PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh:
FAUZAN FADILAH TOSIN
NIM. C1531201007
1
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
Penyusun,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melipahkan rahmatnya dan hidayah-nya kepada kita semua, khususnya pada
penulis dapat menyelesaikan proposal ini yang ditunjukan untuk memenuhi salah
satu syarat kelulusan yaitu skripsi. Sholawat dan salam semoga terlimpahkan
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya serta
kepada seluruh umatnya sampai akhir jaman.
Dalam proposal skripsi ini, penulis berencana mengajukan judul “KAJIAN
TEKNIS DESAIN REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG PT
ANUGRAH STARINDO SAKTI DESA PAMOTAN KECAMATAN
KALIPUCANG KABUPATEN PANGANDARAN”. Di Prodi Teknik
Pertambangan terdapat mata Kuliah Seminar dan Skripsi, Skripsi ini dilaksanakan
di perusahaan yang bergerak di bidang Pertambangan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal skripsi ini masih
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan
isi dari proposal skripsi ini agar dapat bermanfaat dalam bidang pertambangan
bagi penulis khususnya dan juga untuk pembaca pada umumnya.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI ........................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah................................................................................. 2
1.4. Maksud dan Tujuan ............................................................................ 2
1.4.1. Maksud ................................................................................... 2
1.4.2. Tujuan .................................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3
1.6. Sistematika Penulisan......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1. Pengertian Reklamasi…...................................................................... 5
2.2. Langkah Pelaksanaan Kegiatan Reklamasi......................................... 5
2.2.1. Penataan Lahan ( Recounturing ) …….............................. 5
2.2.2. Penyebaran Tanah Pucuk…………….............................. 6
2.2.3. Pengaturan Sistem Drainage...……….............................. 7
2.2.4. Pengendalian Erosi dan Sedimentasi................................ 8
2.2.5. Penanaman tanaman Penutup ( Cover Crop )................. 13
2.3. Penentuan Alat Mekanis…………...................................................... 14
2.3.1. Kemampuan Produksi Alat……. …….............................. 16
2.3.2. Sweel Factor…………………... …….............................. 17
2.4. Revegetasi………………………. ...................................................... 19
iv
2.4.1. Pengapuran...........................................….............................. 20
2.4.2. Penyusunan Rancangan Teknis Tanaman..................... 21
2.4.3. Pengadaan Bibit............................................................ 21
2.4.4. Penanaman Tanaman Pokok/Utama............................. 22
2.4.5. Pemeliharaan........................................….............................. 20
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 24
3.1. Studi Pustaka .................................................................................... 24
3.2. Observasi Lapangan ......................................................................... 24
3.3. Pengumpulan Data ........................................................................... 24
3.3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................... 24
3.4. Pengolahan dan Analisis Data .......................................................... 25
3.5. Kesimpulan ...................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 26
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Penataan Lahan Bekas Tambang.................................................................. 6
Gambar 2.2. Penyebaran Tanah Pucuk.............................................................................7
Gambar 2.3. Pembuatan drainage......................................................................................8
Gambar 2.4. Teras Datar...................................................................................................10
Gambar 2.5. Teras Kredit..................................................................................................10
Gambar 2.6. Teras Gludugan.............................................................................................11
Gambar 2.7. Teras Bangku................................................................................................12
Gambar 2.8. Teras Kebun..................................................................................................12
Gambar 2.9. Teras Individu...............................................................................................13
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tinggi Lereng dan Kemiringan Lereng yang Dianggap Aman.........................9
Tabel 2.2. Angka penyusutan atau Pemuaian ( SF )..........................................................9
vii
BAB I PENDAHULUAN
1
2
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Universitas
3. Bagi Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belakang, Identifikasi masalah, batasan
masalah, maksud dan tujuan, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori atau literatur-literatur dasar yang
mendukung data penelitian dan erat kaitannya dengan hal yang menjadi
objek penelitian.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu
perencanaan penelitian, metode penelitian, serta diagram alirnya.
