DI SUSUN OLEH :
DI AJUKAN OLEH :
ASWAN (20660018)
Menyetujui Mengetahui
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
menganugerahkan nikmat yang tak terkira jumlah dan hikmahNya sehingga
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul
” KESERASIAN ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA
PT.OHEO PUTRATAMA PERKASA’’
1. Bapak Ir. L.M. Sjamsul Qamar, M. T., IPU selaku Rektor Universitas Dayanu
Ikhsanuddin
2. Bapak Hilda Sulaiman Nur, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Dayanu Ikhsanuddin
3. Bapak La Ode Muh Yazid Amsah S.Si.,M.T selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Universitas Dayanu Ikhsanuddin
4. Bapak Asrim. S.Si,, M. Eng, selaku dosen pebimbing yang telah membantu dan
memberikan kami arahan selama Kerja Praktek sampai dengan penyusunan
laporan.
ii
5. Orang Tua dan keluarga kami yang telah memberi izin dan suport kepada kami
untuk melaksanakan kerja praktek di PT. Oheo Putratama Perkasa
6. Teman-teman kami yang selalu mendukung kami selama kegiatan Kerja Praktek
sampai dengan penyusunan laporan.
Tak ada karya manusia yang benar-benar sempurna, demikian pula dengan
tulisan ini. Saran dan kritik yang membangun begitu kami harapkan untuk
menjadikan tulisan ini tidak hanya sekedar ide yang berujung pada sebuah
gagasan tertulis, namun menjadi sebuah literatur yang bermanfaat dalam program
studi, universitas ataupun khalayak umum.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................4
2.1 Profil Perusahaan...............................................................................4
2.2 Landasan Teori..................................................................................5
iii
2.2.1 Pembongkaran ( Loosening )...........................................................
2.2.2 Pemuatan (Loading).........................................................................
2.2.3 Pengangkutan (Hauling)...................................................................
2.3 Siklus Kerja Alat Gali Muat dan Alat Angkut.....................................9
2.3.1 Siklus Kerja Alat Gali Muat (Excavator Backhoe)........................9
2.3.2 Siklus Kerja Alat Angkut (Dump Truck)........................................10
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Produksi Alat Gali Muat
dan AngkuT .....................................................................................10
2.5 Waktu Edar (Cycle Time).................................................................12
2.5.1. Waktu Edar Alat Gali Muat (CTm)...............................................13
2.5.2. Waktu Edar Alat Angkut (CTa).....................................................13
2.6 Faktor Keserasian Alat Gali Muat dan Alat Angkut (Match Factor)14
2.7 Efisiensi Waktu Kerja........................................................................15
2.8 Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut.................................16
2.9 Match Factor (MF)............................................................................17
BAB III METODOLOGI KERJA PRAKTEK............................................................18
3.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah.......................................................18
3.2 Metode Kerja Praktek........................................................................19
3.2.1 Metode Kualitatif..............................................................................
3.1.2 Metode Kuantitatif............................................................................
3.2 Sistematika Kerja Praktek...................................................................20
3.3 Bagan Alir Kerja Praktek...................................................................21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................22
4.1 Pengambilan Data...............................................................................22
4.2. Kegiatan pemuatan dan pengangkutan di PT. Oheo Putratama
Perkasa..............................................................................................23
4.3 Waktu Edar (Cycle Time) Alat Gali/Muat Dan Alat Angkut.............24
4.4. Perhitungan Faktor Keserasian Kerja (Match Factor) alat gali muat
dan alat angkut..................................................................................30
4. 5 Match Factor (MF) yang di perlukan..............................................31
BAB V PENUTUP...........................................................................................................35
5.1. Kesimpulan........................................................................................35
5.2. Saran..................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................36
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
setiap Mahasiswa Program Studi S1-Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik,
Universitas Dayanu Ikhsanuddin untuk menyelesaikan program studinya. Kerja
Praktek merupakan mata kuliah wajib pada semester akhir dengan bobot 2 sks,
dimana pelaksanaannya meliputi tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan kerja praktek,
penyusunan laporan serta seminar laporan kerja praktek.
