Angga Apriski
BP. 1701051013
Oleh:
Angga Apriski
BP. 1701051013
Disetujui/disahkan oleh:
Pembimbing Penguji
Mengetahui:
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
Negeri Padang.
banyak pengalaman, arahan dan hal baru yang tidak didapatkan dalam kegiatan
perkuliahan. Dalam penyusunan laporan ini penulis tidak lepas dari berbagai
kesulitan yang dialami, akan tetapi dengan adanya bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik. Pada kesempatan kali ini penulis
2. Keluarga penulis, orang tua Ibu Mardianis serta kedua saudara penulis
yang memberikan doa, dukungan, serta semangat dan kasih sayang kepada
penulis.
3. Bapak Aprinal Adila Asril, ST., M.Kom selaku Ketua Program Studi
Teknik Telekomunikasi.
i
5. Bapak Priyo Silpriyadi selaku Manager of Product Innovation sekaligus
dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk bekal di dunia
pekerjaan.
karena itu diharapkannya saran dan kritik yang bersifat membangun demi
mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis
juga mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila dalam Laporan Praktik
Kerja Lapangan ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan maupun kesalahan
Angga Apriski
ii
DAFTAR ISI
Hal
iii
2.5.2 Internet Service.......................................................................... 14
2.5.3 Integrated Solution.....................................................................15
2.5.4 Cellular Backhaul...................................................................... 15
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 4.3 Spektrum Analyzer.............................................................................28
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
radio terestrial maupun sistem komunikasi serat optik. Dimana sistem komunikasi
satelit mempunyai prinsip dasar sebagai sistem komunikasi radio dengan satelit
adalah ditemukan sistem komunikasi satelit dengan layanan Very Small Aparture
VSAT atau stasiun bumi mikro merupakan terminal bumi mikro dimana
memberikan transmisi data dua arah secara interaktif yang dapat digunakan untuk
1
menjawab kebutuhan komunikasi data yang dapat melayani pelanggan di berbagai
sistem perekonomian Indonesia. Dimana perusahaan perbankan pada era saat ini
bersaing untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para nasabah nya,
mereka terus berusaha membuat inovasi yang berperan penting dengan tujuan
tersebut, maka dari itu PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) merupakan salah satu
performa nya . Hal ini tidak terlepas dari seringnya kerusakan atau masalah yang
terjadi pada suatu site, sehingga kualitas dan kestabilan jaringan terganggu,
dan nama perusahaan dapat tercemar. Jadi untuk menghindari hal-hal tersebut
perlu diterapkan sistem manajemen pelayanan yang baik. Di PT. Pasifik Satelit
Service.
Dalam pelayanan ini, salah satu hal terpenting yang dilakukan oleh PT.
digunakan pada sebuah site. Dengan latar belakang demikian penulis ingin
2
COMTECH 100 WATT PADA FREKUENSI OPERASIONAL SATELIT PT.
PSN".
Dari latar belakang di atas maka permasalahan yang di bahas penulis pada
praktik kerja lapangan ini adalah melakukan pengecekan dan pengukuran pada
perangkat ODU untuk mengetahui apakah kondisi ODU dalam keadaan baik atau
tidak dilihat dari segi fisik ataupun kesesuaian antara spesifikasi dan data
pengujian.
1.4. Tujuan
1.5. Manfaat
3
1.6. Sistematika Penulisan Laporan
disusun dalam beberapa bab. Tiap bab terdiri dari sub-sub yang secara garis besar
BAB I. PENDAHULUAN
PSN), profil PT. PSN, visi dan misi PT. PSN, struktur organisasi perusahaan,
BAB V. PENUTUP
4
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) berdiri pada tahun 1991, berawal dari
sebuah ide sederhana namun inovatif dari dua orang ahli satelit yakni Bapak Adi
Rahman Adiwoso dan Bapak. Iskandar Alisjahbana. Kedua ahli memahami bahwa
teknologi satelit memiliki umur yang telah ditentukan dan pada saat proses
penggantian satelit sering kali masih terdapat bahan bakar yang tersisa untuk
menjaga satelit tetap berada pada orbit inclined, sehingga akan memperpanjang
kehidupan satelit. Satelit pertama yang digunakan adalah pada saat satelit Palapa
membangun satelit Palapa C1 yang baru. Palapa C1 memiliki kapasitas, usia dan
meningkat.
