Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISA PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN


GEDUNG ICS/UPI PADA PT. TITIAN KARYA MANDIRI

Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek


Pada Program Sarjana Strata Satu (S1)

Disusun Oleh :

Nama : Kevin Yudistira

NIM : 41615010068

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

MERCU BUANA JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya serta sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Kinerja
Penjadwalan Pada PT. Titian Karya Mandiri Dengan Menggunakan Pareto Chart”
dengan baik.

Selama pelaksanaan kerja praktek dan penyelesaian laporan ini, penulis


mendapatkan bantuan, dukungan dari berbagai pihak yang membantu sepanjang
melaksanakan kerja praktek selama satu bulan. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Farida, Ir. MMA selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu
dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, kritik serta
saran yang berguna dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
2. Ibu Igna Saffrina Fahin ST, M,Sc dan Bpk Slamet Riadi ST, MT selaku
Koordinator Kerja Praktek yang telah menyetujui proposal kerja Praktek.
3. Ibu Dr. Zulfa Fitri Ikatrinasari, Ir., MT selaku Ketua Program Studi Teknik
Industri Universitas Mercu Buana.
4. Bapak Fadilah selaku Manager di PT. Titian Karya Mandiri yang telah
memberikan arahan, motivasi, masukan dan informasi kepada penulis.
5. Bapak Rasyid selaku mentor di PT. Titian Karya Mandiri yang telah
memberikan arahan, motivasi, masukan dan informasi kepada penulis
mengenai proses konstruksi di PT. Titian Karya Mandiri.
6. Keluarga tercinta, Ayah, Ibu saya yang telah senantiasa sabar dan selalu
memberikan dukungan yang sangat berarti bagi penulis berupa doa maupun
materil.

4
7. Bapak Ahmad selaku HRD PT. Titian Karya Mandiri. yang telah memberikan
masukan dan informasi mengenai prosedur magang di PT. Titian Karya
Mandiri.
8. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Mercu
Buana Jakarta angkatan 2015, atas motivasi dan kerjasamanya serta
kekompakan yang terjalin sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Kerja Praktek ini.
9. Saudari Ummu Farwah Sarah yang sudah menyemangati saya, selalu berusaha
mengingatkan untuk menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.
10. Serta pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis dalam menyusun
laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu
dikembangkan lebih jauh lagi karena masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi
kesempurnaan Laporan Kerja Praktek ini. Semoga Laporan Kerja Praktek ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 7 Januari 2019

Kevin Yudistira

5
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ivi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iviii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 LatarBelakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek................................................................................ 3
1.3 Metode Kerja Praktek............................................................................... 3
1.4 Jadwal Pelaksanaan .................................................................................. 5
1.5 Lokasi ....................................................................................................... 5
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 6
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN................................................... 7
2.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................................ 7
2.2 Profil Perusahaan ........................................................................................... 8
2.3 Visi, Misi dan Logo Perusahaan.................................................................... 8
2.4 Produk PT.TITIAN KARYA MANDIRI...................................................... 9
2.5 Daftar Pengalaman Perusahaan ................................................................... 12
2.6 Lokasi Perusahaan ....................................................................................... 16
2.7 Struktur Organisasi Perusahaan................................................................... 16
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 17
3.1 Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek............................................ 17
3.2 Macam-macam Metode Penjadwalan Proyek ........................................ 23
3.3 Diagram pareto (Pareto Analysis) .......................................................... 26
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ................................ 29
4.1 Pengumpulan Data ................................................................................. 29
4.2 Pengolahan Data .......................................................................................... 31

vi
4.2.1 Analisa Perbandingan Perencanaan dan Realisasi Proyek
Pembangunan Gedung ICS/UPI .................................................................... 31
4.2.2 Analisa Keterlambatan Proyek Pembangunan ICS/UPI ....................... 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 35
5.1 Kesimpulan............................................................................................. 35
5.2 Saran ....................................................................................................... 35
DAFTARPUSTKA………………………………………………………………37

LAMPIRAN ..........................................................................................................
Lampiran 1 Lembar Keterangan Perusahaan ..................................................... 38
Lampiran 2 Lembar Absensi Kerja Praktek ....................................................... 39
Lampiran 3 lembar Nilai Kerja Praktek ............................................................. 40
Lampiran 4 Lembar Asistensi Kerja Praktek ..................................................... 41

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek.......................................................... 5


Tabel 2.1 Daftar penglaman Perusahaan............................................................... 12
Tabel 2.2 Daftar penglaman Perusahaan............................................................... 14
Tabel 4.1 Perencanaan proyek pada periode Desember 2017 – Maret 2018 ........ 29
Tabel 4.2 Penyebab keterlambatan proyek pembangunan gedung ICS/UPI ........ 31
Tabel 4.3 Tabel Penyebab Keterlambatan ............................................................ 33

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian Kerja Praktek ............................................... 4


Gambar 2.1 Logo PT. TITIAN KARYA MANDIRI.............................................. 9
Gambar 2.2 Proyek Sarana dan Prasarana Perumahan ........................................... 9
Gambar 2.3 Proyek Pembangunan Cold-storage.................................................. 10
Gambar 2.4 Proyek Pembangunan Gudang .......................................................... 10
Gambar 2.5 Proyek Pembangunan Jembatan Kereta Api ..................................... 10
Gambar 2.6 Proyek Pembangunan Jalan Kereta Api ............................................ 11
Gambar 2.7 Proyek Pembangunan Gedung dan Asrama Pendidikan ................... 11
Gambar 2.8 Proyek Perbaikan Terowongan dan Jalan Kereta Api...................... 11
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. TITIAN KARYA MANDIRI. .................... 16
Gambar 3.4 Contoh Diagram Pareto ..................................................................... 26
Gambar 4.1 Perencanaan Proyek Pembangunan Gedung ICS/UPI ..................... 30
Gambar 4.2 Perbandingan Perencanaan dan Realisasi Proyek Pembangunan
Gedung ICS/UPI ................................................................................................... 32
Gambar 4.3 Diagram pareto penyebab keterlambatan proyek pembangunan
gedung ICS/UPI. ................................................................................................... 33

ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai
berkembang dengan ditandai banyaknya pembangunan. Dalam bidang
konstruksi, penjadwalan sangat penting karena penjadwalan merupakan
acuan dalam penyelenggaraan proyek, sekaligus sebagai landasan
pengawasan pelaksanaan proyek yang bersangkutan, karena penjadwalan
menetapkan waktu dan urutan dari bermacam- macam tahapan, keterkaitan
antara satu aktivitas dengan aktivitas lain.
Proyek merupakan kegiatan sementara yang berlangsung dalam
jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan bertujuan
untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas.
Kegiatan proyek dalam proses mencapai hasil akhirnya dibatasi oleh waktu
dan biaya. Proyek sifatnya dinamis, tidak rutin, multi kegiatan dengan
intensitas yang berubah-ubah, serta memiliki siklus yang pendek,
aktivitasnya ditentukan dengan jelas kapan dimulai dan kapan berakhir,
serta adanya pembatasan dana untuk menjalankan aktivitas
proyektersebut.
PT. TITIAN KARYA MANDIRI merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang konstruksi. Sistem pembangunan pada PT. TITIAN
KARYA MANDIRI yaitu:
Sistem : owner atau pemilik menyerahkan sepenuhnya kepada
perusahaan baik kebutuhan barang maupun upah pekerja yang
berhubungan dengan proyek tersebut dengan harga yang telah disepakati
bersama.

