Anda di halaman 1dari 29

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT

UNTUK MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PADA


PENGUPASAN OVERBURDEN PT TUBINDO
KALIMANTAN UTARA

PROPOSAL

ANDI LAOGE
09320170006

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2021
HALAMAN PENGESAHAN

ANDI LAOGE
09320170006

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT


UNTUK MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PADA
PENGUPASAN OVERBURDEN PT TUBINDO
KALIMANTAN UTARA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik (S-1) pada
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia

Disetujui oleh,
Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Nur Asmiani , ST ., MT ., IPP. Ir. Citra Aulian Chalik, S.T., M.T.
Nips. 109 10 1031 Nips. 109 20 1571

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan

Ir. Firman Nullah Yusuf, S.T., M.T., IPP.


Nips. 109 10 1032

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penilitian ini. Shalawat serta salam penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya
yang selalu istiqamah di jalan-Nya. Judul penelitian tugas akhir ini yaitu
“Kajian Teknis Alat Gali Muat dan Angkut Untuk Memenuhi
Sasaran Produksi pada Pengupasan Overburden Penambangan
Batubara PT Tubindo Kalimantan Utara” yang kemudian menjadi
salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Dr. Ir. H. Zakir Sabara HW., S.T., M.T., IPM.,ASSEAN Eng., selaku
Dekan Fakultas Teknologi Industri sekaligus dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing selama studi hingga penyelesaian tugas akhir.
2. Bapak Ir. Firman Nullah Yusuf, S.T., M.T., IPP., selaku Ketua Program Studi
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim
Indonesia.
3. Ibu Ir. Nur Asmiani,S.T.,MT.,IPP., selaku Pembimbing satu dalam penelitian
tugas akhir.
4. Ibu Ir. Citra Aulian Chalik,S.T.,M.T., selaku Pembimbing dua dalam penelitian
tugas akhir.
5. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
6. Teman-teman angkatan 2017 Program Studi Teknik Pertambangan Universitas
Muslim Indonesia yang selalu setia dalam suka maupun duka.
7. Orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan dukungan doa, materi,
dan moral.

iii
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat demi perbaikan
dan penyempurnaan proposal ini. Akhir kata, penulis mengucapkan permohonan maaf
yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan proposal ini terdapat banyak
kekurangan.

Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Makassar, September 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................................ 2
1.4. Batasan Masalah..... ................................................................................ 2
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................. 2
1.6. Alat dan Bahan ....................................................................................... 3
1.7. Waktu, Lokasi dan Kesampaian Daerah ................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5


2.1. Struktur Lapisan Overburden ................................................................. 5
2.2. Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Overburden) ............................... 6
2.3. Pemindahan Tanah Penutup (Overburden) ............................................ 10
2.4. Peralatan Mekanis ................................................................................... 11
2.5. Produktivitas Alat Gali-muat dan Alat Angkut ...................................... 13
2.6. Keserasian Kerja Alat ............................................................................. 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 17


3.1 Tahap Pendahuluan ................................................................................. 17
3.2 Tahap Pengambilan Data ........................................................................ 17
3.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 18
3.4 Tahap Penyajian Data ............................................................................. 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 21


4.1 Rencana Anggaran Biaya ....................................................................... 21
4.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1 Lokasi Penelitian ........................................................................... 4
2.1 Sruktur lapisan tanah penutup ....................................................... 5
2.2 Perubahan struktur kondisi tanah setelah penambangan ...................... 6
2.3 Pembersihan lahan ........................................................................... 7
2.4 Pengupasan tanah pucuk. ................................................................. 8
2.5 Pengupasan tanah penutup ............................................................... 9
2.6 Penimbunan tanah penutup............................................................... 9
2.7 Backhoe .......................................................................................... 12
2.8 Dump truck ..................................................................................... 13
3.1 Tahapan penelitian ........................................................................ 20

vi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
4.1 Rencana Anggaran Biaya .............................................................. 21
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................. 21

