PROPOSAL PENELITIAN
MAKASSAR
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah tugas akhir (TA)
pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia
Disetujui Oleh,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan FTI-UMI
KATA PENGANTAR
ii
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah segala puji atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian
yang berjudul “DESAIN KEMAJUAN PENAMBANGAN PIT … DI PT VALE
INDONESIA TBK KECAMATAN NUHA KABUPATEN LUWU TIMUR” tepat
pada waktunya.
Penulis dengan segala kekurangan dan kerendahan hati menyadari bahwa
dalam proses penulisan laporan ini banyak mengalami kendala, namun berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak serta berkah dari Tuhan Yang Maha Esa,
penulis dapat melalui kendala kendala tersebut. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP., selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
2. Ibu Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP., selaku Pembimbing Akademik sekaligus
Pembimbing , Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Muslim Indonesia.
3. Dosen dan Staf Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Muslim Indonesia
4. Teman-teman Angkatan 2020 yang telah berjuang bersama-sama membantu
baik suka maupun duka.
5. Orang Tua tercinta yang telah memberikan nasehat dan dukungan baik secara
materi maupun moral.
6. Seluruh kerabat, sahabat, dan teman yang selalu mensuport dan membantu
dalam kegiatan penelitian penulis.
Akhir kata, penulis menghaturkan maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penulisan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan maupun kekhilafan. Semoga
dikemudian hari, laporan ini dapat memberikan sumbangsih bagi ilmu pengetahuan
dan memberikan manfaat bagi pembacanya.
Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, 17 Agustus 2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah................................................................................... 2
1.5 Alat dan Bahan...................................................................................... 3
1.6 Manfaat Penelitian................................................................................ 3
1.7 Waktu, Lokasi dan Kesampaian Daerah .............................................. 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Peta Tunjuk Lokasi Penelitian............................................................ 4
2.1 Wilayah Konsensi PT Vale Indonesia Tbk (Sumber: Sustainibility
Report PT Vale Indonesia, 2017......................................................... 6
2.2 Tahapan penambangan yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk (PT
Vale Indonesia Tbk, 2017)................................................................. 7
2.3 Proses pengupasan tanah penutup (Dokumentasi Pribadi)................. 8
2.4 Proses ore mining (Dokumentasi Pribadi).......................................... 9
2.5 Screening station (Dokumentasi Pribadi)........................................... 10
2.6 Reklamasi pada PT. Vale (Dokumentasi Pribadi).............................. 11
2.7 Bagian – bagian jenjang..................................................................... 13
2.8 Safety banch dan fungsinya................................................................ 14
2.9 Geometri Jenjang................................................................................ 15
2.10 Lebar jalan dua jalur.............................................................................. 16
2.11 Penambangan melintang rancangan lebar jalan angkut dua jalur....... 17
2.12 Lebar jalan angkut pada tikungan....................................................... 18
3.1 Bagan alir Penelitian........................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
1
beroperasi dengan baik. Oleh karena itu peneliti tertarik dan mengangkat judul
penelitian mengenai “Desain Kemajuan Penambangan Pit PT. Vale Indonesia Tbk
Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur”
1.3.1 Maksud
2
1.5 Alat dan Bahan
3
Gambar 1.1 Peta Tunjuk Lokasi Penelitian
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Gambar 2. 1 Wilayah Konsensi PT Vale Indonesia Tbk (Sumber: Sustainibility
Report PT. Vale Indonesia, 2017)
6
2.2 Proses Penambangan di PT. Vale
Tahapan penambangan yang dilakukan oleh PT Vale Indonesia Tbk dapat
dilihat pada Gambar 1.1. Metode penambangan yang diterapkan di PT Vale
Indonesia Tbk adalah metode penambangan open cast. Metode ini merupakan
penambangan dengan cara mengupas lapisan tanah penutup material berharga lalu
diangkut ke daerah pembuangan. Aktivitas pengupasan dan penggalian dilakukan
pada suatu permukan kerja yang berbentuk satu atau beberapa jenjang.
