DEKK 1261
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ungkapkan pada Tuhan Yesus Kristus karena atas
berkat dan KasihNya lah penulis diberikan kemampuan untuk dapat
menyelesaikan penulisan laporan Seminar Arsitektur dengan judul “TERMINAL
BUS DAN PASAR MODERN TERPADU”. Sebagai salah satu persyaratan mata
kuliah di Jurusan Arsitektur - Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya.
Dalam proses penulisan Seminar ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai
pihak yang telah mengusulkan penyempurnaan kalimat, menunjukkan kesalahan
kesalahan dan menyarankan untuk pokok-pokok pembahasan yang perlu
dimasukkan atau dibuang serta data-data yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis sadar bahwa penulisan laporan Akhir Seminar Arsitektur ini masih
terdapat banyak kekurangan, karena keterbatasan ilmu dan referensi, maupun data
yang penulis miliki. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, semoga bisa membawa manfaat dalam ilmu
pengetahuan arsitektur dan bidang ilmu lainnya.
Penulis
i
ABSTRAK
Terminal dapat dianggap sebagai alat pemroses, dimana suatu urutan
kegiatan tertentu harus dilakukan untuk memungkinkan suatu lalu lintas
(kendaraan, barang, dan sebagainya) diproses penuh sehingga dapat meneruskan
perjalanan dengan mempertimbangan keefektifan, kenyamanan, keamana, serta
estetika diharapkan usulan didesain nanti dapat menjadikan terminal menjadi
lebih bermanfaat bagi masyarakat dan meningkatan perekonomian dikota
palangka raya, Pasar modern merupakan suatu pasar atau tempat terjadinya
transaksi antara penjual dengan pembeli dengan kesepakatan harga pas
menjadikan tidak terjadi kegiatan tawar menawar pasar modern pertumbuhan
ekonomi yang ditandai dengan persaingan yang semakin ketat, menunjukan arah
yang semakin manjauh dari landasan palsapah pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam Undang-undang dasar 1945, dinyatakan bahwa perekonomian Indonesia
berlandaskan pada ekonomi kerakyatan.
Terminal Bus Dan Pasar Modern Terpadu Di Kota Palangka Raya ini
merupakan jenis bangunan yang bersifat komesial, bersifat edukasi, serta
informative dalam skala kota. Proyek rancangan Terminal Bus Dan Pasar Modern
Terpadu Di Kota Palangka Raya mengambil konsep Arsitektur Tropis. Yang
dimaksud dengan konsep Arsitektur Tropis ialah bangunan yang tanggap iklim,
memberikan kenyamanan termal pada bangunan agar masyarakat yang
berkunjung merasa nyaman saat berpergian dan berbelanja.
ii
DAFTAR
ISI
iii
2.2 Pasar Modern......................................................... 15
2.2.1 Pengertian Pasar Modern............................ 15
2.2.2 Fungsi Pasar modern.................................. 15
2.2.3 Lokasi Pasar Modern................................. 16
2.2.4 Ciri-ciri pasar modern................................. 17
2.2.5 Klasifikasi Pasar modern.............................. 18
2.2.6 Fasilitas pasar modern.................................. 18
iv
3.1.1 Data Bangunan................................................ 48
3.1.2 Deskriksi Tentang Bangunan.......................... 49
3.1.3 Pemanfaatan Fasade........................................ 55
3.1. 4 Kunci Diferensiasi Proyek.............................. 56
3.1.5 fasilitas............................................................. 57
v
4.1.6 Bentuk Dan Denah........................................ 73
4.1.7 Organisasi Ruang.......................................... 74
4.1.8 Bukaan Bangunan......................................... 75
4.1.9 Kenyamanan Thernal.................................... 76
4.1.10 Ruang Luar................................................. 77
5.1 Kesimpulan....................................................... 78
5.2 Saran.............................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 83
vi
Daftar gambar
Gambar 2.2. Aula Barat ITB, Bandung (Sumber: Tri Harso Karyono)
Gambar 2.8. Jarak antar bangunan (Sumber: Adam Hamimie, 2006: 19)
Gambar 2.6. Saran Zona Bukaan pada Bangunan (Sumber: Fisika Bangunan
-2008)
vii
Gambar : 3.10 Ruang antri Bus Station in Osijek
viii
Gambar : 4.13 Orietasi ruang Bus Station in Osijek
ix
Daftar tabel
x
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk menghasilkan sistem tranfortasi yang efektif dan efesien perlu ada
suatu perancanaan yang dilaksanakan secara terpadu,terkodinasi dan sesuai
dengan perkembangan dan tuntunan pembangunan yang ada.terminal sabagai
1
salah satu komponen sistem tranfortasi juga memiliki peran yang sangat
penting dalam menunjang kinerja sistem transfortasi jalan raya,karena sistem
ada segala aktivitas harus menggunakan ternologi agan dapat berjalan
cepat,efektif dan efesian,selain itu tema ini digunakan untuk memperkuat
karakter bangunan dengan desain tidak lazim di kalangan masyarakat bisa
menjadi daya tarik tersendiri.
