PROPOSAL
ANDI LAOGE
09320170006
MAKASSAR
2021
HALAMAN PENGESAHAN
ANDI LAOGE
09320170006
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik (S-1) pada
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia
Disetujui oleh,
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Nur Asmiani , ST ., MT ., IPP. Ir. Citra Aulian Chalik, S.T., M.T.
Nips. 109 10 1031 Nips. 109 20 1571
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
ii
KATA PENGANTAR
iii
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat demi perbaikan
dan penyempurnaan proposal ini. Akhir kata, penulis mengucapkan permohonan maaf
yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan proposal ini terdapat banyak
kekurangan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................................ 2
1.4. Batasan Masalah..... ................................................................................ 2
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................. 2
1.6. Alat dan Bahan ....................................................................................... 3
1.7. Waktu, Lokasi dan Kesampaian Daerah ................................................. 3
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Lokasi Penelitian ........................................................................... 4
2.1 Sruktur lapisan tanah penutup ....................................................... 5
2.2 Perubahan struktur kondisi tanah setelah penambangan ...................... 6
2.3 Pembersihan lahan ........................................................................... 7
2.4 Pengupasan tanah pucuk. ................................................................. 8
2.5 Pengupasan tanah penutup ............................................................... 9
2.6 Penimbunan tanah penutup............................................................... 9
2.7 Backhoe .......................................................................................... 12
2.8 Dump truck ..................................................................................... 13
3.1 Tahapan penelitian ........................................................................ 20
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Rencana Anggaran Biaya .............................................................. 21
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................. 21
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan produksi alat
gali muat dan angkut, serta fator-faktor dan habatan yang menjadi penyebab tidak
tercapainya target produksi.
Adapun Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui kemampuan produksi dari alat gali muat dan alat angkut yang
digunakan di PT Tubindo.
2. Mengetahui faktor-faktor serta hambatan yang menjadi penyebab tidak
tercapainya sasaran produksi di PT Tubindo.
2
1.6 Alat dan Bahan
3
Gambar 1.1 Lokasi Penelitian
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
maupun ekonomis untuk menentukan metode pembongkaran yang sesuai dengan sifat-
sifat batuan maupun kondisi lapangan (Dwi dkk, 2017).
6
3. Penggalian dan pengambilan bahan tambang (ore) dengan alat gali muat (ore
getting). Ore diangkut keluar melewatijalan tambang ke Export Transite Ore
(ETO) dan Export Final Ore (EFO) di dekat pelabuhan (Ayala, 2013).s
PT Tubindo menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode
penambangannya ialah open pit mining. Metode pengupasan tanah penutup dan coal
digging dilakukan dengan cara konvensional yaitu menggunakan metode ripping
dengan alat berat dan kombinasi antara alat gali-muat dan alat angkut untuk
pemindahan material dari front menuju disposal/stock ROM (Alkausar, 2019). Adapun
tahapan penambangan yang di lakukan oleh PT Tubindo yaitu:
2.2.1 Pembersihan lahan (land clearing)
Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan daerah yang akan ditambang
mulai dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar. Alat yang
digunakan adalah Bulldozer. Pada perusahaan tambang PT Tubindo menggunakan
Bulldozer.
7
penyimpanan sementara atau langsung di pindahkan ke timbunan. Pada
perusahaan tambang PT Tubindo menggunakan Excavator.
8
Gambar 2.5 Pengupasan tanah penutup (Dokumentasi pribadi)
9
yang berasal dari permukaan batubara (face batubara) yang berupa material sisa tanah
penutup yang masih tertinggal sedikit serta pengotor lain yang berupa agen
pengendapan (air permukaan, air hujan, longsoran. Proses coal cleaning ini dilakukan
oleh alat excavator yang telah dilengkapi dengan cutting blade pada sisi luar kuku
bucket. Hal ini menjadikan ujung bucket bukan berupa kuku tajam, melainkan berupa
ujung bucket yang datar rata. Unsur pengotor yang berada di atas lapisan batubara
dapat dihilangkan hingga sebersih mungkin. Tanah penutup yang dijadikan material
backfilling akan ditimbun ke bekas lahan atau blok yang telah ditambang.
Pemindahan tanah adalah ilmu yang menyangkut perubahan tata letak tanah
atau material yang diolah dan akan mengalami perubahan yang disebabkan oleh unsur
tanah itu sendiri. Perubahan inilah yang akan memberikan perlawanan terhadap alat
pemindahnya. Perlawanan ini tidak sama pada setiap jenis material dan perlawanan
inilah yang biasanya menunjukkan tingkat kesulitan pengolahannya (Zulkarnain,
2020).
Material yang akan digali dan ditangani adalah tanahatau batuan, maka harus
diketahui tentang mudah atau tidaknya material tersebut digali dan ditangani.