1
segala bentuk kegiatan melibatkan berbagai jenis proses yang berkaitan
dengan materi-materi yang telah dibahas dan dipelajari sebagai bahan kuliah di
Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Dayanu Ikhsanuddin. Semua proses-
prosesnya tidak jauh berbeda dengan teori kuliah yang diajarkan di Jurusan
Teknik Pertambangan Universitas Dayanu Ikhsanuddin.Oleh karena itu, guna
meningkatkan wawasan dan kemampuan kami pada bidang pertambangan nikel
dan aplikasi nya serta untuk memenuhi persyaratan wajib perkuliahan maka kami
bermaksud agar dapat melaksanakan kerja praktek di PT.OHEO PUTRATAMA
PERKASA yang berlokasi di Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara,
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan hal di atas maka dalam pembentukan diri sebagai sumber daya
manusia yang berkualitas tak cukup dengan hanya menerima ilmu dari bangku
kuliah saja, tetapi juga harus bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari termasuk juga di dalam dunia pertambangan. Melalui Kerja Praktek ini,
mahasiswa diharapkan dapat langsung melihat permasalahan-permasalahan yang
umumnya terjadi di Industri Pertambangan Nikel. Serta diharapkan juga dapat
terlibat langsung di dalam menganalisa permasalahan yang terjadi tersebut,
sebagai salah satu bentuk aplikasi keilmuan yang dimiliki. Guna menambah
pengalaman dan wawasan untuk menjadi seorang tenaga ahli yang profesional di
bidang Pertambangan Nikel.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan sari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :
2
2) Mengetahui nilai Keserasian Alat (Match Factor) dari Alat Gali Muat
dan Alat Angkut
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan kerja praktek sebagai berikut:
1) dapat mengetahui perbandingan atau kesamaan antara produktivitas alat
gali muat dan alat angkut baik secara teoritis ataupun secara langsung di
lapangan.
2) dapat mengetahui hambatan kerja pada alat gali muat dan alat angkut di
lapangan.
3) Menjadi literatur mahasiswa Teknik Pertambangan yang menjadi dasar
pengembangan ilmu lapangan secara praktis mengenai Produktivitas Alat
Gali Muat dan Alat Angkut pada tambang nikel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
memiliki iup seluas 309 Ha serta memiliki banyak kontraktor, yang salah satunya
PT. OHEO PUTRATAMA PERKASA. Luasan blok yang dimiliki PT Oheo
Putratama Perkasa seluas 3 Ha.
4
Penambangan merupakan kegiatan penggalian bahan tambang, yang akan
diolah dan dipasarkan, adapun tahapan dari kegiatan pertambangan ini yaitu
pembongkaran/penggalian, pemuatan ke dalam alat angkut dan pengangkutan ke
fasilitas pengolahan maupun langsung dipasarkan apabila tidak dilakukan
pengolahan terlebih dahulu, pada kegiatan ini dibutuhkan lahan yang luas dan
membutuhkan alat-alat mekanis untuk keperluan produksinya (Rahmawati, 2011).
Kondisi lapangan medan kerja dan keserasian alat yang digunakan sangat
mempengaruhi kemampuan produksi alat gali muat dan angkut sehingga akan
mengakibatkan peralatan mekanis sulit untuk dapat beroperasi secara maksirnal.
Pemuatan dan pengangkutan pada kegiatan pertambangan bertujuan untuk
memindahkan material hasil penggalian ke tempat pengolahan menggunakan
alatalat mekanis yang memiliki waktu tempuh, hal ini sangat berpengaruh pada
hasil poduksinya (Setyawan, 2018).
5
asumsi bahwa setiap alat angkut yang datang, mangkuk (bucket) alat gali muat
sudah terisi penuh dan siap ditumpahkan. Setelah alat angkut terisi penuh segera
keluar dan dilanjutkan dengan alat angkut lainnya sehingga tidak terjadi waktu
tunggu pada alat angkut maupun alat gali muatnya (Setyawan, 2019).
