Anda di halaman 1dari 31

1

Perancangan Kantor Sewa di Kawasan Bekasi Barat

Proposal Pra Tugas Akhir / skripsi


Periode Semester Gasal 2023 / 2024

Marsha Dzakira Fauzi


4120210060

Dosen Pembimbing :
Dr.Ir.Yuke Ardhiati, M.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2

ABSTRAK
3

KATA PENGATAR

Puji syukur saya tujukan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang ia
berikan sehingga perancangan berjudul ”Kantor Sewa Kreatif Futuristik di Summarecon
Bekasi” yang berisi rencana perancangan kantor sewa di Summarecon Bekasi area Town
Management ini dapat berjalan dengan baik.
Saya ucapkan juga kepada bapak dosen yang telah membimbing perjalanan
perancangan ini hingga akhir dengan hambatan yang ada selama pengerjaan berkat
bimbingan dan dorongan membantu pengerjaan hingga tuntas. Dengan bantuan para dosen
telah mengkritik dan memberi saran akan kajian untuk membantu jalannya kajian ini,
sehingga mendapat banyak ilmu dan pengalaman dalam menyusun sebuah kajian secara
baik dan benar.
Konsep dari kantor sewa Kreatif Futuristik merupakan hasil pemikiran yang
terpikirkan dari isu umum oleh bangunan kantor yang persepsi negatif pada umumnya
generic dan memiliki kritik sebagai tempat yang kadang kala jenuh. Ekonomi kreatif yang
kian berkembang membuat arsitektur pada zaman sekarang untuk menyokong kebutuhan
para ahli kreatif untuk bekerja, menghasilkan workplace yang sehat dan inovatif, sehingga
konsep ini pun muncul untuk setidaknya mengatasi bagian permasalahan dari ini.
Pembangunan dari kebutuhan tetap teresksekusi, tapi tetap memikirkan dampak dari
lingkungan akan seperti apa, sehingga desain tidak dibangun secara apatis untuk segi
lingkungan. Kreatif Futuristik yang dimaksud adalah kantor sewa yang bisa sekaligus
dapat menjadi pusat hiburan bagi macam khalayak dengan fungsi utama bangunan
perkantoran, sehingga perkantoran memiliki fasilitas-fasilitas luxurious nan kreatif yang
mensupport nilai tinggi untuk kantor sewa tersebut.
Saya sadar dalam proses pengerjaan perancangan proposal ini masih memiliki
banyak kekurangan. Saya harap kritik dan tanggapan dari bapak dosen dapat membantu
saya akan lebih baik lagi kedepannya dan dapat dimaklumi. Pembelajaran yang masih saya
banyak harus dibenahi dan didapat akan terus dicoba untuk dikembangi.
Perancangan ini merupakan tugas awal untuk mengajukan judul Skripsi Pra Tugas
Akhir kepada Program Studi Arsitektur pada semester kedepan nantinya. Perancangan
kantor sewa merupakan pendekatan saya dalam mendesain bangunan arsitektur dari awal
hingga akhi. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
4

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. LATAR 2
BELAKANG ...........................................................................................
1.2. RUMUSAN 2
MASALAH .......................................................................................
1.3. TUJUAN 2
PERANCANGAN .................................................................................
1.4. 2
KELUARAN ..........................................................................................................
1.5. BATASAN 3
PERANCANGAN ..............................................................................
1.5.1. Batasan Substansi ......................................................................................... 3
1.5.2. Batasan Area Perancangan ........................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 4
2.1. KANTOR SEWA ................................................................................................... 4
2.1.1. Faktor Sukses Kantor Sewa .......................................................................... 4
2.1.2. Faktor Konstruksi Pertimbangan Membuat Gedung Kantor Sewa............... 4
2.2.3. Aspek Ruang yang diperlukan dalam Membangun……………………….. 5
2.2.4. Klasifikasi Kantor Sewa ................................................................................ 5
2.2. Postmodern ................................................................................................... 4
2.1.1. Faktor Sukses Kantor Sewa .......................................................................... 4
2.1.2. Faktor Konstruksi Pertimbangan Membuat Gedung Kantor Sewa............... 4
2.2.3. Aspek Ruang yang diperlukan dalam Membangun……………………….. 5
2.2.4. Klasifikasi Kantor Sewa ................................................................................ 5
2.3.1. Studi Preseden Kawasan Hong Kong, HSBC Bank Tower.......................... 9
2.3.2. Studi Preseden Kawasan Chicago, John Hancock Centre ............................ 10
2.3.3. Kesimpulan Studi Preseden ................................................................ ..... 12
BAB III. METODE PERANCANGAN ...................................................................... 13
13
3.1.PENDEKATAN PERANCANGAN .......................................................................
14
3.2. METODE PERANCANGAN .................................................................................
3.2.1. Pengumpulan Data Primer ............................................................................. 14
3.2.2. Pengumpulan Data Sekunder ........................................................................ 15
3.2.3. Analisis ...........................................................................................................
3.2.4. Konsep dan Hasil Rancangan .......................................................................... 15
5

3.3. KERANGKA RANCANGAN ................................................................................. 16


BAB IV GAMBARAN LOKASI RANCANGAN ......................................................... 17
4.1. POTENSI DAN TAPAK SEKITARNYA ............................................................... 17
4.2. MASALAH DAN TAPAK SEKITARNYA ............................................................ 18
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Iklim persaingan usaha di Indonesia mengalami peningkatan pada 2021. Hal ini
tercatat dalam laporan tahunan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) periode 2021
yang dpublikasikan di situs resminya pada April 2022. Dengan sistem skor tersebut, Nilai
IPU tahun ini juga semakin mendekati Target Nasional yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2024, yakni Indeks Persepsi Persaingan Usaha 5,0
poin. Menurut KPPU, persaingan usaha yang tinggi secara tidak langsung akan mendorong
produktivitas tenaga kerja, sekaligus mendorong tingkat upah yang semakin tinggi. [1]

