Disusun oleh :
Izza Afkarina
5.12.04.08.0.010
FAKULTAS TEKNIK
MOJOKERTO
2015
LEMBARAN PENGESAHAN
UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Telah Disetujui Dan Disahkan
Oleh:
Mengetahui,
M. Adik Rudianto, MT
KATA PENGANTAR
Laporan ini dibuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak
pembimbing, materi maupun teknis,oleh karena itu saya selaku penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak M. Adik Rudiyanto, MT, selaku Dekan Fakultas teknik
2. Bapak Edhi Soewartono, MT, selaku Kepala Program Pendidikan
3. Ibu Wuwuh Asrining Puri, MT, selaku Dosen pembimbing
4. Bapak Tunggal Suro Budho Hari, ST, selaku Pemilik CV. SM Biro
Bangunan
5. Dan kepada Orang Tua yang telah memberikan do'a,arah,dukungan,dan
dorongan dari segi material maupun moral.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan-kekurangan dari segi kualitas atau kuantitas maupun
dari ilmu pengetahuan yang penyusun kuasai. Oleh karena itu saya selaku penulis
mohon keritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan
pembuatan laporan atau karya tulis dimasa mendatang. Atas perhatian dan
waktunya saya ucapkan terimakasih.
Mojokerto, Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL............................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii
LEMBAR ASISTENSI................................................................................... xiv
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.3. Maksud dan Tujuan................................................................... 2
1.4. Manfaat..................................................................................... 2
1.5. Batasan masalah........................................................................ 3
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... ix
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. x
DAFTAR GAMBAR
NIM : 5.12.04.08.0.010
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Manfaat
Agar penulisan tugas akhir ini dapat terarah dan terencana, maka penulis
membuat suatu batasan masalah sebagai berikut :
1. Perencanaan tidak meninjau pada pada segi arsitektural.
2. Perencanaan balok pada Hotel cemara tidak menggunakan balok
prategang.
3. Laporan tidak mengacu pada pembahasan manajemen proyek sepenuhnya.
4. Perencanaan struktur beton tidak meperhitungkan perbandingan mutu
beton fc’ yang digunakan.
5. Perancangan elemen struktur tidak menggunakan analisis yang mengacu
pada tata cara perhitungan struktur beton bangunan gedung ASTM.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
- PENYIMPANAN :
Gudang 0,80
- TANGGA :
0,90
Perdagangan, penyimpanan
Sumber : PPIUG 1983
3 Beban Angin (W)
Beban Angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian
gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara (PPIUG 1983). Beban
Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif
(hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan
positif dan negatif yang dinyatakan dalam kg/m2 ini ditentukan dengan
mengalikan tekanan tiup dengan koefisien – koefisien angin. Tekan tiup harus
diambil minimum 25 kg/m2, kecuali untuk daerah di laut dan di tepi laut sampai
sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum
40 kg/m2. Sedangkan koefisien angin untuk gedung tertutup :
1. Dinding Vertikal
a) Di pihak angin .............................................................................................. + 0,9
b) Di belakang angin.......................................................................................... - 0,4
2. Atap segitiga dengan sudut kemiringan ∝
a) Di pihak angin : ∝ < 65⁰..................................................................... 0,02 ∝- 0,4
65⁰< ∝ < 90⁰...................................................................................................... +
0,9
b) Di belakang angin, untuk semua ∝................................................................ - 0,4
Keterangan :
D = Beban mati
L = Beban hidup
W = Beban angin
A = Beban atap
R = Beban air hujan
Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor setempat adalah:
a) Untuk pelat dan dinding = 20 mm
b) Untuk balok dan kolom = 40 mm
c) Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca = 50 mm
ρ=
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy )
ρb=
0,85. fc
fy
β (
600
600+ fy )
ρmax =0,75. ρb
ρmin< ρ< ρmaks tulangan tunggal
ρ < ρmin dipakai ρmin=0,0025
As= ρada . b . d
Mu
Mn=
∅
Dimana, ∅=0,80
fy
m=
0,85 x f ' c
Mn
Rn=
bx d2
ρ=
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy )
ρb=
0,85. fy
fy
.β (
600
600+ fy )
ρmax =0,75. ρb
ρm∈¿ ρ< ρmaks tulangan tunggal
ρ < ρmin dipakai ρmin=0,0025
As= ρada . b . d
Luas tampang tulangan
As = ρxbxd
ρ=
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy )
ρb=
0,85. fy
fy
.β (
600
600+ fy )
ρmax =0,75. ρb
1,4
ρmin=
fy
ρmin< ρ< ρmaks tulangan tunggal
ρ < ρmin dipakai ρmin=0,0035
1. Pembebanan : Beban aksial dan momen dari analisa struktur portal akibat
beban mati dan beban hidup.