kawasan Asia, PSN bersama dengan dua mitra dari Filipina dan Thailand,
membentuk The Asia Cellular Satellite (ACeS), sebagai usaha untuk menyediakan
5
layanan telepon genggam berbasis satelit di kawasan Asia Pasifik. ACeS
menggunakan satelit milik sendiri yaitu Garuda-1 yang memiliki cakupan layanan
regional.
band, dengan total bandwidth 15Gbps. Satelit ini akan mencakup seluruh wilayah
Asia Tenggara untuk C-band dan seluruh wilayah Indonesia untuk Ku-band.
ini akan menempati posisi di garis orbit 146 derajat Bujur Timur.
terlibat dalam hal peduli sosial, di mana PSN menyediakan bantuan dan pelayanan
yang dibutuhkan daerah bencana alam, contohnya saat bencana gempa yang
terjadi di Padang dan Tasikmalaya. Untuk logo PSN dapat dilihat pada Gambar
2.1
6
Gambar 2.1. Logo PT. Pasifik Satelit Nusantara
2.3 Visi, Misi, dan Motto PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN)
2.3.1. Visi
2.3.2. Misi
terbaik.
2.3.3. Motto
sehingga jangkauan lebih luas dan cakupan dapat dipenuhi, bahkan di daerah
terpencil.
7
Selain itu, PSN memiliki budaya perusahaan yang telah diterima oleh seluruh
adanya struktur organisasi pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. Pada PT.
PSN memiliki struktur organisasi yang bagus dan kepemimpinan yang baik. Oleh
karena itu, karyawan dapat bekerja dengan kemampuan dan tanggung jawabnya
tingkatannya.
1. President Director
8
2. Director
3. Chief Of Commissioners
4. Board Of Commissioners
Rian Alisjahbana
Raniwati Malik
Dani Ramdani
Herlan Wijanarko
Herawan Hadidjaja
9
Manager
Product Innovation
Priyo Silpriyadi
STAFF
PTR RND
Arif Budianto
M. Fadol Kuntadi
TEKNISI
PTR RND
Karyadi
Aang Amaludin
Endang Nuriawan
Mohammad Ansori
Roby Alstonia
10
2.5 Produk dan Layanan PT. Pasifik Satelit Nusantara
berbasis fixed satellite atau jaringan komunikasi data melalui terminal terrestrial.
multimedia yang canggih. Berdasarkan hal tersebut produk dan layanan yang
Salah satu layanan utama yang ditawarkan PSN adalah layanan VSAT.
VSAT adalah singkatan dari Very Small Aperture Terminal, sebuah istilah yang
konektivitas yang hemat biaya, handal dan aman di seluruh wilayah cakupan
satelit dengan berbagai macam jenis layanan dan bandwidth yang di sediakan.
A. VSAT Internet
terjangkau jaringan terristerial seperti kabel, fiber maupun seluler untuk dapat
lokal maupun internasional melalui satelit dan serat optik serta dipadukan dengan
11
teknologi terkini yang mengakomodasi naik nya permintaan kebutuhan internet.
efisiensi yang lebih tinggi , PSN menawarkan nilai terbaik dengan harga yang
B. VSAT VPN
lokasi kantor atau situs dalam suatu organisasi dapat terhubung melalui suatu
layanan VSAT VPN pada umumnya adalah bank, pemerintah dan juga industri
lainnya. Keamanan dan keandalan adalah dua aspek penting dari layanan ini
yang fleksibel, mulai dari konfigurasi layanan yang sesuai dengan kebutuhan
individu hingga yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas
12
C. SCPC Internet
SCPC (Single Carrier Per Channel) Internet merupakan salah satu layanan
D. SCPC VPN
Layanan ini hampir sama dengan VSAT VPN, namun pada SCPC VPN ini
E. MVSAT
Sistem MVSAT atau Mobile VSAT adalah inovasi lain yang diciptakan
sepenuhnya oleh PSN dan saat ini ditawarkan kepada pelanggan. MVSAT adalah
sistem antena dengar fitur auto-pointing yang dapat dipasang di atas kendaraan
seperti unit mobile banking, kendaraan untuk pelayanan publik dan keadaan
darurat. Sekitar 350 unit MVSAT saat ini terpasang untuk mendukung berbagai
organisasi.
