki cadangan. Kerusakan pada tutup radiator adalah kebocoran akibat
karet ang sudah getas aau pengaturan tekanan yang tidak lagi normal. Cirinya adalah
jika air ditangki cadangan menjadi penuh dan tidak kembali ke radiator saat mesin
dingin.
12
8. Heater Ac
Pada sebsgian mobil, selain pendingin kabin juga dilengkapi pemanas.
Biasanya panasnya heater ini diambil dari air radiator. Kerusakan yang sering terjadi
adalah kebocoran ada selang penghubung blok mesin dan heater.
9. Water jacket
Untuk mendinginkan mesin, air harus mengalir didalam blok. Saluran-
saluran tempat air mengalir diblok mesin ini dinamakan water jacket. Pada mesin
yang dirancang untuk iklim panas, water jacket ini biasanya dibuat lebih lebar,
sedangkan pada mobil untuk negara beriklim dingin dibuat sempit. Perbedaan nilh
yang sering membuat mobil-mobil Eropa mengalami overheat, khususnya tahun
lawas. Kerusakan pada water jacket biasanya akibat lapisan karat yang menghalangi
efektivitas cairan pendingin menyerap kalor, sekaligus menghalangi alirannya.
13
Gambar 1.10 : Water Jacket
Sumber : New Step 1
14
Gambar 1.11 : Head Silinder
Sumber : New Step 1
11. Thermostat
Suhu kerja mesin biasanya ada sekitar 87˚-95˚ celcius. Jika suhu terlalu
dingin, pembakaran tidak berlangsung sempurna. Sedangkan jika terlalu tinggi, mesin
bisa cepat rusak. Yang bertugas untuk menjaga suhu kerja ini adalah thermostat yang
terletak dimulut saluran air dikepala silinder. Saat mesin dingin, Thermostat akan
menutup saluran ke radiator sehingga cairan pendingin akan mengalir kembali keblok
mesin melalui saluran bypass. Jika mesin sudah mencapai suhu kerja, thermostat akan
terbuka dan air mengalir ke radiator untuk didinginkan. Banyak mekanik yang
melepas thermostat agar mesin lebih dingin atau mengatasi overheat. Namun langkah
ini punya dampak buruk yaitu suhu mesin menjadi terlalu dingin yang mengakibatkan
pembakaran tidak sempurna. Thermostat harus selalu terpasang dan dipastikan
bekerja dengan baik
15
Gambar 1.12 : Thermostat
Sumber : New Step 1
16
BAB III
TINJAUAN UMUM
A. Sejarah Bengkel
Awal mula sebelum WALUYO BENGKEL ini berdiri, pada awalnya bapak
WALUYO hanyalah seorang mekanik biasa yang ikut bekerja untuk seseorang.
Setelah beliau ikut seseorang selama kurang lebih 7 tahun, akhirnya beliau berani
mendirikan sebuah bengkel sendiri. Pada awal tahun 2000 lah bengkel ini mulai
berdiri sendiri walaupun dengan modal usaha yang belum banyak namun beliau yakin
dan percaya bahwa pelanggan yang puas yang akan menilai kinerjanya dan membuat
WALUYO BENGKEL bertahan sampai sekarang dan mempunyai pelanggan setia.
Banyak pelanggan baru yang datang karena informasi dari pelanggan lama yang
membuat bengkel ini menjadi ramai.
Waluyo Bengkel
2 Anugrah
ke Plupuh
1 U
Pos Polisi
17
C. Struktur Organisasi
Bpk. SUNARTO
Kepala Mekanik
Mekanik Bengkel
1. Roby
2. Tarno
D. Jadwal Kerja
Hari Jam
Senin 08.00 – 16.00
Selasa 08.00 – 16.00
Rabu 08.00 – 16.00
Kamis 08.00 – 16.00
Jum’at 08.00 – 16.00
Sabtu 08.00 – 16.00
Minggu 08.00 – 13.00
18
E. Bidang Kegiatan
1. Servis Rem
Rem merupakan komponen yang sangat penting pada kendaraan. Rem
berfungsi untuk mengurangi laju endaraan saat berjalan. Dengan rem juga
mobil akan bisa berhenti sesuai dengan keinginan kita. Banyak artikel-artikel
mengenai rem yang ada dan semua menunjukan bagaimana pentingnya peran
rem bagi kendaraan. Dengan artikel rem tromol dan artikel rem hidrolik yang
dapat mengetahui seluk beluk rem yang ada, kita juga diharapkan bisa merawat
dan memelihara rem itu sendiri.