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah,


salah satunya batubara. Batubara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari endapan
organik jutaan tahun yang lalu. Batubara merupakan salah satu sumber energi yang
penting bagi dunia, yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, produksi
baja, semen, dan lain-lain. Memiliki nilai ekonomis yang tinggi, banyak perusahaan
yang bergerak dibidang pertambangan untuk mengeksploitasi batubara dengan
berbagai macam teknik dan teknologi yang digunakan Dalam pelaksanaanya
dibutuhkan perencanaan penambangan yang matang agar kegiatan penambangan
berjalan dengan efektif dan efisien mengingat industri pertambangan merupakan
industri yang padat modal, padat teknologi dan padat resiko.
PT Tubindo merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan Perjanjian
Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara dengan Bupati Bulungan dengan
Nomor 400 Tahun 2004, yang mempunyai Kode Wilayah KW 64 PP 2007 yang
berlokasi di daerah Silva Rahayu, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten
Bulungan, Kalimantan Timur seluas 5.817 Ha. Dengan target produksi batubara pada
tahun ke-1 adalah 598.000 MT, tahun ke-2 sebesar 1.000.000 MT dan pada tahun ke-
3 sampai tahun ke-9 adalah 2.000.000 MT, dengan cadangan sebesar 15.598.000 ton
didapat umur tambang selama 9 tahun 2 bulan.
Jumlah alat yang dibutuhkan untuk mencapai target produksi 62.392.000
BCM/tahun untuk pengupasan tanah penutup adalah 6 unit alat gali-muat PC400LC–
6 dan 19 unit alat angkut Hino FF 172 MA sedangkan untuk penambangan batubara
sebesar 15.598.000 MT adalah 3 unit alat gali-muat PC300LC-6 dan 7 unit alat angkut
Hino FF 172 MA. Namun, pada kondisi aktual pengupasan tanah penutup tidak
mencapai target produksi yang telah ditetapkan. Adapun faktor-faktor yang
menyebabkan tidak tercapainya target tersebut antara lain, faktor alam (cuaca), faktor
alat (kerusakan) dan faktor manusia (operator).
Oleh karena itu, maka penulis melakukan penelitian agar dapat menentukan
produktivitas alat gali muat dengan alat angkut pada proses penambangan PT Tubindo
yang optimal.
1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:


1. Berapa kemampuan produksi alat gali muat dan angkut di PT Tubindo ?
2. Apa saja faktor serta hambatan yang menjadi benyebab tidak tercapinya
sasaran produksi di PT Tubindo ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan produksi alat
gali muat dan angkut, serta fator-faktor dan habatan yang menjadi penyebab tidak
tercapainya target produksi.
Adapun Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui kemampuan produksi dari alat gali muat dan alat angkut yang
digunakan di PT Tubindo.
2. Mengetahui faktor-faktor serta hambatan yang menjadi penyebab tidak
tercapainya sasaran produksi di PT Tubindo.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini yaitu:


1. Penelitian hanya membahas produktivitas pengupasan oveburden.
2. Penelitian tidak memperhatikan biaya operasional dalam tercapainya target
produksi.
3. Penelitian ini hanya membahas pengupasan overburden tanpa membahas
produksi Batubara.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari suatu penelitian ini adalah:


1. Mengembangkan ilmu dibidang pertambangan khususnya mengenai
produktivitas alat gali muat dan angkut dalam melakukan kegiatan
pengupasan overburden.
2. Dapat digunakan sebagai suatu bahan pertimbangan untuk perusahaan
nantinya dalam melaksanakan kegiatan penambangan.

2
1.6 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:


1. Alat Pelindung diri (APD)
2. Alat tulis menulis
3. Kamera Handphone
4. Laptop

1.7 Waktu, Lokasi dan Kesampaian Daerah

Penelitian ini dilakukan di PT Tubindo selama kurang 2 bulan terhitung sejak


pada tanggal 20 Mei – 28 Juni 2021. Secara administratif, lokasi penelitian wilayah
IUP PT Tubindo termasuk wilayah Desa Silva Rahayu dan desa Kelubir Kecamatan
Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan , Provinsi Kalimantan Utara. Secara
geografis lokasi tersebut berada pada koordinat 117° 13’ 12.4” BT dan 02° 59’ 32.3”
LU.
Lokasi penelitian ini dapat dicapai dari Samarinda, melalui jalan darat dengan
sarana infrastrucktur jalan beraspal sampai Kabupaten Bulungan berjarak 580 km
dengan waktu tempuh menggunakan Mobil + 18 Jam, atau melalui jalur udara
(pesawat) dari Balikpapan ke Tarakan + 1 jam 10 menit dilanjutkan menggunakan
Speed Boat ke Desa Salim Batu + 1.5 jam, desa Salim Batu – lokasi IUP PT Tubindo
naik mobil/ojek + 0.5 jam.