Pola pemuatan dapat dilihat dari beberapa keadaan yang ditunjukan oleh alat gali
muat dan alat angkut, yakni (Sudrajat, dkk, 2019) :
a. Pola Pemuatan dilihat dari jumlah penempatan posisi alat gali muat dan
alat angkut untuk dimuati terhadap posisi alat gali muat.
1) Single Loading
Alat angkut mernposisikan diri untuk dimuati pada satu tempat,
sedangkan alat angkut berikutnya menunggu alat angkut pertama dimuat sampai
penuh oleh alat gali muat, dan kemudian setelah alat angkut pertama berangkat
maka alat angkut kedua memposisikan diri untuk dimuati sedangkan truk ketiga
menunggu, dan seterusnya. Pola muat single loading dapat ditunjukkan pada
Garnbar 2.3
2) Double Loading
Alat angkut memposisikan diri untuk dimuati pada dua tempat, kemudian
alat gali muat mengisi salah satu alat angkut sampai penuh setelah itu mengisi alat
angkut kedua yang sudah memposisikan diri di sisi lain sementara alat angkut
6
kedua diisi penuh, alat angkut ketiga memposisikan diri di tempat yang sama
dengan alat angkut pertama dan seterusnya. Pola muat double loading dapat
ditunjukkan pada Garnbar 2.4
1) Top Loading
7
2) Bottom Loading
Alat gali muat melakukan penggalian dengan menempatkan dirinya di
jenjang yang sama dengan memposisikan alat angkut (posisi alat gali muat dan
alat angkut sama rata). Cara ini dipakai pada alat muat power shovel atau
backhoe. Pola pemuatan Bottom Loading dapat ditunjukan pada gambar 2.6
Gambar 2.6 Pola pemuatan Bottom Loading (Sumber : Hustrulid. W.A, 1995)
8
Gambar 2.7 Pengangkutan (Hauling). ( Sumber : Patrarijaya, 2020 )
Siklus kerja alat didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh suatu alat.
Adapun siklus kerja alat gali muat yaitu untuk bekerja (beroperasi) dalam satu kali
putaran. Waktu siklus untuk setiap alat tidak sama tergantung jenis alat yang
digunakan serta sifat dan jenis material yang ditangani. Semakin kecil waktu
siklus suatu alat, maka produksinya semakin tinggi.
Adapun siklus kerja alat gali muat excavator jenis backhoe dan alat angkut
dump truck sebagai berikut :
9
2.3.2 Siklus Kerja Alat Angkut (Dump Truck)
Waktu siklus dump truck tergantung dari enam gerakan dasar, yaitu:
Kemampuan alat-alat mekanis untuk bekerja baik itu alat angkut maupun
alat muat sangat dipengaruhi oleh sifat fisik material seperti faktor
pengembangan (Swell Factor) atau segi bobot isinya dan penyusutan
(Shrinkage).
Tempat kerja yang luas akan memperkecil waktu siklus alat karena ada
cukup ruang gerak untuk berbagai pengambilan posisi, seperti untuk
berputar, mengambil posisi sebelum diisi muatan atau penumpahan dan
untuk kegiatan pemuatan. Dengan demikian alat angkut tidak perlu maju
mundur untuk mengambil posisi karena ruang gerak cukup luas, sehingga
waktu siklus menjadi lebih kecil.
10
c. Keadaan Jalan Angkut
d. Kondisi Alat
e. Kemampuan Operator
11
memperkecil waktu yang diperlukan dalam penggunaan alat muat
maupun alat angkut.
f. Pengaruh Cuaca
g. Pemeliharaan Alat
12
2.5.1. Waktu Edar Alat Gali Muat (CTm)
Merupakan penjumlahan dari waktu penggalian muatan, waktu ayunan
bermuatan, waktu untuk menumpahkan muatan, dan waktu ayunan kosong
(Almeida, 2012).