1
2

Dalam menjalankan usahanya, PT. TITIAN KARYA MANDIRI


sudah menggunakan metode Gant Chart dan Kurva S dalam merencanakan
waktu yang dibutuhkan. Perusahaan mempunyai standar khusus yang
selalu diikuti dalam proses pembangunan, meskipun perusahaan telah
mengikuti standar-standar yang ada, namun dari sekian banyak kegiatan
tersebut terkadang terhambat oleh banyak sebab. Dengan adanya masalah
tersebut, perusahaan sering mengalami keterlambatan dalam penyelesaian
proyek, selain itu juga menyebabkan kerugian yang tidak sedikit baik bagi
pelaksana maupun pemilik proyek. Hal ini juga akan berdampak buruk bagi
perusahaan, diantaranya memperburuk image perusahaan yang terkesan
tidak mampu menyelesaikan proyek sesuai kontrak yangtelahdisepakati.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu perencanaan,
penjadwalan, dan pengawasan yang matang dan baik, sehingga proyek
dapat dilaksanakan dengan waktu yangefisien.
Penjadwalan disusun untuk menjadi acuan dalam penyelenggaraan
proyek sekaligus sebagai landasan pengawasan pelaksanaan proyek yang
bersangkutan. Penjadwalan menetapkan waktu dan urutan dari bermacam-
macam tahapan, keterkaitan satu aktivitas dengan aktivitas lain. Secara
umum teknik dalam penjadwalan proyek dapat dikelompokan ke dalam dua
metode, yaitu bagan balok/Gant chart dan Kurva S.
Penjadwalan disusun untuk menjadi acuan dalam penyelenggaraan
proyek sekaligus sebagai landasan pengawasan pelaksanaan proyek yang
bersangkutan. Penjadwalan menetapkan waktu dan urutan dari bermacam-
macam tahapan, keterkaitan satu aktivitas dengan aktivitas lain. Secara
umum teknik dalam penjadwalan proyek dapat dikelompokan ke dalam dua
metode, yaitu bagan balok/Gant chart dan Kurva S.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian
dengan judul “ANALISA PENJADWALAN PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG ICS/UPI PADA PT. TITIAN KARYA
MANDIRI “
3

1.2 Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengkaji:
1. Mengukur kinerja proyek
2. Mengetahui resiko keterlambatan yang paling tinggi
1.3 Metode Kerja Praktek
Metode yang digunakan dalam kerja praktek ini merupakan metode
gabungan, yang menyatukan antara studi pustaka yang penulis lakukan
dengan data-data yang diperoleh dari lokasi kerja praktek.
Beberapa tahap yang dilakukan dalam kerja praktek ini, antara lain:
1. Persiapan kerja praktek
Melakukan persiapan dalam kerja praktek dengan membuat
proposal kerja praktek karena pada dasarnya hal tersebut langkah awal yang
akan dibuat oleh mahasiswa sebelum pengajuan kerja praktek.
Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan identifikasi persoalan yang
ingin diketahui oleh peneliti, kemudian menentukan tujuan yang akan di
peroleh oleh peneliti.
2. Identifikasi permasalahan
Identifikasi masalah yang di lakukan adalah melakukan pengamatan
pada penjadwalan di PT. Titian Karya Mandiri.
3. Menetapkan tujuan kerja praktek
Tujuan kerja praktek ini adalah menjabarkan serta menganalisa
perencanaan dan penjadwalan proyek pada PT. Titian Karya Mandiri.
4. Studi pustaka
Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode yang ada. Diolah sesuai dengan metode yang ada diperusahaan.
5. Kesimpulan dan Saran

Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh, maka


dapat ditarik keseimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.
4

Mulai

Identifikasi

Tujuan Kerja Praktek

Studi Kepustakaan Observasi Lapangan


 Definisi Penjadwalan  Profil Perusahaan
Proyek  Kondisi Perusahaan
 Penentuan Keterlambatan
 Pengertian Penjadwalan
Pengerjaan Menggunakan
Proyek Diagram Pareto

Kesesuaian

Pengumpulan Data

 Profil Perusahaan
 Kegiatan Penjadwalan Proyek
 Keterlambatan yang terjadi dan
penyebab
 Data Penjadwalan Pengerjaan Proyek

Pengolahan Data
 Kesesuaian teori dan praktek
 Menganalisa keterlambatan proyek
dengan diagram pareto

Kesimpulan & Saran

Selesai

Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian Kerja Praktek


5

1.4 Jadwal Pelaksanaan


Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, kami merencanakan untuk melaksanakan
kegiatan kerja praktek di PT TITIAN KARYA MANDIRI dilakukan pada 04
Agustus 2018 sampai 04 September 2018 dalam kurun waktu 1 (satu) bulan.
Jadwal pelaksanaan kerja praktek digambarkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek

Agustus 2018 September Oktober 2018 November Desember Januari


Kegiatan
2018 2018 2018 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan Penelitian &


pengajuan proposal
Kerja Praktek
Pelaksanaan &
Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Penyusunan Laporan
Akhir Kerja Praktek

1.5 Lokasi
Lokasi yang dijadikan objek kerja praktek penelitian sebagai berikut :
Nama perusahaan : PT TITIAN KARYA MANDIRI
Plant : Tebet, Jakarta Selatan
Departemen : PURCHASING
Alamat : Marin Blok A, No. 29, Jl. KH. Abdullah Syafei,
RT.1/RW.3, Kb. Baru, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12830 Indonesia.
6

1.6 Sistematika Penulisan


Dalam laporan penulisan kerja praktek ini, untuk mendapatkan hasil
yang teratur, terarah dan mudah dipahami, maka penulisan disusun
dengan menggunakan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan secara garis besar tentang latar belakang
masalah, tujuan penelitian, metode kerja praktek, jadwal pelaksanaan,
lokasi dan sistematika penulisan laporan
BAB II Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan tentang profil
perusahaan, produk perusahaan dan berbagai yang berkaitan dengan
perusahaan yang akan menjadi tempat kerja praktek.
BAB III Tinjauan Pustaka
Bab ini menerangkan secara singkat tentang teori yang berhubungan
dan berkaitan erat dengan masalah yang akan dibahas serta merupakan
tinjauan kepustakaan yang menjadi kerangka dan landasan berfikir.
BAB IV Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Pengumpulan dan pengolahan data yang ada, berdasakan judul
yang diangkat analisa penjadwalan pada PT. Titian Karya Mandiri
dengan pareto chart data yang diolah ialah pengolahan data yang di
ambil langsung dari perusahaan dengan mempertimbangkan teori yang
terkait.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan simpulan dari pengolahan data secara menyeluruh
serta diberikan juga saran, baik untuk pihak perusahaan maupun
pengembangan penelitian selanjutnya.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
Pelayanan jasa konstruksi terbaik hanya dapat dicapai melalui komitmen
PT. Titian Karya Mandiri, dukungan dengan seluruh mitra perusahaan, dan
penerapan manajemen teknologi efektif-efisien. PT. Titian Karya Manditi yang
telah lebih dari 7 tahun berkarya dan berperan aktif dalam pembangunan di tanah
air merupakan sebuah pencapaian yang tidak mudah. Banyak pengalaman dan
proses pembelajaran yang telah dilewati dari tahun ke tahun yang membawa
perusahaan terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan rencana strategis
perusahaan.