1. Perencanaan tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002
q P
ada=
A
qijin = qu / SF
qada ≤ qijin ................ (aman)
fy
m=
0,85 x f ' c
Mn
Rn=
bx d2
ρ=
1
m
1− 1− ( √
2. m . Rn
fy )
ρb=
0,85. fy
fy
.β ( 600
600+ fy )
ρmax =0,75. ρb
ρmin< ρ< ρmaks tulangan tunggal
ρ < ρmin dipakai ρmin=0,0047
As= ρada . b . d
BAB III
DATA PROYEK
Terlaksana suatu proyek dengan baik dan teratur didukung dengan adanya
struktur organisasi proyek yang terkoordinasi secara teknis dan sistematis, dimana
pihak-pihak yang terlibat didalamnya bekerja sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing. Selain itu, dengan adanya struktur organisasi
tersebut membuat pihak-pihak yang terlibat didalamnya dapat berinteraksi dengan
baik dan saling mendukung antara pihak satu dengan pihak yang lainnya agar
tercapainya penyelesaian proyek yang sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan tepat pada waktunya.
3.1 Struktur Organisasi
Organisasi diperlukan untuk memperlancar dan mempermudah pekerjaan yang
akan dilaksanakan. Pihak-pihak organisasi yang terlibat dalam proyek ini adalah :
1. Pemilik Proyek (bouwheer/owner)
2. Konsultan Perencana (consultan/designer)
3. Konsultan Pengawasan (direksi/supervisor)
Seluruh pihak yang terdapat didalam struktur organisasi tersebut memiliki fungsi
dan tanggung jawab masing-masing yang berbeda, tetapi dalam pelaksanaannya
saling terkait satu sama lain sehingga didalam pelaksanaan pekerjaannya akan
memperoleh hasil yang baik.
Owner
Kontraktor
Budi Rochmadji ,ST
Pekerja Proyek
BAB IV
PERHITUNGAN DIMENSI
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= )1
11,29
1− 1− ( √
2.11,29.0,47
240 )
= 0,0002
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= )
1
11,29
1− 1− ( √
2.11,29.0,64
240
= 0,0028 )
ρada < ρmax
ρada < ρmin
Dipakai ρada = 0,0028
As = ρ perlu . b . d = 0,0028 x 1000 x 90 = 252 mm²
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = ¼ . π x 10² = 78,5 mm²
252
Jumlah tulangan = = 3,2 4 buah
78,5
1000
Jarak tulangan dalam 1 m2 = =250mm
4
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
Dipakai tulangan ∅ 10 – 200 mm
As yang timbul = 3 . ¼ . π . d² = 314 mm² > As ....... Aman !
BD BC
=
AB AC
ABXBC 20 X 30
BD= = ¿ 16,62cm
AC √( 18 ) ²+ ( 30 ) ²
2 2
teq= xBxD= x 16,62=11,08 cm
3 3
Jadi total equivalent plat tangga :
y=t eq+ ht = 11,08 + 12 = 23,08 cm
ρb=
0,85. fc
fy (
. β.
600
600+ fy ) ¿ 0,85.25
240
. β .(
600+240 )
600
¿ 0,053
ρmax =
1
m( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= )
1
11,29
1− 1− ( √
2.11,29.1,78
240 )
= 0,008
ρb =
0,85 . fc
fy (
. β.