Rumus:
Keterangan :
CTm : Total waktu edar alat gali muat (menit)
Tm1 :: Waktu Penggalian (detik)
Tm2 : Waktu swing bermuatan (detik)
Tm3 : Waktu menumpahkan muatan (detik)
Tm4 : Waktu swing kosong (detik)
Rumus:
Keterangan:
13
Waktu edar yang diperoleh setiap unit alat mekanis berbeda, hal ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
a. Kekompakan Material
Material yang kompak akan lebih sukar untuk digali atau dikupas
oleh alat mekanis hal ini akan berpengaruh pada lamanya waktu
edar alat mekanis, sehingga dapat menurunkan produksi alat
mekanis.
b. Pola pemuatan
2.6 Faktor Keserasian Alat Gali Muat dan Alat Angkut (Match
Factor)
Faktor keserasian biasanya digunakan untuk mengetahui jumlah dump truck
yang sesuai (serasi) untuk melayani satu unit excavator. Beberapa faktor yang
perlu diperhatikan dalam menghitung keserasian excavator dan dump truck,
jumlah excavator dan alat angkut yang dipakai, waktu edar (cycle time) dari
excavator (Susanto dan Nurhakim, 2004 dalam Prasmoro, 2014).
Untuk melihat nilai keserasian kerja antara alat gali muat dan alat angkut
dapat menggunakan persamaan :
Rumus:
Keterangan:
MF : Faktor keserasian
14
Cta : Waktu edar alat angkut (menit)Nm : Jumlah alat gali
muat (unit)
Rumus:
15
Keterangan :
Ek : Efesiensi kerja (%)
We : Waktu kerja efektif (menit)
Wt : Waktu kerja tersedia (menit)
Keterangan :
Qm : Produktivitas alat muat (BCM/Jam)
Ctm : Waktu Edar alat muat (menit)
Cb : Kapasitas bucket alat muat (m³)
Ff : Faktor pengisian alat muat (%)
Sf : Faktor pengembangan (%)
E : Efisiensi kerja (%)
Keterangan :
Qa : Produktivitas alat angkut (BCM/Jam)
Na : Jumlah pengisian dalam satu alat angkut
Cta : Waktu Edar alat angkut (menit)
Cb : Kapasitas bucket alat muat (m³)
Ff : Faktor pengisian alat muat (%)
Sf : Faktor pengembangan (%)
16
E : Efisiensi kerja (%)
CTm× n × Na
MF= CTa × Nm
(sumber : prodjusumarto,1996)
Keterangan:
MF =Match factor
Na = Jumlah alat angkut,unit
Nm = Jumlah alat muat,unit
N = Banyaknya pengisian tiap satu alat angkut
CTa = Waktu edar alat angkut,menit
CTm = Waktu edar alat muat, detik
Bila dari hasil perhitungan tersebut diatas didapatkan hasil sebagai berikut:
1)MF < 1, maka alat muat akan menunggu sedangkan alat angkut akan bekerja
penuh.
2)MF > 1, maka alat angkut akan menunggu sedangkan alat muat akan bekerja
penuh.
3)MF = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi (synchron),artinya kedua-
duanya akan sama sibuknya dan tidak ada yang menunggu.
BAB III
17
3.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah
Tempat lokasi kerja peraktek bertempat di Desa Tapunggaya, Kecamatan
Molawe, kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara dan penempatan untuk
tempat tinggal selama mengikuti penelitian kerja praktek diserahkan semua
kepada kebijakan perusahaan.
18
3.2 Metode Kerja Praktek
Metode Kerja Praktek merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat
kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah berarti kegiatan Kerja
Praktek itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan
sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang
masuk akal, sehingga dijangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara
yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat
mengetahui dan cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang
digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis. Berdasarkan jenisnya metode kerja praktek dibedakan menjadi dua yaitu:
19
antara rencana dan pelaksanaan dalam menyusun laporan kerja praktek, masalah
ini harus ditunjukkan dengan data, baik hasil Kerja Praktek maupun dokumentasi.
20
3.4 Diagram Alir Kerja Praktek
Adapun perincian kegiatan yang telah di laksanakan sebagai berikut :
Orientasi Lapangan
Pengambilan Data
PENGOLAHAN DATA
KESIMPULANN
21
BAB IV
22
2. Alat angkut Dump Truck Fuso HD 220 dengan kapasitas bak 20 ton dan
jumlah roda 10.
Laporan ini digunakan untuk mengkaji secara teknis keserasian alat gali
muat dan alat angkut untuk pemuatan dan pengangkutan material (ore).