13
F. Ubiqu
Ubiqu adalah layanan VSAT Ku-Band terbaru dari PSN yang menawarkan
koneksi broadband dengan perangkat antena yang lebih kecil dan harga yang
lebih terjangkau. Layanan Ubiqu dapat digunakan siapa saja yang membutuhkan
koneksi internet, baik itu di rumah, sekolah, pedesaan (Kantor Desa) usaha kecil
menengah (UKM), klinik, rumah sakit maupun berbagai macam jenis bisnis usaha
multi sektor lainnya. Ubiqu menjadi solusi layanan internet broadband dimana
saja di seluruh Indonesia karena dapat melayani hingga ke daerah yang tidak ada
jaringan komunikasi teristerial seperti radio, GSM, kabel dan fiber optik.
berupa radio link atau fiber optik dan melalui jaringan satelit berupa VSAT
Internet. Selain akses internet PSN juga memiliki beberapa layanan pendukung
14
internet lainnya seperti data center, co-location dan infrastruktur berbasis cloud.
1. Terresterial Internet
2. Terresterial VPN
3. Data Center
4. Co-location
5. Cloud Computing
bertanggung jawab atas pemeliharaan sistem sirene sebagai bagian dari Sistem
interkoneksi stasiun terristerial melalui relay satelit, dimana data yang dikirim
dari BTS (Base Tranceiver Station) ke BSC (Base Statin Controller) dan BSC ke
MSC (Mobile Switching Center) melalui jaringan lain atau link jaringan internal.
15
Sistem ini diterapkan untuk menjangkau daerah-daerah di pelosok Indonesia yang
penyedia utama layanan berbasis satelit untuk Cellular Backhaul sejak 2001
16
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
awalnya VSAT merupakan sebuah merek dagang (trade mark) dari sebuah
Stasiun Bumi Kecil (SBK) yang dipasarkan pada tahun 80-an oleh Telecom
General di USA. Itu sukses menjadi nama umum yang mungkin datang dari
gabungan huruf pertama ‘V’, yang mana membentuk sebuah kata ‘victorius’ yang
mempunyai arti menang atau jaya, dan SAT yang didefinisikan sebagai koneksi
VSAT sendiri merupakan sebuah stasiun bumi pada sistem komunikasi satelit
yang menggunakan antena parabola dengan diameter antara 0,6 meter - 3,8 meter.
Antara stasiun VSAT dengan stasiun VSAT lain terhubung pada satelit melalui
satelit disebut dengan uplink, sedangkan proses receive dari satelit ke stasiun
Pada dasarnya, satelit menerima sinyal carrier termodulasi dari stasiun bumi
sinyal carrier tersebut, dan mengubah frekuensi nya ke frekuensi yang lebih
17
Gambar 3.1. Definisi Uplink dan Downlink.[4]
yang beredar dengan periode yang sama dengan periode peredaran bumi sehingga
setiap saat satelit berada di atas permukaan bumi yang tetap. Satelit geostasioner
mempunyai orbit pada bidang ekuator dan pada ketinggian 35786 km di atas
permukaan bumi.[6]
komunikasi VSAT dapat mencapai sepertiga permukaan bumi dan tidak perlu
melacak arah pergerakan satelit sehingga biaya operasional yang dikeluarkan dan
optik ataupun jaringan teresterial lainnya dengan luas cakupan yang sama.
18
Dengan berbagai kelebihan ini, jaringan komunikasi VSAT dapat memberikan
watt.
ukuran VSAT.