Perbedaan open cast mining dengan open pit mining adalah pada open pit
mining tanah penutup dikupas dan diangkut ke suatu daerah pembuangan yang tidak
ada endapan ekonomis di bawahnya, sedangkan pada open cast mining metodenya
hampir sama namun tanah penutup dibuang langsung ke lokasi yang berada di dekat
lokasi penambangan.
Gambar 2.2 Tahapan penambangan yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk (PT
Vale Indonesia Tbk, 2017).
7
lingkungan dan menghindarkan dampak buruk bagi warga sekitar. Untuk itu perlu
memperhatikan kondisi tanah sebelum pengecekan melakukan pembakaran atau
mengecek jenis pohon 8 yang akan ditebang. Kegiatannya dimulai dengan
memangkas pohon-pohon dan vegetasi lainnya dengan gergaji mesin oleh para
petugas tree cutting. Runtuhan pohon dan vegetasi lainnya kemudian didorong oleh
bulldozer untuk dikumpulkan lalu diangkut ke suatu tempat penyimpanan.
Selanjutnya, setelah semua jenis vegetasi tersebut habis, maka alat muat berupa
backhoe atau shovel akan mengupas top soil dengan maksimum tinggi dua meter.
3. Ore Mining
Cadangan mineral tambang PT Vale Indonesia Tbk dibagi ke dalam dua tipe
geologi yang berbeda yaitu East Block dan West Block. Penambangan ROM
dilakukan setelah lapisan penutup dikupas dan lapisan yang mengandung ore telah
tersingkap. Persiapan penambangan dilakukan dengan pembuatan jalan menuju level
yang telah direncanakan kemudian dilakukan penggalian bijih nikel dengan
8
menggunakan alat gali muat backhoe dan shovel serta alat angkut dump truck. Bijih
nikel kadar menengah (medium grade limonite) diangkut dan ditumpuk pada tempat
tertentu. Untuk bijih nikel kadar tinggi (saprolite ore) dengan kadar rata- rata 1,5%
untuk East Block dan 1,6% untuk West Block diangkut menuju stasiun penyaringan
(screening station).
9
Kegiatan penambangan berakhir sampai ore berada di stockpile. Kegiatan
selanjutnya dilakukan oleh pihak pabrik dengan memproses produk hasil dari
screening station atau yang biasa disebut dengan SSP lalu diumpankan ke tanur
pereduksi, dipanaskan, dan dilebur dalam tanur pelebur bertenaga listrik dan
dikonversi menjadi produk nikel dalam matte. Hasil dari proses ini disebut dengan
Dryer Kiln Product (DKP). Pengolahan nikel pada akhirnya menghasilkan nikel
berkadar 78% Ni dan dikemas dalam kemasan (bag) dengan kapasitas 3 ton nikel
matte yang diangkut ke Pelabuhan Balantang. Kegiatan berkunjung ke screening
station dilakukan pada tanggal 24 Desember 2021 di daerah Petea. Stasiun
penyaringan (screening station) dapat dilihat pada Gambar.
5. Stockpile
Kegiatan penambangan berakhir sampai ore berada di stockpile dilakukan
oleh pihak pabrik dengan memproses produk hasil dari screening station lalu
diumpankan ke tanur pereduksi, dipanaskan, dan dilebur dalam tanur pelebur
bertenaga listrik dan dikonversi menjadi produk nikel dalam matte disebut dengan
dryer kiln product.
6. Reklamasi
Penghijauan atau kegiatan reklamasi dilakukan di daerah bekas tambang
(mine out) yang terlebih dahulu dijadikan disposal. Tahapan dalam penghijauan
adalah penyiapan benih pohon yang akan digunakan dalam penghijauan, persiapan
10
lahan yang akan dihijaukan, penyebaran top soil, penanaman rumput dan penanaman
pohon. PT. Vale Indonesia, mempunyai 2 site plant penambangan yang besar yaitu
Site Plant Sorowako dan Petea.