23
Gambar 4.3. Peta Lintasan Truk Stockpile ke Jetty
4.3 Waktu Edar (Cycle Time) Alat Gali/Muat Dan Alat Angkut
Waktu edar (cycle time) merupakan kemampuan suatu alat dalam melakukan
satu kali daur produksi atau merupakan gerakan berputar dari suatu titik menuju
ke sembarang arah, kemudian kembali lagi ketitik semula. Waktu edar atau Cycle
time alat gali muat merupakan penjumlahan dari waktu penggalian muatan, waktu
ayunan bermuatan, waktu untuk menumpahkan muatan, dan waktu ayunan
kosong (Almeida, 2012)
Waktu edar atau Cycle time alat angkut merupakan penjumlahan dari waktu
mengatur posisi untuk siap dimuat, waktu pengisian muatan, waktu mengangkut
20 muatan, waktu mengambil posisi untuk penumpahan muatan, waktu
menumpahkan muatan, waktu kembali kosong. (Almeida, 2012)
24
10 4 4 3 2 0,21
11 7 4 4 2 0,29
12 6 4 3 3 0,26
13 6 5 5 4 0,33
14 3 4 3 4 0,23
15 6 5 3 4 0,3
16 5 3 4 4 0,26
17 6 3 3 3 0,25
18 7 4 4 3 0,3
19 3 4 3 3 0,21
20 4 3 4 4 0,25
Rata-rata 0,275
Jadi rata-rata cycle time alat gali muat CAT PC 320 D adalah 0,275 menit
25
Tabel perhitungan cycle time alat angkut Fuso HD 220 DT 01:
No waktu waktu waktu waktu Waktu Waktu Cycle
manuver muat manuver tumpah pergi Kembali time
muat (detik) tumpah (detik) (detik) (detik) (menit)
(detik) (detik)
1 35,65 106 18,28 36,47 369 373,8 15,65
2 36,61 106 14,44 53,76 335,4 366,6 15,21
3 11,91 110 30,61 71 360 316,8 15,00
4 13,44 149 17,06 56,17 360 366,6 16,03
5 08,19 154 25,41 52,49 332,4 381,6 15,90
6 40,15 103 14,91 57,93 328,2 308,4 14,20
7 15,25 127 63 54,52 384 300 15,72
8 30,40 104 25,80 46,09 270 331,2 13,45
9 17,60 131 41,62 68 322,2 317,4 14,96
10 13,63 110 45,81 53,51 369,6 388,8 16,35
11 13,13 108 40,12 51,63 381,6 371,4 16,09
12 23,18 161 22,09 76 327 385,2 16,57
13 12,44 154 15,30 62 331,8 343,8 15,32
14 16,37 132 15,68 54,54 372 370,8 16,02
15 13,20 147 38,49 89 369,6 321,6 16,31
16 08,63 162 23,41 78 366 318 15,93
17 13,79 125 22,49 69 408 324 16,03
18 10,25 115 28,01 60 360 387 16,00
19 20,96 119 41,41 64 384 308,4 15,63
20 17,98 128 43,32 58,22 333,6 366 15,78
Rata-rata 15,61
26
Tabel perhitungan cycle time alat angkut Fuso HD 220 DT 02:
No waktu waktu waktu waktu Waktu Waktu Cycle
manuver muat manuver tumpah pergi Kembali time
muat (detik) tumpah (detik) (detik) (detik) (menit)
(detik) (detik)
1 36,65 90 20,50 51,36 252 318 12,80
2 10,24 100 40,11 36,39 311 350 14,12
3 40,30 110 19,50 53,51 315 340 15,48
4 21,80 150 35,27 48,76 411 371 17,29
5 30,12 72 18,30 62 378 363 15,39
6 45,25 81 14,80 47,76 365 300 14,23
7 30,66 161 28,63 56,02 410 350 17,27
8 18,90 120 15,80 58,63 295 331 13,98
9 16,50 87 34,13 54,54 350 401 15,86