Untuk mengatasi masalah di atas, dibangun stasiun bumi yang lebih besar
daripada VSAT pada jaringan VSAT yang disebut hub. Fungsi hub ini adalah
lewat hub terlebih dahulu sehingga terjadi dua hop untuk berkomunikasi dari
19
Topologi jaringan VSAT dapat dibagi menjadi dua kategori besar,yaitu
topologi fisik dan topologi kerja jaringan. Topologi fisik berpusat pada letak dan
kemampuan akses setiap terminal nya. Jenis topologi kerja jaringan yang sering
digunakan pada jaringan VSAT yaitu topologi jala-jala (mesh), topologi bintang
melalui hub. Stasiun hub hanya berfungsi sebagai pengontrol dan pemantau
terhadap jaringan. Keunggulan dari topologi ini yaitu memiliki banyak jalur akses,
sehingga paket informasi masih dapat dikirimkan melalui jalur lain apabila jalur
lainnya mengalami gangguan. Topologi ini biasa digunakan pada jaringan yang
terdapat pembedaan.
20
B. Topologi Bintang (Star)
Stasiun hub berperan penting pada topologi ini karena setiap terminal VSAT
pembedaan akses. Model ini dapat digunakan pada aplikasi pemrosesan data
Topologi ini juga biasa disebut VSAT link ataupun SCPC ( Single Channel
Per Carrier). komunikasi ini menyediakan kanal khusus untuk satu sinyal
pembawa sehingga tidak akan terganggu oleh sinyal pembawa yang lain karena
21
Gambar 3.6. Jaringan VSAT Link (Point to Point)
Sebuah stasiun VSAT terdiri dari dua bagian yaitu Outdoor Unit (ODU) dan
Indoor Unit (IDU). Outdoor Unit adalah interface ke satelit, sedangkan Indoor
Unit adalah interface ke terminal pelanggan atau Local Area Network (LAN).
antena dish, feedhorn, Orthomode Transducer (OMT), Low Noise Block (LNB),
22
1. Antena Dish
2. Feedhorn
antena dari satelit yang kemudian diterima oleh LNB serta menyebarkan
23
3. Orthomode Transducer (OMT)
informasi.
24
5. Block Up Converter (BUC)
satelit.
Perangkat IDU yang digunakan pada antena VSAT yaitu modem, berfungsi
proses modulasi dan modulasi sinyal yang diterima ataupun dipancarkan. Data
digital pelanggan yang masuk ke modem akan diubah menjadi sinyal termodulasi
dari perangkat ODU akan di demodulasi pada modem dan diubah kembali
25
BAB IV
PEMBAHASAN
ODU Comteh merupakan salah satu modul pada komunikasi VSAT yang di
produksi oleh Comtech EF Data di USA. Modul ini berfungsi untuk mengubah
sinyal IF menjadi sinyal RF dan sebaliknya. Dalam pengukuran ini yang menjadi
patokan dalam pengukuran yaitu spesifikasi alat yang akan diukur. Untuk
26
4.2. Alat Bantu Pengukuran ODU Comtech
Modem Comtech CDM 600 adalah modem satelit yang bekerja pada
frekuensi Dual band 70/140 MHz dan extended L-Band (950-2250 MHz). Modem
ini memiliki Data Rate antara 18 kbps–25 Mbps dan Symbol rate antara 18
kbps–12.5 Mbps. Modulasi yang dapat digunakan pada modem ini yaitu modulasi
kerja modem ini yaitu memodulasi sinyal IF untuk dikirimkan ke perangkat ODU
Spectrum Analyzer adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
memastikan bahwa sistem pada alat bekerja dengan benar. Dengan Spectrum
27
Gambar 4.3. Spektrum Analyzer
4.2.3. Coupler
Digunakan untuk dummy load atau beban palsu sebagai simulasi transmit.
6445 42.6
6645 42.93
5945 43.2
5885 42.1
6525 42.6
28
4.2.4. Power Meter
Power Meter adalah suatu alat ukur yang bisa mengukur besaran-besaran
listrik (arus, tegangan, daya, faktor daya, frekuensi) secara terintegrasi dari
beberapa komponen alat ukur menjadi satu kesatuan yang terangkai dalam suatu
alat ukur.