3
Gambar 1.1 Lokasi Penelitian

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Struktur Lapisan (oveburden)

Lapisan tanah penutup (overburden) dicirikan dengan dominasi batulempung


dan sedikit batupasir. Pada lapisan ini juga ditemukan lapisan batubara gantung
(hanging seam). Berdasarkan hasil deskripsi core pada lapisan overburden terdapat
batulempung lanauan abu-abu gelap, kaku, keras, batu lempung abu-abu terang-gelap,
padat-menyerpih, agak keras, dijumpai cerat-cerat batupasir halus tebal 1-2 cm, segar-
lapuk merupakan lapisan yang mendominasi. Batu lempung karbonatan berwarna
coklat kehitaman, padat menyerpih, mudah diremas-agak keras, dijumpai pengotor
karbonan dan segar. Seam gantung batubara berwarna hitam gelap, kusam, kompak-
hancur sebagian, agak keras, dan sisipan batu lempung (Amrullah dkk, 2019).
Sebelum dilakukan penggalian bahan galian tambang, maka harus dilakukan
penggalian pada material penutup yang meliputi lapisan tanah pucuk (top soil) dan
batuan penutup (overburden) dahulu (Adi dkk, 2017).s

Gambar 2.1 Struktur lapisan tanah penutup

Pengupasan lapisan tanah penutup maupun peledakan tidak dilakukan serta


merta begitu saja saat menjumpai material keras. Namun perlu ada analisis teknis

5
maupun ekonomis untuk menentukan metode pembongkaran yang sesuai dengan sifat-
sifat batuan maupun kondisi lapangan (Dwi dkk, 2017).

Gambar 2.2 Perubahan kondisi strucktur tanah setelah penambangan

2.2 Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Oveburden)

Tentunya pada proses penambangan batubara dilakukan metode penambangan


terbuka (surface mining), maupun metode penambangan bawah tanah (undergeound
mining) atau secara umum kedua metode penambangan ini yang banyak di terapkan
di Indonesia kususnya dalam penambangan batubara.sesuai dengan kondisi situasi
penyebaran dan kedalaman batuan yang akan diambil serta mepertimbangkan biaya
yang akan di keluarkan dalam kegiatan penambangan.
Proses penambangan sistem terbuka pada prinsipnya dimulai dengan
membersihkan permukaan tanah, kemudian mengupas tanah penutup, menggali bahan
tambang, dan mengangkut bahan tambang ke tempat penampungan (stockyard) untuk
selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Alur kegiatan penambangan
selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Pembersihan lahan dari vegetasi yang menutupi lapisan tanah permukaan
(clearing and grubing) dilakukan dengan Buldozer dan Excavator.
2. Pengupasan tanah penutup. Tanah penutup dikupas dan diangkut ke tempat
penimbunan sementara, atau ditata dan disebar di area pembuangan (disposal)
akhir.

6
3. Penggalian dan pengambilan bahan tambang (ore) dengan alat gali muat (ore
getting). Ore diangkut keluar melewatijalan tambang ke Export Transite Ore
(ETO) dan Export Final Ore (EFO) di dekat pelabuhan (Ayala, 2013).s
PT Tubindo menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode
penambangannya ialah open pit mining. Metode pengupasan tanah penutup dan coal
digging dilakukan dengan cara konvensional yaitu menggunakan metode ripping
dengan alat berat dan kombinasi antara alat gali-muat dan alat angkut untuk
pemindahan material dari front menuju disposal/stock ROM (Alkausar, 2019). Adapun
tahapan penambangan yang di lakukan oleh PT Tubindo yaitu:
2.2.1 Pembersihan lahan (land clearing)
Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan daerah yang akan ditambang
mulai dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar. Alat yang
digunakan adalah Bulldozer. Pada perusahaan tambang PT Tubindo menggunakan
Bulldozer.

Gambar 2.3 Pembersihan lahan (Dokumentasi pribadi)

2.2.2 Pengupasan tanah pucuk (top soil)


Pemindahan tanah pucuk dilakukan untuk menyelamatkan tanah tersebut
agar tidak rusak sehingga masih mempunyai unsur tanah yang masih asli,
sehingga tanah pucuk ini dapat diguanakan dan ditanami kembali untuk
kegiatan reklamasi. Tanah pucuk yang dikupas tersebut dipindahkan ke tempat

7
penyimpanan sementara atau langsung di pindahkan ke timbunan. Pada
perusahaan tambang PT Tubindo menggunakan Excavator.

Gambar 2.4 Pengupasan tanah pucuk (Dokumentasi pribadi)

2.2.3 Pengupasan tanah penutup (stripping overburden)


Pada area penambangan PT Tubindo tanah penutup tergolong material lunak
(soft rock) sehingga tanah penutup tersebut dilakukan penggalian bebas. Pada tahap
penggalian tanah penutup ini menggunakan Excavator. Setelah penggalian maka
dilakukan pengangkutan untuk penimbunan tanah penutup (overburden removal).
Overburden removal adalah kegiatatan memindahkan material bongkaran dari alat
gali dari point loading ke tempat penumpukan/pembuangan yang telah direncanakan
yang disebut disposal. Tanah penutup ini ditimbun dengan cara backfilling.