ABS atau ALS ( Anti Lock Break ) adalah suatu sistem pengatur tekanan
rem yang mencegah supaya roda-roda tidak mengunci, meskipun direm dengan
gaya pengereman penuh, roda akan berhenti secara perlahan, jadi tidak ada
yang namanya roda berhenti secara mendadak. Tujuan dibuatnya ABS
sebenarnya untuk menstabilkan mobil saat direm penuh, roda tidak akan
terpelenting meskipun kondisi jalanan yang buruk.
a. Pembongkaran Rem
1. Lepas master silinder
2. Keluarkan brake fluid dari bleeder screw
3. Lepaskan brake tube dari master silinder
4. Lepaskan master silinder dari brake booster
5. Lepaskan fluid reservoir
6. Lepaskan stopper bold
7. Lepaskan stopper ring
8. Keluarkan piston assembly dari master silinder body.
b. Pemasangan Rem
1. Pasang piston assembly dari master silinder body
2. Pasang stopper ring
3. Pasang stopper bold
19
4. Pasang brake tube dari master silinder
5. Pasang fluid reservoir dari bands
6. Beri anti rust pada permukaan bagian dalam dari master silinder.
2. Servis Kopling
Fungsi kopling adalah sebagai penghubung dan pemutus tenaga putaran
mesin dari poros engkol. Pada ummnya kopling terletak diantara primer reduksi
dan transmisi, atau tipe ain yang terletak pada oros engkol.
a. Pembongkaran Kopling
1. Siapkan alat an bahan yang diperlukn untuk pembongkaran
2. Longgarkan baut penahan transmisi dengan blok silinder
3. Lepaskan baut-bautnya
4. Angkat transmisisambil digoyang-goyang dan tarik transmisi sampai
keluar
5. Setelah keluar lihatlah kopling yang terdapat pada rumah kopling
tersebut
6. Setelah itu longarkan baut yang terdapat diseluruh rumah kopling
tersebut.
7. Setelah dilonggarkan, maka bukalah baut- baut tersebut
8. Setelah terlepas baut-bautnya, lepaskanlah kopling dari rumah
koplingnya
9. Bersihlkan kain kopling tersebut dengan menggunakan kain lap
10. Setelah itu periksalah kain kopling tersebut apakah masih layak pakai
atau tidak.
b. Pemasangan Kopling
1. Letakan kopling pada rumah kopling
2. Pada saat pemasangan kopling pembatas atau paret harus mengarah
3. Pasaang rumah kopling beserta kopling pada flywheel
20
4. Pasang kembali baut-bautnya pada penahan rumah oplng secara
berurutan
5. Stel kopling
6. Setelah di stel maka kencangkan semua baut
7. Pasang kembali transmisi pada blok silinder
8. Apabila pada saat pemasangan transmisi pada blok silinder mengalami
kesusahan maka sebaiknya transmisi harus digoyang-goyang agar
transmisi dapat masuk
9. Pasang baut penahan
10. Kencangkan baut penahan.
3. Menyetel Katup
Mekanisme katup adalah suatu mekanisme pada mesin 4 langkah yang
berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutup katup-katup. Masa kerja
katup ( Valve Timing ) adalah saat membuka dan menutupnya katup yang
berhubungan dengan posisi torak yang bergerak pada silinder.
Periode katup masuk terbuka 9 derajat putaran engkol sebelum TMA dan
katup masuk tertutup 45 derajat sebelum TMB. Sedangkan periode katup buang
terbuka 42 derajat sebelum TMB dan menutup 16 derajat sesudah TMA.
Cara menyetel :
a. Putar flywheel sesuai arah putaran mesin sampai piston pada silinder
pertama pada posisi TMA.
b. Periksa rocker arm silinder nomor 1 sudah kendor atau bebas, dan rocker
arm silinder nomor 4 tidak posisi bebas. Setelah itu stel katup yang bebas.
c. Setelah itu putar flywheel 360 derajat lalu stel kembali katup yang bebas.
21
4. Servis Propeller Shaft
Propeller shaft berfungsi untuk memindahakan atau meneruskan tenaga
dari transmisi ke difrensial. Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar
dapatmemindahkan tenaga dari transmisi ke difrensial dengan lembut
tanpadipengaruhi kondisi permukaan jalan dan ukuran beban. Propeller shaft
dibuat dari tabung pipa baja yang meiliki ketahanan terhadap gaya puntiran atau
bengkok. Pada umumnya propeller shaft terdiri dari satu pipa yang mempunyai
dua penghubung yang terpasang pada kedua ujung berbentuk universal joint.
a. Pembongkaran Propeller Shaft
1. Lepas poros propeller dari diferensial
2. Lepas flens penyambung
3. Lepas perapat oli dan penahan oli
4. Lepas bantalan depan dan spaser bantalan
b. Pemasangan Propeller shaft
1. Pasang speser bantalan dan bantalan depan
2. Pasang penahan oli dan perapat oli
3. Pasang flens penyambung
4. Stel bebban mula bantalan depan, menggunakan kunci momen, ukur
beban mulai dari backlash antara pinion penggerak da roda gigi
5. Tarik mur pinion penggerak
6. Pasang poros propeller
7. Periksa permukaan oli diferensial. Isilah dengan oli roda gigi hypoid
bila diperlukan.