600
600+ fy
= )
0,85 .25
240
.β . (600
600+240 )
= 0,053
ρada =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= )
1
11,29
1− 1−( √
2.1,29.0,85
240
= 0,0035 )
ρada > ρmin ρada < ρmax
Dipakai ρada = 0,0035
As = 0,0035 x 1000 x 120 = 420 mm²
Dipakai tulangan ∅ 12 mm = ¼ . π x 12² =113,04 mm²
420
Jumlah tulangan dalam 1 m = = 3,72 4 tulangan
113,04
1000
Jarak tulangan 1 m = = 250 mm
4
Jarak maksimum tulangan = 2 x 150 = 300 mm
Dipakai tulangan 4 ∅ 12 mm – 200 mm
As yang timbul = 4 . ¼ x π x d² = 452,16 mm² >As ......... aman !
Data perencanaan :
h = 300 mm
b = 150 mm
d = 30 mm
d = h – d = 300 – 30 = 270 mm
ρb =
0,85 . fc
fy (
. β.
600
600+ fy )
=
0,85 .25
240 (
.β .
600
600+240 )
= 0,053
• Tulangan Lapangan
Mu = 500,1 kgm = 0,5.107 Nmm
Mu 0,5.10 7
Mn = = =0,635 .107 Nmm
∅ 0,8
fy 240
m = = =1129
0,85 . fc 0,85 .25
ρb =
0,85 . fc
fy (
. β.
600
600+ fy )
=
0,85 .25
240
.β . (
600
600+240
= 0,053)
ρmax = 0,75 . ρb = 0,75 . 0,053 = 0,04
1,4 1,4
ρmin = = = 0,0058
fy 240
Mn 0,625.102
Rn = = =1,57 N/mm
b d 2 150 ( 270 )2
ρada =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
=
1
)
11,29
1− 1− ( √
2.11,29.0,57
240
= 0,0026 )
ρada < ρmax
ρada < ρmin
Dipakai ρada = 0,0058
As = ρmin . b . d = 0,0058 x 150 x 270 = 234,9 mm²
Dipakai tulangan ∅ 12 mm = ¼ . π x 12² =113,04 mm²
234,9
Jumlah tulangan = = 2,07 3 buah
113,04
As yang timbul = 3 . ¼ . π . d²
= 339,12 mm² > As ....... Aman !
Dipakai tulangan 3 ∅ 12 mm
ρb =
0,85 . fc
fy (
. β.
600
600+ fy )
=
0,85 .25
240
.β . (
600
600+240 )
= 0,053
ρada =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= )
1
11,29
1− 1− ( √
2.11,29.0,24
240
= 0,0009 )
ρada < ρmax
ρada < ρmin
Dipakai ρada = 0,0058
• Untuk arah sumbu panjang
As = ρmin . b . d = 0,0058 x 1400 x 206 = 1672,72 mm²
Dipakai tulangan ∅ 12 mm = ¼ . π x 12² =113,04 mm²
1672,72
Jumlah tulangan = = 14,79 15 buah
113,04
As yang timbul = 3 . ¼ . π . d²
= 1695,6 mm² > As ....... Aman !
• Untuk arah sumbu pendek
As perlu = ρmin . b . d = 0,0058 x 1250 x 206
= 1493,5 mm²
Digunakan tulangan ∅ 12 = ¼ . π . d² = ¼ . 3,14 . (12) ² = 113,04 mm²
1493,5
Jumlah tulangan (n) = =13,2 14 buah
113,04
Sehingga dipakai tulangan ∅ 12 – 80 mm
As yang timbul = 14 x 113,04 = 1582,6 > As .......... ok
ρb =
0,85 . fc
fy (β.
600
600+fy)=
0,85 .25
240
β. ( 600
600+240 )
= 0,0053
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= )1
11,29
1− 1−( √
2.11,29.0,47
240 )
= 0,0002
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
=
1
)
11,29
1− 1− ( √
2.11,29.0,64
240
= 0,0028 )
ρada < ρmax
ρada < ρmin
Dipakai ρada = 0,0028
As = ρ perlu . b . d = 0,0028 x 1000 x 90 = 252 mm²
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = ¼ . π x 10² = 78,5 mm²
252
Jumlah tulangan = = 3,2 4 buah
78,5
1000
Jarak tulangan dalam 1 m2 = =250mm
4
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
Dipakai tulangan ∅ 10 – 200 mm
As yang timbul = 3 . ¼ . π . d² = 314 mm² > As ....... Aman !