Ekonomi kreatif memberikan konstribusi ekonomi yang signifikan, baik terhadap


produk domestik bruto, tenaga kerja, maupun eksport. Data Kemenparekraf tahun 2013
mencatat ekonomi kreatif secara kuantitatif telah menyumbang 7,05% terhadap produk
domestik bruto (setara dengan Rp 641,8 triliun), 7,8% terhadap jumlah usaha, serta 6,8%
terhadap kesempatan kerja.[2]

Melihat kebutuhan kantor sewa di Indonesia hingga dunia yang terus bertambah,
semua bidang pekerja ini membutuhkan tempat untuk berkolega demi bertukar pikiran,
melangsungkan ide-ide, dan pengeksekusian bagi para pembisnis yang merasa
membutuhkan wadah sarana untuk mendukung mereka berkerja.Perkembangan arsitektur
yang terus berkembang tiada henti dengan adanya pengaruh global, kebutuhan manusia,
dan juga dampak lingkungan membuat gaya arsitektur di setiap era berubah. Kantor sewa
pada zaman sekarang tidak lagi sekedar berisikan ruangan bekerja dan juga istirahat yang
umum saja seperti lounge biasa, akan tetapi dengan perubahan gaya kehidupan manusia
yang berubah dan teknologi semakin pesat, era modern ini lebih mencondong
membutuhkan dan menyukai tempat kerja yang membawa suasana fleksibel, fun, terbuka,
dan tidak terlalu formal.

Alasan dari perubahan trend gaya, difaktorkan dari semakin maraknya idealis yang
dikoarkan di kehidupan sosial lingkungan. Istilah-istilah “work life balance” contohnya
yang sering didengar pada zaman sekarang yang berartikan bekerja dan kehidupan harus
seimbang, Pada 2021, data dari survei terhadap lebih dari 9.000 pekerja Inggris
menunjukkan 65% pencari kerja lebih memprioritaskan work-life balance daripada gaji
dan tunjangan.Hal serupa terjadi di AS: dari 4.000 responden Survei Karir FlexJobs 2022,
2

63% peserta mengatakan mereka akan lebih memilih keseimbangan daripada gaji yang
lebih besar.[3] Istilah seperti ini dicetuskan dan dijadikan standar ideal kehidupan manusia.
Idealis ini tentu saja berbeda dengan era dulu jika dibandingkan, dimana manusia berada
pada situasi yang lebih serius, pola pikir dan cara mereka memandang jalan kehidupan pun
berbeda.
Hiburan jiwa merupakan kebutuhan yang rasanya tidak bisa diasingkan. Dengan
demikian arsitektur sebagai salah satu jembatan pembangun kehidupan perlu menyediakan
kebutuhan generasi ini. Kantor yang pada umumnya dinilai sebagai tempat yang memberi
rasa letih perlu diganti menjadi tempat penyokong kreatifitas yang sehat bagi jiwa raga.
Tidak hanya untuk para pekerja, akan tetapi juga masyarakat sekitar. Stigma-stigma bahwa
bekerja kantor itu melelahkan dan dihindari sebisa mungkin dapat ditiadakan dengan
membangun kantor yang mementingkan kebutuhan para pekerja baik dari segi fisik
maupun mental.

Lokasi Perancangan Summarecon Bekasi saat ini telah tumbuh menjadi kawasan
yang produktif, pusat niaga dan bisnis. Pengembangan ini membawa dampak positif bagi
perekonomian, karena mendorong dibukanya beragam usaha dan kegiatan ekonomi, yang
juga diikuti tersedianya peluang lapangan kerja. Dalam industri properti, perusahaan
menyadari bahwa bisnis yang dijalankan saat ini merupakan salah satu motor pendorong
ekonomi yang memiliki multiplier effect, yaitu menggerakkan sekitar 174 sektor usaha
lainnya. Mulai dari sektor jasa, bahan bangunan, hingga membuka lapangan kerja, tidak
hanya bagi 4.000 karyawan perusahaan, juga bagi 1.700 pekerja proyek di seluruh unit
usaha. Sehingga perusahaan berkomitmen untuk tetap menjaga produktivitas bisnis di
masa pandemi dengan menerapkan strategi yang efektif, inovatif, disertai kerja keras dan
ketekunan.[4]

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Lokasi strategis untuk bangunan kantor, yakni Summarecon Bekasi dengan
dikelilingi kantor dan pusat perdagangan hingga pendidikan
2. Adanya kemudahan TOD (Transit of development)
3. Pada area sekitar jumlah kantor sewa masih perlu ditingkatkan
4. Area untuk hiburan bagi umum masih perlu ditambahkan
5. Pada area masih belum ada gedung kantor sewa kreatif terbangun
3

6. Perubahan zaman yang mementingkan ruang hiburan didalam tempat bekerja


7. Stigma kantor yang negatif pada masyarakat
8. Industri bisnis yang terus meningkat

1.3. TUJUAN PERANCANGAN

Membuat konsep rancangan bagi kantor sewa yang sesuai dasar ilmu arsitektur
bangunan untuk mewadahi interaksi berdasarkan kaidah-kaidah arsitektur dengan

1.4. KELUARAN
Keluaran yang akan dihasilkan dari judul Kantor Sewa tema “Kreatifitas Futuristik”
di Summarecon Bekasi adalah berupa konsep tertulis tentang perancangan kantor sewa
baru yang mengatasi perningkatan fasilitas kantor sewa di daerah kota Bekasi, sehingga
menyediakan gedung kantor sewa baru di lokasi. Konsep tertulis ini juga dilengkapi
dengan gambar-gambar dan sketsa-sketsa, serta bagan-bagan atau diagram yang
mendukung proses perancangan penataan kawasan ini di tahap Studio Tugas Akhir.