8
Gambar 2.5 Pengupasan tanah penutup (Dokumentasi pribadi)

Tanah penutup yang dijadikan material backfilling akan ditimbun ke bekas


lahan atau blok yang telah ditambang. Pada kegitan pengangkutan overburden
perusahaan tambang PT Tubindo menggunakan alat angkut Dump truck.

Gambar 2.6 Penimbunan tanah penutup (Dokumentasi pribadi)

2.2.4 Coal Cleaning


Sebelum melakukan penggalian batubara terlebih dahulu dilakukan kegiatan
coal cleaning. Tujuan kegiatan coal cleaning ini adalah untuk membersihkan pengotor

9
yang berasal dari permukaan batubara (face batubara) yang berupa material sisa tanah
penutup yang masih tertinggal sedikit serta pengotor lain yang berupa agen
pengendapan (air permukaan, air hujan, longsoran. Proses coal cleaning ini dilakukan
oleh alat excavator yang telah dilengkapi dengan cutting blade pada sisi luar kuku
bucket. Hal ini menjadikan ujung bucket bukan berupa kuku tajam, melainkan berupa
ujung bucket yang datar rata. Unsur pengotor yang berada di atas lapisan batubara
dapat dihilangkan hingga sebersih mungkin. Tanah penutup yang dijadikan material
backfilling akan ditimbun ke bekas lahan atau blok yang telah ditambang.

2.3 Pemindahan Tanah Penutup (Overburden)

Pemindahan tanah adalah ilmu yang menyangkut perubahan tata letak tanah
atau material yang diolah dan akan mengalami perubahan yang disebabkan oleh unsur
tanah itu sendiri. Perubahan inilah yang akan memberikan perlawanan terhadap alat
pemindahnya. Perlawanan ini tidak sama pada setiap jenis material dan perlawanan
inilah yang biasanya menunjukkan tingkat kesulitan pengolahannya (Zulkarnain,
2020).
Material yang akan digali dan ditangani adalah tanahatau batuan, maka harus
diketahui tentang mudah atau tidaknya material tersebut digali dan ditangani.
Penggolongan material berdasarkan atas kemudahannya digali ada empat macam,
seperti di bawah ini (Samarinda & Timur, 2019).
a. Soft atau easy digging : tanah, pasir.
b. Medium hard digging : clay.
c. Hard digging : shale, compacted material.
d. Very hard digging atau rock : material yang memerlukan peledakan sebelum
dapat digali, misalnya andesit, batu gamping koral.Untuk memperoleh
Produksi tertentu harus diperhatikan siklus produksi. Pada pemindahan tanah
mekanis siklus produksi dapat meliputi (Putra & Gusman, 2020):
2.3.1 Pemuatan
Pemuatan merupakan proses pemuatan material hasil galian oleh alat muat
loading equipment (Power shovel, Backhoe, Dragline) yang dimuatkan pada alat
angkut. Ukuran dan tipe dari alat muat yang dipakai harus sesuai dengan kondisi
lapangan dan keadaan alat angkutnya. Faktor yang berpengaruh terhadap produksi alat

10
muat seperti jenis kondisi alat muat, macam material yang akan dikerjakan, kapasitas
dari alat angkut, pola muat, skill dari operatornya.
2.3.2 Pengangkutan
Pengangkutan merupakan pekerjaan pengangkutan material Produksi dari
pekerjaan pengangkutan dipengaruhi oleh kondisi jalan angkutnya, banyak atau
tidaknya tanjakan, kemampuan driver, dan hal- hal lain yang berpengaruh terhadap
kecepatan dari alat angkut.
2.3.3 Penimbunan
Penimbunan merupakan pekerjaan penimbunan material. Pekerjaan
penimbunan dipengaruhi oleh kondisi tempat penimbunan, mudah atau tidaknya
manuver alat angkut tersebut selama melakukan penimbunan, dan hal ini dipengaruhi
oleh cara melakukan penimbunan, kondisi dari material yang akan ditumpahkan.
2.3.4 Kembali
Kembali merupakan pekerjaan dari alat-alat angkut untuk kembali lagi ke
tempat pemuatan setelah menumpahkan muatan pada Dumping site. Untuk kembali
juga dipengaruhi oleh hal-hal yang sama dengan waktu untuk mengangkut.
2.3.5 Penempatan diri
Penempatan diri merupakan penempatan diri dari alat angkut. Cara dan mudah
tidaknya truckmenempatkan diri untuk dimuati oleh alat muat ditentukan oleh jenis
alat muat, lokasi dan posisi alat muat.