Penggolongan material berdasarkan atas kemudahannya digali ada empat macam,
seperti di bawah ini (Samarinda & Timur, 2019).
a. Soft atau easy digging : tanah, pasir.
b. Medium hard digging : clay.
c. Hard digging : shale, compacted material.
d. Very hard digging atau rock : material yang memerlukan peledakan sebelum
dapat digali, misalnya andesit, batu gamping koral.Untuk memperoleh
Produksi tertentu harus diperhatikan siklus produksi. Pada pemindahan tanah
mekanis siklus produksi dapat meliputi (Putra & Gusman, 2020):
2.3.1 Pemuatan
Pemuatan merupakan proses pemuatan material hasil galian oleh alat muat
loading equipment (Power shovel, Backhoe, Dragline) yang dimuatkan pada alat
angkut. Ukuran dan tipe dari alat muat yang dipakai harus sesuai dengan kondisi
lapangan dan keadaan alat angkutnya. Faktor yang berpengaruh terhadap produksi alat
10
muat seperti jenis kondisi alat muat, macam material yang akan dikerjakan, kapasitas
dari alat angkut, pola muat, skill dari operatornya.
2.3.2 Pengangkutan
Pengangkutan merupakan pekerjaan pengangkutan material Produksi dari
pekerjaan pengangkutan dipengaruhi oleh kondisi jalan angkutnya, banyak atau
tidaknya tanjakan, kemampuan driver, dan hal- hal lain yang berpengaruh terhadap
kecepatan dari alat angkut.
2.3.3 Penimbunan
Penimbunan merupakan pekerjaan penimbunan material. Pekerjaan
penimbunan dipengaruhi oleh kondisi tempat penimbunan, mudah atau tidaknya
manuver alat angkut tersebut selama melakukan penimbunan, dan hal ini dipengaruhi
oleh cara melakukan penimbunan, kondisi dari material yang akan ditumpahkan.
2.3.4 Kembali
Kembali merupakan pekerjaan dari alat-alat angkut untuk kembali lagi ke
tempat pemuatan setelah menumpahkan muatan pada Dumping site. Untuk kembali
juga dipengaruhi oleh hal-hal yang sama dengan waktu untuk mengangkut.
2.3.5 Penempatan diri
Penempatan diri merupakan penempatan diri dari alat angkut. Cara dan mudah
tidaknya truckmenempatkan diri untuk dimuati oleh alat muat ditentukan oleh jenis
alat muat, lokasi dan posisi alat muat.
Peralatan mekanis yang digukan dalam pemindahan tanah mekanis, antara lain:
2.4.1 Alat Gali-Muat
Alat gali-Muat yang biasa di sebut Backhoe adalah alat penggali yang cocok
untuk menggali parit atau saluran-saluran. Gerakan bucket atau dipper dari Backhoe
pada saat menggali arahnya adalah kearah badan Backhoe itu sendiri. Jadi tidak seperti
Power shovel, dimana arah penggaliannya menjauhi badan Power shovel. Macam-
macam Backhoe berdasarkan penggerak dipper-nya, terdiri dari Hydraulically
11
operated hoe Backhoe melakukan penggalian (cutting) dengan menempatkan dirinya
diatas jenjang (bench) (Samarinda & Timur, 2019).
12
Gambar 2.8 Dump Truck (Zulkarnain, 2020)
3600
Qtm= 𝐶𝑡𝑚 x Cm x BFF x Eff x Sf.............................................................................................(1)
Keterangan :
Qtm = Kemampuan produksi alat muat (BCM/jam)
CTm = Waktu edar alat muat sekali pemuatan (menit)
Cm = Kapasitas bucket alat muat (m3)
13
BFF = Faktor pengisian bucket (%)
Eff = Effisiensi kerja (%)
Sf = Faktor pengembangan (swell factor)
Sedangkan rumus yang digunakan pada alat angkut adalah:
3600
Qta = x Na x Ca x Eff x Sf...................................................................................(2)
𝐶𝑡𝑎
Keterangan :
Qta = Kemampuan produksi alat angkut (BCM/jam)
Na = Jumlah alat angkut (unit)
Cta = Waktu edar alat angkut (menit)
Ca = Kapasitas bak alat angkut (m3) = n x Cm x BFF
n = Jumlah pengisian bucket alat muat untuk memenuhi bak alat angkut
Cm = Kapasitas bucket alat muat (m3)
BFF = Faktor pengisian bucket (%)
Eff = Effisiensi kerja (%)
Sf = Faktor pengembangan (swell factor)
2.5.1 Waktu edar (cycle time)
Waktu edar merupakan waktu yang diperlukan oleh alat untuk menghasilkan
daurkerja. Semakin kecil waktu edar suatu alat, maka produksinya semakin tinggi
(Anaperta, 2016).