2
Perda No 11 tahun 2011 tentang Perijinan Pasar Modern, dalam
tataran operasional masih terjadi tarik ulur antara pemangku kepentingan.
Pengusaha di satu sisi menginginkan kebebasan berusaha tanpa ada
pembatasan. Landasannya, bahwa pemerintah telah meratifikasi pesar global.
3
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang
menjadi pokok pembahasan dari pembangunan terminal bus dan pasar
modern adalah bagaimana nantinya pusat bisnis ini bisa menjadi wadah
bagi perekonomian yang memadai dan terpadu di kota palangka raya
1.5.1. Tujuan
1.5.2. Sasaran
4
Mengindentifikasi definisi, latar belakang serta karakteristik
terminal bus dan pasar modern terpadu
Mengindentifikasi kenyamanan termal serta semua hal
tentang arsitektur tropis
Menganalisis studi kasus atau studi preseden yang
menggunakan penekanan pada arsitektur tropis.
Mengaplikasikan pada pendekatan arsitektur tropis pada terminal
bus dan pasar modern
1.6. Metodologi
1.6.1. Teknik Pengumpulan Data
• Studi Literatur
Mencari data maupun informasi baik yang berasal dari
buku literatur, maupun sumber internet yang menerangkan
landasan teori dan standar-standar mengenai terminal bus dan pasar
modern terpadu, serta tata ruang dalam maupun luar khususnya
yang berhubungan dengan perancangan bangunan terminal bus dan
pasar modern terpadu.
• Studi Kasus
Dilakukan dengan mempelajari dan mengenal lebih detail
terhadap bangunan yang menerapkan pendekatan arsitektur tropis
yang ada untuk mendapatkan masukan, yang berguna sebagai
gambaran dan asumsi arah perencanaan dari proyek yang akan
dibangun ini.
1.6.2. Teknik Analisis
Melakukan analisa dari bahan-bahan (input) yang sudah
didapat melalui studi literatur, studi kasus. Kemudian mengambil
prinsip-prinsip, persyaratan bangunan, standar-standar dengan hasil
analisa.
5
1.7. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
6
1.8 Kerangka Berpikir
JUDUL
LATAR BELAKANG
INDENTIKASI MASALAH
RUMUSAN PERMASALAHAN
BATASAN PERMASALAHAN
TUJUAN DAN SARAN
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
(pelataran parkir, ruang tunggu, papan informasi, toilet, toko, loket, dll) serta
fasilitas parkir bagi kendaraan pribadi atau kendaraan penumpang.
2. Fungsi terminal bagi pemerintah, antara lain adalah dari segi perencanaan dan
manajemen lalu lintas dan menghindari kemacetan, sebagai sumber
pemungutan restribusi dan sebagai pengendali arus kendaraan.