4.3.4 Rekapitulasi Tulangan
Keterangan :
Balok Portal : As A Balok Portal : As 3
Balok Portal : As B Balok Portal : As 4
Balok Portal : As C Balok Portal : As 5
Balok Portal : As D
Balok Portal : As 1
Balok Portal : As 2
1
Luas segitiga : lx
3
( ( ))
2
1 lx
Luas Equivalen Trapesium : lx 3−4
6 2 ly
ρb =
fy (
0,85 . f c ' . β
.
600
600+fy
=) 400 (
0,85 .25.0,85
.
600
)
600+400
= 0,027
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= )1
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .3,26
400 )
= 0,0088
ρada > ρmax
ρada < ρmin
Dipakai ρada = 0,0088
As = ρ perlu . b . d = 0,0088 x 250 x 294 = 646,8 mm²
As perlu
646,8
n = 1 = =3,21 4 tulangan
. π .12² 200,96
4
Dipakai tulangan 4 D 16 mm
As ada = 4 . ¼ . π . d² = 803,84 mm² > As ....... Aman !
Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm
Kontrol Spasi :
b−2 p−n ∅ tulangan−2 ∅ sengkang 250−2.40−4.16−2.8
S = = =30 > 25
n−1 4−1
mm
Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm
b. Daerah Lapangan
diperoleh momen sebagai berikut:
Mu = 5427,5 kg/m = 5,5275. 107 Nmm
7
Mu 5,4275.10
Mn = = =6,7 . 107 Nmm
∅ 0,8
fy 400
m = = =18,82
0,85 . fc 0,85 .25
7
Mn 6,7.10
Rn = 2
= 2
=3,14 N/mm
b d 250 ( 294 )
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= )
1
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .3,14
400 )
= 0,0085
ρb =
fy (
0,85 . f c ' . β
. )
600
600+fy
=
400 (
0,85 .25.0,85
.
600
)
600+400
= 0,027
a. Daerah Tumpuan :
diperoleh momen sebagai berikut:
Mu = 11217,73 kg/m = 11,21773. 107 Nmm
7
Mu 11,21773.10 7
Mn = = =14,02 .10 Nmm
∅ 0,8
fy 400
m = = =18,82
0,85 . fc 0,85 .25
Mn 14,02.10 7
Rn = = =2,37 N/mm
b d 2 300 ( 444 )2
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= )
1
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .2,37
400 )
= 0,0063
b. Daerah Lapangan
diperoleh momen sebagai berikut:
Mu = 9772,7 kg/m = 9,7727. 107 Nmm
Mu 9,7727.10 7 7
Mn = = =12,2. 10 Nmm
∅ 0,8
fy 400
m = = =18,82
0,85 . fc 0,85 .25
7
Mn 12,2.10
Rn = = =2,06 N/mm
b d 2 300 ( 444 )2
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
=) 1
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .2,06
400
= 0,005 )
ρada > ρmax
ρada < ρmin
Dipakai ρada = 0,005
As = ρ perlu . b . d = 0,005 x 300 x 444 = 666 mm²
As perlu
666
n = 1 = =3,31 4 tulangan
. π .12² 200,96
4
Dipakai tulangan 4 D 16 mm
As ada = 4 . ¼ . π . d² = 803,84 mm² > As ....... Aman !
Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm
Kontrol Spasi :
b−2 p−n ∅ tulangan−2 ∅ sengkang 300−2.40−4.16−2.8
S = = =46,7> 25
n−1 4−1
mm
Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm
ρb =
fy (
0,85 . f c ' . β
. )
600
600+fy
=
0,85 .25.0,85
400
.( 600
600+400 )
= 0,027
a. Daerah Tumpuan :
diperoleh momen sebagai berikut:
Mu = 23923,7 kg/m = 23,9237. 107 Nmm
Mu 23,9237.107 7
Mn = = =29,9 . 10 Nmm
∅ 0,8
fy 400
m = = =18,82
0,85 . fc 0,85 .25
Mn 29,9.107
Rn = = =5,14 N/mm
b d 2 300 ( 440,5 )2
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
=) 1
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .5,14
400
= 0,0015)
ρada > ρmax
ρada < ρmin
Dipakai ρada = 0,0015
As = ρ perlu . b . d = 0,0015 x 300 x 440,5 = 1982,25 mm²
As perlu
1998
n = 1 = =6,99 7 tulangan
. π .16² 283,385
4
Dipakai tulangan 7 D 19 mm
As ada = 7 . ¼ . π . d² = 1984 mm² > As ....... Aman !