Waktu edar alat merupakan waktu yang mulai di hitung sejak awal alat bergerak
yang dihitung sesusai dengan pergerakan alat, mengisi backet, menumpahkan material
sampai backet kembali kosong, adapun rumus yang digunakan adalah:
Ctm = Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4................................................................................(3)
Keterangan :
Ctm = Total waktu edar alat muat (detik)
Tm1 = Waktu untuk menggali muatan (detik)
Tm2 = Waktu swing bermuatan (detik)
Tm3 = Waktu untuk menumpahkan muatan (detik)
Tm4 = Waktu swing tidak bermuatan (detik)
Waktu edar alat angkut pada umumnya terdiri dari waktu menunggu alat untuk
dimuat, waktu mengatur posisi untuk dimuati, waktu diisi muatan, waktu mengangkut
muatan, waktu Dumping dan waktu kembali kosong.
14
Cta = Ta1 + Ta2 + Ta3 + Ta4 + Ta5 + Ta6..................................................................(4)
Keterangan :
Cta = Waktu edar alat angkut, menit
Ta1 = Waktu mengambil posisi siap dimuati, menit
Ta2 = Waktu diisi muatan, menit
Ta3 = Waktu mengangkut muatan, menit
Ta4 = Waktu mengambil posisi untuk penumpahan, menit
Ta5 = Waktu muatan ditumpahkan, menit
Ta6 = Waktu kembai kosong
2.5.2 Faktor pengisian mangkuk merupakan (bucket fill factor)
perbandingan antara kapasitas nyata material yang masuk kedalam mangkuk dengan
kapasitas teoritis dari alat muat tersebut yang dinyatakan dalam persen. Faktor isian
mangkuk inimenunjukkan bahwa semakin besar faktor isian maka semakin besar
produktifitas alat muat (Maia dkk, n.d.).
𝑉𝑛
FF = 100 %
𝑉𝑡
Keterangan :
FF = Faktor isian (fill factor)
Vn = Volume nyata (m3)
Vt = Volume teoritis (m3)
2.5.3 Waktu Kerja Efektif (Efisiensi Kerja)
Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap suatu pelaksanaan pekerjaan atau
merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja dengan waktu
tersedia yang dinyatakan dalam persen (%). Efisiensi kerja ini akan mempengaruhi
kemampuan alat. Faktor manusia, mesin, cuaca dan kondisi kerja secara keseluruhan
akan menentukan besarnya efisiensi kerja. Untuk menghitung efisiensi kerja dapat
menggunakan persamaan (Maia dkk, n.d.):
𝑊𝑒
Ek = × 100%
𝑤𝑡
Keterangan:
Ek = Efisiensi kerja (%)
We = Waktu kerja efektif (menit)
Wt = Waktu kerja tersedia (menit)
15
2.6 Keserasian Kerja Alat
MF = 1, artinya alat muat dan angkut bekerja 100%, sehingga tidak terjadi
waktu tunggu.MF < 1, artinya alat angkut bekerja penuh dan alat muat mempunyai
waktu tunggu. MF > 1, artinya alat muat bekerja penuh sedangkan alat angkut
mempunyai waktu tunggu (Rifki & Anaperta, 2018).
Kebutuhan alat didasarkan pada berapa jumlah materialyang akan dipindahkan
setiap jamnya/hari/bulan. Sehingga dapat dihitung berapa alat yang dibutuhkan untuk
memindahkan material tersebut dengan membandingkan produktivitas pada alat
tersebut. Berikut persamaan untuk kebutuhan alat.(Samarinda & Timur, 2019)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝐵𝑐𝑚/𝐽𝑎𝑚
Jumlah alat angkut = 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝐵𝑐𝑚/𝐽𝑎𝑚
17
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak perusahaan/instansi
berdasarkan hasil pengamatan atau penelitian sebelumnya seperti arsip perusahaan,
jurnal dan buku referensi. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu, swell factor,
density batubara, spesifikasi alat, dan peta lokasi penelitian.
3.2.2 Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
pengamatan langsung di lapangan yaitu site utara PT Tubindo, informasi dari
pembimbing lapangan.
Semua data yang diperoleh di lapangan, yaitu data primer dan data sekunder
selanjutnya diolah berdasarkan variabel yang ingin diketahui. Hasil akhir dari
pengolahan data kemudian dianalisis untuk menjawab semua parameter sesuai dengan
tujuan penelitian sehingga didapatkan kesimpulan yang dapat dipertangung jawabkan.
18
tingkat produktivitas, nilai keselarasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas alat gali muat dan angkut. Pada akhirnya melalui penelitian ini dapat
diberikan gambaran-gambaran mengenai perbaikan dalam mengatur alat-alat mekanis
yang berkerja.