9
2. Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum
untuk Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), Angkutan
Kota (Angkot), dan atau Angkutan Pedesaan (Ades).
3. Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum
untuk Angutan Pedesaan (Ades).
10
Persyaratan lokasi terminal tipe B adalah sebagai berikut :
Berikut ini disajikan tabel klasifikasi fungsional dan teknis jalan kota :
11
Tabel 2.1. Klasifikasi Fungsional dan Klasifikasi jalan Kota
Tipe I
Fungsi
LHR KelasTeknis Kecepatan Keterangan
(spm/jam) (smp/jam)
wilayah/kota.
dalam metropolitan
Arteri I 80-100
Standar
tertinggi 4
lajur
kelas
<10.000 II 60-80
Standar
tertinggi 2
12
lajur
antar/dalam
kota/distrik
Arteri >20.000 I 60
Idem untuk
kelas I
>20.000 II 50-60
Idem untuk
kelas II
kelas
sedang 2
lajur antar
distrik antar
distrik
kelas III
<500 IV 20-30
Standar
rendah untuk
I lajur, akses
kepemilikan
tanah disisi
jalan.
13
2.1.5. Fasilitas Terminal
14
2.2.1 Pengertian Pasar Modern
15
Kedua, pasar menyimpulkan semua produksi itu melalui faktor biaya.
Dan dalam teori harga diasumsikan bahwa, seorang pengusaha akan
memaksimumkan output dengan input yang semuanya diukur dengan uang.
Dan dari fungsi inilah asal bagaimana cara menghasilkan barang dan jasa.
16
merambah sampai kota kecil ditanah air. Sangat mudah menemukan
minimarket di sekitar tempat tinggal kita. Tempat-tempat tersebut
menjanjikan tempat belanja yang nyaman dengan harga yang tidak kalah
menariknya. Tempat berbelanja yang nyaman dan memberikan pelayanan
memuaskan ditambah dengan fasilitas yang memadai sehingga menarik para
konsumen untuk berkunjung ke minimarket. Ini yang mengakibatkan
minimarket atau pasar moderen mempunyai tempat lebih di hati para
konsumen. Pasar moderen yang dikelola dan dikuasi oleh pihak swasta
mengakibatkan pasar moderen memiliki managemen yang baik dan sistem
yang sangat moderen. Hukum yang ada untuk mengatur persaingan antara
pasar moderen dengan pasar tradisional masih sangat lemah. Perijinan
pendirian pasar moderen juga sangat mudah. Sehingga pertumbuhan pasar
moderen dapat terus berkembang dan bertambah.
17
2. 2.5 Klasifikasi Pasar
Ruko
Kios Retail
Kios Sembako
Lapak Daging, Ikan dan Sayur
Exhibition Area
Food Plaza
Tempat Potong Unggas
Tempat Penyimpanan Es Balok
Eskalator dan Lift
ATM Centre
Tempat Pembuangan Sampah(TPS)
Tempat Cuci dan Toilet
Loading Dock (Bongkar Muat)
18
Musholla
Area Parkir Yang Luas
Sistem Keamanan 24 Jam
19
2.3 Arsitektur Tropis
20
Rancangan arsitektur tropis, sebagaimana halnya pada arsitektur
sub-tropis, dapat bercorak seperti modern, pasca-modern, dekonstruksi,
high-tech, dan lainnya. Yang yang penting dalam arsitektur tropis adalah,
bahwa rancangan tersebut harus sanggup mengatasi problematik yang
ditimbulkan iklim tropis, seperti hujan deras, terik matahari, suhu udara
tinggi, kelembapan tinggi (untuk tropis basah) ataupun kecepatan angin
yang umumnya rendah
21
tidak terlalu tinggi, pencahayaan alami cukup, pergerakan udara (angin)
memadai, terhindar dari hujan dan terik matahari.