Kepercayaan yang diberikan dari berbagai pihak (pemerintah, swasta,


maupun perorangan) telah menciptakan berbagai karya konstruksi besar yang
tersebar di berbagai sektor konstruksi bangunan gedung dan sipil (gedung
perkantoran, pabrik-pabrik, pergudangan, jalan, jembatan, underpass, rumah sakit,
sekolah dan , perumahan, dan lain sebagainya).

Komitmen PT. Titian Karya Mandiri untuk menyelesaikan setiap karya


konstruksi yang telah dipercayakan tidak terlepas dari peran setiap anggota TKM
dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proyek dengan
berbagai manajemen dan metode konstruksi.

Kiprah PT. Titian Karya Mandiri dalam merampungkan karya-karya


konstruksi juga tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dan kerja
sama yang baik dengan seluruh mitra kerja perusahaan (penyuplai material, sub-
kontraktor, pihak perbankan, dan SDM yang memiliki kompetensi tinggi).

7
2.2 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. TITIAN KARYA MANDIRI

Bidang Usaha : Kontraktor Umum,Perdagangan,Jasa, dan Supplier

Alamat Kantor : Jl. KH. Abdullah Syafe’i Blok A-29 Gudang Peluru, Tebet -
Jakarta Selatan

Telepon : (021) 83780895, 83794854

Fax. : (021) 83780895

Email : pt_titiankaryamandiri@yahoo.co.id

PT. Titian Karya Mandiri merupakan perusahaan swasta berskala nasional


yang memiliki sejarah dan pengalaman panjang di bidang jasa konstruksi.
Perusahaan telah melakukan kegiatan bisnisnya sejak sejak didirikan pada tahun
2009. Perusahaan didirikan di Kota Jakarta pada tanggal 9 April 2009 berdasarkan
Data Isian Akta Notaris yang dibuat oleh Notaris Daniel Parganda Marpaung , SH,
MH., serta telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan Nomor : AHU-
50758.AH.01.01.2009 pada tanggal 21 Oktober 2009.Berdasarkan keputusan
tersebut, perusahaan ditetapkan sebagai Perusahaan Persero, yaitu menjadi PT.
Titian Karya Mandiri(Persero).

2.3 Visi, Misi dan Logo Perusahaan


Visi Perusahaan:

PT. Titian Karya Mandiri akan menjadi salah satu perusahaan konstruksi
terbaik di Indonesia dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan
pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia,
manajemen teknologi, dan tata kelola perusahaan yang baik.

8
Misi Perusahaan :

1. Meningkatkan daya saing perusahaan di industri jasa konstruksi


dengan mengembangkan pelayanan dan teknologi terbaik kepada konsumen
dalam memenuhi harapan pemangku kepentingan.
2. Meningkatkan pelatihan SDM untuk menghasilkan tenaga kerja yang
berkualitas dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, serta
menyediakan lapangan kerja yang luas.

Logo Perusahaan :

Gambar 2.1 Logo PT. TITIAN KARYA MANDIRI.


(Sumber : Database PT. TITIAN KARYA MANDIRI.)

2.4 Produk PT.TITIAN KARYA MANDIRI


Berikut ini beberapa contoh produk dari proyek yang dilakukan pada PT.
TITIAN KARYA MANDIRI:

 Sarana dan Prasarana Perumahan

Gambar 2.2 Proyek Sarana dan Prasarana Perumahan


(Sumber : Database PT. TITIAN KARYA MANDIRI.)

9
 Pembangunan Cold-storage

Gambar 2.3 Proyek Pembangunan Cold-storage


(Sumber : Database PT. TITIAN KARYA MANDIRI.)

 Pembangunan Gudang

Gambar 2.4 Proyek Pembangunan Gudang


(Sumber : Database PT. TITIAN KARYA MANDIRI.)

 Pembangunan Jalan dan Jembatan Kereta Api

Gambar 2.5 Proyek Pembangunan Jembatan Kereta Api


(Sumber : Database PT. TITIAN KARYA MANDIRI.)

10
Gambar 2.6 Proyek Pembangunan Jalan Kereta Api
(Sumber : Database PT. TITIAN KARYA MANDIRI.)

 Pembangunan Gedung dan Asrama Pendidikan

Gambar 2.7 Proyek Pembangunan Gedung dan Asrama Pendidikan


(Sumber : Database PT. TITIAN KARYA MANDIRI.)

 Perbaikan Terowongan dan Jalan Kereta Api

Gambar 2.8 Proyek Perbaikan Terowongan dan Jalan Kereta Api


(Sumber : Database PT. TITIAN KARYA MANDIRI.)

11
2.5 Daftar Pengalaman Perusahaan
Tabel 2.1 Daftar penglaman Perusahaan
Bidang / Pemberi Tugas / Pejabat Pembuat Komitmen Kontrak *)

No Nama Paket Pekerjaan Sub Bidang Lokasi Nomor Keterangan


Nama Alamat/Telepon Nilai (Rp)
Pekerjaan Tanggal

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pekerjaan Peningkatan jalan KA


perbaikan jalan dan Jembatan Satkerbangka Jawa
Jalan dan Cianjur Jawa Jl. Laks. Malahayati no. 288 002/S-K/T-10/FRP-
1 KA yang longsor di KM 78 + Barat / PT. Fajar Rizki 7,777,280,000 Telah Selesai
jembatan KA barat Bandar Lampung TKM/V/2010
000 / 400 antara stasiun Persada
Lampegan - cibeber lintas
sukabumi - padalarang

Jalan dan PT KAI/ PT. Surya 018/S-K/HK.213/DR.III/SAK-


2 Pembangunan Stasiun Baru jembatan KA Sumatera Selatan Annisa Kencana Bandar Lampung TKM/X/2010 5,140,030,194 Telah Selesai

Satker Direktorat
Bangunan Pengolahan Hasil
Pengadaan Mesin Pembuat
non Ditjen P2HP Jl. Medan Merdeka Timur no
Es Kapasitas 5 ton /
3 9 Kabupaten Kementerian Kelautan 181/KPA.1/HK.155/XI/2011 9,256,500,000 Telah Selesai
Pembangunan Pabrik Es perumahan 16 Jakarta
dan Dan Perikanan

12
Mini mekanikal
elektrikal

Jalan dan
Jembatan
Kereta Api dan
Sterilisasi Jalur Ganda Jalan dan Pembetonan
Jembatan KA Antara KM 2+500 Satker Prasarana KA Jl. Tentara Pelajar No. 44 2477/J/KONTR/SP-
4 Jabotabek 8,646,963,000 Telah Selesai
s.d. Jabotabek Jakarta PANLA/III/2012

6+958 Lintas Duri Tangerang

Jalan dan
Maintenance Track dan Jembatan
Niru danTarahan Jl. Yos Sudarso No. 71 PB 12 44 011A/8 Oktober
5 Perbaikan Jembatan PT. Tel di Kereta Api dan PT. INKA (Persero) 9,264,146,500 Telah Selesai
SUMSEL Madiun 2012
Niru dan Tarahan Pembetonan

Tabel 2.1 Daftar penglaman Perusahaan (lanjutan)

13
Tabel 2.2 Daftar penglaman Perusahaan

Bangunan non
Dinas Kelautan Dan
Pembangunan Pabrik Es perumahan dan Kalimantan
1 Perikanan Provinsi Banjarbaru N.193/DPPA-SKPD/X/2012 3,983,700,000 Telah Selesai
Muara Kintap mekanikal Selatan
Kalimantan Selatan
elektrikal