2.4 Peralatan Mekanis

Peralatan mekanis yang digukan dalam pemindahan tanah mekanis, antara lain:
2.4.1 Alat Gali-Muat
Alat gali-Muat yang biasa di sebut Backhoe adalah alat penggali yang cocok
untuk menggali parit atau saluran-saluran. Gerakan bucket atau dipper dari Backhoe
pada saat menggali arahnya adalah kearah badan Backhoe itu sendiri. Jadi tidak seperti
Power shovel, dimana arah penggaliannya menjauhi badan Power shovel. Macam-
macam Backhoe berdasarkan penggerak dipper-nya, terdiri dari Hydraulically

11
operated hoe Backhoe melakukan penggalian (cutting) dengan menempatkan dirinya
diatas jenjang (bench) (Samarinda & Timur, 2019).

Gambar 2.7 Backhoe (Zulkarnain, 2020)

2.4.2 Alat Angkut


Alat Angkutyang berjenis Dump truck adalah alat yang digunakan sebagai alat
angkut jarak jauh. Dapat juga digunakan sebagai alat angkut jarak sedang bila Wheel
Tractor Scraper tidak dapat digunakan karena kondisi pekerjaan yang tidak
memungkinkan. Dikenal 3 macam Dump truck, yaitu (Zulkarnain, 2020):
a. Side Dump truck (penumpahan ke samping)
b. Rear Dump truck (penumpahan ke belakang)
c. Rear dan Side Dump truck (penumpahan ke belakang dan ke samping).

12
Gambar 2.8 Dump Truck (Zulkarnain, 2020)

2.5 Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut

Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan


keseluruhan sumberdaya yang dipergunakan Jadi produksi dapat disimpulkan suatu
kegiatan yang menghasilkan suatu barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan serta
hubungan timbal balik antara keluaran untuk memperoleh produksi tertentu harus
diperhatikan siklus produksi.
Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas pada suatu alat mekanis,
faktor yang dapat kita maksimalkan setiap harinya ialah faktor pengisian bucket,
efisiensi kerja, dan cycle time alat bekerja. Semua itu bergantung kepada operator,
suasana hati, kerja dan pikiran manusia tersebut menjadi hal yang dapat membuat
pekerjaan tidak stabil.(Samarinda & Timur, 2019)
Rumus yang di gunakan pada perhitungan untuk produksi alat gali muat
adalah (Winarno et al., 2018).

3600
Qtm= 𝐶𝑡𝑚 x Cm x BFF x Eff x Sf.............................................................................................(1)

Keterangan :
Qtm = Kemampuan produksi alat muat (BCM/jam)
CTm = Waktu edar alat muat sekali pemuatan (menit)
Cm = Kapasitas bucket alat muat (m3)

13
BFF = Faktor pengisian bucket (%)
Eff = Effisiensi kerja (%)
Sf = Faktor pengembangan (swell factor)
Sedangkan rumus yang digunakan pada alat angkut adalah:

3600
Qta = x Na x Ca x Eff x Sf...................................................................................(2)
𝐶𝑡𝑎

Keterangan :
Qta = Kemampuan produksi alat angkut (BCM/jam)
Na = Jumlah alat angkut (unit)
Cta = Waktu edar alat angkut (menit)
Ca = Kapasitas bak alat angkut (m3) = n x Cm x BFF
n = Jumlah pengisian bucket alat muat untuk memenuhi bak alat angkut
Cm = Kapasitas bucket alat muat (m3)
BFF = Faktor pengisian bucket (%)
Eff = Effisiensi kerja (%)
Sf = Faktor pengembangan (swell factor)
2.5.1 Waktu edar (cycle time)
Waktu edar merupakan waktu yang diperlukan oleh alat untuk menghasilkan
daurkerja. Semakin kecil waktu edar suatu alat, maka produksinya semakin tinggi
(Anaperta, 2016).
Waktu edar alat merupakan waktu yang mulai di hitung sejak awal alat bergerak
yang dihitung sesusai dengan pergerakan alat, mengisi backet, menumpahkan material
sampai backet kembali kosong, adapun rumus yang digunakan adalah:
Ctm = Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4................................................................................(3)
Keterangan :
Ctm = Total waktu edar alat muat (detik)
Tm1 = Waktu untuk menggali muatan (detik)
Tm2 = Waktu swing bermuatan (detik)
Tm3 = Waktu untuk menumpahkan muatan (detik)
Tm4 = Waktu swing tidak bermuatan (detik)
Waktu edar alat angkut pada umumnya terdiri dari waktu menunggu alat untuk
dimuat, waktu mengatur posisi untuk dimuati, waktu diisi muatan, waktu mengangkut
muatan, waktu Dumping dan waktu kembali kosong.