BAB IV PEMBAHASAN
5
6
tanah longsor yang mungkin terjadi. Hal yang harus diperhatikan dalam
penataan lahan adalah daya tahan tanah dan penataan saluran drainase.
Gambar 2.1
Penataan Lahan Bekas Tambang
Gambar 2.2
Penyebaran Tanah Pucuk
Gambar 2.3
Pembuatan Drainage
8
Tabel 2.1
Tinggi Jenjang dan Kemiringan Lereng yang Dianggap Aman
Material Tinggi Jenjang Kemiringan Lereng
(Meter) (0)
Batuan Beku Tak Terbatas 70 - 80
Batuan Sedimen Tak Terbatas 50 - 60
Lempung Berpasir 25-30 40 - 50
Batu Pasir 26 - 30 30 - 35
Batu Lempung 20 - 25 34 – 40
Material Lempung 8 - 10 35 - 40
Lempung 20 - 30 38 – 40
Sumber : Karthodahrmo, “Pedoman Teknik Peledakan”
Sumber : Priyono,2002
Gambar 2.4
Teras Datar
Teras Kredit
Jenis teras ini untuk lahan yang landai dan berombaj dengan tingkat
kemiringan antara 3 – 10 %. Pada teras kredit jarak antara dua
gulungan biasanya 5 – 12 meter, punggung gulungan yang mengarah
je bawah biasanya diperkuat dengan rumput, sisanya tanaman dan
batu. ( Lihat Gambar2.5)
10
Sumber : Priyono,2002
Gambar 2.5
Teras Kredit
Gambar 2.6
Teras Guludugan
11
Teras Bangku
Teras bangku adalah bangunan teras yang dibuat sedemikian rupa
sehingga bidang olah miring ke belakang (reverse back slope) dan
dilengkapi dengan bangunan pelengkap lainnya untuk menampung dan
mengalirkan air permukaan secara aman dan terkendali.
Teras ini cocok digunakan untuk tanah yang mempunyai kemiringan
antara 10 – 30 %. Teras sangat baik untuk mempertahankan tanah dari
bahaya erosi. (Lihat Gambar 2.7)
Gambar 2.7
Teras Bangku
Teras Kebun
Teras kebun digunakan untuk lahan yang memiliki kemiringan sekitar 30-
50 %. Cara pembuatan teras ini cukup dilakukan dengan jalur tanaman
saja. Teras ini cocok untuk area perkebunan. ( Lihat Gambar 2.8)
12
Gambar 2.8
Teras Kebun
Teras Individu
Teras Individu dibuat pada lahan dengan kemiringan lereng antara 30- 50
% yang direncanakan untuk areal penanaman tanaman perkebunan di
daerah yang curahh hujannya terbatas dan penutupan tanahnya cukup baik
sehingga memnungkinkan pembuatan teras individu. (Lihat Gambar 2.9)
Teras dibuat berdiri sendiri untuk setiap tanaman sebagai tempat
pembuatan lobang tanaman. Ukuran teras individu disesuaikan dengan
kebutuhan masing – masing jenis komoditas. Cara dan teknik pembuatan
teras individu cukup sederhana yaitu dengan menggali tanah pada tempat
rencana lubang tanaman dan menimpunnya ke lereng sebela bawah sampai
datar sehingga bentuknys deperti teras bangku yang terpisah. Tanah
sekeliling teras individu tidak dioalahh atau ditanami dengan rumput atau
tanaman penutup tanah.
13
Gambar 2.9
Teras Individu
8. Efisiensi Kerja
Pekerja atau mesin tidak mungkin selamanya bekerja 60 menit dalam
sejam, karena hambatan-hambatan kecil akan selalu terjadi seperti
menunggu alat, pemeliharaan dan pelumasan mesin-mesin, dll.
9. Syarat-syarat penimbunan
Timbunan mungkin perlu dirapatkan dan dipindahkan pada
kelembaban tertentu agar tidak mudah terjadi amblasan serta
kemantapan lereng terjamin.