hal ini yaitu ODU Comtech, karena pada komunikasi satelit menggunakan sinyal
29
RF, maka ODU Comtech akan mengubah sinyal IF termodulasi tadi menjadi
Coupler sebagai simulasi ke satelit. Coupler juga akan meneruskan sinyal tadi ke
alat ukur yaitu Spektrum Analyzer dan Power Meter untuk dilakukan pengukuran
seperti terlihat pada blok diagram Gambar 4.6. Sedangkan untuk penghubung
antara perangkat terlihat pada Gambar 4.7, antara Modem dengan ODU
dihubungkan menggunakan kabel IF dan dari ODU ke Coupler dan alat ukur
2.Menekan tombol panah atas dan panah bawah secara bersamaan selama
3.Kemudian menekan pada bagian pojok kiri untuk tombol reset (pilih
30
6.Kemudian atur tampilan menjadi seperti Tabel 3 berikut:
Tx/Rx G703B
Carrier Off
Encoder/Decoder TPC
Modulation/Demodulation 8-PSK
Tx Scrambler Normal
Type BAL
7.Setelah itu pilih enter sampai muncul menu All, pilih Stop.
1. Pada modem, pilih menu ODU lalu ganti disable menjadi enable.
menjadi Unmute
31
Nilai LO Satelit dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:
1 5,85-6,425 2,225
2 6,425-6,665 3,025
melihat ada atau tidaknya kebocoran dari konfigurasi yang dilakukan tadi
dengan cara:
Modem
e. Perhatikan nilai input level frekuensi hasil Spec-an dan catat pada
menggunakan Power Meter untuk hasil yang lebih akurat dengan proses
dengan baik apabila nilai gainnya yaitu > 77 dBm , apabila nilai gainnya < 77
dBm, maka ODU dalam keadaan buruk. Berdasarkan pengukuran yang telah
32
Gambar 4.8. Screening Test Pengukuran ODU
A. Gain
Nilai gain dapat dihitung berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan
Berdasarkan Gambar 4.8, nilai gain yang sesuai dengan spesifikasi ODU
Comtech 100 Watt seperti pada Tabel 1 hanya pada frekuensi kerja 5945 MHz
yaitu sebesar 77,42 dBm. Nilai ini diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata
33
dari gain minimal dan gain maksimal dari pengukuran ODU tersebut. Berikut
Itu artinya pada frekuensi kerja 6445 MHz dan 6645 MHz, ODU tersebut
tidak bisa bekerja dengan baik karena tidak memenuhi nilai spesifikasi nya karena
nilai gain saat diukur pada frekuensi 6445 MHz yaitu 74,13 dBm dan saat diukur
pada frekuensi 6645 MHz nilai gain yaitu 73,40 dBm sehingga tidak akan efektif
penggunaan nya.
P1dB adalah sebuah daya output RF Amplifier, titik dimana daya output
berada -1dB di bawah garis linearnya. (power input dinaikkan ketika sinyal
pada saat menaikkan daya, P1dBnya juga mengalami kenaikan. P1dB dikatakan
sudah mencapai nilai saturasi apabila keluaran maksimal hanya bernilai ½ dari
34
Pada Gambar 4.8 nilai P1dB yang diukur pada frekuensi 6525 MHz sebesar
49,94 dB, nilai ini sudah sesuai spesifikasi standar P1dB ODU yang diukur yaitu
35
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil Praktik Kerja Lapangan di PT. Pasifik Satelit Nusantara,dan uraian
yang telah dibuat pada laporan ini, maka dapat diambil kesimpulan antara lain :
3. Perangkat ODU yang hanya berfungsi baik pada satu frekuensi kerja
4. Nilai Gain dari setiap ODU belum tentu sama, tergantung dengan
5.2 Saran
Lapangan (PKL) di PT. Pasifik Satelit Nusantara maka penulis dapat memberikan
36
tidak mengalami kesulitan.
di perkuliahan supaya bisa mengerti dengan apa yang akan di kerjakan saat
37
DAFTAR PUSTAKA
Untuk Hubungan Antar BTS dan BSC”. Tugas Akhir. Depok: Teknik
[2] Girgazita. Fido. 2015. “Instalasi Very Small Aperture Terminal (VSAT) Untuk
[4] Maral, Gerard. 1995. VSAT Networks Second Edition.England: John Wiley &
Sons, Ltd.
2020).
38
[7] Roddy, Dennis. 2006. Satellite Communications Fourth Edition. USA:
McGraw-Hill.
39