22
2.3.2. Iklim Tropis Lembab
23
2000-3000 mm/tahun (Jakarta ±2000 mm/th atau rata-
rata ±160 mm/bulan)
kWh/m2/tahun)
1. Matahari
- Keadaan topografi
- Adanya bidang air yang luas
- Ketinggian terhadap permukaan laut, setiap kenaikan 100
m terjadi kenaikan suhu sebesar 0,57 °C
- Kelembaban relatif udara, keadaana wan dan arus angin
- Jenis elemen alam dalam penyerapan dan pemantulan yang
berbeda.
24
2. Angin
3. Hujan
4. Kelembaban
25
mendapatkan banyak perhatian karena dapat membawa
kerugian terhadap bangunan yaitu menunjang timbulnya jamur
dan organisme-organisme pembusuk kayu, perkaratan logam-
logam, pengembangan dan penyusutan masa panel-panel, dll.
Kelembaban pada daerah tropis basah antar 55-100%, biasanya
di atas 75%.
26
visual (pencahayaan) serta kenyamanan termal (termis) merupakan dua
hal dominan yang perlu dipecahkan agar penghuni bangunan tropis
dapat mencapai kebutuhan kenyamanan secara fisik. Atap lebar memang
diperlukan pada bangunan tropis berlantai rendah. Namun, rancangan ini
tidak merupakan jaminan bahwa penghuni akan mampu mencapai
kenyamanan fisik secara visual dan termal sebagaiman diharapkan
seperti di atas.
27
terhadap stimuli suhu yang ada di sekitarnya. Sensor perasa berperan
menyampaikan informasi rangsangan rasa kepada otak di mana otak
akan memberikan perintah kepada bagian-bagian tubuh tertentu agar
melakukan antisipasi guna mempertahankan suhu tubuh agar tetap
berada pada sekitar 37°C, di mana hal ini diperlukan agar organ dalam
tubuh dapat menjalankan fungsinya secara baik.
28
Sedangkan hasil penelitian Karyono di Jakarta
memperlihatkan angka suhu nyaman optimal atau suhu netral pada
25,3°CTeq (suhu ekuivalen), di mana sekitar 95% responden
diperkirakan nyaman. Sedangkan rentang suhu nyaman, yakni
antara ‘sejuk nyaman’ hingga
28,3°C.
29
Bagaimana arsitek melalui karya arsitektur mampu memodifikasi
udara luar yang tidak nyaman, dengan suhu sekitar 32°C, menjadi
nyaman dengan suhu di bawah 28,3°C.
a. Penanaman pohon
30
Hal ini dilakukan dengan beberapa cara. Pertama,
menghalangi radiasi matahari langsung pada dinding-dinding
transparan yang dapat mengakibatkan terjadinya efek rumah
kaca, yang berarti akan menaikkan suhu dalam bangunan.
Kedua, mengurangi transmisi panas dari dinding-dinding masif
yang terkena radiasi matahari langsung, dengan melakukan
penyelesaian rancangan tertentu, diantaranya:
31
mengingat ada beberapa faktorfaktor spesifik yang hanya dijumpai
secara khusus pada iklim tersebut, sehingga teori-teori arsitektur,
komposisi, bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan, dan nilai-
nilai estetika bangunan yang terbentuk akan sangat berbeda dengan
kondisi yang ada di wilayah lain yang berbeda kondisi iklimnya.
a. Vegetasi
32
b. Kepadatan bangunan
c. Geometri tatanan
d. Kekasaran permukaan
33
Tatanan massa permukiman tradisional secara
umum diklasifikasikan dalam dua golongan, yaitu
menyebar dan linier (Rappoport, 1996). Pada
lingkungan permukiman terpusat terdapat dua tipe
permukiman. Pada tipe pertama, keseluruhan permukiman
dianggap sebagai setting kehidupan dan rumah tinggal
hanya sebagai bagian yang lebih privat, tertutup, dan
terlindungi. Pada tipe kedua, rumah tinggal dianggap
sebagai totalitas setting kehidupan dan permukiman
“connective tissue” atau lapisan penghubung antarrumah
tinggal.
a. Radiasi matahari
1998:56).