Bangunan non
Pembangunan Pabrik Es di perumahan dan Dinas Kelautan Dan
Kalimantan
2 Kabupaten Kotabaru dan Tanah mekanikal Perikanan Provinsi Banjarbaru N.193/DPPA-SKPD/X/2013 6,315,320,000 Telah Selesai
Selatan
Bumbu elektrikal Kalimantan Selatan

Perbaikan Jembatan Dan


Terowongan Jalan Penghubung PT. Tunas Karya
3 Jembatan Jakarta Jakarta 184/SPK/TKA/I/2013 10,462,000,000 Telah Selesai
Cinere Mas Aditama

Renovasi Gedung Sekolah Seminari Bangunan PT. Suryatata


4 Jagakarsa Pendidikan Jakarta Internusa Jakarta 067/SP/SI/007/VIII/2013 10,148,000,000 Telah Selesai

Bangunan non
Pengadaan Mesin dan Instalasi PB 001/SPJP/VAR-
5 perumahan dan Aceh Selatan CV. Varagon Jakarta 4,000,000,000 Telah Selesai
Pabrik Es 50 Ton TKM/I/2014
mekanikal

Pengembangan Jalan Villa Mutiara PT.AnugerahTetap


6 Cinere Jalan dan Irigasi Jakarta Cemerlang Jakarta 461/KONTRAK/ATC/IV/2014 10,265,000,000 Telah Selesai

Pembangunan Gudang PT. Suryatata Bangunan Gudang dan PT. Suryatata 1504/SI/KONTRAK/003/VI/20
7 Jakarta Jakarta 10,246,170,000 Telah Selesai
Internusa Industri Internusa 14

14
Satker Direktorat
Pengolahan Hasil
Ditjen P2HP
Pembangunan Prasarana Gudang Bangunan Gudang dan Jl. Medan Merdeka Timur
8 Kendari Kementerian 452/KPA.1/HK.155/VII/2015 4,374,370,000 Telah Selesai
Beku PPS Kendari Industri no 16 Jakarta
Kelautan Dan
Perikanan
Satker Direktorat
Usaha Dan Investasi
Pengadaan Paket Bantuan Mesin dan
Ditjen P2HP Jl. Medan Merdeka Timur
9 Pengembangan dan Pemberdayaan Peralatan 100 Kabupaten 601/KPA/PL.420/VII/2015 20,252,223,200 Telah Selesai
Kementerian no 16 Jakarta
Wirausaha P2HP (paket 1) Pengolahan
Kelautan Dan
Perikanan
Satker Direktorat
Pengadaan Paket Bantuan Mesin dan
Usaha Dan Investasi
Pengembangan dan Pemberdayaan Peralatan Jl. Medan Merdeka Timur
10 100 Kabupaten 42/KPA/PL.420/IX/2015 14,747,728,600 Telah Selesai
Ditjen P2HP
Wirausaha P2HP (paket 2) Pengolahan no 16 Jakarta
Kementerian

Tabel 2.2 Daftar penglaman Perusahaan (lanjutan)

15
2.6 Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan PT. TITIAN KARYA MANDIRI. terletak di jalan Duta
Marin Blok A, No. 29, Jl. KH. Abdullah Syafei, RT.1/RW.3, Kb. Baru, Tebet, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12830.

2.7 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. TITIAN KARYA MANDIRI.


(Sumber : DatabasePT. TITIAN KARYA MANDIRI.)

16
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek


a. Definisi Proyek
Proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan
produk atau layanan yang unik. Pada umumnya, proyek melibatkan
beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dan sponsor utama
proyek biasanya tertarik dalam penggunaan sumber daya yang efektif
untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu (Dimyati dan
Nurjaman, 2014).
Menurut Heizer dan Render (2016)proyek adalah sederetan tugas
yang diarahkan kepada suatu hasil utama. Proyek adalah upaya atau
aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan
harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta
sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa proyek
merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,
memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta
memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan
(Nurhayati, 2010).
b. Tujuan Proyek
Setiap proyek memiliki tujuan khusus, dan dalam proses
pencapaian tujuan tersebut ada tiga konstrain yang harus dipenuhi, yang
dikenal dengan Trade-Off Triangle atau Triple Constraints. Triple
Constraints adalah usaha pencapaian tujuan yang berdasarkan batasan
sebagai berikut (Dimyati dan Nurjaman 2014).

17
18

1. Tepat mutu, mutu adalah apa yang akan dikerjakan oleh proyek
tersebut, produk, layanan atau hasil yang diraih proyek tersebut atau
disebut sebagai kinerja (performance), harus memenuhi spesifikasi
dan kriteria dalam taraf yang disyaratkan oleh pemilik.

2. Tepat waktu, yang di maksud dengan waktu ialah berapa lama waktu
yang di butuhkan untuk melaksanakan suatu proyek serta apa itu
jadwal proyek. salah satu komponen yang menjadi target utama dalam
sebuah proyek. Pada intinya faktor waktu ini adalah bagaimana kita
menentukan lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
sebuah proyek. Komponen waktu begitu berarti, terutama pada saat-
saat yang memang sangat krusial. Terkadang suatu proyek dipaksa
untuk selesai pada waktu tertentu, walaupun berdampak pada
membengkaknya biaya.
3. Tepat biaya, dalam proyek kita tidak akan pernah lepas dari biaya,
biaya di butuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek harus di
perhitungkan secara matang.
Pada intinya faktor biaya atau cost ini adalah menentukan
seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan untuk sebuah proyek.
Faktor biaya ini sangat dipengaruhi oleh 2 faktor sebelumnya, yaitu
faktor scope dan faktor time. Secara umum semakin besar ruang
lingkup dan semakin lama waktu, maka akan semakin besar pula biaya
suatu proyek.
c. Siklus Hidup Proyek
Menurut Dimyati dan Nurjaman (2014) tahapan kegiatan utama
yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu:
1. Tahap Inisiasi

Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak


sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini,
permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifikasi. Beberapa
pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan.
19

Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi


yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan
sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika
sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan
ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk.
2. Tahap Perencanaan
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek
terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan.
Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci
sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung.
Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat
dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan,
acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract
supplier dan perform phare review.
3. Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek)
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas
proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek.
Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan
dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project
plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan
berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna
memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil
akhir proyek.
4. Tahap Penutupan

Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil
akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya
diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim
proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua
stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai
dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu
melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat
20

keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh


selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-
proyek dimasa yang akan datang.
5. Organisasi proyek
Tahap ini merupakan tahapan sebuah proyek sebelum kemudian
ditutup (penyelesaian). Meskipun demikian, tidak semua proyek akan
melalui setiap tahap, artinya proyek dapat dihentikan sebelum
mencapai penyelesaian. Beberapa proyek tidak mengikuti
perencanaan terstruktur atau proses pemantauan. Beberapa proyek
akan melalui langkah 2, 3, dan 4 beberapa kali.
Tahapan tersebut merupakan parameter penting bagi
penyelenggaraan proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran
proyek. Manajemen proyek dikatakan baik jika sasaran tersebut
tercapai. Suatu proyek memerlukan penjadwalan (scheduling), yaitu
pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan tiap-tiap
pekerjaan, dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai
optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan yang
ada.Penjadwalan mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai
permasalahannya. Proses monitoring serta updating selalu dilakukan
untuk mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar alokasi
sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan
proyek.