14
Cta = Ta1 + Ta2 + Ta3 + Ta4 + Ta5 + Ta6..................................................................(4)
Keterangan :
Cta = Waktu edar alat angkut, menit
Ta1 = Waktu mengambil posisi siap dimuati, menit
Ta2 = Waktu diisi muatan, menit
Ta3 = Waktu mengangkut muatan, menit
Ta4 = Waktu mengambil posisi untuk penumpahan, menit
Ta5 = Waktu muatan ditumpahkan, menit
Ta6 = Waktu kembai kosong
2.5.2 Faktor pengisian mangkuk merupakan (bucket fill factor)
perbandingan antara kapasitas nyata material yang masuk kedalam mangkuk dengan
kapasitas teoritis dari alat muat tersebut yang dinyatakan dalam persen. Faktor isian
mangkuk inimenunjukkan bahwa semakin besar faktor isian maka semakin besar
produktifitas alat muat (Maia dkk, n.d.).
𝑉𝑛
FF = 100 %
𝑉𝑡

Keterangan :
FF = Faktor isian (fill factor)
Vn = Volume nyata (m3)
Vt = Volume teoritis (m3)
2.5.3 Waktu Kerja Efektif (Efisiensi Kerja)
Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap suatu pelaksanaan pekerjaan atau
merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja dengan waktu
tersedia yang dinyatakan dalam persen (%). Efisiensi kerja ini akan mempengaruhi
kemampuan alat. Faktor manusia, mesin, cuaca dan kondisi kerja secara keseluruhan
akan menentukan besarnya efisiensi kerja. Untuk menghitung efisiensi kerja dapat
menggunakan persamaan (Maia dkk, n.d.):
𝑊𝑒
Ek = × 100%
𝑤𝑡

Keterangan:
Ek = Efisiensi kerja (%)
We = Waktu kerja efektif (menit)
Wt = Waktu kerja tersedia (menit)

15
2.6 Keserasian Kerja Alat

Dalam upaya meningkatkan kualitas sistem kerja, perlu diperhatikan


keserasian antara masing-masing alat yang beroperasi dengan baik alat angkut maupun
alat muat dalam sistem kerja. Operasi kerja yang serasi antara alat muat dan alat angkut
akan memperlancar operasi pemuatan.
Keserasian alat gali muat dapat di rumuskan dan alat angkut dapat dirumuskan
sebagai persamaan berikut:
MF = (n x nH x CL)/(nL x CH)...................................................................................(5)
Dimana:
MF = Faktor keserasian kerja
nH = Jumlah alat angkut
CL = Waktu edar alat muat (menit)
CH = Waktu edar alat angkut (menit)
nL = Jumlah alat muat
n = Banyaknya pengisian bucket ke alat angkut

MF = 1, artinya alat muat dan angkut bekerja 100%, sehingga tidak terjadi
waktu tunggu.MF < 1, artinya alat angkut bekerja penuh dan alat muat mempunyai
waktu tunggu. MF > 1, artinya alat muat bekerja penuh sedangkan alat angkut
mempunyai waktu tunggu (Rifki & Anaperta, 2018).
Kebutuhan alat didasarkan pada berapa jumlah materialyang akan dipindahkan
setiap jamnya/hari/bulan. Sehingga dapat dihitung berapa alat yang dibutuhkan untuk
memindahkan material tersebut dengan membandingkan produktivitas pada alat
tersebut. Berikut persamaan untuk kebutuhan alat.(Samarinda & Timur, 2019)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝐵𝑐𝑚/𝐽𝑎𝑚
Jumlah alat angkut = 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝐵𝑐𝑚/𝐽𝑎𝑚

Sedangkan untuk estimasi jumlah Dump truck dapat dirumuskan sebagai:


𝑁𝑎𝑥𝐶𝑡𝑚
Mf =
𝑁𝑚𝑥𝐶𝑡𝑎
Keterangan :
M = jumlah Dump truck yang dioperasikan
N = jumlah bucket yang di perlukan untuk pengisian
Ctm = Waktu edar alat gali muat (menit)
Cta = waktu edar Dump truck (menit)
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahap Pendahuluan