1.5. BATASAN PERANCANGAN

1.5.1. Batasan Substansi


Batasan substansi dalam Kantor Sewa di Summarecon Bekasi adalah penyusunan
data, pustaka, studi banding, analisis, hingga konsep rancangan yang mendukung
kebutuhan desain ruang dan bangunan untuk mendukung aktivitas-aktivitas yang terjadi di
dalam tapak dan bangunan sebagai gedung perkantoran. Selain itu juga dibahas aspek-
aspek yang akan merubah persepsi buruk yang terkenal akan tidak aktifnya dengan
perancangan baru, kriteria kantor sewa berdasarkan standar pembangunan, dan penjelasan
mengenai kantor sewa secara arsitektural agar gedung dapat berjalan dengan aktif sesuai
dengan fungsinya sebagai gedung perkantoran.

1.5.2. Batasan Area Perancangan


Area peracangan kantor sewa terletak tepat di Bekasi, berada di lingkungan Jalan
Boulevard, Jl. Ahmad Yani No.1, RT.003/RW.008, Harapan Mulya, Kecamatan Medan
Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat 17143, dengan luas 4,200 m2. Tapak dekat dengan
Stasiun KRL Bekasi, Stasiun KRL Kranji, Stasiun LRT Bekasi Barat, Pemberhentian Bus
4

Stasiun Cakung dan juga Gerbang Tol Kalimalang. Gambaran lokasi dan situasi visual
area perancangan dapat dilihat dalam peta pada Gambar 1.

Lokasi tapak

Gambar 1 Gambar 2
Gambaran Peta Kota Bekasi Gambaran Peta Lokasi Kawasan
Sumber gambar: [1] Peta Administrasi BKS1.2020. Sumber gambar: [2] Google Satellite

Gambaran diatas merupakan situasi visual pada area Jalan Boulevard, Jl. Ahmad Yani.
Summarecon Bekasi dengan kawasan berada di lingkungan dengan batasan –batasan,
yakni ;

 Utara : Terdapat Decathlon Bekasi, Stadion Mudi Jaya, RS Mekar Sari, RS Sloam,
Apartment Parta Land Urbano, café-café, dan perdagangan lainnya.

 Barat : Terdapat Hutan Kota Patriot Bina Bangsa, Gelanggang Olahraga Kota
Bekasi, Bekasi Cyberpark Mall, Mall MM Bekasi, Mall Grand Metropolitan,
Stasiun Bekasi, Aston Bekasi Hotel, Lagoon Avenue Mall Bekasi, GKL, LRT
Stasiun Bekasi Barat, dan lainnya

 Timur : Terdapat Danau Duta Harapan, Summarecon Mall Bekasi, Harris Hotel,
Bhayangkara University, Binus Bekasi, Perumahan Tytyan Indah, Cluster
Magnolia Bekasi, Bandar Djakarta Bekasi, Olive Residence, dan lainnya
5

 Selatan : Masjid Jami AL-Ikhlas, Palm Residence, Trek Sepeda Summarecon,


Topaz Commercial Bekasi, Lotus Lakeside Residence, Acacia Residence, dan
lainnya

1. Orientasi ke luar dalam setiap posisi, sehingga view baik.


2. Ruang relaks saat
3. Mempunyai berbagam ruang
4. Hijau and art
5. Regulasi yang bebas
6. Fleksibel
7. Futuristik
8. Landhouses and podium
9.
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kantor Sewa


Menurut KBBI, Kantor didefinisikan sebagai balai (gedung, rumah, ruangan)
tempat mengurus pekerjaan atau tempat bekerja, sedangkan sewa didefinisikan memakai
sesuatu dengan membayar atau membayar karena memakai atau meminjam sesuatu [5].
Menurut pemaparan Marlina (2008:116) Kantor sewa adalah suatu bangunan yang
mewadahi transaksi bisnis dan pelayanan secara professional bahwa kantor sewa
merupakan suatu fasilitas perkantoran yang berkelompok dalam satu bangunan yang
disewakan sebagai respon terhadap pesatnya pertumbuhan ekonomi khususnya di kota-
kota besar (perkembangan industri, bangunan/konstruksi, perdagangan, perbankan, dan
lain-lain). [6]
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kantor sewa adalah
bangunan atau ruang yang dipinjamkan dengan imbalan yang difungsikan sebagai tempat
bekerja. Pada kesimpulan definisi ini, dapat diartikan bahwa segala bentuk bangunan yang
disewakan sebagai kantor dapat diartikan pula kantor sewa. [7].

2.1.1. Faktor Sukses Kantor Sewa


Di dalam produk properti perkantoran untuk mencapai target pasar ada beberapa faktor
yang menjadi kunci suskesnya. Beberapa faktor tersebut adalah [8]:
1. Fleksibilitas ruang
2. Tingkat hunian
3. Harga sewa
4. Service charge
5. Citra/image

2.1.2. Faktor Konstruksi Pertimbangan Membuat Kantor Sewa


Seperti bangunan komersial lainnya, rancangan bangunan kantor sewa memperhitungkan
aspek efisiensi dan efektivitas. Dua aspek ini akan berdampak pada beberapa hal, di
antaranya : [8]
1) Perancangan yang efisien dari segi pembiayaan.
7

2) Penataan ruang yang efisien dengan pengertian memaksimalkan ruangsewa


yang dapat menghasilkan keuntungan, minimal 60% dari luas total harus
dapat disewakan.
3) Efektif dalam arti bangunan yang dirancang harus sesuai dengan fungsi
yang diwadahi sehingga meminimalkan ruang-ruang non-fungsional.
4) Penataan ruang, jalur-jalur sirkulasi dan fasilitas layanan harus merata agar
dapat memenuhi tuntutan semua penyewa.

2.1.3. Aspek Ruang yang diperlukan dalam Membangun


Kompleksitas dari fungsi dan kegiatan dalam program ruang. Selanjutnya akan
diketahui apakah bangunan cukup mempunyai masa tunggal atau bangunan dengan masa
majemuk. Perletakan bangunan menunjukan tingkatan status dari fungsinya, begitu pula
dengan kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalamnya. Untuk mengetahui perletakan dari
kelompok fungsi sesuai dengan status hirarki dan persyaratannya, diperlukan
penggolongan kegiatan dari fungsi-fungsi tersebut. Pembagian golongan ini disesuaikan
dengan tingkatan status pelaku kegiatan, baik jumlah maupun jenisnya [9].