34
itu, sisi bangunan yang sempit harus diarahkan pada posisi
matahari rendah, berarti arah barat dan timur tidak dapat
dihindari. Dengan demikian, pandangan bebas melalui
jendela pada sisi ini juga harus dicegah.
c. Topografi
35
topografi yang ada, bila mungkin, akan memakan biaya yang
besar, sehingga perbaikan iklim ini hanya dapat dilakukan pada
pemilihan lokasi bangunan. Sifat permukaan di dekat bangunan
sangat mempengaruhi iklim mikro.
36
sukar dicapai suatu orientasi bangunan yang ideal
sempurna, tetapi seringkali diperlukan suatu jalan
kompromi antara arah angin yang ideal dengan jalannya
matahari yang ideal pula.
37
Adanya pengaruh orientasi terhadap sesuatu
menyebabkan bangunan harus dapat mengantisipasi hal-hal
negatif yang berkaitan dengan masalah fisika bangunan, antara
lain masalah thermal, tempias air hujan, silau, dan lain
sebagainya. Matahari menimbulkan gangguan dari panas dan
silau cahayanya (Wijaya, 1988). Ada beberapa cara
perlindungan yang dapat dilakukan sebagai antisipasi
atas masalah tersebut, antara lain dengan cara prinsip-prinsip
pembayangan dan filterasi/penyaringan cahaya. Cara
pematahan sinar matahari dengan sistem pembayangan
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
b) Komunikasi visual
38
2.5.4. Bentuk Bangunan
39
2.5.5. Material Bangunan
40
perolehan panas. Oleh karena itu, harus dipertimbangkan
dengan hati-hati. Dinding vertikal menghadap utara dan
selatan menerima paling sedikit radiasi. Dinding sisi timur,
tenggara, dan barat daya menerima jumlah radiasi yang
hampir sama. Dinding barat menerima radiasi paling
banyak.
41
diperhatikan untuk mendukung sistem ventilasi silang
agar penghawaan alami di dalam ruang bisa tercapai.
a. Jendela
42
b. Pintu
43
Szokolay (1980: 1). Hal ini dapat dijelaskan dengan
memperhatikan faktor-faktor yang mendukung
kenyamanan thermal sebagaimana dikemukakan oleh
Hardiman (1992: 3) pada tabel 2 dan juga oleh Egan (1975:
21) dalam bukunya, Concept in Thermal Comfort.
44
Gambar 2.7. Faktor-faktor kenyamanan Thermal pada tubuh
manusia (Sumber: Egan, 1975: 13)
45
jenis kegiatan, dan jenis pakaian, dan dengan variabel fisik, yaitu
gerakan udara, temperatur udara, dan kelembaban relatif,
menghasilkan suatu besaran kenyamanan thermal yaitu pada
rentang 25.40C – 28.90. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa
faktor kelembaban dan kecepatan angin tidak dimasukan sebagai
tolak ukur pada kenyamanan. Alasan yang dikemukakan
adalah bahwa pada temperatur tersebut ternyata rentang naik
turun tingkat kelembababan merupakan fungsi kebalikan dengan
naik turun temperatur. Sementara itu, kecepatan angin yang bisa
ditoleransi untuk kegiatan di dalam ruang yang nyaman adalah 0,7
m/det (Lippsemier, 1994: 37). Oleh karena itu, temperatur
maksimal yang diizinkan dengan kombinasi kecepatan angin
tesebut adalah 290C.
46
kenyamanan, kondisi tersebut perlu ditambah
pemanasan. Sebaliknya, jika kondisi suatu titik berada
di atas bidang kenyamanan, kondisi tersebut perlu
tambahan kecepatan angin untuk mengurangi
kelembaban.