Secara umum penjadwalan proyek mempunyai manfaat sebagaiberikut:


a. Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan atau kegiatan
mengenai batas-batas waktu untuk mulai dan akhir dari tiap-tiap
pekerjaan.
b. Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan.
c. Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan
harapan proyek dapat selesai sebelum waktu yang ditetapkan.
d.. Merupakan sarana penting dalam pengendalian proyek.
21

d. Perencanaan dan Penjadwalan Proyek


Perencanaan suatu proyek mensyaratkan bahwa tujuan proyek
harus dinyatakan dengan jelas sehingga manajer dan timnya mengetahui
apa yang diinginkannya. Perencanaan proyek dimaksudkan untuk
menjembatani antara sasaran yang akan diraih dengan keadaan pada saat
awal (Herjanto, 2011). Dalam buku Manajemen Operasional Heizer dan
Render (2016) penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan
pembagian waktu untuk seluruh kegiatan proyek. Pada penjadwalan
orang, uang, dan bahan dihubungkan untuk kegiatan khusus dan
menghubungkan masing- masing kegiatan satu dengan yang lainnya.
Penjadwalan merupakan suatu fase yang menterjemahkan suatu
perencanaan kedalam suatu diagram- diagram yang sesuai dengan skala
waktu. Penjadwalan menentukan kapan aktivitas-aktivitas itu dimulai,
ditunda, dan diselesaikan. Penjadwalan proyek meliputi: pengurutan dan
pembagian waktu untuk seluruh kegiatan proyek. Pada tahap ini manajer
memutuskan berapa lama tiap kegiatan memerlukan waktu penyelesaian
dan menghitung berapa banyak orang yang diperlukan pada tiap tahap
produksi.
e. Proyek Konstruksi
Salah satu dari jenis proyek adalah Proyek Konstruksi. Komponen
kegiatan utama proyek jenis ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain
engineering, pengadaan dan konstruksi. Proyek Kontruksi dapat
dibedakan menjadi Proyek Bangunan gedung seperti rumah, kantor,
pabrik dan proyek bangunan sipil seperti jembatan, bendungan dan
infrastruktur lainnya. Proyek konstruksi ini semakin kompleks dan
canggih dan melibatkan penggunaan sumber daya dalam bentuk tenaga
manusia, material, peralatan dan dana yang jumlahnya bertambah besar
(Ervianto, 2012).Menurut Dimyati dan Nurjaman (2014) siklus proyek
konstruksi, meliputi beberapa tahap berikut
a. Kontekstual gagasan: tahapan ini terdiri atas kegiatan, perumusan
gagasan, kerangka acuan, studi kelayakan awal, indikasi awal
22

dimensi, biaya, dan jadwal proyek.


b. Studi kelayakan: tujuannya mendapatkan keputusan tentang
kelanjutan investasi pada proyek yang akan dilakukan. Informasi
dan data dalam implementasi perencanaan proyek lebih lengkap
dari tahap pertama sehingga penentuan dimensi dan biaya proyek
lebih akurat dengan tinjauan terhadap aspek sosial, budaya,
eknomi, finansial, legal, teknis, dan administratif yang
komprehensif.

c. Detail desain, terdiri dari kegiatan pendalaman berbagai aspek


persoalan, desain engineering dan pengembangan, pembuatan
jadwal utama dan anggaran serta menentukan perencanaan sumber
daya, penyiapan perangkat, dan penentuan peserta proyek dengan
program lelang.
d. Tujuan, yaitu menetapkan dokumen perencanaan lengkap dan
terperinci, secara teknis dan administratif untuk memudahkan
pencapaian sasaran dan tujuan proyek.
e. Pengadaan, yaitu memilih kontraktor pelaksana dengan
menyertakan dokumen perencanaan, aturan teknis, administrasi
yang lengkap, dan produk tahapan detail desain. Dari proses ini,
diperoleh penawaran yang kompetitif dari kontraktor dengan
tingkat akuntabilitas dan tranparansi yang baik.
f. Implementasi, terdiri atas kegiatan, desain engineering yang
terperinci, pembuatan spesifikasi dan kriteria, pembelian peralatan
dan material, fabrikasi dan kontruksi, inspeksi mutu, uji coba, start-
up, demobilisasi, dan laporan proyek penutup. Tujuan akhir proyek
adalah mendapatkan kinerja biaya, mutu, waktu dan keselamatan
kerja paling maksimal, dengan melakukan proses perencanaan,
penjadwalan, pelaksanaan dan pengendalian yang lebih cermat
serta terperinci dari proses sebelumnya. Pada tahap ini, kontraktor
memiliki peran dominan dengan tujuan akhir sasaran proyek tercapai dan
mendapatkan keuntungan maksimal. Peran pemilik proyek pada tahapan
23

ini dilakukan oleh agen pemilik sebagai konsultan pengawas


pelaksanaan, dengan tujuan mereduksi segala macam penyimpangan
serta melakukan tindak koreksi yang diperlukan.

g. Operasi dan pemeliharaan, terdiri atas kegiatan operasi rutin dan


pengamatan prestasi akhir proyek serta pemeliharaan fasilitas
bangunan yang dapat digunakan untuk kepentingan sosial dan
ekonomi masyarakat.

3.2 Macam-macam Metode Penjadwalan Proyek


Ada dua metode penjadwalan proyek yaitu:
1. Metode Gant chart
Metode Gant chart, merupakan metode yang relatif sederhana,
mudah dimengerti, mudah pembuatannya, dan mudah untuk digunakan
dalam memantau perkembangan proyek. Namun, metode Gant chart
memiliki beberapa kelemahan, antara lain tidak dapat menunjukan
kegiatan apa saja yang merupakan kegiatan kritis dan tidak secara
langsung dapat menunjukan hubungan antar kegiatan, sehingga apabila
suatu kegiatan mengalami penundaan maka akan sulit untuk mengetahui
kegiatan berikut apa yang akan terpengaruh, dan bagaimana dampaknya
terhadap waktu selesainya proyek.
Gantt Chart merupakan diagram perencanaan yang digunakan untuk
penjadwalan sumber daya dan alokasi waktu (Heizer, Jay dan Render,
Barry, 2006). Gantt Chart adalah contoh teknik non-matematis yang
banyak digunakan dan sangat popular dikalangan para manajer karena
sederhana dan mudah dibaca. Gantt Chart dapat membantu penggunanya
untuk memastikan bahwa (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006):
 Semua kegiatan telah direncakan;
 Urutan kinerja telah diperhitungkan;
 Perkiraan waktu kegiatan telah tercatat, dan;
 Keseluruhan waktu proyek telah dibuat
24

Karakteristik Gantt Chart


 Gantt chart secara luas dikenal sebagai alat fundamental dan
mudah diterapkan oleh para manajer proyek untuk
memungkinkan seseorang melihat dengan mudah waktu dimulai
dan selesainya tugas-tugas dan sub- sub tugas dari proyek.
 Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek dan semkin penting
urutan antara tugas-tugas maka semakin besar kecenderungan
dan keinginan untuk memodifikasi gantt chart.
 Gantt chart membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan “what
if” saat melihat kesempatan-kesempatan untuk membuat
perubahan terlebih dahulu terhadap kebutuhan.
Keuntungan menggunakan Gantt Chart
 Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat
bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan
proyek. Gantt Chart sangat mudah dipahami, balok horizontal
(horizontal bar) dibuat pada tiap kegiatan proyek sepanjang garis
waktu.
 Gantt chart digunakan untuk penjadwalan sederhana atau
proyek-proyek yang kegiatannya tidak terlalu berkaitan atau
proyek kecil, sedangkan network untuk penjadwalan proyek yang
rumit.
 Gantt Chart juga dapat digunakan untuk penjadwalan operasi
yang berulang.
 Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan
kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan.
 Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat
pelaporan.
Kelemahan Gantt Chart
 Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan
antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk
mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu
25

kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.


 Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila
diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan
balok baru.
 Gantt chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan
antara aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada
aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat, sehingga
perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt chart.
2. Kurva S
Kurva – S adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan
hubungan antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang
telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap
waktu. Dengan demikian pada kurva–S dapat digambarkan kemajuan
volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek
atau pekerjaan dalam bagian dari proyek. Dengan membandingkan kurva
tersebut dengan kurva yang serupa yang disusun berdasarkan
perencanaan, maka akan segera terlihat dengan jelas apabila
terjadi penyimpangan. Oleh karena kemampuannya yang dapat
diandalkan dalam melihat penyimpangan-penyimpangan dalam
pelaksanaan proyek, maka pengendalian. proyek dengan memanfaatkan
Kurva–S sering kali digunakan dalam pengendalian suatu proyek. Pada
Kurva–S, sumbu mendatar menunjukkan waktu kalender, dan sumbu
vertikal menunjukkan nilai komulatif biaya atau jam-orang atau
persentase penyelesaian pekerjaan. Kurva yang berbentuk huruf ”S”
tersebut lebih banyak terbentuk karena kelaziman dalam pelaksanaan
proyek yaitu:

1. Kemajuan pada awal-awalnya bergerak lambat.


2. Kemudian diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun
waktu yang lebih lama.
3. Pada akhirnya kegiatan menurun kembali dan berhenti pada suatu
titik akhir.
26

3.3 Diagram pareto (Pareto Analysis)


Diagram Pareto diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Alfredo
Pareto (1848-1923). Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang
mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut ukuran rangking
tertinggi hingga terendah. Analisis pareto digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi tipe-tipe yang tidak sesuai. Diagram
Pareto adalah suatu grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan
urutan banyaknya kejadian. Masalah yang paling banyak terjadi
ditampilkan oleh grafik batang yang pertama dan yang tertinggi serta
ditempatkan pada sisi yang paling kiri, dan seterusnya sampai masalah
yang paling pendek ditempatkan pada sisi paling kanan (Wahyuni, 2015).

Gambar 3.4 Contoh Diagram Pareto


Sumber: Wahyuni, dkk (2015)

Kegunaan dari diagram pareto adalah untuk (Wahyuni, 2015):


 Menunjukan masalah utama yang dominan dan perlu segera
diatasi.
 Menyatakan perbandingan masing-masing persoalan yang ada dan
kumulatif secara keseluruhan.
 Menunjukan tingkat perbaikan setelah tindakan perbaikan
(koreksi) dilakukan pada daerah yang terbatas.
 Menunjukan perbandingan masing-masing persoalan sebelum dan
setelah perbaikan.
Diagram Pareto sangat tepat digunakan jika kita menginginkan hal- hal
berikut ini :
27

 Menentukan prioritas karena keterbatasan sumberdaya.


 Menggunakan kearifan tim secara kolektif.
 Menghasilkan konsesnsus atas keputusan akhir.
 Menempatkan keputusan pada data kuantitatif.
Diagram Pareto adalah suatu metode untuk mengidentifikasi hal- hal
atau kejadian kejadian penting, maka pada dasarnya diagram Pareto terdiri
dari 2(dua) jenis yaitu (Wahyuni, 2015):
1. Diagram Pareto mengenai fenomena. Diagram ini berkaitan
dengan hasil-hasil termasuk yang tidak diinginkan dan digunakan
untuk mengetahui masalah apa yang paling utama.
2. Diagram pareto mengenai penyebab. Diagram ini berkaitan dengan
penyebab dalam proses dan dipergunakan untuk mengetahui apa
saja peyebab masalah yang paling utama. Beberapa contohnya
antara lain:
 Operator: umur, pengalaman, keterampilan, sifat
individual, pergantian kerja (shift), dan lain-lain.
 Mesin: peralatan, mesin, instrumen, dll.
 Bahan baku: pembuatan bahan baku, macam bahan baku,
pabrik bahan baku, dll.
 Metode Operasi: kondisi operasi, metode kerja, system
pengaturan, dll.
Langkah-langkah pembuatan diagram pareto, yaitu (Wahyuni, 2015):
1. Menentukan masalah apa yang akan diteliti, mengidentifikasi
kategori-kategori atau penyebab-penyebab dari masalah yang akan
diperbandingkan. Setelah itu, merencanakan dan melaksanakan
pengumpulan data.
2. Membuat suatu ringkasan daftar atau tabel yang mencatat frekuensi
kejadian dari masalah yang telah diteliti dengan menggunakan
formulir pengumpulan data atau lembar periksa.
28

3. Membuat daftar masalah secara berurut berdasarkan frekuensi


kejadian dari yang tertinggi sampai terendah, serta hitunglah
frekuensi kumulatif, persentase dari total kejadian, dan persentase
dari total kejadian secara kumulatif.
4. Menggambar 2 buah garis yaitu sebuah garis vertikal dan sebuah
garis horisontal.
 Garis vertikal
 Garis vertikal sebelah kiri: skala pada garis ini merupakan
skala dari nol sampai total keseluruhan dari variabel
masalah yang terjadi (misalnya total kerusakan produk).
 Garis vertikal sebelah kanan: skala pada garis ini adalah
skala dari 0% sampai 100%.
 Garis Horizontal
 Garis ini dibagi ke dalam banyaknya interval sesuai dengan
banyaknya item masalah yang diklasifikasikan.
5. Buatlah histogram pada diagram pareto.
6. Gambarkan kurva kumulatif serta cantumkan nilai-nilai kumulatif
(total kumulatif atau persen kumulatif) di sebelah kanan atas dari
interval setiap item masalah.
7. Memutuskan untuk mengambil tindakan perbaikan atas penyebab
utama dari masalah yang sedang terjadi itu.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan kegiatan mengolah data yang telah
dikumpulkan setelah mempelajari cara pengolahan data yang benar pada
saat tinjauan pustaka. Data yang digunakan merupakan data sekunder
berupa studi pustaka, yaitu melakukan penelitian pustaka dengan
membaca dan meneliti bahan-bahan atau teori yang berhubungan dengan
penjadwalan proyek, ghant chart, kurva s, diagram pareto.
Data yang digunakan merupakan data sekunder yang didapatkan
dari divisi Purchasing PT. Titian Karya Mandiri. yaitu divisi yang salah
satu fungsinya adalah suatu proses pencarian sumber, pemesanan dan
pembelian barang atau jasa untuk kegiatan konstruksi. Dibawah ini
merupakan perencaan proyek keseluruhan secara umum pada periode
Desember 2017 – Maret 2018:

Tabel 4.1 Perencanaan proyek pada periode Desember 2017 – Maret 2018
Minggu
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pekerjaan Pendahuluan
Pekerjaan Gedung ICS/UPI
Pekerjaan Mekanikal dan
Elektrikal
Pekerjaan Sarana dan Prasarana
Cold Storage

Pekerjaan Sistem Pendingin

(Sumber: PT. Titian Karya Mandiri)