11
merupakan zona berkadar Ni yang tinggi. Yang memiliki kadar nikel 1,8%
dengan ketebalan rata-rata 2-15m.
12
kedalaman material pengotor yang harus dipindahkan sebelum bahan galian
tersingkap ke permukaan, atau dikenal dengan istilah pengupasan praproduksi
Biasanya lebar safety bench adalah 2/3 dari tinggi jenjang, kadang-
kadang dikurangi pada akhir penambangan sekitar 1/3 dari tinggi jenjang.
Dalam aplikasinya terkadang dibuat tumpukan dari material lepas (safety
berm) di antara kepala jenjang dan kaki jenjang yang berfungsi :
13
Gambar 2.8 Safety bench dan fungsinya
14
2. Sudut Lereng Jenjang (face Angel) Pada umumnya pekerjaan penggalian
yang dilakukan memakai alat mekanis seperti backhoe atau shovel
dipermukaan jenjang akan menghasilkan sudut lereng antara 60 ˚ -70 ˚.
3. Lebar Jenjang (Bench Width) Lebar jenjang ditentukan berdasarkan faktor
keamanan. Tujuan pembuatan jenjang adalah untuk menahan tanah atau
batuan yang runtuh. Pembersihan berkala pada jenjang ini dilakukan
menggunakan bulldozer kecil atau motor grader.
15
Gambar 2.10 Lebar jalan dua jalur
Jalan tambang merupakan salah satu sarana penting yang sangat
mempengaruhi kelancaran dan mempengaruhi biaya pertambangan. Oleh karena itu
jalan tambang harus dibuat berdasarkan kriteria teknik dan keselamatan kerja. MHR
(Mine Hauling Road) adalah sebuah istilah yaitu jalan yang di design untuk
menghubungkan area-area tertentu pada lokasi pertambangan. Fungsi utamanya yaitu
untuk menunjang kelancaran operasi penambangan terutama dalam kegiatan
pengangkutan.
Kemiringan atau grade jalan angkut merupakan salah satu faktor penting
yang harus diamati secara detail dalam suatu kajian terhadap kondisi jalan tambang
karena akan mempengaruhi kinerja alat angkut yang melaluinya. Kemiringan jalan
angkut biasanya dinyatakan dalam bentuk persen (%). Kemiringan (α) 1% berarti
jalan tersebut naik (ramp up) atau turun (ramp down) 1 m pada jarak mendatar
sejauh 100m. Secara umum kemiringan jalan maksimum yang dapat dilalui dengan
baik oleh alat angkut besarnya kurang 10%. Namun untuk jalan naik maupun turun
pada daerah perbukitan, lebih aman menggunakan kemiringan jalan maksimum
sebesar 10% atau 45° (PT Vale Indonesia Tbk, 2019).
Ada beberapa geometri yang harus diperhatikan dan dipenuhi untuk
menunjang kelancaran dalam operasi pengangkutan antara lain:
16
1. Lebar jalan pada jalan lurus
Penentuan lebar jalan angkut minimun untuk jalan lurus didasarkan
pada Rule of Thumb yang dikemukakan Aasho Manual Rulal High-way
Design adalah:
Gambar 2.11 Penambang Melintang Rancangan Lebar Jalan Angkut Dua Jalur
L = n x Wt + (n + 1) (0,5 x Wt)
Keterangan:
L = Lebar jalan minimum pada jalan lurus
n = Jumlah jalur
Wt = Lebar dump truck
Perumusan di atas hanya digunakan untuk lebar jalan dua jalur (n),
nilai 0,5 artinya adalah lebar terbesar dari alat angkut yang digunakan dari
ukuran aman masing-masing kendaraan di tepi kiri-kanan jalan.
2. Lebar jalan pada tikungan
Lebar jalan angkut pada tikungan selalu lebih besar dari pada jalan
lurus. Untuk jalur ganda, lebar minimum pada tikungan dihitung
berdasarkan pada:
a. Lebar jejak ban alat angkut.
b. Lebar juntai atau tonjolan (overhang) alat angkut bagian depan
dan belakang pada saat membelok.
c. Jarak antara alat angkut pada saat bersimpangan.