Untuk merencanakan korelasi fungsi yang dituangkan pada pemprograman, para


arsitek harus mempertimbangkan jenis data dan bagaimana yang diperlukan dan dalam
bentuk apa seharusnya data tersebut dibuat. Kompilasi data penting dilakukan agar
mendapatkan informasi paling berguna. Para arsitek harus memilih pendekatan pada
kumpulan data berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas. Membuat sketsa dalam
garis besar dan merangkum data-data tersebut untuk tujuan analisis [10].

2.1.4 Klasifikasi Kantor Sewa


A. Berdasarkan Organisasi
Berdasarkan organisasinya kantor sewa terbagi atas beberapa poin, yaitu [8]:
1. Commercial office, yaitu seperti perkantoran yang digunakan untuk
perdagangan dan asuransi.
2. Industrial office, yaitu jenis kantor ini mempunyai hubungan dengan
pabriknya.
3. Professional office , yaitu jenis kantor yang hanya digunakan dalam
jangka waktu tertentu saja.
4. Institutional office, yaitu jenis kantor yang digunakan dalam jangka
8

waktu panjang.

B. Berdasarkan Sifat dan Tujuan


Berdasarkan sifat dan tujuannya, kantor sewa terbagi atas [8] :
1. Kantor sewa komersil, yaitu kantor sewa yang mempunyai sifat komersil
dengan tujuan untuk mencari keuntungan.
2. Kantor sewa non komersil, yaitu kantor sewa yang sifatnya tidak untuk
mencari keuntungan.

C. Berdasarkan Sistem Sewa


Kantor sewa memiliki beberapa sistem sewa, yaitu [8] :
1. Net Sistem, yaitu sistem sewa dengan memperhitungkan luas lantai bersih,
sehingga harga sewa per meter persegi tinggi.
2. Gross Sistem, yaitu sistem sewa dengan memperhitungkan luas lantai kotor,
sehingga harga sewa per meter persegi rendah. Dengan sistem seperti ini cocok
untuk sewa per lantai.

D. Berdasarkan Jalur Pencapaian


1. Tipe Menara
Kantor ini biasa dirancang dengan bentuk bangunan tinggi. Meski tinggi, luas
bangunan per lantainya justru relatif kecil. Antara ruang satu dengan lainnya yang
berada di lantai berbeda, akan ada jalur sirkulasi arah vertikal.

2. Tipe Koridor Terbuka


Berbeda dengan jenis tipe menara yang cenderung vertikal, klasifikasi kantor sewa
jenis ini justru cenderung horizontal. Antara ruang satu dengan lainnya yang masih satu
lantai akan terhubung oleh koridor. Koridor yang diberikan bisa dua sisi dan juga satu
sisi. Jenis kantor ini relatif linear dan memanjang [8]
9

E. Berdasarkan Kedalaman
1. Shallow space
Berkedalaman kurang dari delapan meter dengan bentuk sirkulasi single zone
place. Disusun secara linier. Kantor ini disewakan, direkomendasikan untuk
operasional kantor dengan aktivitas mandiri atau individual.
2. Medium depth space
Jenis kedua dalam klasifikasi kantor sewa berdasarkan kedalaman adalah dengan
kedalaman delapan sampai sepuluh meter. Namun jika dihitung dari sirkulasi
double zone place, berada di kedalaman belasan sampai dua puluhan meter.
3. Deep space
Lebih dalam dari medium depth space, ruang kantor ini memiliki kedalaman
sebelas sampai sembilan belas meter. Biasa digunakan oleh grup kecil, namun bisa
juga untuk kombinasi kantor grup kecil dengan kantor tunggal.
4. Very deep space
Menjadi ruang paling dalam, kedalamannya lebih dari 20 meter. Digunakan untuk
kombinasi kantor ruang sedang dan kantor ruang kecil. [8]

F. Berdasarkan Jumlah Penyewa


1. Penyewa Bangunan Tunggal
Disewakan untuk satu penyewa saja dan dalam jangka waktu tertentu.
2. Penyewa Lantai Tunggal
Hanya ada satu penyewa dalam setiap lantainya.
3. Penyewa Lantai Majemuk
Sedangkan yang terakhir ini, dalam satu lantai terdapat lebih dari satu penyewa, karena ada
beberapa unit kantor sekaligus. [8]

G. Berdasarkan Peruntukan
1. Kantor sewa fungsi majemuk
Memiliki kelebihan untuk membantu meningkatkan daya tarik kunjungan. Sebab
fungsi dari kantor ini lebih variatif, ada beberapa fungsi sekaligus. Lebih dari
sekedar kantor. Namun tetap saja ada satu aktivitas yang sifatnya dominan.
2. Sewa kantor fungsi tunggal
Kebalikan dari fungsi majemuk, di dalamnya hanya ada satu kantor dengan satu
fungsi saja. Cari properti lebih mudah setelah anda membaca artikel ini. Tetap
10

sesuaikan dengan budget ketika mencari nanti, dan tetap pertimbangkan lokasi.
Semakin strategis lokasinya, semakin oke. [8]

Jenis sewa terdiri dari :


 Sewa biasa adalah penghuni membayar uang sewa kepada pemilik bangunan
sesuai dengan perjanjian tanpa terikat batas waktu.
 Sewa beli adalah uang sewa berfungsi sebagai angsuran pembelian, bila
angsuran sudah memenuhi harga yang ditetapkan, maka bangunan menjadi
milik penghuni.
 Sewa kontrak adalah penghuni membayar uang sewa secara periodik sesuai
dengan persetujuan, apabila masa kontrak berakhir dapat diadakan
perjanjian baru. [8]