Tahap ini merupakan persiapan awal yang dilakukan sebelum penelitian


dengan tujuan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian yang
akan dilaksanakan, yaitu:
3.1.1 Persiapan Administrasi
Pada tahapan ini penulis mempersiapkan berkas-berkas administrasi sebagai
persyaratan dari Jurusan dan Fakultas sebelum melakukan penelitian.
3.1.2 Studi Pustaka
Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan studi literatur, yaitu
mempelajari berbagai referensi dari artikel, buku maupun jurnal penelitian
sebelumnya yang ada hubungannya dengan judul penelitian yang dipilih.
3.1.3 Penyusunan Proposal
Penyusunan proposal ini bertujuan untuk memberikan gambaran awal
penelitian yang akan dilakukan. Proposal ini dibuat berdasarkan aturan penulisan yang
berlaku pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia. Proposal penelitian yang telah dibuat melalui
konsultasi dengan pembimbing I dan pembimbing II dipresentasikan melalui seminar
proposal.

3.2 Tahap Pengambilan Data

3.2.1 Jenis Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan dengan melakukan pengamatan
secara langsung di lapangan. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu,
waktu edar (cycle time), waktu kerja efektif, dan fill factor.

17
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak perusahaan/instansi
berdasarkan hasil pengamatan atau penelitian sebelumnya seperti arsip perusahaan,
jurnal dan buku referensi. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu, swell factor,
density batubara, spesifikasi alat, dan peta lokasi penelitian.
3.2.2 Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
pengamatan langsung di lapangan yaitu site utara PT Tubindo, informasi dari
pembimbing lapangan.

3.2.3 Teknik Pengambilan Data


Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan selama 30 hari kerja. Dalam
pelaksanannya penulis melakukan pengamatan langsung pada front penambangan dan
pengumpulan data/informasi dari pembimbing lapangan maupun melalui literatur.
Setelah semua data terkumpul, kemudian data-data tersebut diolah dan dianalisis.

3.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Semua data yang diperoleh di lapangan, yaitu data primer dan data sekunder
selanjutnya diolah berdasarkan variabel yang ingin diketahui. Hasil akhir dari
pengolahan data kemudian dianalisis untuk menjawab semua parameter sesuai dengan
tujuan penelitian sehingga didapatkan kesimpulan yang dapat dipertangung jawabkan.

3.3.1 Teknik pengolahan data


Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik
statistik atau pengolahan data secara kuantitatif. Pengambilan kesimpulan umum
berdasarkan hasil perhitungan dari data cycle time, fill factor, swell factor dan waktu
kerja efektif (efisiensi). Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka penulis
menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2019. Hasil akhir dari perhitungan data-data
tersebut didapatkan nilai produktivitas alat dan keselarasan alat (match factor) sehinga
dapat diketahui sasaran produksi.
3.3.2 Metode analisis data
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
kuantitatif deskriptif. Penulis menggunakan metode deskriptif untuk memperoleh
gambaran dari hasil pengolahan data. Dalam proses ini didapatkan kesimpulan berupa

18
tingkat produktivitas, nilai keselarasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas alat gali muat dan angkut. Pada akhirnya melalui penelitian ini dapat
diberikan gambaran-gambaran mengenai perbaikan dalam mengatur alat-alat mekanis
yang berkerja.

3.4 Tahap Penyajian Data

Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yaitu penyusunan laporan dan
pertanggung jawaban hasil penelitian.
3.4.1 Tahap penulisan laporan
Data-data yang telah diolah dan dianalisis dituangkan dalam bentuk laporan
hasil penelitian sesuai dengan format dan kaidah penulisan laporan skripsi yang
berlaku pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia.
3.4.2 Seminar
Pada tahap ini, laporan hasil penelitian yang telah disusun dipresentasikan
melalui seminar di hadapan dosen pembimbing dan dosen penguji Program Studi
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
Tahap seminar dilakukan dengan tiga tahapan yaitu seminar proposal, seminar hasil
dan seminar tutup (sidang sarjana).