Jadi dipakai tulangan 7 D 19 mm
Kontrol Spasi :
b−2 p−n ∅ tulangan−2 ∅ sengkang 300−2.40−5.16−2.10
S = = =11,17<
n−1 7−1
25 mm
Karena S < 25 mm, maka digunakan tulangan 2 lapis.
Dengan d’ = h – s – Ø sengkang – Ø tul.utama – (1/2 × 25 )
= 500 – 40 – 10 – 19 – 12,5
= 418,5 mm
7
Mn 29,9.10
Rn = 2
= 2
=5,7 N/mm
b d 300 ( 418,5 )
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
=
1
)
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .5,7
400 )
= 0,0017
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
=
1
)
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .4,3
400 )
= 0,012
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= )1
18,82
1− 1−( √
2.18,82 .4,7
400
= 0,014)
ρada > ρmax
ρada < ρmin
Dipakai ρada = 0,014
As = ρ perlu . b . d = 0,014 x 300 x 418,5 = 1757,7 mm²
As perlu
1757,7
n = 1 = =6,2 7 tulangan
. π .19² 283,385
4
As ada = 7 . ¼ . π . d² = 1983,7 mm² > As ....... Aman !
Jadi dipakai tulangan 7 D 19 mm
As . ada . fy 1983,7 x 400
a = = =¿ 124,47
0,85. f c . b 0,85.25 .300
'
( ) ( )
'
0,85 . f c . β 600 0,85 .25.0,85 600
ρb = . = . = 0,027
fy 600+fy 400 600+400
ρ max = 0,75 . ρb = 0,75 . 0,027 = 0,02
1,4
ρmin = =0,0035
400
a. Daerah Tumpuan :
diperoleh momen sebagai berikut:
Mu = 11217,73 kg/m = 11,21773. 107 Nmm
Mu 11,21773.107 7
Mn = = =14,02 .10 Nmm
∅ 0,8
fy 400
m = = =18,82
0,85 . fc 0,85 .25
7
Mn 14,02.10
Rn = = =2,37 N/mm
b d 2 300 ( 444 )2
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= ) 1
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .2,37
400 )
= 0,0063
b. Daerah Lapangan
diperoleh momen sebagai berikut:
Mu = 9772,7 kg/m = 9,7727. 107 Nmm
7
Mu 9,7727.10 7
Mn = = =12,2. 10 Nmm
∅ 0,8
fy 400
m = = =18,82
0,85 . fc 0,85 .25
7
Mn 12,2.10
Rn = 2
= 2
=2,06 N/mm
b d 300 ( 444 )
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
=
1
)
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .2,06
400
= 0,005 )
ρada > ρmax
ρada < ρmin
Dipakai ρada = 0,005
As = ρ perlu . b . d = 0,005 x 300 x 444 = 666 mm²
As perlu
666
n = 1 = =3,31 4 tulangan
. π .16² 200,96
4
Dipakai tulangan 4 D 16 mm
As ada = 4 . ¼ . π . d² = 803,84 mm² > As ....... Aman !
Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm
Kontrol Spasi :
b−2 p−n ∅ tulangan−2 ∅ sengkang 300−2.40−4.16−2.8
S = = =46,7< 25
n−1 4−1
mm
( ) ( )
'
0,85 . f c . β 600 0,85 .25.0,85 600
ρb = . = . = 0,027
fy 600+fy 400 600+400
ρ max = 0,75 . ρb = 0,75 . 0,027 = 0,02
1,4
ρmin = =0,0035
400
a. Daerah Tumpuan :
diperoleh momen sebagai berikut:
Mu = 23923,7 kg/m = 23,9237. 107 Nmm
Mu 23,9237.107 7
Mn = = =29,9 . 10 Nmm
∅ 0,8
fy 400
m = = =18,82
0,85 . fc 0,85 .25
Mn 29,9.107
Rn = = =5,14 N/mm
b d 2 300 ( 440,5 )2
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
=) 1
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .5,14
400
= 0,0015)
ρada > ρmax
ρada < ρmin
Dipakai ρada = 0,0015
As = ρ perlu . b . d = 0,0015 x 300 x 440,5 = 1982,25 mm²
As perlu
1998
n = 1 = =6,99 7 tulangan
. π .16² 283,385
4
Dipakai tulangan 7 D 19 mm
As ada = 7 . ¼ . π . d² = 1984 mm² > As ....... Aman !