2.2. TEMA PERANCANGAN 1

2.2.1. Kreatifitas Futuristik


Kantor sewa identik disebut sebagai tempat untuk berpeluh keras, dimana orang
fokus dan tidak sedikit mencapnya sebagai pusat penjenuhan. Mayoritas masyarakat di
dunia memiliki stigma jelek akan bekerja kantoran atau istilah yang disebut working 9-5.
Tren gaya kehidupan yang berubah, masyarakat melihat bekerja freelancer menjadi salah
satu pekerjaan yang diidamkan, dengan bekerja secara bebas sesuka jadwal yang mereka
tentukan sendiri dan bisa menselipkan hobi mereka di selang waktu mereka bekerja.
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat zaman sekarang menyukai
bekerja yang cenderung bebas atau fleksibel dan menyenangkan. Zaman sekarang
masyarakat tidak hanya mementingkan kebutuhan pokok untuk kebaikan fisik saja, akan
tetapi juga mental.
Pada ini tema perancangan bertajuk “Kreatifitas Futuristik” tema ini berartikan
berkerja atau berkreasi (brainstorming) dengan gaya yang baru yakni lebih fleksibel dan
menyenangkan. Kantor menjadi tempat yang menyegarkan bukan menyuntukkan. kata
future yang berarti masa depan, disebut demikian dengan dilihat kantor zaman sekarang
umumnya masih memiliki standar yang generic, maka dengan rancangan kantor sewa ini
diharapkan menjadi ideal baru bagi kantor sewa lainnya pada masa yang terus mendatang.
Futuristik juga sebagai gaya arsitektur yang akan dipilih dengan cutting edge,
façade,dan interior yang modern.
11

Tema ini direalisasikan dengan mementingkan kebutuhan ruang didalam gedung


kantor yang tidak biasanya ada dalam kantor pada umumnya. Contoh seperti Leisure zone
dimana zona perehatan bagi para karyawan, yang dapat digunakan oleh karyawan maupun
pengunjung, yang nanti akan tentu dibagi tingkat keprivasiannya agar nyaman bagi
karyawan. Fun zone, Hollistic zone, Nurture zone, dan zona lain yang akan direalisasikan
pada rancangan kantor. Tentu dengan area bekerja yang juga menjadi desain skala prioritas
tinggi.

2.2.2. Pemilihan Tipe dan Tujuan Bangunan

Kantor sewa akan menjadi klasifikasi tipe koridor terbuka dengan kantor sewa
fungsi majemuk, yakni kantor juga pusat rekreasi terbuka. Berdasarkan pemilihan
klasifikasi oleh tema ini menginginkan bangunan yang dapat berguna bagi banyak
khalayak dan masyarakat, namun tetap komersil dari para pembisnis dan publik pada
bagian area terbuka spot rekreasi terbuka (Ruang Terbuka Hijau/RTH) yang dimaksud.

2.1.4 Integrasi Praktek Sustainble Design


1. memasukkan konsep keseimbangan atau strategi-strategi low cost
sustainable design di dalam proyek.
2.mempromosikan green professional perkembangan melalui membership dan partisipasi
green building, IAI, dll
3. commit dengan persetujuan LEED akreditasi dan mengikuti regulasi yang diminta untuk
green building.
4. commit dengan menambahkan waktu penambahan penelitian terhadap green products
dan menggunakannya sebagai material
5.
12

2.3. STUDI PRESEDEN

2.3.1. Studi Preseden Kawasan Spanyol, Selgascano

Madrid, Spanyol

Architects: Selgascano
Location: Madrid, Spanyol
Structural Engineer: Iwan Baan
Manufacturers: Troldtekt
Mechanical & Electrical
Engineer: AxisEng, Ethos
Project Area: -
Project Year: 2007

[13]Sumber : http://www.archdaily.com/

Selgas Cano di Madrid, Spanyol sebuah usaha arsitektur luar biasa kreatif yang
menyatukan – karya dan alam. Kantor ini terletak, secara harfiah, di jantung hutan dan
memiliki dinding kaca untuk terus memberikan karyawannya suguhan visual yang
menyegarkan dari alam di sekitar mereka. Kantor seperti ini tidak hanya mengakomodasi
desain yang berpusat pada karyawannya namun, pada kenyataannya, menggunakan
pendekatan inovatif untuk mencapai hal yang sama. Kantor di tengah hutan adalah sesuatu
yang hampir belum pernah terdengar di luar lamunan seorang karyawan yang bosan
dengan kantornya yang tercekik di antara kota.
13

2.3.2. Studi Preseden Kawasan Indonesia, Green Office Park

Green Office Park, Indonesia

Architects: Aedas
Location: BSD, Indonesia
Structural Engineer: AECOM
Manufacturers:
Sto, Interface, Artemide,
Figueras, JEB, Milliken, Ste
elcase,
Teknion, aguzzini
Mechanical & Electrical
Engineer: AxisEng, Ethos
Project Area: 50477 m²
Project Year: 2017

[13].Sumber : http://www.archdaily.com/

Kantor Pusat Unilever yang dirancang oleh Aedas di Jakarta, kawasan perkantoran
ramah lingkungan pertama di negara ini yang juga direncanakan oleh Aedas. Kantor baru
14

Unilever Indonesia ini menampung seluruh karyawan dari empat kantor terpisah di Jakarta
dalam satu atap. Desain arsitektur dan interior Aedas mewujudkan visi, nilai-nilai, dan
warisan Eropa perusahaan global dalam konteks Indonesia.