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ketika sedang berkendaraa, tidak selamanya mobil alam ondisi baik. Bisa saja
suatu ketika rasa kesal dan was-was datang. Misalnya, temperatur kendaraan.
Umumnya, ketika temperatur meninggi,anggapan yang pertama kali muncul adalah
air radiator berkurang. Pengemudipun biasanya panik, kemudian menghentikan
kendaraanya untuk mencari air. Sebenarnya persoalan itu tidak perlu terjadi apabila
sistem pendingin dirawat dengan baik. Sistem pendingin mesin dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu pendingin oleh saluran udara, air, dan oli mesin (disamping sebagai
pelumas, oli mesin juga mendinginkan komponen-komponen mesin yang
bergesekan).
Khusus untuk sistem pendingin udara ( air cooled engine ), panas diambil
langsung oleh dara elalui sirip-sirip pendingin. Letak sirip-sirip ini, dipasangkan di
sekeliling silinder dan kepala silinder. Dan konstruksi mesin dengan pendingin udara
lebih sederhana daripada konstruksi mesin yang menggunakan pendingin air. Apalagi
pemanasan mesin dapat berlangsung lebih cepat. Sebenarnya, hasil pembakaran pada
motor bakar yang menjadi tenaga mekanis dari energi panas, sebagian energi akan
berubah menjadi energi mekanis dan sebagian lagi akan hilang oleh proses
pendinginan. Pembakaran gas dalam ruang bakar mesin dan silinder dengan diserap
oleh air pendingin. Caranya, melalui mantel air ( water jacket ), suatu ruangan yang
melingkari silinder yang dipasang dalam blok silinder ( cylinder block ).
Panas yang diserap oleh air pendingin oleh mantel-mantel air menyebabkan
menaiknya temperatur. Dengan adanya kenaikan pada temperatur air pendingin, maka
berat jenis air antara air yang sudah panas menjadi lebih rendah daripada air yang
belum panas. Padahal air yang sudah panas pada mantel-mantel air harus bersikulasi
dengan air yang masih dingin. Karena berat jenis yang berbeda itu, maka air ang
sudah panas akan didesak keatas oleh angin yang masih dingin dari radiator. Dan
23
water pump tersebut berfungsi memberikan tenaga pada air untuk melakukan
peredarannya. Untuk itu, biasanya digunakan pompa sentrifugal yang dipasang di
bagian depan blok silinder.
Air yang sudah panas dalam mantel-mantel air mengalir kekatup thermostat
yang berguna untuk membuka saluran pada saat temperatur sudah mencapai suhu
ideal ( 80-90 derajat celcius ) dan menutup saat temperatur mesin masih rendah.
Disamping itu, katup juga berguna mempercepat temperatur mesin yang masih
rendah. Selain itu, thermostat, katup otomatis yang bekerja atas dasar pengaruh suhu
air pendingin dan biasanya dipasang dalam saluran yang keluar dari kepala silinder,
berguna untuk memepercepat temperatur kerja mesin. Sedangkan dalam radiator
terjadi proses pembuangan panas, kemudian turun ke bagian bawah radiator untuk
disirkulasikan oleh water pump. Karena itu, disini terlihat betapa pentingnya water
pump.
Karena kepentingan benda ini, maka perawatan berkala untuk sistem pendingin
ini tidak bisa ditawar lagi. Caranya, gantilah air radiator setiap kendaraan anda
mencapai 20.000 km. Untuk pergantian ini, cara yang dilakukan adalah dengan
membuka penyumbat dibagian bawah radiator dan sumbat di bagian silinder blok.
Kemudian kuras. Soalnya, air radiator yang sudah terlalu kotor akan menyebabkan
saluran ( tube ) radiator akan tersumbat. Selain itu, bisa juga mengakibatkan rusaknya
water pump. Apabila kerusakan itu terjadi akibat yang akan muncul adalah mesin
menjadi over heating ( panas yang berlebihan ). Tapi untuk sehari-hari, jangan lupa
memeriksa kuantitas air pendingin dalam tangki cadangan ( reservoir tank ). Karena
air itu harus selalu berada dalam posisi full. Jika tidak dalam keadaan full,
kemungkinan ada ebocoran pada selang-selang pendingin, klem selang, dan gasket
perapat komponen sistem pendinginan.