19
TAHAPAN METODOLOGI PENELITIAN

Tahap Pendahuluan
1. Persiapan Administrasi
2. Studi Pustaka
3. Penyusunan Proposal

Tahap Pengambilan Data

Jenis Data

Data Primer Data Sekunder


1. Cycle time alat gali muat 1. Swell factor
2. Cycle time alat angkut 2. Density batubara
3. Waktu kerja efektif 3. Spesifikasi alat-gali
4. Fill factor muat dan angkut
4. Peta lokasi penelitian

Sumber Data

Tahap Pengolahan & Analisis Data

Tahap Penyajian Data


1. Penulisan Skripsi
2. Seminar

Gambar 3.1 Tahapan penelitian

20
BAB IV
RANCANGANGAN ANGGARAN BIAYA

4.1 Rencana Angaran Biaya

Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan selama penelitian dari tahap


persiapan hingga penyusunan skripsi adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1 Rencana anggaran biaya penelitian
No. Keterangan Biaya (Rp)
1 Perlengkapan 300.000,-
2 Paket Data 200.000,-
3 Transpotasi 2.555.678,-
4 Kertas 50.000,-
5 Tinta Print 320.000,-
6 Biaya Tak Terduga 500.000,-
7 Konsumsi 300.000,-
8 Penyusunan Laporan 200.000,-

Total 4.425.678,-

4.2 Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan Penelitian ini selama 1 bulan yang dimulai pada tanggal 01 Oktober
2021 hingga 1 November 2021. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 2 Jadwal kegiatan
September Oktober November
No. Kegiatan 2021 2021 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Pengambilan Data
4 Pengolahan Data
5 Penyusunan skripsi
6 Seminar skripsi
7 Seminar Tutup

21
DAFTAR PUSTAKA

Adi, R., Situmorang, P., & Purbasari, D. (2017). Evaluasi Tingkat Keausan Mata Garu
Terhadap Produktivitas Penggaruan Bulldozer D9R Dalam Proses Penggalian
Overburden Tambang Batubara Di Pt . Muara Alam Sejahtera ( Mas ) Evaluation
of Weathering Grade of Ripper Tips Toward Ripping Productivity Bulldozer.
1(5), 1–6.
Alkausar, T. J. (2019). Rancangan Penambangan Pit SR4 Pada PT . Manggala Usaha
Manunggal Jobsite Bara Anugrah Sejahtera , Kabupaten Muara. 5(1), 163–177.
Amrullah, M. F., Zakaria, Z., Sophian, R. I., & Tunggal, J. (2019). Optimisasi
Kestabilan Lereng Tunggal Lapisan Overburden Rencana Tambang Mahayung
Dengan Pendekatan Probabilistik. Padjadjaran Geoscience Journal, 3(6), 480–
488.
Anaperta, Y. M. (2016). Evaluasi Keserasian (Match Factor) Alat Muat Dan Alat
Angkut Dengan Metode Control Chart (Peta Kendali) Pada Aktivitas
Penambangan Di Pit X Pt Y. 9(1), 73–85.
De Ayala, C. (2013). En los orígenes del cruzadismo peninsular: el reinado de Alfonso
VI (1065-1109). Imago Temporis - Medium Aevum, 7, 499–537.
https://doi.org/10.21001/imagotemporis.v0i0.292993
Dwi, Aditya, H. and L. (2017). Pengaruh Kekuatan Batuan Dan Komposisi Silika
Terhadap Tingkat Keausan Mata Garu ( Ripper ) Dalam Proses Pembongkaran
Lapisan Overburden Tambang Batubara Pt . Muara Alam Sejahtera Kabupaten
Lahat Sumatera Selatan the Impact of Rock Strength and Silica Com. 1(5), 14–
18.
Maia, E., Almeida, A., Factor, F., & Factor, S. (n.d.). PADA PENAMBANGAN
BATUBARA DI PT . YUSTIKA UTAMA ENERGI.
Putra, M. R. P., & Gusman, M. (2020). Evaluasi Hasil Produktivitas Alat Gali Muat
Excavator PC-400 pada Proses Penambangan Batubara di PT. Artamulia
Tatapratama. Bina Tambang, 5(1), 225–234.
Rifki, I., & Anaperta, Y. M. (2018). Evaluasi Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut
sebagai Upaya Pencapaian Target Produksi Clay Area 242 PT. Semen Padang.
Bina Tambang, 3(3).
Samarinda, P. C., & Timur, K. (2019). Studi Produktivitas Alat Gali Muat Berdasarkan
Spesfic Swing Angle : Studi Kasus Pit C PT. Internasional Prima Coal
Samarinda, Kalimantan Timur.
Winarno, E., Inmarlinianto, & Suretno, A. (2018). Kajian Teknis Produksi Alat Muat
dan Alat Angkut pada Pengupasan Overburden Tambang Batubara di PT Mandiri
Intiperkasa, Kalimantan Utara. Jurnal Teknologi Pertambangan, 4(2), 144–153.
Zulkarnain, F. (2020). Pemindahan Tanah Mekanis dan Peralatan Konstrucksi.

22

Anda mungkin juga menyukai