2.3.3 Studi Preseden Kawasan Indonesia, Google Campus Dublin


2.3.2. Studi Preseden Kawasan Indonesia, Google Campus Dublin

Google Campus, Dublin

Architects: Camenzind Evolution, Henry


J. Lyons Architects
Location: Dublin, Irlandia
Structural Engineer: AECOM
Manufacturers: Troldtekt
Mechanical & Electrical
Engineer: AxisEng, Ethos
Project Area: 47000 m²
Project Year: 2011

[14].Sumber : http://www.archdaily.com/

Menemukan solusi cerdas untuk hal-hal yang hampir mustahil – untuk menciptakan
kampus yang merangsang dan interaktif dalam lingkungan yang ramai di tengah-tengah
pusat kota. Selain ruang kantor yang inovatif, Masterplan ini memerlukan keberhasilan
pengorganisasian berbagai fungsi tambahan, seperti 5 restoran, 42 dapur mikro dan pusat
komunikasi, ruang permainan, pusat kebugaran, kolam renang, area kesehatan, konferensi,
15

pusat pembelajaran & pengembangan, teknologi halte, lebih dari 400 ruang pertemuan
informal dan formal serta bilik telepon, dll

Semua fungsi tambahan ini merupakan bagian dari filosofi kerja holistik Google,
yang mendorong lingkungan kerja yang seimbang dan sehat serta memungkinkan sebanyak
mungkin interaksi dan komunikasi antar Karyawan Google. Faktanya, seperti yang
ditunjukkan oleh penelitian dan studi empiris, interaksi dan komunikasi sangat penting
untuk kreativitas dan inovasi.

2.3.4. Kesimpulan Studi Preseden

Kesimpulan yang didapat dari kajian studi preseden ini adalah betapa pentingnya
beberapa aspek dari keberhasilan perancangan sebuah bangunan kantor yakni ; tata ruang,
fasilitas, kenyamanan, keamanan, transportasi sekitar, pencapaian sirkulasi tapak, dan juga
potensi yang dimiliki dari lokasi tapak itu berada. Pemikiran kebutuhan ruang dan tema
konsep akan membuat suasana dalam gedung hidup. Memikirkan estetika dan fungsi yang
tidak biasanya dimiliki pada bangunan biasanya, seperti contoh hasil yang didapat
demikian rupa.
16

BAB III
METODE PERANCANGAN

3.1. PENDEKATAN PERANCANGAN


Pendekatan perancangan pada rancangan mendesain kantor sewa di Summarecon
Bekasi akan dilakukan dengan metode perancangan berbasis riset (atau penelitian), yaitu
perancangan yang didukung oleh hasil penelitian. Pendekatan penelitian ini akan dilakukan
sebelum proses merancang desain terjadi, sehingga ketika perancangan akan dimulai dapat
menerapkan informasi pengetahuan berbasis peneletian sesuai fakta yang sudah dilakukan
mengenai kantor sewa, lokasi Jalan Boulevard, Bekasi Utara lingkungan masyarakat tapak,
dan aspek lain sebagainya dalam proses analisis dan penyusunan konsep rancangannya.
Aspek dalam melakukan pendekatan perancangan dilihat dari beberapa aspek penting
yakni ;
 Fungsi Peruntukan Lahan, proses pendekatan dilakukan dengan mencari
tinjauan yang ada mengenai keperluan untuk mendirikan kantor sewa agar
fungsi bangunan dapat terwujud.
 Lokasi Tapak, meninjau tapak dengan tujuan meraih informasi-informasi
sekitar lingkungan tapak juga potensi dan masalah di lokasi, sehingga
rancangan desain akan menyesuaikan.
 Aktifitas Pengguna, mencari tahu apa saja aktifitas pengguna yang akan
dilakukan di dalam bangunan juga sekitar luar bangunan agar pendekatan
rancangan dapat berhasil menerapkan desain konsep.
 Program Ruang, menyusun ide awal dengan mengkonsepkan bagaimana
program ruang nantinya akan membantu perancangan dengan mengetahui
berapa kebutuhan ruang yang diperlukan.
 Sistem struktur, Utilitas, dan Fasilitas, memiliki penentuan sistem ini
akan melengkapi rancangan bangunan serta mewujudkan rancangan
bangunan yang diinginkan sesuai tema Multi Center
 Akses Bangunan, meninjau bagaimana jalan di area tapak dan bagaimana
akses akan sekiranya terealisasikan akan menghindari masalah kedepannya
17

saat bangunan telah hadir. Kemacetan terhindar dan sirkulasi bangunan


akan nyaman.
 Dampak dari Bangunan Terhadap Lingkungan Sekitar, tidak lupa
dengan mengingat bagaimana akan dampak dari keputusan-keputusan yang
akan dipilih demi kebaikan untuk lingkungan.
 Estetika Facade dan Interior Bangunan, pemikiran bagaimana facade
ingin terbuat dan gaya serta interior agar sejalan dengan tema dan keinginan
dari bangunan.

3.2. METODE PERANCANGAN


Metode perancangan akan memuat uraian cara melaksanakan penelitian serta
menggambarkan langkah pendekatan dalam mendesain, sehingga mencapai tujuan akhir
yang diharapkan sesuai dengan rencana dan tinjauan yang ada.
Metode perancangan akan membantu perancangan kantor sewa di Summarecon
Bekasi agar rencana rancangan desain terstruktur yang juga didukung oleh informasi yang
faktual dan sesuai dengan tujuan dari konsep rancangan. Pada kajian ini terdapat empat
tahapan, yakni tahapan pengumpulan data, tahapan analisis, tahapan konsep, dan tahapan
rancangan.

3.2.1. Pengumpulan Data Primer

 Survey Lapangan
Proses survey akan dilakukan dengan datang kepada lokasi Jalan Boulevard.
Summarecon Bekasi. Bekasi Utara untuk mendapatkan informasi yang ada. Survey
akan dilakukan dengan melihat bagaimana kondisi fisik lokasi tapak seperti
topografi tanah, iklim suhu, lalu lintas tapak, dan lainnya.
 Wawancara
Mengenal lebih jauh lokasi tapak dengan mencari narasumber melalui metode
wawancara. Wawancara diperlukan untuk mendapatkan informasi yang tidak bisa
didapat hanya melalui tinjauan pustaka, akan tetapi pandangan dan keluhan dari
masyarakat. Narasumber wawancara yang akan dipilih adalah masyarakat sekitar
Jalan Boulveard, ahli bangunan, dan juga pengguna kantor sewa. Wawancara
dilakukan dengan sejumlah pertanyaan pendukung mengenai lokasi juga kantor
sewa.
18