47
BAB III
STUDI PRESEDEN
48
3.1.2. Deskripsi Tentang Bangunan
49
untuk memberikannya kepada kepemilikan di kota Osijek. Setelah desain
dibuat dan semua izin yang diperlukan diperoleh, pekerjaan dimulai dan
itu tidak berhenti bahkan pada saat krisis ekonomi global terbesar. Pada
musim panas 2011, stasiun bus di Osijek secara resmi dibuka.
50
terletak di lantai dasar dan galeri. Bus tiba di peron melalui pos pemeriksaan.
Penumpang mengakses platform dari gedung stasiun.
Stasiun bus ditandai oleh modernitas ekstrem, baik dalam desain dan ide,
serta dalam kinerja dan fungsi. Ide dasarnya diturunkan melalui penelitian dan
tur di banyak terminal dan bandara penumpang Eropa.
51
Gambar : 3.6 Site Plan Bus Station in Osijek
52
Gambar : 3.9 Tampak Samping Bus Station in Osijek
54
Gambar : 3.13 Struktur Bus Station in Osijek
55
Walaupun tidak seperti terminal bus lain pada umumnya dengan
fasad yang dipenuhi kaca, bangunan ini juga tetap dapat
menggunakan sinar matahari sebagai penerangan alami bangunan pada
siang hari, namun banyakk penghuni gedung ini memilih menutup kaca
mereka sehingga mereka tetap harus menggunakan penerangan buatan
pada siang hari.
56
energi mencapai 20% dibandingkan bangunan berfasad kaca seperti
pada umumnya.
3.1.5. Fasilitas
Adapun fasilitas yang tersedia Bus Station in Osijek ini di
antaranya adalah: Banks and ATM, galeri, toko, restoran, mini
market, medical and dental clinic, coffee shop, office solution center,
57
3.2.1 lokasi bangunan
Tahun : 2019
58
3.2.2. Deskripsi Tentang Bangunan
59
Gambar : 3.20 Denah Pasar Modern Graha Raya
60
Gambar : 3.22 Denah typikal Pasar Modern Graha Raya
61
menangkap cahaya matahari agar tidak perlu cahaya buatan, dan lebih
mengurangi lebih hemat dalam pemakaian energinya., pengelola gedung
ini, penghematan energi mencapai 20% dibandingkan bangunan berfasad
kaca seperti pada umumnya.
62
3.2.5. Fasilitas
Sejumlah fasilitas lengkap tersedia pada kawasan pasar modern Graharaya:
– Ruko Graharaya,
– Kios Graharaya,
– Mushola,
– ATM Centre
– Toilet umum dan disable,
– Tempat potong unggas,
– Area ayam hidup,
– Area cuci bersama,
– Cold storage,
– Ruang laktasi,
– Tempat penampungan sampah,
– Area parkir yang luas,
– Keamanan 24 jam, dan
– Hydrant.
63
BAB IV
ANALISIS PRESEDEN
Table 4.1
64
mengawas pengunjung
Loket penjualan karcis Sebagai pembelian tiket
keberangkatan menuju
tujuan
Rambu-rambu dan papan Informasi yang sekurang-
informasi, kurangnya memuat
petunjuk jurusan dan
jadwal perjalanan beserta
tarifnya
Pos satpam Sarana mengawasas tindak
kriminal di bangunan
Fasilitas pendukung: Fasilitas yang membantu
Toilet, Musholla, Kios, untuk melayani dan
Ruang pengobatan, Ruang mendukung kegiatan
informasi dan pengaduan, pengunjung dalam
Wartel, Tempat penitipan menunggu keberangkatan
barang, termasuk penitipan
kendaraan pribadi,Taman
Tabel 4.2
65
parkir Tempat pengunjung
menitipkan motor/mobil
selama berkunjung di pasar
modern
Tabel 4.3
permukaan,dan banyak
bukaan pada bangunan
Tata Massa Penetaan menurut zona
dan tuntutan,Radiasi
matahari, Arah dan
kekuatan angin,
Topografi
Orientasi Bangunan Perlu memperhatikan
jalan matahari, Garis edar
matahari, Kondisi
lingkungan setempat,
Bentuk bangunan, Fungsi
bangunan
Bentuk Bangunan Bentuk di pengaruhi
aspek sosial budaya,
iklim, lingkungan
66
Material Bangunan Bahan memikirkan yang
ramah lingkungan
67
4. 4. Analisis Preseden
68
4. 4.2 Tata Massa
69
4. 4.3 Orientasi Bangunan
70
4.4.4 Bentuk Bangunan
71
4.4.5 Material Bangunan
72
4.4.6 Denah
73
4.4.7 Organisasi Ruang
74
4.4.8 Bukaan Bangunan
75
4.4.9 Kenyamanan Thernal
76
4.4.10 Ruang Luar
77
BAB V
PENUTUP
5.1.1. Kesimpulan
78
• Menggunakan tanaman sebagai alat uantuk
mengatur arah angin
- Penanaman pohon
79
transparan yang dapat mengakibatkan
terjadinya efek rumah kaca.