16
10. Waktu
Keefektifan waktu harus selalu diperhatikan dalam proses produksi
karena untuk memenuhi target produksi dalam jangka waktu yang
ditetapkan. Sehingga diperlukan pengetahaun dan data yang cukup
lengkap untuk menentukan atau memperkirakan kemampuan alat-alat
yang akan dipakai sehingga jumlahnya cukup untuk memenuhi
kapasitas perhari.
11. Ongkos-ongkos Produksi
Ongkos-ongkos Produksi yang harus diperhitungkan adalah:
Ongkos Tetap, misalnya asuransi, deprisiasi, pajak, dan bunga
pinjaman.
Ongkos Operasi, misalnya upah pengemudi, ongkos perawatan dan
pemeliharaan alat-alat, pemebelian suku cadang, bahan bakar dan
minyak pelumas.
2.3.1. Kemampuan Produksi alat
60
P= Ct x Cb x Ff x Ek x Sf
m
Keterangan :
P = Produksi alat muat, (BCM/jam)
Ctm = Waktu edar alat muat, (menit)
Cb = Kapasitas bucket, (m3)
Ff = Bucket Fill Factor, (%)
17
60
P= x n x Cb x Fb x N x Ek x Sf
CTa
Keterangan :
P = Produksi alat angkut, (BCM/jam)
CTa = Waktu edar alat angkut, (menit)
Cb = Kapasitas bucket, (m3)
n = Banyaknya curah
Fb = Bucket Fill Factor, (%)
Ek = Efisiensi kerja, (%)
N = Jumlah alat angkut, (unit)
SF = Swell Factor
Tabel 2.2
Angka Penyusutan/Pemuaian Tanah ( SF )
Jenis Tanah Kondisi Perubahan Kondisi
Tanah Berikutnya
Semula Tanah Tanah Kondisi
Asli Lepas Padat
Sand Tanah Berpasir (A) 1.00 1.11 0.99
(B) 0.90 1.00 0.80
(C) 1.05 1.17 1.00
Sand Clay/Tanah Biasa (A) 1.00 1.25 0.90
(B) 0.80 1.00 0.72
(C) 1.11 1.39 1.00
Clay / Tanah Liat (A) 1.00 1.25 0.90
(B) 0.70 1.00 0.63
(C) 1.11 1.59 1.00
Gravely Soil / Tanah Berkerikil (A) 1.00 1.18 1.08
(B) 0.85 1.00 0.91
(C) 0.93 1.09 1.00
Grovels / Kerikil (A) 1.00 1.13 1.29
(B) 0.88 1.00 0.91
(C) 0.97 1.10 1.00
Kerikil Besar dan Padat (A) 1.00 1.42 1.03
19
2.4. Revegetasi
Revegetasi adalah usaha untuk menanam atau kegiatan penanaman
kembali pada lahan bekas penambangan. Tujuan dari revegetasi adalah
memulihkan daya dukung lahan terhadap tanaman yang bernilai guna
sehingga pada saatnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Revegetasi
merupakan usaha untuk memulihkan dan memperbaiki vegetasi yang
rusak melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan pada lahan bekas
penggunaan kawasan hutan.
Tujuan dari revegetasi adalah memulihkan daya dukung lahan
terhadap tanaman yang bernilai guna sehingga pada saatnya dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. Revegetasi akan dilakukan pada
disposal/area yang selesai di reklamasi dengan menanam cover crop jenis
Centrosema Pubescens, Mucuna sp dan Colopogonium Mucolde sebagai
penutup tanah mencegah terjadinya erosi.