 Dokumentasi
Tahapan pengumpulan data akan dilakukan arsip pendokumentasian agar
membantu kinerja proses perancangan, dengan ini menjadi metode mempermudah
penghematan waktu agar tidak harus selalu kembali kepada lokasi lapangan saat
mendesain serta mendesain rancangan yang sesuai.
NETNOGRAFI

3.2.2. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder berfungsi sebagai penunjang dan pacuan bagaimana rancangan desain
akan selesai. Data sekunder juga diperlukan mengiri proses tahapan pengumpulan data
primer terjadi. Data sekunder meliputi seperti ;

 Peta wilayah lokasi dan tapak


 Peraturan teknis
 Literatur arsitektur kantor sewa
 Literatur kantor sewa
 Literatur penghijauan
 Literatur mengenai spot area terbuka (RTH)

3.2.3. Analisis

Analisis pada metode perancangan dibagi menjadi dua data ; kuantitatif dan
kualitatif. Analisis memiliki dua cakupan metode berdasarkan skala, yakni analisis makro
untuk skala kawasan, sementara analisis mikro untuk skala tapak perencanaan. Analisis
mikro meliputi ;

 Analisis tapak
 Analisis fungsi
 Analisis aktifitas
 Analisis pengguna
 Analisis ruang
 Analisis bentuk
 Analisis struktur dan utilitas

3.2.3. Konsep Rancangan dan Hasil Rancangan


19

Tahapan selanjutnya setelah melakukan analisis adalah menghasilkan konsep


rancangan berdasarkan pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan. Berawal dari gagasan
hingga tahap pengembangan dan sintesis. Konsep rancangan akan dikaji, dilengkapi, dan
evaluasi yang pada akhirnya menjadi sebuah rancangan.

3.3 KERANGKA PIKIR PERANCANGAN


20

BAB 4
ANALISIS PERANCANGAN

4.1. ANALISIS MAKRO


4.1.1 Bekasi Utara

Bekasi Utara adalah sebuah kecamatan di kota Bekasi. Kecamatan Bekasi


Utara merupakan Kecamatan terpadat di Kota Bekasi dengan jumlah penduduk
sebanyak 336.273 jiwa.
Fasilitas Umum

 Pasar Teluk Buyung


 Pasar Seroja
 Pasar Wisma Asri
 Pasar Bersih Duta Harapan
 Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bekasi
 Summarecon Mall Bekasi
 Hari Hari
 Superindo
 RS Anna Medika
 RS Seto Hasbadi
 RS Tiara
 RS, RSIA Taman Harapan Baru

Fasilitas Pendidikan

 KB-TK-SD-SMP-SMA-SMK Persada Plus Galajuara


 TK-SD-SMP-SMA-SMK Travina Prima
 TKIT-SDIT-SMPIT-SMAIT Gema Nurani
 TK-SD-SMP-SMA Mutiara 17 Agustus
 TK-SD Tiara Harapan Jaya
 SD-SMP-SMK Global Prima
 SD Harapan Baru I, II, III, IV, dan V
 SDN Harapan Jaya I,II,III,12,13,18
 SDN Perwira I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII
 RA, SDIT, dan SMPIT Almanar
 SDN Teluk Pucung l
 SMPK Penabur Summarecon Bekasi
 SMAK Penabur Summarecon Bekasi
 SMP Islam Al-Azhar 31 Summarecon Bekasi
 SMA Islam Al-Azhar 8 Summarecon Bekasi
 SLTP/SMEA SMK Islam Kader Bangsa Bekasi
 MA Negeri 1 Kota Bekasi
21

 SMAN 4 Bekasi
 SMAN 14 Bekasi
 SMKN 5 Bekasi
 SMK Panjatek
 SMK Pondok Ungu Permai
 SMK Taruna Bangsa
 Bina Sarana Informatika
 SMP Islam PB. Soedirman
 SMP Islam Terpadu Widya Duta
 SMPN 5 Bekasi
 SMPN 25 Bekasi
 SMPN 21 Bekasi
 SMPN 37 Bekasi
 SMPN 38 Bekasi
 SMPN 44 BEKASI
 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
 Universitas Bina Nusantara - Kampus Summarecon Bekasi
 Universitas Bina Sarana Informatika - Kampus Kaliabang Bekasi Utara
 TK, SD, SMP MOGALLANA
 MI, MTS, MA ANNUR 2

Perumahan

 Pondok Ungu Permai


 Komplek Departemen Pertanian
 Graha Persada Sentosa
 Prima Harapan Regency
 Babelan Indah
 Duta Harapan
 Taman Wisma Asri
 Bintang Metropole
 Summarecon Bekasi
 Tytyan Kencana
 Villa Mas Garden
 Villa Mas Indah
 Alinda Kencana
 Gang Baru
 Perumahan Panorama Bekasi
 Permata Hijau Permai
 Villa Indah Permai
 Pesona Anggrek Harapan
 Komplek Barata
 Komplek Seroja
 Komplek Setia Bina Sarana (SBS)
 Komplek Bulak Macan Permai
22

 Komplek Jati Unggul


 Kavling Bulak Sentul
 Kavling Harapan Kita
 Kampung Rawa Bugel
 Harapan Jaya
 Taman Leticia 1
 Komplek Panca Motor
 Komplek Rumah Sakit Islam Jakarta 1
 Komplek Rumah Sakit Islam Jakarta 2
 Gang Lori Sakti
 Golden City Bekasi

Gambar 4. 1 Peta Batas Administrasi Kota Bekasi


Sumber gambar: RDTR Wilayah Kota Bekasi.2023

Lokasi Perancangan yang dipilih berada di kawasan Summarecon Bekasi. Jalan


Boulevard, Jl. Ahmad Yani No.1, RT.003/RW.008, Harapan Mulya, Kecamatan Medan
Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat 17143, dengan luas 4,200 m2.
23