Di bawah ini merupakan data perencanaan proyek pembangunan gedung ICS/UPI


dengan metode Gant Chart:

29
30

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


BOBOT DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET
NO JENIS PEKERJAAN
% KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

I PEKERJAAN PENDAHULUAN 0,783 0,710 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006

II PEKERJAAN GEDUNG ICS / UPI


II.1 PEKERJAAN STRUKTUR
A Pekerjaan Galian dan Urugan 1,720 1,720
B Pekerjaan Beton K.300, CCO menjadi Beton K.250 8,019 6,043 0,494 0,494 0,494 0,494
C Pekerjaan Struktur Baja ; finnish zinchromate 5,456 2,564 0,578 0,578 0,578 0,578 0,578

II.2 PEKERJAAN ARSITEKTUR COLD STORAGE


A Pekerjaan Pasangan dan Plesteran 1,137 0,354 0,196 0,196 0,196 0,196
B Pekerjaan Pemasangan Dinding Spandek dan Kanopi 0,717 0,179 0,179 0,179 0,179
C Pekerjaan Pengecatan 0,440 0,110 0,110 0,110 0,110
D Pekerjaan Kosen Pintu Dan Jendela 0,446 0,111 0,111 0,111 0,111
E Pekerjaan Sanitair Fixture 0,506 0,127 0,127 0,127 0,127
F Saluran Air dan Penutup Stainless Steel 0,386 0,097 0,097 0,097 0,097
G Pekerjaan Finnishing Lantai 1,331 0,333 0,333 0,333 0,333

III PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


III.1 PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL SITEPLAN & GEDUNG UPI / ICS
A Pekerjaan Mekanikal 2,439 0,011 0,607 0,607 0,607 0,607
B Pekerjaan Elektrikal 10,793 2,316 2,119 2,119 2,119 2,119

III.2 PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL BANGUNAN SARANA KARYAWAN


A Pekerjaan Mekanikal 0,327 0,012 0,079 0,079 0,079 0,079
B Pekerjaan Elektrikal 0,730 0,182 0,182 0,182 0,182

IV PEKERJAAN SARANA DAN PRASARANA COLD STORAGE


A Pekerjaan Saluran Air 60x60 0,226 0,002 0,112 0,112
B Pekerjaan Bak kontrol Saluran air hujan 60x60 0,055 - 0,055
C Pekerjaan Jalan Intra Site 2,190 1,138 1,053
D WWTP / IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah ) Kap.100-150m3 4,590 1,039 0,888 0,888 0,888 0,888
E WTP ( Water Treatment Plant ) UF 10 M2/jam 2,666 0,533 0,711 0,711 0,711
F PEKERJAAN GEDUNG KARYAWAN 6,883 3,192 0,615 0,615 0,615 0,615 0,615 0,615
G Pekerjaan Pos Jaga 0,533 0,311 0,055 0,055 0,055 0,055
H Pekerjaan Pagar Keliling Area Cold Storage 1,819 0,932 0,443 0,443

V PEKERJAAN SISTEM PENDINGIN


A Penel Insulasi 5,517 0,256 1,315 1,315 1,315 1,315
B Pintu dan Accessoris 3,253 - 0,813 0,813 0,813 0,813
C Instal Refrigerasi Amoniak Sistem 37,036 10,255 6,695 6,695 6,695 6,695

Jumlah Total Pekerjaan 100,000


Rencana Progress Mingguan 31,387 2,503 1,451 1,741 3,735 3,610 6,584 5,678 5,888 11,746 9,017 9,515 7,145
Rencana Progress Komulatif Mingguan 31,387 33,891 35,341 37,083 40,818 44,428 51,012 56,690 62,578 74,323 83,340 92,855 100,000
Realisasi Progress Mingguan
Realisasi Progress Komulatif Mingguan
Deviasi

Gambar 4.1 Perencanaan Proyek Pembangunan Gedung ICS/UPI


31

Dalam pengerjaan proyek pembangunan gedung ICS/UPI yang di lakukak


oleh PT. Titian Karya Mandiri masih terdapat keterlambatan di dalam
pengerjaannya. Berikut ini merupakan beberapa penyebab keterlambatan
proyek pembangunan gedung ICS/UPI oleh PT. Titian Karya Mandiri:

Tabel 4.2 Penyebab keterlambatan proyek pembangunan gedung ICS/UPI


Penyebab Keterangan Jumlah
Barang reject Semen 15
Keterlambatan pengiriman Transportasi 23
Keterlambatan Biaya Adminitrasi 18
Total 56
(Sumber: PT.Titian Karya Mandiri)

*Keterangan

 Semen : semen membeku dan tidak sesuai standar perusahaan.


 Transportasi : jarak dari supplier ke perusahaan terlalu jauh dan yang
susah di tempuh.
 Adminitrasi : adanya biaya tambahan untuk pengerjaan di luar batas
yang di tentukan perusahaan.

4.2 Pengolahan Data


4.2.1 Analisa Perbandingan Perencanaan dan Realisasi Proyek
Pembangunan Gedung ICS/UPI
Dalam hal perencanaan proyek pembangunan Gedung
ICS/UPI, Terlihat bahwa jadwal proyek selama 13 minggu dari
bulan Deptember 2017 sampai Maret 2018 sedangkan realisasinya
melebihi dari perencaan yang sudah ditentukan. Hal ini bisa dilihat
dari perbandingan grafik dibawah ini:
32

BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV


BOBOT Desember Januari Febuari-Maret April
NO. URAIAN PEKERJAAN
(%) Mg. 1 Mg. 2 Mg. 3 Mg. 4 Mg. 5 Mg. 6 Mg. 7 Mg. 8 Mg. 9 Mg. 10 Mg. 11 Mg. 12 Mg. 13 Mg. 14 Mg. 15
18 - 24 25 - 01 02 - 08 09 - 15 16 - 22 23 - 29 30 - 05 06 - 12 13 - 19 20 - 26 27 - 03 04 - 10 11 - 17 18 - 24 25 - 31

I PEKERJAAN PENDAHULUAN 0,966 0,241 0,241 0,241 0,241

II II.1 PEKERJAAN STRUKTUR


GEDUNG ICS / UPI
A Pekerjaan Galian dan Urugan 1,753 0,438 0,438 0,438 0,438
B Pekerjaan Beton K.300 7,846 1,308 1,308 1,308 1,308 1,308 1,308
C Pekerjaan Struktur Baja ; finnish zinchromate 4,452 0,742 0,742 0,742 0,742 0,742 0,742

II.2 PEKERJAAN ARSITEKTUR COLD STORAGE


A Pekerjaan Pasangan dan Plesteran 1,307 0,327 0,327 0,327 0,327
B Pekerjaan Pemasangan Dinding Spandek dan Kanopi 0,730 0,183 0,183 0,183 0,183
C Pekerjaan Pengecatan 0,658 0,165 0,165 0,165 0,165
D Pekerjaan Kosen Pintu Dan Jendela 0,448 0,112 0,112 0,112 0,112
E Pekerjaan Sanitair Fixture 0,410 0,103 0,103 0,103 0,103
F Saluran Air dan Penutup Stainless Steel 0,425 0,106 0,106 0,106 0,106
G Pekerjaan Finnishing Lantai 1,399 0,280 0,280 0,280 0,280 0,280

III PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


III.1 PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL SITEPLAN & GEDUNG UPI / ICS
A Pekerjaan Mekanikal 2,431 0,405 0,405 0,405 0,405 0,405 0,405
B Pekerjaan Elektrikal 9,804 1,226 1,226 1,226 1,226 1,226 1,226 1,226 1,226

III.2 PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL BANGUNAN SARANA KARYAWAN


A Pekerjaan Mekanikal 0,328 0,109 0,109 0,109
B Pekerjaan Elektrikal 0,733 0,183 0,183 0,183 0,183

IV PEKERJAAN SARANA DAN PRASARANA COLD STORAGE


A Pekerjaan Saluran Air 60x60 0,294 0,098 0,098 0,098
B Pekerjaan Bak kontrol Saluran air hujan 60x60 0,055 0,028 0,028
C Pekerjaan Jalan Intra Site 3,416 0,427 0,427 0,427 0,427 0,427 0,427 0,427 0,427
D WWTP / IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah ) Kap.100-150m3 4,610 0,768 0,768 0,768 0,768 0,768 0,768
E WTP ( Water Treatment Plant ) UF 10 M2/jam 2,678 0,669 0,669 0,669 0,669
F PEKERJAAN GEDUNG KARYAWAN 6,549 1,092 1,092 1,092 1,092 1,092 1,092
G Pekerjaan Pos Jaga 0,715 0,179 0,179 0,179 0,179
H Pekerjaan Pagar Keliling Area Cold Storage 1,986 0,496 0,496 0,496 0,496

V PEKERJAAN SISTEM PENDINGIN


A Penel Insulasi 5,542 1,385 1,385 1,385 1,385
B Pintu dan Accessoris 3,268 1,089 1,089 1,089
C Instal Refrigerasi Amoniak Sistem 37,198 9,299 9,299 9,299 9,299
100,000
Rencana Progress Mingguan 0,680 0,680 2,393 3,484 3,835 4,504 6,154 7,240 7,057 15,969 15,658 15,822 13,052 2,882 0,592
Rencana Progress Komulatif Mingguan 0,680 1,359 3,752 7,236 11,070 15,575 21,729 28,969 36,026 51,994 67,652 83,474 96,526 99,408 100,00
Realisasi Progress Mingguan
Realisasi Progress Komulatif Mingguan
Deviasi

Gambar 4.2 Perbandingan Perencanaan dan Realisasi Proyek Pembangunan Gedung ICS/UPI
33

4.2.2 Analisa Keterlambatan Proyek Pembangunan ICS/UPI


Dalam realisasinya ada beberapa penyebab keterlambatan proyek
pembangunan ICS/UPI Hal dapat di lihat pada table 4.3.

Tabel 4.3 Tabel Penyebab Keterlambatan


Persentase
Penyebab Jumlah Persentase
kumulatif
Keterlambatan
23 41% 41%
pengiriman
Keterlambatan
18 32% 73%
biaya
Material reject 15 27% 100%
Total 56
(Sumber: PT.Titian Karya Mandiri)

Dari data tersebut jumlah penyebab keterlambatan proyek pembangunan


Gedung ICS/UPI sebanyak 56 kali.

Diagram Pareto
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Keterlambatan Keterlambatan biaya Material reject
pengiriman
Persentase Persentase Kumulatif

(Sumber: Pengolahan Data 2018)

Gambar 4.3 Diagram pareto penyebab keterlambatan proyek pembangunan


gedung ICS/UPI.
34

Berdasarkan diagram pareto tersebut, maka yang harus diselesaikan adalah


keterlambatan pengiriman. Dari diagram pareto di atas tersebut dapat diketahui
bahwa keterlambatan pengiriman merupakan penyebab keterlambatan pengiriman
yang paling tinggi dengan persentase sebesar 41% dan jumlah frekuensi
keterlambatan sebesar 23 kali selama proyek pembangunan gedung ICS/UPI
periode Desember 2017 sampai Maret 2018. Pada urutan kedua terdapat
keterlambatan biaya dengan persentase sebesar 32% dan jumlah frekuensi
keterlambatan sebesar 18 kali. Pada urutan ketiga material reject dengan presentase
sebesar 27%. Dikarenakan penyebab keterlambatan keterlambatan pengiriman
termasuk dalam kategori kritis, maka perusahaan harus segera melakukan tindakan
penanganan terhadap faktor –faktor yang menjadikan keterlambatan pada proyek
pembangunan gedung ICS/UPI.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data pada bab sebelumnya
maka didapatkan kesimpulan, yaitu :
1. Kinerja proyek pembangunan gedung ICS/UPI mengalami
keterlambatan.hal ini dapat dilihat dari perencanaan proyek yang
dijadwalkan selama 13 minggu dari bulan Desember 2017 sampai Maret
2018 sedangkan realisasinya membutuhkan waktu selama 15 minggu.
2. Berdasarkan diagram pareto tersebut, didapatkan 3 penyebab
keterlambatan yaitu barang reject, keterlambatan pengiriman dan
keterlambatan biaya. Dari diagram pareto tersebut yang merupakan
penyebab keterlambatan paling tinggi yaitu keterlambatan pengiriman
sebesar 41% dengan jumlah frekuensi 23 kali selama proyek
pembangunan gedung ICS/UPI periode Desember 2017 sampai Maret
2018. Kemudian diurutan kedua terdapat keterlambatan biaya dengan
persentase sebesar 32% dan jumlah frekuensi keterlambatan sebesar 18
kali dan keterlambatan paling rendah yaitu material reject dengan
persentase 27% dan jumlah frekuensi sebanyak 15 kali.

5.2 Saran
Saran yang ditujukan untuk PT. TITIAN KARYA MANDIRI yaitu
harus lebih memperhatikan penyebab keterlambatan pada proyek
pembangunan gedung ICS/UPI dengan melakukan tindakan pencegahan
agar proyek pembangunan gedung ICS/UPI dapat berlangsung secara
efisien.

35
36

Dengan perbaikan tersebut diharapkan dapat mengurangi


pemborosan biaya dalam melaksanakan proyek pembangunan geduung
ICS/UPI dan juga dapat memaksimalkan keuntungan untuk PT. TITIAN
KARYA MANDIRI.
37

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiyar, A. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan


Proyek Konstruksi. Malang: Jurnal Teknik Sipil Universitas Brawijaya.

Dhian C., dan Astina, N. 2013. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan


Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi di Kabupaten Tabanan. Jurnal
Ilmiah

Hasibuan, K. 2013. Analisis Manajemen Terhadap Faktor Keterlambatan Proyek


Konstruksi di Lingkungan Dinas Pariwisata Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal
Mahasiswa Teknik Sipil UPP.

Leuhery, L. 2014. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Keterlambatan


Penyelesaian Pekerjaan Fisik Pada Proyek PNPM Mandiri di Kota
Ambon. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 3
Nazeni. I. 2010. Manajemen Proyek (Edisi Revisi ). Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia Pers (UI-Pers).

Soeharto, I. 1997. Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional.


Jakarta: Penerbit Erlangga.

Widhiawati, L.A. 2009. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan


Pelaksanaan Proyek Konstruksi. Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur
Teknik Sipil Universitas Udayana.
38

Lampiran

lampiran 1. Lembar Keterangan Perusahaan


39

Lampiran 2. Lembar Absensi Kerja Praktek


40
41

Lampiran 3. Lembar Nilai Kerja Praktek


42

Lampiran 4. Lembar Asistensi Kerja Praktek


43

Anda mungkin juga menyukai