10 52,60 77 61 40,69 329 317 14,62
11 19,71 131 45,66 14,40 320 310 14,01
12 16,70 110 12,61 18,78 330 316 13,40
13 40,30 104 17,50 71 357 371 16,01
14 19,50 131 31,32 18,70 360 391 15,85
15 20,30 77 36,40 53,53 313 377 14,62
16 40,51 111 22,09 12,80 371 341 14,97
17 14,60 133 41,62 19,30 334 314 14,27
18 15,70 100 25,80 43,66 403 402 16,50
19 08,45 79 29,50 37,88 336 352 14,04
20 10,25 91 103 25,18 404 324 15,95
Rata-rata 15,03
27
13 33,17 110 16,84 83 300 310 14,21
14 09,78 104 43,49 91 323 329 15,00
15 10,55 127 50,39 81 315 367 15,84
16 52,88 108 25,61 85 333 365 16,15
17 18,54 106 37,20 89 336 344 15,51
18 19,76 154 28,33 109 360 380 17,51
19 10,79 120 15,69 100 363 312 15,35
20 13,66 161 13,79 75 312 347 15,37
Rata-rata 15,51
28
Tabel perhitungan cycle time alat angkut Fuso HD 220 DT 05:
Jadi perhitungan cycle time alat angkut dumptruck adalah sebagai berikut:
DT 01 + DT 02 + DT 03 + DT 04 + DT 05 =( 15,61+15,03+15,51+15,05+15,01)
= 76,21
Nlai rata-rata dari alat angkut dumptruck adalah 76,21 menit.
29
4.4. Perhitungan Faktor Keserasian Kerja (Match Factor) alat gali
muat dan alat angkut
Untuk menghitung keserasian kerja dari alat gali muat dan alat angkut
dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:
CTm× n × Na
MF= CTa × Nm
(sumber : prodjusumarto,1996)
Keterangan:
MF =Match factor
Na = Jumlah alat angkut,unit
Nm = Jumlah alat muat,unit
N = Banyaknya pengisian tiap satu alat angkut
CTa = Waktu edar alat angkut,menit
CTm = Waktu edar alat muat, detik
Diketahui:
Na = 5 unit
Nm = 1 unit
N =5 bucket
Cta =76,21 menit
Ctm =0,275 menit
Penyelesaian :
CTm× n × Na
MF= CTa × Nm
0,275 ×5 ×5 6,875
MF = 76 , 21× 1 = 76 ,21 = 0,09
30
MF = 0,09
Jadi hasil dari keserasian alat antara alat gali muat dan alat angkut adalah
0.09 berarti hasil keserasian kerja antara kedua alat tersebut adalah belum
serasi karena < 1 artinya alat muat sering menunggu alat angkut dan salah satu
faktor yang menyebabkan ketidakserasian antara alat muat dan alat angkut ini,
yaitu pada kecepatan dan jarak alat angkut dari stock file ke jeti (tongkang)
S
T=
V
2km
T= = 0,06 jam
30 km/ jam
= 4 menit kecepatan seharusnya
Cta = waktu manuver muat + waktu angkut + waktu manuver tumpah + waktu
tumpah dari hasil cycle time terkecil+ kecepatan seharusnya
Cta = 8,19 + 103 + 14,44 + 36,47 = 162 detik = 2,7 menit
2,7 + 4 = 6,7 menit
31
Jadi, Match Factor serasi apabila kecepatan unit angkut disesuaikan
dengan perhitungan jarak tempuh dengan kecepatan standar yang
diperbolehkan adalah 30 km/jamdan di ambil nilai terkecil dari waktu
manuver, waktu isi, waktu dumping sehingga di dapat hasil perhitungan waktu
siklus alat angkut adalah 6,7 menit.