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yaitu penyusunan laporan dan
pertanggung jawaban hasil penelitian.
3.4.1 Tahap penulisan laporan
Data-data yang telah diolah dan dianalisis dituangkan dalam bentuk laporan
hasil penelitian sesuai dengan format dan kaidah penulisan laporan skripsi yang
berlaku pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia.
3.4.2 Seminar
Pada tahap ini, laporan hasil penelitian yang telah disusun dipresentasikan
melalui seminar di hadapan dosen pembimbing dan dosen penguji Program Studi
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
Tahap seminar dilakukan dengan tiga tahapan yaitu seminar proposal, seminar hasil
dan seminar tutup (sidang sarjana).
19
TAHAPAN METODOLOGI PENELITIAN
Tahap Pendahuluan
1. Persiapan Administrasi
2. Studi Pustaka
3. Penyusunan Proposal
Jenis Data
Sumber Data
20
BAB IV
RANCANGANGAN ANGGARAN BIAYA
Total 4.425.678,-
Pelaksanaan Penelitian ini selama 1 bulan yang dimulai pada tanggal 01 Oktober
2021 hingga 1 November 2021. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 2 Jadwal kegiatan
September Oktober November
No. Kegiatan 2021 2021 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Pengambilan Data
4 Pengolahan Data
5 Penyusunan skripsi
6 Seminar skripsi
7 Seminar Tutup
21
DAFTAR PUSTAKA
Adi, R., Situmorang, P., & Purbasari, D. (2017). Evaluasi Tingkat Keausan Mata Garu
Terhadap Produktivitas Penggaruan Bulldozer D9R Dalam Proses Penggalian
Overburden Tambang Batubara Di Pt . Muara Alam Sejahtera ( Mas ) Evaluation
of Weathering Grade of Ripper Tips Toward Ripping Productivity Bulldozer.
1(5), 1–6.
Alkausar, T. J. (2019). Rancangan Penambangan Pit SR4 Pada PT . Manggala Usaha
Manunggal Jobsite Bara Anugrah Sejahtera , Kabupaten Muara. 5(1), 163–177.
Amrullah, M. F., Zakaria, Z., Sophian, R. I., & Tunggal, J. (2019). Optimisasi
Kestabilan Lereng Tunggal Lapisan Overburden Rencana Tambang Mahayung
Dengan Pendekatan Probabilistik. Padjadjaran Geoscience Journal, 3(6), 480–
488.
Anaperta, Y. M. (2016). Evaluasi Keserasian (Match Factor) Alat Muat Dan Alat
Angkut Dengan Metode Control Chart (Peta Kendali) Pada Aktivitas
Penambangan Di Pit X Pt Y. 9(1), 73–85.
De Ayala, C. (2013). En los orígenes del cruzadismo peninsular: el reinado de Alfonso
VI (1065-1109). Imago Temporis - Medium Aevum, 7, 499–537.
https://doi.org/10.21001/imagotemporis.v0i0.292993
Dwi, Aditya, H. and L. (2017). Pengaruh Kekuatan Batuan Dan Komposisi Silika
Terhadap Tingkat Keausan Mata Garu ( Ripper ) Dalam Proses Pembongkaran
Lapisan Overburden Tambang Batubara Pt . Muara Alam Sejahtera Kabupaten
Lahat Sumatera Selatan the Impact of Rock Strength and Silica Com. 1(5), 14–
18.
Maia, E., Almeida, A., Factor, F., & Factor, S. (n.d.). PADA PENAMBANGAN
BATUBARA DI PT . YUSTIKA UTAMA ENERGI.
Putra, M. R. P., & Gusman, M. (2020). Evaluasi Hasil Produktivitas Alat Gali Muat
Excavator PC-400 pada Proses Penambangan Batubara di PT. Artamulia
Tatapratama. Bina Tambang, 5(1), 225–234.
Rifki, I., & Anaperta, Y. M. (2018). Evaluasi Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut
sebagai Upaya Pencapaian Target Produksi Clay Area 242 PT. Semen Padang.
Bina Tambang, 3(3).
Samarinda, P. C., & Timur, K. (2019). Studi Produktivitas Alat Gali Muat Berdasarkan
Spesfic Swing Angle : Studi Kasus Pit C PT. Internasional Prima Coal
Samarinda, Kalimantan Timur.
Winarno, E., Inmarlinianto, & Suretno, A. (2018). Kajian Teknis Produksi Alat Muat
dan Alat Angkut pada Pengupasan Overburden Tambang Batubara di PT Mandiri
Intiperkasa, Kalimantan Utara. Jurnal Teknologi Pertambangan, 4(2), 144–153.
Zulkarnain, F. (2020). Pemindahan Tanah Mekanis dan Peralatan Konstrucksi.
22