24
A. Traubleshooting
Kerusakan pada sistem pendingin mesin bisa dideteksi dari beberapa gejala
berikut :
1. Gejala : Mesin panas saat Ac mati.
Kerusakan : Thermoswitch rusak sehingga kipas elektrik tidak hidup saat
mesin pans. Kipas akan hidup saat AC hidup.
Solusi : Gantilah thermoswitch.
2. Gejala : Mesin panas saat kecepatan tinggi.
Kerusakan :Radiator mampat sehingga tidak mampu mendinginkan air yang
lebih panas saat mesin bekerja keras.
Solusi : Servis radiator atau ganti radiator bila perlu.
3. Gejala : Mesin terlalu dingin meski sudah berjalan jauh.
Kerusakan : Thermostatterus terbuka karena macet.
Solusi : Ganti thermostat.
4. Gejala : Air selalu berkurang.
Kerusakan : Terjadi kebocoran pada sistem pendingin.
Solusi : Carilah kebocoran dengan seksama dalam keadaan mesin hidup.
5. Gejala : Air di tangki cadangan menjadi penuh namun yang diradiator
berkurang.
Kerusakan : Kemungkinan besar pengatur tekanan radiator rusak.
Solusi : Ganti tutup radiator.
6. Gejala : Keluar gelembung udara dari dalam radiator saat mesin hidup.
Kerusakan : Terjadi kebocoran kompresi.
Solusi : Mintalah bengkel langganan untuk mengatasinya.
7. Gejala : Air radiator keruh dan berwarna coklat
Kerusakan : Sistem pendingin sudah disarang karat.
Solusi : Cobalah untuk menguras radiator, gunakan radiator flush dan isi
kembali dengan coolant yang berkualitas tinggi.
25
8. Gejala : Kipas mesin tetap berputar kencang, baik saat mesin dingin maupun
panas.
Kerusakan : Kopling visco lemah.
Solusi : Servis kopling visco dengan mengganti cairan silikon didalamnya.
Minta bantuan bengkel untuk melakukannya.
9. Gejala : Mesin bertambah panas ketika mobil berjalan lambat atau di tengah
kemacetan.
Kerusakan : Kipas elektrik mati bisa jadi kipas rusak atau ada yang tidak beres
dengan sistem kelistrikannya.
Solusi : Ganti kipas elektrik atau motor listrik penggeraknya.
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktik industri ini, penulis dapat mengambil kesimpulan-
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan melaksanakan praktik industri mahasiswa dapat memperoleh
pengalaman praktik kerja yang sesungguhnya.
2. Praktik industri merupakan penerapan teori yang didapat dibangku kuliah
kedalam praktik kerja.
3. Praktik industri dapat meningkatkan ketrampilan mahasiswa.
B. Saran
1. Untuk bengkel “WALUYO BENGKEL”
a. Tingkatkan pelayanan kepada para pelanggan agar dapat memperoleh
kepercayaan dari para pelanggan.
b. Tingkatkan etos kerja guna mengembangkan bengkel “WALUYO
BENGKEL” dalam persaingan dengan berbagai bengkel lainnya.
2. Untuk POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA
Agar pihak POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA Dapat memberi
bimbingan dan evaluasi kepada para mahasiswa sehingga ilmu yang
didapatkan benar-benar diterapkan dalam praktik industri.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
SURAT KETERANGAN PRAKTIK INDUSTRI ( MAGANG )
Nomor :...........................................
Surat keterangan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
( WALUYO )
29
AGENDA HARIAN
PRAKTIK INDUSTRI ( MAGANG )
Tanggal Magang :
30
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
31
DAFTAR NILAI
PRAKTIK INDUSTRI ( MAGANG )
32
NP = 76 ( BAIK )
Rumus :
NP = 2( Nr.A) + 3 ( Nr.B )
5
NP = Nilai Akhir Prakti Kerja Industri
Nr.A = Nilai Rata-rata Aspek Non Teknis
Nr.B = Nilai Rata-rata Teknis / Produktif
Masuk
Sakit
Izin
Tanpa Keterangan
33
PENGAMATAN PELAKSANAAN DAN SARAN-SARAN
PRAKTIK INDUSTRI ( MAGANG )
Pengamatan
No Aspek Melaksanakan Saran-saran
Magang
Disiplin waktu
1.
Kemauan kerja dan
2.
motifasi
Kualitas kerja
3.
Inisiatif kerja
4.
Perilaku / sikap
5.
( WALUYO )
34