Selain untuk mencegah erosi pada lahan miring ( Slope )
dilakukan juga penanaman jenis gamal, uraso, rumput-rumputan,
korobenguk, dan tanaman penutup jenis kacang-kacangan, selain untuk
menghidari erosi permukaan pada Slope tersebut sekaligus menahan
aliran air permukaan agar dapat meresap kedalam tanah sehingga lokasi
20
reklamasi tersebut tidak menjadi gersang akibat kekurangan air oleh akar
tanaman. Berdasarkan Permen kehutanan RI Nomor : P.4 / Menhut-II /
2011 tentang “Pedoman Reklamasi Hutan “ bahwa penanaman pohon
tanaman jadi ( tanaman akhir ) dilakukan dengan jarak tanam 4x4 meter.
Setelah tanaman berusia 3-5 tahun dilakukan penanaman sisipan
dengan jenis tanaman yang bernilai komersial seperti jenis-jenis tanaman
kehutanan, perkebunan, buah-buahan dan lain-lain.
2.4.1 Pengapuran
Kapur digunakan khsusunya untuk mengatur pH, akan tetapi dapat juga
memperbaiki struktur tanah.Pengaturan pH dapat merangsang tersedianya
zat hara untuk tanaman dan mengatur zat-zat racun. Kapur biasanya
digunakan dalam bentuk tepung batu gamping, kapur dolomit. Kapur tohor
(“hydrated lime”) jarang digunakan. Kapur atau batu kapur giling kasar
(“coarsely crushed”) dan kapur dolomit mempunyai daya kerja yang lebih
lambat, akan tetapi pengaruhnya dalam menetralisir pH lebih lama
dibandingkan dengan kapur tohor.
Penggunaan gamping secara bertahap mungkin diperlukan jika
kesinambungan kenaikan pH dibutuhkan. Kapur tohor akan berpengaruh
menrurunkan kemampuan jenis pupuk yang mengandung nitrogen. Karena
itu penggunaanya harus terpisah. Tingkat penyesuaian pH akan
bergantung dari tingkat keasaman, jenis tanah dan kualitas batu gamping.
Sebagai contoh, penggunaan kapur sebanyak 2,5 – 3,5 ton/ha pada tahun
yang memiliki pH > 5,0 akan menaikan pH kurang lebih 0,5.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati atau rusak, tidak
sehat/merana untuk memperoleh prosentase tumbuh tanaman > 95% dan
harus dilakukan 15 – 30 hari sesudah penanaman.
Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma, bertujuan untuk mengurangi atau ememperkecil
persaingan akar antara tanaman pokok dengan tanaman pengganggu.
Pengendalian gulma dapat dilakukan secara manual berupa penyiangan
dan pendangiran atau kimiawi berupa penyemprotan bahan
kimia/herbisida, tergantung pada kondisi lapangan, keadaan tanah, jenis
gulma dan jenis tanaman.
Pemupukan
Dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tanaman dan peningkatan riap.
Dalam menentukan jenis, dosis dan waktu pemupukan perlu pertimbangan
23
24
25
Juli sampai dengan pertengahan Bulan Agustus 2021, jadwal tersebut bisa
berubah sesuai permintaan dan ketentuan dari pihak PT. Anugrah Starindo
Sakti.
3.5. Kesimpulan
Gunada .
Ambodo, A.P. 2008. Rehabilitasi Pasca Tambang Sebagai Inti dari Rencana
Penutupan tambang. Makalah Seminar dan Workshop Reklamasi dan
Pengelolaan Kawasan Pascapenutupan Tambang. Pusdi Reklatam,
Bogor. 22 Mei 2008.
Djunaidi, D.A., Sahminan, S., Rosyid, A., Rustam, A., Nugroho, N., Murdani, N.
1997. Perencanaan Reklamasi Pasca Tambang. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral. Bandung
Lorenzo, J.S., Griffith, J.J., de Souza, A.L., Reis,M.G.F. and de Vale,A.B. 1996.
Ecology of a Brazilian Bauxite Mine Abandoned for Fifty years.
Proceedings The International Land Reclamation and Mine Drainage
Conference and Third International Conference on The Abatement of
Acidic Drainage l (3) :73-82. Pittsburgh
26