Jadi dipakai tulangan 7 D 19 mm
Kontrol Spasi :
b−2 p−n ∅ tulangan−2 ∅ sengkang 300−2.40−5.16−2.10
S = = =11,17<
n−1 7−1
25 mm
Karena S < 25 mm, maka digunakan tulangan 2 lapis.
Dengan d’ = h – s – Ø sengkang – Ø tul.utama – (1/2 × 25 )
= 500 – 40 – 10 – 19 – 12,5
= 418,5 mm
7
Mn 29,9.10
Rn = 2
= 2
=5,7 N/mm
b d 300 ( 418,5 )
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
=
1
)
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .5,7
400 )
= 0,0017
b. Daerah Lapangan
diperoleh momen sebagai berikut:
Mu = 19905,8kg/m = 19,9058. 107 Nmm
7
Mu 19,9058.10
Mn = = =24,88 . 107 Nmm
∅ 0,8
fy 400
m = = =18,82
0,85 . fc 0,85 .25
7
Mn 24,88.10
Rn = 2
= 2
=4,3 N/mm
b d 300 ( 440,5 )
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
=
1
)
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .4,3
400 )
= 0,012
ρ perlu =
1
m( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= ) 1
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .4,7
400 )
= 0,014
as =
Pn perlu ( h2 −e− a2 ) = 811072 ( 4002 −91,9− 95,42 ) = 425,25 mm²
fy( d−d ' ) 400(344−56)
luas memanjang minimum :
Ast = 1 % Ag = 0,01 . 400. 400 = 1600 mm2
Sehingga, As = As’
Ast 1600
As = = = 800 mm²
2 2
Menghitung jumlah tulangan :
As 800
= =¿
n = 1 1 3,98 4 tulangan
. π .( D)² . 3,14.(16)²
4 4
As ada = 4 . ¼ . π . 16² = 803,84 mm²
As ada > As perlu………….. Ok!
Jadi dipakai tulangan 4 D16
Vc = 1+( Pu
14. Ag ) √ f 6' c . b . d = (1+ 14.400 . 400 ) √ 6
52,71696 25 4
. 400. 344 = 34,7 x10 N
a. Daerah Tumpuan :
diperoleh momen sebagai berikut:
Mu = 3259,11 kg/m = 3,25911. 107 Nmm
Mu 3,25911.107 7
Mn = = =4,07 .10 Nmm
∅ 0,8
fy 400
m = = =18,82
0,85 . fc 0,85 .25
7
Mn 4,07.10
Rn = = =3,4 N/mm
b d 2 200 ( 244 )2
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= ) 1
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .3,4
400 )
= 0,009
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= )
1
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .1,67
400
= 0,0044)
ρada > ρmax
ρada < ρmin
Dipakai ρada = 0,0044
As = ρ perlu . b . d = 0,0044 x 200 x 244 = 214,72 mm²
As perlu
214,72
n = 1 = =1,07 2 tulangan
. π .12² 200,96
4
Dipakai tulangan 2 D 16 mm
As ada = 2 . ¼ . π . d² = 401,92 mm² > As ....... Aman !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16 mm
- Pu = 63040,34 kg
- Mu = 1144,88 kgm
Dimensi Pondasi :
Pu
σ tanah=
A
Pu 63040,34
A = = =¿ 3,00 m³
σ tanah 21000
B = L = √ A = √ 3 = 1,73 mm 1,75 m
Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 2,0 m ukuran 1,75 m × 1,75 m
-fc, = 25 Mpa
- fy = 400 Mpa
- σtanah = 2,1 kg/cm2 = 21000 kg/m2
- tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
- γ beton = 2,4 t/m3
d = h – p – ½ tul.utama = 300 – 50 – 8 = 242 mm
∑ Mu 1144,88
e = = = 0,015 kg < 1/6 . B = 0,46
∑ P 74209,6
∑P Mu
+
σ yang terjadi = A 1
. b . L²
6
74209,6 1144,88
+
= 1,75 x 1,75 1 = 18757,75 kg/m³
. 1,75.(1,75)²
6
= σ yang terjadi < σ ijintanah ........... ok !