17
d. Jarak (space) alat angkut dengan tepi jalan.
3. Superelevasi
Superelevasi merupakan kemiringan jalan pada tikungan yang
terbentuk oleh batas antara tepi jalan terluar dengan tepi jalan terdalam
karena perbedaan ketinggian. Bagian tikungan yang diberi superelevasi
dengan cara meninggikan jalan pada sisi luar tikungan. Hal tersebut
bertujuan untuk menghindari dan mencegah kendaraan agar tidak
tergelincir keluar jalan atau terguling. Selain itu, kendaraan dapat
mempertahankan kecepatan saat melewati tikungan.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Penyusunan Laporan
Tahap penulisan laporan merupakan tahapan yang paling akhir dalam proses
yaitu penyusunan laporan. Tahap ini dilakukan dilokasi dan di Program Studi
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
19
3. Perhitungan lama waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pembongkaran dan
pengangkutan pada kemajuan penambangan pit ...
a. Perhitungan produktivitas alat gali-muat menggunakan persamaan 2.14 dan
produktivitas alat angkut menggunakan persamaan 2.15.
4. Perhitungan Geometri Jalan Angkut.
a. Perhitungan geometri jalan angkut menggunakan persamaan 2.3,
persamaan 2.4 dan persamaan 2.8.
b. Pembuatan desain pengalihan jalan
20
TAHAP PENDAHULUAN
1. Administrasi
2. Studi Pustaka/Literatur
3. Pengenalan Perusahaan
PENYUSUNAN LAPORAN
Penyusunan laporan kerja praktek ini
disusun berdasarkan format
penyusunan laporan Program Studi
Teknik Pertambangan FTI-UMI
SEMINAR
“DESAIN KEMAJUAN PENAMBANGAN PIT … DI PT.
VALE INDONESIA TBK KECAMATAN NUHA
KABUPATEN LUWU TIMUR”
21
DAFTAR PUSTAKA
Cahit, H., Selahattin, K., Necip G, Tolga Q, Ibrahim G, Hasan S, Osman P., 2017.
Mineralogy and genesis of the lateritic regolith related Ni-Co deposit of the
Çaldağ area (Manisa, western Anatolia), Turkey. Canadian Journal of Earth
Sciense.
Golightly, J, P., 1979. Nickeliferous Laterite Deposits, Economic Geology 75th
Anniversary Volume, 710-735.
Hasanuddin, D.,Karim dan Djajulit, A., 1999, Pemantauan Teknologi Penambangan
Bijih, Dir. P.U. PPTM, Bandung.
Hustrulid, W. & Kuchta, M., (1995), “Open Pit Mine Planning and Design : Vol. 1-
Fundamentals”, AA Balkema, Netherland
Kurniadi, A., Rosana, F. M., Yuningsih, T. E., Pambudi, L., 2017. Karakteristik
Batuan Asal Pembentukan Endapan Nikel Laterit Di Daerah Madang dan
Serakaman Tengah. Padjadjaran Geoscience Journal, 1(2).
Tonggiroh, A., Mustafa, M., Suharto, 2012. Analisis Pelapukan Serpentin dan
Endapan Nikel Laterit Daerah Pallangga Kabupaten Palangga Sulawesi
Tenggara
Syafrizal, 2011. Karakterisasi Mineralogy Endapan Nikel Laterit di daerah
Tinanggea Kabupaten Palangga Provinsi Sulawesi Tenggara. JTM. XVIII
(4/2011).
Sundari dan Woro., 2012, Analisis Data Eksplorasi Bijih Nikel Laterit Untuk
Estimasi Cadangan dan Perancangan PIT pada PT. Timah Eksplorasi Di Desa
Baliara Kecamatan Kabaena Barat Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi
Tenggara, Universitas Nusa Cendana: Kupa