4.2. IDENTIFIKASI AREA TAPAK

4.2.1 Potensi Tapak dan Sekitarnya

A C

Foto C
Foto A

D
B

Foto B Foto D

Potensi-potensi dari Jalan Boulevard. Summarecon Bekasi ;


A. Stadion Patriot Bekasi, stadion yang tidak jauh dari tapak memiliki sebuah
potensi, dengan banyak orang mengujungi stadion kepekaan terhadap adanya tapak
desain akan meningkat dan membuat sadar eksistensi dari bangunan tapak ini nanti.
B. Stasiun Bekasi, dekat dengan salah satu TOD merupakan potensi besar yang
meningkatkan keunggulan dari sebuah tapak dengan pengaksesan yang mudah
menuju lokasi akan membuat nilai harga bangunan komersil pun juga meningkat
tidak hanya dengan efektifivitas serta mengurangi pengguna menggunakan
kendaraan pribadi.
C. Danau Duta Harapan, berdekatan dengan danau bisa dapat sebagai destinasi
tempat selanjutnya atau sebelum dari kantor sewa untuk dikunjungi, tidak hanya
mendapat manfaat dari udara segar dan kesejukan dari danau saja.
D. Summarecon Bekasi, wilayah ini merupakan salah satu dari banyak gedung kantor
lainnya yang berada di Jalan Boulevard, Summarecon Bekasi. Hal ini merupakan
sebuah potensi yang baik. Jalan utama yang besar yang dilalu lalang banyak
kendaraan, sehingga ketika mengakses masuk kedalam tapak rancangan akan
mudah dan menjadi highlight dengan spotnya yang strategis.
24

4.2.2 Masalah Tapak dan Sekitarnya

Foto A A

Masalah- masalah dari Summarecon Bekasi ;


A. Daya Tarik Kantor Sewa di Wilayah, lokasi tapak merupakan wilayah yang
masih terus dikembangkan. Untuk kantor sewa masyarakat masih belum terlalu
banyak untuk berinvestasi ke dalam wilayah ini. Maka dengan itu, diperlukan
rancangan yang menarik agar masyarakat sadar dengan adanya kantor yang layak
diinvestasi.

4.2.3 Kebijakan Tata Ruang dan Wilayah

1. Batasan Geografis Tapak


• Utara : Pos Damkar Summarecon Bekasi
• Selatan : Lahan Kosong
• Barat : Lahan Kosong
• Timur : Jalan Boulevard Ahmad Yani

2. Peraturan Daerah
25

a. Berdasarkan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) Kota Bekasi,


peraturan zonasi perdagangan dan jasa pada bangunan atau kawasan setempat
yang berlaku, berdasarkan PERDA No.13 Tahun 2011 Wilayah Kota Bekasi
Selatan tahun 2011 – 2031, yaitu :

Kebijakan pengembangan kawasan peruntukan perdagangan dan jasa yang terpadu


dan terstruktur dengan berlandaskan kearifan alamiah dan kearifan lokal,
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5 huruf k, dilakukan melalui strategi :
a. mengatur hirarki dan distribusí wilayah pelayanan kegiatan perdagangan dan
jasa;
b. mengendalikan dan menertibkan pusat belanja yang mengganggu baik dari
aspek transportasi maupun kenyamanan kawasan sekitar;
c. membatasi pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa secara linier pada ruas
jalan dengan tingkat pelayanan rendah;
d. mengarahkan sistem pusat perdagangan/komersial yang terintegrasi;
e. mewajibkan penyediaan parkir dan prasarana yang memadai bagi
pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa; 18
f. merevitalisasi atau meremajakan kawasan pasar yang tidak tertata dan/atau
menurun kualitas pelayanannya tanpa mengubah kelas dan/atau skala pelayanan
yang telah ditetapkan;
g. mengatur dan menata ulang pasar-pasar tradisional;
h. mengatur dan mengendalikan usaha sektor informal;
i. mengkonsentrasikan kegiatan perdagangan dan jasa pada lokasi yang sudah
berkembang;
j. mewajibkan pengembang kawasan peruntukan perdagangan dan jasa untuk
mengelola limbah cair, limbah B3 dan pengelolaan sampah secara 3R;
k. mewajibkan pengembang kawasan peruntukan perdagangan dan jasa untuk
menyediakan RTH paling sedikit sebesar 10% dari luas lahan
26

DAFTAR PUSTAKA
[1] Databoks,Onlinedi:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/11/persaingan-usaha-di-
indonesia-meningkat-dekati-target-2024
[2] Peraturan Pemerintah RI. No. 24 Tahun 2022 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU
No.24 Tahun 2019 Tentang Ekonomi Kreatif.

[3] BBCWorklife,Onlinedi:
https://www.bbc.com/indonesia/articles/cd10xwkdqe1o
[4] Siaran-Pers-RUPS-Summarecon, 2022.
[5] Pusat Bahasa, “Kamus Besar Bahasa Indonesia,” 2011.
[6] Marlina. Endy, 2008, Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Andi Offset,
Yogyakarta.
[7] Studi Tentang Perancangan Kantor Sewa di Kota Pontianak (Ray Deddy Azmi, Tri
Wibowo C., Mira Sophia Lubis)
[8] Marlina. Endy, 2008, Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Andi Offset,
Yogyakarta.
[9] Laksito.Boedhi, “Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur,”Jakarta,2014
[10] W. N. Nurwarsih, “Korelasi Kebutuhan Fungsi Terhadap Proses dan Program Perancangan
Arsitektur,” UNDAGI J. Arsit., vol. 5, no. 2, pp. 19–26, 2017.

[11] Archdaily, Online di : https://www.archdaily.com/21049/selgas-cano-architecture-


office-by-iwan-baan
[12] Kantor CBD, Online di : https://www.sewakantorcbd.com/id/building/616-green-
office-park-1-south-tower-cisauk-tangerang
[13] Archdaily, Online di : https://www.archdaily.com/393582/google-campus-dublin-
campus-dublin-camenzind-evolution-henry-j-lyons-architects

Anda mungkin juga menyukai