4.5.1.2. Perhitungan Tulangan Lentur
Mu = ½ . σ . t³ = ½ . (18757,75) . (0,68)²
= 4336,8 kgm = 4,3368 × 107 Nmm
4.3368 x 107
Mn = =¿ 5,4 x 107 Nmm
0,8
fy 400
m = = =18,82
0,85 . fc 0,85 .25
( ) ( )
'
0,85 . f c . β 600 0,85 .25.0,85 600
ρb = . = . = 0,027
fy 600+fy 400 600+400
ρ max = 0,75 . ρb = 0,75 . 0,027 = 0,02
1,4
ρmin = =0,0035
400
7
Mn 5,4.10
Rn = = =0,53 N/mm
b d 1750 ( 242 )2
2
ρ perlu =
1
m ( √
1− 1−
2. m . Rn
fy
= ) 1
18,82 ( √
1− 1−
2.18,82 .0,53
400 )
= 0,0013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dari perhitungan stuktur diatas didapatkan ukuran dimensi masing-masing
struktur pelat atap, tangga, pelat lantai, portal dan pondasi dari perhitungan
struktur penulis tidak sama dengan ukuran dimensi yang digunakan pada
lapangan. Tetapi, ukuran dimensi yang digunakan dilapangan masih
memenuhi batas minimal dari perhitungan dimensi dari penulis. Secara
garis besar dimensi struktur hotel cemara masih bisa digunakan.
2. Rencana anggaran biaya pada hasil perhitungan penulis sedikit berbeda
dengan perhitungan yang diterapkan pada lapangan, kasusnya sama
dengan perhitungan struktur dimensi bangunan gedung hotel yaitu hasil
perhitungan lapangan lebih besar dibandingkan perhitungan dari penulis
yaitu : - dilapangan sebesar : Rp. 1.698.720.000,-
- perhitungan penulis: Rp. 1.685.650.000,-
Tetapi mungkin dalam suatu proyek telah memperhitungkan dana tidak
terduga dalam pelaksanaannya.
5.2 Saran
Untuk penggunaan ukuran tulangan, balok, kolom dan pondasi sebaiknya
diperhitungkan kembali agar dapat meminimalisir penggunaan ukuran bahan
bangunan, dan penggunaanya tidak lebih kecil dari batas minimal dimensi dari
perhitungan agar tidak terjadi kerusakan struktur dalam waktu yang sangat
singkat. Dan juga tidak terlalu jauh dari batas minimal dimensi untuk menghemat
anggaran biaya proyek.
DAFTAR PUSTAKA
Media Buku :
• Vis, Ir. W.C. 1993. Dasar Dasar perencanaan Beton Bertulang. Penerbit
Erlangga: Jakarta
• Wangsadinata, Ir. Wiratman. 1971. Peraturan Beton bertulang Indonesia.
Penerbit Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan: Bandung
• Bowles, Joseph E. 1991. Analisis dan Desain Pondasi Edisi Keempat Jilid 2.
Penerbit Erlangga: Jakarta
• Juwana, Jimmy S. 2005. Konstruksi Bangunan Tinggi. Penerbit Erlangga:
Jakarta
Media Internet :
• http://perencanaanstruktur-gedung.com/
• http://panduan.perencanaan.struktur/2002/05/panduan-laporan-pkl.?
• http://momonguk.wordpress.com/2012/01/23/perencanaan-konstruksi-gedung-
bertingkat/
• http://yudirachman.blogspot.co.id/2011/11/perencanaan-dan-perancangan-
pada-proyek.html?m=1
• http://googleweblight.com/?lite_url
• http://www.hdesignideas.com/2014/01/menghitung-ukuran-dimensi-
pondasi.html?m%
• http://www.ilmusipil.com/tanya-perhitungan-struktur-bangunan-2-lantai
LAMPIRAN