Penyelesaian:
Cta = waktu manuver muat + waktu angkut + waktu manuver tumpah + waktu
tumpah dari hasil cycle time terkecil+ kecepatan seharusnya
Cta = waktu manuver muat + waktu angkut + waktu manuver tumpah + waktu
tumpah dari hasil cycle time terkecil+ kecepatan seharusnya
32
Penyelesaian:
Cta = 9,78 + 77 + 10,27 + 55,37 = 152,42 detik = 2,54 menit + 4 menit = 6,54
Ctm = 6, 54
Na × n× Ctm 5× 5 ×0,258
MF = =
Nm ×Cta 1× 6 , 54
MF = 1
Cta = waktu manuver muat + waktu angkut + waktu manuver tumpah + waktu
tumpah dari hasil cycle time terkecil+ kecepatan seharusnya
Penyelesaian:
Ctm = 13,62 + 75 + 6, 69 + 10, 89 = 106,2 detik = 1,77 menit + 4 menit = 5,77
Ctm = 5,77
Na × n× Ctm 5× 5 ×0,256
MF = =
Nm ×Cta 1 ×5 , 77
MF = 1,1
Jadi, Match Factor serasi apabila kecepatan unit angkut disesuaikan dengan
perhitungan jarak tempuh dengan kecepatan standar yang diperbolehkan adalah
30 km/jamdan di ambil nilai terkecil dari waktu manuver, waktu isi, waktu
dumping sehingga di dapat hasil perhitungan waktu siklus alat angkut adalah
5,77 menit.
33
5). Match factor yang di perlukan DT 05
Cta = waktu manuver muat + waktu angkut + waktu manuver tumpah + waktu
tumpah dari hasil cycle time terkecil+ kecepatan seharusnya
Penyelesaian:
Ctm = 8,63 + 103 + 8,67 + 39,35 = 159,65 detik = 2,66 menit + 4 menit = 6,66
Ctm = 6,66
Na × n× Ctm 5× 5 ×0 , 25
MF = =
Nm ×Cta 1× 6 , 66
MF = 1
34
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari Hasil perhitungan dan pembahasan uraian materi yang dijelaskan
pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai
berikut :
1. Waktu siklus Alat gali muat excavator CAT PC 320 D adalah 0.275 menit.
2. Waktu siklus Alat angkut FUSO HD 220 mempunyai waktu siklus rata-rata
sebesar 76,21 menit.
3. Faktor keserasian excavator CAT PC 320 D dan 5 unit FUSO HD 220
didapat 0.09 dimana (MF < 1) berarti belum serasi masih ada waktu tunggu
excavator, agar serasi di ambil nilai terkecil dari waktu manuver, waktu
angkut, waktu manuver tumpah dan waktu tumpah di dapatkan hasil
perhitungan waktu angkutnya sebesar 6,7 menit dan setelah di hitung
dengan rumus MF (Match Factor) maka waktu angkut tersebut adalah
serasi dengan alat muat yaitu 1.09 = 1
5.2. Saran
1. Pengawasan yang ekstra dari awal shift sampai akhir shift harus tetap
terjaga terutama pada alat muat dan alat angkut agar keserasian alat terjaga
dan produksi dapat berjalan lancar.
2. Perlu diperhatikan lagi tentang kondisi mekanis alat yang sudah menurun
terutama alat angkut yang berpengaruh besar terhadap tidak tercapainya
target produksi, yaitu dengan memakai alat angkut yang kondisi mekanik
atau Mechanical Availability yang tinggi.
Perlu diperhatikan kondisi medan yang di lalui alat angkut agar waktu yang
tempuh dapat berkurang dan memaksimalkan produktifitas alat.
DAFTAR PUSTAKA
35
Ade kurniawan, Hendrik. 2014. “Analisa Produktivitas Dan Biaya Penggunaan
Alat Berat Pada Proyek Penyiapan Lokasi Pengeboran Minyak
Bumi DiLokasi Kaji 1 & 3”. Skripsi Jurusan Teknik Sipil
Universitas Tridinanti Palembang.
Anisari, Rezky. 2016. “Produktivitas Alat Muat Dan Angkut Pada Pengupasan
Hatman H.L (1987) : “Introductory Mining Engineering” John wiley & sons,
New York, (231-240)
Anaperta, Yoszi Mingsi. Evaluasi Keserasian (Match Factor) Alat Muat Dan
Alat Angkut Dengan Metode Control Chart (Peta Kendali) Pada Aktivitas
Penambangan Di PIT X PT Y. Vol. 9, No. 1, April 2016. Jurnal Teknologi
Informasi & Pendidikan.
36