Mengurangi transmisi panas dari
dinding-dinding masif yang terkena
radiasi matahari langsung, dengan
melakukan penyelesaian rancangan
tertentu misalnya:
Membuat dinding lapis (berongga)
yang diberi ventilasi pada
rongganya.
Menempatkan ruang-ruang service
(toliet, pantry, gudang) pada sisi-sisi
jatuhnya radiasi matahari langsung
(sisi timur dan barat).
Memberi ventilasi pada ruang antara
atap dan langit-langit agar
tidak terjadi akumulasi panas pada
ruang tersebut.
80
Gunakan sliding screen untuk melindungi dari badai dan serangga di
malam hari.
Gunakan material dengan thermal mass rendah untuk
meminimalkan heat storage.
Gunakan double roofs dengan 2 layer dan ventilasi.
Gunakan material atap dengan insulasi tinggi
b. Mengatasi kelembaban
Tujuan dari perancangan di daerah tropis lembab adalah mereduksi
temperatur internal, memaksimalkan ventilasi untuk efektifitas evaporasi,
proteksi terhadap sinar matahari, hujan dan serangga. Beberapa strategi
yang dapat dikembangkan dalam iklim tropis lembab antara lain :
81
Untuk bangunan tunggal sebaiknya lebih banyak
mempertimbangkan aliran udara segar.
5.2. Saran
Saran bagi kalangan akademisi dan praktisi terkait
dengan penelitian tentang terminal bus dan pasar modern terpadu
adalah:
- Perlu penelitian lebih lanjut terkait fungsi terminal bus dan
pasar modern terpadu sebagai fasilitas yang harus disediakan
terkait dengan minim nya fasilitas yang dapa menampung para
penumpang terminal bus pasar modern terpadu di kota palangka
raya
- Perlu tambahan referensi lebih lengkap mengenai kriteria dan
variabel tentang arsitektur tropis lembab karena terbatasnya
referensi dan pengetahuan penulis.
82
Daftar pustaka
Karyono, T.H., Arsitektur, Kemapanan, Kenyamanan, dan Penghematan Energi,
Catur Libra Optima, Jakarta, 1999
Cite: Diego Hernandez. "Bus Station in Osijek / Rechner " 01 May 2012.
ArchDaily. Accessed 8 Jan 2020. <https://www.archdaily.com/230675/bus-
station-in-osijek-rechner/> ISSN 0719-8884
https://palangkaraya.go.id/usulkan-terminal-bus-muat-barang-ke-kementerian-
perhubungan/
https://www.borneonews.co.id/berita/98075-program-pembangunan- pasar-
modern
https://graharaya-bintarojaya.weebly.com/pasar-modern.html
https://www.99.co/jakarta/wp-content/uploads/2017/07/PK-PASMOD-
GRAHARAYA-REV-PDF.pdf
https://investproperti.com/pasar-modern-graharaya-dijual-ruko-kios-dan-lapak/
https://interiordesign.id/ciri-khas-gaya-desain-interior-kontemporer/
83